PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
Halaman
DAFTAR ISI.......................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah............................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian............................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian............................................................................ 5
1. Manfaat Teoretis........................................................................ 5
2. Manfaat Praktis.......................................................................... 5
E. Definisi Istilah.................................................................................. 6
B. Konflik Batin.................................................................................... 10
C. Hakikat Novel.................................................................................. 11
1. Pengertian Novel........................................................................ 11
2. Ciri-Ciri Novel........................................................................... 12
F. Kerangka Berpikir............................................................................ 17
B. Kehadiran Peneliti............................................................................ 20
C. Lokasi Penelitian.............................................................................. 20
D. Sumber Data..................................................................................... 21
H. Tahap-tahap Penelitian..................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 24
LAMPIRAN ……………………………………………………………… 26
BAB I
PENDAHULUAN
Karya sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran,
perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan, yang dapat
membangkitkan pesona dengan alat bahasa dan dilukiskan dalam bentuk tulisan. Jakop
Sumardjo dalam bukunya yang berjudul "Apresiasi Kesusastraan" mengatakan bahwa karya
sastra adalah sebuah usaha merekam isi jiwa sastrawannya. Sastra adalah bentuk rekaman
dengan bahasa yang akan disampaikan kepada orang lain. karya sastra sebagai potret
kehidupan bermasyarakat merupakan suatu karya sastra yang dapat dinikmati, dipahami, dan
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Karya sastra tercipta karena adanya pengalaman batin
pengarang berupa peristiwa atau problem dunia yang menarik sehingga muncul gagasan
imajinasi yang dituangkan dalam bentuk tulisan dan karya sastra. walaupun karya sastra
berupa fiksi, namun pada kenyataannya sastra juga mampu memberikan manfaat bagi
pembacanya. Sastra selalu menampilkan gambaran hidup dan kehidupan itu sendiri, yang
Tutoli (dalam Hasan Alwi dan Dendi Sugono, 2002: 235) mengemukakan sastra dapat
berperan dalam: (1) mendorong dan menumbuhkan nilai-nilai positif manusia, seperti suka
menolong, berbuat baik, beriman dan bertakwa; (2) memberi pesan kepada pembaca,
khususnya pemimpin, agar dapat berbuat sesuai dengan harapan masyarakat, mencintai
keadilan, kebenaran, dan kejujuran; (3) mengajak orang untuk bekerja keras demi kepenting-
1
2
an dirinya dan kepentingan dirinya, dan (4) merangsang munculnya watak-watak pribadi
Karya sastra yang dihasilkan sastrawan selalu menampilkan tokoh yang memiliki
karakter sehingga karya sastra juga menggambarkan kejiwaan. Dengan kenyataan tersebut,
karya sastra selalu terlibat dalam segala aspek hidup dan kehidupan, tidak terkecuali aspek
kejiwaan atau psikologi. Karena itu, penelitian yang menggunakan pendekatan psikologi
terhadap karya sastra merupakan bentuk pemahaman dan penafsiran karya sastra dari sisi
psikologi. Alasan ini didorong dengan adanya tokoh dalam karya sastra yang dimanusiakan,
tokoh dalam karya sastra semua diberi jiwa dan mempunyai raga.
memuat tentang konflik, baik konflik dengan orang lain, konflik dengan lingkungan, konflik
dengan diri sendiri, maupun konflik dengan Tuhan. Adanya konflik membuat sebuah novel
Objek penelitian ini adalah novel yang berjudul Black Angel karya Indah Hanaco yang
ditulis pada tahun 2011. Novel ini menceritakan tentang seorang remaja perempuan bernama
Avril yang menjadi anak yang memberontak dan memandang sinis akan hidupnya sendiri
karena mengetahui pengkhianatan papa nya yang berselingkuh. Dia yang semula seorang
gadis manis kesayangan Papa, menjadi binal dan liar karena ulah papanya juga. Ulah
papanya sungguh di luar dugaan. Papa yang kelihatan penurut di depan mamanya, ternyata
berselingkuh.
3
Tak tanggung-tanggung, selingkuhan Papa adalah sekretarisnya sendiri yang seorang… laki-
laki!
Berdasarkan cerita yang terdapat dalam novel, remaja yang bernama avril itu memergoki
papanya yang berselingkuh dengan sekretarisnya. Lebih tidak habis pikir, bahwa sekretaris
tersebut adalah seorang pria. Dengan kejadian itu, kakak Avril yang lebih tau perselingkuhan
papanya terlebih dahulu, melarikan diri ke benda haram yaitu narkoba. Sedangkan mamanya
Avril adalah salah satu contoh pemberontakan seorang anak akibat kesalahan orang
tuanya. Di berita-berita televisi kita saksikan contoh-contoh kriminalitas para remaja jika
ditelusuri, penyebabnya adalah orang tuanya sendiri. Orang tua yang tidak perhatian,
bermasalah, bercerai, dan sebagainya. yang terkena imbasnya pada akhirnya adalah anak-
anak. Kasus Avril ini benar-benar mengubah karakternya. Dia memberontak karena papanya
ternyata seorang biseksual. Bagi Avril, tak akan menjadi masalah besar bila selingkuhan
papanya adalah seorang wanita normal. Tapi ini, selingkuhannya sama-sama laki-laki.
Betapa menjijikkan! Papa yang ia banggakan, Papa yang penuh kasih sayang ternyata adalah
seorang homo.
Avril adalah salah satu contoh seorang anak yang tak mendapatkan bimbingan
bagaimana mencari jalan keluar atas masalahnya, selain melalui jalan-jalan keburukan. Dia
haus akan gairah untuk membalas dendam kepada Papa dengan caranya. Dia ingin Papa
menangis darah karena putri kesayangannya yang baik telah berubah menjadi liar. Dia
merasa puas ketika telah mencoba sesuatu yang membangkitkan adrenalinnya. Dia tidak
peduli dengan keterpurukan mamanya, kakaknya yang overdosis narkoba, dan juga kehancur-
4
an dirinya sendiri. Dia merasa dirinya memang sudah hancur sejak melihat
Avril merasa hidupnya hancur setelah mengetahui kelakuan bejat Papanya, dia
melakukan hal-hal baru yang mengerikan, mencari kegairahan dalam hidupnya. Mulai dari
menjadi kleptomania di butik langganannya, hingga menjadi wanita penghibur dari satu pria
ke pria lain. Semua itu dia lakukan hanya untuk menyakiti ayahnya dan membuat nama
A. Rumusan Masalah :
berikut:
1. Bagaimana konflik batin yang dialami oleh tokoh utama dalam Novel Black Angel
2. Bagaimana karakter tokoh berdasarkan metode showing pada Novel Black Angel
B. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui konflik batin yang dialami oleh tokoh utama dalam Novel Black
2. Untuk mengetahui karakter tokoh berdasarkan metode showing pada Novel Black
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
bagian sastra dan kajian dalam psikologi sastra pada karakter tokoh dalam Novel.
2. Manfaat Praktis
Penelitian tentang “Psikologi sastra pada karakter tokoh dalam Novel Black
menyelesaikannya.
kehidupan yang terdapat dalam Novel Black Angel karya Indah Hanaco, yaitu
dibalik cobaan atau rintangan hidup yang bertubi-tubi datang pasti akan ada
jalan keluar.
D. Definisi Istilah
skripsi ini, agar tidak terdapat perbedaan penafsiran serta memberikan arah dan tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Judul yang digunakan dalam skripsi ini adalah
“Psikologi sastra pada karakter tokoh dalam novel Black Angel”, definisi istilah ini
1. Novel adalah sebuah cerita fiktif yang berusaha menggambarkan atau melukiskan
tokoh-tokohnya, gerak serta adegan kehidupan nyata yang representatif dalam suatu
2. Psikologis sastra adalah Psikologi sastra adalah sebuah pendekatan yang mempelajari
belakangnya yang tercermin dalam tingkah laku serta aktivitas manusia atau individu
3. Karakter Tokoh adalah penciptaan citra tokoh dalam karya sastra, sedangkan menurut
Minderop (2005: 2) karakterisasi adalah pelukisan watak tokoh yang terdapat dalam
suatu karya fiksi. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa karakter
tokoh adalah pelukisan karakter diri seorang tokoh yang digambarkan oleh pengarang
LANDASAN TEORETIS
pembaca (Minderop, 2010: 53). Karya sastra memiliki dunia tersendiri. Karya sendiri
adalah kehidupan buatan atau rekaan sastrawan. Dalam menuliskan karyanya, para
pengarang pasti menghadirkan tokoh dengan karakter dan perilaku yang unik untuk
menambah daya tarik pada cerita yang dibuat. Aspek inilah yang diangkat oleh
psikologi sastra sebagai bahan kajian, terutama untuk latar belakang tindakan dan
pikiran dari tokoh dalam karya sastra. Secara hakiki, karya sastra memberikan cara
laku dan aktivitas-aktivitas manusia dalam dunia sastra, obyek kajian psikologi adalah
manusia fiksi yang dilibatkan dalam cerita oleh pengarang. Psikologi sastra
8
9
kejiwaan tertentu yang dialami oleh tokoh utama dalam karya sastra ketika merespon
atau bereaksi terhadap diri dan lingkungannya, dengan demikian gejala kejiwaan
dapat terungkap lewat perilaku tokoh dalam sebuah karya sastra. Hubungan
fungsional antara sastra dan psikologi adalah keduanya sama-sama berguna sebagai
sarana untuk mempelajari keadaan kejiwaan orang lain. Perbedaannya adalah dalam
karya sastra gejala-gejala kejiwaan dari manusia imajiner sebagai tokoh dalam karya
(Suwardi, 2004: 97). Pengarang akan menggunakan cipta, rasa, dan karsa dalam
karya nya.
Menurut Roekhan (Via, 2006: 97-98), psikologi sastra akan ditopang oleh tiga
aspek psikologis pembaca sebagai penikmat karya sastra yang terbentuk dari
pengaruh karya yang dibacanya. Ketiga, pendekatan ekspresif, yang mengkaji aspek
psikologis sang penulis ketika melakukan proses kreatif yang terproyeksikan lewat
karyanya.
B. Konflik Batin
Soeitoe (1971: 21) konflik merupakan aspek-aspek pada aktivitas manusia yang
vitalnya, ia akan mengalami frustasi. Frustasi hanya timbul bila orang sadar akan
rintangan dan kesulitan yang dihadapinya dan bila ia mengerti bahwa semua itu
merupakan tenaga yang kuat. Frustasi terjadi sebagai akibat ketegangan emosional
dendam, dan lain sebagainya khas karakter manusia (Nurgiyantoro, 2013: 179).
Konflik dalam cerita, menurut Sayuti (2000: 42-43) dapat dibedakan menjadi
tiga jenis. (1) Konflik dalam diri seseorang (tokoh). Konflik jenis ini sering
mengatasi dan menentukan apa yang akan dilakukannya, (2) Konflik antara
orang-orang atau seseorang dan masyarakat. Konflik jenis ini sering disebut
11
dengan social conflict ‘konflik sosial’, yang biasanya berupa konflik tokoh,
manusia dan alam. Konflik jenis ini sering disebut sebagai physical or element
conflict ‘konflik alamiah’, yang biasanya muncul tatkala tokoh tidak dapat
mestinya.
C. Hakikat Novel
1. Pengertian Novel
Novel adalah karya sastra yang berfungsi sebagai tempat menuangkan pemikiran
pengarangnya sebagai reaksi atas keadaan sekitar dan umum bercerita tentang tokoh-
tokoh dan perilaku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Novel tidak hanya
sebagai alat hiburan,tetapi juga sebagai bentuk seni yang mempelajari dan meneliti
segi-segi kehidupan dari nilai-nilai moral dalam kehidupan dan mengarahkan pada
Kata novel berasal dari bahasa Itali Novella yang secara harfiah berarti “sebuah
barang baru yang kecil”, dan kemudian diartikan sebagai “cerita pendek dalam bentuk
prosa”. (Abraham dalam Nurgiyantoro, 2010: 9). Istilah novella dan novelle
mengandung pengertian yang sama dengan istilah Indonesia novelet, yang berarti
sebuah karya prosa fiksi yang panjagnya cukupan, tidak terlalu panjang, namun juga
Novel menurut Teeuw (1997: 67) adalah salah satu jenis ragam prosa yang pada
dasarnya merupakan satu bentuk cerita panjang. Novel yang lebih panjang
12
(setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks dari cerpen, dan tidak dibatasi
keterbatasan structural dan metrical sandiwara atau sajak. Novel adalah genre prosa
yang menampilkan unsur-unsur cerita yang paling lengkap, memiliki media yang luas,
selain itu novel juga menyajikan masalah-masalah kemasyarakatan yang paling luas.
2. Ciri-ciri novel
1. Sajian cerita lebih panjang dari cerita pendek dan lebih pendek dari roman.
2. Bahan cerita diangkat dari keadaan yang ada dalam masyarakat dengan ramuan
fiksi pengarang
4. Tema sebuah novel terdiri atas tema pokok dan tema bawahan yang berfungsi
tokoh statis dan dinamis. Tokoh statis adalah tokoh yang digambarkan
berwatak tetap sejak awal hingga akhir. Sedangkan tokoh dinamis, ia bisa
Tokoh merupakan unsur yang paling penting dalam sebuah cerita karena tokoh
dilepaskan hubungannya dengan tokoh. Istilah tokoh menunjuk pada orang, pelaku
cerita dalam sebuah cerita. Sedangkan penokohan menunjuk pada penempatan tokoh-
dan memiliki sifat-sifat karakteristik. Sama halnya dengan manusia yang ada dalam
dunia nyata yang bersifat tiga dimensi, yaitu dimensi fisiologis, sosiologis, dan
membuat cerita lebih menarik, tentu saja dibutuhkan karakter-karakter yang tak
lazim dan aneh sehingga menjadi ketertarikan sendiri bagi pembacanya. Karakter
dan perilaku tersebut yang nantinya akan terkait dengan masalah kejiwaan dari
Tokoh dalam fiksi memiliki karakter tokoh yang dapat digambarkan secara
tokoh secara tidak langsung sama halnya dengan penggambaran secara showing
lebih bersifat lifelike dan mengundang partisipasi aktif pembaca dalam cerita.
Melalui ragaan, cerita itu sendiri menjadi netral dan mengambang dengan seluruh
peristiwa dan isinya. Kemudian terserah pembaca untuk melakukan dialog dengan
jalannya cerita hingga pembaca menentukan sendiri pilihannya (Sayuti, 2000: 91-
92).
melakukan penelitian dengan judul ”Kajian Unsur Konflik Tokoh Utama dalam Novel
Novel Garis Tepi Seorang Lesbian Karya Herlinatiens (sebuah Pendekatan Psikologi
Sastra).Penelitian yang ditulis oleh Patmawati terdiri atas lima rumusan masalah
15
yang diteliti. Pertama, wujud konflik internal tokoh dalam novel Garis Tepi Seorang
cinta pada laki-laki.keraguan apakah masih lesbian, dan keinginan mengakhiri hidupnya.
Kedua, wujud konflik eksternal tokoh meliputi perbedaan pendapat, kebutuhan untuk
yang berkonflik terdiri atas hubungan kekeluargaan dan bukan kekeluargaan. Keempat,
faktor penyebab konflik internal yang terjadi pada tokoh yaitu homoseksual, adanya
keinginan keluarga agar segera menikah, keyakinan yang mulai goyah, penolakan
keluarga dan masyarakat terhadap pilihan hidup, dan kebingungan untuk memilih
menikah atau tidak. Kelima, penyelesaian konflik internal tokoh dilakukan cara
calon suami, memilih untuk meninggalkan calon suami dan keluarga untuk mencari
kekasihnya, meyakinkan diri bahwa masih lesbian, dan memompa semangat untuk
hidup.
Penelitian kedua yaitu penelitian yang ditulis oleh shofiyatun (Universitas Negeri
Semarang) selesai pada tahun 2009. Penelitian yang ditulis olehnya berjudul Konflik
Psikologis Tokoh Utama Dalam Novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur Karya
bentuk-bentuk konflik psikologis yang dialami tokoh utama yaitu kurt lewin
psikologis yaitu faktor personal yang berarti faktor yang berasal dari individu sendiri.
16
Faktor personal, meliputi faktor biologis dan faktor sosiopsikologis. Ketiga, akibat
konflik psikologis yaitu konflik dapat menimbulkan akibat adanya sifat tidak menyadari
sebagai berikut (1) Frustasi, yaitu perasaan atau keadaan kejiwaan tertentu yang timbul
pada diri seseorang manakala ia berada dalam situasi dimana kebutuhan tidak
terpenuhi. (2) Kekecewaan adalah sikap yang menunjukkan ketidakpuasan, tidak senang
karena keinginan tidak terkabul. (3) Ketidakberdayaan adalah sikap yang tidak berdaya,
pasif, dan patah hati. (4) Kemarahan adalah sikap yang menunjukkan sangat tidak
konflik psikologis pada tokoh yang diteliti, kedua penelitian ini menggunakan metode
kualitatif. Sedangkan yang membedakan antara penelitian ini adalah teorinya. Selain itu
pokok pembahasan yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan penelitian yang dibuat
oleh Patmawati Ilyas Catur Pamungkas, yaitu membahas wujud konflik internal tokoh
dalam novel, wujud konflik eksternal tokoh meliputi perbedaan pendapat, hubungan
antar tokoh yang berkonflik, faktor penyebab konflik internal yang terjadi pada tokoh,
penyelesaian konflik eksternal tokoh. Hal ini dikarenakan objek Penelitian lebih
F. Kerangka Berpikir
Sumber data
Psikologi
Sastra
Temuan Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian dasar adalah jenis penelitian yang banyak dilakukan secara individual,
terutama di lingkungan akademis. Jenis penelitian ini harus dikuasai oleh seorang peneliti
sebelum mencoba untuk melakukan penelitian terapan karena penelitian terapan pilihan
Menurut Semi (1993: 63) pendekatan merupakan cara memandang dan mendekati
suatu objek atau dengan kata lain dapat disebutkan bahwa pendekatan adalah asumsi-
asumsi dasar yang dijadikan pegangan dalam memandang suatu objek. Oleh karena itu,
penelitian ini memerlukan sebuah pendekatan yang dianggap dapat mengungkap objek
yang diteliti.
adalah suatu cara yang digunakan oleh seseorang untuk mencapai suatu tujuan yang
ini, maka penelitian dilakukan berusaha mendekatkan diri pada objek secara utuh.
18
19
Hasil penellitiannya secara umum akan berwujud deskripsi berupa kata-kata dan
(Hardjana,1990: 60) berpendapat bahwa psikologi merupakan ilmu bantu dan memasuki
sastra di dalam bahasan tentang ajaran dan kaidah yang dapat ditimba dari karya sastra
berkembang dalam proses penciptaan rasa.oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
dipelopori oleh kaum Formalis Rusia dan Strukturalisme Praha. Secara etomologis
struktur berasal dari bahasa latin, yaitu structura yang berarti bentuk atau bangunan, tugas
melibatkan tiga komponen utama, yaitu pencerita, karya sastra, dan pendengar.
Menurut Riswandi dan Titin Kusmini (2018: 85) mengemukakan bahwa, “apabila
kajian suatu karya sastra menggunakan structural berarti ia menyelidiki makna karya
sastra dengan mempelajari unsur-unsur strukturnya dan hubungan satu sama lain,setelah
makna dipahami, dapat dibuat berbagai interpretasi”. Tujuan pada pendekatan ini adalah
untuk membongkar dan memaparkan dengan cermat, mendetail, dan mendalam mengenai
keterkaitan semua aspek karya sastra yang bersama-sama membangun, dan menghasilkan
Data dan informasi diperoleh dengan bantuan berbagai macam data kepustakaan
berupa buku, majalah, jurnal, dan beberapa tulisan lain yang memiliki keterkaitan dengan
B. Kehadiran Peneliti
Huberman (1992) adalah suatu yang mutlak, karena peneliti bertindak sebagai instrumen
penelitian sekaligus pengumpul data. Keuntungan yang didapat dari kehadiran peneliti
sebagai instrumen adalah subjek lebih tanggap akan kehadiran peneliti, peneliti dapat
penelitian dapat diambil dengan cara cepat dan terarah, demikian juga dengan informasi
dapat diperoleh melalui sikap dan cara informan dalam memberikan informasi.
C. Lokasi Penelitian
penelitian merupakan tahap paling penting dalam penelitian kualitatif, karena dengan
ditetapkannya lokasi penelitian berarti objek dan tujuan sudah ditetapkan sehingga
mendapat gambaran dan informasi yang lebih jelas, lengkap, serta memungkinkan dan
mudah bagi peneliti untuk melakukan penelitian observasi. Lokasi penelitiannya adalah di
D. Sumber Data
Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah sumber tertulis yaitu
Cetakan :l
Pengumpulan data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini, dengan prosedur
studi kepustakaan. Prosedur ini dipilih karena sumber data dan informasi yang akan
diteliti berupa bahan tertulis, yakni novel Black Angel karya Indah Hanaco.
1. Membaca dengan cermat dan teliti dalam membaca keseluruhan cerita dalam novel
penelitian
dikumpulkan.
5. Hasil pengklasifikasian oleh peneliti, selajutnya akan dijadikan sebuah data untuk
diteliti.
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif. Teknik
ini digunakan untuk menganalisis data berupa kata, kelompok kata, kalimat dan
paragraf yang berkaitan dengan aspek yang diteliti. Teknik analisis data kualitatif
3. Memeriksa sumber data yang tertulis dan memiliki keterkaitan dengan data yang
diteliti.
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan data atau
sebagai pembanding terhadap data itu. Menurut Hamidi (2004: 82-83), Ada beberapa
1. Teknik trianggulasi antar sumber data, teknik pengumpulan data, dan pengumpulan
data yang dalam hal terakhir ini peneliti akan berupaya mendapatkan rekan atau
pembantu dalam penggalian data dari warga di lokasi-lokasi yang mampu membantu
2. Pengecekan kebenaran informasi kepada para informan yang telah ditulis oleh
pembimbing.
H. Tahap-Tahap Penelitian
1. Memilih dan menentukan novel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini,meneliti
2. Membaca, menelaah dan memahami isi novel dan nilai-nilai psikologi sastra serta
3. Mencatat data berupa kata, kalimat, ungkapan, pernyataan, konflik dan lain-lain
yang berkaitan dengan nilai-nilai psikologi sastra serta karakter tokoh yang
8. Menyimpulkan hasil nilai-nilai psikologi sastra serta karakter tokoh yang terdapat
dalam novel.
25
DAFTAR PUSTAKA
Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Psikologi Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
,
26
LAMPIRAN
1. Biografi Pengarang
Sheldon, lagu-lagu KLa Project, dan fans berat Michael Schumacher. Indah juga
sangat suka drama Korea dan film komedi romantic. Pretty Woman dan Notting Hill
adalah favoritnya.
Tahun ’90-an Indah cukup sering menulis cerpen. Puluhan cerpennya sudah
dimuat di media nasional. Setelah bekerja di sebuah Bank swasta dan menikah, dia
tidak penah menulis lagi. Sampai kemudian pada tahun 2010, novel perdananya yang
Setelah itu, Indah malah sibuk menulis beberapa buku nonfiksi. Dan novel
Black Angel (Stiletto Book, 2011) ini adalah karya fiksi keduanya. Saat ini, Indah
sedang belajar agar bisa menulis dengan lebih baik lagi dan tidak menghasilkan cerita
yang klise.
2. Sinopsis
Novel Black Angel karya Indah Hanaco, menceritakan tentang seorang remaja
perempuan bernama Avril yang menjadi anak yang memberontak dan memandang
sinis akan hidupnya sendiri karena mengetahui pengkhianatan papa nya yang
berselingkuh. Dia yang semula seorang gadis manis kesayangan Papa, menjadi binal
dan liar karena ulah papanya juga. Avril adalah salah satu contoh pemberontakan
seorang anak akibat kesalahan orang tuanya. Di berita-berita televisi kita saksikan
tuanya sendiri. Orang tua yang tidak perhatian, bermasalah, bercerai, dan
sebagainya. yang terkena imbasnya pada akhirnya adalah anak-anak. Kasus Avril ini
Hidup yang tadinya begitu indah dan nyaman, menjadi terjungkir-balik oleh sebuah
pengkhianatan yang dilakukan oleh papanya sendiri. Dunia semakin gelap saat kakak
tersayang dan papanya pun memilih mundur dari kehidupan dengan jalan yang penuh
kabut.
Hidup mungkin menggeliat kejam bagi Avril. Dia menjelma menjadi sesosok
remaja yang sinis akan hidupnya sendiri. Meninggalkan kehidupan lamanya dan
mencoba hal-hal baru yang mengerikan hanya untuk memancing sesuatu yang
bernama“gairah”.
Aidan yang membuat hidupnya tak melulu gelap. Akan ke manakah hidup membawa
kisahnya? Apakah Aidan mampu melembutkan hati Avril dan mengisinya dengan
cinta? Akankah gelang bertulis Ma Cion Daonnan mengubah hidup Avril selamanya?
seorang… laki-laki!
Berdasarkan cerita yang terdapat dalam novel, remaja yang bernama avril itu
memergoki papanya yang berselingkuh dengan sekretarisnya. Lebih tidak habis pikir,
bahwa sekretaris tersebut adalah seorang pria. Dengan kejadian itu, kakak Avril yang
lebih tau perselingkuhan papanya terlebih dahulu, melarikan diri ke benda haram
Avril adalah salah satu contoh seorang anak yang tak mendapatkan bimbingan
keburukan. Dia haus akan gairah untuk membalas dendam kepada Papa dengan
caranya. Dia ingin Papa menangis darah karena putri kesayangannya yang baik telah
berubah menjadi liar. Dia merasa puas ketika telah mencoba sesuatu yang
kakaknya yang overdosis narkoba, dan juga kehancuran dirinya sendiri. Dia merasa
dirinya memang sudah hancur sejak melihat perselingkuhan Papanya yang seorang
homo.
Avril merasa hidupnya hancur setelah mengetahui kelakuan bejat Papanya, dia
melakukan hal-hal baru yang mengerikan, mencari kegairahan dalam hidupnya. Mulai
dari satu pria ke pria lain. Semua itu dia lakukan hanya untuk menyakiti ayahnya dan
A. Kelebihan
Cerita mengalir membuat pembaca penasaran dan menarik untuk dibaca, Bahasa
yang mudah dipahami. Penulis memancing penasaran pembaca, dengan meracik kata
dengan ringan sehingga mengalir dalam mengemas isu transgender, maniak seks,
B. Kekurangan
Kelemahan novel ini, bagian awal cenderung lambat. Penulis tidak menceritakan
tentang alasan tokoh Mirza dan Papa untuk mengakhiri hidup, dan membiarkan hal
Pada novel ini juga terdapat unsur cerita dewasa atau vulgar. Menurut saya,
hendaknya tidak menyertakan kalimat atau kata yang tidak sopan, agar tidak