Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH TENTANG

“BULLYING”

Untuk memenuhi Tugas mata pelajaran BP/BK :

Disusun oleh :

KELOMPOK I KELAS X IPS 5

Anggota-anggota kelompok :

 Almira Dwi Ramadhani


 Syintia Maharani Damanik
 Dewi Fortuna Ramadhani
 Nia Ramadan
 Siti Kurnia Umami
 Muhammad Willy Adi Putra

SMA NEGERI 1 RENGASDENGKLOK


TAHUN AJARAN 2023

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................................

A. Latar Belakang................................................................................................................................

B. Rumusan Masalah. ......................................................................................................................

C. Tujuan Penulisan .......................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................................

A. Definisi Bullying..........................................................................................................................

B. Penyebab Bullying......................................................................................................................

C. Tanda gejala Bullying ..............................................................................................................

D. Dampak Bullying......................................................................................................................

E. Pencegahan Bullying.................................................................................................................

F. Penanganan Bullying.................................................................................................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................................................

A. Kesimpulan...............................................................................................................................

B. Saran .........................................................................................................................................

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah swt yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga Makalah tentang “Bullying” ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini kami buat untuk
melengkapi tugas kelompok mata pelajaran BP/BK dengan guru pengampu yang terhormat bapak
Andis Dwi Rahmatulloh.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang
telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada bapak guru pembimbing mata pelajaran BP/BK, yang telah
memberikan arahan serta bimbingan-nya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat
dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini
sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini. Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik yang maha kuasa yaitu Allah swt, dan kekurangan pasti milik kita
sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bemanfaat bagi kita semuanya.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bullying adalah fenomena yang telah lama terjadi di kalangan remaja. Kasus bullying biasanya
menimpa anak sekolah. Pelaku bullying akan mengejek kawannyasehingga kawannya tersebut
jengkel. Atau lebih parah lagi, korban bullying akan mengalami depresi dan hingga timbul rasa takut
untuk bergaul. Bullying harus dihindari karena bullying mengakibatkan korbannya takut untuk
bergaul sehingga mengakibatkan koraban mengalami isolasi sosial. Selain itu, bullying juga dapat
menjadikan seorang anak turun prestasinya karena merasa tertekan sering di bully oleh pelaku
Bullying merupakan salah satu tindakan perilaku agresif yang disengajadilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang secara berulang-ulang dan dari waktu ke waktu terhadap seorang korban yang
tidak dapat mempertahankan dirinyadengan mudah (Soetjipto, 2012). Kasus bullying kini marak
terjadi, tidak hanya dimasyarakat namun kasus ini terjadi di dunia pendidikan yang membuat
berbagai pihak semakin prihatin termasuk komisi perlindungan anak. Berbagai cara dilakukan untuk
meminimalisir kejadian bullying di sekolah termasuk salah satunya komnas perlindungan anak
mendesak ke pihak sekolah untuk lebih melindungi dan memperhatikan murid-muridnya. Menurut
Komisi Perlindungan Anak (KPAI), Indonesia merupakan negara dengan kasus bullying di sekolah yang
paling banyak pelaporan masyarakat ke komisi perlindungan anak. KPAI mencatat 369 pelaporan
terkait masalah tersebut.25 % dari jumlah tersebut merupakan pelaporan di bidang pendidikan yaitu
sebanyak 1.480 kasus. Kasus yang dilaporkan hanya sebagian kecil dari kasus yang terjadi,
tidaksedikit tindak kekerasan terhadap anak yang tidak dilaporkan (Setyawan, 2015).

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Definisi Bullying secara umum ?

2. Apakah Penyebab Bullying di usia anak ?

3. Bagaimana Tanda gejala Bullying ?

4. Apakah Dampak dari Bullying ?

5.Bagaimana Pencegahan Bullying ?

6. Bagaimana Penanganan Bullying ?

C. Tujuan Penulisan

1. Memahami Definisi Bullying secara umum

2. Memahami Penyebab Bullying di usia anak

3. Memahami Tanda gejala Bullying

4. Memahami Dampak Bullying

5. Memahami Pencegahan Bullying

6. Memahami Penanganan Bullying

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Bullying

Definisi bullying merupakan sebuah kata serapan dari bahasa Inggris. Bullying berasal dari kata bully
yang artinya penggertak, orang yang mengganggu orang yanglemah. Beberapa istilah dalam bahasa
Indonesia yang seringkali dipakai masyarakat untuk menggambarkan fenomena bullying di antaranya
adalah penindasan, penggencetan, perpeloncoan, pemalakan, pengucilan, atau intimidasi (Susanti,
2006).Bullying berasal dari kata bully yang berarti menggertak dan mengganggu. Riauskina, Djuwita,
dan Soesetio mendefinisikan school bullying sebagai perilaku agresif kekuasaan terhadap siswa yang
dilakukan berulang-ulang oleh seorang/kelompok siswa yang memiliki kekuasaan, terhadap siswa
lain yang lebih lemah dengan tujuan menyakiti orang tersebut. Terdapat beberapa jenis-jenis Bullying
diataranya :

 Bullying secara verbal

Bullying Secara Verbal berupa julukan nama, celaan, fitnah, kritik kejam, penghinaan (baik yang
bersifat pribadi maupun rasial), pernyataan-pernyataan bernuansa ajakan seksual atau pelecehan
seksual, teror, surat-surat yang mengintimidasi, tuduhan-tuduhan yang tidak benar, kasak-kusuk yang
keji dan keliru, gosip dan lain sebagainya. Dari ketiga jenis Bullying , Bullying Dalam bentuk verbal
adalah salah satu jenis yang paling mudah dilakukan, kerap menjadi awal dari perilaku Bullying yang
lainnya serta dapat menjadi langkah pertama menuju pada kekerasan yang lebih jauh.

 Bullying secara Fisik

Bullying Secara Fisik Yang termasuk jenis ini ialah memukuli, mencekik, menyikut, meninju,
menendang, menggigit, emiting, mencakar, serta meludahi anak yang ditindashingga ke posisi yang
menyakitkan, merusak serta menghancurkan barang- barang milik anak yang tertindas. Kendati
Bullying Jenis ini adalah yang paling tampak dan mudah untuk diidentifikasi, namun kejadian
Bullying Secara fisik tidak sebanyak Bullying Dalam bentuk lain. Anak yang secara teratur
melakukanBullying dalam bentuk ini kerap merupakan anak yang paling bermasalah dan cenderung
beralih pada tindakan-tindakan kriminal yang lebih lanjut.

 Bullying secara Rasional

Bullying Secara Relasional (pengabaian) digunakan untuk mengasingkan atau menolak seorang
teman atau bahkan untuk merusak hubungan persahabatan. Bullying secara relasional adalah
pelemahan harga diri si korban secara sistematis melalui pengabaian, pengucilan, pengecualian atau
penghindaran. Perilaku ini dapat mencakup sikap-sikap yang tersembunyi seperti pandangan yang
agresif, lirikan mata, helaan nafas, bahu yang bergidik, cibiran, tawa mengejek dan bahasa tubuh
yang kasar. Bullying Secara relasional mencapai puncak kekuatannya di awal masa remaja, saat
terjadi perubahan-perubahan fisik, mental, emosional dan seksual.Ini adalah saat ketika remaja
mencoba untuk mengetahui diri mereka dan menyesuaikan diri dengan teman-teman sebaya.

 Bullying Elektronik

Bullying Elektronik Merupakan bentuk dari perilaku Bullying yang dilakukan pelakunya melalui
sarana elektronik seperti komputer, handphone, internet, website, chatting room,e-mail, SMS dan
sebagainya. Biasanya ditujukan untuk meneror korban dengan menggunakan tulisan, animasi,
gambar dan rekaman video atau film yang sifatnya mengintimidasi, menyakiti atau menyudutkan.
Bullying jenis ini biasanya dilakukan oleh kelompok remaja yang telah memiliki pemahaman cukup
baik terhadap sarana teknologi informasi dan media elektronik lainnya.

B. Penyebab Bullying

Banyak sekali faktor penyebab mengapa seseorang berbuat Bullying. Pada umumnya orang
melakukan bullying karena merasa tertekan, terancam, terhina, dendam dan sebagainya. Berikut
faktor-faktor yang menyebabkan perilaku Bullying antar pelajar:

1. Faktor Keluarga

Pelaku Bullying bisa jadi menerima perlakuan Bullying pada dirinya, yang mungkin dilakukan oleh
seseorang di dalam keluarga. Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga yang agresif dan berlaku kasar
akan meniru kebiasaan tersebut dalam kesehariannya. Kekerasan fisik dan verbal yang dilakukan
orang tua kepada anak akan menjadi contoh perilaku. Hal ini akan diperparah dengan
kurangnyakehangatan kasih sayang dan tiadanya dukungan dan pengarahan membuat anakmemiliki
kesempatan untuk menjadi seorang pelaku Bullying. Sebuah studi membuktikan bahwa perilaku
agresif meningkat pada anak yang menyaksikankekerasan yang dilakukan sang ayah terhadap ibunya.

2. Faktor Kepribadian

Salah satu faktor terbesar penyebab anak melakukan Bullying adalah tempramen. Tempramen
adalah karakterisktik atau kebiasaan yang terbentuk dari respon emosional. Hal ini mengarah pada
perkembangan tingkah laku personalitas dan sosial anak. Seseorang yang aktif dan impulsif lebih
mungkin untuk berlaku Bullying Dibandingkan orang yang pasif atau pemalu. Beberapa anak pelaku
Bullying sebagai jalan untuk mendapatkan popularitas, perhatian, atau memperoleh barang-barang
yang diinginkannya biasanya mereka takut jika tindakan Bullying Menimpa diri mereka sehingga
mereka mendahului berlaku Bullying Pada orang lain untuk membentuk citra sebagai pemberani.
Meskipun beberapa pelaku Bullying Merasa tidak suka dengan perbuatan mereka, mereka tidak
sungguh-sungguh menyadari akibat perbuatan mereka terhadap orang lain.

3. Faktor Sekolah

Tingkat pengawasan di sekolah menentukan seberapa banyak dan seringnya terjadi peristiwa
Bullying. Sebagaimana rendahnya tingkat pengawasan di rumah, rendahnya pengawasan di sekolah
berkaitan erat dengan berkembangnya pelaku Bullying Di kalangan siswa. Pentingnya pengawasan
dilakukan terutama di tempat bermain dan lapangan, karena biasanya di kedua tempat tersebut
perilaku Bullying Kerap dilakukan. Penanganan yang tepat dari guru atau pengawas terhadap
peristiwa Bullying Adalah hal yang penting karena perilaku Bullying Yang tidak ditangani dengan baik
akan meyebabkan kemungkinan perilaku itu terulang.

C. Tanda gejala Bullying

Menurut Psikolog Ratna Juwita, siswa korban bullying akan mengalami permasalahan kesulitan
dalam membina hubungan interpersonal dengan orang lain dan jarang datang ke sekolah. Akibatnya,
mereka (korban bullying) ketinggalan pelajaran dan sulit berkonsentrasi dalam belajar sehingga hal
tersebut mempengaruhi kesehatan fisik dan mental baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. Ada beberapa tanda gejala seorang anak mengalami Bullying, diantaranya :

1) Kesulitan dalam bergaul


2) Merasa takut datang ke sekolah sehingga sering bolos

3) Ketinggalan pelajaran

4) Mengalami kesulitan berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran

5) Kesehatan fisik dan mental (jangka pendek/jangka panjang) akan terpengaruh

6) Takut pergi ke sekolah

7) Sering pergi ke UKS atau tempat menyendiri yang membuatnya nyaman

8) Menangis sebelum atau sesudah bersekolah

9) Tidak tertarik pada aktivitas sosial yang melibatkan murid lain

10) Sering mengeluh sakit sebelum pergi ke sekolah

11) Harga diri yang rendah

12) Perubahan drastis pada sikap, cara berpakaian, atau kebiasaannya

13) Lecet luka

D. Dampak Bullying

1.Gangguan Kesehatan Fisik Beberapa dampak fisik yang biasanya ditimbulkan Bullying adalah sakit
kepala, sakit tenggorokan, flu, batuk, bibir pecah-pecah, dan sakit dada. Bahkan dalam kasus-kasus
yang ekstrim seperti insiden yang terjadi di IPDN, dampak fisik ini bisa mengakibatkan kematian.2.

Menurunnya Kesejahteraan Psikologis Dampak lain yang kurang terlihat, namun berefek jangka
panjang adalah menurunnya kesejahteraan psikologis (Psychological well-being) dan penyesuaian
sosial yang buruk. Dari penelitian yang dilakukan Riauskina dkk., ketika mengalami Bullying, korban
merasakan banyak emosi negatif (marah, dendam, kesal, tertekan, takut, malu, sedih, tidak nyaman,
terancam) namun tidak berdaya menghadapinya. Dalam jangka panjang emosi-emosi ini dapat
berujung pada munculnya perasaan rendah diri bahwa dirinya tidak berharga. Kesulitan
menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial juga muncul pada para korban. Mereka ingin pindah ke
sekolah lain atau keluar dari sekolah itu, dan kalaupun mereka masih berada di sekolah itu, mereka
biasanya terganggu prestasi akademisnya atau sering sengaja tidak masuk sekolah. Yang paling
ekstrim dari dampak psikologis ini adalah kemungkinan untuk timbulnya gangguan psikologis pada
korban Bullying, seperti rasa cemas berlebihan, selalu merasa takut, depresi, Ingin bunuh diri, dan
gejala-gejala gangguan stres pasca-trauma (Post-traumatic stress disorder).

E. Pencegahan Bullying

Upaya mencegah dan mengatasi Bullying di Sekolah bisa dimulai dengan:

1. Menciptakan Budaya Sekolah yang Beratmosfer Belajar yang Baik. Menciptakan budaya sekolah
yang beratmosfer belajar tanpa rasa takut, melalui pendidikan karakter, menciptakan kebijakan
pencegahan Bullying.
Disekolah dengan melibatkan siswa, menciptakan sekolah model penerapan sistemanti-Bullying,
serta membangun kesadaran tentang bullying dan pencegahannya kepada stakeholders sampai ke
tingkat rumah tangga dan tempat tinggal.

2. Menata Lingkungan Sekolah Dengan Baik. Menata lingkungan sekolah dengan baik, asri dan hijau
sehingga anak didik merasa nyaman juga merupakan faktor yang sangat berpengaruh dan akan
membantu untuk pencegahan Bullying

3. Dukungan Sekolah terhadap Kegiatan Positif Siswa. Sekolah sebaiknya mendukung kelompok-
kelompok kegiatan agar diikuti oleh seluruh siswa. Selanjutnya sekolah menyediakan akses
pengaduan atau forum dialog antara siswa dan sekolah, atau orang tua dan sekolah, dan
membangun aturan sekolah dan sanksi yang jelas terhadap tindakan Bullying.

F. Penanganan Bullying

Pada umumnya orang melakukan bullying karena merasa tertekan, terancam, terhina, dendam, dan
lain sebagainya. Bullying disebabkan oleh korban dari keadaan lingkungan yang membentuk
kepribadiannya menjadi agresif dan kurang mampu mengendalikan emosi. Faktor lain yang
berpengaruh cukup kuat terhadap anak untuk berbuat bullying yaitu adanya tayangan televisi yang
sering mempertontonkan kekerasan dalam sinetron atau film atau acara lain seperti acara sidik,
berita utama dan lain sebagainya. Pencegahan agar anak tidak menjadi pelaku bullying orang tua
harus mampu mengembangkan kecerdasan emosional anak sejak dini. Sekolah dan pemerintah juga
harus bersikap tegas dalam menghadapi bullying. Sekolah dapat mengadakan program anti bullying.
Bimbingan konseling juga berperan penting dalam mencegah bullying. Bimbingan konseling dapat
membantu supaya siswa :

a) Memiliki pemahaman diri.


b) Mengembangkan sikap positif.

c) Membuat pilihan kegiatan secara sehat.

d) Mampu menghargai orang lain.

e) Memiliki rasa tanggung jawab.

f) Mengembangkan ketrampilan hubungan antar pribadi.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bullying adalah suatu tindakan negatif yang dilakukan secara berulang-ulang dimana tindakan
tersebut sengaja dilakukan dengan tujuan untuk melukai dan membuat seseorang merasa tidak
nyaman.

Pemahaman moral adalah pemahaman individu yang menekankan pada alasan mengapa suatu
tindakan dilakukan dan bagaimana seseorang berpikir sampai pada keputusan bahwa sesuatu adalah
baik atau buruk. Pemahaman moral bukan tentang apa yang baik atau buruk, tetapi tentang
bagaimana seseorang berpikir sampai pada keputusan bahwa sesuatu adalah baik atau buruk.
Peserta didik dengan pemahaman moral yang tinggi akan memikirkan dahulu perbuatan yang akan
dilakukan sehingga tidak akan melakukan menyakiti atau melakukan bullying kepada temannya.

Selain itu, keberhasilan remaja dalam proses pembentukan kepribadian yang wajar dan
pembentukan kematangan diri membuat mereka mampu menghadapi berbagai tantangan dan
dalam kehidupannya saat ini dan juga di masa mendatang. Untuk itu mereka seyogyanya
mendapatkan asuhan dan pendidikan yang menunjang untuk perkembangannya.

B. Saran

1. Hendaknya pihak sekolah proaktif dengan membuat program pengajaran keterampilan sosial,
Problemsolving, manajemen konflik, dan pendidikan karakter.

2. Hendaknya guru memantau perubahan sikap dan tingkah laku siswa di dalammaupun di luar kelas;
dan perlu kerjasama yang harmonis antara guru BK, guru-guru mata pelajaran, serta staf dan
karyawan sekolah.

3. Sebaiknya orang tua menjalin kerjasama dengan pihak sekolah untuk tercapainyatujuan
pendidikan secara maksimal tanpa adanya tindakan Bullying antar pelajar disekolah.

Anda mungkin juga menyukai