Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kata Seni menurut Kamus Bahasa Indonesia berarti keahlian membuat karya yang
bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dsb). Jadi seni bisa dibilang sebagai
intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni kreatifitas adalah salah satu anugerah yang telah
Allah berikan kepada kita yang patut kita syukuri. Banyak caranya bagaimana kita
menuangkan ide-ide kreatif kita agar menjadi suatu hasil karya seni yang bernilai, salah
satunya menuangkan dalam bentuk komik. Menjadi seorang komikus/cergamis (pembuat
komik/cergam) bukan hanya sekedar sebuah hobi yang menyenangkan tetapi dapat juga
menjadi sebuah profesi yang cukup menjanjikan, tentunya jika kita benar-benar menekuninya.
Pekerjaan/profesi yang paling baik dan menyenangkan adalah pekerjaan yang sudah menjadi
hobi kita, salah satunya menjadi seorang komikus. Membuat komik adalah
mengkomunikasikan ide dengan cara yang menghibur. Komik dianggap baik dan berhasil,
apabila pembaca bisa menangkap apa yang ingin komikus sampaikan, sekaligus merasa
terhibur. Tetapi banyak dikalangan kita berasumsi bahwa menjadi seorang komikus tidak
mempunyai prospek masa depan yang menjanjikan. Dikarenakan komik itu merupakan barang
yang murahan, picisan dan merupakan hobi yang sepele. Tetapi bagi CHRISTIAN LIE, asumsi
seperti itu dapat dipatahkannya. Baginya komik itu adalah sebuah gaya hidup. Ia membuat
komik, membaca komik, menganalisa komik, mengajar komik dan juga mendapatkan
penghasilan dari komik itu sendiri. Dia adalah salah satu anak bangsa yang sudah bisa dibilang
seorang komikus berlevel internasional, yang berkarir di industri komik
di Amerika Serikat1. Terlepas dari masalah itu, masih ada persepsi bahwa komik adalah
bacaan anak-anak dan terkesan kekanak-kanakan, namun kenyataannya tidak sedikit orang tua
juga yang membaca komik. Karena pembaca komik berasal dari beragam latar belakang,
seperti usia dan geografis.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Umum

1. Definisi Komik
Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak
bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Gambar
dalam hal ini, menggambar sebuah karakter kartun (karakter bisa merupakan seseorang,
binatang, tumbuhan ataupun suatu objek benda mati). Biasanya, komik dicetak di atas
kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk,
mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri.
Atau ada juga yang berpendapat, Komik adalah Dunia Tutur Kata, suatu rangkaian
gambar yang bertutur menceritakan suatu kisah. Dalam membaca gambar ini nilai-nya
kira-kira sama dengan membaca peta, simbol-simbol,
diagram, dan sebagainya2.
Banyak jenis istilah komik, ada yang menyebutnya sebagai Cergam (Cerita
bergambar), Gamcer (Gambar bercerita), dan dalam bidang akademik komik dikenal
dengan istilah Sequential Art. Di negara Jepang komik dikenal sebagai Manga, dan lain
halnya dengan di China disana dikenal dengan istilah Manhua, sedangkan di Korea
orang-orang menyebutnya dengan Manhwa.

2. Jenis-jenis Komik
Dari jenisnya (Genre) kita dapat membedakan komik menjadi :
- Komik Superhero (Komik Pahlawan super) - Komik Cowboy
- Komik Romance (Komik Romantis) - Komik Horror
- Komik Adventure (Komik Petualangan) - Komik Criminal
- Komik Comedy (Komik Humor, jenaka) - Komik Underground
- Komik Action (Komik Aksi) - Komik Budaya
- Komik Science Fiction (Komik Fiksi Ilmiah) - Komik Cerita Detektif

B. Tujuan Pembuatan Komik


Untuk mengembangkan kretifitas seseorang dengan menggunakan gambar serta
mengembangkan daya imajinasi
C. Manfaat Pembuatan Komik
Selain bermanfaat bagi pembaca, komik juga memiliki manfaat untuk pembuatnya. Berikut
adalah manfaat membuat komik.
1. Sarana Menggali Potensi Anak
walaupun tidak semua pembuat komik berbakat dalam seni, bakat seni rupa dan lukis
dapat terlihat dari hasil karyanya. dengan bakat seni penguasaan pembuatan komik dapat
lebih mudah dikuasai.
2
2. Mengembangkan Daya Imajinasi
membuat komik membutuhkan daya imajinasi yang tinggi untuk menyusun cerita.
3. Penyeimbang Fungsi Kerja Otak
membuat komik merupakan salah satu kegiatan yang mampu mengaktifkan fungsi otak
kanan melalui menggambar. membuat komik dapat menyeimbangkan kinerja otak yang
secara rutinitas harian menggunakan otak kiri.
4. Melatih Konsistensi dan Disiplin
membuat karakter dalam komik membutuhkan kekonsistenan. tiap karakter memiliki
sifat-sifat khusus yang merupakan kekhasan dari karakternya. jika ada kekeliruan
menempatkan karakter akan berpengaruh pada cerita dan pembaca.
selain itu juga membuat komik membutuhkan disiplin agar komik dapat terbit berkala
sesuai waktunya.
5. Melatih Konsentrasi dan Daya Ingat
membuat komik tidak semudah menggambar. dalam satu komik, umumnya, memiliki
banyak karakter dan ceritanyapun saling bersambung. cerita komik akan rancu jika
pembuat komik lupa cerita sebelumnya dengan mempatkan karakter yang salah di cerita
berikutnya.
6. Belajar Menerima Masukan dan Kritik
membuat komik harus siap dikritik, karena belum tentu semua orang memiliki pemikiran
yang sama dengan pembuat komik. selain itu nilai estetika tiap orang pun berbeda, karya
yang bagus menurut Anda belum tentu memenuhi selera orang lain.
7. Sumber Pendapatan
membuat komik dapat menghasilkan banyak rupiah, terbukti dengan munculnya aplikasi
komik dari jejari sosial.
8. Menggali daya kreativitas
dengan banyaknya ide yang mengalir, pembuat komik dapat menyalurkan kreativitasnya
lewat tulisan dan gambar.
9. Mengasah kecerdasan spatial
walaupun media komik 2 Dimensi, tidak sedikit seting tempat komik memakai konsep 3
Dimensi. oleh karena itu membuat komik dapat meningkatkan kemampuan spatial.
10. Kemampuan merekam gambar (memorifotografis)
membuat komik tidak seperti menggambar dengan meniru model. membuat komik
menuntut pembuatnya mengeluarkan semua pengalaman merekan tempat dan bentuk
benda yang pernah dilihat pembuat komik.
11. Kepekaan dan kemampuan mengolah warna
seting tempat denga 3 Dimensi dn permainan ghradasi warna dapat melatih kepekaan
pembuat komik mengenai pengelolaan warna.
12. Menguasai teknik dan keterampilan menggambar

3
seiring dengan berjalannya cerita komik, kemampuan dan keterampilan menggambar
pembuat komik meningkat.
selain 12 manfaat di atas, ada manfat lai membuat komik yaitu:
1. meningkatkan kepercayaan diri pembuat komik
2. melatih kemampuan komunikasi dan bersosialisasi lewat gambar dan cerita
3. melatih pembuat komik mengalirkan ide-idenya melalui gambar komik
4. melatih kemampuan motorik tubuh
5. melatih teknik menggambar komik
6. melatih menemukan masalah, penyelesaian yang logis dan memberi solusi
D. Contoh Komik
Berikut ini adalah contoh – contoh komik :
1. Contoh Komik Super Hero

2. Contoh Komik Jenaka

3. Contoh Komik Misteri

4. Contoh Komik Budaya

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak
bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Manusia
menciptakan sebuah gambar (komik), dari mulai hobi sampai dengan gambaran aktifitas
kehidupan sosial dan spiritual masyarakat pada zaman itu. Dari masa ke masa
perkembangan komik selalu meningkat khususnya untuk wilayah Amerika dan Jepang,
dimana disana sudah berdiri industri-industri komik raksasa. Dan lain halnya di
Indonesia, dimasa sekarang ini industri komik Nusantara mengalami kemunduran
bahkan nyaris tidak terdengar lagi. Ada banyak hal, mengapa bisa terjadi demikian.
Diantaranya :
- Makin banyaknya media hiburan dibandingkan pada zaman dulu.
- Komikus Indonesia tidak pandai bercerita, storytelling-nya lemah dan hanya
mengandalkan kekuatan visual.
- Komikus kurang memikirkan pembacanya, yang terjadi komikus lebih
mengutamakan ekspresinya dalam berkesenian.
- Kurangnya promosi dari berbagai pihak baik dari penerbit maupun dari pemerintah
sendiri.

B. Saran
Tiga hal penting dalam membuat sebuah komik yaitu : Penulisan yang solid,
karakter yang menyenangkan dan artwork yang menggairahkan. Selain menggambar,
keahlian dalam teknik storytelling adalah modal untuk menjadi seorang komikus yang
handal. Storytelling adalah keahlian yang harus dimiliki, agar komik bisa enak dibaca
dan dipahami oleh pembaca. Untuk pembaca komik, berilah kesempatan kepada komik-
komik Indonesia, kita boleh membaca terlebih dahulu di toko buku, dan kalau ternyata
suka, jangan sungkan-sungkan untuk membeli. Uang pembelian dari anda itu akan
berguna bagi komikus untuk membuat komik selanjutnya. Cintailah produk dalam
negeri !.

5
DAFTAR PUSTAKA

Foster, Walter. 1989. How To Draw Story Cartoons. Walter Foster Pulishing. Inc.
Herlambang, Ferry. 2006. Membuat Komik dan Kartun Tanpa Menggambar dengan
Photoshop CS2. Jakarta : Elex Media komputindo.
Majalah Cinemags. Edisi 45 November 2003. Bandung : Megindo Tunggal Sejahter

Anda mungkin juga menyukai