Anda di halaman 1dari 6

Sri Mulyati – 20220501118

UTS Pendidikan Karakter Unggul

Soal:

1. Coba Anda gambarkan faktor apa saja yang dapat menyebabkan intoleransi?
Sebutkan pula contohnya.
2. Apa yang Anda ketahui tentang perundungan (bullying)? Sebutkan dampak
korban perundungan (bullying) dan bagaimana upaya pencegahannya di
masyarakat?
3. Coba sebutkan apa yang Anda ketahui tentang jenis-jenis pelecehan seksual
verbal dan nonverbal? Langkah apa saja yang dapat dilakukan apabila Anda
menjadi korban?
4. Sebutkan apa yang dimaksud dengan berita hoax di dunia maya? Berikan
contoh ciri-cirinya dalam kalimat.
5. Sebutkan peran aktif Anda sebagai mahasiswa dalam mewujudkan fungsi-
fungsi di bawah ini:
a. Kekuatan sosial
b. Kontrol sosial
c. Agen perubahan

Jawaban:

1. Ada beberapa faktor yang menyebabkan intoleransi yaitu faktor hukum,


faktor pendidikan, faktor ekonomi, faktor budaya, dan faktor sosial politik
1) Faktor Hukum
Berbagai jenis kebiijakan atau regulasi yang dilakukan justru
melegitimasi terjadinya intoleransi dan diskriminasi. Contohnya di
Indonesia, adanya UU Penistaan Agama menjadi jalan bagi siapapun
untuk melakukan ancaman, tuduhan, apa lagi sampai menyeret
seseorang ke meja hijau dan masuk penjara jika mereka dianggap
telah melakukan penistaan agama. Selain itu, aturan SKB 3 Menteri
yang mengatur pendirian rumah ibadah juga menjadi payung hukum
bagi setiap orang untuk melarang pendirian tempat ibadah.
2) Faktor Pendidikan
Kasus intoleransi masih sering terjadi di sejumlah sekolah di Indonesia.
Padahal sejatinya, sekolah merupakan tempat disemainya
pemahaman dan pemaknaan kemajemukan sebagai identitas dan
kekayaan bangsa. Contohnya, viralnya seorang guru yang rasis,
melarang siswanya memilih ketua OSIS yang nonmuslim, aturan salah
satu negeri yang mewajibkan seluruh siswa aturan salah satu sekolah
negeri yang mewajibkan seluruh siswa termasuk non-muslim untuk
menggunakan seragam kekhasan agama tertentu. Hal ini tentu saja
memprihatinkan dan mengecewakan banyak pihak.

Sekolah, baik itu negeri ataupun swasta sudah seharusnya


mengajarkan pentingnya menghargai keberagaman. Guru sebagai
tenaga pengajar yang dianggap profesional dan dipercaya oleh orang
tua untuk mendidik anak-anaknya, seharusnya membebaskan siswa
dari ketakutan dan intimidasi. Sekolah harus menjadi tempat yang
aman, nyaman bagi siswa manapun, tanpa melihat latar belakang
agama. Sekolah tidak boleh membuka peluang adanya pengucilan
siswa minoritas dan dikotomi antara siswa muslim dan non-muslim.
3) Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi yang dimaksud antara lain kinerja ekonomi negara dan
status pekerjaan.
a) Kinerja ekonomi negara
Ketika ekonomi suatu negara mengalami krisis, orang-orang
memandang kaum minoritas dan kaum imigran secara negatif
karena diyakini akan memberatkan keuangan negara. Tapi ini tidak
terjadi di semua negara.
b) Status pekerjaan
Seperti orang-orang yang tidak memiliki pekerjaan, orang dengan
latar belakang pendidikan yang rendah, keterampilan kerja yang
minim, serta tenaga kerja yang murah dapat meningkatkan
terjadinya intoleransi di dunia kerja.
4) Faktor Budaya
Beberapa faktor budaya seperti tingkat kepercayan sosial dan kontak
dengan kaum minoritas yang intens dapat mengurangi tingkat
intoleransi.
a) Tingkat kepercayaan sosial
Semakin tinggi tingkat kepercayaan interpersonal maka tingkat
intoleransi dan prasangka akan semakin rendah.
b) Interaksi sosial
Interaksi sosial yang intens dengan kaum minoritas dapat
mengurangi tingkat intoleransi. Hal ini juga berlaku untuk interaksi
sosial yang terjadi dengan orang-orang yang berbeda secara etnis.
5) Faktor Sosial Politik
Peraturan yang berlaku di tengah masyarakat dan orientasi politik
sangat erat atau memengaruhi sikap intoleran.
a) Peraturan yang berlaku di masyarakat
Berbagai pertauran yang berlaku di masyarakat di beberapa negara
berkaitan erat dengan tingkat intoleransi. Misalnya, beberapa
pemeritah daerah Indonesia mengeluarkn peraturan daerah yang
bernuansa keagamaan sebagai dalih menjaga kerarifan local yang
justru menyuburkan sikap dan perilaku intoleransi.
b) Orientasi politik
Beberapa negara orientasipolitik sangat berkaitan erat dengan
sikap intoleran. Mereka yang memiliki preferensi politik konservatif
dan sayap kanan biasanya lebih intoleran terhadap perbedaan,
keberagaman, dan orang lain yang berbeda orientasi politik.

2. Perundungan/bullying merupakan perilaku tidak menyenangkan baik


secara verbal fisik, ataupun sosial di dunia nyata maupun dunia maya
yang membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati dan tertekan
baik dilakukan oleh perorangan atapun kelompok.
Dampak perundungan bagi korban:
 Kesakitan fisik dan psikologis
 Kepercayaan diri yang merosot
 Malu, trauma, merasa sendiri, serba salah
 Takut sekolah
 Menderita ketakutan sosial
 Timbul keinginan untuk bunuh diri dan mengalami gangguan jiwa

Upaya pencegahan di masyarakat:

 Mengembangkan perilaku peduli dengan prinsip kepentingan


terbaik bagi anak dan semua anak adalah anak kita yang harus
dilindungi
 Bekerja sama dengan satuan pendidikan untuk Bersama-sama
mengembangkan budaya anti kekerasan
 Bersama dengan satuan pendidikan memberikan bantuan pada
siswa yang menjadi korban dengan melibatkan stakeholder
terkait.
3. Menurut saya jenis pelecehan seksual verbal adalah yang berkaitan
dengan lisan, seperti komentar bernada seksual, siulan, melontarkan
lelucon mesum, memanggil seseorang dengan sebutan ‘sayang’ atau
pujian yang tidak dikehendaki oleh korban.
Sedangkan jenis pelecehan seksual nonverbal adalah yang berkaitan
dengan fisik, seperti sentuhan pada bagian tubuh,
Langkah yang dapat dilakukan apabila menjadi korban:
1. Menegur pelaku
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menegur atau memberitahu
pelaku secara jelas bahwa kamu tidak nyaman dengan perilaku tersebut.
Katakanlah secara tegas. Jelaskan juga secara spesifik mengenai perilaku
yang tidak nyaman.
Hal tersebut dilakukan untuk menghentikan perilaku tidak sopan tersebut.
2. Mengumpulkan bukti
Kedua, penting juga bagi korban untuk mengumpulkan bukti. Ada
beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengumpulkan bukti
seperti:
 Mengingat atau menuliskan tanggal, waktu, dan lokasi pelecehan.
Tak hanya itu, tuliskan juga mengenai apa yang terjadi, apa yang
dikatakan dan siapa yang menyaksikan perilaku tersebut
 Simpan salinan atau screenshot dari email, pesan singkat, foto,
atau bukti nyata lainnya
 Apabila memungkinkan, rekam perilaku pelecehan seksual secara
diam-diam.
3. Beritahu orang yang kamu percayai
Beritahu teman, anggota keluarga, atau rekan kerja yang kamu percayai
mengenai kejadian yang kamu alami.
Orang-orang yang kamu percayai dapat membantumu untuk
mendapatkan dukungan. Tak hanya itu, mereka juga dapat memberikan
pernyataan yang menguatkan jika kamu membutuhkannya.
4. Laporkan pelaku
Sebagian korban mungkin saja merasa ragu atau khawatir untuk
melaporkan tindakan pelecehan seksual. Namun yang perlu diingat adalah
jangan takut untuk melaporkan kejadian pelecehan seksual.
4. Berita hoax di dunia maya merupakan berita bohong yang sengaja
disebarkan untuk menimbulkan kegemparan publik. Contoh ciri-ciri kalimat
dalam berita hoax:
a. biasanya diawali dengan kata-kata sugestif dan heboh, “awas, virus
Zika menyebar di Indonesia”, “sebar kabar ini segera…”, “bukan hoax,
kiamat sebentar lagi”,
b. isi hoax mencantumkan nama-nama ilmuwan atau lembaga terkenal,
“NASA mengatakan asteroid raksassa bakal mengantam bumi”
c. kalimat hoax banyak ditulis dengan huruf kapital dan tanda seru
“BADAI MATAHARI RAKSASA MENGHANTAM BUMI TANGGAL 18
AGUTUS 2017! BERBAHAYA bagi manusia! Warga diimbau jangan
keluar rumah!”
5. Peran aktif mahasiswa sebagai kekuatan sosial diwujudkan dengan:
 Menumbuhkembangkan aspek etik dan moralitas dalam bertindak
pada setiap dimensi kehdiupan
 Memperkuat iman dan takwa serta ketahanan mental-spiritual
 Meningkatkan kesadaran hukum
Peran aktif mahasiswa sebagai kontrol sosial diwujudkan dengan:
 Memperkuat wawasan kebangsaan
 Meningkatkan partisipasi dalam perumusan kebijakan public
 Membangkitkan sikap kritis terhadap lingkungan dan penegakan
hukum
Peran aktif mahasiswa sebagai agen perubahan diwujudkan dengan:
 Pendidikan politik dan demokratisasi
 Sumber daya ekonomi
 Ilmu pengetahuan dan tekonologi
 Kepedulian terhadap masyarakat
 Olahraga, seni, dan budaya
 Pendidikan kewirausahaan
 Kepempinan dan kepoloporan pemuda

Anda mungkin juga menyukai