Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

“BULLYING”

Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia yang
Disampaikan Oleh Bapak Ahmad Badruzzaman S.Pd

Disusun oleh :

Nama : ITA KHOIRUNNISA

Kelas : XII IPS 1

NISN : 0058297478

Jurusan : Ilmu-Ilmu Sosial

MADRASAH ALIYAH NEGERI 6 CIAMIS

KABUPATEN CIAMIS

TAHUN 2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………4

BAB I PENDAHUAN………………………………………………………………………………………..5

A. latarBelakang……………………………………………………………………………….................6

B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………….6

C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………………………………….7

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………….8
A. Definisi Bullying……………………………………………………………………………………………..8
B. Penyebab Bullying…………………………………………………………………………………………8
C. Dampak Bullying……………………………………………………………………………………………9
D. Pencegahan Bullying……………………………………………………………………………………9

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………………………..10


A. Kesimpulan………………………………………………………………………………………………….10
B. Saran……………………………………………………………………………………………………………10

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga
Makalah tentang “Bullying” ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penulisan makalah adalalah salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran di
MAN 6 CIAMIS

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk iyu kritik dan saran dari semua
pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Harapan kami semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menjadikan referensi bagi kita sehingga lebih
mengetahui sebab-sebab terjadinya bullying.

Rancah, 18 November 2023

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BulLying adalah fenomena yang telah lama terjadi di kalangan remaja. Kasus bullying biasanya menimpa
anak sekolah. Pelaku bullying akan mengejek kawannya sehingga kawannya tersebut jengkel. Atau lebih parah lagi,
korban bullying akan mengalami depresi dan sehingga rasa takut untuk bergaul. Bullying harus dihindari karena
bullying mengakibatkan korbannya takut untuk bergaul sehingga mengakibatkan korban mengalami isolasi sosial.
Selain itu, bullying juga dapat menjadikan seorang anak turun prestasinya karena merasa tertekan sering di bully
oleh pelaku.
Bullying merupakan salah satu tindakan pelaku agresif yang di sengaja dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang secara berulang-ulang dan dari waktu ke waktu terhadap seorang korban yang tidak
mempertahankan dirinya dengan mudah. Kasus bullying kini marak terjadi, tidak hanya di masyarakat namun kasus
ini terjadi di dunia pendidikan yang membuat berbagai pihak semaakin prihatin termasuk komosi perlindungan anak.

B. Rumsan Masalah
1. Apakah definisi Bullying secara umum ?

2. Apakah Penyebab Bullying di usia anak ?

3. Bagaimana Tanda geala Bullying ?

4. Apakah Dampak dari Bullying ?

5. Bagaimana Pencegahan Bullying ?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Bullying
Definisi bullying merupakan sebuah kata serapan dari bahasa Inggris. Bullying berasal dari kata
bully yang artinya penggertak, orang yang mengganggu orang yang lemah. Beberapa istilah dalam
bahasa Indonesia yang seringkali di pakai masyarakat untuk menggambarkan fenomena bullying di
antaranya adalah penindsan,penggencetan,perpeloncoan,pemalakan,pengucilan,atau intimidasi.

Terdapat beberapa jenis-jenis Bullying diantaranya :


1. Bullying Secara Verbal

Berupa julukan nama, celaan, fitnah, kritik kejam, penghinaan (baik yang bersifat pribadi maupun
rasial), pernyataan-pernyataan bernuansa ajakan seksual atau pelecehan seksual , terror, surat-surat
yang mengintimidasi, tuduhan-tuduhan yang tidak benar, kasak-kusuk yang keji dan keliru, gossip dan
laim sebagainya.

Dari ketiga jenis Bullying, bullying dalam bentuk verbal adalah salah satu jenis yang paling mudah
dilakukan, kerap menjadi awal dari perilaku bullying yang lainnya serta dapat menjadi langkah pertama
menuju pada kekerasan yang lebih jauh.

2. Bullying Secara Fisik

Yang termasuk jenis ini ialah memukuli, mencekik, menyikut, meninju, menendang, menggigit, meludahi
anak yang di tindas hingga ke posisi yang menyakitkan, merusak serta menghancurkan barang-barang
milik anak yang tertindas.Kendati bullying jenis ini adalah yang paling tampak dan mudah untuk
diidentifikasi, namun kejadian bullying secara fisik tidak sebanyak bullying dalam bentuk lain. Anak yang
secara teratur melakukan bullying dalam bentuk ini kerap merupakan anak yang paling bermasalah dan
cenderung beralih pada tindakan-tindakan criminal yang lebih lanjut.

3. Bullying secara Relasional (pengabaian)

Digunakan untuk mengasingkan atau menolak seorang teman atau bahkan untuk merusak hubungan
persahabatan. Bullying secara resional adalah pelemahan harga diri si korban secara sistematis melalui
pengabaian, pengucilan, pengecualian atau penghindaran. Perilaku ini dapat mencakup sikap-sikap yang
tersembunyi seperti pandangan yang agresif, lirikan mata, helaan nafas, bahu yang bergidik, cibiran,
tawa mengejek dan bahasa tubuh yang kasar.

4. Bullying Elektronik

Merupakan bentuk dari perilaku bullying yang dilakukan pelakunya melalui sarana elaktronik seperti
computer, handphone, internet, website, chatting room, e-mail, SMS dan sebagainya. Biasanya ditujukan
untuk meneror korban dengan menggunakan tulisan, animasi, gambar dan rekaman video atau film yang
sifatnya mengintimidasi, menyakiti atau menyudutkan. Bullying jenis ini biasanya dilakukan oleh
kelompok remaja yang telah memiliki pemahaman cukup baik terhadap sarana teknologi informasi dan
media elektronik lainnya.

B. Penyebab Bullying

Banyak sekali factor penyebab mengapa seseorang berbuat bullying. Pada umumnya orang
melakukan bullying karena merasa tertekan, terancam, terhina, dendam dan sebagainya. Berikut faktor-
faktor yang menyebabkan perilaku bullying antar pelajar:

1. Faktor Keluarga

Pelaku bullying bisa jadi menerima pelakuan bullying pada dirinya, yang mungkin dilakukan oleh
seseorang di dalam keluarga. Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga yang agresif dan berlaku kasar
akan meniru kebiasaan tersebut dalam kesehariannya. Kekerasan fisik dan verbal yang dilakukan
orangtua kepada anak akan menjadi contoh perilaku. Hal ini akan diperparah dengan kurangnya
kehangatan kasih sayang dan tiadanya dukungan dan pengarahan membuat anak memiliki kesempatan
untuk menjadi seorang pelaku bullying. Sebuah studi membuktikan bahwa perilaku agresif meningkat
pada anak yang menyaksikan kekerasan yang dilakukan sang ayah terhadap ibunya.

2. Faktor Kepribadian
Salah satu faktor terbesar penyebab anak melakukan bullying adalah tempramen. Tempramen
adalah karakteristik atau kebiasaan yang terbentuk dari respon emosional. Hal ini mengarah pada
perkembangan tingkah laku personalitas dan sosial anak. Seseorang yang aktif dan implusif lebih
mungkin untuk berlaku bullying dibandigkan orang yang pasif dan pemalu. Beberapa anak pelaku bullying
menimpa diri mereka sehingga mereka mendahului berlaku bullying pada orang lain untuk membentuk
citra sebagai pemberani. Meskipun

3. Faktor Sekolah

Tingkat pengawasan di sekolah menentukan seberapa banyak dan seringnya terjadi peristiwa bullying.
Sebagaimana rendahnya tingkat pengawasan di rumah, rendahnya pengawasan di sekolah berkaitan
erat dengan berkembangnya pelaku bullying di kalangan siswa. Pentingnya pengawasan dilakukan
terutama di tempat bermain dan lapangan, karena biasanya di kedua tempat tersebut perilaku bullying
kerap dilakukan. Penanganan yang tepat dari guru atau pengawas terhadap peristiwa bullying adalah hal
yang penting karena perilaku bullying tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan kemungkinan
perilaku itu terulang.

C. Dampak Bullying

1. Gangguan Kesehatan Fisik

Beberapa dampak fisik yang biasanya ditimbulkan bullying adalah sakit kepala, sakit
tenggorokan, flu, batuk, bibir pecah-pecah, dan sakit dada. Bahkan dalam kasus-kasus yang ekstrim
seperti insiden yang terjadi di IPDN, dampak fisik ini bisa mengakibatkan kematian.

2. Menurunnya Kesejahteraan

Dampak lain yang kurang terlihat, namun berefek jangka panjang ialah menurunnya
kesejahteraan dan penyesuaian sosial yang buruk. Kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial
juga muncul pada para korban. Mereka ingin pindah ke sekolah lain atau keluar dari sekolah itu,
Kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial juga muncul pada korban. Mereka ingin pindah ke
sekolah lain atau keluar dari sekolah itu, dan kalaupun mereka masih berada di sekolah itu, mereka biasanya
terganggu prestasi akademisnya atau sering sengaja tidak masuk sekolah.

D. Pencegahan Bullying

Upaya mencegah dan mengatasi bullying di sekolah bisa di mulai dengan:

1. Menciptakan Budaya Sekolah yang Beratmosfer Belajar yang Baik

Menciptakan budaya sekolah yang beratmosfer belajar tanpa rasa takut, melalui pendidikan karakter,
menciptakan kebijakan pencegahan bullying di sekolah dengan melibatkan siswa, menciptakan sekolah model
penerapan sistem anti bullying, serta membangun kesadaran tentang bullying dan pencegahannya kepada
stakeholders sampai ke tingkat rumah tangga dan tempat tinggal.

2. Menata Lingkungan Sekolah dengan Baik

Menata lingkungan sekolah dengan baik, asri dan hijau sehingga anak didik merasa nyaman juga
merupakan faktor yang sangat berpengaruh dan akan membantu untuk pencegahan bullying.

3. Dukungan Sekolah terhadap Kegiatan Positif Siswa

Sekolah sebaiknya mendukung kelompok-kelompok kegiatan agar diikuti oleh seluruh siswa. Selanjutnya
sekolah menyediakan akses pengaduan atau forum dialog antara siswa dan sekolah, atau orangtua dan sekolah,
dan membangun aturan sekolah dan sanksi yang jelas terhadap tindakan bullying.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bullying adalah suatu tindakan negatif yang dilakukan secara berulang ulang dimana tindakan
tersebut sengaja dilakukan dengan tujuan untuk melukai dan membuat seseorang merasa tidak nyaman.
Pemahaman moral adalah pemahaman individu yang menekankan pada alas an mengapa suatu
tindakan dilakukan dan bagaimana seseorang berfikir sampai pada keputusan bahwa sesuatu adalah
baik atau buruk.

Peserta didik dengan pemahaman moral yang tinggi akan memikirkan dahulu perbuatan yang
akan dilakukan sehingga tidak akan melakukan menyakiti atau melakukan bullying kepada temannya.
Selain itu, keberhasilan remaja dalam proses pembentukan kepribadian yang wajar dan pembentukan
kematangan diri membuat mereka mampu menghadapi berbagai tantangan dan dalam kehidupannya
saat ini dan juga di masa mendatang. Untuk itu mereka seyogysnys mendapatkan asuhan dan
pendidikan yang menunjang untuk perkembangannya.

B. SARAN
1. Hendaknya pihak sekolah proaktif dengan membuat program pengajaran keterampilan sosial,
problemsolving, manajemen konflik, dan pendidikan karakter.

2. Hendaknya guru memantau perubahan sikap dan tingkah laku siswa di dalam maupum di luar kelas,
dan perlu kerjasama yang harmonis antara guru BK, guru mata pelajaran, serta staff dan karyawan di
sekolah.

DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/426415737 /Makalah-Bullying

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


Penulis Bernama Ita Khoirunnisa, Lahir di Ciamis pada tanggal 10 Agustus 2005 dari seorang
Ayah Bernama Toyo dan Ibu Karsilah. Penulis merupakan anak ke-2 dari 2 bersaudara.
Sekarang bertempat tinggal di dusun Bojong Jaya,RT/RW 04/07, Desa Kiarapayung,
Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat.
Riwayat Pendidikan :
1. Tahun 2012 masuk SDN 5 Kiarapayung dan lulus pada tahun 2018
2. Tahun 2018 masuk MTSN 13 CIAMIS dan lulus pada tahun 2021
3. Saya melanjutkan sekolah ke MAN 6 CIAMIS dengan mengambil jurusan ILMU-ILMU
SOSIAL.
Demikian Riwayat hidup penulis, semoga Allah swt. Senantiasa memberikan Rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua.
Aamiin…………..

TANGGAL TUGAS PARAF GURU NILAI

13

Anda mungkin juga menyukai