Anda di halaman 1dari 17

Nama : Muhammad Ryan Rifa’i

Kelas : 1 D3/B Kesehatan Lingkungan

NIM : p21345121048

Klmpk : Kelompok 09

Tugas Pendidikan Pancasila

1. Anda dipersilakan untuk mendiskusikan tentang gaya hidup konsumerisme yang


melanda kehidupan masyarakat kita dewasa ini dan cara-cara penanggulangannya,
kemudian melaporkannya dalam bentuk tertulis

Konsumerisme adalah paham terhadap gaya hidup yang senantisa menganggap barang-barang
(mewah) sebagai ukuran kebahagiaan, kesenangan, ketentraman dalam mendapatkan peran sosial
dan status sosial di masyarakat, sehingga sikap ini dipandang dengan sifat yang tidak hemat.
Menurut Collin Campbell, Konsumerisme adalah kondisi sosial yang terjadi saat konsumsi
menjadi pusat kehidupan banyak orang dan bahkan menjadi tujuan hidup. Ketika semua itu
terjadi segala kegiatan hanya berfokus pada pemenuhan konsumsi saja.

Zygmut Baumant, Arti knsumerisme adalah situasi dimana orang membeli barang berbagai
barang semata-mata utuk kesenangan membeli, bukan karena memerlukan kebutuhan itu.
Menurutnya, hasrat adalah keinginan untuk mengonsumsi. Merriam Webster, Makna
konsumerisme memiliki dua definisi, yang pertama adalah paham yang mempercayai bahwa
menghabiskan banyak uang untuk barang dan jasa adalah sesuatu yang baik dan yang kedua
adalah aksi untuk perwujudan dari paham pertama.

Karakteristik dalam konsumtif ini, antara lain;

1) Pembeli ingin tampak berbeda dari yang lain


Hakekatnya sifat konsumtif ini ada lantaran masyarakat pada umumnya berkeinginan
memiliki barang yang tidak dimuli oleh orang lain atau contoh kelompok sosial lain. Alhasil,
sikap pembeli akan mencari barang-barang mewah terbaru yang kerapkali dalam bahasa
Inggris dikenal dengan istilah limited edition yang dikenal sebagai barang berkwalitas baik
serta mahal.
2) Kebanggaan penampilan
Kebanggaan yang muncul pada diri seserang sangatlah lekat dengan kepuasaan yang dimiliki
oleh dirinya. Perasaan akan kondisi seperti inilah menyebabkan seseorang memilih limited
edition sebagai fenomena sosial yang sangat mudah ditemukan.
3) Sekedar ikut-ikutan (pengikut)
Sifat yang dimiliki oleh seseorang dalam kepuasaan dirinya sendiri bisa terjadi lantaran ada
perasaan untuk ikutserta pada gaya penampilan orang lain. Kondisi inilah kemudian
menjadikan teman, saudara, ataupubahkan kakak dan beradik dalam satu keluarga turut serta
dalam gaya ikut-ikutan akibat proses mengajak satu sama lainnya.
4) Menarik perhatian orang lain
Kecenderungan yang pasti dimiliki oleh seseorang dalam prilaku konsumtif ialah ingin
terlihat menarik dihadapan orang lain. Menarik disini bukan lebih condong pada gaya hidup
bukan pada prilakunya. Misalnya saja untuk potngan rambut, baju, celana, dan lain
sebagainya. Sehingga ada sebuah perumpamaan bahwa kebutuhab primer jauh lebih kecil
daripada skunder.

Untuk dapat mengatasi sikap konsumerisme agar tidak tmembuat masyarakat semakin
konsumtif, ada beberapa cara itu :

1) Menabung, Menyisihkan uang untuk keperluan yang lebih penting dan juga untuk dapat
memenuhi kebutuhan seperti pendidikan, atau kesehatan.
2) Menghitung skala prioritas kebutuhan, perlu dipahami bahwa kebutuhan tidak sama
dengan keinginan dan keperluan. Sederhananya, butuh selalu perlu, sedangkan perlu
tidak selalu butuh. Jadi, kebutuhan memiliki prioritas yang lebih tinggi daripada
keperluan atau hanya sekadar keinginan. Jika kebutuhan telah terpenuhi, maka keinginan
atau keperluan bisa dipenuhi dengan sisa uang yang dimiliki. Dan artinya dalam
menentukan skala prioritas seorang individu, hanya perlu membeli barang yang di
butuhkan dalam menunjang kehidupan.
3) Membuat rancangan anggaran belanja, artinya kita dapat mengkontrol uang yang kita
miliki ketika susah memiliki daftar belanja, dan dengan demikian kita dapat menghitung
kebutuhan dan pengeluaran uang setiap bulannya, agar tidak menjadi individu yang
konsumtif.
2. Anda dipersilakan untuk menemukan alasan terjadinya terorisme dan radikalisme di
Indonesia. Diskusikan dengan teman kelompok Anda dan laporkan secara tertulis.

Terdapat tiga hal yang menyebabkan suburnya jaringan terorisme di Indonesia.

1) Pertama, faktor domestik. Misalnya, kemiskinan yang terus membayangi masyarakat menjadi
bagian pemicu terjadinya gerakan aksi terorisme. Begitu pula dengan pendidikan yang
rendah. Alhasil, mereka yang dapat dibujuk menjadi pelaku bom bunuh diri relatif memiliki
pendidikan dan pengetahuan agama yang minim. Tak kalah penting, perlakuan hukum yang
tidak adil dari rezim pemerintahan yang berkuasa.
2) Kedua, faktor internasional. Jaringan terorisme tak lepas dari keterlibatan pihak luar.
Jaringan terorisme internasional memang cukup kuat dalam memberikan dukungan logistik.
Misalnya, pasokan persenjataan. Tak hanya itu, jaringan internasional pun memberikan dana.
Bahkan, ada ikatan emosional yang kuat antara jaringan lokal dengan internasional.
3) Ketiga, faktor kultural. Masih banyak ditemukan orang memiliki pemahaman yang sempit
dalam menterjemahkan nilai-nilai agama yang berkembang di tengah masyarakat. Akibatnya,
pelaku dapat dipengaruhi mengikuti pemberi pengaruh untuk melakukan teror kepada
masyarakat.

Faktor radikalisme

Salah satu penyebab munculnya paham radikalisme adalah intoleransi. Perbedaan ideologi,
perbedaan aliran politik, bahkan perbedaan pandangan dalam satu agama pun dapat
menyebabkan timbulnya radikalisme maupun terorisme.

Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab terjadinya radikalisme

1) Faktor pemikiran

Radikalisme dapat muncul dan berkembang karena yakin jika segala sesuatunya harus diubah
ke arah yang kelompoknya inginkan, sekalipun harus menggunakan cara kekerasan untuk
meraih tujuannya tersebut.
2) Faktor ekonomi

Radikalisme bisa dipengaruhi oleh faktor permasalahan ekonomi. Karena manusia akan
berusaha sekeras mungkin untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk menyebarkan
suatu paham atau ideologi dengan cara kekerasan.

3) Faktor politik

Radikalisme bisa muncul dan berkembang ketika sekelompok orang merasa pemerintah
negara tidak adil kepada rakyatnya atau hanya mempehatikan segelintir kelompok saja.

4) Faktor sosial

Radikalisme dapat disebarkan dengan memengaruhi pemikiran orang lain. Terlebih lagi jika
orang tersebut berpikiran sempit dan mudah percaya kepada pihak yang dianggap membawa
perubahan ke dalam hidupnya. Padahal pihak tersebut menyebarkan suatu paham yang
bertentangan dengan ideologi negaranya.

5) Faktor psikologis

Radikalisme dapat tumbuh dan berkembang dalam diri seseorang yang memiliki berbagai
permasalahan, rasa benci, serta dendam. Sehingga berpotensi menjadi radikalis dan mudah
dipengaruhi orang lain.

6) Faktor pendidikan

Radikalisme dapat muncul di berbagai tempat, termasuk sarana pendidikan. Ideologi


radikalisme bisa dengan mudah disisipkan dalam pengajaran.

3. Anda dipersilakan untuk menemukan penyebab terjadinya penyalahgunaan narkoba


di kalangan generasi muda.

Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba yang bukan untuk tujuan pengobatan,
tetapi agar dapat menikmati pengaruhnya, dalam jumlah berlebih, secara kurang lebih teratur,
berlangsung cukup lama, sehingga menyebabkan ganggunan kesehatan fisik, gangguan
kesehatan jiwa, dan kehidupan sosialnya. Penyalahgunaan narkoba oleh remaja merupakan
masalah yang serius, karena penyalahgunaan narkoba dapat merusak masa depan remaja.
Berikut adalah faktor-faktor penyebab seseorang menjadi penyalahgunaan narkoba:

1. Faktor Individu

Tiap individu memiliki perbedaan tingkat resiko untuk menyalahgunakan NAPZA. Faktor
yang mempengruhi individu terdiri dari faktor kepribadian dan faktor konstitusi. Alasan-
alasan yang biasanya berasal dari diri sendiri sebagai penyebab penyalahgunaan NAPZA
antara lain:

a) Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau berpikir panjang mengenai
akibatnya
b) Keinginan untuk bersenang-senang
c) Keinginan untuk mengikuti trend atau gaya
d) Keinginan untuk diterima oleh lingkungan atau kelompok
e) Lari dari kebosanan, masalah atau kesusahan hidup
f) Pengertian yang salah bahwa penggunaan sekali-sekali tidak menimbulkan ketagihan
g) Tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari lingkungan atau kelompok
pergaulan untuk menggunakan NAPZA
h) Tidak dapat berkata TIDAK terhadap NAPZA

2. Faktor Lingkungan, meliputi:


a) Lingkungan Keluarga --- Hubungan ayah dan ibu yang retak, komunikasi yang kurang
efektif antara orang tua dan anak, dan kurangnya rasa hormat antar anggota keluarga
merupakan faktor yang ikut mendorong seseorang pada gangguan penggunaan zat.
b) Lingkungan Sekolah --- Sekolah yang kurang disiplin, terletak dekat tempat hiburan,
kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri secara kreatif dan
positif, dan adanya murid pengguna NAPZA merupakan faktor kontributif terjadinya
penyalahgunaan NAPZA.
c) Lingkungan Teman Sebaya --- Adanya kebutuhan akan pergaulan teman sebaya
mendorong remaja untuk dapat diterima sepenuhnya dalam kelompoknya. Ada kalanya
menggunakan NAPZA merupakan suatu hal yng penting bagi remaja agar diterima
dalam kelompok dan dianggap sebagai orang dewasa.
d) Masyarakat Yang Individualis
Lingkungan yang individualistik dalam kehidupan kota besar cenderung kurang peduli
dengan orang lain, sehingga setiap orang hanya memikirkan permasalahan dirinya tanpa
peduli dengan orang sekitarnya. Akibatnya banayak individu dalam masayarakat kurang
peduli dengan penyalahgunaan narkoba yang semakin meluas di kalangan remaja dan
anak-anak.

3. Faktor Pendidikan

Pendidikan akan bahaya penyalahgunaan narkoba di sekolah-sekolah juga merupakan salah


satu bentuk kampanye anti penyalahgunaan narkoba. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki
oleh siswa-siswi akan bahaya narkoba juga dapat memberikan andil terhadap meluasnya
penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.

4. Faktor Masyarakat dan Komunitas Sosial

Faktor yang termasuk dan mempengaruhi kondisi sosial seorang remaja atnara lain hilangnya
nilai-nilai dalam sebuah keluarga dan sebuah hubungan, hilangnya perhatian dengan
komunitas, dan susahnya berdaptasi dengan baik (bisa dikatakan merasa seperti alien,
diasingkan).

5. Faktor Populasi Yang Rentan

Remaja masa kini hidup dalam sebuah lingkaran besar, dimana sebagian remaja berada
dalam lingkungan yang beresiko tinggi terhadap penyalahgunaan narkoba. Banyak remaja
mulai mencoba-coba narkoba, seperti amphetamine-type stimulants ( termasuk didalamnya
alkohol, tembakau dan obat-obatan yang diminum tanpa resep atau petunjuk dari dokter,
serta obat psikoaktif ) sehingga menimbulkan berbagai macam masalah pada akhirnya.

4. Anda diminta untuk menemukan dampak yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan


narkoba terhadap bidang ekonomi dan masa depan bangsa.

Penyalahgunaan narkoba termasuk ke dalam salah satu bentuk kenakalan remaja khusus.
Setiap orang yang menyalahgunakan zat-zat terlarang pasti memiliki alasan mereka masing-
masing sehingga mereka dapat terjebak masuk ke dalam perangkap narkotika, narkoba atau zat
adiktif.

Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis dan sosial
seseorang. Dampak fisik, psikis dan sosial selalu saling berhubungan erat antara satu dengan
lainnya. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi
putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan
sangat kuat untuk mengkonsumsi. Gejala fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala
sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dan
perilaku-perilaku menyimpang lainnya.

Selain itu, narkoba dapat menimbulkan perubahan perilaku, perasaan, persepsi, dan
kesadaran. Pemakaian narkoba secara umum dan juga psikotropika yang tidak sesuai dengan
aturan dapat menimbulkan efek yang membahayakan tubuh.

Narkoba memiliki efek yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan masa depan penggunanya.
Narkoba bisa membuat kondisi otak dan tubuh penggunanya terganggu, perubahan sel saraf
dalam otak, halusinasi, kejang hingga dapat menyebabkan kematian sehingga mereka tidak dapat
meraih apa yang mereka cita-citakan di masa depan. Selain itu, ternyata narkoba juga bisa
memberikan dampak pada perekonomian. Badan Narkotika Nasional (BNN) memperkirakan
bahwa kerugian ekonomi bisa mencapai Rp74,4 triliun dan itu hanya berasal dari
penyalahgunaan narkoba. Angka tersebut akan terus meningkat jika pengguna narkoba setiap
tahunnya selalu bertambah. Faktor yang mempengaruhi kerugian ekonomi akibat narkoba di
Indonesia adalah karena maraknya pasar pengedaran narkoba yang ada. Dalam konteks ekonomi,
banyak di antara mereka (para pecandu) yang berakhir dengan kesulitan finansial karena tidak
mampu lagi bekerja.
5. Anda dipersilakan menggali sumber informasi tentang berbagai bentuk kearifan lokal
yang terkait dengan ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan
dalam budaya masyarakat Indonesia. Diskusikan dengan teman kelompok Anda dan
laporkan secara tertulis.

Kearifan lokal (local wisdom) adalah gagasan-gagasan setempat (local) yang bersifat
bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.
Kebijaksanaan ini dapat berupa adat budaya, pengetahuan, ketrampilan, nilai lokal dan
mekanisme pengambilan keputusan lokal. Bentuk dari kearifan lokal dapat berupa bentuk wujud
(tangible) seperti karya seni rupa, arsitektur, dan cagar budaya, atau berbentuku tak wujud
(intangible) seperti tradisi dan nilai lokal.

Dalam bidang ketuhanan, kearifan lokalnya adalah budaya kerukunan antar umat beragama,
meskipun beragama berbeda namun dalam suatu desa tetap rukun. Bentuk lain adalah akulturasi
atau penyatuan praktik dan ritual agama dengan budaya lokal. Misalnya, upacara selamatan
seperti tumpengan adalah akulturasi budaya Jawa dengan keinginan mengucap syukur dalam
agama Islam.

Dari bidang kemanusiaan, kearifan lokal misalnya adalah gotong royong membangun rumah,
tempat ibadah atau memperbaiki jalan demi kepentingan bersama.

Dalam bidang persatuan, misalnya budaya lokal adalah sistem kekerabatan yang menyatukan
orang dan keluarga dalam suatu kelompok sosial yang berupa klan, marga, fam atau suku. Dalam
suatu kelompok sosial ini terjalin kesatuan yang erat.

Dalam demokrasi, nilai keairfan lokal misalnya musywarah dalam memilih pemimpin lokal,
seperti kepala desa atau kepala suku, dimana setiap warga berhak menyampaikan pendapatnya.

Sedangkan kearifan lokal yang berkait dengan keadilan adalah sistem pengairan subak yang
dapat ditemukan di bali. Pada sistem ini suatu desa menjaga agar air irigasi bisa didistrubusikan
secara adil antara setiap petani di desa tersebut.
6. Ketiga mainstream dalam bidang etika sebagaimana diuraikan di atas mewarnai sikap
dan perilaku masyarakat dewasa ini.
Anda dipersilakan untuk menelusuri dan menemu kenali (mengidentifikasi) konsep
dan pengertian Eudaemonisme, Hedonisme, Utilitarianisme dalam kehidupan
masyarakat di sekitar Anda! Kemudian, Anda diminta untuk mendiskusikannya dalam
kelompok Anda tentang keunggulan dan kelemahan masing-masing aliran etika
tersebut dan melaporkannya secara tertulis.

 Endaemonisme

Endaemonisme di dalam etika dapat diartikan sebagai reori realisasi-diri yang


menjadikankebahagiaan atau juga kesejahteraan pribadi ialah yang uama baik bagi
manusia.Endaemonisme adalah penggambaran dari perasaan senang terhadap diri sendiri
maupunterhadap lingkungan sebagai akibat pengetahuan mengenai penyelarasan diri. Orang
yangtelah mencapai tingkatan eudemonia mempunyai keinsyafan akan kepuasan yangsempurna
tidak hanya jasmani melainkan juga rohani. Endaemonisme dalam KBBI Endaemonisme dapat
diartikan yakni sebagai aliran filsafat etika yaitu mengenaimenafsrkan tujuan manusia sehingga
tercapainya kebahagiaan yang paripurna akibatmekarnya segala potensi manusia.

Kelebihan

a. Bahwa dalam setiap kegiatannya manusia mengejar suatu tujuan akhir yang disebut
kebahagiaan.
b. Manusia mencapai kebahagiaan dengan menjalankan secara baik kegiatan-kegiatan
rasionalnya dengan disertai keutamaan.

Kelemahan

a. Sikap manusia yang hanya mencari kebahagiaan akan menjadi egois yang mementingkan
diri sendiri tanpa melihat dan memeperhatikan keadaan sekelilingnya
b. Tidak adanya toleransi antar bermasyarakat
c. Lebih mengedepankan kepentingan Individual(pribadi), kelompok tertentu, daripada
kepentingan bersama.
 Hedonisme

Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia
dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-
perasaan yang menyakitkan. Hedonisme adalah paham sebuah aliran filsafat dari Yunani. Tujuan
paham aliran ini adalah untuk menghindari kesengsaraan dan menikmati kebahagiaan sebanyak
mungkin dalam kehidupan di dunia. Ciri aliran hedonisme adalah kebahagiaan diperoleh dengan
mencari perasaan perasaan menyenangkan dan sedapat mungkin menghindari perasaan perasaan
yang tidak enak. Hedonisme merupakan salah satu teori etika yang paling tua, paling sederhana,
paling kebenda-bendaan, dan dari abad ke abad slalu kita temukan. Hedonisme memiliki
beberapa kelebihan dan kekurangan. Salah satu kelebihan hedonisme adalah dapat menimbulkan
sifat pantang menyerah, sedangkan kekurangan hedonisme diantaranya adalah menyebabkan
munculnya sifat egois dalam diri manusia.

Kekurangan Hedonisme :

a. Memunculkan sifat individualism


b. Memicu timbulnya sifat egois dan ketidakpekaan social
c. Seringkali merugikan orang lain.

Kelebihan Hedonisme :

a. Menimbulkan sifat pantang menyerah untuk mendapatkan sesuatu


b. Menyebabkan seseorang mampu memanfaatkan situasi sebaik - baiknya.
c. Menyebabkan motivasi yang kuat dalam diri seseorang untuk mendapatkan hal yang
diinginkan.
 Utilitarianisme

Utilitarianisme adalah faham atau aliran dalam filsafat moral yang menekankan prinsip
manfaat atau kegunaan (the principle of utility) sebagai prinsip moral yang paling mendasar.
Utiliatarianisme merupakan suatu tindakan yang dilakukan dengan meminimalkan biaya dan
mamaksimalkan keuntungan. Utilitarianisme dalam pengertian yang paling sederhana,
menyatakan bahwa tindakan atau kebijaksanaan yang secara moral benar adalah yang
menghasilkan kebahagiaan terbesar bagi warga masyarakat. "Utilitarianisme” berasal dari kata
Latin, utilis yang berarti "bermanfaat". Menurut Weiss terdapat tiga konsep dasar mengenai
utilitarianisme seb berikut :

 Suatu tindakan atau perbuatan atau pengambilan keputusan yang secara moral adalah
benar jika tindakan atau perbuatan atau pengambilan keputusan itu membuat halterbaik
untuk banyak orang yang dipengaruhi oleh tindakan atau perbuatan atau pengambilan
keputusan.
 Suatu tindakan atau perbuatan atau pengambilan keputusan yang secara moral adalah
benar jika terdapat manfaat terbaik atas biaya-biaya yang dikeluarkan, dibandingkan
manfaat dari semua kemungkinan yang pilihan yangdipertimbangkan.
 Suatu tindakan atau perbuatan atau pengambilan keputusan yang secara moral adalah
benar jika tindakan atau perbuatan atau pengambilan keputusan itu secara tepat mampu
memberi manfaat, baik langsung ataupun tidak langsung, untuk masa depan pada setiap
orang dan jika manfaat tersebut lebih besar daripada biaya dan manfaat alternatif yang
ada.

Kelebihan Utilitarianisme

 Sebagai teori etika normatif, Utilitarianisme bersifat kritis, karena menolak untuk taat
terhadap norma atau peraturan moral yang berlaku dan sebaliknya menuntut
pertanggungjawaban mengapa sesuatu itu tidak boleh atau diwajibkan. Tuntutan
tanggungjawab itu membuat si pengambil keputusan tidak mencuci tangan tetapi
menuntut supaya kita bertindak sedemikain rupa sehingga akibatnya sesuai dengan
kepentingan, harapan sebanyak mungkin orang. Dengan demikian etika ini memuat
prinsip bahwa manusia bertanggungjawab terhadap sesamanya. Sesama itu adalah orang
terkena akiabat tindakan itu.
 Kelebihan kedua, Utilitarianisme bersifat universal, artinya memperhatikan
kepentingan/keuntungan umum dan bukan hanya kepentingan/keuntungan pribadi si
pelaku moral sebagaimana dikemukan oleh egoism etis.[3] Dasar dorongan keuntungan
bukan emosional melainkan secara prinsipial atas dasar kepentingan universal atau
umum. Oleh karena itu wawasannya secara hakiki bersifat sosial. Jadi Utilitarianisme
mempunyai unsur yang cocok bagi moralitas manusia sebagai makluk sosial. Dapat
dikatakan juga bahwa moral bukan kewajiban yang kaku dan buta, berdasarkan otoritas
yang asing, melainkan moderat dan berdasarkan kebutuhan konkrit yang dirasakan
bersama.
 Kelebihan ketiga, Utilitarianisme bersifat rasional karena menuntut agar peraturan-
peraturan yang ada dipertanggungjawabkan berdasarkan manfaatnya bagi banyak orang
dan seandainya tidak demikian peraturan tersebut supaya dilepaskan saja. Ia membuka
pemilihan keputusan moral pada dialog dan argumentasi sehingga kita dapat melihat
terlebih dahulu segi-segi yang relevan untuk dipakai. Dengan kata lain, Rasionalitas atau
alasan moralnya konkrit, karena menyangkut kebutuhan naluriah dan dapat dirasakan
langsung. Kebutuhan naluriah ini adalah keuntungan, kesenangan, kebahagiaan dan
kesejahteraan.

Kelemahan Etika Utilitarianisme

a. Manfaat merupakan konsep yang begitu luas sehingga dalam kenyataan praktis akan
menimbulkan kesulitan yang tidak sedikit.
b. Etika utilitarianisme tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pada dirinya
sendiri dan hanya memperhatikan niali suatu tindakan sejauh berkaitan dengan akibatnya.
c. Etika utilitarianisme tidak pernah menganggap serius kemauan baik seseorang.
d. Variable yang dinilai tidak semuanya dapat dikualifikasi.
e. Seandainya ketiga kriteria dari etika utilitarianisme saling bertentangan, maka akan ada
kesulitan dalam menentukan prioritas di antara ketiganya.
f. Etika utilitarianisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi
kepentingan mayoritas.
7. Anda dipersilakan untuk menelusuri konsep dan pengertian Pancasila sebagai sistem
etika sebagaimana yang terkandung dalam sila 1, 2, 3, 4, dan 5 sehingga penamaan
etika Pancasila sebagai Common Denominator dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah-filosofis.

Etika merupakan hal yang sangat diperlukan dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan
bernegara, karena dengan memiliki etika maka kita mampu menjalankan kehidupan bernegara
dengan baik sebagai masyarakat yang mempunyai perilaku yang baik, kebiasaan hidup yang baik
ini dianut dan diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. Dalam artian ini, etika sama
maknanya dengan moral.
Nilai-nilai Pancasila, meskipun merupakan kristalisasi nilai yang hidup dalam realita sosial,
keagamaan, atau adat kebudayaan bangsa Indonesia, namun sebenarnya juga nilai-nilai yang
bersifat universal dapat diterima oleh siapa pun dan kapan pun. Etika Pancasila Berbicara tentang
nilai-nilai yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Etika juga merupakan pemikiran
pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika
adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti ajaran ajaran
moral tertentu, atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab untuk
mempertimbangkan berbagai ajaran moral (Suseno, 1987)

Etika dibagi menjadi dua kelompok yaitu etika umum dan etika khusus. Etika umum
mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia, sedangkan etika
khusus membahas prinsip-prinsip itu dalam budaya dengan berbagai aspek kehidupan manusia
(Suseno, 1987).

Pancasila sebagai dasar filosofi negara serta sebagai filosofi hidup bangsa Indonesia pada
hakikatnya merupakan suatu nilai-nilai yang sistematis. Oleh karena itu sebagai suatu dasar
filsafat maka sila-sila pancasila merupakan suatu kesatuan yang bulat, hierarkhis dan sistematis.

Pancasila memberikan dasar-dasar yang bersifat fundamental dan universal bagi manusia
baik dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di dalam etika Pancasila yang
terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima nilai
tersebut membentuk perilaku manusia Indonesia dalam semua aspek kehidupannya. Pentingnya
pancasia sebagai etika bagi bangsa Indonesia adalah menjadi rambu normatif untuk mengatur
perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Dengan demikian,
pemberontakan dalam kehidupan bernegara, seperti korupsi dapat mengurangi.

8. Kemudian mendiskusikan tentang etika Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat


dan berbangsa di Indonesia dalam kelompok Anda dan melaporkannya secara tertulis.

Etika merupakan  hal yang sangat diperlukan dalam menjalankan kehidupan berbangsa
dan bernegara, karena dengan memiliki etika maka kita mampu menjalankan kehidupan
bernegara dengan baik sebagai masyarakat yang mempunyai  perilaku yang  baik, kebiasaan
hidup yang baik ini dianut dan diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. Dalam artian
ini, etika sama maknanya dengan moral. Pancasila sebagai sistem etika, dimaksudkan untuk
mengembangkan dimensi moralitas dalam diri setiap individu sehingga memiliki kemampuan
menampilkan sikap spiritualitas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Etika Pancasila adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila untuk
mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Oleh
karena itu, dalam etika Pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan. Kelima nilai tersebut membentuk perilaku manusia Indonesia dalam
semua aspek kehidupannya.

 Sila ketuhanan mengandung dimensi moral berupa nilai spiritualitas yang mendekatkan diri
manusia kepada Sang Pencipta, ketaatan kepada nilai agama yang dianutnya.
 Sila kemanusiaan mengandung dimensi humanus, artinya menjadikan manusia lebih
manusiawi, yaitu upaya meningkatkan kualitas kemanusiaan dalam pergaulan antarsesama.
 Sila persatuan mengandung dimensi nilai solidaritas, rasa kebersamaan (mitsein), cinta
tanah air.
 Sila kerakyatan mengandung dimensi nilai berupa sikap menghargai orang lain, mau
mendengar pendapat orang lain, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
 Sila keadilan mengandung dimensi nilai mau peduli atas nasib orang lain, kesediaan
membantu kesulitan orang lain.

Pentingnya pancasia sebagai sistem etika bagi bangsa Indonesia ialah menjadi rambu normatif
untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia.
Dengan demikian, pelanggaran dalam kehidupan bernegara, seperti korupsi (penyalahgunaan
kekuasaan) dapat diminimalkan.

9. Anda diminta mencari dan menggali sumber sosiologis tentang berbagai kearifan lokal
di Indonesia yang terkait dengan sistem etika berdasarkan sila-sila Pancasila.
Kemudian, mendiskusikan dalam kelompok Anda berbagai bentuk kearifan lokal
(local wisdom) dan hambatan lokal (local constraint) dalam kelompok etnis tertentu.

Sumber sosiologis Pancasila sebagai sistem etika dapat ditemukan dalam kehidupan
masyarakat berbagai etnik di Indonesia. Misalnya, orang Minangkabau dalam hal
bermusyawarah memakai prinsip “bulat air oleh pembuluh, bulat kata oleh mufakat”. Masih
banyak lagi mutiara kearifan lokal yang bertebaran di bumi Indonesia ini sehingga memerlukan
penelitian yang mendalam.

Salah satu contoh kearifan lokal di Indonesia yang terkati dengan sistem etika berdasarkan
Pancasila adalah cara mengambil keputusan dalam bermusyawarah. Etika dalam bermusyawarah
tentu harus ada karena dengan bermusyawarah kita bisa memecahkan masalah bersama dengan
mendapatkan kesepakatan bersama. Ini tentu sesuai dengan sila Pancasila yang berbunyi
Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan.

Dalam mengambil keputusan untuk permasalahan bersama tentu kita ingin semua pihak
diuntungkan dan tidak ada yang dirugikan. Contoh etika dalam bermusyawarah adalah
menyampaikan usulan atau saran dengan tutur kata yang sopan serta jangan memotong
pembiacaraan orang lain. Kita beruntung karena masyarakat Indonesia masih banyak yang
menjunjung sila Pancasila di kehidupan sehari-hari.

Hambatan yang masih sering terjadi di masyarakat, seperti masih ada oknum etnis yang
merasa bahwa suku atau etnis yang dimilikinya lebih baik dari pada suku atau etnis yang lain.
Terkadang juga masih ada oknum masyarakat yang hanya ingin bergaul dengan etnis atau
sukunya saja dan enggan bergaul dengan etnis atau suku lain.

10. Anda diminta untuk menggali sumber politis tentang Pancasila sebagai sistem etika
dalam bentuk perilaku politik yang sesuai dan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila. Kemudian, mendiskusikannya dalam kelompok Anda dan melaporkannya
secara tertulis.

Sumber politis Pancasila sebagai sistem etika terdapat dalam norma-norma dasar
(Grundnorm) sebagai sumber penyusunan berbagai peraturan perundanganundangan di
Indonesia. Hans Kelsen mengatakan bahwa teori hukum itu suatu norma yang berbentuk
piramida. Norma yang lebih rendah memperoleh kekuatannya dari suatu norma yang lebih
tinggi. Semakin tinggi suatu norma, akan semakin abstrak sifatnya, dan sebaliknya, semakin
rendah kedudukannya, akan semakin konkrit norma tersebut (Kaelan, 2011: 487). Pancasila
sebagai sistem etika merupakan norma tertinggi (Grundnorm) yang sifatnya abstrak, sedangkan
perundang-undangan merupakan norma yang ada di bawahnya bersifat konkrit.
Etika politik mengatur masalah perilaku politikus, berhubungan juga dengan praktik institusi
sosial, hukum, komunitas, struktur-struktur sosial, politik, ekonomi. Etika politik memiliki 3
dimensi, yaitu tujuan, sarana, dan aksi politik itu sendiri. Dimensi tujuan terumuskan dalam
upaya mencapai kesejahteraan masyarakat dan hidup damai yang didasarkan pada kebebasan dan
keadilan. Dimensi sarana memungkinkan pencapaian tujuan yang meliputi sistem dan prinsip-
prinsip dasar pengorganisasian praktik penyelenggaraan negara dan yang mendasari instituisi-
institusi sosial. Dimensi aksi politik berkaitan dengan pelaku pemegang peran sebagai pihak
yang menentukan rasionalitas politik. Rasionalitas politik terdiri atas rasionalitas tindakan dan
keutamaan.

Contoh penerapan etika politik Pancasila

 Contoh kasusnya dapat kita temukan dalam kegiatan kampanye yang (harusnya) sesuai
dengan etika Pancasila. Dalam kampanye, orang-orang dapat menjalankan dengan
caranya, akan tetapi harus tetap dengan memegang prinsip sebagai berikut:
 Berkampanye dengan tetap mengusung nilai-nilai kemanusiaan, contohnya dengan tetap
menjaga keamanan pihak lain, tidak merugikan orang lain, dan menjaga hubungan baik
dengan sesama agar tetap harmonis, sehingga bentrokan tidak akan pernah terjadi. Hal ini
berdasarkan pada sila ke-3.
 Peraturan dalam kegiatan berkampanye harus dipatuhi, sebab dengan menaati ketentuan
berarti memberi keselamatan bagi diri kita semua. Hal tersebut berdasarkan pada sila ke-
4.
 Pemilu dan kampanye memiliki tujuan akhir kemakmuran dan kesejahteraan hidup
bersama. Oleh sebab itu, sebaiknya hindari hal-hal yang menjadi penghambat usaha-
usaha menuju kesejahteraan bersama. Langkah tersebut berdasarkan sila ke-5.
 Dengan menyadari bahwa semua perbuatan yang tidak baik dengan mengatasnamakan
Pemilu atau kampanye tidak akan lepas dari pengawasan Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini
didasarkan pada sila ke-1.
 Permasalahan inti politik tentu saja tidak terbatas pada masalah kekuasaan. Namun,
politik ialah tentang seperangkat keyakinan dalam kehidupan bermasyarakat, juga
berbangsa dan bernegara yang diperjuangkan oleh orang-orang yang meyakininya.
Demikian adalah pengertian “politik” secara ilmiah. Adapun pengertian “politik” secara
non-ilmiah yaitu yang memiliki prinsip perjuangan demi memenangkan kekuasaan.
Bahkan cenderung mengabaikan nilai kemanusiaan, sehingga menghalalkan segala cara
untuk mencapai tujuan.
11. Anda dipersilakan untuk membangun argumen dan menemukan faktor-faktor
penyebab terjadinya penyimpangan atas Pancasila sebagai sistem etika pada zaman
Orde Lama, Orde Baru, dan era Reformasi. Kemudian, mendiskusikannya dalam
kelompok Anda dan melaporkannya secara tertulis.

Orde lama :

1) Adanya penyimpangan ideologis, yaitu penerapan konsep Nasionalis, Agama dan Komunis
(Nasakom)
2) Pemusatan kekuasaan pada presiden sehingga kewenangannya melebihi ketentuan yang
diatur UUD 1945. Misalnya, pembentukan Penetapan Presiden (Penpres) yang setingkat
dengan Undang-undang.

Orde baru :

1) Perubahan kekuasaan yang statis


2) Perekrutan politik yang tertutup
3) Pemilihan umum yang kurang demokratis

Reformasi :

1) Belum terlaksananya kebijakan pemerintahan Habibie karena pembuatan perudang -


undangan menunjukkan secara tergesa-gesa, sekalipun perekonomian menunjukkan
perbaikan dibandingkan saat jatuhnya Presiden Soeharto.
2) Kasus pembubaran Departemen Sosial dan Departemen Penerangan pada masa pemerintahan
Abdurachman Wahid, menciptakan persoalan baru bagi rakyat banyak karena tidak
dipikirkan penggantinya.

Anda mungkin juga menyukai