KEJAHATAN SEKSUAL
Kelompok 2 R3B
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang karena atas rahmat dan
karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “JENIS, SEBAB, DAN
Adapun pada kesempatan ini kami hendak mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada dosen mata kuliah Kriminologi, Yth Bpk. D. Latumaerissa, SH., MH yang
telah memberikan tugas kepada kami demi memenuhi tanggung jawab kami sebagai
mahasiswa. Kami juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu selama
Kami menyadari penuh bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna karena keterbatasan
kemampuan kami sebagai manusia. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi meningkatkan mutu makalah kami. Kiranya
makalah kami dapat bermanfaat dan dipergunakan untuk pembelajaran dan kepentingan
umum.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kesimpulan ………………………………………………………………………..……
Saran ………………………………………………………………………………...….
3
BAB I
PENDAHULUAN
dan norma yang berasal dari adat-istiadat yang mendapat reaksi baik yang berupa hukuman
maupun pengecualian.
Pada tahun 2009 ada 1.998 kekerasan meningkat pada tahun 2010 menjadi 2.335
kekerasan. Pada tahun 2011 ada 2.509 laporan kekerasan dan 59% nya adalah kekerasan
seksual. Dan pada tahun 2012 Komnas PA menerima 2.637 laporan yang 62% nya kekerasan
seksual. Tahun 2013, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Bareskrim Mabes Polri
mencatat sepanjang tahun 2013 sekurangnya terjadi 1600 kasus asusila mulai dari pencabulan
Kejahatan seksual merupakan bentuk tindakan atau upaya yang dilakukan untuk
memperoleh seks dengan cara memaksa dan dapat dilakukan oleh siapapun tanpa
memerdulikan hubungannya dengan korban. Selain itu, kejahatan seksual tidak hanya
berkaitan dengan seks namun segala aspek tindakan kekerasan seksual untuk menyerang diri
korban juga termasuk dalam kejahatan seksual. Jenis tindak kriminal kejahatan seksual, yaitu
terdekat korban dan orang tidak dikenal. Penyebab utama kejahatan seksual sendiri, dapat
Berdasarkan hal tersebut, kejahatan seksual memiliki dampak buruk dan dapat
mempengaruhi kesehatan fisik serta psikis dalam kurun waktu lama. Akibatnya, korban sulit
ataupun takut untuk melaporkan sehingga proses identifikasi kejahatan seksual menjadi
terhambat.
4
Kejahatan seksual banyak terjadi di tengah masyarakat, dan menjadi permasalahan yang
sedari dulu mendapat perhatian. Berdasarkan uraian diatas, penulis menulis makalah dengan
Adapun rumusan masalah yang menjadi dasar penulisan makalah ini adalah:
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab
sebagai mahasiswa mata kuliah Kriminologi pada Fakultas Hukum Universitas Pattimura.
5
BAB II
kasus yang semakin darurat dan terus meningkat setiap tahunnya. Dan yang menjadi
korbannya pun bukanlah orang dewasa melainkan remaja, anak-anak yang masih sangat
membutuhkan kasih sayang dan perhatian yang cukup besar dari keluarga maupun
masyarakat. Karena perlu diketahui bahwa anak merupakan sebagai generasi muda yang
akan meneruskan cita-cita luhur bangsa, calon-calon pemimpin bangsa dimasa mendatang
dan sebagai sumber harapan bagi generasi terdahulu, yang dimana perlu mendapatkan
kesempatan yang seluasluasnya untuk tumbuh dan berkembang dengan wajar baik secara
Berdasarkan Kamus Hukum, “sex dalam bahasa inggris diartikan dengan jenis
ternyata tidak sederhana yang dibayangkan, atau tidak seperti yang dipahami masyarakat
kebanyakan. Pembahasan seksualitas telah dikebiri pada masalah nafsu dan keturunan.
Seolah hanya ada dua kategori dari seksualitas manusia, yaitu a) seksualitas yang
bermoral, sebagai seksualitas yang sehat dan baik, b) seksualitas immoral, sebagai
mengenai seks, namun pakar itu mengakui mengenai salah satu bentuk seksualitas yang
6
immoral dan jahat. Artinya ada praktik seks yang dapat merugikan pihak lain dan
masyarakat, karena praktik itu bertentangan dengan hukum dan norma-norma keagamaan.
Oleh karena itu, Umar Sa’bah itu menunjukkan, secara umum seksualitas manusia
seksual).
Salah satu bentuk praktik seks yang dinilai menyimpang adalah kejahatan
seksual. Artinya suatu praktik hubungan seksual yang dilakukan dengan kejahatan
menggunakan ancaman dan paksaan fisik oleh siapa saja tanpa memandang hubungan
dengan korban, dalam situasi apa saja, termasuk tapi tidak terbatas pada rumah dan
perbudakan seks, kehamilan paksa, kekerasan seksual, eksploitasi seksual dan atau
penyerangan seksual.
7
Penggunaan posisi kepercayaan untuk tujuan seksual, seperti pedofilia dan semburit,
1. Pelecehan Seksual
Pelecehan seksual adalah kekerasan seksual yang dilakukan dalam bentuk tindakan
fisik maupun non-fisik kepada orang lain, yang berhubungan dengan bagian tubuh
seseorang dan terkait hasrat seksual, sehingga mengakibatkan orang lain terintimidasi,
2. Eksploitasi Seksual
Eksploitasi seksual adalah kekerasan seksual yang dilakukan dalam bentuk kekerasan,
ancaman kekerasan, tipu daya, rangkaian kebohongan, nama atau identitas atau
hubungan seksual dengannya atau orang lain dan/atau perbuatan yang memanfaatkan
tubuh orang tersebut yang terkait hasrat seksual, dengan maksud menguntungkan diri
3. Pemaksaan Kontrasepsi
biologis orang lain, dengan kekerasan, ancaman kekerasan, tipu muslihat, rangkaian
8
kontrol terhadap organ, fungsi dan/atau sistem reproduksinya yang mengakibatkan
4. Pemaksaan Aborsi
Pemaksaan Aborsi adalah kekerasan seksual yang dilakukan dalam bentuk memaksa
orang lain untuk melakukan aborsi dengan kekerasan, ancaman kekerasan, tipu
5. Perkosaan
ancaman kekerasan, atau tipu muslihat, atau menggunakan kondisi seseorang yang
6. Pemaksaan Perkawinan
rangkaian kebohongan, atau tekanan psikis lainnya sehingga seseorang tidak dapat
7. Pemaksaan Pelacuran
8. Perbudakan Seksual
9
menempatkan orang tersebut melayani kebutuhan seksual dirinya sendiri atau orang
9. Penyiksaan Seksual
Penyiksaan Seksual adalah kekerasan seksual yang dilakukan dalam bentuk menyiksa
korban.
A. Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor-faktor yang terdapat pada diri individu. Faktor ini khusus dilihat
dari individu serta dicari hal-hal yang mempunyai hubungan dengan kejahatan seksual. Hal
a) Faktor Kejiwaan
Yakni kondisi kejiwaan atau keadaan diri yang tidak normal dari seseorang dapat juga
sehingga melakukan perkosaan terhadap korban wanita yang tidak menyadari keadaan
diri si penjahat, yakni sakit jiwa, psycho patologi dan aspek psikologis dari instink-
seksuil. Psycho-patologi ini mengandung arti bahwa pada diri seseorang tertentu yang
b) Faktor Biologi
aktivitasnya. Kebutuhan pada satu pihak merupakan apa yang disebut motif dan pada
ujung lain kebutuhan itu merupakan satu tujuan. Bila tujuan itu tercapai, maka
kebutuhan akan terpenuhi, mungkin hanya untuk sementara dan merupakan batas
10
penghentian aktivitasnya. Kebutuhan ini mungkin datangnya dari dalam yang disebut
c) Faktor Moral
yang sangat rendah. Dari kasus-kasus tersebut banyak diantaranya terjadi, korbannya
bukanlah orang asing lagi baginya bahkan saudara dan anak kandung sendiri.
B. Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang berada di luar diri si pelaku. Faktor ekstern ini
berpangkal pokok pada individu. Dicari hal-hal yang mempunyai hubungan dengan kejahatan
kesusilaan.
Meningkatnya kasus-kasus kejahatan seksual atau perkosaan terkait erat dengan aspek
masyarakat itu sendiri sangat mempengaruhi naik turunnya moralitas seseorang. Suatu
kenyataan yang terjadi dewasa ini, sebagai akibat pesatnya kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka tidak dapat dihindarkan timbulnya dampak negatif
yang semakin terbuka pergaulan yang semakin bebas, cara berpakaian kaum hawa
yang semakin merangsang, dan kadang – kadang dan berbagai perhiasan yang mahal,
11
tayangan film porno, membeli dvd yang berisi film – film porno belum lagi tontonan
– tontonan di televisi yang tidak jarang menampilkan adegan – adegan yang berbau
b) Faktor Ekonomi
kejahatan kesusilaan atau perkosaan. Keadaan ekonomi yang sulit akan membawa
orang kepada pendidikan yang rendah dan pada tahap selanjutnya membawa dampak
kepada baik atau tidak baiknya pekerjaan yang diperoleh. Secara umum, orang yang
memiliki tingkat pendidikan yang rendah cenderung mendapat pekerjaan yang tidak
kepercayaan diri dan menimbulkan jiwa yang apatis, frustasi serta hilangnya respek
bermunculannya bermacam – macam gadget yang semakin canggih dan lain - lain
perkembangan perilaku masyarakat kita, misalnya banyaknya film– film porno yang
mudah diakses dari internet melalui situs – situs porno, majalah majalah elektronik,
peningkatan keimanan dan ketaqwaan masyarakat dimana hal itu kemudian dapat
Media massa merupakan sarana informasi di dalam kehidupan sosial, misalnya seperti
surat kabar, majalah, televisi dan sebagainya itu merupakan juga alat kontrol yang
12
publikasi yang memberitakan informasi kepada masyarakat tentang kejadian-kejadian
psikologis yang dapat berupa gangguan emosional, gangguan perilaku maupun gangguan
kognitif.
Gangguan emosional yang dimaksud yakni emosi yang tidak stabil dan berdampak
pada mood memburuk. Kemudian gangguan perilaku cenderung terlihat pada perubahan
perilaku korban ke hal yang lebih negatif seperti malas yang berlebihan. Terakhir
gangguan kognisi yakni gangguan yang mempengaruhi pola piker korban sehingga sulit
untuk berkonsentrasi, sering melamun dan pikiran kosong atau hal sejenis lainnya.
umum. Begitu psikologis korban terkena dampaknya, maka pola pikir korban perlahan-
lahan berubah dan mempengaruhi ke berbagai hal. Mulai dari cara berpikir terhadap
Dampak psikologis tersebut dapat dikatakan sebagai suatu jenis trauma pasca
ketakutan dan kecemasan berlebihan sebagai akibat dari otak yang tanpa sengaja flashback
akan kejadian kekerasan yang pernah dialami. Sebagian orang yang mengalami trauma
akan merasakan cemas, was-was bahkan ketakutan yang sangat saat mengalami suatu
13
kejadian yang mirip dengan tindak kekerasan yang pernah dialami. Hal ini tidak dapat
dihindari karena ini merupakan salah satu dampak psikologis dari kekerasan seksual.
Guna mengurangi tekanan psikologis yang ia alami dari trauma itu, korban
biasanya akan meluapkan pemikiran atau perasaannya pada orang lain guna mendapat
saran dan menenangkan dirinya sendiri. Korban juga mengalami depresi akibat dari
kemungkinan terburuk dari orang depresi adalah keputusan untuk mengakhiri hidup
sendiri. Kemungkinan paling kecil dan paling ringan dari seorang yang depresi adalah
tindak selfharm atau menyakiti diri sendiri. Entah itu mengiris-iris bagian tubuh dengan
cutter, gunting, dan lain sebagainya yang bersifat melukai diri sendiri.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
dan paksaan fisik oleh siapa saja tanpa memandang hubungan dengan korban, dalam
situasi apa saja, termasuk tapi tidak terbatas pada rumah dan pekerjaan.
Pelecehan Seksual
Eksploitasi Seksual
Pemaksaan Kontrasepsi
Pemaksaan Aborsi
Perkosaan
Pemaksaan Perkawinan
Pemaksaan Pelacuran
Perbudakan Seksual
Penyiksaan Seksual
media massa.
15
3.2 Saran
Penulis menyadari sungguh bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu kami sangat membutuhkan saran dan masukan yang membangun dari pembaca demi
perkembangan dan kemajuan makalah ini. Demikian makalah ini kami tulis, apabila ada
kesalahan kami minta maaf yang sebesar-besarnya karena manusia tidaklah luput dari
salah dan dosa. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dipergunakan
16
DAFTAR PUSTAKA
Roma Fera Nata Limbong, Tinjauan Kriminologis Kejahatan Seksual Terhadap Anak Dalam
Astri Anindya, Yuni Indah Syafira Dewi, Zahida Dwi Oentari, Dampak Psikologis dan Upaya
17