Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENGOLAHAN SAMPAH

“TIMBULAN SAMPAH DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIMBULAN


SAMPAH”

Dosen Pengampu :
Bu Catur Puspawati, ST., M.KM.
Bu Dr. Wartiniyati, SKM., M.Kes.
Disusun Oleh :
Kelompok 8 - 2D3B
1. Muhammad Ryan Rifa’i (P21345121048)
2. Nabila Anjani Rahmadina (P21345121051)
3. Nadiyah Saidah (P21345121053)
4. Riska Putri Novebriyanti (P21345121063)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA II

Jl. Hang Jebat III No.8, RT.4/RW.8, Gunung, Kebayoran Baru,


Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12120
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
TIMBULAN SAMPAH DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIMBULAN
SAMPAH. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pengolahan
Sampah semester empat program studi D3 jurusan kesehatan lingkungan.
Dalam penyusunan makalah ini tidak lupa pula penyusun mengucapkan terima kasih
kepada Bu Catur Puspawati, ST., M.KM. selaku dosen pada mata kuliah Pengolahan Sampah.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis berharap makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri
dan pihak yang telah membacanya, serta penulis mendoakan semoga segala bantuan yang
telah diberikan mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Jakarta, 14 Februari 2023

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2

2.1 Pengertian Timbulan Sampah ................................................................................. 2

2.2 Jenis Timbulan Sampah ........................................................................................... 3

2.2.1 Timbulan Sampah Per Orang Per Hari........................................................... 4

2.3 Satuan Timbulan Sampah Berdasarkan Sumber Sampah ................................... 6

2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Timbulan Sampah ................................................... 8

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 11

3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12

ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu
sumber hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam yang dipandang tidak mempunyai
nilai ekonomi, bahkan dapat mempunyai nilai ekonomi negatif karena memerlukan biaya
pengelolaan yang cukup besar.
Semakin banyak penduduk yang bermukim di kota atau suatu daerah, semakin banyak pula
sampah yang terkumpul, ini terjadi khususnya di kota-kota besar di Indonesia. Tetapi keadaan
ini sudah mengalami perubahan karena masalah sampah bukan hanya terjadi di kota-kota besar
tetapi juga di kota-kota kabupaten dan kecamatan (Sudrajat, 2007).
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tanah Datar Tahun 2011-
2031. Arahan pemanfaatan pengelolaan persampahan beberapa diantaranya adalah
pemeliharaan maupun pemanfaatan sarana dan prasarana persampahan serta meningkatkan
pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang konsep reduce-reuse-recycle (3R) di sekitar
wilayah sumber sampah. Pelaksanaan sistem pengelolaan sampah dengan teknologi ramah
lingkungan sesuai dengan peraturan yang ada. Rehabilitasi dan pengadaan sarana dan prasarana
persampahan, bergerak dan tidak bergerak. Mengembangkan kemitraan dengan swasta dan
kerjasama dengan kabupaten sekitarnya yang berkaitan untuk pengelolaan sampah dan
penyediaan TPA.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan timbulan sampah?
2. Apa saja jenis timbulan sampah?
3. Bagaimana satuan sampah berdasarkan sumber sampah?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi timbulan sampah?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Menambah wawasan penulis dan pembaca materi mata kuliah Pengolahan Sampah
tentang Timbulan Sampah dan Faktor yang Mempengaruhi Timbulan Sampah.
2. Memenuhi tugas mata kuliah Pengolahan Sampah untuk membuat makalah tentang
Timbulan Sampah dan Faktor yang Mempengaruhi Timbulan Sampah.

1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Timbulan Sampah

Timbulan sampah menurut SNI No. 19-2452-2002 tentang cara teknik operasional
Pengelolaan sampah perkotaan adalah banyaknya sampah yang timbul dari masyarakat dalam
Satuan volume maupun berat perkapita perhari atau perluas bangunan atau perpanjang jalan.
Satuan untuk menyatakan timbulan sampah berbeda- beda, tergantung sumber sampah.
Untuk sampah-sampah yang berasal dari tempat pemukiman (sampah rumah tangga) Biasanya
menggunakan kg per orang per hari (kg/orang/hari) atau liter per orang per hari (lt/orang/hari)
(APKTS, Depkes, 1987).
Data mengenai timbulan sampah diperlukan untuk menentukan jumlah sampah yang Harus
dikelola. Hal ini erat kaitannya dengan perencanaan sistem pengumpulan yang antara Lain
menyangkut penentuan macam dan jumlah kendaraan yang dipilih, jumlah pekerja yang
Dibutuhkan serta jumlah dan bentuk transfer depo yang diperlukan (Cointreau, 1982).
Timbulan sampah yang dihasilkan tiap-tiap daerah berbeda.Perbedaan ini dikarenakan Jumlah
penduduk, sosial ekonomi dan kegiatan yang berada pada suatu wilayah juga Bervariasi.
Semakin banyak jumlah penduduk di suatu daerah, makin banyak pula produksi Sampah yang
dihasilkan oleh daerah tersebut. Pada tabel 2.2.1 disajikan produksi dan volume Sampah yang
terangkut setiap hari.

2
Timbulan Sampah adalah volume sampah atau berat sampah yang dihasilkan dari jenis
Sumber sampah di wilayah tertentu per satuan waktu (Departemen PU, 2004). Timbulan
Sampah sangat diperlukan untuk menentukan dan mendesain perlatan yang digunakan dalam
Transportasi sampah, fasilitas recovery material, dan fasilitas lokasi pembuangan akhir (LPA)
Sampah.
Menurut Tchobanoglous et. Al, 1993, Timbulan sampah adalah sejumlah sampah yang
Dihasilkan oleh suatu aktifitas dalam kurun waktu tertentu, atau dengan kata lain banyaknya
Sampah yang dihasilkan dalam satuan berat (kilogram) gravimetri atau volume (liter)
Volumetri.
Timbulan sampah menurut SNI 19-2454 tahun 2002 adalah banyaknya sampah yang
Timbul dari masyarakat dalam satuan volume maupun berat per kapita, per hari, atau perluas
Bangunan atau perpanjang jalan.
Pada dasarnya, sampah itu tidak diproduksi, tetapi ditimbulkan. Oleh karena itu dalam
Menentukan metode penanganan yang tepat, penentuan besarnya timbulan sampah sangat
Ditentukan oleh jumlah pelaku dan jenis kegiatannya. Informasi mengenai timbulan sampah
Yang diketahui akan berguna untuk menganalisis hubungan antara elemen-elemen Pengelolaan
sampah antara lain untuk (Damanhuri et al.,1989) :
1. Pemilihan peralatan
2. Perencanaan rute pengangkutan
3. Fasilitas untuk daur ulang
4. Luas dari jenis TPA

2.2 Jenis Timbulan Sampah


Timbulan sampah dikelompokkan jenis-jenis nya berdasarkan komposisinya, misalnya
Dinyatakan sebagai % berat (biasanya berat basah) atau % volume (basah) dari kertas, kayu,
3
Kulit, karet, plastik, logam, kaca, kain, makanan, dan lain-lain. Komposisi dan sifat -sifat
Sampah menggambarkan keanekaragaman aktivitas manusia. Berdasarkan sifat-sifat biologis
dan kimianya, sampah dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Sampah yang dapat membusuk (garbage), seperti sisa makanan, daun, sampah kebun,
Sampah pasar, sampah pertanian, dan lain-lain
2. Sampah yang tidak membusuk (refuse), seperti plastik, kertas, karet, gelas, logam, kaca,
Dan sebagainya
3. Sampah yang berupa debu dan abu

Sampah yang mengandung zat-zat kimia atau zat fisis yang berbahaya. Disamping Berasal
dari industri atau pabrik-pabrik, sampah jenis ini banyak pula dihasilkan dari kegiatan Kota
termasuk dari rumah tangga.

2.2.1 Timbulan Sampah Per Orang Per Hari


Parameter ini mengukur jumlah timbulan sampah yang dihasilkan oleh setiap orang per
Harinya dan biasanya dinyatakan dalam kg sampah/orang/hari. Sampah yang berasal dari
Masyarakat berpendapatan tinggi umumnya lebih banyak mengandung kemasan dan material
Yang ringan, sedikit abu, dan sampah makanan. Demikian sebaliknya, kadar air yang tinggi
Dijumpai pada masyarakat yang berpendapatan rendah yang disebabkan oleh kandungan air
Yang tinggi yang terdapat dalam sampah makanan.

4
Berdasarkan SNI 19-3983-1995,jumlah timbulan sampah berbeda-beda besarnya sesuai
Dengan jumlah penduduk yang ada diwilayah tersebut. Untuk kota yang jumlah penduduknya
Antara 100.000 sampai 500.000 jumlah timbunan sampahnya antara 2,75 – 3,25 L perorang
Per hari. Sedangkan kota yang jumlah pendudukanya kurang dari 100.000 jumlah
timbunan Sampahnya antaa 2,5 dan 2,75 L per orang pe hari (BSN, 1995). Selain jumalh
pnduduk sistem Pengumpulannya/ pembuangan sapah, resue-recycle, kondisi geografis, faktor
waktu, faktor Sosial ekonomi dan budaya, musim, kebiasaan masyarakat, teknologi dan jenis
sampah juga Dapat mempengaruhi jumlah sampah disuatu wilayah (M Ns Eka, 2011).
Dalam Guideline for Municipal Solid Waste Management in the Mediterranean Region
disebutkan bahwa faktor Yang mempengaruhi jumlah sampah meliputi jumlah pendudukyang
tinggal diwilayah tesebut Jenis wilayahnya (pemukiman,pasar,objek wisata,industri atau
lainnya), sosial ekonomi, Musim, dan kebudayaan.
Di Indonesia umumnya menerapkan satuan volume. Penggunaan satuan volume dapat
Menimbulkan kesalahan dalam interprestasi karena terdapat faktor kompeksi yang harus
Diperhitungkan. Sebagai ilustrasi, 10 unit wadah yang berisi air masing-masing 100 liter, bila
air tesebut disatukan dalam wadah yang besar, maka akan tetap berisi 1000 liter air. Namun 10
unit wadah yang berisi sampah 100 liter, bilasampah tesebut disatuakn dalam Sebuah wadah,
maka volume sampah akan berkurag kaena mengalami kompeksi. Berat Sampah akan tetap.
Terdapat faktor kompeksi yaitu densitas. Prakiraan timbulan sampah baik Untuk saat sekarang
maupun di masa mendatang merupakan dasar dan perencanaan, Perancangan, dan pengkajian
sistem pengelolaan persampahan. Perkiraan timbulan sampah Akan merupakan langkah
awalyang biasa dilakukan dalam pengelolaan persampahan. Bagi Kota-kota dinegara
berkembang, dalam hal mengkaji besaran timbulan sampah, perlu Diperhitungkan adanya

5
faktor pendaurulangan sampah mulai dari sumbernya sampai di TPA.

Besarnya timbulan sampah berdasarkan sumbernya (SNI S 04-1993-03 dan pengkajian Laju Timbulan Sampah
di Indonesia, 1989)
Timbulan sampah menurut SNI No. 19-2452-2002 tentang cara teknik operasional
Pengolahan sampah perkotaan adalah banyaknya sampah yang timbul dari masyarakat dalam
Satuan volume maupun berat perkapita perhari atau peluas bangunan/perpanjang jalan. Untuk
sampah-sampah yang berasal dari tempat pemukiman (sampah rumah tangga) Biasanya
menggunakan kg per orang per hari (kg/orang/hari) atau liter per orang per hari
(liter/orang/hari).
Data mengenai timbulan sampah diperlukan untuk menentukan jumlah sampah yang
Harus dikelola. Hal ini erat kaitannya dengan perencanaan sistem pengumpulan yang antara
Lain menyangkut penentuan macam dan jumlah kendaraan yang dipilih, jumlah pekerja yang
Dibutuhkan jumlah dan bentuk transfer depo yang diperlukan Timbulan sampah yang
dihasilkan tiap-tiap daerah berbeda. Perbedaan ini dikarenakan Jumlah penduduk, sosial
ekonomi dan kegiatan yang berbeda pada suatu wilayah juga Bervariasi. Semakin banyak
jumlah penduduk disuatu daerah, makin banyak pula produksi Sampah yang dihasilkan oleh
daerah tesebut. Pada tabel dibawah disajikan produksi dan Volume sampah yang terangkut
setiap hari.
2.3 Satuan Timbulan Sampah Berdasarkan Sumber Sampah
Menurut Damanhuri (2004), prakiraan timbulan sampah baik untuk saat sekarang maupun
di masa mendatang merupakan dasar dari perencanaan, perancangan, dan pengkajian sistem
pengelolaan persampahan. Satuan timbulan sampah ini biasanya dinyatakan sebagai satuan

6
skala kuantitas per orang atau per unit bangunan, misalnya adalah satuan timbulan sampah
dalam (Damanhuri, 2004):
• Satuan berat: kilogram per orang perhari (kg/orang/hari)
• Satuan volume: liter per orang perhari (liter/orang/hari)
Besarnya timbulan sampah secara nyata diperoleh dari hasil pengukuran langsung di
lapangan terhadap sampah dari berbagai sumber melalui sampling yang representatif. Tata cara
ketentuan sampling terdapat pada SNI 19-3964-1994 mengenai Metode Pengambilan dan
Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan.
Tabel Besarnya Timbulan Sampah Berdasarkan Sumbernya

Besarnya timbulan sampah berdasarkan sumbernya (SNI S 04-1993-03 dan pengkajian Laju Timbulan Sampah
di Indonesia, 1989).
Timbulan sampah menurut SNI No. 19-2452-2002 tentang cara teknik operasional
pengolahan sampah perkotaan adalah banyaknya sampah yang timbul dari masyarakat dalam
satuan volume maupun berat perkapita perhari atau peluas bangunan/perpanjang jalan. Untuk
sampah-sampah yang berasal dari tempat pemukiman (sampah rumah tangga) biasanya
menggunakan kg per orang per hari (kg/orang/hari) atau liter per orang per hari
(liter/orang/hari).
Data mengenai timbulan sampah diperlukan untuk menentukan jumlah sampah yang harus
dikelola. Hal ini erat kaitannya dengan perencanaan sistem pengumpulan yang antara lain
menyangkut penentuan macam dan jumlah kendaraan yang dipilih, jumlah pekerja yang
dibutuhkan jumlah dan bentuk transfer depo yang diperlukan timbulan sampah yang dihasilkan
tiap-tiap daerah berbeda. Perbedaan ini dikarenakan jumlah penduduk, sosial ekonomi dan

7
kegiatan yang berbeda pada suatu wilayah juga bervariasi. Semakin banyak jumlah penduduk
disuatu daerah, makin banyak pula produksi sampah yang dihasilkan oleh daerah tesebut.
2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Timbulan Sampah
Beberapa faktor yang mempengaruhi sampah adalah jumlah penduduk, sistem
pengumpulan/pembuangan sampah, pengambilan bahan-bahan yang ada
pada sampah, faktor geografis, waktu, sosial, ekonomi, dan budaya, musim hujan, kebiasaan
masyarakat, kemajuan teknologi, serta jenis sampah (Mubarak & Chayatin, 2009 : 276- 277).
Laju timbulan sampah setiap tahunnya semakin meningkat, seiring dengan bertambahnya
jumlah penduduk. Timbulan sampah tiap daerah berbeda-beda hal ini dikarenakan Jumlah
sampah yang dihasilkan terdapat dalam suatu wilayah dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya adalah:
1. Jumlah Penduduk Setiap manusia pasti menghasilkan buangan dari aktivitas sehari-
harinya, sehinggasetiap manusia pasti mempunyai timbulan sampah. Semakin bertambah
jumlah manusia, maka makin beertambah pula sampah yang ada. Jumlah penduduk
tergantung pada aktifitas dan kepadatan penduduk. Semakin padat penduduk, sampah
semakin menumpuk karena tempat atau ruang untuk menampung sampah kurang. Semakin
meningkat aktifitas penduduk, sampah yang dihasilkan semakin banyak.
2. Sistem Pengumpulan atau Pembuangan yang dipakai Sistem pengumpulan atau
pembuangan merupakan salah satu factor yang mempengaruhi timbulan sampah, karna
system ini akan menyebabkan sampah berada pada tempat yang sama tiap harinya.
Contonya Pengumpulan sampah dengan menggunakan gerobaklebih lambat jika
dibandingkan dengan menggunakan truk, sehingga sampah yang seharusnya sudah
terangkut tetapi masih tertinggal dalam lokasi pengumpulan yang akhirnya akan bertambah
karna sampah hari berikutnya.
3. Pengambilan bahan-bahan yang ada pada sampah untuk dipakai kembali. Jika timbulan
sampah yang ada pada sumber sampah dimanfaatkan dengan mengambil material atau di
daur ulang, maka timbulan sampah pada sumber sampah tersebut akan berbeda jumlahnya.
Metode ini dilakukan karena bahan tersebut masih memiliki nilai ekonomi bagi golongan
tertentu.
4. Faktor Geografis Lokasi tempat pembuangan apakah di daerah pegunungan, lembah, atau
dataran rendah mempengaruhi jumlah sampah yang dihasilkan oleh suatu wilayah sesuai
dengan kondisi geografisnya.

8
5. Faktor Waktu Dipengaruhi ada fakor harian, mingguan, atau tahunan. Jumlah sampah
perhari bervariasimenurut waktu,sebagai contoh jumlah sampah pada siang hari lebih
banyak dari pada jumlah dipagi hari, atau jumlah sampah pada hari-hari kerja berbeda
dengan jumlah sampah pada saat libur.
6. Faktor Sosial-Ekonomi Dan Budaya Adat istiadat dan taraf hidup mental masyarakat
mempengaruhi jumlah sampah yang dihasilakan pada suatu wilayah.
7. Pada musim hujan, sampah mungkin akan tersangkut pada sekolan, pintu air atau
penyaringan limbah.
8. Kebiasaan Masyarakat Kebiasaan masyarakat ini sebagai contoh seseorang suka
mengkonsumsi satu jenis makanan atau tanaman maka sampah makana itu akan meningkat.
9. Kemajuan Teknologi Akibat kemajuan teknologi maka jumlah sampah dapat meningkat,
kemajuan teknologi semin meningkat memberikan ragam atau karakteristik sampah yang
semakin besar.
10. Jenis Sampah Makin maju tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin kompleks pula
macam dan jenis sampahnya.

Menurut Tchobanoglous (1993) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi timbulan


sampah, yaitu sebagai berikut:
1. Faktor Alam
a Musim hujan dan musim panas
b Iklim, daerah hujan
c Letak geografis
2. Faktor manusia
a Aktifitas sehari-hari
b Keadaan rumah
c Jenis sampah
d Kondisi ekonomi
e Perlakuan terhadap sampah

Menurut Damanhuri (2011) rata-rata timbulan sampah tidak akan sama antara satu daerah
dengan daerah lainnya, atau suatu negara dengan negara lain. Hal ini karena dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain sebagai berikut :
1. Jenis bangunan
2. Tingkat aktifitas
3. Iklim

9
4. Musim
5. Letak Geografis dan Topografi
6. Kepadatan penduduk dan jumlah penduduk

10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Timbulan sampah menurut SNI No. 19-2452-2002 tentang cara teknik operasional
Pengelolaan sampah perkotaan adalah banyaknya sampah yang timbul dari masyarakat dalam
Satuan volume maupun berat perkapita perhari atau perluas bangunan atau perpanjang jalan.
Satuan untuk menyatakan timbulan sampah berbeda- beda, tergantung sumber sampah.
Untuk sampah-sampah yang berasal dari tempat pemukiman (sampah rumah tangga) Biasanya
menggunakan kg per orang per hari (kg/orang/hari) atau liter per orang per hari (lt/orang/hari)
(APKTS, Depkes, 1987).
Timbulan sampah menurut SNI 19-2454 tahun 2002 adalah banyaknya sampah yang
Timbul dari masyarakat dalam satuan volume maupun berat per kapita, per hari, atau perluas
Bangunan atau perpanjang jalan.
Pada dasarnya, sampah itu tidak diproduksi, tetapi ditimbulkan. Oleh karena itu dalam
Menentukan metode penanganan yang tepat, penentuan besarnya timbulan sampah sangat
Ditentukan oleh jumlah pelaku dan jenis kegiatannya. Informasi mengenai timbulan sampah
Yang diketahui akan berguna untuk menganalisis hubungan antara elemen-elemen Pengelolaan
sampah antara lain untuk (Damanhuri et al.,1989) :
1. Pemilihan peralatan
2. Perencanaan rute pengangkutan
3. Fasilitas untuk daur ulang
4. Luas dari jenis TPA

Data mengenai timbulan sampah diperlukan untuk menentukan jumlah sampah yang Harus
dikelola. Hal ini erat kaitannya dengan perencanaan sistem pengumpulan yang antara Lain
menyangkut penentuan macam dan jumlah kendaraan yang dipilih, jumlah pekerja yang
dibutuhkan jumlah dan bentuk transfer depo yang diperlukan.
Timbulan sampah yang dihasilkan tiap-tiap daerah berbeda. Perbedaan ini dikarenakan
Jumlah penduduk, sosial ekonomi dan kegiatan yang berbeda pada suatu wilayah juga
Bervariasi. Semakin banyak jumlah penduduk disuatu daerah, makin banyak pula produksi
Sampah yang dihasilkan oleh daerah tesebut. Pada tabel dibawah disajikan produksi dan
Volume sampah yang terangkut setiap hari.

11
DAFTAR PUSTAKA
Catur Puspawati. 2019. Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Pengelolaan Sampah. Jakarta:
BPPSDMK.
Tri Astuti Ramandhani. 2011. ANALISIS TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH RUMAH
TANGGA DI KELURAHAN MEKAR JAYA (DEPOK) DIHUBUNGKAN DENGAN
TINGKAT PENDAPATANPENDIDIKAN-PENGETAHUAN-SIKAP-PERILAKU
MASYARAKAT. Depok: Universitas Indonesia.
https://dspace.uii.ac.id/ diakses pada tanggal 13 Februari 2023 pada pukul 20 : 30 WIB.

12

Anda mungkin juga menyukai