Anda di halaman 1dari 6

MAKUL : PANCASILA NIM : H1011191039

NAMA : Junjungan Dwipa Sakti Simanjuntak KELAS : Matematika B


TUGAS 9

1.Jelaskan tentang gaya hidup konsumerisme yang melanda kehidupan masyarakat kita
dewasa ini dan cara-cara penanggulangannya!
Jawaban:
Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang dalam berinteraksi dengan
lingkungannya. Lebih dari itu gaya hidup dikenali pula dengan bagaimana orang
menghabiskan waktunya, apa yang penting orang pertimbangkan pada lingkungan dan apa
yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitarnya. Minor dan Mowen (2002)
memahami gaya hidup dari perspektif perilaku yaitu menunjukkan bagaimana orang hidup,
bagaimana membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu. Dengan kata
lain, gaya hidup mencerminkan keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan
(Suratno dan Rismiati, 2001). Dalam perspektif sosiologi, gaya hidup adalah cara seseorang
hidup. Suatu gaya hidup adalah karakteristik perilaku yang masuk akal untuk kedua orang
lain dan diri sendiri dalam suatu waktu dan tempat, termasuk hubungan sosial, konsumsi,
hiburan dan berpakaian. Perilaku dan praktik dalam gaya hidup adalah campuran kebiasaan,
cara-cara konvensional dalam melakukan sesuatu dan beralasan tindakan. Dari beberapa
pendapat di atas gaya hidup dapat dirumuskan sebagai pola hidup seseorang yang dinyatakan
dalam kegiatan, minat dan pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana
mengalokasikan waktu dan tempat. Dalam hal ini, termasuk ketika melakukan hubungan
sosial, konsumsi, hiburan dan berpakaian. Gaya hidup ini bertalian erat dengan term
konsumtivisme dan konsumerisme. Gaya hidup konsumtif adalah perilaku yang boros, yang
mengonsumsi barang atau jasa secara berlebihan (konsumtivisme). Konsumtivisme adalah
perilaku berkonsumsi yang boros dan berlebihan, yang lebih mendahulukan keinginan
daripada kebutuhan. Gaya hidup ini akan menimbulkan suatu kebutuhan yang tidak pernah
bisa dipuaskan oleh apa yang dikonsumsi dan membuat orang terus mengonsumsi. Gaya
hidup ini menjerumuskan orang menjadi generasi bertopengkan popularitas untuk mendapat
pengakuan dan memandang kehidupan secara sempit atau hanya sebatas tren.Sebaliknya,
konsumerisme adalah suatu gerakan konsumen (consumer movement) yang terus
mempertanyakan kembali dampak-dampak aktivitas pasar bagi konsumen. Makna lebih luas
lagi, istilah konsumerisme dapat diartikan sebagai gerakan yang memperjuangkan kedudukan
seimbang antara konsumen, pelaku usaha dan negara.Konsumerisme sebagai gerakan tidak
sekadar melingkupi isu kehidupan sehari-hari mengenai produk, harga naik atau kualitas
buruk, tetapi juga termasuk hak asasi manusia berikut dampaknya bagi konsumen. Perilaku
itu dikonstruksi secara sosial melalui komunikasi ekonomi sebagai kekuatan tanda
kapitalisme. Konsumeris selain melakukan gerakan sadar konsumen juga harus mengusung
isu hak asasi manusia berikut dampak ikutannya bagi konsumen.Gaya hidup konsumeris
adalah dengan cara membuat skala prioritas sesuatu yang hendak dikonsumsi agar dapat
digunakan secara efektif. Tidak lupa menerapkan gaya hidup mandiri untuk mengenali
kelebihan dan kekurangan diri sendiri, serta memiliki strategi untuk bisa mencapai tujuan.
Seorang konsumeris akan menjadi manusia bebas dan merdeka untuk menentukan pilihannya
secara bertanggung jawab serta menimbulkan inovasi yang kreatif untuk kemandiriannya.¹
2.Jelaskan penyebab terjadinya penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda!
Kemudian temukan dampak yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan narkoba terhadap bidang
ekonomi dan masa depan bangsa!
Jawaban:
Penyebab penyalahagunaan narkoba pada generasi muda dapat disebabkan oleh dua faktor,
yaitu :
1.Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri, seperti
kecemasan, depresi serta kurangnya religiusitas. Kurangnya pengendalian diri, orang yang
coba-coba menyalahgunakan narkoba biasanya memiliki sedikit pengetahuan tentang
narkoba, bahaya yang ditimbulkan, serta aturan hukum yang melarang penyalahgunaan
narkoba. Bagi individu yang tidak biasa dalam menghadapi penyelesaian masalah cenderung
menggunakan narkoba, karena berpikir keliru bahwa cemas yang ditimbulkan oleh konflik
individu tersebut dapat dikurangi dengan mengkonsumsi narkoba. Kebanyakan
penyalahgunaan narkotika dimulai atau terdapat pada masa remaja, sebab remaja yang sedang
mengalami perubahan biologik, psikologik maupun sosial yang pesat merupakan individu
yang rentan dalam penyalahgunaan obat-obat terlarang ini. Remaja dengan ciri-ciri tertentu
mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi penyalahguna narkoba.²
2.Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau lingkungan seperti kondisi
keluarga. Kurangnya kontrol keluarga yang kurang perhatian dari orang tuanya cenderung
mencari perhatian diluar, biasanya mereka juga mencari kesibukan bersama teman-temanya.
Kurangnya penerapan disiplin dan tanggung jawab, tidak semua penyalahgunaan narkoba
yang dilakukan oleh remaja dimulai dari keluarga yang broken home, semua anak
mempunyai potensi yang sama untuk terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Lemahnya
hukum serta pengaruh lingkungan. Lingkungan yang baik akan memberikan pengaruh positif
dan terhidar dari penyalahgunaan narkoba, lingkungan yang individualistik dalam kehidupan
kota besar cenderung kurang peduli dengan orang lain, sehingga setiap orang hanya
memikirkan permasalahan dirinya tanpa peduli dengan orang sekitarnya.²
Dalam konteks ekonomi, banyak di antara mereka yang berakhir dengan kesulitan finansial
karena tidak mampu lagi bekerja. Secara ekonomi, penyalahgunaan narkoba akan berdampak
pada kualitas produk dan jasa yang dihasilkan oleh organisasi bisnis maupun publik. Selain
itu akan mempengaruhi tingkat kemangkiran dan kualitas kerja korban penyalahgunaan
narkoba. Dampak tersebut akan menimbulkan dampak turunan yaitu atmosfir di tempat kerja
yang tidak kondusif serta rendahnya kualitas produk atau jasa yang dihasilkan. Kondisi ini
selanjutnya akan menyebabkan daya saing produk/jasa yang dihasilkan, secara umum, dapat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional. Maraknya penyimpangan
perilaku generasi muda dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian
hari. Generasi muda semakin hari semakin rapuh di grogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf
yang menyebabkan generasi pemuda tidak dapat berpikir jernih. Sehingga, generasi penerus
bangsa yang berkualitas akan digrogoti oleh narkoba. Bahaya narkoba selalu mengincar
generasi penerus bangsa kapan saja. Bangsa Indonesia akan kehilangan remaja yang sangat
banyak akibat penyalahgunaan narkoba. Kehilangan remaja merupakan kehilangan sumber
daya manusia bagi bangsa ini.²
3.Jelaskan tentang sumber sosiologis (kearifan lokal) dalam hal kehidupan beragama,
menghormati hak-hak orang lain, bentuk solidaritas, dan rasa cinta terhadap produk dalam
negeri yang ada dalam kehidupan masyarakat Indonesia sejak dahulu sampai sekarang.
Jawaban:
Kearifan lokal yang terbentuk sedari dulu tersebut kemudian lebih dikenal dengan Pancasila.
Berikut penjelasan Pancasila berdasarkan landasan historis tentang sumber sosiologis:
Kondisi kehidupan keagamaan di Indonesia saat ini diwarnai oleh adanya perbedaan-
perbedaan dalam pemelukan agama, yang selanjutnya membangun pengelompokan
masyarakat berdasarkan pemelukan agama itu. Kerukunan hidup beragama yang berdasarkan
Pancasila, serta menjunjung tinggi sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, merupakan
tugas dan kewajiban bersama. Kondisi kehidupan keagamaan di Indonesia juga ditandai oleh
berbagai faktor sosial dan budaya, seperti perbedaan tingkat pendidikan para pemeluk agama,
perbedaan tingkat sosial ekonomi para pemeluk agama, perbedaan latar belakang budaya,
serta perbedaan suku dan daerah asal. Kerukunan umat beragama akan terbangun dan
terpelihara dengan baik apabila gap atau jurang pemisah dalam bidang sosial dan budaya
semakin menyempit. Sebaliknya, kerukunan umat beragama akan rentan dan terganggu
apabila jurang pemisah antar kelompok agama dalam aspek-aspek sosial dan budaya ini
semakin lebar. Oleh karena itu, pemeliharaan kerukunan umat beragama bukan hanya
tanggungjawab para pejabat pemerintah di bidang agama dan pemuka agama, melainkan
tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat. Komitmen kebersamaan dalam perbedaan dan
perbedaan dalam kebersamaan sebagaimana nilai bineka tunggal ika, dengan dilandasi
semangat menyama braya, tentu tidak saja diterapkan pada situasi-kondisi konflik, akan
tetapi lebih jauh dari itu dapat menjadi pendoman hidup sehari-hari dalam mengatasi problem
sosial, ekonomi dan politik yang kerap muncul ditengah-tengah dinamika kehidupan sosial.
Bangsa Indonesia adalah sebuah negara yang dimana terbentuk berasarkan sebuah tindakan
dari proses perjalanan hidup yang dimana sangatlah panjang dan telah dimulai sejak pada
zaman dari Kerajaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit, dan datangnya para penjajahn yang dimana
berasal dari daerah barat, bangsa Indonesia sendiri adalah sebuah bangsa yang dimana
kemudian berusaha uuntuk mencari sebuah jati diri yang dimana ingin menjadi sebuah negara
yang dimana merdeka dan memiliki berbagaimacam prinsipp yang idmana kemudian berada
di dalams sebuah filsafat kehidupan, hal tersebut kemudian terdapat berbagaimacam hal yang
dimana ada terdapat ciri-ciri, khas, sebuah sifat dan juga maupun karakter terhadap sebuah
bangsa yang dimana kemudian berbeda dengan bangsa lainnya. Dalam hal tersebut kemudian
para pemimpin bangsa zaman dahulu melakukan sebuah rumusan yang dimana berbentuk
sangatlah sederhana, tetapi rumusan tersebut kemudian memiliki sebuah nilai yang sangatlah
dalam yang dimana kemudian terdapat di dalam sebuah lima macam prinsip maupun sila
yang dimana hal tersebut dinamakan dengan Pancasila. Kemudian, didalam era reformasi ini
sendiri kemudian bangsa Indonesia juga merupakan harus menjadi sebuah bangsa yang
dimana sebaiknya memiliki sebuah visi dan juga sebuah pandangan hidup yang dimana
berisfat sangat kuat yang diaman disebut sebagai nasionalisme. Hal tersebut kemudian
sangatlah dibutuhkan dikarenakan hal tersebut agar tidak terjadi terombang-ambing yang
dimana masyarakat internasional pada saat ini mudah untuk memberikan intervensi sehingga
akan dapat terlaksana sebuah kehidupan yang dimana berbangsa dan juga berakar pada
sebuah sejarah bangsa.
4. Jelaskan hakikat nilai Pancasila tentang sila kelima Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia sehingga terlihat aplikasinya dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara!
Jawaban:
Sila kelima Pancasila memiliki makna bahwa seluruh rakyat Indonesia mendapatkan
perlakuan yang adil baik dalam bidang kebudayaan, agama, suku, hukum, politik, ekonomi,
dan sebagainya. Hakikat sila kelima Pancasila adalah panggilan kepada seluruh elemen
bangsa dan negara Indonesia untuk mewujudkan keadilan sosial. Keadilan sosial sendiri
mencakup tidak hanya keadilan dalam bidang ekonomi, tetapi juga pendidikan, moral,
pembangunan, penegakan hukum, dan lain sebagainya. Salah satu wujud nyata upaya ini
adalah dengan melakukan pembangunan infrastruktur secara merata di seluruh Indonesia.
Keadilan sosial merupakan salah satu nilai luhur yang terdapat dalam Pancasila. Keadilan
perlu dicapai untuk mewujudkan kemajuan bagi seluruh bangsa. Selain itu, keadilan sosial
juga merupakan bentuk nyata perwujudan pemberdayagunaan ekonomi demi kemaslahatan
seluruh bangsa sesuai dengan prinsip ekonomi dan demokrasi Pancasila.
Prinsip keadilan adalah inti dari moral ketuhanan, landasan pokok perikemanusiaan, simpul
persatuan, dan matra kedaulatan rakyat. Dengan kata lain, keadilan sosial merupakan
perwujudan sekaligus cerminan imperatif etis keempat sila dalam Pancasila lainnya. seperti
bunyinya, makna sila kelima menjelaskan tentang keadilan yang harus didapatkan oleh
seluruh masyarakatnya.
Keadilan ini berlaku untuk seluruh aspek kehidupan, termasuk juga hak dan kewajiban yang
dimiliki masing-masing individu. Dengan demikian 'Keadilan Sosial' berarti tidak boleh
mementingkan diri sendiri. Kita harus mengutamakan kepentingan umum dalam hidup
bermasyarakat. Selain itu, aturan dan hukum yang berlaku di Indonesia juga harus adil. Siapa
pun yang melanggar akan diberikan sanksi tanpa membedakan latar belakang.
Sila kelima Pancasila memiliki makna bahwa seluruh rakyat Indonesia mendapatkan
perlakuan yang adil baik dalam bidang kebudayaan, agama, suku, hukum, politik, ekonomi,
dan sebagainya. Selain itu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia memiliki makna
lain, yakni sebagai berikut:
1. Keadilan
Makna yang paling baik dalam dasar Pancasila dalam sila kelima ialah keadilan harus
menjadi sesuatu yang menjadi hak setiap masyarakat Indonesia.
Misalnya, berdasarkan Undang-Undang setiap masyarakat berhak memiliki Hak yang sama
dalam proses hukum.
2. Hak dan kewajiban
Makna sila kelima Pancasila yang selanjutnya ialah adanya wujud menyeimbangkan, dan
menyelaraskan, serta menyerasikan antara hak dan kewajiban dalam masyarakat.
Contoh hak dan kewajiban warga negara dalam hal ini, yaitu menjaga kedaulatan Indonesia
dengan cara memberikan penanaman jiwa nasionalisme.
3. Kerja sama
Makna sila kelima Pancasila yang keempat adalah saling melakukan berbagai bentuk kerja
sama dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam bidang ekonomi, politik, maupun sosial
budaya. Upaya ini dilakukan agar mendapatkan keadilan.
4. Kedermawanan
Pelaksanaan sebagai wujud tindakan ataupun penerapan nilai keadilan selanjutnya adalah
mengembangkan sikap kedermawanan kepada sesama makhluk hidup, dengan cara saling
berbagi dan tolong menolong.
Jika hal tersebut terus dilakukan tentunya kehidupan akan makin tertata dengan baik penuh
dengan kasih sayang antar-rakyat Indonesia.
5. Bekerja keras
Membiasakan hidup hemat, sederhana, dan bekerja keras merupakan satu di antara makna
dalam sila kelima Pancasila. Upaya tersebut dilakukan agar segenap masyarakat bisa
menjalankan perannya sebagai bentuk perubahan sosial.
6. Tolong menolong
Tolong-menolong kepada sesama menjadi satu di antara bagian penting dalam penerapan dan
pengamalan Pancasila, khususnya sila kelima.
Kebiasaan baik ini tentunya akan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap
kebahagiaan yang dilakukan seseorang.
7. Menjauhi sikap tidak baik
Makna sila kelima Pancasila yang terakhir ialah menjauhi sikap-sikap yang dinilai tidak baik,
salah satu di antaranya seperti pemerasan terhadap orang lain. Hal ini dilakukan agar
seseorang bertangung jawab atas apa yang menjadi tugasnya.

¹Suratno dan Rismiati (2001). Pengertian Gaya Hidup. Zeithaml (2003). Karakteristik Jasa.
Lupiyoadi, Rambat (2001). Kunci Sukses Jasa.,
² Riva Aji Prawiro. 2013. Jurnal Ilmiah Tekonologi Pendidikan “Jeratan Penyalahgunaan
Narkoba Dalam Kehidupan Remaja”

Anda mungkin juga menyukai