Anda di halaman 1dari 24

TUGAS IPS

MAKALAH "PELECEHAN SEKSUAL"

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 16

1. WULAN CANTIKA RISMAWATI

2. ZASKYA AGUSTINA

SMP NEGERI 274 JAKARTA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah


memberikan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul "PELECEHEN SEKSUAL", dengan temanya
"UPAYA MENGHADAPI GLOBALISASI UNTUK
MEMPERKUKUH KEHIDUPAN BANGSA"

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi


tugas dari ibu Linni Sahara Lubis, S.Pd bidang "Ilmu Pengetahuan
Sosial". Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Pelecehan Seksual bagi para pembaca dan juga bagi
kami yang menulis.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada ibu Linni Sahara


Lubis, S.Pd, selaku guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang
telah memberikan tugas ini, sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan mata pelajaran yang ditekuni.

Kami juga menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................2

BAB I.PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................................4

C. Tujuan Makalah...............................................................................................5

BAB II.PEMBAHASAN........................................................................................6

A. Pengertian Pelecehan Seksual..........................................................................6

B. Bentuk-bentuk Pelecehan Seksual...................................................................7

C. Faktor Penyebab Terjadinya Pelecehan Seksual.........................................11

D. Dampak Pelecehan Seksual............................................................................12

E. Contoh Kasus Pelecehan Seksual...................................................................13

F. Bagaimana Hukum Mengatur Pelecehan Seksual di Indonesia..................16

G. Cara Menghadapi dan Mencegah Tindakan Pelecehan Seksual................17

BAB III.PENUTUP.............................................................................................20

A. Kesimpulan......................................................................................................20

B. Saran..............................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA........................................................................21

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Adapun latar belakang kami dalam memilih topik


"PELECEHAN SEKSUAL". pelecehan seksual saat ini telah menjadi
pemberitaan karena sering terjadi di kalangan remaja semakin
bertambah, misalnya dengan menggoda menggunakan ungkapan-
ungkapan penuh hasrat atau mengungkapkan gurauan-gurauan bernada
porno, mencolak- colek pada tubuh korban serta terkadang ada
ancaman-ancaman jika ajakan tersebut tidak dipenuhi sehingga korban
merasa malu, marah, tersinggung atau membenci hal tersebut.
Walaupun tidak melakukan penyiksaan secara fisik namun pelaku
tersebut sudah membuat korban merasa terganggu dan tidak nyaman,
rata-rata korban daripada pelecehan seksual tersebut adalah pada kaum
perempuan.

Kasus pelecehan seksual sudah seringkali diekspose oleh media


massa, namun dalam masyarakat kita masih banyak yang belum
sepenuhnya menyadari bahwa mereka sebenarnya telah menjadi korban
pelecehan seksual atau menganggap masalah ini sebagai sesuatu yang
tidak serius untuk ditanggapi. Dalam banyak kasus, banyak korban
yang memilih diam dan menganggap biasa perlakuan yang diterima dari
atasan ataupun rekan kerja. Maraknya pelecehan seksual yang terus-
menerus terjadi sangatlah membuat keresahan di masyarakat, terutama
bagi para orang tua yang memiliki anak-anak.

1
Namun, ada yang mengatakan bahwa justru korbanlah yang
memberikan peluang kepada para pelaku untuk dapat melakukan
pelecehan seksual tersebut. Misalnya dengan memakai pakaian ataupun
memperlihatkan perilaku-perilaku yang justru dapat memberikan ruang
kepada pelaku sehingga membuat pelaku dapat tersugesti untuk
melakukan pelecehan seksual tersebut.

Pelecehan seksual ini tidak hanya memberikan dampak pada fisik


korban, namun, juga memberikan dampak secara mental atau psikis.
Untuk dampak yang secara fisik memang dalam tahap pemulihannya
tidak terlalu membutuhkan waktu yang lama, namun pada dampak
mental ini membutuhkan waktu yang sangat lama untuk
memulihkannya, Bahkan ada juga yang sampai menderita masalah
kejiwaan sampai pada tindakan bunuh diri, karena tidak kuat menahan
penderitaan dan rasa malu yang dideritanya. Tentunya hal ini sangat
meresahkan, terutama kepada kaum perempuan yang takut jikalau akan
bepergian sendirian keluar rumah maupun ke tempat lainnya. Pelecehan
seksual seakan menjadi momok yang mengerikan bagi kalangan pelajar
ataupun mahasiswi.

GAMBAR 1.1. Hasil Survei KRPA: Pelecehan Seksual Selama


Pandemi Sangat Tinggi.

2
Masalah pelecehan seksual ini sudah seringkali terjadi, beberapa
kasus pelecehan seksual yang terjadi sungguh terkesan sangat tidak
sepatutnya dilakukan oleh para remaja yang seharusnya mendapatkan
perlakuan yang sesuai dengan umurnya bukan malah sebaliknya
melakukan hal-hal yang tidak sesuai. tersebut adalah orang yang dapat
melakukan pelecehan seksual terhadap orang lain. Karena mulai dari
orang yang bertampil keji sampai yang baik pun dapat melakukan hal
ini. Kita selama ini terlalu terperangkap dengan kata "jangan dekati
orang asing" atau "apabila ada orang asing yang panggil maka harus lari
ataupun sembunyi" padahal kebanyakan dari para pelaku pelecehan
seksual ini adalah orang terdekat daripada si korban, hal ini tentunya
bukan lagi darurat tetapi bencana terhadap perkembangan para remaja
saat ini dan kedepannya.

Pada dasarnya, setiap orang harus menunjukkan bahwa dirinya


tidak bersedia dilecehkan dan sepantasnya tidak memberikan peluang
pada pihak manapun untuk melecehkan diri kita. kita harus
menunjukkan sikap tegas pada saat orang lain melakukan tindakan
tanda-tanda kearah pelecehan, seperti meminta untuk membuka
pakaian atau meraba-raba. Bahkan sejak kecil, anak-anak sebaiknya
diajarkan untuk tidak membiarkan orang lain selain orang tuanya.
melihat-lihat atau memegang-megang tubuhnya. Karena Walaupun
secara umum wanita sering mendapat sorotan sebagai korban pelecehan
seksual, namun pelecehan seksual dapat menimpa siapa saja. Korban
pelecehan seksual bisa jadi adalah laki-laki ataupun perempuan.

3
Korban bisa jadi adalah lawan jenis dari pelaku pelecehan
ataupun berjenis kelamin sama. Pelaku pelecehan seksual bisa siapa
saja terlepas dari jenis kelamin, umur, pendidikan, nilai- nilai budaya,
nilai-nilai agama, warga negara, latar belakang, maupun status sosial,
semua bisa menjadi korban dan pelaku pelecehan

seksual. Sehingga harus adanya kesungguhan yang benar-benar yang


dilakukan oleh pihak kepolisian dan kesadaran masyarakat dalam
mengatasi pelecehan seksual.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas, maka kami akan


meneliti dan membahas masalah yang dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa pengertian pelecehan seksual?

2. Apa bentuk-bentuk pelecehan seksual?

3. Apa factor penyebab pelecehan seksual?

4. Apa dampak dari pelecehan seksual?

5. Apa contoh kasus pelecehan seksual?

6. Bagaimana hukum mengatur tindakan pelecehan seksual di Indonesia

7. Bagaimana cara menghadapi dan mencegah tindakan pelecehan

Seksual.

4
C. Tujuan Makalah

Dari makalah yang dibuat oleh kami maka tujuan yang ingin
kami capai oleh kami, adalah: 1. Untuk mengetahui pelecehan seksual.

2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk pelecehan seksual.

3. Untuk mengetahui factor penyebab pelecehan seksual.

4. Untuk mengetahui dampak dari pelecehan seksual.

5. Untuk mengetahui contoh kasus pelecehan seksual.

6. Untuk mengetahui bagaimana hukum mengatur tindakan pelecehan


seksual di Indonesia.

7. Untuk mengetahui cara menghadapi dan mencegah tindakan


pelecehan seksual.

5
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pelecehan Seksual

Menurut Winarsunu (2008), pelecehan seksual adalah segala


macam bentuk perilaku yang berkonotasi seksual yang dilakukan secara
sepihak dan tidak dikehendaki oleh korbannya. Bentuknya dapat berupa
ucapan, tulisan, simbol, isyarat dan tindakan yang berkonotasi seksual.
Aktifitas yang berkonotasi seksual bisa dianggap pelecehan seksual jika
mengandung unsur-unsur sebagai berikut, yaitu adanya pemaksaan
kehendak secara sepihak. oleh pelaku, kejadian ditentukan oleh
motivasi pelaku, kejadian tidak diinginkan korban, dan mengakibatkan
penderitaan pada korban.

Menurut Collier (1998), pengertian pelecehan seksual disini


merupakan segala bentuk perilaku bersifat seksual yang tidak
diinginkan oleh yang mendapat perlakuan tersebut, dan pelecehan
seksual yang dapat terjadi atau dialami oleh semua perempuan.
Sedangkan menurut Rubenstein (dalam Collier, 1998) pelecehan
seksual sebagai sifat perilaku seksual yang tidak diinginkan atau
tindakan yang didasarkan pada seks yang menyinggung penerima.

Pelecehan seksual adalah perilaku atau perhatian yang bersifat seksual


yang tidak diinginkan atau tidak dikehendaki dan berakibat
mengganggu diri penerima pelecehan. Pelecehan seksual mencakup,

6
tetapi tidak terbatas pada bayaran seksual bila ia menghendaki sesuatu,
pemaksaan melakukan kegiatan seksual, pernyataan merendahkan
tentang orientasi seksual atau seksualitas, permintaan melakukan
tindakan seksual yang disukai pelaku. ucapan atau perilaku yang
berkonotasi seksual, semua dapat digolongkan menjadi pelecehan
seksual.

Dari beberapa definisi pelecehan seksual diatas dapat disimpulkan


bahwa pelecehan. seksual adalah perilaku atau tindakan yang
mengganggu, menjengkelkan, dan tidak diundang yang dilakukan oleh
seseorang terhadap orang lain dalam bentuk perilaku yang berkonotasi
seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak dikehendaki oleh
korbannya.

B. Bentuk-bentuk Pelecehan Seksual

Secara umum, pelecehan seksual ada 5 bentuk, yaitu:

1. Pelecehan fisik, yaitu:

Sentuhan yang tidak diinginkan mengarah keperbuatan seksual seperti


mencium, menepuk, memeluk, mencubit, mengelus, memijat tengkuk,
menempelkan tubuh atau sentuhan fisik lainnya.

2. Pelecehan lisan, yaitu:

Ucapan verbal/komentar yang tidak diinginkan tentang kehidupan


pribadi atau bagian tubuh atau penampilan seseorang, termasuk lelucon
dan komentar bermuatan seksual.

7
3. Pelecehan non-verbal/isyarat, yaitu:

Bahasa tubuh dan atau gerakan tubuh bernada seksi, kerlingan yang
dilakukan berulang- ulang, menatap tubuh penuh nafsu, isyarat dengan
jari tangan, menjilat bibir, atau lainnya.

4. Pelecehan visual, yaitu:

Memperlihatkan materi pornografi berupa foto, poster, gambar kartun,


screensaver atau lainnya, atau pelecehan melalui e-mail, SMS dan
media lainnya.

5. Pelecehan psikologis/emosional, yaitu:

Permintaan-permintaan dan ajakan-ajakan yang terus menerus dan


tidak diinginkan, ajakan kencan yang tidak diharapkan, penghinaan
atau celaan yang bersifat seksual.

Pelecehan seksual yang dihadapi laki-laki maupun perempuan


dalam berbagai bentuknya, mulai dari komentar yang berkonotasi
seksual dan kontak fisik secara tersembunyi (memegang, sentuhan ke
bagian tubuh tertentu) hingga ajakan yang dilakukan secara terang-
terangan dan serangan seksual (Santrock, 2007). Berdasarkan uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk pelecehan seksual
adalah pelecehan fisik, pelecehan lisan, pelecehan non-verbal/isyarat,
pelecehan visual, dan pelecehan psikologis/emosional.

8
Dilansir dari Halodoc.com berikut ini kategori pelecehan seksual yang
perlu diketahui:

1. Perilaku Menggoda

Perilaku menggoda ditandai dengan perilaku seksual yang


menyinggung, tidak pantas,

dan tidak diinginkan oleh korban. Contohnya, menggoda seseorang


hingga membuatnya risih memaksa seseorang untuk melakukan hal
yang tidak disukainya, dan ajakan lain yang tidak pantas atau
diinginkan sesorang.

2. Pelanggaran Seksual

Perilaku ini berupa pelanggaran seksual berat seperti, menyentuh,


merasakan, atau meraih secara paksa, serta penyerangan seksual yang
tidak pantas atau diinginkan oleh seseorang

3. Pelecehan Gender

Perilaku ini berupa pernyataan seksis yang menghina atau merendahkan


seseorang karena jenis kelamin yang dimilikinya. Contohnya, komentar
yang menghina, gambar atau tulisan yang merendahkan, lelucon cabul
atau candaan tentang seks.

4. Pemaksaan Seksual

Perilaku ini terkait seks yang disertai ancaman hukuman. Artinya,


seseorang dipaksa melakukan perilaku yang tidak diinginkannya.

9.
5. Penyuapan Seksual

Perilaku ini berupa permintaan aktivitas seksual dengan janji imbalan


yang dilakukan secara terang-terangan. Misalnya seorang wanita/pria
mengajak seorang anak melakukan hubungan intim dengan iming-
iming uang, asalkan ia tidak memberitahukannya kepada orang lain.
Pelecehan seksual juga bisa dibedakan menurut perilakunya. Melansir
dari Rainn Organization, bentuk pelecehan seksual menurut
perilakunya, yaitu:

•Komentar dan lelucon seksual tentang tubuh seseorang:

•Memberikan siulan pada orang lain di depan umum;

•Ajakan berhubungan intim atau tindakan seksual lainny;

•Menyebarkan rumor tentang aktivitas seksual orang lain;

•Menyentuh diri sendiri secara seksual di depan orang lain;

•Berbicara tentang kegiatan seksual dirinya sendiri di depan orang lain;

•Sentuhan seksual, yaitu menyentuh bagian tubuh seseorang tanpa izin;

•Menampilkan gambar, video, cerita, atau benda seksual pada orang


lain.

10
C. Faktor Penyebab Terjadinya Pelecehan Seksual

Terdapat beberapa penyebab terjadinya pelecehan seksual:

•Korban mudah ditaklukkan. Pria menganggap wanita lebih lemah,


sehingga ditempatkan dalam posisi subordinasi yang harus
dikuasai.

•Hasrat seks yang tidak bisa disalurkan dengan pasangannya. Hal


ini menyebabkan pelaku menyalurkan nafsunya dengan melakukan
pelecehan seksual.

•Pernah menyaksikan kekerasan seksual terhadap anggota keluarga


lain saat masih kecil.

•Pelaku meiliki otoritas akan korban. Misalnya, pelaku merupakan


atasan korban.

•Terdapat suatu penelitian yang menghubungkan seks dengan


kekuasaan, sehingga pelaku merasa lebih mudah untuk melakukan
dominasi.

•Pelaku berada dalam keluarga atau lingkungan dengan ideologi


patriarki yang kuat.

•Ketergantungan obat-obatan terlarang dan miuman keras.

•Memiliki fantasi seksual yang mendukung adanya kekerasan


seksual

•Sering membaca atau menonton konten-konten porno.

11
D. Dampak Pelecehan Seksual

1. Bencana psikis bagi korban

Berikut beberapa dampak psikis yang umumnya terjadi:

•Mudah marah dan merasa selalu tidak aman.

•Mengalami gangguan tidur

•Rasa malu yang besar

•Frustasi

•Mengalahkan atau mengisolasi diri sendiri

Dalam beberapa kasus, pelecehan seksual juga bisa menyebabkan


post-traumatic stress disorder (PTSD), terutama bila pelecehan itu
mengarah pada penyerang, perkosaan, intimidasi atau ancaman
pemerkosaan, hingga penyiksaan seksual. Hal yang paling
mengkhawatirkan, menurut para ahli di National Institutes of Health-
National Institute of Mental Health, PTSD yang tidak ditangani dengan
baik bisa menimbulkan keinginan. untuk bunuh diri.

2. Dampak pada fisik korban.

Tekanan mental yang memicu stress berat bisa menimbulkan


beragam gejala pada fisik. Mulai dari nyeri otot, sakit kepala, bahkan
masalah kesehatan fisik kronis, seperti tekanan darah tinggi dan
masalah dengan gula darah. Bila tekanan stress menuju bagian otak
maka bisa berdampak pada kondisi fisik seseorang.

12
E. Contoh Kasus Pelecehan Seksual

1. Korban dugaan pelecehan di KPI, kasus yang berulang di


lembaga negara kita hanya sibuk seperti pemadam kebakaran
September 2021). BBC NEWS INDONESIA (10 September 2021)

Pegawai KPI berinisial MS membuat surat terbuka ke publik tentang


perundungan termasuk pelecehan seksual yang diduga dilakukan
delapan rekan kerjanya. In mengatakan rekan kerjanya beberapa kali
telah "melecehkan, memukul, memaki,dan merundung tanpa bias saya
lawan." MS telah melaporkan kejadian dua kali ke kepolisian, akan
tetapi laporan itu tidak ditindaklanjuti. MS juga melaporkan kasusnya
ke Komnas HAM.

Kasus yang dihadapi MS bukan pertama kalinya terjadi di


lingkungan lembaga pemerintahan. Laporan pengaduan yang diterima
Komnas Perempuan terkait Kekerasan terhadap Perempuan pada 2020
mencapai 2.389 kasus. Meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 1.419
kasus.

2. Kronologi Aksi Bejat Pria Lecehkan Wanita Lagi Salat Ashar di


Musala Jatinegara. -suarajakarta.id (Jumad, 04 Juni 2021)

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Erwin Kurniawan


membenarkan adanya kasus pelecehan seksual terhadap jamaah wanita
yang tengah salat di sebuah musala di wilayah Jatinegara. Kasus
pelecehan seksual terhadap wanita yang tengah salat berjamaah di
musala terekam CCTV musala tersebut,

13
Aksi bejat pelecehan seksual itu terjadi pada hari Jumat
(4/6/2021), di Musala Al Amin, Kelurahan Rawa Bunga, Jatinegara,
Jakarta Timur. Saat itu, jamaah tengah melaksanakan salat Ashar.
Menyandur Warungjurnalis.com, pelaku menempelkan alat
kelaminnya ke wanita yang sedang melaksankan Salat Ashar. Saat
kejadian terdapat empat jamaah perempuan, Satu di antaranya
menyadari aksi korban lalu berteriak sehingga pelaku melarikan diri
dalam keadaan tanpa celana.

3. Perjalanan Kasus Pemerkosaan Anak di Sikka, sejak Korban SD


sampai SMA, Kapolri Digugat, hingga Pelaku Akhirnya Ditahan -
KOMPAS.com (Jumat, 15 Januari 2021)

Kasus pemerkosaan terhadap seorang anak dibawah umur di Kabupaten


Sikka, NTT.

berinisial EDJ akhirnya diproses kembali. Kasus tersebut sudah 4,5


tahun mandek tanpa kejelasan dan titik terang. Padahal, pihak keluarga
sudah melaporkan pria berinisial JL.W sebagai pelaku sejak 2016.
Kapolri dan Kapolres Sikka pun sempat digugat oleh 13 advokat atas
pembiaran kasus pemerkosaan anak di bawah umur ini.

Peristiwa terjadi pada 23 April 2016, yakni saat korban masih


duduk di bangku SD. Pihak keluarga pun mencari keadilan karena
kasusnya tak juga selesai, meski korban sudah duduk di bangku SMA.
Kantor Kejaksaan Negeri Maumere menanggapi mandeknya
penanganan kasus yang ditangani oleh Polres Sikka tersebut.

14
kasusnya telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Maumere. Polisi
pun akan melengkapi berkas jika dirasa masih ada yang kekurangan.

4. Mahasiswi UGM Masuk di Akun Kampus Cantik Terima Pesan


Pelecehan Seksual -Tempo.co (Minggu, 29 Agustus 2021)

Tiga mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada atau


UGM melakukan penelitian terhadap akun instagram kampus cantik.
Berdasarkan hasil penelitian, mereka menemukan bahwa mahasiswi-
mahasiswi yang fotonya diunggah dalam akun kampus. cantik merasa
terganggu dalam bersosial media.

Melansir laman ugm.ac.id, mengungkapkan adanya pesan


langsung yang mengarah. pada pelecehan seksual, juga komentar
terhadap bentuk tubuh mahasiswi atau biasa disebut dengan body
shaming. Ada pula yang dihubungi di akun Line pribadi, dan bermacam
gangguan lain.

Sebanyak 55 persen mahasiswi mengaku alami gangguan atas


ruang privasinya. Sekalipun sudah melalui prosedur izin terlebih
dahulu, Namun, hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa tak semua
foto diunggah dengan izin mahasiswi yang bersangkutan.

5. Kasus Reynhard Sinaga Kejahatan Seksual Terbesar dalam


Sejarah Inggris detiknews (Selasa, 07 Jan 2020)

WNI Reynhard Sinaga divonis hukuman penjara seumur hidup


terkait kasus pemerkosaan pria di Inggris. Pihak berwenang menduga
ada 195 orang korban pelecehan seksual Reynhard.

15
Jaksa penuntut lan Rushton mengatakan Reynhard memiliki sikap
yang tidak mengancam. Modus pemerkosaan yang dilakukan Reynhard
adalah berteman dengan para pria muda, termasuk banyak yang mabuk
setelah keluar malam.

Sidang pertama dimulai pada Juni 2018 dan sidang terakhir


berakhir Desember. Reynhard dihukum karena 159 pelanggaran,
termasuk 136 perkosaan dan delapan percobaan perkosaan, pada empat
persidangan terpisah, menurut Layanan Penuntutan Mahkota. Dia
ditangkap pada 2017 setelah korban yang bangun berhasil mengambil
ponselnya dan membawanya ke polisi.

F. Bagaimana Hukum Mengatur Pelecehan Seksual di Indonesia

Walaupun data, hasil survey, testimoni, pengalaman korban makin


meningkat, di dalam UU tidak ada ketentuan tindak pidana pelecehan
seksual. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) hanya
mengatur tindak pidana Melanggar Kesusilaan (Pasal 281 ayat (1) dan
Pencabulan (Pasal 290, 292, 293, 294 dan 296).

RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (2017) yang menawarkan


definisi pelecehan seksual: "kekerasan seksual yang dilakukan dalam
bentuk tidanakan fisik atau non fisik kepada orang lain, yang
berhubungan dengan bagian tubuh seseorang dan terkait hasrat seksual,
sehingga mengakibatkan orang lain terintimidasi, terhina, direndahkan,
atau dipermalukan".

16
Upaya untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dari
pelecehan seksual di ranah publik, juga coba ditawarkan dalam Bab
Pencegahan RUU PKS, khususnya di bidang infrastruktur melalui
kewajiban negara untuk: (a) membangun lingkungan dan fasilitas
publik yang aman dan nyaman, dan (b) membangun sistem keamanan
terpadu di lingkungan pemukiman dan ruang terbuka publik.
Sedangkan untuk dunia kerja dimandatkan untuk menetapkan
kebijakan anti kekerasan seksual di korporasi, serikat pekerja, asosiasi
pengusaha, asosiasi penyalur tenaga kerja, dan/atau pihak lain. Yang
dalam kasus ini, korporasi dan serikat kerja harus memiliki kode etik,
sekaligus Perjanjian Kerja Bersama (PKB) bagaiman pencegahan,
penanganan dan pemulihan kekerasan seksual dilaksanakan.

G. Cara Menghadapi dan Mencegah Tindakan Pelecehan Seksual

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan saat mendapat perlakuan


yang tidak senonoh:

1. Mengonfrontasi langsung pelaku

Hal-hal yang sebaiknya diperhatikan agar tidak membahayakan

Keselamatan diri

• Lihat situasi sekeliling. Ketika ingin melakukan tindakan, lihat


dulu situasi tempat kamu berada.
• Sikap yang tegas. Tataplah langsung mata pelaku dan nyatakan
rasa ketidaksukaanmu

17
terhaadap perilakunya dengan suara tegas dan jelas, seperti
"jangan merangkul saya, itu membuat saya tidak nyaman," atau
"jangan berkata seperti itu kepada saya, itu tidak baik." Apapun
yang kamu rasakan katakanlah dengan lantang, tapi hindari
bersikap agresif atau berkata kasar kepada pelaku.

• Jangan diladeni. Setelah itu, pelaku mungkin akan meledek atau


bahkan berkata kasar, tapi jangan terpancing untuk meladeninya.
Abaikan apapun yang mereka katakan, lalu minta mereka untuk
pergi atau kamu yang pergi meninggalkannya.

2. Selalu waspada

Penting untuk selalu bersikap waspada saat berada di tempat


umum. Misalnya, jangan terlalu asyik bermain smartphone sampai lupa
dengan kejadian sekitar. Selain itu, pilihlah tempat khusus wanita
ketika menggunakan transportasi umum untuk mencegah tindakan
pelecehan seksual.

3. Mempersenjatai diri

Tidak ada salahnya bila belajar bela diri agar bisa melindungi diri
sendiri dari tindakan kejahatan sekaligus sebagai olahraga. Namun, bila
tidak sempat, bawalah semprotan merica kemanapun kamu pergi alat ini
sangat berguna saat kamu dalam bahaya.

18
4. Teriak dan lari

Ada situasi ketika tidak mungkin mengonfrontasi pelaku


pelecehan secara langsun. Misalnya, saat sedang sendirian. Maka
langkah yang bisa dilakukan adalah segera ambil langkah seribu atau
lari. Hal ini penting karena memancing kemarahan penjahat seksual
hanya akan membahayakan nyawa. Kalau tidak bisa kabur, tarik
perhatian orang-orang di sekitar dengan cara berteriak.

5. Ceritakan kepada keluarga dan sahabat

Bila mendapat tindakan pelecehan secara terus menerus dari


rekan di kantor atau tetangga, beritahukanlah kepada keluarga atau
sahabat terdekat untuk meminta solusi dan bantuan. Dukumgan dari
orang-orang terdekat sangat dibutuhkan di saat-saat seperti ini. Bila
perlu minta keluarga atau sahabat untuk menemani melaporkan pelaku
ke pihak berwenang.

19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Akhirnya kita mengetahui sebagian kecil dari kejadian kejadian


yang pernah ada atau yang sedang terjadi. Pelecehan seksual bukanlah
hal baru, ternyata pelecehan seksual sudah ada sejak dulu dan tersebar
dimana-mana hanya saja susah untuk menghentikannya. Ini tugas dari
kita generasi baru untuk menjaga dunia dari tangan-tangan tidak
bermoral dan juga dari kepolisian harus lebih mempertegas tentang
hokum yang berlaku.

B. Saran

Dari berbagai informasi yang telah kami dapatkan, bahwa pelecehan


seksual sangat berbahaya karena akan menimbulkan efek yang sangat
berbahaya. Mulai dari beban mental yang diderita oleh korban penyakit
yang akan diderita oleh pelaku dan juga oleh korban dan lain
sebagainya. Maka dari itu kita harus bisa menjaga diri dengan cara
mendekat diri kepada yang Maha Kuasa, pertebal iman kita supaya kita
selalu dilindungi-Nya.

20
DAFTAR PUSTAKA

BBC NEWS Indonesia. (2021). Korban Dugaan Pelecehan di KPI,


Kasus yang Berulang di Lembaga Negara 'Kita Hanya Sibuk Seperti
Pemadam Kebakaran", Diakses pada 24 September 2021, dari
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia- 58505749.amp

Halodoc. (2018), 5 Cara Menghadapi Pelecehan Seksual. Diakses pada


26 September

2021. dari https://www.halodoc.com/artikel/5-cara-menghadapi-


pelecehan- Halodoc. (2020). Bentuk Pelecehan Seksual yang Perlu
Diketahui. Diakses pada 27

seksual

September 2021, dari https://www.halodoc.com/artikel/bentuk-


pelecehan-seksual- yang-perlu-diketahui Halodoc. (2020). Hati-Hati,
Ini Dampak Pelecehan Seksual pada Psikis dan Fisik.

Diakses pada 25 September 2021, dari


https://www.halodoc.com/artikel/hati-hati- ini-dampak-pelecehan-
seksual-pada-psikis-dan-fisik

Iqbal Muhtarom. (2021). Mahasiswi UGM Masuk di Akun Kampus


Cantik Terima Pesan Pelecehan Seksual. Diakses pada 24 September
2021, dari https://tekno.tempo.co/read/1499990/mahasiswi-ugm-
masuk-di-akun-kampus- cantik-terima-pesan-pelecehan-seksual

21

Anda mungkin juga menyukai