Anda di halaman 1dari 9

DEGRADASI MORAL BANGSA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
hidayahnya kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Degradasi Moral Bangsa”.

Makalah ini berisikan tentang informasi Degradasi Moral Bangsa atau yang lebih
khususnya membahas tentang degradasi moral remaja Indonesia.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun sangat kami butuhkan demi terciptanya
kesempurnaan dari makalah ini.

Akhir kata, kami ucapkan terimakasih bagi semua pihak yang telah ikut berpartisipasi
dalam menyusun dari awal sampai akhir makalah ini dan memperbaiki makalah ini. Semoga
Allah SWT selalu meridhai apa yang kalian perbuat. Amin.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Degradasi Moral
2.2 Penyebab Degradasi Moral pada Remaja
2.3 Akibat dari Degradasi Moral pada Remaja
2.4 Upaya Mengatasi Degredasi Moral
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa remaja adalah masa transisi sekaligus masa kegemilangan. Dikatakan masatransisi
karena masa ini adalah masa perpindahan dari usia kanak-kanak menuju usiaremaja, usia yang
menuntut kedewasaan. Di samping itu, pada masa remaja manusia bisamelakukan banyak hal
yang produktif dalam hidupnya. Kekuatan fisik yang
mendukung, juga semangat muda yang menggelora, menjadikan remaja sebagai tonggak peradab
anmanusia
.Degradasi moral remaja merupakan salah satu masalah sosial yang sering terjadi
dimasyarakat. Terlalu sibuknya pemerintah dengan berbagai masalah Politik dan Ekonomiyang
terjadi dalam negeri membuat pemerintah mengesampingkan masalah degradasimoral remaja
yang hanya menjadi bagian kecil dari masalah sosial. Akibat kelalaian dankurangnya perhatian
pemerintah terhadap masalah degradasi moral remaja, sekarangmoral remaja mengalami tingkat
degradasi yang tinggi.
Degradasi moral remaja merupakan suatu keprihatinan yang sangat mendalam bagisuatu
bangsa. Dimana tulang punggung bangsa rapuh karena termakan oleh hancurnyamoral.
Sedangkan moral adalah cerminan hidup bagi penegak bangsa. Pemuda adalahharapan bangsa, di
pundak merekalah masa depan bangsa dipertaruhkan. Jika pemudanyahancur, maka hancurlah
bangsa tersebut.
Sering kita terlena akan timbulnya hal-hal kecil yang dapat menyebabkan bangsa
inihancur. Keluar masuknya budaya asing pada suatu bangsa menjadikan budayasebelumnya
tergantikan dan terabaikan, sehingga budaya baru itu membuat anak bangsatidak mau lagi
mengenal akan budaya lama dan menjadikan budaya baru
sebagai pedoman hidupnya. Di zaman yang serba modern ini, anak-
anak semakin lupa terhadapapa yang harus dilakukan sebagai penerus bangsa, kewajiban seorang
murid
untuk belajar, patuh kepada guru terlebih lagi kepada kedua orang tua kurang diperhatikan.Pemu
da-pemuda di zaman sekarang lebih mendahulukan berhura-hura daripadamenjalankan
kewajiban. Mereka tidak lagi mempertimbangkan apa yang akan terjadisetelah apa yang mereka
lakukan. Padahal selain merugikan diri mereka sendiri jugadapat merugikan bangsa tempat
dimana mereka tinggal.
Hal inilah yang paling ditakuti, dimana moral bangsa terabaikan. Jika moral bangsatelah
tercemar maka tiadalah damai untuk ditempati sebagai sarana kelangsungan hidup warganya.
Dengan demikian peran serta orang tua sangatlah penting dalam
pengawasan pertumbuhan moral bangsa melalui generasinya. Lingkungan tempat hidup regenera
si juga sangat mempengaruhi berlangsungnya proses sosialisasi dan interaksi sesama hidupyang
kedepannya menentukan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa penyebab dan akibat dari degradasi moral pada remaja


2. Bagaimana upaya penanggulangan degradasi moral pada remaja

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui penyebab dan akibat degradasi moral pada remaja


2. Untuk mengetahui cara penanggulangan degradasi moral pada remaja

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Degradasi Moral

Deg·ra·da·si /dégradasi/n
kemunduran, kemerosotan, penurunan, (tentangmutu, moral, pangkat). Kata Moral berasal
dari kata latin “mos” yang berartikebiasaan. Moral berasal dari Bahasa Latin yaitu
Moralitas adalah istilah manusiamenyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang
mempunyai nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia
tidak bermoraldan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah
halmutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia,moral
adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima maupun mengenai perbuatan,sikap, kewajiban.
Immanuel Kant berpendapat, moralitas adalah hal keyakinan dan sikap bathindan bukan
hal sekedar penyesuain aturan dari luar, entah itu aturan hukum Negara,agama atau adat-istiadat.
Selanjutnya dikatakan bahwa, criteria mutu moral seseorangdalah hal kesetiaannya pada hatinya
sendiri. Moralitas adalah pelaksanaan kewajibankarena hormat terhadap hukum, sedang hukum
itu sendiri tertulis dalam hati manusia.Dengan kata lain, moralitas adalah tekad untukk mengikuti
apa yang dalam hatididasari sebagai kewajiban mutlak.Jadi dapat disimpulkan degradasi moral
adalah penurunan tingkah lakumanusia akibat tidak mengikuti hati nurani Karena kurangnya
kesadaran diri terhadapkewajiban mutlak.

2.2 Penyebab Degradasi Moral pada Remaja

Penyebab Degradasi Moral pada remaja terjadi akibat beberapa faktor :

1. Penyimpangan sosial
Menurut James W.van der Zanden,penyimpangan sosial merupakan perilaku yangoleh
sejumlah besar orang dianggap sebagai suatu hal yang tercela dan di luar
batastoleransi.penyimpangan sosial umumnya disebabkan oleh proses sosialisasi yangkurang
sempurna. Retaknya sebuah rumah tangga menjadikan seorang anak tidakmengenal disiplin dan
sopan santun.Hal ini di sebabkan karena orang tua sebagai agensosialisasi tidak melakukan peran
yang semestinya.
2. Pengaruh budaya asing
Kota merupakan tempat pusat segala aktifitas,keluar masuknya budaya asingmenjadikan
munculnya budaya-budaya baru dan menghapus budaya-budaya lamamerasuknya budaya-
budaya asing dalam kehidupan suatu bangsa membawa banyaksekali perubahan walaupun dalam
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi budayaasing membawa dampak positif namun dalam
bidang pergaulan budaya asingmembawa dampak yang negatif masuknya budaya
clubing,minum-minuman keras,juga juga narkotika sekarang menjadi budaya baru di kota-kota
besar,tidak hanyaremaja yang hidup dikota-kota besar yang mengalami tingkat degradasi moral
yangtingi bahkan remaja yang tinggal di pedesaan yang mengenal adat istiadat yang
kuat pun ikut terpengaruh budaya asing dan mengalami tingkat degradasi moral yangtinggi.

3. Kurangnya pengawasan dan perhatian orang tua


Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya mendorong para laki-laki untuk
terjun kedalamnya bahkan para perempuan pun merasa memili hak yangsama untuk ikut terjun
kedalamnya sehingga dalam sebuah rumah tangga seoranganak kurang mendapat pengawasan
dan perhatian dari orang tua mereka ,akibatnya banyakdari mereka mncari kebahagiaan yang
salah,seperti clumbing,minum-minumankeras dan menghilangkan stres dengan obat-obatan

4. Rendahnya tingkat pendidikan


Crow and crow menegaskan; learning is a modification of accompanyinggrowth
processes that are brougt about trought adjusment to sensions initieted though
sensory stimulation(Laster D. crow.Alice D .crow 1956:215) artinya:“belajar adalah
perubah tingkah laku yang menyertai proses pertumbuhan yang semua itu di sebabkanmelalui
penyesuaian terhadap keadaan yang diawali lewat rangsangan panca
indra”.Kurangnya pendidikan dan kemampuan diri dalam pergaulan dapat membuat
seseorang keliru dalam mengambil jalan hidupnya,sehingga mereka mudahterpengaruh degan
hal-hal baru seiring proses sosialisasi yang merekaalami.Pendidikan merupakan faktor yang
sangat penting dalam proses sosialisasi,karena pendidikan menjadi landasan perilaku seseorang.
Kurangnya pendidikan mengakibatkan proses sosialisasi kurang seimbang

5. Kurangnya keefisienan dan keefektifan lembaga sosial masyarakat


Ada berbagai masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat,tingginya tingkatkemiskinan
mengakibatkan berbagai masalah sosial,seperti meningkatnya jumlahkriminalitas,kurangnya
pendidikan,dan banyaknya jumlah penduduk yang kelaparanserta kurang gizi.Hal tersebut
menarik sebagian besar perhatian pemerintah sehinggamasalah mengenai degradasi moral remaja
di kesampingkan.Kurangnya perhatianlembaga sosial terhadap moral remaja mengakibatkan
tingkat degradasi moral yangtinggi.Penerapan-
penerapan norma dan sanksi yang kurang mengikat dari lembagasosial mengakibatkan para
pemuda mengabaikan aturan-aturan tersebut.

6. Media masa atau media informasi


Kemajuan IPTEK melahirkan berbagai macam media yang mutakhir
sepertitelevisi,handpone, internet dan lain-lain.Banyaknya informasi yang bisa di perolehdari
media tersebut menyebabkan banyak para remaja menyalahgunakan mediatersebut .Banyaknya
tayangan-tayangan yang tidak seharusnya di tampilkan olehmedia masa seperti adegan-adegan
kekerasan dan romantis yang sering di tayangkanoleh media masa membuat para remaja meniru
adegan-adegan tersebut.Tayanganmedia masa yang sering mereka lihat dijadikan kebudayaan
baru yang dianggapsesuai dengan kemajuan zaman.Rasa tidak ingin ketinggalan zaman dari
orang lainmembuat para remaja melakukan kebiasaan baru yang sudah menjadi kebudayaanatau
sering mereka jumpai seperti tayangan televisi dan lingkungan sosialisasi.

2.3 Akibat dari Degradasi Moral pada Remaja

Diantara dampak yang sangat potensial ditimbulkan oleh degradasi moral,adalah:


1) Terjadinya penurunan relijius remaja. Jika hal ini terjadi maka remaja akansemakin terjerumus
kepada hal-hal yang negatif karena mereka menganggap perbuatan yang merka lakukan adalah
benar, tanpa memandang dari sudut agama.
2) Pergaulan bebas. Pergaulan yang sedang dijalani oleh banyak remaja saat inisudah melampaui
batas kewajaran. Seperti merokok, seks bebas, narkotika dansebagainnya. Inilah masalah yang
harus diselesaikan secara arif bijaksana. Setiap
permasalahan pasti ada penyebab dan ada cara mengatasinya. Di usianya yang dini, banyak
remaja yang telah terlibat pergaulan bebas.
3) Kriminalitas. Beragam bentuk kriminalitas yang dilakukan remaja
bukan barang baru lagi di negeri ini. Mulai dari menjambret, memalak, merampok, membunuh,m
emperkosa, tawuran, hingga geng motor, dll. Kriminalitas remaja tersebut kinimengalami
peningkatan secara kuantitas, jumlah maupun motifnya. Jika hal inidibiarkan, maka akan kian
merusakkan moral remaja, yang karenanya harus diatasisecara menyeluruh.

2.4 Upaya Mengatasi Degradasi Moral

Ada beberapa aspek yang dapat menanggulangi degradasi moral


remaja.Yang pertama adalah Aspek pendidikan formal/lingkungan sekolah. Pendidikan yang
lebihmenekankan kepada bimbingan dan pembinaan perilaku konstruktif, mandiri dankreatif
menjadi faktor penting, karena melatih integritas mental dan moral remajamenuju terbentuknya
pribadi yang memiliki daya ketahanan pribadi dan sosial dalammenghadapi benturan-benturan
nilai-niai yang berlaku dalam lingkungan remaja itusendiri berikut lingkungan sosialnya.Kedua,
aspek lingkungan keluarga, jelas memberi andil yang signifikanterhadap berkembangnya pola
perilaku menyimpang para remaja, karena proses penanaman nilai-
nilai bermula dari dinamika kehidupan dalam keluarga itu sendiridan akan terus berlangsung
sampai remaja dapat menemukan identitas diri danaktualisasi pribadinya secara utuh. Remaja
akan menentukan perilaku sosialnyaseiring dengan maraknya perilaku remaja seusianya yang
notabenemendapat penerimaan secara utuh oleh kalangannya. Oleh karenanya, peranan orang tua
termasuk sanak keluarga lebih dominan di dalam mendidik, membimbing, danmengawasi serta
memberikan perhatian lebih sedini mungkin terhadap perkembangan perilaku remajanya.Ketiga,
aspek lingkungan pergaulan seringkali menuntut dan memaksa remajaharus dapat menerima pola
perilaku yang dikembangkan remaja. Hal ini sebagaikompensasi pengakuan keberadaan remaja
dalam kelompok. Maka, perlu diciptakanlingkungan pergaulan yang kondusif, agar situasi dan
kondisi pergaulan danhubungan sosial yang saling memberi pengaruh dan nilai-nilai positif bagi
aktifitasremaja dapat terwujud. Keempat, aspek penegakan hukum/sanksi. Ketegasan penerapan
sanksimungkin dapat menjadi shock teraphy (terapi kejut) bagi remaja yang melakukantindakan-
tindakan yang menyimpang. Dan ini dimulai dari lingkungan keluarga,sekolah, kepolisian dan
lembaga lainnya.Terakhir, aspek sosial kemasyarakat. Terciptanya relasi-relasi sosial yang
baikdan serasi di antara warga masyarakat sekitar, akan memberi implikasi terhadaptumbuh dan
berkembangnya kontak-kontak sosial yang dinamis, sehingga munculsikap saling memahami,
memperhatikan sekaligus mengawasi tindak perilaku wargaterutama remaja di lingkungannya.
Hal ini tentu sangat mendukung terjalinnyahubungan dan aktifitas remaja yang terkontrol.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Degradasi moral pada remaja dapat terjadi karena faktor Penyimpangan sosial,Pengaruh
budaya asing, Kurangnya pengawasan dan perhatian orang tua, Rendahnyatingkat pendidikan,
Kurangnya keefisienan dan keefektifan lembaga sosial masyarakatdan masa atau media
informasi. Degradasi moral pada remaja dapat diatasi
dengan beberapa aspek yaitu: aspek keluarga, pendidikan, lingkungan pergaulan, sanksi atauhuk
um dan aspek sosial masyarakat.

3.2 Saran
Terkait dengan paper yang kami buat, kami penulis menyarankan agar generasi
mudatidak terjerumus pada degradasi moral pada remaja. Karena remaja adalah generasi
penerus bangsa yang akan menjadi penerus kelak kedepannya. Jika perilaku remaja telahmenyim
pang maka rusaklah juga kehidupan kita di masa yang akan mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

 https://www.scribd.com/doc/196091172/Degradasi-Moral-Pada-Remaja

LAMPIRAN

Kasus video mesum SMPN 4 dan makin mirisnya perilaku seks siswa
Merdeka.com - Video mesum yang diperankan pelajar SMPN 4 Sawah Besar Jakarta
Pusatmembuat geger masyarakat. Dari awalnya mengaku dipaksa, terungkap jika tindakan
asusilaitu dilakukan atas dasar suka sama suka. Perilaku seks di kalangan pelajar semakin
mengkhawatirkan.
Polda Metro Jaya sudah memeriksa FP (13), siswa yang menjadi pemeran di video yang
kini beredar di masyarakat itu. Kepada penyidik, dia mengaku sudah berpacaran dengan kakakke
lasnya, AE (14), pemeran perempuan dalam video itu sejak awal September."FP sudah diperiksa.
Menurutnya FP dan AE sudah berpacaran atau kalau bahasa merekasudah jadian sejak awal
September," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya,
Rabu (30/10) kemarin.

FP mengaku tidak ada paksaan dalam peristiwa itu. Bahkan, faktanya mereka telah perbuatanitu
sebanyak 5 kali. "Dari keterangan yang disampaikan, yang mereka lakukan pertama kaliitu
bertiga. Artinya ada satu teman yang menemani," ujarRikwanto. Rikwanto menambahkan, saat
melakukan pertama kali, adegan tersebut terjadi secaraalamiah. "Ada satu temannya yang
menyaksikan saat pertama kali. Dan itu terjadi secaraalamiah," tegas Rikwanto.

Begitu pula pada kejadian yang kedua kali. "Saat yang kedua kalinya hadir juga temannyayang
lain," tuturnya.Pengakuan FP ini juga diungkap Kasat Reskrim Polres Jakarta PusatAKBP Tatan
Dirsan sebelumnya. "Dari keterangan saksi, mereka sudah sering melakukan.Dalam 3 hari 5 kali
melakukan," ujar dia.

Tatan menambahkan, pertama kali beradegan seks yaitu pada 24 September di dalam
kelas.Kedua pada esok nya 25 September. "Tanggal 25 tiga kali melakukan di tempat
yang berbeda. Pertama jam 08.00 WIB, lalu siangnya dan pas pulang sekolah. Semua dilakukan
didalam kelas," katanya.Terakhir, yaitu pada 27 September yang dilakukan usai pulangsekolah.
"Saat melakukan adegan itu, selalu direkam oleh teman-temannya," tukas Tatan.Pengamat sosial
dari Universitas Indonesia, Devi Rahmawati, menilai, kasus video mesum inimerupakan
fenomena gunung es yang mewabah di kalangan pelajar. Jika dulu awal tahun2000-an sempat
heboh dengan video 'Bandung Lautan Api' yang dilakukan mahasiswa,
kini pemeran video mesum dilakukan pelajar SMA bahkan SMP."Tentu saja ini akibat
perkembangan teknologi yang semakin canggih dan internet yang mudah diakses melalui
handphone," kata Devi dalam perbincangan dengan merdeka.com Rabu (30/10).

Di sisi lain, akibat teknologi ini, para remaja menjadi lebih 'cepat dewasa' terutama dalam
halseksualitas. "Ini diperparah lagi sistem pendidikan kita mengenai seks yang tidak
terbuka.Karena masa remaja, perkembangan fisik dan naluri terus terjadi. Mereka terus mencoba
danmencari tahu," ujarnya.
Sementara itu, lanjut Devi, pengawasan orangtua dan sekolah semakin minim. "Orangtuasibuk
memikirkan kompetisi ekonomi. Pengawasan sekolah juga kurang. Buktinya, perbuatanitu
dilakukan di dalam kelas," imbuhnya.

Menurut Devi, kasus seperti ini akan semakin parah jika semua pihak terkait salingmenyalahkan
dan tidak mau introspeksi. "Keluarga menyalahkan sekolah, sebaliknya sekolahmenyalahkan
orangtua. Ini tidak akan tuntas dan substansi permasalahannya tidakdiselesaikan," tukasnya.

Devi meminta, orang tua harus mulai lebih memperhatikan anak-anaknya dan lebih
terbukaterutama dalam pendidikan seks. Pihak sekolah pun, lanjut dia, harus
mengetatkan pengawasan terhadap muridnya. "Masalah ini sangat urgent dan mendesak untuk
dibenahi,semua pihak harus turun tangan," ujarnya.

Terkait proses hukum yang sedang dilakukan kepolisian, Devi menyatakan mendukung.Yang
paling penting, hukuman yang diberikan bisa memberikan efek jera. "Tapi
harus proporsional dan tidak mematikan masa depan mereka. Para pelajar seperti ini masih bisadi
bina," tandasnya.

Anda mungkin juga menyukai