Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERILAKU MENYIMPANG
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
SOSIOLOGI

Disusun Oleh : - Sandro Ardiel Lingga (23600160)


- Yabes Kristianto Dakhi Hondo (23600148)
- Rebecca Trisha Purba (23600118)
- Cindy Patrecea Ginting (23600119)
- Goklas Sigalingging (23600116)

DOSEN PENGAMPU: PATAR M. SIBAGARIANG,S.Pd.,M.Pd

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN
TAHUN AJARAN 2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perilaku menyimpang adalah segala tingkah laku individu atau kelompok yang
melanggar nilai dan norma yang ada dalam suatu kelompok atau masyarakat. Perselisihan
pendapat antar warga sering kali meledakkan konflik sosial. Seperti api yang menyambar
tumpukan kayu kering, konflik kemudian melibatkan banyak pihak dan memakan korban
yang besar. Harta benda mereka yang dianggap lawan menjadi halal untuk dihancurkan.
Bahkan korban jiwa pun kadang tidak bisa dihindari dan terjadilah aneka perilaku yang
melanggar kaidah sosial. Terjadinya perilaku menyimpang menunjukkan kegagalan
sosialisasi yang dijalani individu. Seperti halnya dengan materi sosiologi yang lain, perilaku
menyimpang mempunyai jenis-jenis dan ciri-ciri.

1.2 RUMUSAN MASALAH

A. Apa yang dimaksud dengan Perilaku Menyimpang secara umum?

B. Apa saja bentuk-bentuk dari Perilaku Menyimpang?

C. Apa saja penyebab Perilaku Menyimpang?

D.Apa saja Faktor-faktor dari Perilaku Menyimpang?

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan dari makalah mengenai Perilaku Menyimpang ini adalah untuk memenuhi
tugas pengantar sosiologi sedangkan manfaat dari makalah Perilaku Menyimpang ini adalah
agar pembaca mengetahui tentang apa itu perilaku menyimpang, bentuk-bentuk, penyebab
dan faktor-faktor nya secara detail dan mendalam.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perilaku Menyimpang Secara Umum


1. Bruce J. Cohen
Menurut Bruce J. Cohen dalam buku Theory and Practice of Psychiatry (2003), definisi
penyimpangan sosial adalah perbuatan yang mengabaikan norma dan terjadi jika
seseorang atau kelompok tidak mematuhi patokan baku dalam masyarakat.
2. Gilin
Menurut Gilin, perilaku menyimpang adalah perilaku yang menyimpang dari norma dan
nilai sosial masyarakat yang menyebabkan memudarkan ikatan atau solidaritas kelompok
masyarakat tersebut.
3. Lewis Coser
Lewis Coser mengemukakan bahwa perilaku menyimpang merupakan salah satu cara
untuk menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan social.

4. James Vander
Zenden mendefinisikan sebagai perilaku yang oleh sebagian besar orang dianggap
sebagai hal yang tercela serta perbuatan yang berada di luar batas toleransi.
5. Paul B. Horton
Horton mengutarakan pendapat bahwa penyimpangan sosial adalah setiap perilaku yang
dinyatakan sebagai bentuk pelanggaran terhadap norma kelompok maupun norma yang
ada di masyarakat.
6. Robert M.Z. Lawang
Penyimpangan sosial versi Robert M.Z Lawang merupakan semua tindakan yang
menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam sistem sosial serta menimbulkan
sebuah usaha dari mereka yang memiliki wewenang dalam sistem tersebut untuk
memperbaiki perilaku yang menyimpang tersebut.
2.2 Bentuk-Bentuk Perilaku Menyimpang

a. Penyimpangan Positif

Merupakan sebuah perilaku menyimpang yang memiliki atau memberikan dampak


positif terhadap kehidupan sosial karena memiliki unsur-unsur yang berinovatif, ide-ide yang
dibuat juga kreatif serta memperkaya wawasan masyarakat.
Penyimpangan ini juga terarah pada nilai yang ingin dicapai bersama atau
kepentingan sosial dan seringkali dianggap sesuatu yang ideal dalam masyarakat.
Penyimpangan positif ini biasanya akan diterima karena merupakan bentuk penyesuaian akan
perkembangan zaman. Salah satu contoh dari penyimpangan positif adalah emansipasi
wanita, dimana dengan berkembangnya zaman seorang wanita dapat memiliki karier sendiri
dan tidak perlu mengandalkan orang lain.
Wanita juga zaman dulu digambarkan sebagai seseorang yang bekerja di dapur atau
mendampingi suami, namun dengan berkembangnya zaman stigma seperti itu sudah tidak ada
lagi. Selain itu, kemunculan berbagai aplikasi pencarian jodoh dimana yang sebelumnya
merupakan sesuatu hal yang kurang baik, sekarang menjadi sesuatu yang normal dilakukan
oleh setiap orang.

b. Penyimpangan Negatif

Merupakan sebuah perilaku menyimpang yang memiliki atau memberikan dampak


negatif terhadap sistem sosial karena memiliki unsur-unsur yang sifatnya merendahkan dan
selalu menyebabkan hal-hal buruk terjadi seperti pencurian, perampokan, hingga
pemerkosaan.
Seseorang yang mengalami kejadian buruk tersebut dapat terkena luka bukan hanya
secara fisik, namun juga mental. Seperti halnya yang dibahas dalam Buku Pelecehan Seksual
dan Pedofilia yang memaparkan mengenai trauma yang ada dibawah alam bawah sadar tiap
korban.
Penyimpangan negatif juga bisa dibagi menjadi dua berdasarkan sifatnya yaitu,
penyimpangan primer atau primary deviation dan penyimpangan sekunder atau secondary
deviation. Berikut penjelasannya.
 Penyimpangan primer, merupakan penyimpangan negatif yang dilakukan oleh
seseorang yang sifatnya hanya sementara dan tidak secara terus menerus.
Penyimpangan ini juga memiliki sifat yang tidak terlalu signifikan dan tidak
terlalu merugikan orang lain. Seperti pada contohnya adalah seorang siswa yang
telat datang ke sekolah karena ban sepeda yang tidak disengaja bocor sehingga
menghambat perjalanan. Contoh lainnya adalah seorang yang mengendarai motor
melanggar aturan lalu lintas tanpa di sengaja.
 Penyimpangan sekunder, merupakan penyimpangan negatif yang dilakukan
oleh seseorang yang sifatnya nyata dan sering dilakukan yang memiliki
kemungkinan untuk merugikan diri sendiri dan juga orang lain. Penyimpangan
ini merupakan suatu hal yang tidak dapat ditoleransi karena sudah melanggar
norma atau peraturan yang ada, seperti hukum yang berlaku di Indonesia yaitu
UUD 1945. Seperti pada contohnya adalah seseorang yang sering minum-
minuman beralkohol dan pulang dengan kendaraan pribadi yang dapat
menyebabkan kecelakaan lalu lintas dan dapat merugikan diri sendiri dan juga
orang lain yang terkena dampaknya.
2.3 Penyebab Perilaku Menyimpang

1. Adanya perubahan nilai dan norma sosial


Dalam perkembangan zaman, sering kali ada beberapa kelompok
masyarakat yang kesulitan atau bahkan tidak dapat mengikuti perkembangan
zaman tersebut.
Jika hal itu terjadi maka dapat membuat norma maupun nilai yang mereka
miliki menjadi berbeda dari Masyarakat pada umumnya dan sering kali
dikelompokkan menjadi orang-orang yang memiliki perilaku menyimpang.
Contohnya seperti orang-orang yang menyuarakan pendapatnya tentang
emansipasi wanita,tetapi ada beberapa kelompok masyarakat yang tidak setuju
terhadap opini tersebut.
Namun, karena perkembangan zaman, kelompok yang tidak setuju tersebut
menjadi minoritas dan dianggap sebagai penyimpangan sosial.

2. Proses Sosialisasi yang tidak sempurna

Penyebab kedua dari perilaku menyimpang adalah karena seorang individu


tidak mendapatkan edukasi atau sosialisasi yang baik tentang norma dan nilai
yang baik dan benar.
Contohnya ketilka ada seorang anak yang kurang mendapatkan
pengetahuan dari orang tua nya dan hal ini tentu saja perlu dihindari.
Sebab keluarga adalah agen sosialisasi utama yang menjadi penentu penilaian
dari anak tersebut.
Jadi, ketika ada seorang anak yang tidak memiliki nilai maupun norma
yang dipahami dengan baik, maka norma menyimpang akan dengan mudah
tertanam dalam diri sang anak.

3. Teori Labeling

Teori labeling merupakan teori yang menggambarkan tentang


penyimpangan yang terjadi ketika individu sudah dibentuk dengan stigma
maupun cap negatif yang diberikan oleh orang sekitarnya.
Contohnya adalah ketika dalam suatu lingkungan Masyarakat, ada stigma
orang yang memiliki tato adalah orang yang jahat atau orang yang kurang
baik, padahal tidak semua orang bertato memiliki sifat yang jahat. Akan tetapi,
karna stigma tersebut, membuat individu yang memiliki tato menjadi
terdorong untuk tidak peduli terhadap norma.
4. Teori Anomie
Teori Anomie adalah teori yang menggambarkan tentang
penyimpangan yang dapat terjadi ketika seorang individu atau kelompok tidak
memiliki norma yang dapat mereka pegang serta dijadikan sebagai pedoman
dalam hidup disuatu lingkungan masyarakat sehingga memiliki kemungkinan
untuk melakukan perilaku menyimpang.
Contohnya adalah ketika seseorang yang baru pindah ke suatu daerah
yang tidak memiliki batasan tertentu. Ketika ditempatnya dahulu, orang
tersebut harus pulang sebelum jam malam.
Namun saat ini, tidak ada peraturan yang mengatur tentang jam pulang,
sehingga individu tersebut tidak mengetahui Batasan yang membuat dirinya
melakukan perilaku menyimpang.

5. Teori Differential Association

Penyebab kelima adalah teori yang menggambarkan tentang


penyimpangan yang dapat terjadi ketika seorang individu dapat dipengaruhi
untuk melakukan perilaku menyimpang, apabila individu tersebut terus
menerus berinteraksi dengan individu lain yang memiliki sifat menyimpang.
Contohnya ketika ada seseorang yang biasanya selalu masuk sekolah
tepat waktu. Kemudian, orang tersebut bergaul dengan siswa lain yang
memiliki kebiasaan sebaliknya.
2.4 Faktor-Faktor Perilaku Menyimpang
1. Faktor Biologis
Ada ciri tertentu yang dapat mengidentifikasikan seseorang ketika orang tersebut akan
menjadi seseorang penjahat atau tidak berdasarkan ciri fisiknya.
Ciri fisik yang dimaksudkan adalah berupa bentuk seseorang diusia muda, atau
bagaiman bentuk alis dari seseorang apakah menyambung atau tidak dan masih banyak
lagi.

2. Faktor Psikologis
Faktor psikologis dijelaskan bahwa seseorang yang akan melakukan perilaku
menyimpang biasanya berkaitan erat dengan kepribadian nya.
Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai hal contohnya seperti kepribadian yang
retak atau individu tersebut memang memiliki kepribadian yang kemungkinan besar
melakukan perilaku menyimpang atau karna faktor trauma.

3. Faktor Sosiologis
Faktor sosiologis merupakan faktor seseorang yang akan melakukan perilaku
menyimpang yang berkaitan erat dengan bagaimana individu tersebut melakukan
sosialisasi dengan orang-orang yang kurang tepat.
Seorang individu yang telah melakukan perilaku menyimpang akan sulit untuk
berubah sebab orang tersebut tidak memilki norma yang berlaku ditengah Masyarakat
serta harus belajar kembali tentang bagaimana cara tidak melakukan perilaku
menyimpang.
Perilaku menyimpang tentu saja akan memunculkan berbagai dampak positif maupun
negatif bagi individu yang melakukannya atau masyarakat sekitar.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perilaku menyimpang merupakan realitas kompleks yang memengaruhi individu dan


masyarakat secara luas. Faktor-faktor seperti lingkungan, sosial, dan individu dapat
memainkan peran signifikan dalam munculnya perilaku menyimpang. Dampaknya tidak
hanya terbatas pada individu yang terlibat, tetapi juga merambah ke berbagai lapisan
masyarakat.

Mengatasi dan mencegah perilaku menyimpang memerlukan pendekatan holistik


yang melibatkan kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan
keluarga. Langkah-langkah intervensi, pendidikan, dan rehabilitasi menjadi kunci dalam
menanggulangi masalah ini. Perlu adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap faktor-
faktor risiko yang dapat memicu perilaku menyimpang, serta implementasi kebijakan yang
mendukung pencegahan dan penanganan efektif.

3.2 Saran

Berdasarkan pemahaman tentang institusi sosial, ada beberapa saran yang dapat diambil:

1. Pengembangan Program Pendidikan: Mendukung program pendidikan yang


mengintegrasikan pemahaman tentang konsekuensi perilaku menyimpang dan
memberikan keterampilan penanganan masalah kepada siswa. Hal ini dapat
membentuk pola pikir positif dan membantu mencegah munculnya perilaku
menyimpang.
2. Penguatan Dukungan Keluarga: Mendorong peran keluarga sebagai agen pembentuk
karakter dengan memberikan dukungan emosional, mendidik tentang nilai-nilai
moral, dan memantau aktivitas anak. Komunikasi terbuka antara orang tua dan anak
sangat penting.
3. Integrasi Masyarakat: Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam mengatasi
masalah perilaku menyimpang dengan membangun kerjasama antara lembaga
pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat. Program-program
komunitas dapat memberikan alternatif positif bagi individu yang rentan terhadap
perilaku menyimpang.
Daftar Pustaka

gramedia.com/literasi/penyimpanan-sosial/

https/gramedia.com

kompas.com

Anda mungkin juga menyukai