Anda di halaman 1dari 16

DAMPAK SAMPAH TERHADAP LINGKUNGAN MASYARAKAT DAN

CARA MENGATASIHNYA

Oleh : Febriansyah

PEMERINTAH PROVINSI

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMA NEGERI

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga karya ilmiah yang berjudul “dampak sampah
terhadap lingkungan masyarakat” ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa
shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Dalam penyusunan karya ilmiah,ini saya telah berusaha semaksimal mungkin


pantas dengan kemampuan saya. Namun sebagai manusia biasa tidak luput dari
kekeliruan dan kekhilafan bagus dari segi tekhnik penulisan ataupun tata bahasa.
Namun padahal demikian saya berusaha sebisa mungkin menuntaskan karya ilmiah
padahal tertata betul-betul sederhana.

Demikian semoga karya tulis ini dapat berkhasiat bagi penulis dan para
pembaca pada umumnya. Saya menginginkan rekomendasi serta kritik dari
beraneka pihak yang bersifat membangun.
DAFTAR ISI

JUDUL ..................................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii

BAB I ........................................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 2

1.1. Latar Belakang ........................................................................................................... 3

1.2 Rumusan masalah ....................................................................................................... 4

1.3 Tujuan penelitian ......................................................................................................... 5

1.4 Manfaat penelitian ....................................................................................................... 6

BAB II ...................................................................................................................................... 7

Pembahasan ............................................................................................................................. 8

2.1 Pengertian Sampah ...................................................................................................... 9

2.2 jenis-jenis sampah ..................................................................................................... 10

2.3 dampak sampah terhadap lingkungan dan masyarakat ............................................. 11

2.4 Masalah sampah ........................................................................................................ 12

2.5 Cara Untuk Mengatasi Masalah Sampah .................................................................. 13

BAB III ................................................................................................................................... 14

Penutup .................................................................................................................................. 15

3.1 Rangkuman ............................................................................................................... 16

3.2 Saran .......................................................................................................................... 17

Daftar pustaka ....................................................................................................................... 18


BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kebersihan pangkal kesehatan, kata-kata ini telah tidak bagi kita.Di suatu lingkungn
sekoah seringkali sebuah sekolah mengalami problem perihal kebersihan.Hal ini di sebabkan
oleh para siswa yang membuang sampah sembarangan.
Sampah ialah problem yang dihadapi hampir segala Negara di dunia. Tak cuma di
Negara-negara berkembang, melainkan juga di Negara-negara maju, sampah senantiasa
menjadi problem.
Rata-rata setiap harinya kota-kota besar di Indonesia mewujudkan puluhan ton
sampah. Sampah-sampah itu diangkut oleh truk-truk khusus dan dibuang atau ditumpuk
seperti itu saja di tempat yang telah disediakan tanpa diapa-apakan lagi. Dari hari ke hari
sampah itu terus menumpuk dan terjadilah bukit sampah seperti yang tak jarang kita lihat.
Sampah yang menumpuk itu, telah tentu akan mengganggu penduduk di sekitarnya.
Kecuali baunya yang tidak sedap, sampah tak jarang dihinggapi lalat. Dan juga dapat
mendatangkan wabah penyakit. Meski terbukti sampah itu dapat merugikan, melainkan ada
sisi manfaatnya.
Hal ini sebab kecuali dapat mendatangkan musibah bagi masyarakat, sampah juga
dapat diubah menjadi barang yang berkhasiat. Kemanfaatan sampah ini tidak terlepas dari
pemakaian ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menanganinya.

2. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,maka dapat di identifikasikan problem sebagai
berikut :
2.1 Bagaimana metode menuntaskan sampah di sekitar kita ?
2.2 Bagaimana metode mengelola sampah hal yang demikian ?
2.3 Bagaimana supaya sampah hal yang demikian dapat di manfaatkan dalam
kehidupa sehari-hari ?

3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ialah hal yang hendak di capai dalam petunjuk untuk melaksanakan
suatu aktivitas yang telah di rumuskan.Adapun tujuan di adakannya penelitian ini ialah :
3.1 Untuk membangkitkan kesadaran kita untuk tidak membuang sampah
sembarangan.
3.2 Untuk memberikan pengarahan bahwa membuang sampah pada tempatnya itu
betul-betul penting.
3.3 Untuk mengetahui akibat sampah dalam kehidupan sehari-hari.
3.4 Untuk mengetahui variasi-variasi sampah.
3.5 Untuk menambah wawasan dan pengetahuan perihal sampah.
3.6 Untuk mengetahui metode mengolah sampah.
3.7 Mencoba mengkaji dan menuntaskan problem perihal sampah.

4 Manfaat Penelitian
4.1 Penelitian ini dapat membuka wawasan kita perihal kondisi lingkungan di sekitar
kita.
4.2 Menambah pengetahuan bagi peneliti dan pembaca serta memberi tahu manfaat
pengolahan Sampah.
4.3 Hasil penelitian ini di harapkan menjadi sumbangan ba siswa mengenai latar
belakang pengolahan Sampah.

BAB II
PEMBAHASAN

5 Pengertian Sampah

5.1 Sampah

Sampah adalah suatu barang sisa (bekas) yang padat dan dihasilkan dari aktivitas
manusia, baik aktivitas sehari-hari atau aktivitas rumah tangga. Adapun tempat
pembungan sampah bernama TPS (Tempat Penampungan Sementara) yang diatikan
sebagai tempat sebelum sampah diangkut ke tempat pendauran ulang, pengelolaan
sampah, atau pembuangan sampah terpadu. Seperti TPS didaerah rambah mobil
pengangkut sampah sangat jarang mengangkut sampah disitu sehingga
menimbulkan bau yg sangat menyengat akibat sampah yg menumpuk.
Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Kota Palu melakukan penanganan
sampah dan kebersihan lingkungan melalui pendekatan sinkronisasi program dan
pemberdayaan masyarakat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Daerah DLHD Kota Palu, Irmayanti Petalolo,
Sabtu, (6/11/2021) mengatakan permasalahan sampah di Kota Palu merupakan hal
yang membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak.

“Kegagalan pengelolaan sampah akan berdampak terhadap menurunnya kualitas


kehidupan, keindahan lingkungan, potensi terjadinya banjir serta menurunnya kualitas
kesehatan warga masyarakat yang tinggal di sekitar area polusi sampah”. Ujarnya.

Tentu saja, jika hal ini terus berlangsung dalam jangka panjang maka dapat
mempengaruhi investor daerah, daya tarik daerah tersebut akan menurun serta
menurunkan kualitas kehidupan perkotaan.

“ Karena itu upaya penanganan sampah di Kota Palu dilakukan melalui


pendekatan program terpadu dan sinkronisasi lintas sektor . Misalnya koordinasi
antara DLHD dengan Dinas PU, Sosial, dinas kesehatan  dan sebagainya”. Tutunya
lagi

Dijelaskan bahwa strategi penanganan sampah yang terintegrasi akan


memudahkan perbaikan lingkungan dan penataan kota yang lebih terencan. Selain itu,
pemberdayaan masyarakat dan komunitas peduli lingkungan akan dimaksimalkan lagi
terutama berbasis RT dan RW serta Kelurahan dan kecamatan.

6 Jenis jenis sampah


6.1 Jenis Sampah Berdasarkan Sumbernya

Jenis sampah berdasarkan sumbernya dibagi menjadi 6 yaitu:

6.1.1 Sampah alam sampah yang diproduksi di kehidupan liar dan melalui proses
daur ulang alami, seperti daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi
tanah.
6.1.2 Sampah manusia ialah sampah hasil dari pencernaan manusia, seperti feses
dan urin.
6.1.3 Sampah konsumsi ialah sampah yang dihasilkan oleh manusia dari proses
penggunaan barang seperti kulit makanan dan sisa makanan.
6.1.4 Sampah nuklir ialah sampah yang dihasilkan dari fusi dan fisi nuklir yang
menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan
hidup dan juga manusia.
6.1.5 Sampah industri ialah sampah yang berasal dari daerah industri yang terdiri
dari sampah umum dan limbah berbahaya cair atau padat.
6.1.6 Sampah pertambangan

6.2 Jenis Jenis Sampah Berdasarkan Sifatnya

Jenis jenis sampah berdasarkan sifatnya terbagi menjadi tiga yakni sampah
organik atau degradable, sampah anorganik atau undegradable dan sampah beracun
atau B3.

6.2.1 Sampah organik


Sampah organik merupakan jenis sampah mudah membusuk misal sisa
makanan, sayuran, daun kering dan lainnya. Kelebihan dari sampah ini
dapat diolah sehingga dapat digunakan sebagai pupuk kompos.

6.2.2 Anorganik (Undegradable)


Selanjutnya adalah jenis sampah anorganik yang merupakan sampah
tidak mudah membusuk, antara lain seperti plastik wadah, kertas, botol, gelas
minuman, kayu, pembungkus makanan, dan masih banyak lagi. Sampah ini
dapat Anda jadikan sampah komersial atau sampah yang pada nantinya laku
dijual guna dijadikan produk lain. Dengan sampah ini Anda juga dapat
membuat suatu kerajinan tangan seperti tas yang menarik.

6.2.3 Beracun (B3)


sampah B3 atau beracun, biasanya sampah ini berasal dari limbah rumah
sakit, limbah pabrik atau lainnya. Menurut Undang-Undang Republik
Indonesia No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, yang termasuk
sampah B3 ialah sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun.
Sampah B3 ini memiliki ciri lain yakni sampah yang belum dapat diolah
dengan cara teknologi dan timbul secara periodik.

6.3 Jenis Jenis Sampah Berdasarkan Bentuknya

Adapun jenis sampah yang terbagi berdasarkan dengan bentuknya. Terdapat 2


jenis sampah jika dilihat berdasarkan bentuknya yakni sampah padat dan sampah cair.

6.3.1 Padat
Sampah padat merupakan semua atau segala bahan buangan. Terkecuali,
urin, kotoran manusia dan juga sampah cair lainnya.
6.3.2 Cair
Selanjutnya ada sampah cair yang merupakan sebuah bahan cairan yang
sudah digunakan dan tak dibutuhkan kembali kemudian dibuah ke tempat
pembuangan.

7 Dampak sampah terhadap lingkuan dan masyarakat

7.1 Dampak terhadap lingkungan

7.1.1 Tercemarnya air


Sampah plastik, baik yang bentuknya masih utuh atau sudah hancur
menjadi partikel kecil, bisa mengakibatkan pencemaran air.
Hal ini dapat terjadi karena plastik membawa zat kimia, seperti bifenil
poliklorinasi dan pestisida, yang dapat mengontaminasi air serta meracuni
dan merusak habitat makhluk hidup yang tinggal di sekitarnya.
Ketika dikonsumsi oleh hewan laut, racun ini juga bisa masuk ke dalam tubuh
manusia bila sampai hewan laut tersebut diolah dan dikonsumsi.
Dampak Pencemaran Air

7.1.1.1 Dampak terhadap kehidupan biota air


Jika terlalu banyak zat pencemaran pada air limbah akan
menurunkan kadar oksigen yang terlarut dalam air. Akibatnya
kehidupan dalam air yang membutuhkan oksigen menjadi
terganggu dan mengurangi perkembangannya. Akibat matinya
bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang
seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat.
7.1.1.2 Dampak terhadap kesehatan
Dampak pencemaran air terhadap kesehatan akan menularkan
bermacam-macam penyakit antara lain:
 Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen.
 Air menjadi sarang serang dan menyebarkan penyakit.
 Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia
yang bersangkutan tak dapat membersihkan diri.
 Air sebagai media hidup vektor penyakit.

7.1.1.3 Dampak terhadap estetika lingkungan


Banyaknya zat organic yang dibuang ke lingkungan perairan
maka perairan tersebut semakin tercemar yang ditandai dengan bau
yang menyengat. Juga diikuti dengan tumpukan yang dapat
mengurangi estetika lingkungan.
7.1.2 Pencemaran tanah
Dampak sampah plastik selanjutnya adalah pencemaran tanah. Partikel
mikroplastik, logam berat, dan zat kimia hasil dari proses penguraian plastik
dapat masuk ke dalam lapisan tanah serta menempel pada tumbuhan yang
tertanam di dalamnya, seperti sayuran dan buah-buahan.
Bila sayuran dan buah tersebut dikonsumsi oleh manusia, risiko
terjadinya berbagai jenis penyakit pun dapat meningkat. Kontaminasi sampah
plastik ini juga bisa membuat kondisi tanah menjadi tidak subur.
7.2.3 Pencemaran udara
Proses pembakaran sampah plastik yang dilakukan secara terbuka bisa
mengakibatkan terjadinya polusi udara. Hal itu disebabkan oleh adanya
partikel mikroplastik, logam berat seperti kadmium dan timbal, serta bifenil
poliklorinasi yang terlepas dan mencemari udara.
Selain berbagai polusi di atas, masalah sampah plastik juga kerap
memperparah pemanasan global dan perubahan iklim di seluruh dunia.

7.2 Dampak Sampah bagi Kesehatan

Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah


yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan
menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan
penyakit.
Menurut Gelbert dkk (1996; 46-48) Potensi bahaya kesehatan yang dapat
ditimbulkan adalah sebagai berikut;
7.2.1 Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal
dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat dapat bercampur dengan air
m inum. Penyakit demam berdarah dapat juga meningkat dengan cepat di
daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
7.2.2 Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit)
7.2.3 Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya
adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini
sebelumnya masuk ke dalam pencernaan binatang ternak melalui
makanannya yang berupa sisa makanan/sampah
Sampah beracun; Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang
meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg).
Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi
baterai dan akumulator.

7.3 Terhadap Sosial dan Ekonomi

Teryata sampah juga berdampak terhadap sosial dan ekonomi


Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang
menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk
karena sampah bertebaran dimana-mana.
Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.
7.3.1 Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat
kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan
secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak
langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas).
7.3.2 Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan
memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan,
drainase, dan lain-lain.
7.3.3 Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak
memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika
sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung
membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih
sering dibersihkan dan diperbaiki.

8 Masalah Sampah dikota palu

ialah hal yang krusial. Pun, dapat diartikan sebagai problem kultural sebab
pengaruhnya mengenai beraneka sisi kehidupan, terpenting di kota. Menurut
perkiraan,volume sampah yang di hasilkan oleh manusia rata-rata sekitar 0,5
kg/perkapita/hari,sehingga untuk kota seperti palu yang mempunyai penduduk sekitar
373.218ribu orang mewujudkan sampah sekitar 186 ton/hari.

Bila tidak cepat ditangani secara benar, maka kota-kota besar hal yang demikian akan
tenggelam dalam timbunan sampah bersamaan dengan segala akibat negatif yang
ditimbulkannya seperti pencemaran air, udara, tanah, dan sumber penyakit.

Pada pengolahan sampah tidak ada teknologi tanpa meninggalkan sisa. Oleh sebab itu,
pengolahan sampah membutuhkan lahan sebagai tempat pembuangan akhir (TPA).Sampah
sebagai barang yang mempunyai skor tidak wajib diperlakukan sebagai barang yang
menjijikan, melainkan wajib dapat dimanfaatkan sebagai bahan mentah atau bahan yang
berkhasiat lainnya.

Pengolahan sampah wajib dilaksanakan dengan efisien dan tepat sasaran, ialah sedekat
mungkin dengan sumbernya, seperti RT/RW, sekolah, rumah tangga sehingga jumlah
sampah dapat dikurangi.

Pengelolaan sampah diantaranya dapat dimanfaatkan menjadi pupuk cair organik yang
didalamnya terkandung faktor hara yang diperlukan tanaman, pembetulan struktur tanah dan
zat yang dapat mengurangi bakteri yang merugikan dalam tanah. Pupuk organik umumnya
tidak meninggalkan residu / sisa dalam tanaman sehingga hasil tanaman akan aman bila
dikonsumsi.

9 Cara Untuk Mengatasi Masalah Sampah di kota palu

9.1 Pisahkan Sampah Sesuai Dengan Jenisnya


Langkah pertama sistem pengelolaan sampah di rumah adalah memisahkan
sampah berdasarkan jenisnya. Secara garis besar kamu dapat memisahkan sampah
menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan anorganik.
Siapkanlah dua tempat sampah yang berbeda di rumah yang dikhususkan untuk
setiap jenis-jenis sampah. Kalian pasti sudah tahu, sampah organik adalah sampah
yang berasal dari alam. Seperti sisa makanan atau daun. Dengan kata lain semua
sampah yang dapat terurai dengan mudah adalah sampah organik. Sementara sampah
plastik, karet, kaca dan kaleng masuk ke dalam kategori sampah anorganik.
Dengan memisahkan sampah organik dan anorganik, akan memudahkan kamu
untuk memudahkan kamu dalam pengelolaan sampah di rumah kamu pada langkah
berikutnya.
Sampah organik diolah menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan untuk
berkebun.
9.2 Pengelolaan Sampah Organik
Cara pengelolaan sampah organik yang paling mudah adalah dengan
membuatnya menjadi pupuk kompos yang dapat kamu gunakan untuk berkebun.
Namun jika kamu tidak suka berkebun atau tidak suka dengan aroma yang
ditimbulkan selama pembuatan pupuk kompos, kamu dapat mendonasikan sampah
organik ke sahabat yang memiliki hobi berkebun atau penjual tanaman. Karena
mereka pasti dengan senang hati menerimanya untuk dibuat menjadi pupuk
kompos.seperti yg sepupu ku lakukan
9.3 Pengelolaan Sampah Anorganik
Sebagian sampah anorganik dapat didaur ulang, seperti kertas, kardus, botol
kaca, botol plastik, kaleng dan lainnya. Jika kamu tidak yakin apakah sebuah kemasan
makanan dapat didaur ulang atau tidak, kamu dapat memeriksa logo daur ulang pada
kemasan makanan tersebut. Jika terdapat logo daur ulang, maka kemasan makanan
tersebut dapat didaur ulang. Bawa sampah-sampah anorganik tersebut ke pusat daur
ulang sampah terdekat atau kamu juga bisa memberikannya kepada pemulung.
9.4 Pengelolaan Sampah Berbahaya
Pisahkan sampah-sampah berbahaya untuk dibawa ke pusat daur ulang. Petugas
pusat daur ulang pasti tau cara untuk mendaur ulang sampah berbahaya agar tidak
merusak lingkungan.
Untuk barang-barang elektronik yang sudah rusak alias menjadi sampah, kamu
dapat mengembalikannya ke perusahaan yang memproduksinya. Beberapa perusahaan
elektronik menerima barang elektronik bekas untuk mereka daur ulang kembali
menjadi produk elektronik baru.
9.5 Reduce, Reuse and Recycle!
Budayakan gaya hidup Reduce, Reuse and Recycle atau biasa dikenal dengan
3R, dari diri kamu. Biasakan untuk mengurangi pemakaian plastik atau bahan-bahan
lain yang sulit terurai. Untuk menghemat penggunaan plastik, kamu bisa baca lebih
lengkap di artikel lainnya yang membahas diet sampah plastik.

Kemudian jangan lupa memanfaatkan barang bekas agar bisa digunakan kembali. Seperti
memanfaatkan botol plastik bekas untuk dijadikan pot tanaman. Itu hanya salah satu contoh
saja. Masih banyak lagi barang bekas yang bisa digunakan kembali dengan ide kreatifmu!

Terakhir, jangan lupa untuk selalu mendaur ulang sampah-sampah yang dapat didaur
ulang kembali. Dengan membawa sampah tersebut ke pusat daur ulang, seperti yang telah
dibahas mengenai pengelolaan sampah anogarnik di atas.

KBRN, RRI Palu : Sekitar 60 persen sampah di Kota Palu, telah mampu diurai melalui
sistem 3R yang diterapkan disejumlah lokasi pembuangan sampah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu Ridwan Karim Rabu (16/6/2021)
mengatakan, total timbunan sampah tiap hari  mencapai 103 ton. Jumlah tersebut, ketika
masuk ke lokasi pembuangan sampah sementara (TPS) yang berbasis 3R,  dipilah
berdasarkan kebutuhannya sehingga mampu berkurang hingga 60 persen.

“untuk data jumlah timbunan sampah di Kota Palu, tiap harinya mencapai 103
ton", ungkapnya.

Dijelaskan, dari proses pemilahan sampah hingga kemudian diolah, maka besaran sisa
sampah yang dibuang di TPA hanyalah 40 persen.

Meskipun masih belum seratus persen, namun proses pemilahan sampah masih menjadi
salah satu upaya yang cukup efektif dalam mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan tiap
hari di Kota Palu.

Untuk mengurangi tumpukan samlah ini, diperlukan dukungan warga dan pihak swasta
dalan memilah sampah sehingga volume sampah tiap harinya yang dihasilkan bisa
berkurang, pungkas Ridwan Karim
BAB III

PENUTUP

10 Rangkuman

Metode pengolahan sampah dapat di mulai dari pengumpulan dan pengangkutan serta
pemusnahan dn pengolahan.

11 Saran

Metode Pengaturan sampah yang paling sederhana ialah dengan menumbuhkan


kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Kecuali itu
diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan,
padahal kadang wajib dihadapkan pada mitos tertentu. Aturan yang tegas dari pemerintah
juga betul-betul diinginkan sebab bila tidak maka para perusak lingkungan akan terus
merusak sumber daya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.indonesiastudents.com/pengertian-sampah-menurut-para-ahli/

https://rri.co.id/palu/daerah/1249680/penanganan-sampah-kota-palu-membutuhkan-
keterpaduan

https://m.liputan6.com/citizen6/read/3920824/jenis-sampah-yang-harus-diketahui-bisa-
bantu-atasi-pencemaran-lingkungan?page=5

https://www.psychologymania.com/2012/09/dampak-sampah-bagi-manusia-dan.html?m=1

https://dppkbpmd.bantulkab.go.id/dampak-sampah-plastik-bagi-lingkungan-dan-kesehatan-
manusia/

https://www.dbs.com/spark/index/id_id/site/pillars/2018-lakukan-5-cara-mudah-
pengelolaan-sampah-ini-untuk-menyelamatkan-lingkungan-kita.html

https://rri.co.id/palu/daerah/1081650/dlh-kota-palu-klaim-60-persen-sampah-di-palu-sudah-
terurai

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai