Komik merupakan salah satu sarana menyampaikan pesan melalui gambar. Di dalam komik, selain
gambar terdapat juga dialog. Ada kesatuan utuh antara bahasa gambar dengan bahasa kata. Pada
Komik atau gambar bercerita merupakan rangkaian panel / frame bergambar yang saling berurutan,
sehingga pembacanya dapat menyimpulkan sebuah cerita secara utuh diakhir panel/frame tersebut.
Komik disebut juga sebagai sastra gambar. Komik menjadi salah satu bentuk komunikasi visual yang
berguna untuk menyampaikan informasi dan mempunyai kelebihan berupa mudah dimengerti.
Adanya kolaborasi antara gambar dan teks yang dirangkai sedemikian rupa membentuk alur cerita
yang menarik.
Komik merupakan sebuah karya seni yang memuat komposisi antara huruf dan gambar. Komik
sering juga disebut dengan cerita bergambar. Komik dibuat dalam dalam berbagai macam ukuran
sesuai dengan kebutuhan. Ada komik yang dibuat dengan cerita dalam bentuk buku tetapi ada juga
yang dibuat dengan cerita pendek atau hanya selembar kertas saja. Menggambar komik
memerlukan ketelitian dan ketekunan dalam membangun karakter dan tokoh dalam cerita. Seorang
komikus juga dituntut terampil dalam penggunaan media dan bahan yang digunakan. Komik sering
digambar diatas berbagai macam kertas dengan menggunakan pena hitam atau pensil berwarna.
Ciri utama dari komik mempunyai sifat menarik perhatian mata, sehingga berbagai tokoh dan
gambar. Untuk itu, dalam menggambar komik ada kesatuan utuh antara gambar yang ditampilkan
dengan kata yang ditulis. Pada komik, kata hendaknya ditulis sesingkat mungkin tetapi memiliki
Untuk menciptakan sebuah karya komik kita harus menguasai teknik menggambar dengan pensil
Untuk menggambar komik dibutuhkan beberapa syarat antara lain kemampuan dalam menggambar
Sebelum menggambar komik, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tema.
Penentuan tema berdasarkan pesan yang ingin disampaikan. Misalnya, tema tentang kejujuran,
persahabatan, lingkungan alam semesta. berdasarkan tema tersebut kemudian pikirkan bentuk
visualisasinya dan kata yang digunakan untuk memperkuat gambar visual tersebut. Perhatikan
Komik berfungsi mengirim pesan kepada orang yang melihatnya. Untuk itu, pilih kata yang singkat
tetapi berkesan disertai gambar pendukungnya agar saat membaca kata maupun kalimat pada
komik orang akan senantiasa ingat terhadap pesan yang ingin disampaikan. Untuk itu, buatlah
kalimat yang mudah dicerna agar mudah dimengerti pembaca. Dengan kata yang mudah diingat,
pesan yang ditulis oleh pembuat komik bisa tersampaikan dengan baik. Buatlah kalimat yang jelas
3. Menggunakan Gambar.
komik selain menggunakan kata atau kalimat juga disertai dengan gambar. Penggunaan gambar
sebagai salah satu penyampai pesan yang paling menarik. Proporsi penggunaan gambar dengan
kata atau kalimat disesuaikan dengan kebutuhan cerita yang akan disampaikan. Penggunaan
gambar dan kata dapat juga dilakukan dengan memperhatikan tokoh dan karakter yang ingin
dibuat. Pada komik sebaiknya dengan menggunakan warna – warna yang mencolok sehingga
Penggunaan media dalam menggambar komik dapat disesuaikan dengan media yang digunakan.
Jika komik tersebut berupa buku dapat merupakan satu kesatuan cerita utuh tetapi dapat pula
merupakan kumpulan cerita pendek. Jika komik hanya merupakan cerita pendek dapat
menggunakan hanya selembar kertas. Gambar komik tergantung dari panjang atau pendeknya
cerita. Saat sekarang ini, penggunaan media dalam menggambar komik sangat beragam. Ada juga
Menggambar komik dapat dilakukan tidak hanya menggunakan peralatan dan bahan seperti
membuat gambar atau lukisan tetapi juga dapat menggunakan alat bantu komputer. Menggambar
komik dengan menggunakan alat bantu komputer memudahkan dalam berekspresi karena jika
terjadi kesalahan dapat segera diganti. Hal ini berbeda jika menggambar komik masih
menggunakan dengan teknik menggambar ada kesalahan sulit untuk melakukan perbaikan (revisi).
Menggambar komik unsur utama yang penting adalah pesan yang ingin disampaikan baru
Untuk membuat gambar komik dengan teknik menggambar tanpa alat bantu komputer (manual)
tetap memerlukan alat dan bahan. Pada prinsipnya kebutuhan membuat komik hampir sama dengan
menyediakan peralatannya.
1. Kertas Gambar.
Menggambar pada dasarnya membutuhkan kertas berwarna netral (putih, abu – abu atau coklat)
dan dapat menyerap atau mengikat bahan pewarna. Kertas gambar yang dapat digunakan dengan
berbagai alat gambar misalnya kertas padalarang, HVS, Kuarto dan karton.
2. Pensil Menggambar.
Pensil H memiliki sifat keras dan cocok digunakan untuk membuat garis yang tipis.
Pensil B memiliki sifat lunak dan cocok digunakan untuk membuat garis tebal atau hitam pekat.
Pensil H dan Pensil B dibedakan dari segi tingkat kekerasan dan kepekatan hasilnya. Pensil H dan
Makin besar angkanya, makin lunak sifatnya dan makin pekat hasil goresannya.
b. Pensil H.
Makin besar angkanya, makin keras sifatnya dan makin tipis hasil goresannya.
3. Pensil Warna.
Pensil warna memiliki variasi warna yang banyak menghasilkan warna lembut. Peserta didik bisa
menggunakan pensil warna untuk mewarnai gambar dengan cara gradasi, yaitu pemberian warna
dari arah gelap berlanjut kea rah lebih terang atau sebaliknya.
4. Penggaris.
Banyak ragam dan bentuk penggaris yang digunakan pada proses pembuatan komik sesuai
kebutuhan pembuat komik, antara lain penggaris mika, penggaris siku, busur maupun penggaris
mistar. Penggaris berfungsi membentuk garis yang dibutuhkan untuk membuat strip – strip kolom
pada komik.
a. Realis
Ceritanya detail dengan gambar bersifat figuratif menirukan wujud alam (manusia, hewan
tumbuhan, benda) mendekati kenyataan, termasuk efek cahaya dan arsiran bayangan
b. Ekspresif
Gambar dan cerita lebih ditekankan pada kebebasan berekspresi. Gaya ini berkembanng di
c. Kartun
Gambar kartun adalah gambar yang memiliki bentuk-bentuk yang lucu atau memiliki ciri
khas tertentu. Biasanya gambar kartun banyak menghiasi majalah anak-anak, komik dan
cerita bergambar.
Anatomi Komik
a. Cover
Umumnya tampilan cover / sampul buku komik berupa gambar berwarna yang
mencerminkan tokoh cerita. Pewarnaan ilustrasi cover bisa dilakukan secara manual atau
Biasanya ditampilkan hitam putih, memuat nama pengarang dan penerbit komik.
c. Halaman Isi
Memuat isi cerita yang terdiri dari panel/frame bergambar dengan dialog dan keterangan
dari halaman satu hingga akhir.e
laja
5 Perbedaan menonjol Komik Amerika dan Manga Jepang
1. Mata Proporsional – Mata Besar
Mata proporsional disini maksudnya adalah gambar mata karakter yang tidak berlebih-
lebihan, pas-pasan saja. Komik Amerika sering sekali menggambar mata seperti ini seperti
di komik Superman, tidak terlalu detail dan tidak berlebihan juga.
Komik Jepang sangat berbeda. Karakternya cenderung memiliki mata yang lebih besar dan
lebih unik. Sering terlihat di komik Jepang berjenis shoujo
2. Baca dari kiri ke kanan – dari kanan ke kiri
Komik Amerika dibaca dari kiri ke kanan, sedangkan komik Jepang membacanya dari kanan
ke kiri
3. Lebih Menceritakan Karakter – Lebih Menceritakan Emosi
Komik Amerika biasanya lebih menekankan cerita ke karakter. Setiap karakternya memiliki
sifat dan ciri khas masing-masing sehingga keputusan yang mereka buat lebih idealis dan
masuk akal.
Karakter di komik Jepang cenderung ditekankan pada emosinya. Sering kali kita lihat suatu
karakter menjadi sangat kuat karena keinginannya untuk melindungi, padahal sebelumnya
dia memiliki karakter yang tertutup.
4. Lebih Melihat Hasil – Lebih Melihat Proses
Perbedaan ini lebih terlihat kontras di komik bergenre superhero. Karakter pada komik
Amerika biasanya terlihat sudah kuat dari awal karena warisan orang tua ataupun karena
takdir yang dimiliki si karakter bagaimana cara mereka mendapatkannya tidak begitu
penting dan kadang bisa aneh tapi lebih berat pada bagaimana mereka memanfaatkannya.
Seperti moto Spider-Man “dengan kekuatan besar, muncul tanggung jawab yang besar”
Bagi komik Jepang cenderung memperlihatkan bagaimana cara sang karakter bisa menjadi
kuat karena usaha keras dia untuk meraih kemampuan tersebut padahal awalnya dia
lemah.
5. Ilustrasi Realistis – Ilustrasi Fantasi
Di komik Amerika, gambarnya terlihat lebih realistis seperti karakter yang kuat memiliki
badan besar penuh otot.
Komik Jepang orang kuat tidak selalu memiliki badan besar berotot. Justru orang yang
terlihat kurus saja bisa merobohkan satu gedung dengan sekali pukul
Komik memiliki sesuatu yang saling berkaitan dan menjadi rangkaian yang
menguatkan suatu alur cerita yaitu pencitraan, alur cerita, dialog, komposisi, gestur,
dan bermacam pilihan lainnya. Pilihan-pilihan itu terbagi menjadi lima tipe dasar
1. Pilihan Momen :Pemilihan momen adalah memilih momen-momen yang ingin
ditampilkan ke dalam panel dan momen-momen yang harus dibuang. Ditambah
dengan pemilihan transisi panel yang baik, komikus dapat menghemat panel
demi efisiensi, menambah panel demi penekanan, mengatur intensitas cerita,
dan hal-hal lainnya.
2. Pilihan Bingkai: Pemilihan bingkai adalah tahap ketika komikus menentukan
seberapa dekat bingkai sebuah aksi untuk menunjukkan rincian yang pantas atau
seberapa jauh bingkai agar pembaca dapat melihat tempat aksi berlangsung dan
mungkin membangkitkan kesan berada di tempat kejadian. Proses ini ditentukan
oleh faktor- faktor komposisi seperti cropping (tata pandang) balance
(keseimbangan), dan tilt (kemiringan), yang memengaruhi tanggapan pembaca
terhadap dunia di dalam komik serta posisi mereka di sana. Dalam proses
cropping misal, komikus memilih pegambilan sudut pandang atas/tengah/bawah
maupun close up/middle shot/long shot. Sedangkan dalam balance, komikus
mengatur rana agar keseimbangan fokus
dalam panel tepat. Adapun tilt digunakan untuk memberi efek tertentu seperti
kesan gerak maupun dramatis.
3. Pilihan Citra: Pemilihan citra adalah bagaimana komikus mengisi bingkai
dengan gambar yang membawa dunia cerita yang ia buat ke dalam bentuk rupa
yang terlihat hidup. Pemilihan citra untuk komik tentu saja berbeda-beda sesuai
dengan ”gaya” setiap komikus, ada yang realis-naturalis, ada yang kartun, dan
lain-lain.Tentu saja apapun gaya yang dipilih masing-masing komikus, yang
utama dan yang terpenting adalah bagaimana berkomunikasi dengan cepat, jelas,
dan tepat kepada pembaca. Untuk komik bergenre tertentu mungkin lebih tepat
pemilihan gaya realis sedangkan untuk genre yang lain gaya kartun lebih cocok.
Tentu saja perihal pemilihan citra ini tidak hanya terbatas pada karakter komik
saja melainkan meliputi background dan detil-detilnya. Pemilihan citra yang
baik akan sangat mempengaruhi kesan pembaca terhadap dunia di dalam komik
itu sendiri.
4. Pilihan Kata: Dalam komik, kata dapat muncul dalam beberapa hal. Pertama,
kata dapat menjadi narasi untuk menjelaskan gambar. Kemudian kedua, kata
dapat berperan maksimal sebagai dialog atau percakapan dalam komik. Hal ini
terwujud dalam bentuk balon kata dan semacamnya. Yang ketiga, kata juga
dapat mengambil fungsi sound effect (efek suara) untuk membuat pembaca
”mendengar” bunyi yang terjadi dalam komik. Yang terakhir, kata dapat
menjadi bagian langsung dari gambar sebagai bentuk terintegrasi. Sebagai
contoh adalah penggunaan kata dalam gambar rumah makan atau gapura desa,
dan lain-lain.
5. Pilihan Alur: Terakhir, pemilihan alur dalam komik sangat berkaitan dengan tata
panel. Tujuan utama pemilihan alur adalah untuk menuntun pembaca mengikuti
jalan cerita komik dari awal sampai akhir.Dalam komik, alur baca yang baik
ditentukan dengan pengaturan panel ke panel yang tepat, baik itu penempatan
panel maupun jarak antar penel. Di berbagai negara, alur baca yang disepakati
oleh komikus dan pembaca melalui perjanjian tidak tertulis adalah dari kiri-
kanan dan dari atas- bawah. Dalam manga, alur kiri-kanan menjadi kanan-kiri.
Oleh karena itu pengaturan alur yang baik dapat menuntun pembaca untuk
menyusuri panel demi panel, dari awal sampai akhir, tanpa menyebabkan
kebingungan, sesuai naluri alamiah setiap pembaca, entah yang menggunakan
alur kiri-kanan ataupun sebaliknya. sedangkan media lain seperti:
Animasi menggunakan efek suara atau dialog yang menguatkan alur cerita;
Sketsa adalah bentuk dasar gambar berupa garis sebagi acuan dalam
menggambar(tahap awal pembuatan objek gambar/modeling);
Kartun adalah sebuah gambar yang dibuat berdasarkan bentuk asli, tetapi
lebih di sederhanakan lagi;
Karikatur adalah gambar ilustrasi yang menonjolkan karakteristik objek.
C. Bentuk Komik
Secara garis besar menurut Trimo (1997:37) media komik dapat dibedakan menjadi
2 yaitu komik strip (comic strip) dan buku komik (comic book). Komik strip adalah
suatu bentuk komik yang terdiri dari beberapa lembar bingkai kolom yang dimuat
dalam suatu harian atau majalah, biasanya disambung ceritanya, sedangkan yang
dimaksud buku komik adalah komik yang berbentuk buku. Penelitian ini
menggunakan bentuk komik strip karena lebih simpel, waktu yang digunakan lebih
efektif dan akan lebih cepat dipahami siswa.
D. Kelebihan dan Kekurangan komik
Nilai edukatif media komik dalam proses belajar mengajar tidak diragukan lagi.
Menurut Sudjana dan Rivai (2002:68) menyatakan media komik dalam proses
belajar mengajar menciptakan minat para peserta didik, mengefektifkan proses
belajar mengajar, dapat meningkatkan minat belajar dan menimbulkan minat
apresiasinya.
Media komik dalam pembelajaran sebaiknya tidak menggunakan kata-kata kotor
tetapi menggunakan kata-kata yang mengandung pesan-pesan pengetahuan gambar-
gambar pelaku kekerasan diganti dengan contoh- contoh perilaku bernuansa
moral, adegan
percintaan diganti dengan adegan yang mengarahkan rasa cinta dan kasih sayang
terhadap sesama makhluk dan penciptanya.
Selain itu, komik yang dikembangkan juga disesuaikan dengan tujuan dan materi
yang akan diajarkan. Gambar yang disajikan dalam komik PKN berbentuk kartun,
hal ini dikarenakan gambar-gambar kartun disukai oleh siswa. Fungsi gambar
tersebut hanya sebagai ilustrasi dari cerita yang disajikan yang sesuai dengan materi
yang dibahas. Sedangkan materi PKN disajikan melalui percakapan dari tokoh-
tokoh dalam komik. Cerita dalam komik PKN tidak disajikan secara utuh,
melainkan per sub konsep bagian. Meskipun demikian tokoh yang digunakan tetap
sama sesuai dengan materi yang disajikan nanti.
G. Keterbacaan Visual Komik
Peranan pokok komik sebagai media pembelajaran menurut Sudjana dan Rivai
(2002:68) adalah kemampuannya dalam menciptakan minat belajar siswa. Sebagai
media audio visual, agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya yaitu
mengoptimalkan pembelajaran, maka dalam pengembangan komik harus berpegang
pada beberapa hal sebagai berikut (Arsyad,2006) :
a. Bentuk
Pemilihan warna penting untuk diperhatikan agar dapat membangkitkan minat
dan perhatian siswa.
b. Garis
Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur yang bersifat berurutan.
Sehingga dapat dikatakan bahwa unsur garis ini akan membantu dalam
kejelasan cerita.
c. Tekstur
Tekstur berfungsi untuk menimbulkan kesan halus atau kasar yang dapat
menunjukkan unsur penekanan.
d. Warna
Fungsi penggunaan warna adalah untuk memberikan kesan pemisahan atau
penekanan serta membangun keterpaduan dan mempertinggi realitas objek dan
menciptakan respon emosional.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan warna adalah sebagai berikut :
a. Pemilihan warna khusus;
b. Nilai warna, yakni tingkat ketebalan dan ketipisan;
c. Intensitas atau kekuatan warna.
Komik legendaris karya Ganes T.H. Pria kelahiran Tanggerang 10 Juli 1935 ini
merupakan salah satu tonggak komik Nusantara. Pria yang bernama asli Ganes
Thiar Santosa adalah pencipta tokoh Si Buta Dari Gua Hantu yang kemudian
juga mencetak sukses di film. Kisah dalam komik-komiknya begitu memikat hati
pembaca komik Indonesia di era tahun 1970 – an sampai 1980-an. Si Buta Dari
Gua Hantu merupakan komik bertemakan silat pertama di Indonesia. Terbitan
perdana dari komik ini langsung booming sehingga banyak komik-komik silat
Indonesia lainnya yang bermunculan.
2. Hasmi
Pecinta komik Indonesia, pastinya sudah gak asing lagi dengan komik berjudul
Gundala Putra Petir. Komik legendaris hasil karya Harya Suyraminata alias
Hasmi ini memang sangat populer dijamannya. Setidaknya Hasmi telah
menerbitkan 23 Judul selama 1969-1982. Bahkan hingga kini banyak kolektor
komik yang mencari komik ciptaan Hasmi ini.
3. Jan Mintaraga
Komikus bernama asli Widodo Noor Slamet ini adalah tokoh yang menciptakan
komik Godam yang terbit selama 1969-1998. Pria kelahiran Yogyakarta, 22
November 1938 ini telah menghasilkan 15 judul. Komik Godam terakhir yang
seharusnya menjadi komik ke 16 yang berjudul Ujian Buat Awang belum
terselesaikan karena kesehatan yang terganggu sampai beliau meninggal pada
tahun 2003.
6. Zaldy Armendaris
photo via : http://downloadbacakomikgratis.blogspot.com
Zaldy Armendaris lebih dikenal dengan nama Zaldy di dunia komik. Zaldy
merupakan komikus spesialis genre roman dan tokoh yang diciptakannya selalu
ganteng dan cantik. Tak heran jika karyanya selalu dinantikan oleh penggemar
komik Indonesia. Bahkan salah satunya komiknya, Setitik Air Mata Buat Peter,
diangkat ke layar lebar oleh Rapi Film dan berganti judul menjadi “Air Mata
Kekasih” pada tahun 1971. Karya lain Zaldy, antara lain Murni Nama Gadis Itu,
Kekasih bersemi, dan Episode Kedua.
7. Teguh Santosa
Teguh Santosa merupakan salah satu komikus legendaris Indonesia yang karya-
karyanya masih diingat hingga gini. Ia terkenal dengan karyanya Mahesa Jenar.
Komik ini dimuat bersambung di harian Merdeka, Semarang di Era 1980 –an.
Setelah ditotal, karya ini berjumlah 537 halaman yang disusun dalam 16 jilid.
Mahakarya lainnya yang diciptakan oleh Teguh adalah Trilogi Shandora. Pria
kelahiran Malang, 1 Februari 1942 ini dijuluki sebagai Bagawan Komik Indonesia.
Namun sayang, pada 25 Oktober 2000 lalu, Teguh Santoso Harus berpulang ke
sisi Tuhan diusia 58 tahun.
8. Dwi Koendoro
Yang dulu suka baca komik strip di Surat Kabar Kompas pastinya udah gak asing
dong dengan komik berjudul Panji Koming. Komik tersebut adalah ciptaan Dwi
Koendoro. Selain di Kompas, ia juga sempat menjadi komikus strip untuk
majalah Stop.
9. Chris Lie
Di jaman sekarang ini, walaupun tak terlalu diekpos ke publik, namun komikus
Indonesia tetap ada dan semakin bertambah, bahkan mereka lebih maju dalam
bidang teknik, ilustrasi dan cerita. Kebanyakan dari mereka bahkan telah diakui
di kancah internasional. Salah satunya adalah Chris Lie. Kamu bisa melihat
karya-karya internasional dari Chris Lie di komik GI Joe dan Transformers. Salah
satu karya dari Chris Lie diterbitkan Tokyopop berjudul ‘Return of The Labyrinth’
Komik ini jadi salah satu komik terlaris di Amerika dan bisa bersaing denga komik
Naruto loh. Sekarang Chris Lie sedang ingin membangkitkan komik Indonesia
bersama dengan komikus-komikus Indonesia lainnya.
10. Ardian Syaf
Selain Chris Lie, Indonesia juga memiliki komikus bertaraf internasional yakni
Ardian Syaf. Ardian memulai karirnya sebagai komikus di majalah anak-anak
Bobo berkat keuletannya ia akhirnya mendapatkan kontrak dari Marvel dan DC
Comics. Ia sempat menggarap komik Batman dan yang terakhir X-Men. Tak
heran jika Ardian menjadi salah satu orang Indonesia yang mendunia berkat
karyanya.
11. Alti Firmansyah
Kalau kamu penggerar X-Men mungkin kamu sudah pernah melihat hasil karya
Alti Formansyah di komik X-Men 92. Yup, komik X-Men 92 ini diciptakan oleh Alti
Fimrnasyah, sosok permepuan inilah yang menggambar sosok X-Men dan
membangkitkan nostalgia. Gambar Alti di komik X-Men 92 ini bahkan menuai
banyak pujian di luar negeri.
12. Iwan Nazif
Sesukses filmnya, komik How To Train Your Dragon pun menuai sukses. Perlu
kamu ketahui bahwa dibalik kesuksesan komik tersebut ada sepasang tangan
lincah milik Iwan Nazif. Salah satu komikus kebanggaan Indonesia ini berhasil
melibatkan diri pada proyek komik besar bersama perusahaan raksasa. Karya
Iwan yang paling banyak dikenal adalah komik How To Train Your Dragon yang
diterbitkan oleh Dreamworks.
13. Yasmine Putri
Sama seperti Alti Firmansyah, Yasmine Putri juga banyak terlibat di banyak
komik Marvel. Kamu bisa melihat karya dari Yamine Putri di komik Star-Lord,
Kitty Pride, Invicible Iron Man dan Secret Wars. Yasmine Putri mampu
menghidupkan kembali tokoh superhero Marvel yang bahkan sempat tampil di
film-film Marvel terbaru.
14. Ario Anindito
Ario Anindito juga berhasil menjadi komikus Indonesia yang sukses bekarir dan
dipercaya menjadi ilustrator di komik-komik Marvel dan DC Comics. Ario pernah
menghidupka karakter Wolverines di seri komik Wolverines tahun 2014. Salah
satu yang terbaru ia mendapatkan kepercayaan menggarap komik Hyperion di
tahun 2016.
15. Annisa Nisfihani
Yang suka baca webtoon, pastinya udah gak asing lagi dengan salah satu
komiknya yang berjudul My Pre-Wedding. Komik ini ternyata diciptakan oleh
Annisa Nisfihani. Komiknya tersebut banyak dibaca oleh penggemar komik
webtoon lantaran memiliki karakter yang kuat dan jalan cerita yang asik.
CCatata