Anda di halaman 1dari 55

MKWK

Pertemuan ke-II
Diskusi 3 (tiga) dosa besar pendidikan

Oleh :
1.Dr. Ni Nyoman Sudiani, M.Fil.H
2.Lili Hastuti, S.Pd.,M.Pd
Apa saja?
Let’s join discussion !
https://indonesiabaik.id/infografis/menolak-
intoleransi-di-indonesia-1
https://rdk.fidkom.uinjkt.ac.id/index.php/2021/07/09

Kasus intoleransi masih sering terjadi di sejumlah


sekolah di Indonesia. Padahal sejatinya, sekolah
merupakan tempat disemainya pemahaman dan
pemaknaan kemajemukan sebagai identitas dan
kekayaan bangsa. Atas dasar tersebut, Bidang Keislaman
Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UIN
Jakarta,mengadakan webinar, pada Rabu (7/7) bertajuk
“Intoleransi di Dunia Pendidikan: Alarm Bahaya Ideologi
Radikal?”.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik
Indonesia (RI) Komisi VIII, Dr. TB. H. Ace Hasan Syadzily,
M.Si., mengatakan, jika membahas tentang intoleransi
di dunia pendidikan, maka tidak terlepas dari moderasi
beragama dalam pendidikan. Munculnya moderasi
beragam, disebabkan oleh situasi yang intoleransi.
Bahkan, kasus intoleransi pun telah merambah ke arah
radikalisme dan ekstrimisme.
Faktor
pemicu
intoleransi
“Munculnya intoleransi disebabkan oleh empat faktor, pertama
pandangan keagamaan sektarian, kedua populisme agama,
ketiga politisi yang memanfaatkan agama. Dan yang terakhir,
yaitu pendirian rumah ibadah yang dilarang atas dasar agama,
sehingga menimbulkan intoleransi,”

Wakil Ketua Dema UIN Jakarta, Pebri Nurhayati mengatakan,


ideologi transnasional dan radikal seperti intoleransi tersebut,
telah merambah pada sektor pendidikan dan telah banyak
terjadi doktrinisasi, yang juga memengaruhi generasi
mendatang.

https://rdk.fidkom.uinjkt.ac.id/index.php/2021/07/09
Gerakan Antropolog untuk Indonesia yang Bhineka dan
Inklusif (AUI) mengungkapkan tiga faktor yang memicu
intoleransi di Indonesia. Tiga hal itu adalah pendidikan,
ketidakadilan dalam pemanfaatan sumber daya alam, dan
penegakkan hukum.
Gambaran Intoleransi di Indonesia
Pelanggaran itu
antara lain melarang
Komnas HAM Kasus intoleransi aktivitas keagamaan,
mencatat adanya termasuk juga merusak rumah
pelanggaran HAM
kenaikan kasus ibadah, diskriminasi
terkait kebebasan
intolerasi di beragama dan atas dasar keyakinan
Indonesia setiap berkeyakinan terjadi atau agama,
tahun. dalam beberapa bentuk intimidasi, dan
pemaksaan
keyakinan.
https://www.kemenag.go.id

Jakarta (Kemenag) --- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas


mengecam perusakan tempat ibadah jemaat Ahmadiyah di
Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat oleh sekelompok orang.

Menurut Menag, tindakan main hakim sendiri, apalagi dengan cara-


cara kekerasan yang merusak rumah ibadah dan harta benda milik
orang lain, adalah ancaman nyata bagi kerukunan umat beragama.

Menag meminta Pemerintah Daerah dapat menjalankan fungsinya


untuk menjaga kerukunan umat beragama di daerah masing-
masing.
https://www.voaindonesia.com/a/dua-kabupaten-sumatera-
barat-larang-ibadah-dan-perayaan-natal/5209787.html

18 Desember 2019
• Dua Kabupaten Sumatera Barat Larang Ibadah dan Perayaan
Natal

• Berdasarkan berita dari VOA, menyebut Perayaan Natal dan


Tahun Baru 2020 tidak dapat dinikmati oleh umat Nasrani di
Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Sijunjung,
Sumatera Barat. Bukan hanya perayaan Natal dan Tahun
Baru, umat Kristen Protestan dan Katolik di dua kabupaten
itu juga tak bisa melakukan ibadah layaknya umat beragama
lainnya.
Contoh sikap tidak hormat dan tidak
menghargai keberagaman budaya
Kasus: Pelecehan tengkorak Tana Toraja

https://phinemo.com
• Dalam sebuah foto yang beredar di sosial media,
tampak seorang turis wanita sedang mengangkat
tengkorak kepala sedangkan teman prianya berpose
seolah menginjak kaki di atas tengkorak. Tak hanya
itu, di satu foto lainnya wisatawan perempuan
tampak tersenyum sambil memegang tulang
tengkorak. Jika dilihat dari posenya, dia terlihat
sedang memeragakan pose bermain gitar.
Contoh merendahkan HAM

11 Agustus 2020
Seorang gadis penyandang disabilitas Alenda
Primavea Dewi (11) dilarang masuk Sekolah Dasar
(SD) reguler di Blora Jawa Tengah

Sumber: https://regional.kompas.com/read/2020/08/11
Contoh
pemaksaan
pendapat
pada pihak
lain
23 Pebruari 2022
Kronologi Sopir Truk Tutup Jalan Tol Padaleunyi
Tolak Aturan Over Dimension Over Loading
(ODOL). Sejumlah pengemudi angkutan barang
melakukan aksi yang diduga mengakibatkan
penutupan jalan Tol Padaleunyi, tepatnya di KM
120 dan KM 126.

https://www.merdeka.com/peristiwa/kronologi-sopir-truk-tutup-jalan-tol-
padaleunyi-tolak-aturan-odol.html
Perenungan
Kejadian-kejadian di atas yang
dapat menimbulkan intoleransi
harus kita hindarkan, karena
membawa dampak negative yang
besar pada bangsa kita yaitu
perpecahan dan bubarnya negara
kesatuan Indonesia
Solusi

1. Tidak
memaksakan kehendak diri sendiri kepada orang lain.
2.Peduli terhadap lingkungan sekitar.
3.Tidak mementingkan suku bangsa sendiri atau sikap yang
menganggap suku bangsanya lebih baik.
4.Tidak menonjolkan suku, agama, ras, golongan, maupun
budaya tertentu.
5.Tidak menempuh tindakan yang melanggar norma untuk
mencapai tujuan.
6.Tidak mencari keuntungan diri sendiri daripada
kesejahteraan orang lain.
Perilaku tidak menyenangkan
baik secara verbal, fisik,
ataupun sosial di dunia nyata
maupun dunia maya yang
membuat seseorang merasa
Perundungan (Bullying) tidak nyaman, sakit hati dan
tertekan baik dilakukan oleh
perorangan ataupun kelompok.

Perundungan (Bahasa Indonesia)


Bullying (Bahasa Inggris)
Namun, intinya sama.
Bisa berbentuk verbal, fisik,
maupun sosial. Perundungan ini
sebagai benih tindak kekerasan.
1. Memperolok di media sosial
(mengirimkan berbagai pesan
yang menyakiti, menghina,
mengancam, dll
2. Pesan teror
3. Menyebarkan kabar bohong
Bahkan, di dunia maya Mengubah foto tidak semestinya
juga kerap terjadi 4. Perang kata-kata dari dunia maya
perundungan (cyber (flaming)
bullying) 5. Membuat akun palsu untuk
merusak reputasi seseorang
6. Memperdaya seseorang untuk
melakukan sesuatu yang
memalukan
7. Mengucilkan seseorang dari grup
daring
Ada yang pernah ?
MERASAKAN ATAU MELAKUKAN

BAGAIMANA?
Beberapa contoh atau bentuk
perundungan :

1. Verbal/ berupa kata-kata seperti membentak,


berteriak, memaki, bergosip, menghina,
meledek, mencela, mempermalukan, dll.
2. Fisik/ tindak perilaku seperti menampar,
mendorong, mencubit, menjambak,
menendang, meninju, dll.
3. Sosial/ yang bersifat kesosialan atau
kepribadian seperti mengucilakan, membeda-
bedakan, mendiamkan, dll
Beberapa kasus
perundingan/ Bullying :

Terjadi di Malang, 2 September 2022


Empat anak bermain game bersama dalam salah
satu rumah, kemudian mereka bercanda, tetapi
dalam pelaksanaannya bukan lagi bercanda,
melainkan melakukan kekerasan dengan memukul
bantal dan mainan yang terbuat dari plastik.
Sumber : Kompas.com
Terjadi di Pondok Pesantren Gontor
(JawaTimur)
9 September 2022
Pada acara Perkaju (Perkemahan Jum’at Sabtu).
Ilustrasinya, dalam suatu kegiatan, korban tidak
mengembalikan pasak tenda. Ia diberi jangka
waktu namun tidak juga menemukannya. Salah
satu terlapor memberikan hukuman berupa
pukulan menggunakan tongkat pramuka
kepada korban di bagian paha. Kemudian,
datang terlapor lainnya menendang dada
korban AM hingga jatuh terjungkal kemudian
kejang. Sumber : Detik.com
Terjadi di SMPN 6 Cilegon, 10 September 2022
Ilustrasinya, 2 anak saling mengejek, selanjutnya anak berseragam olahraga
menampar serta menendang temannya yang berseragam putih biru. Sumber :
Detik.com
Refleksi :
Dari beberapa bentuk perundungan, memang yang paling nampak adalah
yang berbentuk fisik. Namun dalam beberapa kasus juga pelaku maupun
korban perundungan bersikap sambil lalu, hingga berujung kematian barulah
di expose dan viral tindak perundungan/ bullying. Perundungan ini bisa
terjadi kapan saja dan dimana saja. Efek dari perundungan, tentu saja
berpengaruh atau berdampak pada akademis, social, fisik, dan emosi.
Lalu bagaimana solusinya ?

Jika ternyata seorang perundung atau berpotensi


menjadi perundung maka lakukan:
1. Gemar meminta maaf jika bersalah
2. Bersabarlah jika ternyata tidak langsung
dimaafkan
3. Lakukan kerja social
4. Bergabung dengan club yang sesuai minat
5. Belajarlah untuk saling menghormati dalam
berinteraksi
Jika ternyata seorang korban perundungan,
maka lakukanlah :
1. Tetaplah bersikap tenang dengan tarik nafas
2. Sembunyikan kemarahan atau kesedihanmu
di depan perundung
3. Hadapi pelaku dengan tenang atau
tinggalkan perundung
4. Tanyakan permasahalan atau tolak
permintaan perundung dengan sopan
5. Segera menyingkir jika kamu dalam bahaya
Pelaku Perudungan, Korban Perundungan,
disebabkan: biasanya:

1. Menganggap dirinya
1. Anak yang dianggap
mempunyai kekuasaan,
berbeda di lingkungan
kekuatan, dan keberanian.
sekitarnya
2. Pernah menjadi korban
2. Anak yang dianggap
perundungan dan ingin
menyebalkan
balas dendam
3. Anak yang dianggap sering
3. Merasa iri hati atas
‘ngocol’ ke pelaku
kepopuleran temannya
perundungan
4. Mengikuti temannya
Mari, jadilah upstanders jangan
bystanders. Tumbuhkan empati
dan rasa cinta terhadap
sesama. Jangan biarkan korban
perundungan begitu saja, atau
justru mentertawakannya.
Peran keluarga disini sangatlah penting. Beberapa hal yang bisa
dilakukan:
1. Pastikan dekat dengan seluruh anggota keluarga
2. Terbuka dengan orang tua dan saudara lainnya tentang
kejadiankejadian di sekitarmu, serta di dunia maya.
3. Beraktivitas bersama anggota keluarga secara rutin, misalnya:
makan malam bersama, jalan-jalan di akhir pekan, membereskan
rumah bersama, masak bersama, dll.
4. Berteman dengan anak-anak lain yang memiliki kesadaran untuk
berprestasi dan punya kewaspadaan untuk melindungi diri.
5. Mengeluarkan orang-orang yang cenderung negatif dari akun
media sosial, untuk menghindari perundungan siber.
6. Menjalin komunikasi dengan guru dan teman, serta berbagi
cerita tentang kejadian-kejadian yang kamu alami
KEKERASAN
SEKSUAL

Kata kunci yang menjadi


indikator suatu kekerasan
adalah paksaan. Kegiatan
apa pun yang mengandung
paksaan adalah kekerasan.
Apa perbedaan
KEKERASAN SEKSUAL
dengan
PELECEHAN SEKSUAL ?
Pelecehan Seksual

Kekerasan Seksual

Sehingga, kekerasan seksual


lebih luas dibandingkan
pelecehan seksual.
Beberapa studi kasus tentang
kekerasan seksual :

Terjadi di Jawa Barat, 16 September 2022 (Sumber:


tempo.com)
Seorang Ibu berinisial EMT memaksa anaknya
yang masih berusia 15 tahun untuk menjadi PSK
sejak Januari 2022. Ayah kandung korban selaku
pelapor menerangkan bahwa korban bercerita telah
dijual oleh terlapor di apartemen daerah Jakarta
Barat.
Kekerasan seksual di dunia online sepanjang masa pandemic. Bentuknya
ada tiga macam yaitu kekerasan seksual yang difasilitasi teknologi,
penyebaran konten seksual, dan balas dendam dengan pornografi.
Bahkan Lidwina dalam jurnalnya menuliskan bahwa Satu kasus terjadi
di Aceh. Sekumpulan pelajar dijebak oleh jaringan pelaku untuk
mengirimkan gambar telanjang mereka melalui media sosial. Kemudian
dieksploitasi secara seksual lewat internet dan dipaksa melacur di dunia
nyata. Di Bojonegoro, Jawa Timur, seorang guru memotret para korban
dalam keadaan telanjang, lalu menjualnya di internet. Ia kemudian juga
memaksa para korban untuk melakukan kegiatan seks baik di internet
maupun saat tatap muka.
Bagaimana menurut kalian?
Bagaimana pula solusi atas
tindak kekerasan seksual
yang marak terjadi ?
1. Adanya Permendikbud,Ristek No 30 Tahun
2020 tentang Pencegahan dan Penanganan
Kekerasan Seksual di lingkungan Perguruan
Tinggi (Penal Policy) (Represif)
2. edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat
oleh instansi terkait yang saling bekerjasama
meliputi Kementerian Pendidikan,
Kementerian Sosial dan Kementerian
Kesehatan (Preventif).

https://ltsindonesia.com/artikel/kasus-
kekerasan-seksual-di-indonesia-apa-solusinya
Pelatihan asertivitas merupakan
sebuah konsep pendekatan behavioral
Memberikan yang digunakan untuk mendapatkan
hak-haknya secara sempurna. Yaitu
alternative dengan mengembangkan self esteem
treatment berupa dan melibatkan ekspresi perasaan
pelatihan yang positif (Alberti & Emmons, 2002).
asertivitas Pelatihan asertivitas bisa diterapkan
normative pada individu yang mengalami
kesulitan untuk menerima bahwa
menyatakan atau menegaskan diri
adalah sebuah tindakan yang layak
dan benar.
https://
merdekadarikekerasan.kemdikbud.go.id/
pencegahan/
Sebagai penyelenggara pendidikan, pengelola perguruan tinggi harus mengikuti
prinsip-prinsip dasar pencegahan kekerasan seksual.
1. Kepentingan terbaik bagi mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan
2. Keadilan dan kesetaraan gender
3. Kesetaraan hak dan aksesibilitas bagi disabilitas
4. Akuntabilitas
5. Independen
6. Kehati-hatian
7. Konsisten
8. Jaminan ketidakberulangan
Untuk lebih sempurnanya materi ini,
silahkan mahaisswa diskusi lebih lanjut bersama-
sama!
Sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai