Disusun Oleh:
RIZKA WULANDARI
(2021330050047)
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS JAYABAYA
TAHUN 2022
Jl. Pulomas Selatan Kav. No.23, RT.4/RW.9, Kayu Putih, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta
Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13210
KATA PENGANTAR
Pertama-tama mari panjatkan Puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha esa dan maha
penyayang, Tuhan yang telah melipahkan rahmat dan karunianya sehingga memudahkan penulis
untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun makalah ini berjudul
“Analisis Kasus Brigadir J dan Kasus Kajuruhan Malang.”
Adapun dengan ini penulis menyusun makalah dalam rangka sebagai bentuk penilaian
tugas Semester III Mata Kuliah Hukum Islam. Adapun tujuan lain dari pembuatan makalah ini
adalah untuk menambah wawasan tentang kasus Kajuruhan Malang dan kasus Ferdy Sambo,
serta menganalisis kedua kasus tersebut.
Tak lupa Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Zulkifli, S.H., M.H. Selaku
dosen Hukum Islam yang telah membimbing penulis dalam mengerjakan tugas makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.
Tak ada gading yang tak retak, oleh karena itu kami sebagai penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya pengetahuan yang penulis
miliki. Maka dari itu penulis mohon kritik dan saran dari teman-teman ataupun dosen agar di lain
waktu Penulis dapat membuat makalah yang lebih baik.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................2
C. Tujuan...............................................................................................................................................2
D. Manfaat.............................................................................................................................................2
BAB II KRONOLOGI KASUS BRIGADIR J............................................................................3
A. Kronologi Berdasarkan Timeline....................................................................................................3
BAB III KRONOLOGI KASUS KANJURUHAN MALANG..................................................6
A. Kronologi Berdasarkan Lini Masa..................................................................................................6
BAB IV ANALISIS KEDUA KASUS BERDASARKAN HUKUM ISLAM...........................8
A. Analisis Kasus Brigadir J Berdasarkan Hukum Islam..................................................................8
B. Analisis Kasus Kanjuruhan Berdasarkan Hukum Islam..............................................................9
BAB V PENUTUP.......................................................................................................................11
A. Kesimpulan.....................................................................................................................................11
B. Saran................................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................12
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tindak pidana pembunuhan berencana merupakan tindak pidana pembunuhan yang
didahului oleh rencana pembunuhan terlebih dahulu. Namun, pengertian dan syarat unsur
berencana dalam tindak pidana pembunuhan berencana tidak dirumuskan dalam Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana (KUHP). Keadaan demikian menjadikan pengertian dan syarat unsur
berencana mengalami dinamika. Pada konteks ini, dibutuhkan kepekaan hakim dalam
menganalisis, mempertimbangkan, dan memutus perkara tindak pidana pembunuhan berencana,
sebagaimana dalam Putusan Nomor 201/Pid.B/2011/PN.Mrs.
Memasuki pertengahan tahun 2022, publik Indonesia dihebohkan dengan rentetan kasus
pelanggaran kemanusiaan yang melibatkan aparat keamanan negara. Setidaknya ada dua
kasus besar yang secara tajam menyoroti kinerja institusi kepolisian Republik Indonesia
beberapa bulan terakhir. Diawali dengan kasus pembunuhan polisi yang didalangi eks Kadiv
Propam Polri Ferdy Sambo pada 8 Juli lalu dan seakan membuka kotak Pandora dari
ketidakdisipilinan institusi kepolisian negara. Kemudian yang terbaru adalah Tragedi
Kanjuruhan Malang yang menewaskan setidaknya 134 orang dan melukai lebih dari 700
supporter Aremania karena penggunaan gas air mata berlebih saat mengamankan
pertandingan sepakbola.
Rangkaian peristiwa kelam yang melibatkan nama-nama besar dari lembaga penting itu
sangat mencederai dimensi hukum negara utamanya karena adanya muatan pelanggaran hak
asasi manusia (HAM) berat. Dorongan berbagai pihak atas mendesaknya dilakukan
investigasi yang holistik sesegara mungkin sesuai dengan aturan yang berlaku menghantam
Polri. Bagaimana tidak, citra baik Polri yang selama ini seakan berada di atas angin, justru
berbalik menjatuhkan harkat martabatnya sendiri sekaligus berimplikasi pada merosotnya di
mata publik apabila dibandingkan dengan awal tahun sebelum terjadinya kasus-kasus besar
tersebut.
Apabila dilihat dari sudut pandang hukum islam, terdapat banyak ayat Al-Qur’an dan hadist
yang menjelaskan sanksi pelaku pembunuhan, mulai dari dosa besar hingga ancaman
dimasukkan ke dalam neraka Jahannam. Begitu pun dengan peristiwa yang terjadi di Stadion
Kanjuruhan Malang. Terdapat ayat-ayat Al-Qur’an serta hadist yang menjelaskan efek atau
dampak dari sifat yang memicu terjadinya kerusuhan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kronologi kasus Brigadir J?
2. Bagaimana Kronologi kasus Kanjuruhan Malang?
3. Bagaimana analisis kedua kasus tersebut berdasarkan Hukum Islam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui alur kronologi kasus Brigadir J.
2. Untuk memahami alur kronologi kasus Kanjuruhan Malang.
3. Untuk mengetahui analisis kedua kasus tersebut berdasarkan Hukum Islam.
D. Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yakni diharapkan menjadi wawasan mengenai
kasus Brigadir J dan Kasus Kanjuruhan Malang. Penulis berharap makalah dapat memberikan
pemahamaan baik untuk penulis sendiri ataupun pihak lain yang membaca makalah ini, serta
mejadi referensi bagi pembaca agar lebih memahami tentang kedua kasus tersebut agar
menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
BAB II KRONOLOGI KASUS BRIGADIR J
5
John Mcbeth, “Cop-on-cop killing rocks and roils Indonesia," dalam https://asiatimes.com/2022/08/cop-on-cop-
killing-rocks-and-roils-indonesia/ [Diakses 16 Desember 2022].
6
Daryono, “Sosok 7 Perwira Polisi Tersangka Obstruction of Justice di Kasus Brigadir J, Jenderal hingga AKP,” dalam
https://www.tribunnews.com/nasional/2022/09/02/sosok-7-perwira-polisi-tersangka-obstruction-of-justice-di-
kasus-brigadir-j-jenderal-hingga-akp [Diakses 16 Desember 2022].
7
Supriatin & Muhammad Genantan Saputra, “Jokowi Sampai 4 Kali Bicara Kasus Brigadir J Harus Tuntas,” dalam
https://www.merdeka.com/peristiwa/jokowi-sampai-4-kali-bicara-kasus-brigadir-j-harus-tuntas.html [Diakses 16
Desember 2022].
BAB III KRONOLOGI KASUS KANJURUHAN MALANG
8
Liputan6.com https://www.liputan6.com/islami/read/5047448/ferdy-sambo-dan-putri-candrawathi-dijerat-pasal-
340-ini-perspektif-islam-tentang-hukuman-mati diakses 16 Desember 2022
dia marah untuk kelompok dan berperang untuk kelompok maka dia bukan bagian dari umatku.
Dan siapa saja yang keluar dari umatku memerangi umatku, memerangi orang baik dan
jahatnya dan tidak takut akibat perbuatannya terhadap orang mukminnya dan tidak memenuhi
perjanjiannya maka dia bukanlah bagian dari golonganku.” (HR Muslim, Ahmad, Ibnu Majah,
an-Nasai).
Kemudian aparat seharusnya mengutamakan keselamatan, bukan sikap arogan. Tindakan
menembakkan gas air mata, diakui atau tidak, ini adalah tindakan ceroboh yang berujung maut.
Oleh sebab itu, yang diutamakan ketika terjadinya kerusuhan adalah mengutamakan
keselamatan. Keselamatan yang didahulukan adalah anak-anak, perempuan, orang yang sudah
tua. Sebagaimana ketika akan menembakkan gas air mata, seharusnya memperhitungkan, apakah
gas ini akan mengenai anak-anak, ibu, dan sebagainya. Selanjutnya suporter laki-laki dan
perempuan seharusnya dipisah. Panitia harus mengutamakan keselamatan bersama.
Dalam membuat acara bukan soal untung dan rugi, tetapi yang terpenting adalah keselamatan
penonton. Seharusnya penonton laki-laki dan perempuan dipisah. Dikarenakan tribun perempuan
dan laki-laki dipisah, tidak campur baur membuat banyak wanita dan anak-anak menjadi korban
tragedi Kanjuruhan. Tribun perempuan dan anak-anak juga dapat difasilitasi hal-hal yang mereka
butuhkan. Sehingga jika terjadi sesuatu yang tidak terduga, tindakan penyelamatan bisa
diutamakan. Ini bukan masalah sepele, ini adalah kasus hilangnya ratusan nyawa manusia. Harus
diusut tuntas masalah ini dan ditegakkan hukum yang adil. Dalam Islam nyawa sangat dihargai,
bahkan nyawa manusia yang hilang tanpa alasan syari harus dibayar dengan nyawa. Tidak cukup
dengan pemecatan dan sanksi.
Manusia adalah ciptaan Allah SWT, jika umat manusia tidak diatur menggunakan aturan yang
telah Allah Subhanahuwa wataala tetapkan, yang terjadi adalah keributan, pertikaian, dan
permusuhan. Oleh karena itu, untuk mengatur manusia, baik panitia, suporter, ataupun aparat
harus menjadikan Islam sebagai standar hukum. Tidak ada aturan yang pantas dijadikan rujukan
selain aturan Islam. Karena manusia jika dibiarkan mengatur dengan standar hawa nafsunya,
maka hal seperti ini akan terjadi.9
BAB V PENUTUP
9
TintaSinyal.com https://www.tintasiyasi.com/2022/10/tragedi-kanjuruhan-bagaimana-islam.html diakses pada 16
Desember 2022
A. Kesimpulan
Kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabar (Brigadir J)
yang terjadi pada 8 Juli 2022 lalu sangat menyita perhatian masyarakat Indonesia. Peristiwa
berdarah yang kemudian menjadi perhatian publik ini terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo di
Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan. Terdapat banyak ayat Al-Qur’an dan hadist yang
menjelaskan sanksi pelaku pembunuhan mulai dari dosa besar hingga ancaman dimasukkan ke
dalam neraka Jahannam. Seperti dalam QS. Al-Maidah ayat 32 yang mengatakan bahwa
barangsiapa membunuh seseorang maka seakan-akan orang tersebut telah membunuh semua
manusia di bumi. Dalam beberapa hadist juga banyak disinggung dampak buruk dan dosa bagi
pelaku pembunuhan.
Di dalam Islam harga sebuah nyawa itu sangat tinggi. Bahkan nyawa umat Islam itu harganya
lebih besar dari bumi dan seisinya. Di sisi Allah, hilangnya nyawa seorang muslim lebih besar
perkaranya dari pada hilangnya dunia. “Hilangnya dunia, lebih ringan bagi Allah dibandingnya
terbunuhnya seorang mukmin tanpa hak.” (HR. Nasai 3987, Turmudzi 1455, dan dishahihkan
alAlbani). Oleh sebab itu, tragedi ini bukan tragedi biasa, karena memakan banyak korban maka
harus diusut hingga tuntas dan diterapkan hukuman bagi pelaku yang diduga membuat tewasnya
banyak suporter dalam peristiwa tersebut.
B. Saran
Saran mengenai isi materi, penulis berharap kepolisan Repbulik Indonesia bekerja sama untuk
membuat citra baik polri kembali dan marwah polri selaku penegak hukum di indonesia serta
tingkat kepercayaan masyarakat kembali naik terhadap polri.
Saran untuk penulisan makalah, Penulis berharap semoga melalui makalah ini kita dapat
memahami dan mengetahui tentang “Analisis Kasus Brigadir J dan Kasus Kanjuruhan Malang”
Makalah yang Penulis susun ini masih banyak mengalami kekurangan, baik dari segi
pengambilan materi atau terbatasnya referensi materi, menyusun materi maupun dari segi
penulisannya. Jadi, Sekiranya pembaca dapat memberikan kritik ataupun saran bagi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Nur Janti & Yerica Lai, "Police Image in Tatters as Murder Scandal Widens," dalam
https://www.thejakartapost.com/indonesia/2022/08/21/police-image-in-tatters-as-murder-
scandal-widens.html [Diakses 16 Desember 2022].
Chris Barrett & Karuni Rompies, “The general, his wife and their dead bodyguard: A suspicious
shooting grips a nation,” dalam https://www.smh.com.au/world/asia/the-general-his-wife-and-
their-dead-bodyguard-a-suspicious-shooting-grips-a-nation-20220725-p5b4gj.html [Diakses 16
Desember 2022].
Kompas, “Polisi Disebut Sempat Larang Keluarga Brigadir J Buka Peti Jenazah,” dalam
https://regional.kompas.com/read/2022/07/12/162659378/polisi-disebut-sempat-larang-keluarga-
brigadir-j-buka-peti-jenazah [Diakses 16 Desember 2022].
Asia Sentinel, “Indonesia Police Revenge Shooting Shakes Force to the Core,” dalam
https://www.asiasentinel.com/p/indonesia-police-revenge-shooting-shakes-force [Diakses 16
Desember 2022].
John Mcbeth, “Cop-on-cop killing rocks and roils Indonesia," dalam
https://asiatimes.com/2022/08/cop-on-cop-killing-rocks-and-roils-indonesia/ [Diakses 16
Desember 2022].
Daryono, “Sosok 7 Perwira Polisi Tersangka Obstruction of Justice di Kasus Brigadir J, Jenderal
hingga AKP,” dalam https://www.tribunnews.com/nasional/2022/09/02/sosok-7-perwira-polisi-
tersangka-obstruction-of-justice-di-kasus-brigadir-j-jenderal-hingga-akp [Diakses 16 Desember
2022].
Supriatin & Muhammad Genantan Saputra, “Jokowi Sampai 4 Kali Bicara Kasus Brigadir J
Harus Tuntas,” dalam https://www.merdeka.com/peristiwa/jokowi-sampai-4-kali-bicara-kasus-
brigadir-j-harus-tuntas.html [Diakses 16 Desember 2022].
Liputan6.com “Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Dijerat Pasal 340, Ini Perspektif Islam
tentang Hukuman Mati” dalam https://www.liputan6.com/islami/read/5047448/ferdy-sambo-
dan-putri-candrawathi-dijerat-pasal-340-ini-perspektif-islam-tentang-hukuman-mati [diakses 16
Desember 2022].