Anda di halaman 1dari 27

Ketika Anda berencana mendekorasi ulang rumah Anda, memilih warna bisa jadi keputusan yang

berisiko. Perpaduan warna yang salah dapat memperburuk suasana di seluruh rumah. Untuk
menghindarinya, Anda bisa menggunakan strategi Color Wheel berikut ini.

Pada dasarnya, Color Wheel terdiri dari 12 warna yang disusun sedemikian rupa membentuk
lingkaran. Lingkaran ini terdiri dari warna dasar, sekunder, dan tersier dengan urutan tertentu yang
dapat dijadikan pedoman padu-padan warna di rumah Anda.

Untuk menyebut variasi sebuah warna, istilah yang sering digunakan dalam memadukan warna
adalah shades, tint, dan tones. Ketiga istilah ini sebenarnya merujuk pada tingkat kecerahan dan
kegelapan dari sebuah warna.

Tints merupakan hasil dari penambahan sebuah warna dengan warna putih sehingga tampak lebih
muda.

Kebalikan dari tints adalah shades, yang diperoleh dengan menambahkan warna hitam terhadap
warna tertentu. Perpaduan ini menghasilkan warna yang lebih gelap.

Sementara itu, tones merupakan perpaduan antara warna apapun dengan warna abu-abu.
Perpaduan ini menghasilkan warna yang lebih tua daripada tints, tetapi tidak segelap hasil dari
shades.

Nah, dari berbagai variasi warna di atas, ada beberapa strategi padu-padan warna yang bisa
dicoba.

1. Warna Monokromatis
Sesuai namanya, warna monokromatis hanya menggunakan satu warna dengan berbagai variasi
tints, shades, dan tones (seperti gambar di bawah).

Source: createcph

(Gambar di atas) Misalnya, jika dinding rumah Anda berwarna abu, maka Anda dapat memilih warna
putihatau untuk warna gorden. Perpaduan warna-warna monokromatis ini membawa efek gradasi
yang membuat ruangan terkesan lapang.

(Gambar di bawah) Warna monokromatis juga cocok untuk kamar tidur atau ruang baca yang
membutuhkan ketenangan di dalamnya.

Source: desiretoinspire

2. Warna analog

Jika Anda memadukan warna-warna yang letaknya bersebelahan di Color Wheel, perpaduan ini
dinamakan warna analog.

Source: _vkvvisualsblog

(Gambar di atas) Perpaduan warna analog terlihat pada pemilihan warna sofa dan pajangan di
dinding. Warna hijau, kuning, dan sedikit biru merupakan warna yang berdekatan di Color Wheel.

Fabelio TIPS:

Karena menggunakan beberapa warna sekaligus, perpaduan warna analog dapat membuat mata
lelah. Oleh karena itu, sebaiknya perpaduan warna analog digunakan untuk item yang tidak
mendominasi, misalnya sarung bantal atau sprai yang dapat sering diganti.

3. Warna komplementer

Warna komplementer adalah perpaduan dua warna yang sangat kontras. Warna ini letaknya
berseberangan di Color Wheel. Penggunaan warna komplementer dapat meningkatkan energi di
dalam ruangan, namun tetap enak dipandang mata.
Source: _designsponge

(Gambar di atas dan bawah) Warna oranye berkomplementer dengan warna biru. Sementara, warna
hijau dengan warna merah. Agar tidak terlalu mencolok, Anda dapat memilih komplementer yang
setingkat lebih muda. Misalnya, bantalan oranye yang diletakkan bersama cushion biru muda atau
kursi merah dengan karpet hijau muda.

Source: _sadecor

4. Warna Triadic

Tarik garis membentuk segitiga sama sisi di antara warna-warna yang ada di Color Wheel, maka
Anda akan mendapatkan warna triadic. Warna triadic yang paling populer adalah perpaduan biru-
kuning-merah. Warna triadic cocok untuk ruangan yang membutuhkan kesan energik, seperti kamar
anak.

Source: _bhg

(Gambar di atas) Kunci dari perpaduan warna triadic adalah keseimbangan. Karpet merah di kamar
anak bisa jadi elemen yang cukup mendominasi, sementara warna biru hanya muncul dari
headboard dan warna kuning dari lukisan yang tidak intens.

5. Warna split-complementary

Perpaduan split-complementari diperoleh dengan menarik garis antara dua warna komplementer
yang bersebrangan, lalu mencari padanan warna lain di salah satu sisinya. Contoh dari warna split-
complementary adalah biru-merah-orange.

Source: pinterest

(Gambar di atas) Aturan sederhana untuk berkreasi dengan warna split-complementary adalah
dengan memilih beragam tones, tints, dan shades demi keseimbangan. Warna oranye yang dipilih
pada gambar di atas merupakan oranye dengan shades yang lebih gelap untuk mengimbangi warna
biru dan merah yang amat cerah.
Warna-Warna Pada Color Wheel
Kamis, 28 Juli 2016 14:00 WARNA - Roda Warna

Color wheel atau roda warna adalah diagram warna yang menyediakan ilustrasi berguna
tentang warna apa saja yang cocok dan warna apa yang tidak cocok untuk dipadukan.
Roda warna terbagi menjadi beberapa bagian yaitu:

Warna primer

Warna primer adalah warna yang tidak bisa dihasilkan dengan mencampurkan warna-
wana lain.Yang termasuk ke dalam warna primer adalah: warna merah, biru, kuning.

Warna sekunder
Warna sekunder dihasilkan dengan mencampurkan warna primer dengan kombinasi
warna yang berbeda. Warna hijau, jingga, dan ungu adalah warna-warna yang termasuk
ke dalam warna sekunder.

Warna tersier

Warna tersier dihasilkan dengan mencampurkan warna primer dan warna sekunder.
Contoh warna primer adalah: kuning-jingga, merah-jingga, merah-ungu, biru-ungu,
biru-hijau, dan kuning-hijau.

Pengertian Color wheel (Roda Warna)


Written By Nur Fatin Monday, 17 June 2019 Add Comment

Color wheel merupakan dasar dari teori warna, yaitu sebuah bagan yang memetakan segala
warna yang ada. Dalam color wheel tersebut dapat dilihat urutan warna yang berhubungan satu
dengan lain secara harmonis. Berikut adalah penjelasan seputar pengertian Color wheel (Roda
Warna), Aturan dasar yang terkait dengan Color Wheel dan Jenis Warna Berdasarkan Letaknya
dalam Color Wheel.

Definisi Color wheel (Roda Warna)

Roda warna adalah semua hal tentang mencampurkan warna. Color Wheel (Roda Warna) Teori
dasar warna yang digambarkan dalam bentuk lingkaran (roda) atau yang biasa disebut dengan
Color Wheel (roda warna) ini terdiri dari tiga warna dasar, yaitu merah, biru, dan kuning yang
biasa disebut sebagai warna Primer. Kemudian pencampuran dari dua warna dasar ini
melahirkan warna baru berupa warna sekunder. Selanjutnya warna primer yang dicampur
dengan warna sekunder akan menghasilkan warna tersier. Warna-warna tersebut digambarkan
dalam sebuah lingkaran warna yang lebih dikenal dengan sebutan Color Whell.

Aturan dasar yang terkait dengan Color Wheel

1. Monochromatic Color Merupakan perpaduan dari beberapa warna yang bersumber dari
satu warna dengan nilai dan intensitas yang berbeda.

2. Warna Analog Merupakan kombinasi dari warna-warna terdekat.

3. Warna Pelengkap Digunakan saat dimana beberapa desain membutuhkan sebuah nilai
kontras yang cukup untuk menarik perhatian lebih dari pembaca visual. Misal :biru dan
orange, merah dan hijau.

4. Warna Triad Teori roda warna menjelaskan bagaimana warna-warna dasar mampu
melahirkan berbagai warna baru disekitarnya. Terdapat sangat banyak sekali kombinasi
warna selain dari warna-warna dasar untuk dapat membuat sebuah desain tampak unik
dan berbeda.

Related

 Pengertian Peranan dan Teorinya


 Pengertian Drama serta Tujuan, Ciri Dan Unsurnya
 Pengertian Serat Tekstil Serta Jenisnya
Jenis Warna Berdasarkan Letaknya dalam Color Wheel

1. Warna primer adalah warna utama yang terdiri dari biru, merah, dan kuning yang disebut
juga sebagai Hue. Ketiga warna dasar ini adalah warna yang bisa dikombinasikan dan
menghasilkan warna-warna turunan lainnya. Warna-warna inilah yang bisa ditangkap
oleh mata manusia karena mata manusia seperti spesies lain yang memiliki tiga macam
reseptor warna yang disebut makhluk trichromat. Karena pada dasarnya warna primer
bukan milik cahaya, tetapi lebih merupakan konsep biologis, yang didasarkan pada
respons fisiologis mata manusia terhadap cahaya. Secara fundamental, cahaya adalah
spektrum berkesinambungan dari panjang gelombang (wave length), yang berarti
terdapat jumlah warna yang tak terhingga. Mata manusia hanya mampu menangkap
panjang gelombang sampai batas tertentu karena jenis alat penerima/reseptor manusia
yang disebut sel kerucut hanya mampu menangkap panjang gelombang hingga 780
nanometer. Sehingga tiga warna dasar inilah yang mampu ditangkap manusia dan
disebut sebagai warna utama.

2. Warna Sekunder Warna-warna yang dihasilkan dari percampuran warna-warna primer


(biru, merah, dan kuning) dalam satu ruang warna.

3. Warna Tersier Warna yang dihasilkan dari campuran satu warna primer dengan satu
warna sekunder dalam sebuah ruang warna.

4. Warna Hangat dan Warna Dingin Color wheel bisa dibagi menjadi dua: warna hangat
dan warna dingin. Warna hangat merupakan warna yang energik, terang, dan menarik
perhatian. Sedangkan untuk warna dingin merupakan warna yang memberikan impresi
tenang dan mempunyai efek menenangkan.

5. Warna Natural Warna yang dikategorikan natural dalam color wheel adalah: hitam, abu-
abu, dan putih. Warna-warna natural dapat diperoleh dari warna sekunder dan tersier
yang memiliki tone rendah/gelap.

6. Tints, Tone, Shades. Pada dasarnya tints, tone, shades adalah sama, yaitu
menambahkan warna natural ke dalam suatu warna sehingga memberikan efek
menerangkan atau menggelapkan intensitas suatu warna. Tints : penambahan warna
putih Shades : penambahan warna hitam Tone : penambahan warna abu-abu
Harmoni Warna
13 Februari 2016 19:51 Diperbarui: 14 Februari 2016 04:53 0 0 0 Mohon Tunggu...

Klik Disini untuk memperbesar gambar cover dan cheat sheet-nya(keterangan)

Apakah celana ungu yang dipakai karakter Hulk besutan Marvel hanya kebetulan belaka, atau
mengandung sesuatu?

Ratusan tahun yang lalu seseorang bernama Sir Issac Newton, sebagai orang yang
memperkenalkan circle of color, kemudian memicu banyak ilmuwan dan seniman seperti C.B.,
Louis-Bertrand Castel, Ignaz Schiffermüller, Moses Harris, hingga, Johann Wolfgang von
Goethe, untuk mempelajari dan merancang berbagai variasi dari konsep ini. Perbedaan pendapat
tentang keabsahan satu format di atas yang lain terus memancing perdebatan tentang siapa yang
benar. Terlepas dari itu semua, teori-teori circle of color ini telah membuatcolor wheel menjadi
sebuah harmoni dan sangat luas penerapannya.

color harmony
Harmoni sendiri memiliki arti keselarasan/keserasian dari elemen-elemen yang ada. Jika ditarik
dalam kegiatan visual, color harmony atau keharmonisan warna mempunyai makna elemen
warna yang dapat menyenangkan penglihatan. Keharmonisan warna ini akan dapat merangsang
indera penglihatan kita dan menciptakan perasaan "senang" di dalam hati kita.
Untuk mencapai tingkat keharmonisan warna yang baik, ada beberapa formula yang biasanya
digunakan.

 Warna Analogous (Analogous Color), Kombinasi warna yang bersebelahan/letak berdekatan

Foto Mobil maenan ini mempunyai warna kuning dan merah serta foto film analog berwarna
kuning dan hijau, kombinasinya merupakan warna yang bersebelahan dalam color wheel

 Warna Komplementer (Complementary Color), adalah warna-warna yang saling berseberangan


antara satu dengan yang lainnya memiliki sudut 180 derajat, sehingga warna-warna ini akan sangat
kontras.
 Warna Split Komplementer (Split Complementary Color), adalah mirip dengan warna
komplementar, tapi salah satu ujung kemudian dibagi menjadi dua, sehingga membentuk formula Y
terbalik.

Sebenarnya ini sedikit meleset, yang benar jika kombinasi itu, ungu(bukan biru), hijau, dan merah.
 Warna Triads(Triadic Color), adalah kombinasi warna dengan bentuk segitiga di dalam roda
warnanya.

Setelah mengetahui formula warna-harmonis, sekarang kita memiliki bayangan yang baik dalam
berkonsep membuat sebuah karya foto. Alam ini merupakan komposisi warna yang paling
harmonis, bisa kita manfaatkan untuk melatih kepekaan.

Ah, jadi sekarang kita tahu, kenapa celana karakter Hulk berwarna ungu bukan?
Benar, karena hijau dan ungu merupakan Warna Komplementer.

Salam Jepret.

MENGENAL PENTINGNYA PERANAN


WARNA DALAM DESAIN GRAFIS
19 APRIL 2018
By: Awita Ekasari Larasati Comments: 0

Facebook Twitter WhatsApp Line


Warna merupakan salah satu daya tarik dalam desain. Warna dapat memengaruhi
pemikiran, reaksi, bahkan mengubah mood seseorang saat melihatnya. Pengaruh warna
begitu besar karena dapat menggali lebih dalam psikologi manusia. Karena
pengaruhnya yang begitu besar, maka tak heran muncul berbagai tren warna, seperti
warna pastel yang mengedepankan kelembutan.
Begitu pentingnya peranan warna dalam desain, maka dikenal adanya istilah colors
harmony, yaitu kombinasi yang selaras antara warna satu dengan warna lainnya. Untuk
mencapai tingkat keselarasan warna yang baik. Berikut ada beberapa jenis formula
yang sering digunakan.
1. Analogous Colors
Warna analog adalah kelompok tiga warna yang saling berdekatan pada roda warna,
berbagi warna yang sama, dengan satu warna dominan yang cenderung menjadi warna
primer atau sekunder dan tersier. Merah, oranye, dan merah-oranye. Skema warna
analog menciptakan tampilan yang kaya dan monokromatik. Paling baik digunakan
dengan warna hangat atau dingin, menciptakan tampilan yang memiliki suhu tertentu
serta harmoni warna yang tepat.

2. Complementary Colors
Warna yang saling berhadapan di roda warna disebut dianggap sebagai warna
komplementer (contoh: merah dan hijau). Kontras tinggi dari warna komplementer
menciptakan tampilan yang dinamis terutama ketika digunakan pada saturasi penuh.
Skema warna ini harus dikelola dengan baik. Warna komplementer sulit digunakan
dalam jumlah yang besar, tetapi baik digunakan ketika ingin membuat sesuatu yang
lebih menonjol. Namun, warna komplementer benar-benar bukan pilihan yang tepat
untuk teks.
3. Triadic Colors
Skema warna triadic menggunakan warna yang posisinya membentuk segitiga sama sisi
ditempatkan secara merata di sekitar roda warna. Keserasian warna triadik cenderung
cukup hidup, bahkan jika menggunakan versi warna yang pucat atau tidak jenuh. Untuk
menggunakan harmoni triadic dengan baik, warna harus secara hati-hati diseimbangkan
– biarkan satu warna mendominasi dan gunakan dua lainnya untuk aksen.

4. Split-Complementary
Skema warna split-complementary adalah variasi dari skema warna komplementer.
Selain warna dasar, ia menggunakan dua warna yang berdekatan dengan warna
komplementer yang ada di seberangnya dalam roda warna pelengkapnya. Skema warna
ini memiliki kontras visual kuat yang sama dengan skema warna komplementer, tetapi
memiliki sedikit ketegangan. Skema warna split-free sering merupakan pilihan yang
baik untuk pemula.
5. Rectangle (tetradic)
Skema warna persegi panjang atau tetradic menggunakan empat warna yang disusun
menjadi dua pasangan komplementer. Skema warna ini menawarkan banyak
kemungkinan untuk variasi. Skema warna tetradic bekerja paling baik jika kamu
membiarkan satu warna menjadi dominan. Kamu harus memperhatikan keseimbangan
antara warna-warna hangat dan sejuk dalam desainmu.

6. Monotone Chromatic
Warna yang dihasilkan dari satu warna, namun dengan perbedaan saturasi.
7. Monotone Achromatic
Warna yang dihasilkan berurutan satu warna dari putih ke hitam.

Itu dia jenis-jenis colors harmony yang ada dalam dunia desain dan masih digunakan
sampai sekarang dalam menentukan kombinasi warna. Bagaimana? Apa kalian sudah
pernah menerapkannya? Buat kalian yang mau tahu lebih banyak informasi seputar
desain, animasi, dan film lainnya bisa kalian cek di media sosial kita @idseducationcom.
Atau kalau mau belajar seputar desain, animasi, dan film. Yuk! Kembangkan bakat dan
kemampuan yang kamu miliki di IDS | International Design School. Selengkapnya
bisa kamu cek di program pendidikan kita ya.

Teori Warna - Dasar


Warna merupakan salah satu unsur yang tidak bisa dipisahkan dari dunia desain grafis.
Warna memberikan peranan yang sangat penting, karena setiap warna memiliki karakter
dan memberikan dampak secara psikologis kepada audience-nya.

Saya akan coba menjabarkan beberapa konsep dasar yang terdapat dalam Teori
Warna. Untuk penjabaran pertama meliputi Konsep Warna dan yang kedua adalah Harmoni
Warna (Color Harmony).

G.01 Diagram Lingkaran Warna


Gambar G.01 dikenal dengan istilah "lingkaran warna" atau beberapa orang menyebutnya
dengan istilah "roda warna" (Color Wheel), namun apapun sebutan istilahnya yang perlu
dipahami adalah prinsipnya. Prinsip dari roda/lingkaran warna di atas adalah menggunakan
tiga warna utama (primer), antara lain "merah; kuning; biru". Sejarah menyebutkan bahwa
diagram lingkaran warna tersebut pertama kali dikembangkan oleh Sir Isaac Newton pada
tahun 1666. Ada beberapa sumber yang menyebutkan bahwa teori lingkaran warna
tersebut mulai dikenal pada taun 1800an. Mengenai
perbedaan tahun ternyata masih merupakan perdebatan.

Menurut teori, warna primer (merah, kuning dan biru) kalau dicampurkan akan dapat
menghasilkan warna-warna baru.

G.02 Warna Primer (merah, kuning, biru)

G.03 Warna Sekunder

Gambar G.03 disebut juga dengan warna sekunder, yaitu warna-warna yang dihasilkan
karena hasil pencampuran warna primer. Sebagai contoh warna 'ungu' didapatkan dari hasil
pencampuran warna 'merah dan biru'.

G.04 Warna Tersier

Sedangkan warna tersier (Gambar G.04) merupakan warna yang didapat dari
pencampuran antara warna primer dengan warna sekunder.

Color Harmony
Sekarang kita akan coba membahas mengenai Harmoni Warna (Color Harmony).

har·mo·ny (här m -n )
n. pl. har·mo·nies
Definisi harmony adalah "A pleasing combination of elements in a
whole". Keselarasan kombinasi tersebut mencakup keseluruhan bagian, entah
itu dalam bidang musik, warna, puisi bahkan mungkin juga makanan!
Dalam sebuah kegiatan visual, keharmonisan warna merupakan faktor yang
dapat menyenangkan mata kita. Keharmonisan akan dapat merangsang indera
penglihatan kita dan menciptakan perasaan "seimbang" di dalam hati
kita. Sebagai contoh, sebuah karya visual yang cukup membosankan untuk
dilihat, sehingga seorang penikmat visual tidak merasa puas untuk menikmati
sebuah karya visual dan ia tidak merasa terdorong untuk memiliki perasaan
'seimbang' itu di dalam hatinya, maka ia tidak akan tahan atau betah berlama-
lama melihat karya visual tersebut.
Untuk mencapai tingkat keharmonisan warna yang baik, kita akan mempelajari
beberapa jenis formula yang sering digunakan.

1. Warna Analogous (Analogous Color), adalah warna-warna yang disusun


saling bersebelahan dalam roda warna.

G.05 Warna Analogous

2. Warna Komplementer (Complementary Color), adalah warna-warna


yang saling berseberangan antara satu dengan yang lainnya, sehingga warna-
warna ini akan sangat kontras.

G.06 Warna Komplementer

3. Warna Split Komplementer (Split Complementary Color), adalah


hampir sama dengan warna komplementar, tapi salah satu ujung tanda panah
dibagi menjadi dua. Contoh dapat dilihat pada Gambar G.07, berarti warna split
komplementernya adalah merah-ungu dan hijau. Formula-nya mirip dengan
huruf "Y" terbalik.
G.07 Warna Split Komplementer

4. Warna Triads, adalah kombinasi warna dengan bentuk segitiga di dalam


roda warnanya.

G.08 Warna Triads

5. Monotone Achromatic, adalah warna yang dihasilkan berurutan satu warna


dari putih ke hitam

G.09. Warna Monotone Achromatic dari putih ke hitam

6. Monotone Chromatic, adalah warna yang dihasilkan dari satu warna namun
dengan perbedaan saturasi.
G.10 Warna Monotone Chromatic dari biru ke biru tua

Setelah mengetahui perbedaan jenis warna-harmonis, sekarang kita memiliki panduan


dalam membuat sebuah rancangan desain yang baik dan memiliki konsep.

Sebagai catatan: apabila kita bingung menentukan komposisi warna yang


harmonis, kita dapat melihat alam sekitar kita. Karena warna yang terdapat di
alam natural merupakan komposisi warna yang paling harmonis.

G.11 Warna yang ada di alam adalah warna paling harmonis.

Model Warna CMYK

CMYK (adalah kependekan dari cyan, magenta, yellow-kuning, dan black-hitam, dan biasanya juga
sering disebut sebagai 'warna proses' atau 'empat warna'). CMYK adalah sebuah model warna
berbasis pengurangan sebagian gelombang cahaya (substractive color model) dan yang umum
dipergunakan dalam pencetakan berwarna. Istilah CMYK juga biasanya digunakan untuk menjelaskan
proses pencetakan itu sendiri. Meskipun terdapat beberapa methode pencetakan yang diterapkan pada
percetakan, operator cetak, pembuat mesin cetak dan urutan penintaan, proses pewarnaan umumnya
berurutan sesuai dengan singkatannya, yaitu CMYK.

Bagaimana hubungan RGB - CMYK

Secara teori sebenarnya model warna CMY (tanpa Black - Hitam) adalah kebalikan secara langsung dari
model warna RGB, dalam hal ini bisa ditarik analogi fungsi konversi sederhana seperti:
fungsi [r,g,b] = cmy2rgb (c,m,y)
r = 1.0 - c;
g = 1.0 - m;
b = 1.0 - y;

Namun faktanya, model warna RGB yang banyak dijumpai dalam metode reproduksi
warna alat-alat optik, seperti Camera Digital, Layar Monitor atau Pemindai Warna sangat tergantung
pada komponen alat; sedangkan model warna CMY(+K) tergantung pada parameter proses pencetakan,
baik teknologi pencetakan maupun bahan-bahan materi cetak dan tinta yang dipergunakan. Kedua
model warna tersebut memiliki ketergantungan dalam memvisualkan warna.
Oleh karena itu tidak ada rumusan yang sederhana dalam mengkonversi warna RGB ke CMYK atau
kebalikannya. Seperti:
fungsi [r,g,b] = cmyk2rgb (c,m,y,k)
r = 1.0 - (c+k);
g = 1.0 - (m+k);
b = 1.0 - (y+k);

Membandingkan peralatan optik RGB seperti layar monitor dengan hasil cetak CMYK sangatlah sulit
(lihat inset: perbandingan model warna RGB dan CMYK), karena baik komponen peralatan maupun
pigmen (zat warna) tinta berbeda sekali.
Meskipun tidak ada rumusan yang sederhana untuk mengkonversi RGB ke dalam model warna CMYK
namun banyak yang berusaha mengimplementasikan proses konversi tersebut diatas. Proses ini biasa
disebut dengan Color Management System. Dengan memanfaatkan profil warna (color profile) sebuah
aplikasi software menghitung dan mengkonversi kedua data model tersebut.

Mengapa CMYK bukan CMY


Teori Penyerapan Warna (Substractive Color Model) mengatakan bahwa Cyan akan meyerap gelombang
cahaya Red-Merah, Magenta akan menyerap gelombang cahaya Green-Hijau dan Yellow akan menyerap
gelombang cahaya Blue - Biru adalah utopia semata.

Dalam penerapannya mustahil didapatkan tinta-tinta tersebut diatas


yang murni dapat menyerap seluruh gelombang cahaya yang seharusnya diserap. Oleh karena itu suka
atau tidak suka ada saja sebagian gelombang cahaya yang tidak diinginkan (Unwanted Color) yang
masih dipantulkan sehingga membuat kesalahan warna atau sering disebut hue error.
Meskipun ketiga tinta primer tersebut (CMY) masing-masing memantulkan gelombang cahaya warna
yang tidak diinginkan, tapi porsinya berbeda, tinta Cyan memantulkan cahaya Merah yang lebih besar
dibandingkan dengan cahaya Green - Hijau yang dipantulkan oleh tinta Magenta demikian juga cahaya
Biru oleh tinta Yellow.
Setelah kita menyadari bahwa penumpukan ketiga warna CMY masih memantulkan sedikit cahaya.
Oleh karena itu dalam proses pencetakan ditambahkan warna Black - Hitam sebagai warna ke-4, agar
reproduksi warna dapat menghasilkan kepekatan warna hitam yang diinginkan. (Lihat komentar:
Mungkin karena fungsi inilah warna ke-4 tersebut sering kali disebut Key, karena tinta blacK merupakan
kunci agar cetakan dapat menghasilkan warna pekat sekali)
lihat juga artikel di wikipedia "Benefits of using black ink" di CMYK.

silakan lihat seputar GCR dan Grey Balance

Warna Proses / Empat Warna


Jadi untuk mereproduksi gambar sehingga dapat dicapai hasil yang (relative) sempurna dibutuhkan
sedikitnya 4 Tinta yaitu: Cyan, Magenta, Yellow dan Black. Keempat tinta tersebut disebut Tinta /
Warna Proses. Tinta Proses adalah tinta yang dipergunakan untuk mereproduksi warna dengan proses
teknik cetak tertentu, seperti offset lithography, rotogravure, letterpress atau sablon. Berbeda dengan
Tinta yang hanya digunakan satu lapisan (single layer), karena tinta yang digunakan dapat ditumpuk-
tumpuk, maka sifat tinta proses harus memenuhi standard tertentu, seperti spesifikasi warna (dalam
model warna CIELab) dan nilai Opaqcity/Transparency. Kesalahan warna dalam penumpukan 2 macam
tinta tersebut disebut: Ink Trapping Error (berbeda dengan Layout Trapping Error). (ISO 2846-1 hingga
ISO 2846-5 adalah standar yang ditetapkan oleh badan standarisasi international terhadap warna dan
nilai transparency dari tinta proses 4 warna CMYK masing-masing untuk proses pencetakan: Sheet-fed
and heat-set web offset lithographic printing, Coldset offset lithographic printing, Publication gravure
printing, Screen printing dan Flexographic printing. Lihat: perbedaan Standar Warna di industri grafika
ISO 2846 dan ISO 12647) Teknik separasi saat ini sudah berkembang; Penggunaan 4 tinta proses masih
dominan, tapi metode menambah warna tinta cetak berkembang pesat. Teknologi HiFi Color
dikembangkan beberapa pihak antara lain Pantone mengembangkan Proses Hexachrome dan
Opaltone.Pada teknik Digital Inkjet Printing, perkembangan Warna Proses sedemikian pesatnya, hal ini
didorong lantaran karena masalah teknis (kecilnya nozzle dalam printing head), maupun persaingan
untukmenghadirkan reproduksi warna yang sempurna (sesuai dengan target pasar yang dituju),
ada tinta-tinta seperti: Light Magenta, Light Cyan, Grey, Matt Black, Orange dan Green dll.
Jadi Empat Warna adalah spesifik untuk penyebutan proses pewarnaan dengan menggunakan CMYK.

Singkatan Key untuk K dalam CMYK & Komentar artikel Cyan Magenta Yellow Key di wikipedia
bahasa Indonesia

Melihat perkembangan penggunaan warna hitam - Black dalam separasi warna seperti yang dijelaskan
diatas memberikan sedikit makna pentingnya warna hitam dalam separasi 4 warna.
Karena tinta Hitam tidak mempunyai nuansa warna (undefined hue), maka warna hitam baik dipakai
untuk mencampur separasi gambar tidak mengubah nuansa warna. Tinta Hitam hanya berfungsi untuk
memperkeruh warna atau orang awam akan melihat gambar menjadi lebih gelap.
Mungkin karena inilah singkatan K dalam CMYK menjadi Key bukan blacK.
Padahal vendor alat pemindai warna terdahulu seperti Dr. Hell, Crosfield dan Dainippon Screen
menggunakan singkatan K (atau kadang kala: Bk) pada panel kontrol warna untuk menghindari salah
sebut dengan Blue - Biru.
Bagi saya pengertian Key malah mengaburkan makna dan fungsi warna Hitam pada proses reproduksi
warna.
Mengomentari adanya artikel Cyan Magenta Yellow Key di wikipedia bahasa Indonesia saya jadi bingung
karena Key tidak ada hubungan dengan warna maupun nama warna yang biasa dikenal (lihat: Daftar
Warna di Wikipedia). Tapi apabila kita buka halaman Key pada definisi utama halaman model warna
CMYK versi Inggris, maka redirected ke Keyline (dalam ruang lingkup keyline design --> design grafis.
Keyline adalah garis-garis yang dipergunakan baik sebagai sketsa awal maupun penegasan akhir dalam
merancang design yang biasanya menggunakan warna Hitam). Makna Key menjadi rancu lagi, karena
sebelumnya Key yang terjemahan lepas adalah Kunci disebutkan merupakan kunci dari teori separasi
warna.
-------------------------------------------------------------
copy artikel tersebut:

Cyan Magenta Yellow Key, atau sering disingkat sebagai CMYK adalah proses pencampuran pigmen yang lazim
digunakan percetakan. Tinta process cyan, process magenta, process yellow, process black dicampurkan dengan
komposisi tertentu dan akurat sehingga menghasilkan warna tepat seperti yang diinginkan. Bahkan bila suatu saat
diperlukan, warna ini dengan mudah bisa dibentuk kembali.
Sistem CMYK juga digunakan oleh banyak printer kelas bawah karena keekonomisannya.
-------------------------------------------------------------

Penulisan Warna dalam Model Warna CMYK


Sebuah warna dalam model warna CMYK dituliskan dalam beberapa bentuk, seperti:
CMYK(c,m,y,k) atau Cc Mm Yy Kk, dimana c,m,y,k masing-masing memiliki domai 0 ~ 100, seperti
Schoolbus yellow = CMYK(0,15,95,0) atau C0 M15 Y100 K0 artinya warna Schoolbus Yellow mempunyai
komposisi dalam model warna CMYK sebagai berikut: tinta Magenta 15% ditambah/ditumpuk dengan
tinta Yellow 95%.

Perkembangan separasi terakhir simbol c dan m dengan huruf kecil juga dipakai untuk menyebutkan
Warna Light Cyan dan Light Magenta. (Jadi mohon dibedakan antara Nama warna dan Nilai komponen
warna)

Warna Primer, Sekunder dan Tersier (definisi yang perlu dikaji ulang, mengingat hitam / black
tidak mempunyai fungsi mengubah nilai jenis warna...)
Warna Primer dalam model warna CMYK adalah semua warna yang komposisi hanya terdiri dari 1
macam warna, seperti CMYK (100,0,0,0) atau CMYK (0,50,0,0) atau CMYK (0,0,0,20).
Warna Sekunder dalam model warna CMYK adalah semua warna yang komposisinya menggunakan
campuran 2 (dua) macam tinta proses, seperti CMYK (100,70,0,0), CMYK (0,100,100,0).
Sedangkan Warna Tersier dalam model warna CMYK adalah semua warna yang komposisinya terdiri dari
3 (tiga) macam) warna proses.

Dalam salah satu halaman di situs December Communication Inc. terdapat contoh dan nama warna-
warna dalam model warna CMYK, seperti: gainsboro, tomato, cat eye, cool mint etc.

Color Steps
Color Steps adalah kotak-kotak yang disusun sedemikian rupa dan digunakan untuk mengontrol warna
pada saat mencetak, biasanya kotak-kotak dengan komposisi 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%,
90%, 100% untuk masing-masing warna primer dan sekunder (lihat gambar).
Namun kadang kala tidak berurutan dan mencantumkan komposisi (terutama pada) warna primer untuk
1%, 2%, 3%, 4%, 5% serta 95%, 96%,97%, 98% dan 99%. Kotak-kotak seperti ini digunakan khusus untuk
mengontrol kemampuan mencetak titik raster dari proses cetak tertentu.
Komposisi 100% disebut Warna Solid.
JENIS WARNA BERDASARKAN POSISINYA
DALAM COLOR WHEEL (PART 1)

Warna Primer
Warna primer adalah warna utama yang terdiri dari biru, merah dan kuning
yang disebut juga sebagai Hue. Ketiga warna dasar ini adalah warna yang
bisa dikombinasikan dan menghasilkan warna-warna turunan lainnya. Warna-
warna inilah yang bisa ditangkap oleh mata manusia, dikarenakan mata
manusia seperti spesies lain yang memiliki tiga macam reseptor warna yang
disebut makhluk trichromat. Karena pada dasarnya warna primer bukan milik
cahaya, tapi lebih merupakan konsep biologis, yang didasarkan pada respon
fisiologis mata manusia terhadap cahaya. Secara fundamental, cahaya
adalah spectrum berkesinambungan dari panjang gelombang (wave length),
yang berarti terdapat jumlah warna yang tak terhingga. Mata manusia hanya
mampu menangkap panjang gelombang sampai batas tertentu dikarenakan
jenis alat penerima/reseptor manusia yang disebut sel kerucut hanya mampu
menangkap panjang gelombang hingga 780 nanometer. sehingga tiga warna
dasar inilah yang mampu di tangkap manusia dan disebut sebagai warna
utama.
3 warna utama (merah, kuning, biru) Sumber gambar www.tigercolor.com

Warna Sekunder
Adalah warna-warna yang dihasilkan dari percampuran warna-warna primer
(biru, merah dan kuning) dalam satu ruang warna. Hasil pencampuran
warnanya bisa dilihat dari diagram berikut dibawah ini :

 Biru + Kuning = Hijau


 Kuning + Merah = Oranye
 Merah + Biru = Ungu
Sumber gambar www.tigercolor.com

Warna Tersier
Merupakan warna yang dihasilkan dari campuran satu warna primer dengan
satu warna sekunder dalam sebuah ruang warna.
Sumber gambar www.tigercolor.com

JENIS WARNA BERDASARKAN POSISINYA


DALAM COLOR WHEEL (PART 2)

Bagian pertama dapat dibaca diartikel sebelumnya JENIS WARNA BERDASARKAN


POSISINYA DALAM COLOR WHEEL (Part 1)
Warna Hangat & Warna Dingin
Color wheel bisa dibagi menjadi dua bagian : warna hangat dan warna dingin.
Warna hangat merupakan warna yang energik, terang, dan menarik
perhatian. Sedangkan untuk warna dingin merupakan warna yang
memberikan impresi tenang dan mempunyai efek menenangkan.
Warna Natural
Warna yang dikategorikan natural dalam color wheel adalah : hitam, abu-abu
dan putih. Warna-warna natural dapat diperoleh dari warna sekunder dan
tertier yang memiliki tone rendah/gelap.

Tints, Tone, Shades


Pada dasarnya tints, tone, shades adalah sama, yaitu menambahkan warna
natural ke dalam suatu warna sehingga memberikan efek menerangkan ,
menggelapkan intensitas suatu warna.
Tints : penambahan warna putih
Shades : penambahan warna hitam
Tone : penambahan warna abu-abu
sumber gambar : www.tigercolor.com

Anda mungkin juga menyukai