Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masyarakat Indonesia mempunyai perjalanan sejarah yang panjang.
Bahkan telah dimulai pada zaman prasejarah. Semenjak dahulu hingga kini,
ciri-ciri yang menonjol dari masyarakat Indonesia adalah sebagai masyarakat
pluralis atau majemuk (I Wayan Koyan, 2000:186). Dari jaman penjajahan
Belanda, Jepang, dan Inggris masyarakat Indonesia sudah diajarkan mengenai
pendidikan, terutama pendidikan moral. Namun bedanya, pendidikan moral
pada masa tersebut masih dalam penguasaan penjajah dan bukan dengan
budaya Indonesia, melainkan dibawah kebudayaan negara penjajah. Negara
Indonesia terkenal di dunia sebagai negara yang ramah dan sopan. Pada
dasarnya, pendidikan adalah proses interaksi antar manusia atau antara
pendidik dan peserta didik. Proses pendidikan ini berlangsung sepanjang
hayat di dalam tripusat pendidikan, yaitu di dalam keluarga, sekolah, dan
masyarakat (I Wayan Koyan, 2000:7. Pendidikan moral sangat diperlukan
ketika sesorang akan menapaki dunia nyata, dengan tujuan agar tidak
meyimpang dari aturan-aturan yang berlaku.
Dewasa ini,semakin dirasakannya penurunan moral yang sudah terjadi
di masyarakat dari tahun ke tahun semakin parah. Penurunan moral atau
sering disebut degradasi moral yang terjadi di masyarakat pun mempunyai
berbagai bentuk yang beragam, sehingga mengakibatkan dampak yang cukup
besar bagi terbentuknya karakter seseorang. Untuk itu, perlu adanya upaya
agar penurunan atau degradasi moral di masyarakat tidak semakin banyak
terjadi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dan penyebab degradasi moral?
2. Bagaimana bentuk dari degradasi moral yang ada dalam masyarakat?

1
3. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari adanya degradasi moral yang
ada di masyarakat?
4. Bagaimana solusi dari adanya degradasi moral yang ada dalam
masyarakat?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian dan penyebab degradasi moral.
2. Untuk mengetahui bentuk degradasi moral yang ada di masyarakat.
3. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari adanya degradasi moral
yang ada di masyarakat.
4. Untuk mengetahui solusi dari adanya degradasi moral yang ada di
masyarakat.
D. MANFAAT PENULISAN
1. Menambah wawasan tentang pengertian dan penyebab degradasi moral.
2. Menambah wawasan mengenai bentuk dari degradasi moral yang ada
dalam masyarakat.
3. Menambah wawasan mengenai dampak yang ditimbulkan dari adanya
degradasi moral yang ada di masyarakat.
4. Menambah wawasan mengenai solusi dari adanya degradasi moral yang
ada di masyarakat.

BAB II

PEMBAHASAN

2
A. Pengertian dan penyebab degradasi moral
Dewasa ini, degradasi moral yang terjadi di masyarakat semakin lama
semakin parah. Adanya faktor dari luar yang menyebabkan moral masyarakat
Indonesia mengalami penurunan. Degradasi moral merupakan salah satu
masalah sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Hal ini biasanya terjadi
pada remaja yang masih labil. Degradasi moral terdiri dari kata degradasi
yang berarti kemunduran, kemerosotan, penurunan dan moral yang berarti
baik atau buruknya perilaku, akhlak, budi pekerti, sifat (kbbi). Jadi, degradasi
moral adalah kemerosotan atau kemunduran akhlak dan perilaku individu
sebagai akibat ketidaktaatan terhadap aturan. Moral masyarakat dari tahun ke
tahun selalu mengalami kemerosotan mulai dari perkataan hingga cara
berfikir. Kemerosotan moral atau degradasi moral di sebabkan oleh berbagi
faktor sebagai berikut.
1. Kondisi Keluarga yang Bermasalah
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang menanamkan
nilai-nilai moral terhadap anak. Lingkungan keluarga sangat
mempengaruhi perilaku dan sifat dalam diri anak. Lingkungan
keluarga juga dapat menentukan seperti apa sifat seseorang. Apabila
lingkungan keluarga baik, maka kemungkinan besar perilaku anak
juga baik dan sebaliknya. Kondisi keluarga yang dapat menyebabkan
degradasi mora atara lain.
a. Broken home
Salah satu faktor yang sangat memungkinkan terjadinya
kemerosotan moral anak. Seorang anak yang mengalami broken
home akan merasakan kurangnya kasih sayang dari kedua orang
tuanya. Anak akan tinggal bersama salah satu orang tuanya
sehingga perhatian dan kasih sayang tidak didapatkan secara penuh.
b. Kurangnya Perhatian dan Kasih Sayang

3
Selain karena broken home, kurangnya kasih sayang dan
perhatian juga dapat disebabkan karena kedua orang tuanya sibuk
dalam bekerja. Kondisi ini biasanya dialami oleh anak yang kedua
orang tuanya bekerja. Kedua orang tua bekerja pagi sampai malam
untuk mencukupi kebutuhan hidup dan memenuhi segala
permintaan anaknya. Orang tua beranggapan bahwa anak akan
bahagia hanya dengan selalu memenuhi segala permintaannya.
c. Orang Tua yang Otoriter
Ciri-ciri orang tua yang otoriter adalah selalu menuntut,
bersikap dingin, selalu mengontrol, berkomunikasi satu arah dan
memberikan hukuman yang kasar. Perlakuan seperti itu akan
membuat anak tidak nyaman dan memilih untuk mencari
kenyamanannya di luar bersama teman-temannya. Jika teman-
temannya berperilaku baik, hal ini tidak menjadi masalah. Namun
jika teman-temannya berperilaku buruk dan menyimpang, maka hal
ini akan mengakibatkan kemerosotan moral sang anak.
2. Kemajuan Teknologi
Tidak dapat dipungkiri bahwa adanya kemajuan dibidang
teknologi menjadi salah satu penyebab kemerosotan moral. Dengan
adanya kemajuan teknologi, sesorang dapat mengakses apa saja, kapan
saja dan dimana saja. Kemerosotan moral yang diakibatkan kemajuan
teknologi seperti pornografi, ujaran kebencian yang diungkapkan di
media sosial, tayangan yang tidak mendidik dan masih banyak lagi.
3. Sikap Egoisme dan Matrealisme
Kemerosotan moral dapat dilihat dari sikap egoism dan
matrealisme yaitu selalu ini menang sendiri dan melakukan segala hal
demi uang. Egoisme merupakan sikap mementingkan diri sendiri.
Apabila seseorang memiliki sikap egois maka orang tersebut akan
melakukan segala hal agar keinginannya terpenuhi. Matrealisme

4
adalah perilaku seseorang yang melakukan segala sesuatu demi uang.
Matrealisme menjadi ancaman yang sangat berbahaya karena orang
yang memiliki sikap ini akan melakukan segala hal demi uang. Orang
tersebut bisa saja mencuri, merampok dan sebagainya (Dina
Febriani:2014).
4. Longgarnya Pegangan Terhadap Agama
Keadaan dunia yang sudah maju dan lebih modern membuat
manusia menjadi lupa terhadap Tuhan. Manusia sibuk mengejar dunia
sehingga kepercayaan terhadap Tuhan hanya sebuah simbol.
Larangan-larangan Tuhan mulai di langgar, perintah Tuhan mulai
tidak dijalankan. Agama pun hanya sebatas formalitas. Akibat
longgarnya pegangan terhadap agama, manusia menjadi mudah goyah
dan mudah melakukan penyimpangan (Mochammad Iskarim:2016).
B. Bentuk-Bentuk Degradasi Moral
Degradai selalu berlangsung dalam konteks antar personal dan sosio
kultural. Ada beberapa jenis degradasi moral, yaitu :
1. Individual, yaitu penyimpangan yang dilakukan personal.
2. Situasional, penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang yang
dipengaruhi oleh keadaan sosial disekitarnya yang menekan atau memaksa
orang tersebut untuk melakukan penyimpangan.
3. Sistematis, penyimpangan yang dilakukan oleh sejumlah orang dengan
membentuk suatu organisasi menyimpang seperti geng.
4. Kumulatif, penyimpangan yang dilakukan secara berulang-ulang dan terus
menerus sehingga ditiru oleh orang lain diberbagai tempat. penyimpangan
ini dapat dilakukan individu maupun kelompok (Sofa Muthohar:2013).

Selain jenisnya, terdapat bentuk-bentuk degradasi moral yang sering terjadi


dalam masyarakat.

5
a. Pelecehan Seksual
Banyaknya kasus pelecehan seksual dalam masyarakat membuktikan
bahwa moral bangsa semakin merosot. Pelecehan dapat terjadi dimana
saja dan kapan saja. Dahulu yang menjadi korban pelecehan kebanyakan
adalah wanita yang memakai pakaian terbuka. Tapi sekarang bukan hanya
wanita yang berpakaian terbuka saja yang menjadi korban, namun wanita
yang berpakaian tertutup pun bisa menjadi korban pelecehan. Bahkan
pelecehan terhadap laki-laki juga saat ini sering terjadi (republika.co.id).
b. Aksi tawuran antar pelajar
Tawuran adalan perkelahian yang dilakukan secarara bersama-sama.
Banyaknya aksi tawuran antar pelajar ini menjadi tanda adanya degradasi
moral di Indonesia. Tawuran ini biasanya terjadi antara pelajar suatu
sekolah dengan sekolah lainnya. Terjadinya tawuran antar pelajar ini
disebabkan karena berbagai hal, misalnya antara pelajar satu dangan
pelajar lainnya saling menghina satu sama lain (Romi Rinando:2015.)
c. Korupsi
Menurut KBBI korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan
uang negara (perusahaan dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau
orang lain (kbbi.co.id). Korupsi biasanya dilakukan oleh para pejabat
Negara. Pelaku korupsi justru orang-orang yang berkecukupan bahkan
memiliki harta yang berlimpah. Lemahnya aparat Negara dalam
menangani kasus korupsi di Indonesia memnyebabkan korupsi semakin
merajalela.
d. Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas sering terjadi dikalangan remaja, mereka melakukan
tindakan yang tidak pantas seperti sex bebas, penyalahgunaan narkoba,
putus sekolah dan masih banyak lagi. Penyebab terjadinya pergaulan
bebas biasanya adalah karena kurangnya perhatian orang tua, pengaruh
dari teman dan lingkungan yang tidak baik.

6
e. Turunnya rasa hormat dengan orang tua dan guru
Saat ini banyak remaja yang tidak menghormati orang tua dan guru.
Mereka berperilaku sesuai dengan keinginan mereka tanpa memikirkan
apakah hal tersebut pantas dilakukan kepada orang yang lebih tua, mulai
dari tidak mematuhi perintah, berlaku tidak sopan, melawan ketika diberi
nasehat sampai berbicara kasar.
C. Dampak yang ditimbulkan dari adanya degradasi moral yang ada di
masyarakat
Segala sesuatu yang kita lakukan pasti mempunyai dampak yang ditimbulkan.
Begitu pula dengan fenomena Degradasi Moral ini. Terkadang kita tidak sadar
bahwa kita telah mengalami dampak dari degradasi moral tersebut. Banyak diantara
kita yang sudah melupakan tradisi sopan santun kepada orang yang lebih tua.
Dampak yang ditimbulkan bahwa kita sudah melupakan tradisi sopan santun
tersebut dapat kita rasakan pada diri kita sendiri ataupun orang lain. Dengan hal ini,
maka semakin lunturlah sikap sopan dan santun terhadap orang yang lebih tua.
Orang tua pada zaman dahulu sangat dihormati dan dipercaya akan nasihat-
nasihatnya yang bermanfaat. Namun berbeda engan zaman sekarang. Orang tua
sering disepelekan bahkan dilawan. Dampak dari adanya degradasi moral antara
lain:
1. Menurunnya relijius remaja yang ada

Dengan terjadinya hal ini maka remaja pun akan semakin terjerumus
kepada hal hal yang tidak baik dilakukan yang dimana mereka melakukannya
tanpa menilai dari segi agama, mereka menganggap bahwa apa yang mereka
lakukan tidak salah. Menurunnya nilai relegius dapat berakibat buruk karena
tidak ada rasanya takut terhadap apa yang mereka perbuat. Tanpa adanya
keyakinan bahwa Tuhan maha mengetahui maka tindakan tindakan buruk
akan dapat sering terjadi. Dengan adanya nilai relejius dikehidupan kita dapat
mencegah hal hal dari tindakan yang buruk.

7
2. Pergaulan bebas,

Kejadian kejadian ini sudah banyak terjadi pada remaja. Tindakan yang
dilakukan seperti seks bebas banyak remaja yang terjerumus pada hal ini
dikarenakan kurangnya iman ataupun masalah-masalah yang terjadi pada
mereka itu sendiri,

a. Penggunaan narkotika.
Di era ini pengkonsumsi narkotika kini kian bertambah bahkan jumlah
kematianpun meningkat karena faktor penggunaan narkotika tersebut,
narkotika pada saat ini dapat menyebar dalam bentuk apapun seperti
permen, benda-benda yang terselipi narkotika, adapun dalam bentuk
makanan pada anak-anak.
b. Merokok.
Pada masa saat ini banyak sekali dijumpai anak-anak yang belum
cukup usia namun mereka sudah berani untuk merokok, hal tersebut
dapat terjadi karena mereka melihat dan mencontoh apa yang orang-
orang dewasa lakukan dihadapannya. Hal-hal ini lah yang banyak
dilakukan pada remaja sekarang.

c. Kriminalitas

Tindakan ini adalah bukan hal yang tabu lagi. Ada terdapat banyak kejadian
kriminalitas yang terjadi diantanya:

a.) Menjambret
Menjambret dilakukan oleh orang-orang yang mengambil barang
sesuatu dengan memaksa biasanya mereka dapat melukai pemilik dari
barang tersebut demi apa yang mereka inginkan tanpa memikirkan apa
yang akan terjadi.
b.) Tawuran

8
Tawuran anatara remaja sudah sering terjadi . Pelakunya yaitu
antara siswa dimulai dari SMP, faktor yang mendorong tindakan ini
biasanya adanya sifat solidaritas yang tinggi namun menyalahi
perwujudan solidaritas yang sebenarnya, membunuh ,merupakan
tindakan yang sangat kejam yaitu menghabiskan nyawa seseorang
dengan direncana ataupun tidak direncanakan (Cullenwinda, 2014).
D. Solusi dari adanya degradasi moral yang ada dalam masyarakat

Dewasa ini masyarakat Indonesia dihadapakan pada masalah yang sangat


mengkhawatirkan. Penurunan moral yang semakin dewasa ini semakin parah terjadi
di kalangan masyarakat tanpa mengenal usia sehingga penurunan moral dapat dengan
cepat terjadi. Hal ini banyak disebabkan oleh beberapa faktor yang sudah disebutkan
di atas tadi. Untuk mengatasi degradasi moral yang berkepanjangan diperlakukannya
pendidikan nilai di dalam lembaga sosial, terutama lembaga keluarga. Dikeranekan
lembaga keluarga adalah lembaga yang memiliki peran utama dalam pembentukan
karakter anak sebelum anak memasuki lembaga sosial berikutnya. Berikut ada
beberapa solusi untuk mengatasi degradasi moral, yaitu:

a.) Pendidikan Nilai


Nilai adalah segala sesuatu yang berharga. Secara umum, nilai dapat
dibedakan menjadi nilai-nilai ideal dan nilai-niai aktual. Disamping itu, nilai
dapat dijadikan menjadi nilai logika, nilai estetika, nilai etika, nilai agama
atau nilai religius, dan nilai hukum ( I Wayan Koyan, 2000). Nilai-nilai yang
baik mampu menjadikan orang lebih baik, hidup lebih baik, dan
memeprlakukan orang lain secara baik. Sedangkan bila dorongan itu tidak
ditanggapi secara positi, maka seseorang akan merasa kurang bernilai bahkan
kurang bahagia sebagai manusia. (Sutardjo Adisusilo 2012: 57-590). Di dalam
keluaraga, orang tua memiliki posisi strategis sebagai tempat sosisalisasi bagi
anaka mengenai peradaban dan berbagai hal yang ada di dalamnya. Seperti
nilai-nilai sosial, tradisi, prinsip,keterampilan, dan pola perilaku dalam segala

9
aspek. Dalam hal ini keluarga harus benar-benar berperan sebagai sarana
pendidik dan pemberian nilai-nilai budaya yang mendasar dalam kehidupan
anak. Anak itu, keluarga (kedua orang tua) harus membekali anak dengan
nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
b.) Pendidikan Moral di keluarga
Pelaksanaan pendidikan moral harus dimulai dari dalam keluarga,
karena keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama di
dalam kehidupan manusia. Di dalam keluarga, anak dididik diberikan
pendidikan agama, pendidikan budi pekerti, pendidikan ekonomi, yang pada
intinya dasar dari semua pendidikan yang nantinya anak tersebut akan
melakukannya di luar rumah. Pendidikan moral di keluarga sangat penting
dilakukan karena dari keluargalah proses pembentukan karakter seorang anak
terbentuk (Zubaedi:2017:393).
c.) Memperkuat keimanan
Dengan memepertebal keimanan seseorang, maka seseorang tidak
dapat terbawa arus globalisasi yang mengakibatkan lunturnya moral suatu
individu. Dengan begitu, maka setiap individu ketika akan melakukan sesuatu
akan memikirkan dampak apa yang terjadi setelahnya. Semakin tinggi moral
dan akhlak yang dimiliki oleh seseorang, semakin tinggi pula harkat dan
martabatnya. Sebaliknya, semakin rendah kualitas moral seseorang, maka
semakin rendah pula kualitas kemanusiaannya (Uyun Rika Uyuni, 2013).
d.) Disiplin moral
Menurut Durkheim, kedisiplinan dapat menjadi patokan moral yang
memungkinkan berfungsinya sebuah masyarakat kecil seperti kelas (Thomas
Lickona, 2014). Sebuah pendekatan moral melalui kedisiplinan dapat
mengurangi terjadinya degradasi moral yang ada di masyarakat. Mengingat
saat ini sudah sering terjadi penurunan moral yang tidak memandang umur.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penurunan moral atau yang sering kita sebut dengan degradasi moral semakin
lama membuat kita prihatin. Degradasi moral adalah kemerosotan atau
kemunduran akhlak dan perilaku individu sebagai akibat ketidaktaatan terhadap
aturan. Moral masyarakat dari tahun ke tahun selalu mengalami kemerosotan
yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: kondisi keluarga yang
bermasalah, kemajuan teknologi, sikap egoisme dan matrialisme, dan longgarnya
pegangan terhadap agama. Degradasi moral mempunyai jenis dan bentuk. Jenis
degradasi moral yang terjadi di masyarakat anatara lain: Ada beberapa jenis
degradasi moral, yaitu : individual, situasional, sistematis, dan kumulatif.
Sedangkan bentuk degradasi moral antara lain: pelecehan seksusal, kenakalan
remaja, korupsi, aksi tawuran antar pelajar, dan turunnya rasa hormat pada orang
tua dan guru. Sehingga menimbulkan dampak antara lain: menurunnya religius
remaja yang ada, pergaulan bebas, dan kriminalitas. Dari adanya dampak tersebut,
dapat dipecahkan melalui: pendidikan nilai, pendidikan moral di keluarga,
memperkuat keimanan dan displin moral.

11
DAFTAR PUSTAKA

Cullenwinda. 2014. Degradasi Moral Pada Remaja. Dapat diakses melalui:


https://www.scribd.com/doc/196091172/Degredasi-Moral_-Pada-Remaja.
Diakses pada 18 Oktober 2018.

Dina Febriani. 2014. Faktor Penyebab Menurunnya Moral Remaja dan Upaya Orang
Tua dalam Mengatasinya. Dapat diakses melalui:
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=317997&val=6303&title
=Faktor%20Penyebab%20Menurunnya%20Moral%20Remaja%20dan%20Up
aya%20Orang%20Tua%20dalam%20Mengatasinya%20(Studi%20di%20Nag
ari%20Lansek%20Kadok%20Kecamatan%20Rao%20Selatan%20Kabupaten
%20Pasaman). Diakses pada 19 Oktober 2018.

I Wayan Koyan. 2000. Pendidikan Moral Pendekatan Lintas Budaya. Proyek


Pengembangan Guru Sekolah Menengah Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi.

Tanpa penulis. Tanpa tahun terbit. Dapat diakses pada: https://kbbi.web.id/moral.


Diakses pada 18 Oktober 2018.

Mochammad Iskarim. 2016. Degradensi Moral di Kalangan Remaja. Jurnal


Vol.1(1): 4-5. Dapat diakses melalui: https://www.researchgate.net. Diakses
pada 19 Oktober 2018.
Romi Rinando. 2015. Aksi Tawaran SD Bentuk Kemerosotan Moral dan Kegagalan
Pendidik. Dapat diakses melalui:
http://lampung.tribunnews.com/2015/10/03/aksi-tawuran-sd-bentuk-
kemerosotan-moral-dan-kegagalan-pendidik. Diakses pada 20 Oktober 2018.
Sofa Muthohar. 2013. Antisipasi Degradasi Moral di Era Global. Jurnal Pendidikan
Islam. Vol.7(2): 326-327. Dapat diakses melalui:
http://www.journal.walisongo.ac.id/index.php/Nadwa/article/view/565/512.
Diakses pada 19 Oktober 2018.

12
Thomas Lickona. 2008. Pendidikan Karakter. Bandung: Nusa Media.

Uyun Rika Uyuni. 2013. Degradasi Moral Remaja. Dapat diakses di:
http://www.qothrotulfalah.com/home/literatur/artikel-santri/124-
degradasi-moral-remaja.html. Diakses pada 21 Oktober 2018.

Zubaedi. 2017. Strategi Taktis Pendidikan Karakter. Depok: PT. Raja Grafindo
Persada.

13

Anda mungkin juga menyukai