SEMINAR PROPOSAL
Oleh
NIM 2133151012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komik Indonesia saat ini memiliki banyak kesempatan dan kemudahan untuk
hadir dan dinikmati oleh pemmbaca komik. Banyak platform yang menyediakan
ruang untuk para komikus berkarya dan dinikmati banyak orang. Mulai dari komikus
Komik Jepang menjadi salah satu kiblat untuk referensi dalam membuat komik
khususnya komik manga . Tidak sedikit komik Indonesia yang sangat kental dengan
unsur manga hingga sulit membedakan komikus Jepang dengan komikus Indonesia
bila di lihat dari bentuk visualnya. Perkembangan komik yang memiliki karakteristik
manga oleh komikus Indonesia terlihat berkembang pesat khususnya di dunia maya.
Komik 7 Wonders karya metalu merupakan komik yang unik dan sukses menarik
banyak penyuka sebanyak 6,8M dan sudah diikuti oleh para penggemarnya sebanyak
994,8K orang yang setiap menanti episode terbarunya. Rata rata penggemar komik 7
Wonders ini adalah para remaja Generasi Z, dilihat dari banyaknya pengguna
teknologi internet dan aplikasi toon ini kebanyakkan adalah para generasi Z. Serta
adalah Generasi Z. Komik 7 Wonders karya Metalu ini sekilas terlihat banyak
kemiripan dengan cerita legenda jaka tarub dan tujuh bidadari yang berasal dari jawa
3
barat, sepintas terlihat perpaduan budaya Jepang dangan budaya Indonesia, serta
dikemas dengan gaya manga Jepang. Dari perpaduan budaya yang teraplikasikan dari
bentuk visual yang dihadirkan dalam komik ini peneliti ingin mengidentifiksi
perpaduan budaya yang terdapat pada bentuk visual yang di hadirkan dalam komik 7
Wonders tersebut. Legenda jaka tarub bercerita tentang kisah jaka tarub yang mencuri
selendang milik salah satu dari 7 bidadari yang sedang mandi yaitu selendang milik
menceritakan detail bagaimana wujud karakter mahluk baru dari para keturunan hasil
dari perikahan manusia dan bidadari khayangan ini. Pada kostum pakaian yang
dikenakan terutama para bidadari di komik 7 Wonders ini sudah mendapatkan banyak
perubahan bentuk dari pakaian yang pernah diilustrasikan sebelumnya oleh salah satu
komikus terkenal yaitu Jan Mintaraga. Pakaian pakaian yang dikenakan para karakter
tokoh komik 7 Wonders ini tentu saja harus menyesuaikan dengan kehidupan yang
sudah modern tersebut. Hal ini menarik perhatian peneliti karena merupakan bentuk
dari dinamika dunia komik lokal pada era kontemporer, dimana komik Indonesia saat
ini mendapat keterpengaruhan dari berbagai gaya gambar komik dari luar negeri,
Studi media dan kajian desain yang berjudul " Tinjauan Karakteristik Desain
Hibrida Pada Komik 7 Wonders Karya Metalu Tahun 2016-2018” ini berawal dari
Bagaimana penandaan dalam bentuk visual khususnya pada pakaian yang sekilas
tergambarkan dengan bentuk visual yang memiliki ciri khas Indonesia dan juga
4
sekilas terlihat bentuk visual yang terlihat pada komik maupun bentuk ilustrasi lain
yang berasal dari Jepang. Bentuk visual yang dihadirkan komikus inilah yang
pada komik 7 Wonders ini peneliti bertujuan mendapati identitas dari bentuk visual
khususnya pakaian pada karakter dan pengaplikasian nya dalam praktis pembuatan
karakter komik.
B. Identifikasi Masalah
Komik Indonesia yang perkembangannya sangat pesat melalui komik web dan
juga kemudahan akses dan publishing membuat pencipta komik secara masif
serentak membuat koten berbagai genre dan style. Peneliti ingin mengidentifasi
hibriditas yang terdapat pada komik Indonesia yang memiliki percampuran unsur-
unsur komik dari dua budaya, Dengan demikian dapat diidentifikasikan beberapa
1. Apakah keterkaitan komik 7 Wonders dengan cerita legenda Jaka tarub dan
4. Unsur budaya apakah yang terdaapat pada bentuk visual karater dalam komik
7 Wonders?
5
karakter?
C. Pembatasan Masalah
Begitu banyak komik Indonesia yang memiliki unsur hibrida. Maka dari itu
komik 7 Wonders
D. Rumusan Masalah
Ada pun rumusan masalah yang peneliti ingin pecahkan, adalah sebagai
berikut:
1. Apa sajakah budaya yang dihadirkan komikus pada desain karakter pada
komik 7 Wonders ?
komik 7 Wonders
E. Tujuan Penenlitian
6
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui unsur unsur hibrid yang terdapat pada
F. Manfaat Penelitian
1. Peneliti
menambah wawasan dalam mengkaji unsur unsur hibrida yang terdapat dalam komik.
2. Akademis
ilustrasi
komik dalam efektifitas dan kreatifitas pembuatan komik. Selain itu peneliti ingin
3. Praktis
masukan bagi tim komikus dalam merancang sebuah komik yang mengangkat budaya
Indonesia.
4. Pembaca
penelian selanjutnya.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka teoritis
1. Teori Ilustrasi
Menurut Sigit Santoso, ilustrasi berasal dari kata latin illustre yang artinya
Ilustrasi dapat berupa gambar, simbol, relief, atau musik yang bertujuan untuk
bukunya yang berjudul ” The Complete Guide to Advanced Illustration and Design”,
ilustrasi memiliki tiga fungsi, yaitu ilustrasi sebagai informasi, ilustrasi sebagai
Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi,
atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut
Dari semua aspek pembuatan komik maupun film animasi, karakter desain
merupakan yang terpenting. Kemenarikan suatu desain bisa membuat para penonton
mengenali dan tumbuh bersama karakter tersebut. Rancangan desain yang baik dapat
kepribadiannya.
3. Penyelarasan antara bentuk dari karakter yang satu dengan yang lain
b. Referensi
Dengan menggunakan referensi dari buku dan internet makan desain karakter
dapat di kembangkan kearah yang lebih baik dan beragam dari bentuk dan
style.
c. Menyejajarkan karakter
Setiap karakter memiliki satu massa yang dominan dari salah satu bagian
tubuhnya. Misalnya perut, dada dan otot lengan.Bentuk dari masa yang
dominan pada bagian tertentu dapat menjadi identitas dari keperibadian dari
karakter.
e. Proporsi
Karakter dengan proporsi pada bagian tertentu misalnya badan yang terlalu besar
9
f. Kejelasan
3. Hibrida
Hibrida menurut KBBI memiliki arti linguistik yaitu kata kompleks yang bagian-
bagiannya berasal dari asal yang berbeda. Istilah hibrida sendiri dipakai dalam
banyak konteks seperti biologi, budaya, bahasa dan banyak lagi. begitu juga dalam
konteks ini yaitu pembahas tentang pencampuran hibritas yang ada dalam komik 7
Wonders karya metalu. Hibrida dalam konteks ini berarti pencampuran dari berbagai
unsur komik seperti karakteristik, penokohan, warna, dan latar. Hibrida dapat berarti
hasil dari pencampuran atau penambahan dari dua budaya atau lebih yang disatukan
dalam satu karya yaitu komik. di Indonesia sendiri hibrida dalam komik sudah
dimulai dari awal munculnya komik di Indonesia, yaitu perpaduann style dari
Terbitnya 7 Wonders sebagai bagian dari komik Indonesia yang mengadopsi dua
identitas budaya berbeda bangsa, yaitu wayang (lokal) dan manga (Jepang),
menjadikan komik ini memiliki identitas hibrida dalam gaya penyajiannya, di mana
Peneliti menggunakan teori unsur unsur visual yang lekat pada komik 7 Wonders
10
dan mendeskripsikan setiap tanda visual yang mengandung identitas hibrida pada
ada pada manga. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Komik
4. Teori Komik
Dave Gibbsons, dalam tulisannya sebagai pengantar buku Comic Book Design
(Watson Guptill Publications, 2009) menyatakan bahwa walaupun saat ini komputer
Gary Spencer Millidge, di buku yang sama menyatakan komik sebagai sintesa
unik atas kata-kata dan gambar, sebuah bentuk seni yang berbeda dengan kekuatan
dan kekurangannya sendiri. Tidak seperti sinema atau film, gambarnya tidak
bergerak.
Dalam buku “Membuat Komik”, Scott McCloud, ada dua hal dasar yang ingin
dicapai dari komik, yaitu. Agar pembaca memahami cerita dan membaca cerita
sampai selesai. Untuk mencapai tujuan pertama maka diperlukan komunikasi yang
jelas, dan untuk mencapai tujuan kedua diperlukan elemen yang dapat membujuk
Dalam komik cerita tersebut dituangkan dalam bentuk rangkaian citra dan bisa
berkesinambungan, yang terdiri dari pencitraan,alur cerita, dialog, gesture dan banyak
11
pilihan lainnya. Pilihan-pilihan itu dapat di bagi menjadi lima tipe dasar, yaitu:
a. Choice of moment
Kita harus menentukan momen yang akan kita masukan dalam sebuah
komik,dari cerita yang kita maksudkan kita harus bisa membagi apa gambar
b. Choice of frame
Tentukan jarak antar frame dan sesuaikan dengan angle akan momen
memanfaatkan frame dengan baik kita bisa membuat gambar keluar dari
frame.
c. Choice of image
Kita harus bisa merender karakter, objek yang digunakan dan juga
d. Choice of word
e. Choice of flow
Mengarahkan mata dari atas kiri ke kanan bawah. Membuat pembaca mudah
Dalam buku ”membuat Komik”, Scott Mc Cloud dijelaskan bahwa, dalam komik
setiap panel menunjukkan sebuah aksi yang lengkap, karena berasal dari sebuah plot
a. Momen ke momen
b. Aksi ke aksi
aksi.
c. Subyek ke subyek
d. Lokasi ke lokasi
e. Aspek ke aspek
Transisi dari satu aspek sebuah tempat, gagasan atau suasana hati ke
aspek lain
f. Non sequitur
A. Jenis-jenis Komik
Komik merupakan salah satu media massa yang hadir dengan berbagai jenis.
13
Menurut Marcel Boneff ada beberapa jenis untuk komik Indonesia, yaitu sebagai
berikut :
1) Komik wayang
Komik wayang merupakan salah satu dari hasil tradisi lama yang hadir dari
berbagai sumber hindu, setelah itu diolah kemudian diperkaya dengan unsur
2) Komik silat
Komik silat atau biasa disebut komik pencak merupakann teknik bela
diri, sebagaimana karate berasal dari Jepang, atau kun tao dari Cina. Pada
komik silat ini banyak sekali yang mengambil ilham dari seni bela diri dan
3) Komik humor
Baik terhadap karakter tokoh yang biasanya akan digambarkan dengan fisik
yang lucu atau jenaka maupun pada tema yang diangkat dan dengan
jika akan digunakan sendiri selalu berarti tentang kisah cinta, sedangkan
kata remaja yang digunakan untuk dapat menunjukkan bahwa komik ini
14
ditujukan untuk kaum muda, dimana salah satu ceritanya tentu saja
romantik.
5) Komik didaktis
pembacanya. Komik jenis ini memiliki dua fungsi, yaitu fungsi hiburan dan
juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung untuk tujuan
B. Macam-Macam Komik
Dilihat dari segi bentuk penampilan atau kemasannya komik tersebut dapat
Komik strip merupakan komik yang hanya terdiri dari beberapa panel
gambar saja, namun dilihat dari segi isi komik telah mengungkapkan sebuah
gagasan yang utuh. Sedangkan komik buku merupakan komik yang dapat
dikemas dalam bentuk satu buku, biasanya komik ini menampilkan sebuah
Komik humor merupakan komik secara isi menampilkan sesuatu yang lucu
15
Adapun karakteristik atau ciri khas komik dilihat dari segi bahasa sebagai
berikut:
pengertian.
tersendiri memiliki karakteristik atau pun ciri khas yang dapat menarik
perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran serta untuk membaca buku
C. Unsur-unsur Komik
Secara sekilas komik tersebut dipandang hanya sebagai salah satu media visual
yang terdiri dari beberapa kumpulan gambar dan tulisan yang terjalin sehingga
menjadi sebuah cerita. Namun demikian, bagi para komikus tersendiri kita juga dapat
mengenali sebuah komik adalah komik. Menurut Masdiono (dalam Nurul Hidayah)
1) Halaman pembuka
Pada halaman pembuka terdiri dari Judul Serial, Judul Cerita, kredits (pengarang,
2) Halaman isi
Halaman isi terdiri dari panel tertutup, panel terbuka, balon kata, narasi, efek
suara, gang/gutter.
3) Sampul komik
Untuk sampul komik biasanya tertera nama penerbit, nama serial, judul komik,
4) Splash page
Halaman pembuka, splash page atau satu halaman penuh, biasanya tanpa frame
atau panel. Pada halaman ini bisa dicantumkan juga judul, kreator, cerita, juga
17
illustrator.
5) Double-spread page
Dua halaman penuh bisa dengan variasi panel-panel. Biasanya untuk memberi
kesan “wah” atau dasyat atau memang perlu ditampilkan secara khusus agar pembaca
terbawa suasana.
a. Menulis dasar-dasarnya
c. Menentukan gaya
d. Memilih format
b. Mensketetsakan frame
a. Membuat frame
d. Scan komik
e. Membersihkan gambar
g. Mewarnai komik
visual dan ceritanya sangat kuat. Pada ekspresi yang dapat divisualisasikan membuat
pembaca untuk terlibat secara emosinal sehingga dapat membuat pembaca untuk
terus membacanya hingga selesai. Hal ini sangat menginspirasi komik yang isinya
terdapat materi-materi pelajaran. Kecenderungan yang ada pada peserta didik yang
tidak begitu untuk menyukai buku-buku teks, apalagi yang tidak disertai gambar
sama sekali dan ilustrasi yang dapat menarik. Padalah secara empirik peserta didik
cinderung lebih menyukai buku yang ada gambarnya, penuh dengan warna dan
5. Teori Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses pemyampaian pesan dari satu pihak ke pihak
lainnya agar terjadinya saling mempengaruhi di antara keduanya. Berbagai cara untuk
berkomunikasi yaitu dengan bahasa verbal, bahasa isyarat, gerak tubuh, simbol,
6. Teori Tipografi
Tipografi adalah perpaduan antara ilmu seni dan teknik mengatur tulisan, agar
maksud serta arti tulisan dapat tersmpaikan dengan baik secara visual kepada
pembaca. Tipografi menurut Roy Brewer memiliki pengertian luas meliputi penataan
dan pola halaman, atau setiap barang cetak. Menurut Frank F. Jefkin, untuk
7. Kontras Perpaduan warna terang dan gelap, gambar yang besar dan kecil, dan
lain-lain
7. Teori Warna
20
Warna adalah hal yang sangat diperlukan dalam desain karena memiliki kekuatan
yang sangat besar untuk menyampaikan berbagai macam emosi yang luas, Warna
juga bisa menjadi sekutu yang mengesankan bagi seniman dalam media visual apa
pun. Warna itu sendiri memiliki peran yang cukup penting yaitu, warna dapat
makna, seluruh adegan hanya masalah warna, warna sebagai sensasi, warna sebagai
Menurut J.Linschoten dan Drs. Mansyur, Warna bukanlah suatu gejala yang
penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan
bermacam-macam benda.
visual dan ceritanya sangat kuat. Pada ekspresi yang dapat divisualisasikan membuat
pembaca untuk terlibat secara emosinal sehingga dapat membuat pembaca untuk
terus membacanya hingga selesai. Hal ini sangat menginspirasi komik yang isinya
terdapat materi-materi pelajaran. Kecenderungan yang ada pada peserta didik yang
tidak begitu untuk menyukai buku-buku teks, apalagi yang tidak disertai gambar
sama sekali dan ilustrasi yang dapat menarik. Padalah secara empirik peserta didik
cinderung lebih menyukai buku yang ada gambarnya, penuh dengan warna dan
Komik, khususnya komik Jepang, memang sudah tidak asing lagi di kalangan
masyarakat kita. Setiap bulan, puluhan seri komik Jepang diterbitkan. Dan sudah
tidak terhitung lagi berapa ribu judul komik yang sudah menghiasi toko-toko buku di
Indonesia. Tetapi hanya sedikit dari kita yang mengikuti, atau bahkan membaca
komik amerika. Karena itu pula banyak teman saya yang bertanya, apa sih bedanya
Perbedaan antara keduanya, memang cukup banyak. Pertama, dari gaya gambar.
Komik Jepang menekankan pada penggambaran karakter yang simpel, dan terkadang
dilebih-lebihkan. Misalnya mata besar, rambut yang unik dan sebagainya. Sedangkan
komik amerika, penggambaran karakter dibuat lebih realistis, dengan garis gambar
yang lebih tajam. Perbedaan selanjutnya terletak pada cara baca. Komik Jepang
dibaca dari kanan ke kiri, sedangkan komik amerika dari kiri ke kanan. Selain itu
komik Jepang kebanyakan berwarna hitam putih, tidak seperti komik amerika yang
hampir semua judul dibuat full colour. Genre komik Jepang juga lebih luas dari
komik amerika, yang lebih dari 80% nya adalah komik superhero.
Komik Jepang, biasanya diterbitkan seminggu sekali, dalam bentuk weekly comic
anthology. Semacam majalah mingguan yang berisikan komik-komik gitu deh. Salah
satu yang paling terkenal adalah Shonen Jump. Beberapa judul populer seperti
Naruto, Bleach, One Piece, diterbitkan oleh mingguan ini. Dan setiap kali terbit,
mingguan komik seperti ini hanya menampilkan satu chapter per judul. Dengan cara
22
ini, pembaca dapat lebih cepat menikmati cerita yang mereka sukai. Nah, baru setiap
dua atau tiga bulan sekali, kumpulan chapter dari sebuah judul komik disatukan,
Sedangkan komik amerika, satu judul biasanya diterbitkan sebulan sekali. Tetapi
banyak juga judul yang tidak tetap waktu penerbitannya. Selain itu, pada satu judul
komik, jalan ceritanya bisa berhubungan dengan judul komik yang lain, terutama
pada komik superhero. Biasanya, penerbit komik membuat semacam event besar
yang melibatkan berbagai superhero di dalamnya. Misalnya yang belum lama terbit
adalah event “Avengers Vs X-Men” terbitan Marvel Comics. Kita tidak akan tahu
jalan cerita keseluruhan, jika kita hanya membaca Avengers Vs X-Men, tanpa diikuti
dengan membaca seri-seri lain yang berhubungan dengan event tersebut. Seperti
misalnya seri Wolverine, Avengers Academy, Uncanny X-men, dan lain sebagainya.
Komik amerika juga menyatukan seri-seri dari satu judul komik mereka menjadi
sebuah volume dengan ratusan halaman, yang biasa disebut TPB atau trade
paperback.
Perbedaan lain adalah cara pembuatannya. Sebuah komik amerika dikerjakan oleh
sebuah tim, dimana setiap comic artist mempunyai tugasnya masing-masing. Menulis
pewarnaan, semuanya dilakukan oleh individu yang berbeda. Selain itu, seorang
Lain halnya dengan komik Jepang, dimana seorang komikus Jepang menjadi
penentu utama atau otak dari keberhasilan suatu komik. Seorang komikus biasanya
mengerjakan berbagai macam tugas, seperti menulis cerita, membuat sketsa, dan
23
menggambar. Mereka biasanya dibantu oleh asisten dalam pembuatan latar belakang
dan pewarnaan.
Jalan cerita juga menjadi salah satu perbedaan besar antara komik Jepang dengan
komik amerika. Komik Jepang, jalan ceritanya bisa berlangsung sangat panjang, dan
saling berkelanjutan, karena satu judul hanya dibuat oleh satu pengarang. Komik
amerika, pada satu judul ceritanya sering kali berbeda dengan cerita yang dibuat oleh
pengarang sebelumnya, dan sama sekali tidak ada sangkut pautnya. Selain itu, sebuah
cerita dari suatu judul komik, bisa saja diteruskan oleh komikus lain. Dan juga suatu
kesemuanya terkadang tidak saling berhubungan. Hal inilah yang membuat komik
Jepang lebih konsisten dalam story telling. Selain itu, ketika seorang karakter pada
komik Jepang meninggal, ya udah, karakter tersebut tetap meninggal dan hanya
dihidupkan kembali jika hal tersebut memang bagian dari jalan cerita. Sedangkan
komik amerika, ketika seorang karakter meninggal, terkadang itu hanya bagian dari
dibuat agar selalu ada cerita baru yang tidak ada habisnya. Satu cerita habis, buat lagi
cerita lain dengan tokoh yang sama. Tetapi tenang, ada juga kok komik amerika yang
jalan cerita keseluruhannya mempunyai ending. Yang sudah saya baca misalnya
American Vampire karya Scott Snider, Y: The Last Man karya Brian K. Vaughan,
Sebagai penggemar komik, saya menyukai keduanya, baik itu komik Jepang
24
ataupun amerika. Semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Dan saya tidak
mempunyai patokan dalam memilih komik, asalkan ceritanya bagus, ya saya baca.
Selain itu komik dari negara lain, atau komik Indonesia juga banyak yang bagus. Jadi
sebagai penggemar komik, kita tidak usah membanggakan suatu komik negara satu
2. Komik 7 Wonders
7 Wonders adalah salah satu komik resmi yang ada dalam web comic Webtoon.
Berikut sedikit cerita tentang 7 Wonders karya metalu. Kehidupan Jaka yang penuh
Jaka adalah tokoh utama dalam serial 7 Wonders ini, dia adalah seorang anak dari
berubah ketika dia bertemu dengan seorang bidadari cantik bernama Kenanga.
Banyak readers terkecoh dengan alur cerita yang dimiliki oleh 7 Wonders. Misalnya,
beberapa (re: bahkan banyak orang) mengira bahwa 7 Wonders menceritakan legenda
Jaka Tarub versi modern. Bisa jadi kalian salah satunya? Hmm… Namun, sayang
7 Wonders bukanlah versi modern dari legenda Jaka Tarub. Justru komik ini
memuat banyak informasi yang akan menguak legenda tersebut. kita kenalan dulu
25
yuk dengan Kreator 7 Wonders. Metalu atau akrab di panggil Kyo adalah komikus
hebat di balik komik epic 7 Wonders. Metalu ini berasal dari Banyuwangi, dan kini
dari kecintaannya menonton kartun dan membaca komik sejak kecil .Sejak kecil,
Metalu membaca koleksi komik milik ayahnya, lalu berlanjut dengan hobinya
“Mulai gambar komik dari SMP, iseng-iseng bikin dan di baca temenku.”
webtoon lain berjudul “WON the Bossy Cat”, dia juga pernah membuat komik
kompilasi dari film “Hari Ini Pasti Menang” yang berjudul “GO 8, Metalu juga
seorang background artist . Metalu ikut andil dalam pembuatan “Battle Of Surabaya”
terinspirasi oleh salah satu dosennya di kampus. Beliau sering mengangkat tema-tema
bernuansa Indonesia. Sejak saat itulah Metalu terinspirasi dan mulai mengusung tema
sejarah juga legenda-legenda, pandangannya telah berubah dari benci menjadi Indah.
Metalu juga mengatakan bahwa menjadi komikus bukan hanya tentang gambar yang
bagus, namun apa yang membuat karya kita berbeda dan bermanfaat.
"Karena karya dan gambar yang bagus itu banyak. Makanya kita buat karya yang
punya nilai-nilai yang bermanfaat. Jadi, pembaca bukan hanya mendapat hiburan tapi
juga edukasi.” 7 Wonders rencananya akan tamat pada chapter 50+, namun untuk
dunia perkomikkan di Indonesia yang memiliki efek baik dan buruk. Baik, karena
kini masyarakat Indonesia semakin mudah untuk membaca komik hasil karya anak
26
bangsa, dan ada buruknya karena masyarakat agak susah untuk membeli komik versi
cetak. Namun, secara garis besar, perkembangan komik di Indonesia menuju arah
yang baik.
C. Kerangka Berfikir
informasi dan komunikasi, komik Indonesia juga berkembang sangat pesat. Dalam
konteks ini komik online. Yang menarik membahas komik online 7 Wonders karya
metalu yang sangat sarat dengan budaya dan cerita legenda Indonesia tepatnya dari
Komik Indonesia dengan cerita legenda dari Indonesia, yang dikemas dan
modifikasi menjadi lebih modern dan eye catching membuat peneliti tertarik pada
hibriditas antara komik Jepang dan komik Indonesia yang menjadi perpaduan unsur
didalamnya.
`Ciri-Ciri Visual
Ciri Visual
Ciri Visual Komik
Indonesia
Jepang
27
Analisis Pengaplikasian
Unsur Visual
Klasifikasi Unsur-Unsur
Proses Data
Kesimpulan
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2019
No Miggu/Bulan/Tahun 2019
Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengumpulan Data
Data
5 Ujian Skripsi
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
B. Metode Penelitian
29
yang bersifat deskriptif seperti proses suatu langkah kerja, formula suatu resep,
dan jasa, gambar-gambar, gaya-gaya, tata cara suatu budaya, model fisik suatu artifak
meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
teknik pengumpulan data dengan triangulasi, analisis data bersifat induktif atau
generalisasi.
ada, baik bersifat alamiah maupun rekayasa manusia, yang lebih memperhatikan
variabel yang diteliti, melainkan menggambarkan suatu kondisi yang apa adanya.
data yang bersifat apa adanya tanpa ada dalam kondisi tertentu yang hasilnya lebih
kualitatif karena penelitian ini mengeksplor fenomena hibritas pada komik 7 Wonders
karya Metalu. Selain itu penelitian ini juga bersifat induktif dan hasilnya lebih
menekankan makna.
Data adalah bagian terpenting dari suatu penelitian, karena dengan data peneliti
dapat mengetahui hasil dari penelitian tersebut. Pada penelitian ini, data diperoleh
bermacam-macam dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Sesuai
dengan karakteristik data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka teknik
1. Observasi
Observasi merupakan teknik yang mendasar dalam penelitian non tes. Observasi
dilakukan dengan pengamatan yang jelas, rinci, lengkap, dan sadar tentang perilaku
untuk melukiskan akurat reaksi individu yang diamati dalam kondisi tertentu.
wajar, tanpa dipersiapkan, dirubah atau bukan diadakan khusus untuk keperluan
penelitian. Observasi dilakukan pada obyek penelitian sebagai sumber data dalam
31
the researcher learn about behavior and he meaning attached to those behavior”. Jadi
melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut.
2. Kajian Pustaka
Pengumpulan data dan mencari literatur yang menunjang dalam penelitian, dari
jurnal dan penelitian dalam bentuk sripsi tentang komik hibrida yang terdahulu
3. Pencarian online
pencarian bersumber pada literatur online seperti buku elektronik atau pun jurnal
D. Objek Penelitian
kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil
pada situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang
situation atau situasi sosial yang terdiri dari tiga elemen, yaitu tempat (place), pelaku
bukan dinamakan responden, tetapi sebagai nara sumber, atau partisipan, informan,
teman dan guru dalam penelitian. Selain itu, sampel juga bukan disebut sampel
statistik, tetapi sampel ilustratif, karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk
menghasilkan kesimpulan pemaknaan pada setiap aspek yang diteliti pada komik 7
Menurut Sugiyono (2009: 335-336), analisis data merupakan proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan
ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang
penting dan yang akan di pelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri dan orang lain. Analisis data dalam penelitian kualitatif
dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai
di lapangan.
33
analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data setelah selesai pengumpulan data
dalam periode tertentu. setelah peneliti melakukan pengumpulan data, maka peneliti
disimpulkan juga bahwa langkah-langkah analisis data antara yang satu dengan yang
lainnya saling berhubungan satu sama lain. Langkah-langkah tersebut tidak dapat
dipisahkan atau pun kerjakan secara tidak urut. Agar dapat menghasilkan data yang
baik maka peneliti dalam menganalisis data harus sesuai dengan langkah-langkah
yang ada.
bawah ini:
Data
Collection Data
display
Data
reduction
Conclusions:
drawing/verifying
34
berikut:
dipahami;
dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti yang kuat yang mendukung pada
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
35
1 . Warna
2 . Komposisi
36
pada kriterium tertentu. Menurut Lexy J. Moleong (2009: 324), untuk menetapkan
kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu kredibilitas (derajat
(conformability).
dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau
kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh
melalui beberapa sumber. Triangulasi sumber ini digunakan oleh peneliti untuk
Daftar Pustaka
Cipta
McCloud, Scott. 1993. Understanding Comics: The Invisible Art. New York: Harper
Media Komputindo.
Susanto, Mikke. 2011. Diksi Rupa, Kumpulan Istilah dan Gerakan Seni
Internet
Anonim, https://www.bedaunik.com/2016/10/wawancara-seru-bareng-komikus-
line.html