Anda di halaman 1dari 4

Teks Diskusi Bahasa Indonesia

Sebagai Pemenuhan tugas oleh Ibu Agung Budiartati

Disusun Oleh :
Dea Puspa Karinda
Kelas VIII F
Absen 06

SMP Negeri 2 Pasuruan


Tahun Ajaran 2014-2015

Teks Diskusi :

Bolehkah Anak Memiliki Akun Facebook?


Saat ini, anak-anak dikelilingi oleh iPad, video game dan gadget lain yang
membuat mereka bisa terkoneksi dengan dunia maya. Jejaring sosial yang bertebaran,
misalnya Facebook, memberi stimulus bagi anak untuk tak mau lepas dari gadget itu.
Persoalan bertambah terkait etis atau tidaknya anak-anak memiliki akun Facebook, dan
ini menjadi dilemma yang harus segera dipecahkan oleh para orang tua. Namun,
argumen mengenai kepemilikan akun Facebook memiliki kelebihan dan kekurangan
yang perlu di pertimbangkan saat orang tua hendak membolehkan atau melarang anak
membuat akun jejaring sosial ini.
Apa saja manfaat Facebook? Saat ini tidak ada yang bisa menyangkal bahwa
Facebook telah mengubah cara interaksi sosial, terutama dikalangan kaum muda.
Facebook memungkinkan anak untuk menjalin pertemanan dengan banyak orang.
Ketika digunakan dengan cara yang benar, media sosial dapat meningkatkan rasa
percaya diri anak dan membantu mereka mengurangi perasaan kesepian, terisolasi, dan
tidak memiliki teman. Dengan memiliki Facebook memberikan anak “halaman rumah”
di web, tempat dimana mereka dapat mengekspresikan diri dan berbicara tentang
minat dan kepentingan mereka. Mereka bisa bergabung dengan komunitas-komunitas
tertentu, dan mencari tahu banyak tentang bidang-bidang yang membuat mereka
tertarik seperti lingkunga, hewan, seni atau musik.
Mengelola halaman Facebook mengajarkan anak bagaimana menulis komentar
dan menggunakan foto atau bagaimana menavigasi web. Anak dapat menguasai
keterampilan media sosial yang nantinya akan semakin penting ketika usia mereka
bertambah. Yang tak kalah pentingnya sebagian besa anak menggunakan jejaring sosial
untuk membahas pekerjaan sekolah. Diskusi bersama tentang tugas sekolah adalah
salah satu alasan terbaik memperbolehkan mereka mengakses jejaring sosial. Bahkan
dari hasil studi Professor Larry D. Rosen dari California State University mengungkapkan
bahwa situs jejaring sosial juga dapat membantu proses pengajaran antara guru dengan
murid. Facebook juga bisa digunakan untuk menunjukkan rasa empati teman-teman
online mereka.
Tidak hanya sisi positif saja tetapi juga memiliki sisi negatif. Jejaring sosial
memberikan kebebasan atau ruang untuk mengekspresikan diri dengan berkomentar.
Namun komentar yang dikeluarkan bisa saja menyinggung orang lain. Kalaupun
pengguna akun tidak melakukannya, ia menjadi terbiasa dengan ejekan, olok-olokan,
web bullying, dan semacamnya yang bisa ia baca dari status teman. Bisa saja anak
tersebut menganggap bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang lumrah, lalu
melontarkan pada orang di lingkungan sekitarnya. Akibatnya, terjadi pergeseran nilai
tentang kesantunan yang orang tua tanamkan selama ini.
Facebook adalah pintu gerbang dunia maya. Segala sesuatu baik dari hal yang
baik maupun yang buruk dapat terhubung ke akun facebook anak. Seringkali bukan
teman anak yang memberi pengaruh buruk, melainkan teman-teman dari temannya.
Hasil dari studi Proffesor Larry D. Rosen dari California State University juga
mengungkap beberapa efek buruk dari Facebook, termasuk narsisme yang sering
menghinggapi anak yang memakai situs jejaring sosial tersebut. Perilaku antisosial,
kecenderungan, berperilaku agresif dan mudah marah. Studi yang disebutkan oleh
Rosen menyatakan bahwa murid sekolahan dan kuliahan yang membuka Facebook
setidaknya 15 menit ketika sedang belajar, cenderung mendapatkan nilai yang rendah.
Melarang anak memiliki akun Facebook bukanlah cara yang bijak karena bisa saja
anak lari kerumah temannya atau warnet yang bertebaran dan membuat akun sendiri.
Menggunakan software pengawasan hanya membuang-buang waktu saja. Anak-anak
zaman sekarang akan mudah mencari pemecahannya hanya dalam waktu hitungan
menit. Komunikasi adalah inti dalam menjadi orangtua. Orangtua harus berbicara atau
mendengarkan anak mereka secara baik. Apapun keputusan orangtua tentang
Facebook, cobalah untuk membuat keputusan dan kesepakatan bersama anak sebelum
membuat akun.

Struktur Teks Diskusi

Struktur Teks Kalimat Penanda

Saat ini, anak-anak dikelilingi oleh iPad, video game dan gadget lain
yang membuat mereka bisa terkoneksi dengan dunia maya. Jejaring
Isu
sosial yang bertebaran, misalnya Facebook, memberi stimulus bagi
anak untuk tak mau lepas dari gadget itu.
Facebook memungkinkan anak untuk menjalin pertemanan dengan
banyak orang. Ketika digunakan dengan cara yang benar, media sosial
dapat meningkatkan rasa percaya diri anak dan membantu mereka
mengurangi perasaan kesepian, terisolasi, dan tidak memiliki teman.
Dengan memiliki Facebook memberikan anak “halaman rumah” di
web, tempat dimana mereka dapat mengekspresikan diri dan
Argumen berbicara tentang minat dan kepentingan mereka.
Mendukung
Selain itu, anak dapat menguasai keterampilan media sosial yang
nantinya akan semakin penting ketika usia mereka bertambah. Yang
tak kalah pentingnya sebagian besa anak menggunakan jejaring sosial
untuk membahas pekerjaan sekolah. Diskusi bersama tentang tugas
sekolah adalah salah satu alasan terbaik memperbolehkan mereka
mengakses jejaring sosial.
Selain sisi positif, Facebook juga memiliki sisi negatif. Jejaring sosial
memberikan kebebasan atau ruang untuk mengekspresikan diri
dengan berkomentar. Namun komentar yang dikeluarkan bisa saja
menyinggung orang lain sehingga ia menjadi terbiasa dengan ejekan,
olok-olokan, web bullying, dan semacamnya yang bisa ia baca dari
status teman. Bisa saja anak tersebut menganggap bahwa hal tersebut
adalah sesuatu yang lumrah, lalu melontarkan pada orang di
Argumen lingkungan sekitarnya. Akibatnya, terjadi pergeseran nilai tentang
Menentang kesantunan.
beberapa efek buruk dari Facebook, termasuk narsisme yang sering
menghinggapi anak yang memakai situs jejaring sosial tersebut.
Perilaku antisosial, kecenderungan, berperilaku agresif dan mudah
marah. Studi yang disebutkan oleh Rosen menyatakan bahwa murid
sekolahan dan kuliahan yang membuka Facebook setidaknya 15 menit
ketika sedang belajar, cenderung mendapatkan nilai yang rendah.

Simpulan/Saran Orangtua harus berbicara atau mendengarkan anak mereka secara


baik. Apapun keputusan orangtua tentang Facebook, cobalah untuk
membuat keputusan dan kesepakatan bersama anak sebelum
membuat akun.

Hikmah yang dapat kita petik yaitu :


- Kita dapat membatasi diri dengan menggunakan Facebook, kita juga harus dapat
me-manage waktu untuk lebih disiplin agar tidak berpengaruh buruk pada
pelajaran.
- Selain itu kita juga harus memanfaat kan segala macam jejearing sosial untuk hal-
hal yang positif.

Unsur kebahasaan yang terdapat dalam teks tersebut adalah :

No. Aspek yang diamati Bukti Fisik


Penggunaan Konjungsi  Tidak hanya sisi positif saja tetapi juga memiliki sisi
1.
Perlawanan negatif. (tetapi)
 Facebook telah mengubah cara interaksi sosial,
terutama dikalangan kaum muda. Facebook
memungkinkan anak untuk menjalin pertemanan
dengan banyak orang. (Pengulangan)
Penggunaan Konjungsi  Mengelola halaman Facebook mengajarkan anak
2.
Leksikal bagaimana menulis komentar dan menggunakan foto
atau bagaimana menavigasi web. Anak dapat
menguasai keterampilan media sosial yang nantinya
akan semakin penting ketika usia mereka bertambah.
(Sinonim)
Penggunaan Konjungsi  Anak-anak zaman sekarang akan mudah mencari
3.
Gramatikal pemecahannya. (-nya merujuk ke anak)
 Persoalan bertambah terkait etis atau tidaknya anak-
anak memiliki akun Facebook, dan ini menjadi dilema
yang harus segera dipecahkan oleh para orang tua.
Penggunaan (harus)
4.
Modalitas
 Anak-anak zaman sekarang akan mudah mencari
pemecahannya hanya dalam waktu hitungan menit.
(akan)

Anda mungkin juga menyukai