Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

PENGARUH BULLYING TERHADAP KESEHATAN MENTAL MANUSIA

DISUSUN OLEH :
1. NANDO
2. CHRISTIAN
3. NAZWA
4. ARIEL
5. IMELDA
6. AFRIZAL
7. DEVIANA

SMK BINA KARYA


J6l. KH.Moh.Mansyur No.19-21-25, RT.1/RW.2, Jemb. Lima, Kec. Tambora, Kota
Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11260
No Telp: 021 63852023
Website: https://smkbinakarya.sch.id E-mail: bismen@smkbinakarya.sch.id
JAKARTA
2022
BAB I
1. LATAR BELAKANG
Bullying adalah pengalaman yang biasa dialami oleh banyak anak-anak
dan remaja di sekolah. Perilaku Bullying dapat berupa ancaman fisik atau
verbal. bullying terdiri dari perilaku langsung seperti mengejek, mengancam,
mencela, memukul, dan merampas yang dilakukan oleh satu atau lebih siswa
kepada korban atau anak yang lain. Selain itu bullying juga dapat berupa
perilaku tidak langsung, misalnya dengan mengisolasi atau dengan sengaja
menjauhkan seseorang yang dianggap berbeda.
Bully atau pelaku Bullying adalah seseorang yang secara langsung
melakukan agresi baik fisik, verbal atau psikologis kepada orang lain dengan
tujuan untuk menunjukkan kekuatan atau mendemonstrasikan pada orang lain.
Kebanyakan perilaku Bullying berkembang dari berbagai faktor lingkungan
yang kompleks. Tidak ada faktor tunggal menjadi penyebab munculnya
Bullying. Menurut Sullivan (dalam Juwita & Mustikolaksmi, 2010) Bullying
adalah perbuatan agresi atau manipulasi yang disadari dan bertujuan oleh satu
atau lebih orang terhadap satu atau sekelompok orang lainnya. Adapun menurut
Priyatna (2010) menyatakan bahwa bulying merupakan problem yang
dampaknya harus ditanggung oleh semua pihak. Baik itu pelaku, korban,
ataupun dia yang menyaksikan tindakan tersebut. Sedangkan menurut Rigby
(dalam Juwita & Mustikolaksmi, 2010) bullying adalah merupakan pola
berulang dari tingkah laku agresif terhadap orang lain yang memiliki status
kekuatan yang lebih lemah.
Oleh karena itu, Makalah ini kami susun untuk meningkatkan kesadaran
bahaya atau dampak dari bullying bagi lingkungan sekitar. Serta penyusun
merasa perlu untuk menyelesaikan makalah ini dengan judul Pengaruh
BULLYING terhadap Kesehatan mental manusia,

2. DAMPAK BULLYING BAGI SI KORBAN


Bullying berpotensi menimbulkan dampak jangka panjang bagi korban.
Mulai dari depresi, masalah tidur, serta kerentanan terhadap penyakit fisik dan
psikis hanyalah beberapa contoh dari dampak yang dapat ditimbulkan dari suatu
tindak bullying.

3. MENGATASI PERILAKU AGRESIF BAGI SIPELAKU


Pengamatan tingkah laku yang baik. Budaya, pendidikan, tontonan yang
selalu menampilkan perilaku agresif akan membuat seseorang mengimitasi
perilaku tersebut. Untuk mengurangi perilaku agresif ini bisa dengan
menampilkan tingkah laku yang memberikan teladan yang baik. Mengurangi
tingkah laku budaya dan pendidikan yang menunjukkan agresivitas dan lain-lain.
Mengurangi tayangan televisi yang menampilkan kekerasan misalnya, adalah
hal yang dianggap penting untuk mengurangi perilaku agresi yang ada dalam
masyarakat.
A. Hukuman
Sejarah manusia lebih banyak mencatat hukuman sebagai cara
penanganan terhadap agresi. Hal ini bisa dilihat dari agresivitas yang dilakukan
individu hingga yang dilakukan oleh institusi atau bahkan negara. Pada individu,
para pelaku kekerasan seperti pemerkosa dan pembunuh akan dihukum penjara
atau hukuman mati. Negara aggressor seperti Jepang saat menganeksasi Cina
tahun 1930-an, diberi sanksi oleh Liga Bangsa-Bangsa. Namun tetap saja
agresivitas muncul. Hal yang paling penting dalam penggunaan hukuman adalah
hukuman harus jelas dan sesegera mungkin mengikuti agresivitas yang
dilakukan. Kedua, hukuman harus amat keras sehingga mengurangi
kemungkinan pengulangan oleh pelaku.

B. Katarsis
Seseorang yang perlu mereduksi dorongan agresinya, maka dibutuhkan
saluran untuk menyalurkan agresi tersebut. Ingin memukul teman bisalnya,
dialihkan pada memukul meja. Perilaku ini, oleh Freud disebut dengan katarsis.
Isitilah ini mengalami perluasan istilah seperti hipotesis katarsis, yakni upaya
untuk menurunkan rasa marah dan kebenciannya dengan cara yang lebih aman
sehingga mengurangi bentuk agresi yang sekiranya akan muncul. Umumnya,
katarsis berupa kegiatan fisik yang menguras tenaga. Ketika fisik lelah,
diperkirakan tingkah laku agresif akan turun. Beberapa aktivitas itu antara lain
olah raga atau menonton film-film laga. Hal yang menarik adalah munculnya
pesimisme atas langkah ini. hal ini disebabkan karena walaupun katarsis
menurunkan rasa marah, agresivitas bisa muncul ketika seseorang kembali
terprovokasi.

C. Kognitif
Bisa dibayangkan ketika seseorang berbuat kesalahan pada orang lain,
maka tak ayal lagi orang yang dizalimi akan marah. Bagaimana jika ternyata
orang yang dizalimi tadi ternyata memaafkan si pembuat kesalahan? Hal ini
menjadi mungkin ketika kognisi orang yang dizalimi tadi diisi oleh informasi
bahwa perlunya memaafkan orang yang menzalimi. Memaafkan tentunya denga
rasa tulus dan ikhlas bahwa dirinya tidak merugi. Hal ini bisa mengurangi
agresivitas, setidaknya agesivitas yang tampak.

BAB II

4. JENIS JENIS BULLYING


Berikut merupakan contoh bullying disekolah:
1.Memerintah adik kelas dengan sesuka hati.
2.Mengolok-olok menggunakan nama orang tua.
3.Mencibir agama teman sekolah.
4.Menindas dan mengata ngatai teman yang ada kekurangan fisik.
5.Memanggil teman dengan nama hewan.

5. CONTOH BULLYING DI SEKOLAH


Berikut merupakan contoh bullying disekolah:
1.Memerintah adik kelas dengan sesuka hati.
2.Mengolok-olok menggunakan nama orang tua.
3.Mencibir agama teman sekolah.
4.Menindas dan mengata ngatai teman yang ada kekurangan fisik.
5.Memanggil teman dengan nama hewan.

6. CONTOH BULLYING DI RUMAH


Berikut merupakan contoh bullying dirumah:
1.Membandingkan kemampuan anak dengan standar tertentu/dengan anak lain.
2.Memarahi anak tanpa alasan.
3.Memanggil anak dengan nama julukan yang tidak baik.
4.Mengancam anak ketika tidak mau belajar dan ketika dapat nilai jelek.
5.Melarang anak bermain dengan lingkungan sekitar.
6.Memukuli anak tanpa sebab.

BAB III

7. BAGAIMANA CARA AGAR DIRI PRIBADI MENGHINDARI/TIDAK


TERKENA BULLYING
Contoh agar tidak terkena bullying antara lain :
1. Tanggapi Bullying dengan Serius
2. Ajari untuk Memperlakukan Orang Lain dengan Baik dan Sopan
3. Perhatikan Pergaulan Anak di Sekolah
4. Jaga Komunikasi Tetap Terbuka dengan Anak
5. Dorong Anak untuk Berperilaku Baik
6. Jadi Teladan yang Baik

8. KESIMPULAN BULLYING
Bullying merupakan tindakan yang disengaja maupun tidak disengaja.
Tetapi dengan jelas menyebabkan ketidaknyamanan, penghinaan, kerugian,
kejahatan dan penderitaan bagi korban yang dapat menyebabkan lingkungan
disekolah ataupun dirumah yang tidak menyenangkan bagi sikorban sama sekali
dan tidak menginginkan perlakuan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai