Anda di halaman 1dari 57

Masa perkembangan

REMAJA
setelah masa anak-
anak dan menuju
masa dewasa, yang
meliputi
perkembangan fisik,
kognitif, emosi,
sosial, moral, dan
kesadaran
beragama.
Batasan Usia Remaja

Remaja Pertengahan
(15-18 Tahun)
Remaja Awal Remaja Akhir
(12-15 Tahun)
(18-21 Tahun)
Pertumbuhan Perkembangan
Perubahan yang bisa Rangkaian perubahan fisik
diukur, dilihat atau dan mental
diraba
Bersifat perasaan, minat, dan
perhatian termasuk
Biasanya menyangkut perkembangan nilai-nilai
fisik (bentuk dan ukuran)
Misalnya : perhatian terhadap
Misalnya : pertumbuhan lawan jenis, rasa benci, cinta,
tinggi badan, mulai cemburu
tumbuh kumis,
Ciri Perkembangan Remaja
Menurut Hurlock, masa remaja :

• sebagai Periode yang Penting


• sebagai Periode Peralihan
• sebagai periode perubahan
• sebagai usia bermasalah
• sebagai masa mencari identitas
• sebagai usia yang menimbulkan
ketakutan
• sebagai masa yang tidak realistik
• sebagai ambang masa dewasa
Tugas
• Mampu menerima keadaan fisiknya;
Perkembangan • Mampu menerima dan memahami
Masa Remaja peran seks usia dewasa;
• Mampu membina hubungan baik
dengan anggota kelompok yang
berlainan jenis;
• Mencapai kemandirian emosional;
• Mencapai kemandirian ekonomi;
• Mengembangkan konsep dan
keterampilan intelektual yang sangat
diperlukan untuk melakukan peran
sebagai anggota masyarakat;
Tugas Perkembangan
Masa Remaja
• Memahami dan
menginternalisasikan nilai-nilai
orang dewasa dan orang tua;
• Mengembangkan perilaku
tanggung jawab social yang
diperlukan untuk memasuki dunia
dewasa;
• Mempersiapkan diri untuk
memasuki perkawinan;
• Memahami dan mempersiapkan
berbagai tanggung jawab
kehidupan keluarga.
Perubahan Fisik Selama
Masa remaja
1.Perubahan
Eksternal
2.Perubahan
Internal
• Sistem Pencernaan
Perubahan
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi Internal
berbentuk pipa, usus bertambah panjang dan
bertambah besar, otot-otot di perut dan dinding
usus menjadi lebih tebal dan lebih kuat, hati
bertambah berat dan kerongkongan bertambah
panjang.
• Sistem Peredaran Darah
Jantung tumbuh pesat selama masa remaja,
pada usia 17 atau 18, beratnya 12 kali lipat
berat waktu lahir, panjang dan tebal dinding
pembuluh darah meningkat dan mencapai
tingkat kematangan bilamana jantung sudah
matang.
• Sistem Pernapasan
Kapasitas paru-paru anak permpuan hampir
• Sistem Endrokin Perubahan
• Kegiatan gonad yang meningkat pada
masa puber menyebabkan ketidak
Internal
seimbangan sementara dari seluruh
sistem endokrin pada masa awal masa
puber.Kelenjar-kelenjar seks berkembang
pesat dan berfungsi, meskipun belum
mencapai ukuran matang sampai akhir
masa remaja atau awal masa dewasa.
• Jaringan Tubuh
• Perkembangan kerangka berhenti rata-
rata pada usia 18. Jaringan selain tulang
terus berkembang sampai tulang
mencapai ukuran matang, khususnya
bagi perkembangan jaringan otot.
Mimpi Basah
Testis memproduksi
sperma tiap hari
Proses:

Sperma ditampung

Saat penuh terjadi


ejakulasi

Tidak sadar (mimpi Sengaja (masturbasi)


basah)
»Menstruasi
Perkembangan
kognitif • teori Piaget menyimpulkan bahwa remaja
merupakan suatu periode dimana
seseorang mulai berfikir secara abstrak
dan logis
• Berbagai penelitian menunjukkan adanya
perbedaan yang konsisten antara
kemampuan kognitif anak-anak dan
remaja. Dibandingkan anak-anak, remaja
memiliki kemampuan lebih baik dalam
berfikir hipotetis dan logis.
Perkembangan
kognitif 1. Tahap awal operasional formal
• Pemikiran Abstrak
• Logika
• Metakognisi
• Penalaran hipotesis

2. Tahap akhir Operasional Formal


• Pemikiran Abstrak
• Logika
• Metakognisi
• Penalaran Hipotesis
1.Idealisme dan mudah 6 Karakteristik
mengkritik Ketidakmatangan
2.Sifat argumentatif berpikir
3.Sulit untuk memutuskan
sesuatu
4.Kemunafikan yang tampak
nyata,
5.Kesadaran diri
6.Keistimewaan dan
kekuatan
Perubahan pemrosesan informasi pada
remaja
Terdapat dua kategori perubahan pada kognisi
remaja, yaitu:
1. Perubahan struktural
2. Perubahan fungsional

Perkembangan bahasa
Pada usia 16-18 tahun, orang-orang pada
umumnya menguasai sekitar 80,000 kata
(Owens, 1996). Dengan munculnya
pemikiran formal, remaja dapat
mendefinisikan beberapa kata abstrak
seperti cinta, keadilan, dan kebijaksanaan
Perkembangan Moral Remaja
Mitchell telah meringkaskan lima perubahan
dasar dalam moral yang harus dilakukan oleh
remaja yaitu:
1) Pandangan moral individu semakin lama
semakin abstrak dan kurang konkret
2) Keyakinan moral lebih berpusat pada apa
yang benar dan kurang pada apa yang salah.
3) Penilaian moral menjadi semakin kognitif dan
berani mengambil keputusan terhadap
berbagai masalah moral yang dihadapinya.
4) Penilaian moral menjadi kurang egosentris.
5) Penilaian moral secara psikologis menjadi
lebih mahal
Ada tiga tugas pokok remaja dalam mencapai
moralitas remaja dewasa, yaitu:

1) Mengganti konsep moral khusus


dengan konsep moral umum
2) Merumuskan konsep moral yang baru
dikembangkan ke dalam kode moral
sebagai kode prilaku
3) Melakukan pengendalian terhadap
perilaku sendiri.
Tahap Penalaran Prakonvensional
(4 – 10 Tahun)

Tahap Penalaran Konvensional


(10 – 13 Tahun)

Menurut Kohlberg
ada 3 tahap Tahap Penalaran Pascakonvensional
perkembangan moral (Awal masa remaja)
Kurangnya
perhatian dan
pendidikan
agama oleh
Tekanan keluarga
psikologi yang Gagal dalam
dialami remaja studi/
pendidikan
Faktor – faktor
yang
mempengaruhi

Perkembangan
teknologi Peranan media
modern massa
Pengaruh
lingkungan
yang tidak
baik
Dampak dari perkembangan moral yang
dialami oleh remaja sebagai berikut :

1. Mempunyai standar moral yang


diakui dan diyakini dirinya dan
kelompoknya
2. Merasa bersalah bila menyadari
perilakunya tidak sesuai dengan
standar moral yang diyakininya
3. Merasa malu bila sadar terhadap
penilaian buruk kelompoknya
• Bentuk-bentuk Emosi pada
Masa Perkembangan Remaja
menurut Ali, M & Ansori,
M2004
a) Cinta kasih sayang
b) Gembira dan bahagia
c) Kemarahan dan
Permusuhan
d) Frustasi dan Dukacita
Faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan
emosi remaja
• Perubahan jasmani
• Perubahan pola interaksi dengan
orang tua
• Perubahan interaksi dengan
teman sebaya
• Perubahan pandangan luar
KEADAAN EMOSI PADA a. Ketegangan emosi meninggi
REMAJA sebagai akibat dari perubahan fisik
dan kelenjar

b. Meningginya emosi terutama


karena anak laki-laki dan
perempuan berada di bawah
tekanan sosial dan menghadapi
kondisi baru

c. Mengalami ketidakstabilan dari


waktu ke waktu sebagai
konsekuensi dari usaha penyesuaian
diri pada pola perilaku & harapan
sosial yang baru
POLA EMOSI PADA REMAJA
• Rangsangan yang • Menggerutu
membangkitkan emosi dan • Tidak mau berbicara
pengendalian latihan individu • Dengan suara keras mengkritik
orang-orang yang menyebabkan
terhadap ungkapan emosi mereka amarah
• Iri hati
• Mengeluh
• Menyesali diri sendiri
• Suka bekerja sambilan agar dapat
memperoleh uang untuk membeli
barang yang diinginkan

Ungkapan
Letak pola
emosi remaja
emosi
remaja
KEMATANGAN
EMOSI
• Tidak meledakkan emosinya
dihadapan orang lain, tetapi menunggu
saat dan tempat yang lebih tepat untuk
mengngkapkan emosinya dengan
cara-cara yang lebih diterima.

• Remaja mampu menilai situasi secara


kritis terlebih dahulu sebelum bereaksi
secara emosional

• Memberikan emosi yang stabil, tidak


berubah dari satu emosi/suasana hati
ke suasana hati yang lain.
Perkembangan Emosi
Di lingkungan kurang
kondusif
a. Agresif : melawan, keras
kepala, berkelahi, suka
mengganggu dan lain-lain.

b. Lari dalam kenyataan


(regresif) : suka
melamun, pendiam,
senang menyendiri,
mengkonsumsi obat
penenang, minuman
keras atau obat
terlarang.
Perkembangan Emosi
Di lingkungan kondusif
a. Adukasi (ketepatan) emosi :
cinta, kasih sayang, simpati,
altruis (senang menolong),
respek
(menghormati,menghargai),
ramah, dll.

b. Mengendalikan emosi : tidak


mudah tesinggung, tidak
agresif, wajar, optimistik, tdk
meledak-ledak, menghadapi
frustasi secara sehat dan
bijaksana.
Perkembangan Sosial pada
Masa Remaja

Remaja telah mengalami


perkembangan kemampuan untuk
1. Memahami orang lain (social cognition)
2. Menjalin persahabatan
3. Memilih teman yang memiliki sifat dan
kualitas psikologis yang relatif sama
dengan dirinya (hobi, minat, sikap, nilai-
nilai dan kepribadiannya.
Perkembangan 4. Secara bertahap melepaskan
Sosial ketergantungannya pada orang
tua
5. Untuk mendapatkan rasa aman
biasanya dengan cara
membuat kelompok dengan
teman sebaya,
6. Mulai tertarik untuk bergaul
dengan lawan jenis secara
individual.
7. Penyesuaian terhadap norma
pergaulan dalam lingkungan
Faktor-Faktor Yang
mempengaruhi
perkembangan sosial
A.KELUARGA
B.KEMATANGAN ANAK
C.STATUS SOSIAL EKONOMI
D.PENDIDIKAN
E.KAPASITAS MENTAL, EMOSI,
DAN INTELEGENSI
Proses Sosialisasi

Ada tiga proses sosialisasi yaitu:


•Belajar berprilaku yang dapat diterima
secara sosial
•Memainkan peran yang dapat diterima
•Perkembangan sikap social
kelompok-kelompok
sosial pada remaja:

1. Kelompok Chums
2. Kelompok Cliques
3. Kelompok Crowds
4. Kelompok yang
diorganisir
5. Kelompok Gangs
Perkembangan
kepribadian Remaja Secara bertahap, dimulai dengan
menemukan identitas atau jati dirinya
Masa remaja disebut juga masa
untuk menemukan identitas diri (self
identity). Usaha pencarian identitas
pun, banyak dilakukan dengan
menunjukkan perilaku coba-coba,
perilaku imitasi atau identifikasi.
Tindakan untuk menemukan
identitas diri ini karena remja ingin
diakui keberadaannya dalam
lingkungannya, sehingga remaja
melakukan berbagai cara untuk
menunjukan eksistensinya.
Perkembangan
kepribadian Remaja Usaha-usaha agar kepribadian remaja
menjadi matang antara lain:

1. Menentukan cita-cita yang realistik


yang mungkin tercapai.
2. Belajar menilai kelebihan dan
kekurangan diri.
3. Harus mempunyai konsep diri yang
stabil.
4. Harus bisa menghargai hal-hal yang
telah dicapai dan memperbaiki
kekurangan.
kegagalan dalam mencapai kepribadian yang ideal.

Hal ini disebabkan karena:

1. Pola kepribadian yang sudah dibentuk sejak


anak-anak yang sudah mulai stabil dan cenderung
menetap.
2. Kondisi lingkungan yang mempengaruhi konsep
diri (inti dari pola kepribadian) sering tidak terkendali.

Pengaruh konsep diri remaja dari :


Usia Kematangan
Penampilan Diri
Nama dan Julukan
Kepatutan Seks
Hubungan Keluarga
teman Sebaya
Kreativitas
Cita-cita
Remaja akhir sudah mulai dapat memahami,
mengarahkan, mengembangkan, dan memelihara
identitas diri.Tindakan antisipasi remaja akhir adalah:
•Berusaha bersikap hati-hati dalam berperilaku dan
menyikapi kelebihan dirinya
•Mengkaji tujuan dan keputusan untuk menjadi
model manusia yang diidamkan
•Memperhatikan etika masyarakat, kehendak orang
tua, dan sikap teman-temannya
•Mengembangkan sikap-sikap pribadinya
Personality Disorder

Paranoid Personality Disorder


Schizoid Personality Disorder
Schizotypal Personality Disorder
Histrionik
Narcissistic
Antisosial
Borderline
Avoidance
DependentObsesive-Compulsive
Passive-Agressive dan Self-Defeating
Remaja akhir sudah mulai dapat memahami, mengarahkan,
mengembangkan, dan memelihara identitas diri.Tindakan
antisipasi remaja akhir adalah:
•Berusaha bersikap hati-hati dalam berperilaku dan
menyikapi kelebihan dirinya
•Mengkaji tujuan dan keputusan untuk menjadi model
manusia yang diidamkan
•Memperhatikan etika masyarakat, kehendak orang tua,
dan sikap teman-temannya
•Mengembangkan sikap-sikap pribadinya
Perkembangan Kesadaran
Beragama Masa Remaja
Iman dan hati adalah penentu
perilaku dan perbuatan seseorang.
Bagaimana perkembangan
spiritual ini terjadi pada psikologi
remaja? Sesuai dengan
perkembangannya kemampuan
kritis psikologi remaja hingga
menyoroti nilai-nilai agama dengan
cermat. Mereka mulai membawa
nilai-nilai agama ke dalam kalbu
dan kehidupannya
Nama : Sheyna
Usia : 13 tahun
Penderita Bipolar Disorder
Beberapa kali mencoba bunuh diri karena depresi
Riwayat sakit mental dikeluarga dari nenek (pihak
ibu) dan bibi (pihak ayah)

Kondisi keluarga :
Orang tua overprotective dengan 2 kakak laki-laki
yang pembangkang. Kondisi keluarga tidak kondusif
karena sering terjadi pertengkaran.
Penelitian ini adalah salah satu beberapa penelitian yang
berfokus pada deteksi dini BD kalangan remaja dalam
pengaturan klinis.
remaja pada risiko mengembangkan BD awalnya sering
hadir dengan depresi atau psychopathologi non-spesifik
lainnya.

Secara fisiologis, salah satu faktor utama penyebab


seseorang mengidap BD adalah karena terganggunya
keseimbangan cairan kimia utama di dalam otak seperti
hormon norepinephrin, dopamine, dan serotonine. Ada
pula Central Nervous System (CNS) dam
hypothalamus-pituitary-adrenal (HPA)
Sementara itu, secara psikologis, seseorang yang
mengalami banyak tekanan dari dalam maupun luar
dirinya akan dapat mengalami disstres berkepanjangan.
Apabila tidak ditambah dengan strategi pemecahan
masalah (coping) yang memadai, maka ia pun dapat
menderita BD.

Pola asuh orangtua yang neglectful dan abusive juga


mempengaruhi perkembangan anak, di mana anak
berkemungkinan untuk mengalami depresi yang
disebabkan oleh stress.
Cara terbaik untuk memberikan treatment kepada
Sheyna adalah dengan memberikan pengobatan medis
yang tepat

Misalnya, mengkombinasikan pemberian


obat antipsychotic (seperti: Seroquel) dan mood-
stabilizer (seperti: Lithium),
Selain pengobatan medis juga harus ditambah
psikoterapi

seperti:
terapi regulasi emosi,
anger management untuk membantu Sheyna
dalam mengatasi mania dan depresi yang
muncul di dirinya
Psychasthenia adalah gangguan psikologis
yang ditandai dengan fobia, obsesi,
kompulsi, atau kecemasan berlebihan.

Psychasthenia : gangguan neurotik

Psychasthenia mirip dengan gangguan


obsesif-kompulsif namun bukan konsep asli
dari pengurangan tonus psikologis.

Anda mungkin juga menyukai