Anda di halaman 1dari 33

Psikologi Sastra Pada Karakter Tokoh

Dalam Novel Black Angel

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh :

Jimas Suci Andriyani

AAB 113 085

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2019
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI.......................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1

B. Rumusan masalah............................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian............................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian............................................................................ 5

1. Manfaat Teoretis........................................................................ 5

2. Manfaat Praktis.......................................................................... 5

E. Definisi Istilah.................................................................................. 6

BAB II LANDASAN TEORETIS

A. Teori Psikologi Sastra...................................................................... 8

B. Konflik Batin.................................................................................... 10

C. Hakikat Novel.................................................................................. 11

1. Pengertian Novel........................................................................ 11

2. Ciri-Ciri Novel........................................................................... 12

D. Hakikat Karakter Tokoh.............................................................. 13

1. Pengertian Karakter Tokoh........................................................ 13

2. Metode Showing (Tidak Langsung)........................................... 14

E. Penelitian Yang Relevan.................................................................. 14

F. Kerangka Berpikir............................................................................ 17

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan jenis penelitian....................................................... 18

B. Kehadiran Peneliti............................................................................ 20
C. Lokasi Penelitian.............................................................................. 20

D. Sumber Data..................................................................................... 21

E. Prosedur Pengumpulan Data............................................................ 21

F. Teknik Analisis Data........................................................................ 22

G. Pemeriksaan Keabsahan Data.......................................................... 22

H. Tahap-tahap Penelitian..................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 24

LAMPIRAN ……………………………………………………………… 26
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karya sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran,

perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan, yang dapat

membangkitkan pesona dengan alat bahasa dan dilukiskan dalam bentuk tulisan. Jakop

Sumardjo dalam bukunya yang berjudul "Apresiasi Kesusastraan" mengatakan bahwa karya

sastra adalah sebuah usaha merekam isi jiwa sastrawannya. Sastra adalah bentuk rekaman

dengan bahasa yang akan disampaikan kepada orang lain. karya sastra sebagai potret

kehidupan bermasyarakat merupakan suatu karya sastra yang dapat dinikmati, dipahami, dan

dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Karya sastra tercipta karena adanya pengalaman batin

pengarang berupa peristiwa atau problem dunia yang menarik sehingga muncul gagasan

imajinasi yang dituangkan dalam bentuk tulisan dan karya sastra. walaupun karya sastra

berupa fiksi, namun pada kenyataannya sastra juga mampu memberikan manfaat bagi

pembacanya. Sastra selalu menampilkan gambaran hidup dan kehidupan itu sendiri, yang

merupakan kenyataan sosial.

Tutoli (dalam Hasan Alwi dan Dendi Sugono, 2002: 235) mengemukakan sastra dapat

berperan dalam: (1) mendorong dan menumbuhkan nilai-nilai positif manusia, seperti suka

menolong, berbuat baik, beriman dan bertakwa; (2) memberi pesan kepada pembaca,

khususnya pemimpin, agar dapat berbuat sesuai dengan harapan masyarakat, mencintai

keadilan, kebenaran, dan kejujuran; (3) mengajak orang untuk bekerja keras demi kepenting-

1
2

an dirinya dan kepentingan dirinya, dan (4) merangsang munculnya watak-watak pribadi

yang tangguh dan kuat.

Karya sastra yang dihasilkan sastrawan selalu menampilkan tokoh yang memiliki

karakter sehingga karya sastra juga menggambarkan kejiwaan. Dengan kenyataan tersebut,

karya sastra selalu terlibat dalam segala aspek hidup dan kehidupan, tidak terkecuali aspek

kejiwaan atau psikologi. Karena itu, penelitian yang menggunakan pendekatan psikologi

terhadap karya sastra merupakan bentuk pemahaman dan penafsiran karya sastra dari sisi

psikologi. Alasan ini didorong dengan adanya tokoh dalam karya sastra yang dimanusiakan,

tokoh dalam karya sastra semua diberi jiwa dan mempunyai raga.

Di dalam karya sastra khususnya novel, pasti menyuguhkan cerita-cerita yang

memuat tentang konflik, baik konflik dengan orang lain, konflik dengan lingkungan, konflik

dengan diri sendiri, maupun konflik dengan Tuhan. Adanya konflik membuat sebuah novel

semakin hidup dan seru.

Objek penelitian ini adalah novel yang berjudul Black Angel karya Indah Hanaco yang

ditulis pada tahun 2011. Novel ini menceritakan tentang seorang remaja perempuan bernama

Avril yang menjadi anak yang memberontak dan memandang sinis akan hidupnya sendiri

karena mengetahui pengkhianatan papa nya yang berselingkuh. Dia yang semula seorang

gadis manis kesayangan Papa, menjadi binal dan liar karena ulah papanya juga. Ulah

papanya sungguh di luar dugaan. Papa yang kelihatan penurut di depan mamanya, ternyata

berselingkuh.
3

Tak tanggung-tanggung, selingkuhan Papa adalah sekretarisnya sendiri yang seorang… laki-

laki!

Berdasarkan cerita yang terdapat dalam novel, remaja yang bernama avril itu memergoki

papanya yang berselingkuh dengan sekretarisnya. Lebih tidak habis pikir, bahwa sekretaris

tersebut adalah seorang pria. Dengan kejadian itu, kakak Avril yang lebih tau perselingkuhan

papanya terlebih dahulu, melarikan diri ke benda haram yaitu narkoba. Sedangkan mamanya

hanya mengurus dirinya sendiri.

Avril adalah salah satu contoh pemberontakan seorang anak akibat kesalahan orang

tuanya. Di berita-berita televisi kita saksikan contoh-contoh kriminalitas para remaja jika

ditelusuri, penyebabnya adalah orang tuanya sendiri. Orang tua yang tidak perhatian,

bermasalah, bercerai, dan sebagainya. yang terkena imbasnya pada akhirnya adalah anak-

anak. Kasus Avril ini benar-benar mengubah karakternya. Dia memberontak karena papanya

ternyata seorang biseksual. Bagi Avril, tak akan menjadi masalah besar bila selingkuhan

papanya adalah seorang wanita normal. Tapi ini, selingkuhannya sama-sama laki-laki.

Betapa menjijikkan! Papa yang ia banggakan, Papa yang penuh kasih sayang ternyata adalah

seorang homo.

Avril adalah salah satu contoh seorang anak yang tak mendapatkan bimbingan

bagaimana mencari jalan keluar atas masalahnya, selain melalui jalan-jalan keburukan. Dia

haus akan gairah untuk membalas dendam kepada Papa dengan caranya. Dia ingin Papa

menangis darah karena putri kesayangannya yang baik telah berubah menjadi liar. Dia

merasa puas ketika telah mencoba sesuatu yang membangkitkan adrenalinnya. Dia tidak

peduli dengan keterpurukan mamanya, kakaknya yang overdosis narkoba, dan juga kehancur-
4

an dirinya sendiri. Dia merasa dirinya memang sudah hancur sejak melihat

perselingkuhan Papanya yang seorang homo.

Avril merasa hidupnya hancur setelah mengetahui kelakuan bejat Papanya, dia

melakukan hal-hal baru yang mengerikan, mencari kegairahan dalam hidupnya. Mulai dari

menjadi kleptomania di butik langganannya, hingga menjadi wanita penghibur dari satu pria

ke pria lain. Semua itu dia lakukan hanya untuk menyakiti ayahnya dan membuat nama

Papanya tercemar, walau Papanya sudah meninggal.


5

A. Rumusan Masalah :

Berdasarkan uraian diatas,rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana konflik batin yang dialami oleh tokoh utama dalam Novel Black Angel

karya Indah Hanaco?

2. Bagaimana karakter tokoh berdasarkan metode showing pada Novel Black Angel

karya Indah Hanaco?

B. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui konflik batin yang dialami oleh tokoh utama dalam Novel Black

Angel karya Indah Hanaco.

2. Untuk mengetahui karakter tokoh berdasarkan metode showing pada Novel Black

Angel karya Indah Hanaco.

C. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan mengenai

bagian sastra dan kajian dalam psikologi sastra pada karakter tokoh dalam Novel.

2. Manfaat Praktis

Penelitian tentang “Psikologi sastra pada karakter tokoh dalam Novel Black

Angel” ini diharapkan dapat membantu pembaca, baik mahasiswa maupun


6

masyarakat umum, terutama mengenai faktor-faktor psikologis yang dapat

mempengaruhi perkembangan jiwa manusia dan usaha dalam

menyelesaikannya.

Penelitian ini diharapkan juga dapat mengungkapkan nilai-nilai

kehidupan yang terdapat dalam Novel Black Angel karya Indah Hanaco, yaitu

dibalik cobaan atau rintangan hidup yang bertubi-tubi datang pasti akan ada

jalan keluar.

D. Definisi Istilah

Penulis akan menjelaskan mengenai istilah-istilah yang terdapat di dalam judul

skripsi ini, agar tidak terdapat perbedaan penafsiran serta memberikan arah dan tujuan

yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Judul yang digunakan dalam skripsi ini adalah

“Psikologi sastra pada karakter tokoh dalam novel Black Angel”, definisi istilah ini

adalah sebagai berikut:

1. Novel adalah sebuah cerita fiktif yang berusaha menggambarkan atau melukiskan

tokoh-tokohnya, gerak serta adegan kehidupan nyata yang representatif dalam suatu

alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut.

2. Psikologis sastra adalah Psikologi sastra adalah sebuah pendekatan yang mempelajari

tentang jiwa manusia, baik mengenai gejala-gejalanya, prosesnya maupun latar

belakangnya yang tercermin dalam tingkah laku serta aktivitas manusia atau individu

yang digambarkan pada tokoh dalam sebuah karya sastra.


7

3. Karakter Tokoh adalah penciptaan citra tokoh dalam karya sastra, sedangkan menurut

Minderop (2005: 2) karakterisasi adalah pelukisan watak tokoh yang terdapat dalam

suatu karya fiksi. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa karakter

tokoh adalah pelukisan karakter diri seorang tokoh yang digambarkan oleh pengarang

dalam sebuah karya sastra.


BAB II

LANDASAN TEORETIS

A. Teori psikologi sastra

Karya sastra,baik novel,drama atau puisi ,syarat dengan unsur-unsur psikologi

sebagai manifestasi kejiwaan pengarang,para tokoh fiksional dalam kisahan, dan

pembaca (Minderop, 2010: 53). Karya sastra memiliki dunia tersendiri. Karya sendiri

adalah kehidupan buatan atau rekaan sastrawan. Dalam menuliskan karyanya, para

pengarang pasti menghadirkan tokoh dengan karakter dan perilaku yang unik untuk

menambah daya tarik pada cerita yang dibuat. Aspek inilah yang diangkat oleh

psikologi sastra sebagai bahan kajian, terutama untuk latar belakang tindakan dan

pikiran dari tokoh dalam karya sastra. Secara hakiki, karya sastra memberikan cara

untuk memahami perubahan, kontradiksi dan berbagai penyimpangan dalam

masyarakat, terutama dalam kondisi kejiwaan.

Psikologi merupakan ilmu yang menyelidiki serta mempelajari tentang tingkah

laku dan aktivitas-aktivitas manusia dalam dunia sastra, obyek kajian psikologi adalah

manusia fiksi yang dilibatkan dalam cerita oleh pengarang. Psikologi sastra

memberikan perhatian pada masalah yang berkaitan dengan unsur-unsur kejiwaan

tokoh-tokoh fiksional yang terkandung dalam sastra.

8
9

Siswantoro (2004: 32) mengemukakan psikologi sastra mempelajari fenomena

kejiwaan tertentu yang dialami oleh tokoh utama dalam karya sastra ketika merespon

atau bereaksi terhadap diri dan lingkungannya, dengan demikian gejala kejiwaan

dapat terungkap lewat perilaku tokoh dalam sebuah karya sastra. Hubungan

fungsional antara sastra dan psikologi adalah keduanya sama-sama berguna sebagai

sarana untuk mempelajari keadaan kejiwaan orang lain. Perbedaannya adalah dalam

karya sastra gejala-gejala kejiwaan dari manusia imajiner sebagai tokoh dalam karya

sastra, sedangkan dalam psikologi adalah gejala kejiwaan manusia-manusia riil

(Suwardi, 2004: 97). Pengarang akan menggunakan cipta, rasa, dan karsa dalam

karya nya.

Menurut Roekhan (Via, 2006: 97-98), psikologi sastra akan ditopang oleh tiga

pendekatan sekaligus. Pertama, pendeketan tekstual, yang mengkaji aspek psikologis

tokoh dalam karya sastra. Kedua, pendekatan representatif–pragmatik, yang mengkaji

aspek psikologis pembaca sebagai penikmat karya sastra yang terbentuk dari

pengaruh karya yang dibacanya. Ketiga, pendekatan ekspresif, yang mengkaji aspek

psikologis sang penulis ketika melakukan proses kreatif yang terproyeksikan lewat

karyanya.

Psikologi sastra tidak menganalisis kebenaran psikologis namun lebih

mempertimbangkan kerelevansian dan peran studi psikolohis. Dengan memusatkan

perhatian pada tokoh maka dapat dianalisis konflik batin.


10

B. Konflik Batin

Konflik merupakan bagian yang terpenting dalam sebuah cerita. Menurut

Soeitoe (1971: 21) konflik merupakan aspek-aspek pada aktivitas manusia yang

dapat timbul dalam kehidupan sehari-hari tiap-tiap orang. Kalau seseorang

menemukan rintangan baik, besar maupun kecil dalam pemenuhan kebutuhan

vitalnya, ia akan mengalami frustasi. Frustasi hanya timbul bila orang sadar akan

rintangan dan kesulitan yang dihadapinya dan bila ia mengerti bahwa semua itu

merupakan tenaga yang kuat. Frustasi terjadi sebagai akibat ketegangan emosional

karena dorongan-dorongan yang tidak dapat disalurkan.

Konflik terjadi karena kegagalan dalam penyesuaian diri, sedangkan frustasi

disebabkan oleh ketidakpuasan dalam penyesuaian diri. Sama halnya dengan

kehidupan nyata, konflik dapat terjadi karena adanya perbedaan kepentingan,

perebutan sesuatu (misal: perempuan, pengaruh, kekayaan), penghianatan, balas

dendam, dan lain sebagainya khas karakter manusia (Nurgiyantoro, 2013: 179).

Konflik dalam cerita, menurut Sayuti (2000: 42-43) dapat dibedakan menjadi

tiga jenis. (1) Konflik dalam diri seseorang (tokoh). Konflik jenis ini sering

disebut psychological conflict ‘konflik kejiwaan’, yang biasanya berupa

perjuangan seorang tokoh dalam melawan dirinya sendiri, sehingga dapat

mengatasi dan menentukan apa yang akan dilakukannya, (2) Konflik antara

orang-orang atau seseorang dan masyarakat. Konflik jenis ini sering disebut
11

dengan social conflict ‘konflik sosial’, yang biasanya berupa konflik tokoh,

dalam kaitannya dengan permasalahan-permasalahan sosial, (3) Konflik antara

manusia dan alam. Konflik jenis ini sering disebut sebagai physical or element

conflict ‘konflik alamiah’, yang biasanya muncul tatkala tokoh tidak dapat

menguasai atau memanfaatkan serta membudayakan alam sekitar sebagaimana

mestinya.

C. Hakikat Novel

1. Pengertian Novel

Novel adalah karya sastra yang berfungsi sebagai tempat menuangkan pemikiran

pengarangnya sebagai reaksi atas keadaan sekitar dan umum bercerita tentang tokoh-

tokoh dan perilaku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Novel tidak hanya

sebagai alat hiburan,tetapi juga sebagai bentuk seni yang mempelajari dan meneliti

segi-segi kehidupan dari nilai-nilai moral dalam kehidupan dan mengarahkan pada

pembaca tentang budi pekerti yang luhur.

Kata novel berasal dari bahasa Itali Novella yang secara harfiah berarti “sebuah

barang baru yang kecil”, dan kemudian diartikan sebagai “cerita pendek dalam bentuk

prosa”. (Abraham dalam Nurgiyantoro, 2010: 9). Istilah novella dan novelle

mengandung pengertian yang sama dengan istilah Indonesia novelet, yang berarti

sebuah karya prosa fiksi yang panjagnya cukupan, tidak terlalu panjang, namun juga

tidak terlalu pendek.

Novel menurut Teeuw (1997: 67) adalah salah satu jenis ragam prosa yang pada

dasarnya merupakan satu bentuk cerita panjang. Novel yang lebih panjang
12

(setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks dari cerpen, dan tidak dibatasi

keterbatasan structural dan metrical sandiwara atau sajak. Novel adalah genre prosa

yang menampilkan unsur-unsur cerita yang paling lengkap, memiliki media yang luas,

selain itu novel juga menyajikan masalah-masalah kemasyarakatan yang paling luas.

2. Ciri-ciri novel

Hendy menyebutkan ciri-ciri novel sebagai berikut:

1. Sajian cerita lebih panjang dari cerita pendek dan lebih pendek dari roman.

Biasanya cerita dalam novel dibagi atas beberapa bagian

2. Bahan cerita diangkat dari keadaan yang ada dalam masyarakat dengan ramuan

fiksi pengarang

3. Penyajian cerita berlandas pada alur pokok

4. Tema sebuah novel terdiri atas tema pokok dan tema bawahan yang berfungsi

mendukung tema pokok tersebut

5. Karakter tokoh-tokoh utama dalam novel berbeda-beda. Di dalam novel terdapat

tokoh statis dan dinamis. Tokoh statis adalah tokoh yang digambarkan

berwatak tetap sejak awal hingga akhir. Sedangkan tokoh dinamis, ia bisa

mempunyai beberapa karakter yang berbeda atau tidak tetap.


13

D. Hakikat karakter tokoh

1. Pengertian Karakter Tokoh

Tokoh merupakan unsur yang paling penting dalam sebuah cerita karena tokoh

memiliki peranan penting dalam menjalankan peristiwa dalam cerita. Dalam

sebuahkarya sastra sering membicarakan tentang penokohan yang tidak dapat

dilepaskan hubungannya dengan tokoh. Istilah tokoh menunjuk pada orang, pelaku

cerita dalam sebuah cerita. Sedangkan penokohan menunjuk pada penempatan tokoh-

tokoh tertentu dengan watak tertentu dalam sebuah cerita.

Setiap tokoh memiliki wataknya sendiri-sendiri. Tokoh ini berpribadi, berwatak,

dan memiliki sifat-sifat karakteristik. Sama halnya dengan manusia yang ada dalam

dunia nyata yang bersifat tiga dimensi, yaitu dimensi fisiologis, sosiologis, dan

psikologis (Wiyatmi, 2006: 30).

Pendekatan dalam psikologis sastra, yaitu metode telaah perwatakan agar

membuat cerita lebih menarik, tentu saja dibutuhkan karakter-karakter yang tak

lazim dan aneh sehingga menjadi ketertarikan sendiri bagi pembacanya. Karakter

dan perilaku tersebut yang nantinya akan terkait dengan masalah kejiwaan dari

seseorang dan menjadi masalah dalam hal psikologis.

Tokoh dalam fiksi memiliki karakter tokoh yang dapat digambarkan secara

langsung dan tidak langsung.penggambaran secara langsung sama dengan

penggambaran karakter tokoh secara teeling dan analitik. Penggambaran karakter


14

tokoh secara tidak langsung sama halnya dengan penggambaran secara showing

dan dramatic (Wiyatmi, 2006: 32).

2. Metode Showing (Tidak Langsung)

Metode Showing (tidak Langsung) memperlihatkan pengarang menempatkan diri

diluar kisahan dengan memberikan kesempatan kepada para tokoh untuk

menampilkan perwatakan mereka melalui dialog dan action. Metode showing

mencakup: dialog dan tingkah laku, karakterisasi melalui dialog.

Metode penggambaran telaah perwatakan secara tidak langsung merupakam

metode penggambaran karakter tokoh yang dinyatakan sendiri oleh tokoh-tokohnya

melalui kata-kata, tindakan-tindakan, atau perbuatan mereka sendiri. Metode ini

lebih bersifat lifelike dan mengundang partisipasi aktif pembaca dalam cerita.

Melalui ragaan, cerita itu sendiri menjadi netral dan mengambang dengan seluruh

peristiwa dan isinya. Kemudian terserah pembaca untuk melakukan dialog dengan

jalannya cerita hingga pembaca menentukan sendiri pilihannya (Sayuti, 2000: 91-

92).

E. Penelitian yang relevan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Patmawati Ilyas Catur Pamungkas

melakukan penelitian dengan judul ”Kajian Unsur Konflik Tokoh Utama dalam Novel

Novel Garis Tepi Seorang Lesbian Karya Herlinatiens (sebuah Pendekatan Psikologi

Sastra).Penelitian yang ditulis oleh Patmawati terdiri atas lima rumusan masalah
15

yang diteliti. Pertama, wujud konflik internal tokoh dalam novel Garis Tepi Seorang

Lesbian meliputi harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan, berpura-pura

meninggalkan hidup sebagai lesbian, kebimbangan dalam menentukan pilihan, jatuh

cinta pada laki-laki.keraguan apakah masih lesbian, dan keinginan mengakhiri hidupnya.

Kedua, wujud konflik eksternal tokoh meliputi perbedaan pendapat, kebutuhan untuk

dihargai,hubungan tidak harmonis, menentang keluarga. Ketiga, hubungan antar tokoh

yang berkonflik terdiri atas hubungan kekeluargaan dan bukan kekeluargaan. Keempat,

faktor penyebab konflik internal yang terjadi pada tokoh yaitu homoseksual, adanya

keinginan keluarga agar segera menikah, keyakinan yang mulai goyah, penolakan

keluarga dan masyarakat terhadap pilihan hidup, dan kebingungan untuk memilih

menikah atau tidak. Kelima, penyelesaian konflik internal tokoh dilakukan cara

mencoba mengikuti keluarga dan masyarakat, mencoba menerima laki-laki sebagai

calon suami, memilih untuk meninggalkan calon suami dan keluarga untuk mencari

kekasihnya, meyakinkan diri bahwa masih lesbian, dan memompa semangat untuk

hidup.

Penelitian kedua yaitu penelitian yang ditulis oleh shofiyatun (Universitas Negeri

Semarang) selesai pada tahun 2009. Penelitian yang ditulis olehnya berjudul Konflik

Psikologis Tokoh Utama Dalam Novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur Karya

Muhidin M.Dahlan. Dalam penelitiannya, Shofiyatun membahas tiga hal. Pertama,

bentuk-bentuk konflik psikologis yang dialami tokoh utama yaitu kurt lewin

mengelompokkan konflik menjadi empat macam sebagai berikut ( Approach-Approach

Conflict,Approach-Avoidance Conflict, Avoidance-Avoidance Conflict, Multiple

Approach-Avoidance Conflict). Kedua, faktor-faktor penyebab terjadinya konflik

psikologis yaitu faktor personal yang berarti faktor yang berasal dari individu sendiri.
16

Faktor personal, meliputi faktor biologis dan faktor sosiopsikologis. Ketiga, akibat

konflik psikologis yaitu konflik dapat menimbulkan akibat adanya sifat tidak menyadari

apa yang dilakukannya. Dalam konflik psikologis tersebut, dapat mengakibatkan

sebagai berikut (1) Frustasi, yaitu perasaan atau keadaan kejiwaan tertentu yang timbul

pada diri seseorang manakala ia berada dalam situasi dimana kebutuhan tidak

terpenuhi. (2) Kekecewaan adalah sikap yang menunjukkan ketidakpuasan, tidak senang

karena keinginan tidak terkabul. (3) Ketidakberdayaan adalah sikap yang tidak berdaya,

pasif, dan patah hati. (4) Kemarahan adalah sikap yang menunjukkan sangat tidak

senang, berang, gusar karena diperlakukan tidak sepantasnya.

Kedua penelitian diatas memiliki kesamaan yaitu sama-sama membahas tentang

konflik psikologis pada tokoh yang diteliti, kedua penelitian ini menggunakan metode

kualitatif. Sedangkan yang membedakan antara penelitian ini adalah teorinya. Selain itu

pokok pembahasan yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan penelitian yang dibuat

oleh Patmawati Ilyas Catur Pamungkas, yaitu membahas wujud konflik internal tokoh

dalam novel, wujud konflik eksternal tokoh meliputi perbedaan pendapat, hubungan

antar tokoh yang berkonflik, faktor penyebab konflik internal yang terjadi pada tokoh,

penyelesaian konflik eksternal tokoh. Hal ini dikarenakan objek Penelitian lebih

cenderung menceritakan tentang tokoh yang mengalami perjalanan hidup yang

menguras sisi psikologi.


17

F. Kerangka Berpikir

Berikut ini adalah karakter berpikir penelitian ini

Psikologi sastra pada


karakter tokoh dalam novel
black angel

Sumber data

Novel Black Angel Buku-buku referensi


karya Indah Hanaco yang berkaitan
dengan masalah

Psikologi
Sastra

Temuan Penelitian

Konflik Batin Karakter tokoh


berdasarkan
metode showing
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian dasar adalah jenis penelitian yang banyak dilakukan secara individual,

terutama di lingkungan akademis. Jenis penelitian ini harus dikuasai oleh seorang peneliti

sebelum mencoba untuk melakukan penelitian terapan karena penelitian terapan pilihan

rancangan dasarnya (strateginya) adalah menggunakan rancangan penelitian dasar

(Sutopo, 2002: 110).

Menurut Semi (1993: 63) pendekatan merupakan cara memandang dan mendekati

suatu objek atau dengan kata lain dapat disebutkan bahwa pendekatan adalah asumsi-

asumsi dasar yang dijadikan pegangan dalam memandang suatu objek. Oleh karena itu,

penelitian ini memerlukan sebuah pendekatan yang dianggap dapat mengungkap objek

yang diteliti.

Pendekatan dalam peneitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini

adalah suatu cara yang digunakan oleh seseorang untuk mencapai suatu tujuan yang

ditetapkan (Endraswara, 2003: 8). Pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang

memperoleh data dari rekaman,pengamatan. Melalui penggunaan pendekatan kualitatif

ini, maka penelitian dilakukan berusaha mendekatkan diri pada objek secara utuh.

18
19

Hasil penellitiannya secara umum akan berwujud deskripsi berupa kata-kata dan

kalimat, baik dalam analisis maupun dalam kesimpulan.

Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini dilengkapi pendekatan psikologi sastra.

(Hardjana,1990: 60) berpendapat bahwa psikologi merupakan ilmu bantu dan memasuki

sastra di dalam bahasan tentang ajaran dan kaidah yang dapat ditimba dari karya sastra

berkembang dalam proses penciptaan rasa.oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis karya sastra berdasarkan nilai-nilai psikologi.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian struktural. Pendekatan struktural

dipelopori oleh kaum Formalis Rusia dan Strukturalisme Praha. Secara etomologis

struktur berasal dari bahasa latin, yaitu structura yang berarti bentuk atau bangunan, tugas

analisis struktur membongkar unsur-unsur tersembunyi di baliknya. Analisis struktur akan

melibatkan tiga komponen utama, yaitu pencerita, karya sastra, dan pendengar.

Menurut Riswandi dan Titin Kusmini (2018: 85) mengemukakan bahwa, “apabila

kajian suatu karya sastra menggunakan structural berarti ia menyelidiki makna karya

sastra dengan mempelajari unsur-unsur strukturnya dan hubungan satu sama lain,setelah

makna dipahami, dapat dibuat berbagai interpretasi”. Tujuan pada pendekatan ini adalah

untuk membongkar dan memaparkan dengan cermat, mendetail, dan mendalam mengenai

keterkaitan semua aspek karya sastra yang bersama-sama membangun, dan menghasilkan

makna karya tersebut dalam tujuannya menginterpretasikan totalitas makna.


20

Data dan informasi diperoleh dengan bantuan berbagai macam data kepustakaan

berupa buku, majalah, jurnal, dan beberapa tulisan lain yang memiliki keterkaitan dengan

pembahasan penelitian ini.

B. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti di lapangan dalam penelitian kualitatif menurut Miles dan

Huberman (1992) adalah suatu yang mutlak, karena peneliti bertindak sebagai instrumen

penelitian sekaligus pengumpul data. Keuntungan yang didapat dari kehadiran peneliti

sebagai instrumen adalah subjek lebih tanggap akan kehadiran peneliti, peneliti dapat

menyesuaikan diri dengan setting penelitian, keputusan yang berhubungan dengan

penelitian dapat diambil dengan cara cepat dan terarah, demikian juga dengan informasi

dapat diperoleh melalui sikap dan cara informan dalam memberikan informasi.

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian dilaksanakan. Penetapan lokasi

penelitian merupakan tahap paling penting dalam penelitian kualitatif, karena dengan

ditetapkannya lokasi penelitian berarti objek dan tujuan sudah ditetapkan sehingga

memudahkan penulis dalam melakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk

mendapat gambaran dan informasi yang lebih jelas, lengkap, serta memungkinkan dan

mudah bagi peneliti untuk melakukan penelitian observasi. Lokasi penelitiannya adalah di

Gedung perpustakaan Universitas Palangkaraya.


21

D. Sumber Data

Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah sumber tertulis yaitu

sumber karya sastra novel yang berjudul “Black Angel”.

Pengarang : Indah Hanaco

Tebal Buku : 238 halaman

Tahun Terbit : 2011

Penerbit : Stiletto Book

Cetakan :l

E. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini, dengan prosedur

studi kepustakaan. Prosedur ini dipilih karena sumber data dan informasi yang akan

diteliti berupa bahan tertulis, yakni novel Black Angel karya Indah Hanaco.

1. Membaca dengan cermat dan teliti dalam membaca keseluruhan cerita dalam novel

yang akan diteliti.

2. Menandai bagian kalimat yang memiliki hubungan dengan rumusan masalah

penelitian

3. Mencatat kalimat yang berkaitan dengan rumusan masalah penelitian serta

mengelompokkan konflik batin psikologi pada karakter tokoh yang sudah

dikumpulkan.

4. Hasil pencatatan tersebut, diklasifikasikan dengan tujuan dan manfaat penelitian.


22

5. Hasil pengklasifikasian oleh peneliti, selajutnya akan dijadikan sebuah data untuk

diteliti.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif. Teknik

ini digunakan untuk menganalisis data berupa kata, kelompok kata, kalimat dan

paragraf yang berkaitan dengan aspek yang diteliti. Teknik analisis data kualitatif

yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan masalah yang dihadapi dari setiap data yang diperoleh.

2. Melakukan deskripsi yang diterapkan dalam penelitian tentang bentuk psikologis

sastra pada karakter tokoh dalam novel Black Angel

3. Memeriksa sumber data yang tertulis dan memiliki keterkaitan dengan data yang

diteliti.

4. Merumuskan hasil berdasarkan hasil analisis yang telah diinterpretasikan

5. Memberikan kesimpulan tentang hasil deskripsi dan analisis

6. Memaparkan penelitian secara lengkap dalam bentuk tertulis

G. Pemeriksaan Keabsahan data

Trianggulasi merupakan teknik peme-riksaan keabsahan data dengan

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan data atau

sebagai pembanding terhadap data itu. Menurut Hamidi (2004: 82-83), Ada beberapa

teknik yang dapat digunakan untuk mengetahui validitas data, yaitu:


23

1. Teknik trianggulasi antar sumber data, teknik pengumpulan data, dan pengumpulan

data yang dalam hal terakhir ini peneliti akan berupaya mendapatkan rekan atau

pembantu dalam penggalian data dari warga di lokasi-lokasi yang mampu membantu

setelah diberi penjelasan.

2. Pengecekan kebenaran informasi kepada para informan yang telah ditulis oleh

peneliti dalam laporan penelitian (member check).

3. Akan mendiskusikan dan menyeminarkan dengan tema sejawat di jurusan

tempat penelitian belajar (peer debricfing), termasuk koreksi di bawah para

pembimbing.

H. Tahap-Tahap Penelitian

Tahap penelitian dilakukan agar penelitian lebih optimal. Berikut tahap-tahap

dalam penelitian ini:

1. Memilih dan menentukan novel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini,meneliti

novel berjudul Black Angel karya Indah Hanaco

2. Membaca, menelaah dan memahami isi novel dan nilai-nilai psikologi sastra serta

karakter tokoh yang terdapat dalam novel.

3. Mencatat data berupa kata, kalimat, ungkapan, pernyataan, konflik dan lain-lain

yang berkaitan dengan nilai-nilai psikologi sastra serta karakter tokoh yang

terdapat dalam novel.

4. Mengelompokkan data atau mengklasifikasikan data berdasarkan nilai-nilai

psikologi sastra dan karakter tokoh yang terdapat dalam novel.


24

5. Mendeskripsikan data berdasarkan nilai-nilai psikologi sastra serta karakter

tokoh yang terdapat dalam novel.

6. Menganalisis data berdasarkan nilai-nilai psikologi sastra serta karakter tokoh

yang terdapat dalam novel.

7. Mengklasifikasi data berdasarkan nilai-nilai psikologi sastra serta karakter tokoh

yang terdapat dalam novel.

8. Menyimpulkan hasil nilai-nilai psikologi sastra serta karakter tokoh yang terdapat

dalam novel.
25

DAFTAR PUSTAKA

Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Psikologi Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.

Endraswara, Suwardi. 2006. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.


Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: I. Dr. Agus Nuryatin
M.Hum, II. Drs. Mukh. Doyin, M.Si.
Faruk. 2010. Metode Penelitian Sastra Sebuah Penjelajahan Awal. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Hanaco, Indah. 2011. Black Angel. Yogyakarta: CV Diandra primamitra Media.
King, Laura A. 2010. Psikologi Umum. Jakarta: Salemba Humanika.
Minderop, Albertine. 2010. Psikologi Sastra. Karya sastra, Metode, Teori, dan Contoh Kasus.
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Muhammad. 2011. Metode Penelitian Bahasa. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Shofiyatun. 2009. Konflik Psikologis Tokoh Tokoh Utama dalam Novel Tuhan, Izinkan Aku
Menjadi Pelacur Karya Muhidin M. Dahlan. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia
Siswantoro. 2005. Metode Penelitian Sastra: Analisis Psikologi. Surakarta: Muhammadiyah
University Press.

,
26

LAMPIRAN

1. Biografi Pengarang

Indah Hanaco adalah penulis yang lahir di sebuah kota kecil di

Pematangsiantar, Sumatera Utara. Indah sangat suka novel-novel karya Sidney

Sheldon, lagu-lagu KLa Project, dan fans berat Michael Schumacher. Indah juga

sangat suka drama Korea dan film komedi romantic. Pretty Woman dan Notting Hill

adalah favoritnya.

Tahun ’90-an Indah cukup sering menulis cerpen. Puluhan cerpennya sudah

dimuat di media nasional. Setelah bekerja di sebuah Bank swasta dan menikah, dia

tidak penah menulis lagi. Sampai kemudian pada tahun 2010, novel perdananya yang

berjudul Mendua terbit.

Setelah itu, Indah malah sibuk menulis beberapa buku nonfiksi. Dan novel

Black Angel (Stiletto Book, 2011) ini adalah karya fiksi keduanya. Saat ini, Indah

sedang belajar agar bisa menulis dengan lebih baik lagi dan tidak menghasilkan cerita

yang klise.

2. Sinopsis

Novel Black Angel karya Indah Hanaco, menceritakan tentang seorang remaja

perempuan bernama Avril yang menjadi anak yang memberontak dan memandang

sinis akan hidupnya sendiri karena mengetahui pengkhianatan papa nya yang

berselingkuh. Dia yang semula seorang gadis manis kesayangan Papa, menjadi binal

dan liar karena ulah papanya juga. Avril adalah salah satu contoh pemberontakan

seorang anak akibat kesalahan orang tuanya. Di berita-berita televisi kita saksikan

contoh-contoh kriminalitas para remaja jika ditelusuri, penyebabnya adalah orang


27

tuanya sendiri. Orang tua yang tidak perhatian, bermasalah, bercerai, dan

sebagainya. yang terkena imbasnya pada akhirnya adalah anak-anak. Kasus Avril ini

benar-benar mengubah karakternya.

Avril, si anak kesayangan Papa akhirnya harus menghadapi kenyataan pahit.

Hidup yang tadinya begitu indah dan nyaman, menjadi terjungkir-balik oleh sebuah

pengkhianatan yang dilakukan oleh papanya sendiri. Dunia semakin gelap saat kakak

tersayang dan papanya pun memilih mundur dari kehidupan dengan jalan yang penuh

kabut.

Hidup mungkin menggeliat kejam bagi Avril. Dia menjelma menjadi sesosok

remaja yang sinis akan hidupnya sendiri. Meninggalkan kehidupan lamanya dan

mencoba hal-hal baru yang mengerikan hanya untuk memancing sesuatu yang

bernama“gairah”.

Avril bertemu Prue, perempuan transgender yang mengejutkan. Kemudian ada

Aidan yang membuat hidupnya tak melulu gelap. Akan ke manakah hidup membawa

kisahnya? Apakah Aidan mampu melembutkan hati Avril dan mengisinya dengan

cinta? Akankah gelang bertulis Ma Cion Daonnan mengubah hidup Avril selamanya?

Tak tanggung-tanggung, selingkuhan Papa adalah sekretarisnya sendiri yang

seorang… laki-laki!

Berdasarkan cerita yang terdapat dalam novel, remaja yang bernama avril itu

memergoki papanya yang berselingkuh dengan sekretarisnya. Lebih tidak habis pikir,

bahwa sekretaris tersebut adalah seorang pria. Dengan kejadian itu, kakak Avril yang

lebih tau perselingkuhan papanya terlebih dahulu, melarikan diri ke benda haram

yaitu narkoba. Sedangkan mamanya hanya mengurus dirinya sendiri.


28

Avril adalah salah satu contoh seorang anak yang tak mendapatkan bimbingan

bagaimana mencari jalan keluar atas masalahnya, selain melalui jalan-jalan

keburukan. Dia haus akan gairah untuk membalas dendam kepada Papa dengan

caranya. Dia ingin Papa menangis darah karena putri kesayangannya yang baik telah

berubah menjadi liar. Dia merasa puas ketika telah mencoba sesuatu yang

membangkitkan adrenalinnya. Dia tidak peduli dengan keterpurukan mamanya,

kakaknya yang overdosis narkoba, dan juga kehancuran dirinya sendiri. Dia merasa

dirinya memang sudah hancur sejak melihat perselingkuhan Papanya yang seorang

homo.

Avril merasa hidupnya hancur setelah mengetahui kelakuan bejat Papanya, dia

melakukan hal-hal baru yang mengerikan, mencari kegairahan dalam hidupnya. Mulai

dari menjadi kleptomania di butik langganannya, hingga menjadi wanita penghibur

dari satu pria ke pria lain. Semua itu dia lakukan hanya untuk menyakiti ayahnya dan

membuat nama Papanya tercemar, walau Papanya sudah meninggal.


29

3. Kelebihan dan Kekurangan Novel

A. Kelebihan

Cerita mengalir membuat pembaca penasaran dan menarik untuk dibaca, Bahasa

yang mudah dipahami. Penulis memancing penasaran pembaca, dengan meracik kata

dengan ringan sehingga mengalir dalam mengemas isu transgender, maniak seks,

homoseksual, pesta seks, dan pelacuran.

B. Kekurangan

Kelemahan novel ini, bagian awal cenderung lambat. Penulis tidak menceritakan

tentang alasan tokoh Mirza dan Papa untuk mengakhiri hidup, dan membiarkan hal

tersebut menjadi mistery.

Pada novel ini juga terdapat unsur cerita dewasa atau vulgar. Menurut saya,

hendaknya tidak menyertakan kalimat atau kata yang tidak sopan, agar tidak

menimbulkan unsur menjadi buruk.

Anda mungkin juga menyukai