Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

SENI RUPA AUD

Dosen Pengampu :

Drs.Misgiya,M.Hum

Elya Siska Angraini,S.Sn.,Ma

Disusun Oleh

Kelompok 10 :

Rawaty Sirait (1191113012)

Desi Rama Dhani (1173313015)

Ayu Adistya Purba (

Raudhini Purba (

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji syukur
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayat dan Inayahnya sehingga
kami dapat merangkum penyusunan makalah yang berjudul “Seni Rupa AUD”

Disadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa
dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada kami menerima saran dan kritik dari
para pembaca untuk memperbaiki makalah ini. Dengan ini penyusun berharap semoga
makalah sederhana ini dapat bermanfaat dan menginspirasi para pembaca dan menjadi amal
jariah di hari akhir kelak.

Medan, April 2020

Penyusun

Kelompok 10
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………..

Daftar Isi………………………………………………………………………………….

Bab 1 Pendahuluan……………………………………………………………………..

a) Latar Belakang………………………………………………………………….
b) Rumusan Masalah………………………………………………………………..
c) Tujuan…………………………………………………………………………..

Bab 2 Pembahasan…………………………………………………………………………

a) Menggambar…………………………………………………………………………
b) Melukis ………………………………………………………………………..
c) Membentuk ………………………………………………………………………
d) Mencetak ………………………………………………………………………..
e) Melipat
f) Menempel
g) Montase
h) Kolase
i) Mozaik
j) Meronce
k) Merangkai

Bab 3 Penutup……………………………………………………………………………….

a) Kesimpulan ………………………………………………………………………
b) Saran ………………………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Seni merupakan bagian penting dari kehidupan yang sekaligus membedakan manusia
dengan makhluk hidup lainnya, Oleh karena itu seni rupa AUD di Indonesia adalah seni
yang memberi bekal dasar dan latihan yang dilakukan secara benar kepada peserta tentang
nilai-nilai kehidupan sehari-hari agar yang bersangkutan mampu, sanggup, dan terampil
menjalankan kehidupannya. Yaitu dapat menjaga kelangsungan hidup dan perkembangannya.
Dengan defenisi tersebut, maka seni rupa di Indonesia harus bisa kehidupan nyata yang
bersifat preservative maupun progresif. Seni rupa AUD dikatakan memiliki pendidikan dasar
Indonesia apabila yang bersangkutan mampu, sanggup dan terampil menjalankan profesinya.

B. Rumusan Masalah

Seni rupa AUD pada dasarnya memiliki pendidikan di Indonesia dari berbagai para ahli,
serta mngetahui kategori seninya.

C. Tujuan Penulisan Makalah

Makalah ini disusun dengan pertimbangan adanya beberapa tujuan yang ingin dicapai
yaitu:

1. Mengetahui apa itu Seni rupa


2. Mengentahui apa itu seni rupa dalam anak usia dini
3. Mengetahui tentang seni.
BAB II

PEMBAHSAN
Masa Perkembangan Anak Usia Dini adalah masa yang paling tepat untuk
mengembangkan semua potensi yang dimiliki anak. Salah satu potensi yang perlu
dikembangkan adalah tentang wawasan dan rasa seni anak. Kesenian merupakan salah satu
potensi dasar anak sebagai bentuk dari kecerdasan jamak. Melalui pengembangan potensi
seni anak berarti juga mengembangkan kecerdasannya. Jika potensi ini tidak dikembangkan
sejak dini, maka masa emas pengembangan potensi tersebut akan terlewat begitu saja,
meskipun dapat dikembangkan pada tahun-tahun sesudahnya, namun hasil yang dicapai tidak
akan seoptimal apabila dikembangkan pada masa emasnya. Oleh karena itu, para pendidik
anak usia dini berperan sebagai fasilitator dalam pengembangan potensi seni tersebut.
Membekali diri dengan wawasan tentang seni pada anak, pendidik diharapkan dapat
menjalankan perannya dengan baik. Tanpa bekal yang cukup, pendidik anak usia dini tidak
akan dapat mengembangkan potensi seni anak dengan optimal.

Oleh karena itu, mata kuliah PAUD4403 Seni Keterampilan Anak merupakan mata kuliah
yang dirancang untuk membekali Anda dengan materi berbagai keterampilan berkarya seni
rupa yang harus dikuasai oleh pendidik anak usia dini.

Setelah mempelajari mata kuliah ini, diharapkan Anda dapat mengembangkan kemampuan
diri sendiri dalam berkarya seni rupa (dwimatra dan trimatra) dan dapat membimbing anak
usia dini mengembangkan kemampuan berkarya seni rupa.

A. Menggambar

Ketika seorang anak menggambar yang disertai dengan gerakan fisik yang menggambar
apa yang sedang dia gambarkan, maka anak tersebut memfungsikan kegiatan menggambar
(seni rupa) sebagai

 A. media permainan ide


 B. media permainan fisik
 C. media berkomunikasi
 D. media ungkapan gagasan

1. Menentukan ide pokok cerita atau tema.

Ide pokok atau cerita yang dikemukakan oleh anak lewat karya seni, disebut dengan :

 A. tema
 B. fantasi
 C. cerita
 D. fiksi

2. Cara pembuatan
 Siapkan alat dan bahan
 Menetukan tema apa yang ingin di gambar
 Sediakan pensil warna, pensil, penghapus dan buku gambar
 Lalu gambar apa yang ingin di gamabr sesuai tema yang dipilih

3. Alat dan bahan


 Buku gambar
 Pensil
 Pensil warna atau crayon
 Penghapus

HASIL

B. MEWARNAI

Mewarnai adalah sebuah ketrampilan yang disukai oleh anak. Dan sejauh ini, telah menjadi

media bagi mereka untuk menuangkan segala imajinasi dan inspirasi tentang segala hal yang

mungkin pernah disentuh atau yang mereka alami. Banyak orang tua senantiasa berusaha

untuk memberikan rangsangan bagi buah hatinya untuk senang mewarnai sejak usia sedini

mungkin (Muhammad,2009:11-12).
Aktivitas mewarnai tidaklah suatu kesenangan belaka, tetapi dapat memberikan latihan-

latihan yang dapat merangsang motorik halus anak. Untuk mewarnai dengan baik ada

beberapa tehnik. Tehnik mewarnai yang efektif adalah cara mencampur warna dan

mengetahui warna kontras, cara membuat gradasi dan tehnik mengasir. Apabila dalam

tahapan itu anak-anak mampu melakukan dengan baik maka anak tersebut motorik halusnya

sudah baik (Muhammad,2009:20). Aktifitas mewarnai memiliki banyak manfaat bagi anak,

diantaranya:

a.         Sebagai Media Berekspresi

Seperti halnya orang dewasa, aktifitas mewarnai terutama mewarnai bidang kosong

merupakan cara bagi anak untuk mengungkapkan perasaan dirinya, apakah itu perasaan

gembira atau perasaan sedih.

b.        Membantu Mengenal Perbedaan Warna

Membiasakan anak untuk melakukan aktifitas mewarnai baik dengan krayon, pensil warna

maupun spidol warna sejak dini dapat membantu mereka mengenal warna, sehingga mereka

dapat membedakan antara warna yang satu dengan warna lainnya. Hal ini juga dapat

mempermudah mereka dalam mencampur dan memadukan warna. Kemampuan inilah yang

akan membantu anak dalam berkreasi seiring dengan perkembangan usia mereka.

c.         Warna Merupakan Media Terapi

Warna merupakan sebuah media terapi bagi banyak orang, bahkan warna kerapkali

digunakan sebagai bahasa global untuk membaca emosi seseorang. Seorang anak yang

mewarnai matahari dengan warna-warna gelap seperti hitam atau abu-abu bisa jadi

menandakan kemarahan mereka saat itu. Selain itu cara anak menorehkan warna juga dapat

mengekspresikan sifat dasar mereka, sebagai contoh, jika anak mewarnai dengan cara

menorehkan garis-garis teratur pada gambar menunjukan bahwa anak memeiliki


kecenderungan gaya hidup teratur. Terlepas dari itu warna sendiri menjadi alat terapi untuk

meringankan stres pada anak setelah lelah seharian beraktifitas.

d.        Melatih anak Menggenggam pensil

Bagi sebagaian anak, krayon adalah benda pertama yang digenggamnya sebelum mereka

menggenggam pensil. Saat mewarnai dengan krayon itulah pertama kali anak belajar

menggengam dan mengontrol pensil di tangannya. Kemampuan tersebut yang nantinya akan

membantunya dalam menulis saat anak menempuh pendidikan di sekolah.

e.         Melatih Kemampuan Koordinasi

Kemampuan berkoordinasi merupakan manfaat lain yang bisa diperoleh dari aktifitas

mewarnai. Dalam mewarnai diperlukan koordinasi yang bagus antara mata dan tangan, mulai

dari bagaimana cara yang tepat menggenggam krayon, hingga memilih warna dan

menajamkan krayon. Kemampuan dasar berkordinasi inilah yang dapat mengembangkan

kemampuan dasar anak hingga mereka besar nanti.

f.         Mengembangkan Kemampuan Motorik

Aktifitas mewarnai merupakan aktifitas yang dapat membantu meningkatkan kinerja otot

tangan sekaligus mengembangkan kemampuan motorik anak. Kemampuan tersebut sangat

penting dalam perkembangan aktifitasnya kelak, seperti dalam mengetik, mengangkat benda

dan aktifitas lainnya dimana dibutuhkan kinerja otot lengan dan tangan dalam prosesnya.

g.        Mewarnai Meningkatkan Konsentrasi

Aktifitas mewarnai dapat melatih konsentrasi anak untuk tetap fokus pada pekerjaan yang

dilakukannya meskipun banyak aktifitas lain yang terjadi di sekelilingnya. Seorang anak yang

sedang menyelesaikan tugas mewarnai akan fokus pada lembar gambar yang sedang

diwarnainya, sehingga sekalipun pun di sekelilingnya ribut dengan aktifitas anak-anak lain, ia

akan tetap fokus menyelesaikan tugas mewarnainya. Kemampuan berkonsentrasi inilah yang
kelak berguna bagi anak dalam menyelesaikan soal matematika atau pelajaran lainnya yang

membutuhkan konsentrasi tinggi.

h.        Mewarnai Melatih Anak Mengenal Garis Batas Bidang

Mengenal batas bidang gambar merupakan manfaat lain dari aktifitas mewarnai. Di masa

awal anak memulai aktifitas mewarnai, mereka tidak akan peduli dengan garis batas gambar

di hadapannya, hal tersebut wajar-wajar saja, biarkan anak merasa nyaman dan exited terlebih

dahulu dengan aktifitas mewarnainya. Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya

usia anak, mereka akan mulai menghargai dan memperhatikan garis-garis batas tersebut, dan

berusaha untuk mewarnai gambar di hadapannya tanpa keluar garis. Membiasakan anak

belajar mewarnai sejak kecil akan melatihnya lebih peka terhadap batasan garis sejak dini.

Kemampuan inilah yang menjadi bekal mereka saat mereka mulai belajar menulis di buku

tulis bergaris.

i.          Mewarnai Melatih Anak Membuat Target

Proses mewarnai membutuhkan satu target yaitu berhasil mewarnai seluruh bidang gambar

yang tersedia. Dengan melakukan aktifitas mewarnai sejak dini anak akan belajar untuk

meyelesaikan tugas yang dihadapinya. Di sinilah akan terpupuk rasa tanggung jawab anak

dengan pekerjaan yang diterimanya sekaligus memupuk kepercayaan diri anak bahwa ia

dapat menyelesaikan tugas yang sedang diembannya. Sikap ini akan membantunya

menyelesaikan tugas-tugasnya kelak, dan juga melatihnya untuk tidak mudah menyerah

dengan tantangan yang akan dihadapinya.

 Bahan dan Alat

1. Pensil warna

2. Penghapus

3. Pensil
 Cara Pembuatan

1. Ambil gambar yang sudah di gambar tadi

2. Lalu warnai gambar tersebut sesuai dengan hati kita

3. Bersihkan gambar tersebut dari cat-cat yang keluar dari garis gambar tesebut.

HASIL

C. MELUKIS

Lukisan adalah karya seni yang proses pembuatannya dilakukan dengan memulaskan
berbagai warna, dengan kedalaman warna "pigmen" dalam pelarut (atau medium) dan gen
pengikat (lem) untuk pengencer air, gen pegikat berupa minyak linen untuk cat minyak
dengan pengencer terpenthin, pada permukaan (penyangga) seperti kertas, kanvas, atau
dinding. Ini dilakukan oleh seorang pelukis; dengan kedalaman warna dan cita rasa pelukis,
definisi ini digunakan terutama jika ia merupakan pencipta suatu karya lukisan.
Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni
lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.
Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga
dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti
kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media
lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan
imaji tertentu kepada media yang digunakan.

1. Bahan dan alat


- Kuas
- Palet
- Alat pembersih kuas
- Pisau palet
- Easel
- Cat tinta
- Cat minyak
- Cat poster
- Car warna
- Kertas
- Kanvas

2. Cara pembuatan

Berikut ini langkah-langkah cara pembuatan yang dapat kamu ikuti untuk membuat lukisan
yang diwarnai dengan cat air.
• Siapkan kertas gambar.
• Rekatkan kertas gambar pada papan tripleks agar kertas tidak mengerut atau bergelombang.
• Siapkan cat air pada palet dan air dalam gelas.
• Siapkan kuas yang akan digunakan, bisa lebih dari satu kuas.
• Buatlah sketsa gambar pada kertas gambar.
• Warnai gambar dengan cat air.
• Gunakan kuas berukuran besar untuk bagian latar (background).
• Berlatihlah menggores dengan sapuan yang halus dan tipis (transparan).

HASIL
Hasil nya tidak ada karena seluruh kelas lebih memilih menggambar

D. MEMBENTUK
Membentuk adalah proses kerja seni rupa dengan maksud untuk menghasilkan karya tiga
dimensi yang memiliki volume dan ruang, dalam tatanan unsur rupa yang indah dan artistik.
membentuk merupakan kegiatan seni sebagai perwujudan suatu ide, gagasan dari bentuk
yang sudah ada atau kreasi ciptaan yang baru.

- Alat dan Bahan


1. Plastisin
2. Lidi

- Cara Pembuatan
1. Tentukan tema apa yang di bentuk misalnya hewan atau tumbuh-tubuhan
2. Bentuk sesuai yang di inginkan
HASIL

E. MENCETAK
Teknik mencetak adalah Memindahkan gambar keatas kertas atau bahan lainnya dengan
menggunakan acuan cetak yang terbuat dari berbagai jenis bahan (mencetak dengan bahan
alam). Kegiatan seni yang cocok untuk anak usia dini yaitu seni cetak dalam dan seni cetak
datar. Cetak datar adalah suatu teknik memperbanyak atau memproduksi suatu gambar atau
tulisan dengan menggunakan media cetakan yang mempunyai permukaan datar atau rata.
Teknik cetak datar sekarang ini dapat dijumpai pada sistem mesin cetak dan teknik foto
mekanik

Alat dan Bahan :


1.   Pelepah daun pisang
2.   Cat air / Pewarna makanan
3.   Pisau / Cutter (Gunakan dengan bantuan orang dewasa)
4.   Kuas (untuk mengolesi alat cetak)

Cara Pembuatan
1.   Siapkan pelepah daun pisang
2.   Potong serong pelepah daun pisang menggunakan pisau sesuai keinginan (ingin bentuk kecil
atau besar)
3. Siapkan pewarna yang sudah di cairkan (agar tidak menggumpal saat di cetak)
4.Siapkan kertas gambar
5.   Ambil pelepah pisang kemudian diolesi dengan pewarna yang diinginkan
6.   Setelah selesai, letakkan pada kertas dengan sedikit di tekan perlahan
7.   Bentuk sesuai keinginan
8.   Angkat perlahan alat cetaknya
9.   Biarkan kering
10.   Hasil cetakan telah selesai

HASIL

F. MELIPAT
Origami adalah seni melipat kertas dari Jepang, yang berasal dari kata ori (melipat) dan
kami (kertas).  Seni ini telah dikenal di Cina sejak 100 tahun Sebelum Masehi, namun
berkembang pesat di Jepang sejak tahun 600 Masehi.  Hampir semua orang Jepang bisa
membuat origami, paling tidak bentuk-bentuk dasar seperti burung, kotak, dan topi samurai.
Berikut ini beberapa alasan dan sekaligus manfaat berorigami untuk anak-anak
1. Anak belajar meniru/mengikuti arahan
Ketika seorang anak mengikuti tahap demi tahap lipatan dengan baik, maka sebenarnya ia telah
belajar bagaimana mengikuti petunjuk dan arahan baik dari orang tua, instruktur, maupun dari
gambar/foto origami. Dari sanalah ia belajar membuat sesuatu dari cara yang paling mendasar yakni
meniru.
2. Anak belajar berkreatifitas
Origami memang dunia kreatifitas. Begitu banyak model origami, baik model tradisional maupun
model dari karya-karya terbaru. Seorang anak tinggal memilih model apa dan mana yang ia sukai.
Seiring dengan itu, jika anak sudah mulai mahir melipat dan sudah banyak model yang ia lipat, maka
pada saat tertentu nanti akan muncul gagasan ingin membuat sesuatu dari teknik-teknik lipatan yang
telah dikenalnya. Ini artinya ia belajar berkreasi untuk menghasilkan sesuatu.

- Alat dan Bahan


1. Kertas origami
2. Gunting
3. Lem
4. Penggaris
- Cara Pembuatan
1. Lipat kertas origami sesuai yang di inginkan
2. Gunting kertas origami jika ada yang ingin di gunting
3. Berikan lem kepada kertas origami yang sudah dibentuk.
HASIL

G. MENEMPEL
Menempel merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan
keterampilan motorik halus pada anak. Menempel sering disebut kolase. Kegiatan
menempel adalah salah satu kegiatan yang menarik minat anak-anak karena berkaitan
dengan meletakkan dan merekatkan sesuatu sesuka mereka. Dari pengertiannya, kolase
adalah penyusunan berbagai bahan pada sehelai kertas yang datar. Bahan yang digunakan
untuk direkatkan terdiri dari berbagai bentuk kertas, kain, bahan-bahan bertekstur dan
benda-benda alam.

- Alat dan Bahan


1. Benda-benda alam
2. Kertas yang sudah di gambar
3. Lem

- Cara Pembuatan
1. Lem seluruh bagian gambar yang ingi di tempel
2. Susun benda-benda alam tersebut sesuai pola atau sesuai kriteria kita sendiri
3. Jika sudah tidak cukup bahan alam nya bias di tambahkan benda-benda alam lainnya
seperti batang kayu atau daun-daun pohon tersebut
4. Jika sudah selesai di tempel lalu jemur di bawah matahari agar lem dan benda-benda
alam yang di tempel tadi menempel ketat.

HASIL
H. MONTASE

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, montase adalah komposisi gambr gambar yang
dihasilkan dari percampuran unsur beberapa sumber (Depdiknas 2001). Karya montase
dihasilkan dari mengeposisikan beberapa gambar yang sudah jadi dengan gambar yang sudah
jadi lainnya. Gambar rumah dari majalah kemudian dipotong yang hanya diambil Gambar
rumahnya saja kemudian ditempelkan pada permukaan alas gambar. Ini merupakan salah satu
contoh sederhana dari karya montase.
Montase dua dimensi dianggap seperti karya lukisan karena materialnya terdiri dari gmbar-
gambar yang sudah jadi hanya karena dipotong-potong lalu dipadukan sehingga menjadi satu
kesatuan karya ilustrasi. Montase disamping dibuat dua dimensi juga tiga dimensi, montase
tiga dimensi berbentuk setting.

- Alat dan Bahan


1. Gunting
2. Lem
3. Gambar-gambar
- Cara Pembuatan
1. Siapkan alat dan bahan
2. Menggunting semua gambar yang seperlunya
3. Kemudian, lem gambar-gambar tersebut
4. Temple gambar tersebut ke kertas yang disediakan dan satukan menjadi 1
tema.

HASIL
I. KOLASE

Pengertian kolase menurut kamus besar Bahasa Indonesia, komposisi artistik yang
dibuat dari berbagai bahan (kain, kertas, kayu) yang ditempelkan pada permukaan
gambar (Depdiknas, 2001). Kolase juga merupakan karya seni rupa dua dimensi yang
menggunakan bahan yang bermacam- macam selama bahan dasar tersebut dapat
dipadukan dengan bahan dasar lain yang akhirnya dapat menyatu menjadi karya yang
utuh dan dapat mewakili ungkapan perasaan estetis orang yang membuatnya, sehingga
menjadi karya seni rupa dua dimensi yang dirangkum, dapat digolongkan / dijadikan
bahan kolase. Kolase memiliki unsur- unsur seni rupa lain, yaitu unsur seni lukis dari
bentuk dua dimensi yang datar dan menggambarkan suatu bentuk tetapi diwakili oleh
benda yang bermacam- macam sebagi pengganti garis, warna dan bidangnya . Garis,
warna dan bidang sebagai unsur seni lukis yang kedudukannya diganti oleh barang-
barang atau material  sebagai unsur kolase. Misalnya dalam ungkapan sebuah kendaraan
motor, obat nyamuk bakar menggambarkan roda, bollpoint bekas menggambarkan unsur
kendaraanpada bagian sepak bor, batu baterai untuk menggambarkan tanki motor, bola
lampu senter sebagai gambaran lampu sepeda motor dan lain- lain. Unsur seni kriya,
kolase dalam pembuatannya memerlukan kesabaran yang tinggi dan ketrampilan
menyusun, menempel, merangki dan lain sebagainya membutuhkan ketrampilan.

- Alat dan Bahan


1. Kertas AVS
2. Lem
3. Kapas

- Cara Pembuatan
1. Siapkan alat dan bahan
2. Oleskan lem kepada seluiruh gambar tersebut
3. Kemudian tempel kapas tersebut kepada gambar yang sudah di lem.

HASIL

J. MOZAIK

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, mozaik adalah seni dekorasi bidang dengan
kepingan bahan keras berwarna yang disususn dan ditempelkan dengan perakekat (Depdiknas
2001). Pengertian Mozaik yaitu pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang
menggunakan material atau bahan dari kepingan – kepingan yang sengaja dibuat dengan cara
dipotng- potong atau sudah dibentuk potongan kemudian disusun dengan , ditempelkan pada
bidang datar dengan cara dilem. Kepingan benda- benda itu , antara lain : kepingan pecahan
keramik, potongan kaca, potongan kertas , potongan daun, potongan kayu. Untuk membuat
garis kontur yang membaasi ruangan atau bidang tidak menggunakan pewarna yang
dioleskan, tetapi menggunakan  tempelan- tempelan yang berbeda warna. Mozaik pada
umumnya masih dianggap seni lukis karna disanmping siftanya yang dua dimensi, masih
dibantu dengan gambar pada proses pembuatan polanya walaupun bahannya digunakan
kertas, daun, biji- bijian , kepingan kaca, pecahan keramik dll. Mozaik dibuat dari bahan-
bahan yang sifatnya leparan atau kepingan yang kemudian ditempel pada bidang datar
sehingga menjadi sebuah gambar. Mozaik dapat diwakili ide dahulu, setelah ditentukan
idenya kemudian cari bahannya baru menentukan idena karna harus berfikir bagaimana
caranya memadukan bahan- bahan yang bermacam- macam menjadi karya.

- Alat dan Bahan


1. Gunting
2. Lem
3. Sketsa kupu-kupu
4. Kertas origami.

- Cara Pembuatan
1. Siapkan alat dan bahan
2. Menggunting semua kertas origami menajdi kecil-kecil
3. Kemudian, lem origami tersebut
4. Tempel origami yang telah di olesi lem tersebut ke sketsa kupu-kupu itu.

HASIL

K. MERONCE

Meronce adalah menata dengan bantuan mengikat komponen tadi dengan utas atu tali.
Dengan teknik ikatan seseorang akan memanfaatkan bentuk ikatan menjadi lebih lama di
bandingkan dengan benda yang ditata tanpa ikatan. Meronce haruslah dengan memperhatikan
bentuk, warna, dan ukuran.

- Alat dan Bahan


1. Kertas Origami
2. Lem Fox
3. Gunting
- Cara Pembuatan
1. Siapkan alat dan bahan
2. Gunting kertas origami menjadi 4 bagian
3. Lalu bwrikan lem diujung kertas origami dan tempelkan agar dapat berbentukmoval
4. Lakukan hal yang sama pada warna yang lain hingga menjadi bentuk tirai rantai dari
kertas

HASIL

L. MERANGKAI

Kata merangkai sama dengan menyusun, yaitu menata, menumpuk, menyejajarkan,


menyusun benda-benda atau pernik tanpa ataupun menggunakan teknik ikatan.
Misalnya : menyusun lauk di atas piring, berarti menata dan menyejajarkan laik dan nasi,
serta memperkirakan posisi sayur dan pendamping lainnnya.

- Alat dan Bahan


1. Gunting
2. Lem kertas
3. Kertas origami
4. Kertas hvs putih
5. Sedotan
- Cara Pembuatan
1. Siapkan alat dan Bahan
2. Gunting kertas untuk membuat pola bunga dan daun nya.
3. Kemudian ambil kertas berwarna coklat dan gulung mengelilingi sedotan dengan
menggunakan lem.
4. Rangkai bunga dan daun di sedotan yang sudah menjadi batang.
5. Kemudian rapikan kertas yang sudah di lem tadi.

HASIL
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Berdasarkan paparan di atas bahwa banyak kegiatan yang dapat dilakukan orang tua dan
guru untuk melatih dan meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini. Kegiatan
tersebut antara lain adalah mencoret atau menarik garis, menyusun, membentuk,
menggambar, mewarnai, menggunting, melipat/origami, mozaik, montase, kolase, finger
painting, meronce dan menganyam. Perlu menjadi perhatian orang tua dan guru bahwa
seiring bertambahnya usia anak, maka tingkat kesulitan dari setiap kegiatan di atas juga harus
menggunakan media yang cukup dan tidak terbatasi.

SARAN
Di dalam kegiatan ini harusnya tidak membuat anak kesusahan tentang bahan-bahan apa
yang akan di beli nya, jika ingin membuat praktek seperti ini harusnya pihak sekolah yang
akan menyediakan bahan-bahan bukan anak didik. Perlu juga menjadi perhatian orang tua
dan guru seiring bertambahnya umur anak usia dini ingin tahu anak usia dini semakin
meningkat dan serta ingin tahu.

DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/User/Downloads/Documents/183-618-1-PB.pdf

Anda mungkin juga menyukai