Anda di halaman 1dari 6

MATERI SENI RUPA

“MEMBUAT KOMIK SEDERHANA”


1. Apa itu Komik?
Komik adalah kata yang berasal dari Bahasa Yunani, yaitu komikos. Komikos sendiri bisa
dimaksudkan sebagai candaan atau suka cita. Komik awalnya memang memiliki karakteristik
komedi dan bertujuan untuk sebagai hiburan.
Pendapat tersebut juga sama dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), KBBI
mengungkapkan bahwa komik merupakan sebuah cerita bergambar yang memiliki sifat yang
mudah dicerna dan lucu atau menghibur. Sifatnya yang mudah dipahami dan lucu tersebut
menjadikan komik sangat mudah berkembang dari waktu ke waktu.
Komik menjadi sarana hiburan yang tepat karena memudahkan pembaca untuk menyimak
sebuah cerita sekaligus menghibur pembaca dengan gambar dan kata-kata yang ada
didalamnya.
Selain memiliki fungsi hiburan, komik membahas topik-topik serius seperti politik, hukum,
hingga sosial masyarakat. Komik juga sering digunakan sebagai bentuk pesan sindiran
kepada pihak tertentu. Namun, banyak juga yang menjadikan komik sebagai media
pembelajaran yang menyenangkan. Orang yang membuat komik disebut komikus.
2. Tokoh komik yang terkenal di Indonesia antara lain:
 Raden Ahmad Kosasih (RA Kosasih) dengan serial Mahabharata dan Ramayana
 Tatang S dengan serial Petruk
 Ganes TH dengan serial Si Buta dari Goa Hantu.
3. Fungsi Komik
Komik memiliki fungsi dalam kehidupan manusia baik untuk anak-anak maupun orang
dewasa. Setidaknya ada empat fungsi dari adanya komik sebagai berikut:
1. Menghibur
Komik dibuat pada dasarnya untuk menghibur siapa Saja. Tidak peduli anak-anak, remaja,
orang dewasa tetap fungsi komik adalah menghibur. Hiburan yang ditawarkan oleh komik
adalah sekumpulan gambar statis yang memiliki alur cerita yang unik.
2. Mencerdaskan
Komik berfungsi sebagai alat untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dari
komik yang berlatar sejarah tokoh misalnya, mengajarkan kecerdasan bagi peminat komik.
Selain itu pula banyak pembuat komik menyalurkan pengajaran di komik. Hal ini tentu saja
menjadikan komik berperan penting dalam mencerdaskan anak-anak sebuah negeri.
3. Mengabarkan
Ya, komik berfungsi sebagai penyalur suatu informasi kepada orang yang belum tahu. Dari
komik yang dibuat, peminat komik mendapatkan informasi baru tentang suatu hal. Komik
memang bersifat informatif namun dengan penyampaian yang lebih unik.
4. Melatih Sinkronisasi
Komik melatih otak untuk melakukan terus Sinkronisasi ide dalam setiap percakapan teks
dan gambar.
4. Jenis-jenis Komik
Ada banyak jenis komik yang biasanya dibuat. Setiap jenis memiliki tujuan dan ideliasasinya
sendiri mengapa komik itu dibuat. Namun perbedaan jenis satu dan lainnya berguna juga
untuk memberi banyak pilihan pada pembaca.
1. Komik Strip
Jenis komik ini disebut juga dengan komik potongan. Karena hanya memuat beberapa panel
saja. Lebih tepatnya hanya ada 3 sampai 6 panel saja dibuat. Komik jenis ini banya terdapat
pada media online. Kamu dapat menghabiskan komik Strip hanya beberapa menit. Hal ini
memang dikarenakan cerita yang diangkat juga tidak berat.
2. Komik Buku
Berbeda dengan komik Strip yang hanya menampilkan 3 sampai 6 panel saja, komik buku
bisa sampai ratusan panel. Banyaknya panel pada komik ini karena penceritaannya yang lebih
kompleks. Sehingga butuh banyak panel untuk menggambarkan cerita.
Komik buku bisa saja dibuat dalam beberapa series. Bisa sampai berpuluh series dalam satu
jenis komik buku. Walau komik ada yang berkelanjutan sampai seperti tidak ada tamatnya,
ada juga komik yang hanya selesai satu buku.
3. Komik Humor dan Petualangan
Komik humor dan petualangan banyak diminati oleh anak-anak. Oleh karena komik jenis ini
menawarkan kelucuan bagi anak-anak. Baik dari teks-teks percakapan yang sering
mengundang gelak tawa.
Sedangkan komik petualangan seringkali menceritakan pertarungan antara protagonis dan
antagonis. Petualangan berupa seperti pencarian, pembelaan, perjuangan perkelahian atau pun
aksi yang lain yang termasuk jenis petualangan. Komik petualangan seringkali berakhir
dengan kemenangan dari si protagonis yang berhasil mengalahkan sang antagonis.
4. Komik Biografi dan Ilmiah
Komik Biografi biasanya menceritakan seorang tokoh legendaris yang semasa hidupnya
memiliki keteladanan hidup. Kisah kehidupan tokoh yang ditampilkan melalui gambar
berkisah.
Sementara itu komik ilmiah menceritakan tentang suatu penemuan ilmiah. Gaya penulisan
kisah komik biasanya merupakan percampuran antara ilmiah dan narasi. Contoh komik yang
berisi campuran dari komik dan narasi antara lain penemuan listrik, penemuan lampu,
penemuan telepon dan lain sebagainya.
5. Komik Edukasi
Komik jenis ini bertemakan tentang edukasi tentang suatu hal. Biasanya sangat bersifat
informatif karena memang bertujuan memberi tahu kepada yang lain tentang suatu
pengetahuan. Misalnya saja pengetahuan tentang bagaimana pendidikan seks di usia dini.
6. Komik Wayang
Komik berusaha untuk melestarikan budaya Nusantara khususnya Jawa terkait dengan dunia
pewayangan. Cerita yang dibuat seputar pewayangan seperti Mahabharata, Ramayana,
Pandhawa Lima, Semar, Petruk, Gareng, dan sebagainya.

7. Komik online
Komik yang terbit secara terus menerus di media online. Akses terhadap komik online
menggunakan sambungan internet. Hal ini dikarenakan diterbitkan di sebuah website yang
isinya komik online. Perkembangan teknologi seperti sekarang ini memungkinkan membaca
komik dimana dan kapan saja. Hanya berbekal smartphone yang ada di genggaman kawan
kawan bisa menikmati komik online.
5. Contoh-contoh Komik
1. Komik Edukatif 4. Komik Wayang

2. Komik Biografi

5. Komik Humor

3. Komik Petualangan
6. Bagaimana langkah-langkah membuat komik?
 Menentukan cerita
Menentukan cerita merupakan tahap awal dalam membuat komik. Pada tahap ini harus
menentukan tema komik, kerangka besar gagasan cerita, dan setting (latar) cerita yang akan
diangkat dalam karya komik. Latar cerita bisa berupa kejadian di masa lampau, saat ini, atau
di masa depan. Selain itu tentukan latar tempat kejadian yang akan digambarkan.
 Membuat jalan cerita (storyline)
Storyline pada dasarnya adalah membuat rancangan dalam bentuk tulisan tentang
apa saja yang akan komikus tuangkan dalam komik, baik itu teks maupun ilustrasinya. Dalam
bahasa lain, storyline juga berarti penataan adegan dalam panel-panel (kotak gambar) namun
masih dalam bentuk uraian tertulis.
 Membuat karakter tokoh
Membuat karakter tokoh yang akan muncul dalam komik yang dikerjakan. Karakter ini
harus sesuai dengan deskripsi sifat yang diinginkan. Agar cerita dalam komik menjadi hidup.
 Membuat sketsa tata letak panel, ilustrasi, dan balon teks
Tahap ini merupakan visualisasi dengan sketsa berdasarkan jalan cerita yang sudah
dibuat. Deskripsi verbal panel pada tiap halaman divisualkan dengan sketsa hitam putih
lengkap dengan ilustrasi dan balon teks.
 Membuat outline pada ilustrasi
Bagian ini merupakan tahapan pemberian tinta hitam dengan menggunakan drawing
pen, kuas ataupun media yang lain pada sketsa yang telah dibuat.
 Mewarnai gambar
Tahap ini merupakan pewarnaan dengan teknik manual menggunakan cat poster, cat air, cat
minyak ataupun perangkat digital lain yang digunakan untuk membuat gambar secara digital.
 Membuat dan mengisi balon teks
Setelah semua panel tersusun dengan baik, maka dibuatlah balon teks beserta kata -
kata yang terdapat dalam balon teks tersebut.
 Pembuatan sampul muka
Cover atau sampul muka merupakan ilustrasi yang mewakili keseluruhan cerita yang ada
dalam komik. Unsur yang harus ada dalam cover adalah judul komik, ilustrasi, nama komikus
dan penerbit.
 Menyusun tata letak halaman
Setelah seluruh halaman selesai dikerjakan, maka tahapan terakhir adalah menyusun tata
letak halaman demi halaman agar cerita berjalan runtut.
NOTE: Membuat komik bisa juga dilakukan dengan Teknik Kolase
(memotong/menggunting beberapa foto/gambar figur/objek dari majalah/koran/buku,
selanjutnya ditempel pada kertas polos dan dirangkai dalam sebuah cerita sesuaikemampuan
siswa). Siswa juga bisa menambahkan balon kata dari masingmasing figur foto yang
ditempelkan, sebagai ruang percakapan atau aktivitas para tokoh dalam komik tersebut.

MATERI SENI RUPA


“MEMBUAT STEMPEL DARI KENTANG DAN WORTEL”

1. Seni cetak grafis


Grafis berasal dari bahasa Yunani, yaitu “graphein” yang berarti menulis atau menggambar.
Grafis dalam bahasa inggris adalah graph atau graphic yang berarti membuat tulisan, lukisan
dengan cara ditoreh atau digores. Kata “grafis” mungkin terdengar seperti istilah “gambar”
pada desain grafis, namun “grafis” yang dimaksud disini adalah seni mencetak manual tanpa
mesin cetak. Meskipun mesin cetak adalah teknologi yang lebih canggih saat ini, cetak grafis
manual masih terus digunakan.
Dalam artikelnya, penulis Gamal Thobroni menulis bahwa seni grafis adalah seni dua
dimensi yang diciptakan melalui teknik cetak. Misalnya cetak sablon (silkscreen), cetak
tinggi (seperti stempel), cetak datar (lithography). Singkatnya, seni grafis adalah membuat
cetakan yang dapat digunakan untuk mentransfer gambar atau tulisan dari cetakan ke media
karya (misalnya di atas kertas).
2. Sejarah seni grafis
Terdapat dua pendapat mengenai berawalnya seni ini di dunia:
Pertama, merunut pada penemuan seni cetak grafis tertua yang ditemukan di timur dunia,
tepatnya negeri Tiongkok. Di negara tersebut seni grafis digunakan untuk menggandakan
tulisan-tulisan yang beraroma religius.
Naskah-naskah keagamaan tersebut ditatah atau diukir di atas bidang kayu, kemudian di
cetak di atas kertas. Cina telah menemukan kertas dan memproduksinya secara massal sejak
tahun 105 di bawah kekuasaan Dinasti Yi. Penemuan kertas adalah kunci dari pesatnya
perkembangan seni ini.
 Karya-karya seni grafis dengan media cukilan kayu juga banyak ditemukan di negara-
negara timur lain seperti Jepang dan Korea.
 Bangsa romawi juga telah mengenal teknik ini yang digunakan untuk menghias jubah-
jubah dengan cetak stempel, namun perkembangannya terhitung stagnan.
Teknik cetak grafis kurang berkembang di Barat karena bangsa Eropa pada masa itu belum
mengenal kertas. Teknik grafis baru berkembang di Eropa pada abad ke-13, dengan
ditemukannya mesin cetak oleh Guttenberg dan didirikannya pabrik kertas pertama di Italia.
Kedua, seni grafis telah muncul dari sejak zaman purba dengan ditemukannya cap tangan di
gua-gua prasejarah, termasuk di Sulawesi. Meskipun belum menggunakan teknik cetak
muktahir, namun esensi seni grafis tetap ada, yaitu mentransfer gambar dari cetakan yang
berupa tangan pada dinding gua.
Kesimpulan
 Stempel digunakan sebagai tanda legalitas dari sebuah lembaga atau instansi untuk
memperkuat tanda tangan yang dibutuhkan pada surat atau dokumen.
 Stempel merupakan hasil dari seni cetak atau lebih dikenal sebagai seni grafis.
 Pembuatan stempel secara sederhana dapat menggunakan umbi-umbian seperti, kentang,
wortel, ketela, dan lain sebagainya.
 Umbi-umbian yang ingin dijadikan media stempel sederhana harus dalam keadaan segar
(tidak layu atau busuk).

3. Alat, bahan, dan cara


 Siapkan alat dan bahan seperti, kentang, wortel, cutter, spidol, cat atau tinta pewarna
(bebas warna apa saja sesuai kebutuhan), tisu, dan kertas.

Langkah atau cara pembuatan:


1. Potong bagian atas kentang atau wortel dengan cutter, untuk mendapatkan bidang yang
datar dan rata.
2. Siapkan tisu untuk mengeringkan bagian kentang atau wortel yang telah dipotong.
3. Gambar pola stempel menggunakan spidol pada bagian kentang atau wortel yang telah
dipotong (pastikan kentang atau wortel telah kering agar pola dapat terlihat)
4. Siapkan cutter untuk memotong dan membentuk pola stempel pada kentang atau wortel
yang telah digambar (lakukan dengan teliti dan hati-hati).
5. Setelah bentuk atau pola stempel didapatkan, kemudian siapkan wadah untuk menyimpan
cat atau tinta pewarna.
6. Tempelkan stempel kentang atau wortel yang kalian miliki pada cat atau tinta pewarna,
kemudian tekan.
7. Siapkan kertas kemudian tempelkan stempel kentang atau wortel untuk melihat hasilnya.
8. Padukan hasil stempel dengan tambahan gambar sesuai dengan kreativitas.

Anda mungkin juga menyukai