Anda di halaman 1dari 13

1

MAKALAH HUKUM KRIMINOLOGI

PELAKU BEGAL BUNUH KORBAN DI SUMSEL

Dosen Pengampuh : Austin AL Hariz MH

DI SUSUN OLEH :

M Ilham Veriandi [ 21100023]

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS IBA PALEMBANG

2022- 2023
2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang maha kuasa, karena yang tidak hentinya melimpahkan
Rahmat dan Karunia-Nya kepada semua makhluknya. Atas izin Nya pulalah kegiatan membuat
makalah kriminologi dengan judul ” Pelaku Begal Bunuh Korban Di Sumsel Tujuan ditulisnya
makalah ini untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen Pengajar Mata Kuliah
Kriminologi, makalah ini dibuat berdasarkan informasi yang kami dapat dari berbagai literatur
buku. Kami juga menyadari bahwa makalah yang kami buat ini jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu kami dengan ikhlas dan dengan lapang dada akan menerima saran maupun kritik demi
kesempurnaan makalah ini.Penulis mengharapkan semoga makalah ini memberikan manfaat
bagi kita semua, Aamiin
3

DAFTAR ISI

BAB 1 ............................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ......................................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ..................................................................................................................................... 4
1.2. Rumusan masalah ............................................................................................................................... 5
1.3. Tujuan pembuatan makalah ................................................................................................................ 5
BAB 2 ............................................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................................................ 6
2.1. Faktor penyebab................................................................................................................................. 6
2.1.1. Faktor internal.................................................................................................................................. 8
2.1.2. Faktor eksternal ............................................................................................................................... 8
2.2 Upaya penanggulangan ........................................................................................................................ 9
2.2.1. Upaya Penal ..................................................................................................................................... 9
2.2.2. Upaya Non Penal ............................................................................................................................. 9
BAB III ........................................................................................................................................................11
PENUTUP ...................................................................................................................................................11
Kesimpulan ..............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................................12
4

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kriminologi berasal dari kata crimen yang artinya adalah kejahatan dan logos artinya ilmu ,
sehingga kriminologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kejahatan dan tindak krimininal .
Menurut Muhammad Mustafa , ruang lingkup pembahasan dalam kriminologi dapat dibagi menjadi
kejahatan perilaku yang menyimpang dan kenakalan . pola tingkah laku kejahatan dan sebab musabab
terjadinya kejahatan , korban kejahatan dan reaksi sosial pada kejahatan, kejbahatan dipahami sebagai
suatu fenomena dari berbagai sisi yang berbeda , itu sebabnya dalam keseharian kita dapat menangkap
berbagai komentar tentang peristiwa kejahatan yang berbeda antar satu dengan yang lain

Ruang lingkup kriminologi tentang kejahatan mempunyai bentuk dan jenis yang sangat banyak
dan luas , sebagai contohnya yaitu jenis kejahatan pembunuhan dan perampokan . yang akan menjadi
fokus dalam pembuatan makalah ini, Kata pembunuhan berasal dari kata dasar “ Bunuh “ yang mendapat
awalan “ pe” dan akhiran – an yang mengandung makna mematikan , menghapuskan atau membinasakan
,dalam kamus besar bahasa Indonesia mengemukakan bahwa “ membunuh” artinya membuat supaya mati
,menghilangkan nyawa sedangkan pembunuhan bearti perkara membunuh , perbuatan atau hal
membunuh.
5

1.2. Rumusan masalah


1. Apa saja yang menjadi faktor peristiwa pembunuhan tersebut

2. Bagaimana upaya dalam menanggulangi kasus tersebut

1.3. Tujuan pembuatan makalah


1. Untuk mengetahui faktor internal dan faktor external dari peristiwa tersebut

2. Untuk mengetahui upaya dalam menanggulangi kasus tersebut


6

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Faktor penyebab


Berikut adalah peranan para pelaku

1. Yogi Ardiansyah , Eksekutor perampok

2. Bambang , Pemimpin perampok

3. WA, Eksekutor perampok

Kronologi :

Tiga tersangka kasus perampokan dan pembunuhan M Aji Saputra ( 25) , driver taksi online yakni ;
Bambang Kurniawan ( tewas ditembak mati polisi saat penangkapan ), Yogi ardiansya( 20) dan WA ( 17)
, sempat berniat melakukan aksi begal motor sebelum merampok dan membunuh korban aji dengan sadis

Niat begal motor ketiga tersangka gagal lantaran tidak mendapatkan pengendara motor yang akan
menjadi korban begal mereka Hal ini terungkap dalam rekonstruksi kasus pembunuhan korban aji yang
digelar pihak kepolisian dimapolda sumse. Terungkap dalam adegan rekonstruksi , sebelum melakukan
aksi terhadap korban , awalnya tersangka bambang yang tercatat sebagai warga jalan Mayor zen
kelurahan Sungai selincah , Palembang , bertemu dan berkenalan dengan tersangka Yogi , warga Desa
Paburuan kecamatan Tanggamus Lampung Selatan di Benteng Kuto Besak Palembang , Usai berkenalan
pun keduanya bercerita jika mereka butuh uang berangkat mencari kerja ke kalimantan , Sementara Yogi
butuh uang untuk pulang kampung karena sudah ke 4 bulan puasa ramadhan untuk mencari kerja , namun
hingga mendekati lebaran idul fitri belum mendapatkan pekerjaan tersebut

Karena alasan seperti itu , lantas Bambang mengajak Yogi melakukan begal motor dengan mencari
sasaran yang akan menjadi korban begal mereka dengan berjalan kaki menuju Kambang Iwak , Namun
dihari tersebut mereka gagal mendapatkan korban , kemudian mereka kembali duduk di pelataran BKB ,
kemudia yogi tak sengaja menemukan tali tambang lalu yogi menyampaikan hal tersebut kerekannya
yakni Bambang .

Kemudian rekonstruksi dilanjutkan kepada adegan saat Bambang dan Yogii berjalan menuju pelataran
salah satu perkantoran , dilokasi ini keduanya bermalam , keesok harinya mereka menuju ke masjid
Agung , saat berada dimasjid Yogi bertemu dengan tersangka WA dan keduanya pun berkenalan

WA mengatakan bahwa dia juga tak kunjung mendapatkan pekerjaan , dari itu Yogi memperkenalkan
WA ke Bambang , setelah dikenalkan keBambang , Bambang mengatakan kepada WA apakah bisa
menjual hasil motor atau mobil kemudian WA mengatakan bisa

Setelah itu adegan rekonstruksi dilanjutkan saat ketiga tersangka menuju kawasan KM 12 dengan
menumpangi bus kota , setiba di Terminal KM 12 pukul 17 .15 , ketiga tersangka mencari pengendara
motor yang hendak dibegal namun hingga sore hari mereka tidak mendapatkannya, hingga akhirnya
7

Bambang mengajak Yogi dan WA berjalan kaki ke JM Sukaram , dilokasi inilah para tersangka berniat
merampok driver taksi online dengan berniat memesan orderan lewat HP orang lain

Dari ketiga tersangka WA yang berperan meminta tolong kepada seorang juru parkir yang berada di
kawasan JM Sukarami untuk memesan taksi , karena tak punya HP juru parkir pun memina kepada
temannya yang lain yang bernama Gusti isranda , lalu Gusti pun memesankan taksi online lewat HP nya
sebanyak 3 kali sampai pada akhirnya korban pun datang

Ketiga tersangka tidak ada yang kenal dengan 2 saksi yakni juru parkir dan temannya , mereka meminta
tolong dengan modus tidak punya HP untuk memesan taksi online , kemudian setelah Korban datang
ketiga tersangka pun menaiki mobil dengan tujuan ke jalan Suka bangun II , saat di dalam mobil WA
duduk di kursi depan , kemudian Yogi dan Bambang duduk bersebelahan , saat sudah tiba di lokasi
korban lantas menghentikan mobil nya , dann WA berpura – pura hendak membayar ongkos taksi online

Saat itulah dari belakang Yogi menjerat leher korban dari belakang disaat bersamaan Bambang pun
mencabut obeng dari tasnya dan langsung menusukan obeng tersebut ke leher korban berkali – kali
sampai korban berteriak “ Allahu Akbar “ , kemudian korban pun berusaha membuka pintu mobil namun
pintu tersebut langsung dikunci oleh Bambang , kemudia WA menusuk kembali korban Aji dengan
menggunakan obeng hingga tewas, setelah korban tewas WA mengambil alih mobil tersebut , kemudian
membuang jasad korban dikawasan babat tomat , Lalu mobil korban disembunyikan dikawasan kebun
sawit didesa pauh Rawas Ilir Muratara , hingga pada akhirnya polisi yang mengetahui keberadaan
tersangka langsung melakukan penyergapan dan penangkapan , yang mana beujung tembak mati
tersangka Bambang karena melakukan perlawanan saat akan ditangkap

Petugas menjerat dengan pasal 365 KUHP Tentang perampokan disertai kekerasan dan 340 KUHP
tentang pembunuhan dengan ancaman 20 tahun penjara

Menurut Abdulsyani mengatakan bahwa sebab – sebab munculnya kriminalias dapat dijumpai
dalam berbagai faktor – faktor tertentu , faktor – faktor tersebut antara lain
8

2.1.1. Faktor internal


Faktor internal dapat dibagi 2 bagian yakni

a. faktor internal yang bersifat khusus , yaitu keadaan psikologis diri individu , antara lain sakit
jiwa , daya emosional , rendahnya mental dan kebingguan
b. Faktor internal yang bersifat umum , dapat dikategorikan atas beberapa macam , yakni usia ,
jenis gender , kedudukan individu di dalam masyarakat , pendidikan individu masalah rekreasi
atau hiburan

Hasil Analisis Penulis

Faktor internal yaitu faktor yang menjadi penyebab manusia melakukan sesuatu kejahatan yang dimana
faktor tersebut yang paling dominan yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan kejahatan , dalam
kasus tersebu faktor internal yang menjadi penyebab para pelaku untuk melakukan kejahatan terdiri dari

Pertama yaitu kejahatan tersebu timbul karena adanya niat dan kesempatan , para pelaku dari awal
sudah timbul niat untuk melakukan perampokan disertai pembunuhan kepada M aji driver taksi online di
kawasan suka bangun ,dengan menyusun strategi dengan matang , Pelaku Yogi sudah membawa tali yang
dia temukan saat masih di BKB , sementara Bambang telah menyediakan obeng untuk menusuk korban

kedua , rendahnya moraliras para pelaku dimana moralias , seseorang merupakan kunci kehidupan
orang tersebu , dalam kasus tersebut para pelaku memiliki moralitas yang rendah dimana para pelaku
tidak segan melukai korban yang berujung pembunuhan , Rendahnya moral seseorang akan berdampak
pada perilaku akan berdampak pada perilakunya yang cenderung kepada tindakan kriminalitas

Ketiga , faktor pendidikan, Bambang merupakan pimpinan dalam kasus tersebut dikenal sebagai
residivis dengan kasus yang sama yakni perampokan , Hal ini menunjunkan bahwa para pelaku kurang
mengetahui mengenai hukum dan tindak pidana

2.1.2. Faktor eksternal


Faktor – faktor ini berpokok pangkal pada lingkungan diluar diri manusia [ ekstern ], terutama hal yang
mempunyai hubungan dengan timbulnya kriminalitas

a faktor ekonomi

Pada umumnya faktor ekonomi mempunyai hubungan dengan timbulnya kejahatan , perkembangan
ekonomi di abad modern , ketika tumbuh persaingan bebas , menghidupkan daya minat konsumen hal ini
cenderung menimbulkan keinginan – keinginan untuk memiliki barang atau uang dengan sebanyak-
banyak nya sehingga dengan demikian seseorang mempunnyai kecenderungan pula untuk mempersiapkan
diri dari dalam berbagai diri dalam berbagai cara penipuan dan sebagainya

b. Faktor agama

Norma – norma yang terkandung di dalam agama semua mengajar kan pada kebenaran dan kebaikan ,
dan agama itu senantiasa baik dan membimbing kearag jalan yang benar yang diharuskan , sehingga jika
manusia benar – benar mendalami dan mengerti isi agamanya maka senantiasa akan menjadi manusia
baik , namun sebaliknya jika agama tersebut tidak berfungsi bagi manusia , hanya sekedar lambang saja ,
maka tidak bearti sama sekali , bahkan iman lemah , kalau sudah demikian keadaanya , maka mudah
9

sekali orang untuk melakukan hal – hal buruk karena kontrol sosialnya tidak kuat dan mudah melakukan
tindak kejahatan

Faktor bacaan

faktor yang dapat menimbulkan kriminalitas yaitu faktor bacaan yang buruk contoh mulai dari cerita –
cerita , gambar erotic dan yang berhubungan dengan seks , sehingga cenderung dapat memberikan
dorongan terhadap perbuatan yang melanggar hukum atau kejahatan

Faktor Film ( termasuk televisi )

Pengaruh film terhadap timbulnya kriminalits hampir sama dengan pengaruh bacaan , hanya bedanya
terletak pada khalayan si pembaca atau penonton , bacaan dapat menimbulkan khayalan secara tidak
langsung sedangkan penonton menganologinya dirinya pada film yang sedang ditonton

Hasil Analisi Penulis

Dalam kasus tersebut yang menjadi faktor lingkungan dari luar diri manusia ( faktor ekstern ) , dan
mendorong untuk melakukan kejahatan oleh para pelaku adalah faktor ekonomi, yang mana Bambang
selaku pimpinan perampokan melakukan aksi tersebut dikarenakan tidak punya uang untuk berangkat
ke kalimantan untuk mencari pekerjaan , sedangkan Yogi membutuhkan uang untuk pulang kampung ke
lampung karena sudah berada di palembang cukup lama karena alasan itulah Bambang mengajak Yogi
melakukan begal motor , sementara Wa melakukan perbuatan tersebut karena sudah hampir satu bulan
berada di kota Palembang untuk mencari pekerjaan namun tidak ada hasil nya sehingga dia pun mau
bergabung membentuk komplotan untuk melakukan pembegalan di kota palembang

2.2 Upaya penanggulangan

2.2.1. Upaya Penal


Jika kita melihat peraturan perundang-undangan yang ada saat ini mengenai hukumtindak pidana di
Indonesia, Negara kita masih menggunakan Wetboek van strafrecht (W.V.S)atau yang sering kita sebut
dengan KUHP yang merupakan hukum buatan Blanda. Maka dariitu sudah sangat tepat apabila
Insonesia melakukan pembaharuan system hukum pidananya.sangat dibutuhkannya pembaharuan itu
disebabkan Wetboek van strafrecht Blanda terdapatbanyak pasal-pasal yang sudah tidak relevan.
Contoh konkret dari hal ini adalah salah satunyatentang hukum atau ketentuan-ketentuan yang
mengatur tentang perbuatan Pembunuhan diIndonesia. Pembunuhan adalah suatu perbuatan yang
dapat menyebabkan orang lainkehilangan nyawa , menurut KUHP, tindak pidana terhadap nyawa
diatur pada Buku II Bab XIX (Pasal 338 sampai dengan Pasal 350). Artin yawa sendiri hampir sama
dengan arti jiwa, dan jiwa merupakan unsur dari kehidupan.Dengan demikian tindak pidana terhadap
nyawa dapat diartikan sebagai tindak pidana yangmenyangkut kehidupan seseorang.

2.2.2. Upaya Non Penal


Upaya Non-Penal dalam Penanggulangan Kejahatan yang serupa, Kebijakan kriminalmenggunakan
sarana non-penal menitik beratkan pada sifat preventif (pencegahan/penangkalan/pengendalian)
sebelum kejadian terjadi. Mengingat upaya penanggulangankejahatan lewat jalur non-penal lebih
bersifat tindakan pencegahan untuk terjadinyakejahatan, maka sasaran utamanya adalah
10

menangani faktor-faktor kondusif penyebabterjadinya kejahatan. Maka dari itu berdasarkan kasus
perampokan dan pembunuhan driver taksi online di Palembang maka upaya non penal yang dapat
dilakukan diantaranya adalah untuk tidak memberikan pertolongan untuk memesankan taksi online
terhadap orang lain karena adalah modus baru para pelaku kejahatan dalam melaksanakan aksi kriminal
dan juga kita juga dapat dipidanakan karena ikut dalam melakukan pencurian padahal kita tidak tahu
apa – apa tentang kasus yang terjadi , jika si pelaku begal tadi tidak mengakui kalau jurtaru parkir bukan
komplotan maka dapat dipastikan juru parkir dan temannya dapat dipidana , kemudian untuk para
driver untuk lebih berhati – hati lagi dalam menerima orderan saat di malam hari , para driver harus
lebih cermat lagi dalam memilih jalan dalam mengantarkan penumpang di malam hari , pilihlah jalan
yang masih rame penduduk jika di lewati sehingga jika ada sesuatu hal yang mencurigakan sebaiknya
meminta tolong pada warga sekitar
11

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Perampokan di Palembang Sumatera Selatan merupakan salah satu tindak criminal yang melibatkan
perampokan serta pembunuhan yang menghasilkan 1 korban , kejadian ini terjadi pada tahun 2018
sekitar pukul 18. 30 WIB , dalam kasus tersebut dapat ditemukan kesimpulan mengenai faktor – faktor
interanl serta ekternal yang ada pada kronologi kasus tersebut.

Seperti contoh dalam kasus tersebut dapat ditemukan adanya faktor eksternal yang merupakan faktor
lingkungan dari luar diri manusia serta faktor ekonomi yang menjadi motif utama bagi sang pelaku dan
kawanya , dengan nihilnya pekerjaan bagi ketiga pelaku sehingga menjadikan para pelaku ini
memutuskan untuk menjadi pelaku kejahatan dengan alasan ekonomi yang tak terpenuhi

Disisi lain hadir juga faktor internal yang kiat menguatkan motif dari para pelaku perampokan di
Palembang ini , kejahatan tersebut dapat terjadi dikarena adanya faktor internal umum pada para
pelaku contohnya rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki oleh para pelaku diketahui bahwa
bambang merupakan residivis dari kasus yang sama, yang menimbulkan bahwa para pelaku memiliki
kekuranggan wawasan dalam bidang hukum

ada juga faktor internal khusus pada para pelaku seperti rendahnya moralitas , Hal ini ditunjukan dengan
adanya ketidak seganan dalam perilaku kasar serta menyakiti bahkan menghilangkan nyawa korban
kemudian membuang nya di sebuah jalan , sehingga disimpulkan bahwa para pelaku memiliki tingkat
moralitas yang rendah dan cenderung melakukan perilaku yang bersifat kriminal

Faktor – fakto tersebut cukup menjelaskan mengenai hadirnya pengaruh – pengaruh yang ada didalam
terjadinya suatu tindak kejahatan , Yang mana dalam kasus perampokan Palembang dapat ditarik
kesimpulan bahwa adanya faktor eksternal dan internal yang cukup kua mempengaruhi para pelaku
sehingga melakukan tindakan keji selayak kasus ini , sehingga menimbulkan korban yang tidak bersalah
12

DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/id/document/universitas-lampung/hukum-dan-kriminologi/makalah-
masalah-hukum-kriminologi

https://koransn.com/sebelum-rampok-dan-bunuh-driver-taksi-online-bambang-cs-berniat-begal-motor/
13

Anda mungkin juga menyukai