CARA MENGATASIHNYA
Oleh : Febriansyah
PEMERINTAH PROVINSI
SMA NEGERI
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga karya ilmiah yang berjudul “dampak sampah
terhadap lingkungan masyarakat” ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa
shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Demikian semoga karya tulis ini dapat berkhasiat bagi penulis dan para
pembaca pada umumnya. Saya menginginkan rekomendasi serta kritik dari
beraneka pihak yang bersifat membangun.
DAFTAR ISI
JUDUL ..................................................................................................................................... i
BAB I ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 2
BAB II ...................................................................................................................................... 7
Pembahasan ............................................................................................................................. 8
Penutup .................................................................................................................................. 15
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kebersihan pangkal kesehatan, kata-kata ini telah tidak bagi kita.Di suatu lingkungn
sekoah seringkali sebuah sekolah mengalami problem perihal kebersihan.Hal ini di sebabkan
oleh para siswa yang membuang sampah sembarangan.
Sampah ialah problem yang dihadapi hampir segala Negara di dunia. Tak cuma di
Negara-negara berkembang, melainkan juga di Negara-negara maju, sampah senantiasa
menjadi problem.
Rata-rata setiap harinya kota-kota besar di Indonesia mewujudkan puluhan ton
sampah. Sampah-sampah itu diangkut oleh truk-truk khusus dan dibuang atau ditumpuk
seperti itu saja di tempat yang telah disediakan tanpa diapa-apakan lagi. Dari hari ke hari
sampah itu terus menumpuk dan terjadilah bukit sampah seperti yang tak jarang kita lihat.
Sampah yang menumpuk itu, telah tentu akan mengganggu penduduk di sekitarnya.
Kecuali baunya yang tidak sedap, sampah tak jarang dihinggapi lalat. Dan juga dapat
mendatangkan wabah penyakit. Meski terbukti sampah itu dapat merugikan, melainkan ada
sisi manfaatnya.
Hal ini sebab kecuali dapat mendatangkan musibah bagi masyarakat, sampah juga
dapat diubah menjadi barang yang berkhasiat. Kemanfaatan sampah ini tidak terlepas dari
pemakaian ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menanganinya.
2. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,maka dapat di identifikasikan problem sebagai
berikut :
2.1 Bagaimana metode menuntaskan sampah di sekitar kita ?
2.2 Bagaimana metode mengelola sampah hal yang demikian ?
2.3 Bagaimana supaya sampah hal yang demikian dapat di manfaatkan dalam
kehidupa sehari-hari ?
3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ialah hal yang hendak di capai dalam petunjuk untuk melaksanakan
suatu aktivitas yang telah di rumuskan.Adapun tujuan di adakannya penelitian ini ialah :
3.1 Untuk membangkitkan kesadaran kita untuk tidak membuang sampah
sembarangan.
3.2 Untuk memberikan pengarahan bahwa membuang sampah pada tempatnya itu
betul-betul penting.
3.3 Untuk mengetahui akibat sampah dalam kehidupan sehari-hari.
3.4 Untuk mengetahui variasi-variasi sampah.
3.5 Untuk menambah wawasan dan pengetahuan perihal sampah.
3.6 Untuk mengetahui metode mengolah sampah.
3.7 Mencoba mengkaji dan menuntaskan problem perihal sampah.
4 Manfaat Penelitian
4.1 Penelitian ini dapat membuka wawasan kita perihal kondisi lingkungan di sekitar
kita.
4.2 Menambah pengetahuan bagi peneliti dan pembaca serta memberi tahu manfaat
pengolahan Sampah.
4.3 Hasil penelitian ini di harapkan menjadi sumbangan ba siswa mengenai latar
belakang pengolahan Sampah.
BAB II
PEMBAHASAN
5 Pengertian Sampah
5.1 Sampah
Sampah adalah suatu barang sisa (bekas) yang padat dan dihasilkan dari aktivitas
manusia, baik aktivitas sehari-hari atau aktivitas rumah tangga. Adapun tempat
pembungan sampah bernama TPS (Tempat Penampungan Sementara) yang diatikan
sebagai tempat sebelum sampah diangkut ke tempat pendauran ulang, pengelolaan
sampah, atau pembuangan sampah terpadu. Seperti TPS didaerah rambah mobil
pengangkut sampah sangat jarang mengangkut sampah disitu sehingga
menimbulkan bau yg sangat menyengat akibat sampah yg menumpuk.
Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Kota Palu melakukan penanganan
sampah dan kebersihan lingkungan melalui pendekatan sinkronisasi program dan
pemberdayaan masyarakat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Daerah DLHD Kota Palu, Irmayanti Petalolo,
Sabtu, (6/11/2021) mengatakan permasalahan sampah di Kota Palu merupakan hal
yang membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak.
Tentu saja, jika hal ini terus berlangsung dalam jangka panjang maka dapat
mempengaruhi investor daerah, daya tarik daerah tersebut akan menurun serta
menurunkan kualitas kehidupan perkotaan.
6.1.1 Sampah alam sampah yang diproduksi di kehidupan liar dan melalui proses
daur ulang alami, seperti daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi
tanah.
6.1.2 Sampah manusia ialah sampah hasil dari pencernaan manusia, seperti feses
dan urin.
6.1.3 Sampah konsumsi ialah sampah yang dihasilkan oleh manusia dari proses
penggunaan barang seperti kulit makanan dan sisa makanan.
6.1.4 Sampah nuklir ialah sampah yang dihasilkan dari fusi dan fisi nuklir yang
menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan
hidup dan juga manusia.
6.1.5 Sampah industri ialah sampah yang berasal dari daerah industri yang terdiri
dari sampah umum dan limbah berbahaya cair atau padat.
6.1.6 Sampah pertambangan
Jenis jenis sampah berdasarkan sifatnya terbagi menjadi tiga yakni sampah
organik atau degradable, sampah anorganik atau undegradable dan sampah beracun
atau B3.
6.3.1 Padat
Sampah padat merupakan semua atau segala bahan buangan. Terkecuali,
urin, kotoran manusia dan juga sampah cair lainnya.
6.3.2 Cair
Selanjutnya ada sampah cair yang merupakan sebuah bahan cairan yang
sudah digunakan dan tak dibutuhkan kembali kemudian dibuah ke tempat
pembuangan.
ialah hal yang krusial. Pun, dapat diartikan sebagai problem kultural sebab
pengaruhnya mengenai beraneka sisi kehidupan, terpenting di kota. Menurut
perkiraan,volume sampah yang di hasilkan oleh manusia rata-rata sekitar 0,5
kg/perkapita/hari,sehingga untuk kota seperti palu yang mempunyai penduduk sekitar
373.218ribu orang mewujudkan sampah sekitar 186 ton/hari.
Bila tidak cepat ditangani secara benar, maka kota-kota besar hal yang demikian akan
tenggelam dalam timbunan sampah bersamaan dengan segala akibat negatif yang
ditimbulkannya seperti pencemaran air, udara, tanah, dan sumber penyakit.
Pada pengolahan sampah tidak ada teknologi tanpa meninggalkan sisa. Oleh sebab itu,
pengolahan sampah membutuhkan lahan sebagai tempat pembuangan akhir (TPA).Sampah
sebagai barang yang mempunyai skor tidak wajib diperlakukan sebagai barang yang
menjijikan, melainkan wajib dapat dimanfaatkan sebagai bahan mentah atau bahan yang
berkhasiat lainnya.
Pengolahan sampah wajib dilaksanakan dengan efisien dan tepat sasaran, ialah sedekat
mungkin dengan sumbernya, seperti RT/RW, sekolah, rumah tangga sehingga jumlah
sampah dapat dikurangi.
Pengelolaan sampah diantaranya dapat dimanfaatkan menjadi pupuk cair organik yang
didalamnya terkandung faktor hara yang diperlukan tanaman, pembetulan struktur tanah dan
zat yang dapat mengurangi bakteri yang merugikan dalam tanah. Pupuk organik umumnya
tidak meninggalkan residu / sisa dalam tanaman sehingga hasil tanaman akan aman bila
dikonsumsi.
Kemudian jangan lupa memanfaatkan barang bekas agar bisa digunakan kembali. Seperti
memanfaatkan botol plastik bekas untuk dijadikan pot tanaman. Itu hanya salah satu contoh
saja. Masih banyak lagi barang bekas yang bisa digunakan kembali dengan ide kreatifmu!
Terakhir, jangan lupa untuk selalu mendaur ulang sampah-sampah yang dapat didaur
ulang kembali. Dengan membawa sampah tersebut ke pusat daur ulang, seperti yang telah
dibahas mengenai pengelolaan sampah anogarnik di atas.
KBRN, RRI Palu : Sekitar 60 persen sampah di Kota Palu, telah mampu diurai melalui
sistem 3R yang diterapkan disejumlah lokasi pembuangan sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu Ridwan Karim Rabu (16/6/2021)
mengatakan, total timbunan sampah tiap hari mencapai 103 ton. Jumlah tersebut, ketika
masuk ke lokasi pembuangan sampah sementara (TPS) yang berbasis 3R, dipilah
berdasarkan kebutuhannya sehingga mampu berkurang hingga 60 persen.
untuk data jumlah timbunan sampah di Kota Palu, tiap harinya mencapai 103
ton", ungkapnya.
Dijelaskan, dari proses pemilahan sampah hingga kemudian diolah, maka besaran sisa
sampah yang dibuang di TPA hanyalah 40 persen.
Meskipun masih belum seratus persen, namun proses pemilahan sampah masih menjadi
salah satu upaya yang cukup efektif dalam mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan tiap
hari di Kota Palu.
Untuk mengurangi tumpukan samlah ini, diperlukan dukungan warga dan pihak swasta
dalan memilah sampah sehingga volume sampah tiap harinya yang dihasilkan bisa
berkurang, pungkas Ridwan Karim
BAB III
PENUTUP
10 Rangkuman
Metode pengolahan sampah dapat di mulai dari pengumpulan dan pengangkutan serta
pemusnahan dn pengolahan.
11 Saran
https://www.indonesiastudents.com/pengertian-sampah-menurut-para-ahli/
https://rri.co.id/palu/daerah/1249680/penanganan-sampah-kota-palu-membutuhkan-
keterpaduan
https://m.liputan6.com/citizen6/read/3920824/jenis-sampah-yang-harus-diketahui-bisa-
bantu-atasi-pencemaran-lingkungan?page=5
https://www.psychologymania.com/2012/09/dampak-sampah-bagi-manusia-dan.html?m=1
https://dppkbpmd.bantulkab.go.id/dampak-sampah-plastik-bagi-lingkungan-dan-kesehatan-
manusia/
https://www.dbs.com/spark/index/id_id/site/pillars/2018-lakukan-5-cara-mudah-
pengelolaan-sampah-ini-untuk-menyelamatkan-lingkungan-kita.html
https://rri.co.id/palu/daerah/1081650/dlh-kota-palu-klaim-60-persen-sampah-di-palu-sudah-
terurai
LAMPIRAN