Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

BAB I....................................................................................................................................................2

A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................................2

B. Rumusan Masalah...................................................................................................................2

C. Tujuan Penelitian....................................................................................................................2

D. Batasan Masalah......................................................................................................................2

E. Manfaat Penilitian...................................................................................................................3

F. Hipotesis...................................................................................................................................3

BAB II..................................................................................................................................................4

A. Definisi Bullying.......................................................................................................................4

B. Jenis dan Bentuk Bullying.......................................................................................................5

C. Dampak Bullying pada Kesehatan Mental atau Psikologis Korban....................................6

BAB III.................................................................................................................................................8

A. Jenis Penelitian........................................................................................................................8

B. Populasi Penelitian...................................................................................................................8

C. Sampel Penelitian....................................................................................................................8

D. Teknik Pengumpulan Data.....................................................................................................8

E. Teknik Analasis Data..............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................9

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam pertemanan remaja masa kini banyak yang cenderung untuk membuat
kelompok atau gank dengan teman-teman yang menurutnya seimbang atau sederajat,
hal tersebut mengakibatkan teman-teman lain disekelilingnya yang dirasa tidak
memiliki derajat yang sama dengan mereka menerima perlakuan berbeda, atau jika
semakin parah hal ini akan dikategorikan sebagai bullying (Bahasa Indonesia:
penindasan, perundungan)

Saat ini bullying sudah dilarang oleh pemerintah, bahkan pemerintah sudah
membuat undang-undang tentang cyber bullying baru-baru ini. Namun ternyata
banyak dari remaja yang masih tidak peduli akan hal tersebut, apalagi usia remaja
merupakan saat-saat labil sehingga masih sering melakukan bullying dengan tujuan
ingin diakui kekuatan dan derajatnya. Padahal dampak yang dialami oleh korban
bullying ini sebenarnya sangat serius jika dilihat dari segi psikologis korban. Untuk
itu penelitian mengenai dampak bullying bagi psikologis korban ini penting untuk
dilakukan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu bullying?
2. Jenis dan bentuk bullying.
3. Dampak bullying pada psikologis korban.

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui apa yang sebenarnya dirasakan oleh korban bullying pada sisi
psikologisnya.
2. Sebagai acuan untuk membuat karya ilmiah untuk memenuhi nilai UAS semester
1

2
D. Batasan Masalah
Penelitian ini menetapkan batasan-batasan sebagai berikut:
1. Mengetahui apa yang disebut dengan bullying dan ciri-ciri pada pelaku serta
korbannya. Serta mengetahui jenis-jenis bullying yang biasa dilakukan pelaku.
2. Identifikasi dampak yang dialami oleh mental korban bullying.

E. Manfaat Penilitian
Mengedukasi orang-orang khususnya bagi pelaku bullying agar mengetahui apa yang
dirasakan oleh korban sehingga harapan kedepannya tidak melakukan hal tersebut
kembali.

F. Hipotesis
Bullying yang dianggap sepele ternyata sebenarnya memberikan dampak besar bagi
mental korban.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Bullying

Bullying adalah suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan dengan cara menyakiti
dalam bentuk fisik, verbal atau emosional/psikologis oleh seseorang atau kelompok
yang merasa lebih kuat kepada korban yang lebih lemah fisik ataupun mental secara
berulang-ulang tanpa ada perlawanan dengan tujuan membuat korban menderita.

Istilah bullying berasal dari bahasa Inggris, yaitu "bull" yang berarti banteng. Secara
etimologi kata "bully" berarti penggertak, orang yang mengganggu yang lemah.
Bullying dalam bahasa Indonesia disebut "menyakat" yang artinya mengganggu,
mengusik, dan merintangi orang lain (Wiyani, 2012).

Perilaku bullying melibatkan kekuatan dan kekuasaan yang tidak seimbang, sehingga
korbannya berada dalam keadaan tidak mampu mempertahankan diri secara efektif
untuk melawan tindakan negatif yang diterimanya.

Berikut ini beberapa pengertian dan definisi bullying dari beberapa sumber buku:

 Menurut Olweus (2005), bullying adalah sebuah tindakan atau perilaku agresif
yang disengaja, yang dilakukan oleh sekelompok orang atau seseorang secara
berulang-ulang dan dari waktu ke waktu terhadap seorang korban yang tidak dapat
mempertahankan dirinya dengan mudah atau sebagai sebuah penyalahgunaan
kekuasaan/kekuatan secara sistematik. 

 Menurut Wicaksana (2008), bullying adalah kekerasan fisik dan psikologis jangka
panjang yang dilakukan seseorang atau kelompok, terhadap seseorang yang tidak
mampu mempertahankan dirinya dalam situasi di mana ada hasrat untuk melukai
atau menakuti orang itu atau membuat dia tertekan. 

4
 Menurut Black dan Jackson (2007), bullying merupakan perilaku agresif tipe
proaktif yang di-dalamnya terdapat aspek kesengajaan untuk mendominasi,
menyakiti, atau menyingkirkan, adanya ketidakseimbangan kekuatan baik secara
fisik, usia, kemampuan kognitif, keterampilan, maupun status sosial, serta
dilakukan secara berulang-ulang oleh satu atau beberapa anak terhadap anak lain. 

 Menurut Sejiwa (2008), bullying ialah sebuah situasi di mana terjadinya


penyalahgunaan kekuatan/kekuasaan fisik maupun mental yang dilakukan oleh
seseorang/sekelompok, dan dalam situasi ini korban tidak mampu membela atau
mempertahankan dirinya. 

 Menurut Rigby (1994), bullying adalah sebuah hasrat untuk menyakiti yang
diperlihatkan ke dalam aksi secara langsung oleh seseorang atau kelompok yang
lebih kuat, tidak bertanggung jawab, biasanya berulang, dan dilakukan secara
senang bertujuan untuk membuat korban menderita.

B. Jenis dan Bentuk Bullying

Menurut Coloroso (2006), perilaku bullying dapat dikelompokkan menjadi empat


bentuk, yaitu:
 Bullying secara verbal 
Bullying dalam bentuk verbal adalah bullying yang paling sering dan mudah
dilakukan. Bullying ini biasanya menjadi awal dari perilaku bullying yang lainnya
serta dapat menjadi langkah pertama menuju pada kekerasan yang lebih lanjut.
Contoh bullying secara verbal antara lain yaitu: julukan nama, celaan, fitnah,
kritikan kejam, penghinaan, pernyataan-pernyataan pelecehan seksual, teror,
surat-surat yang mengintimidasi, tuduhan-tuduhan yang tidak benar, kasak-kusuk
yang keji dan keliru, gosip dan sebagainya.
 Bullying secara fisik 
Bullying ini paling tampak dan mudah untuk diidentifikasi, namun kejadian
bullying secara fisik tidak sebanyak bullying dalam bentuk lain. Remaja yang
secara teratur melakukan bullying dalam bentuk fisik kerap merupakan remaja
yang paling bermasalah dan cenderung akan beralih pada tindakan-tindakan
kriminal yang lebih lanjut. Contoh bullying secara fisik adalah: memukuli,

5
menendang, menampar, mencekik, menggigit, mencakar, meludahi, dan merusak
serta menghancurkan barang-barang milik anak yang tertindas, dan lain-lain.
 Bullying secara relasional 
Bullying secara relasional dilakukan dengan memutuskan relasi-hubungan
sosial seseorang dengan tujuan pelemahan harga diri korban secara sistematis
melalui pengabaian, pengucilan atau penghindaran. Bullying dalam bentuk ini
paling sulit dideteksi dari luar. Contoh bullying secara relasional adalah perilaku
atau sikap-sikap yang tersembunyi seperti pandangan yang agresif, lirikan mata,
helaan nafas, cibiran, tawa mengejek dan bahasa tubuh yang mengejek.
 Bullying elektronik 
Bullying elektronik merupakan bentuk perilaku bullying yang dilakukan
pelakunya melalui sarana elektronik seperti komputer, handphone, internet,
website, chatting room, e-mail, SMS dan sebagainya. Biasanya ditujukan untuk
meneror korban dengan menggunakan tulisan, animasi, gambar dan rekaman
video atau film yang sifatnya mengintimidasi, menyakiti atau menyudutkan.

C. Dampak Bullying pada Kesehatan Mental atau Psikologis Korban

Perilaku bullying melibatkan kekuatan dan kekuasaan yang tidak seimbang, sehingga
korbannya berada dalam keadaan tidak mampu mempertahankan diri secara efektif
untuk melawan tindakan negatif yang diterimanya.

Bullying memiliki pengaruh secara jangka panjang dan jangka pendek terhadap
korban bullying. Pengaruh jangka pendek yang ditimbulkan akibat perilaku bullying
adalah depresi karena mengalami penindasan, menurunnya minat untuk mengerjakan
tugas-tugas sekolah yang diberikan oleh guru, dan menurunnya minat untuk
mengikuti kegiatan sekolah. Sedangkan akibat yang ditimbulkan dalam jangka
panjang dari penindasan ini seperti mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan
baik terhadap lawan jenis, selalu memiliki kecemasan akan mendapatkan perlakuan
yang tidak menyenangkan dari teman-teman sebayanya (Berthold dan Hoover, 2000).

Bullying bisa memicu gangguan jiwa

6
Penelitian NICHD menunjukkan, walaupun pelaku dan korban sama-sama
bisa menunjukkan peluang risiko depresi dan kecemasan, namun anak korban bully
(termasuk bullyinhg di dunia maya) berada pada risiko yang lebih tinggi dan lebih
mungkin untuk mengembangkan gangguan jiwa yang membutuhkan penanganan
intensif saat mereka dewasa nanti, jika dibandingkan dengan anak yang tidak menjadi
korban penindasan.

Ada beberapa dugaan bahwa penindasan bullying adalah bentuk dari “stres
beracun” yang bisa memiliki dampak pada respon fisiologis terhadap kesulitan yang
dialami oleh anak, yang kemudian bisa bermanifestasi pada masalah fisik dan mental
yang berlanjut di usia dewasa.

7
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei dengan populasi masyarakat
Ngadirojo, Wonogiri dengan sampel orang tua yang anaknya pernah mengalami
perilaku bullying serta populasi kedua yaitu siswa-siswi SMA Negeri 1 Wonogiri
dengan sampel 5 sampai 10 siswa.

B. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini merupakan masyarakat Ngadirojo, Wonogiri dan
siswa-siswi SMA Negeri 1 Wonogiri.

C. Sampel Penelitian
Sampel dari penelitian ini adalah orang tua dari anak-anak yang pernah
mengalami bullying dan beberapa murid dari SMA Negeri 1 Wonogiri.

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumulan data yang dilakukan yaitu survei dengan cara
mewawancarai sampel.

E. Teknik Analasis Data


Analisis data menggunakan analisis data deskriptif. Berdasarkan rumusan
masalah yang telah dikemukakan, maka data yang dianalisis adalah data hasil dari
wawancara

8
DAFTAR PUSTAKA

 Berthold dan Hoover. 2000. Correlates of Bullying and Victimization among


Intermediate Students in the Midwestern USA. Sage Publication Volume 21 No. 1. 
 Olweus, D. 2005. Bullying at School: What We Know and What We Can Do.
Oxford: Blackwell.
 Wicaksana, I. 2008. Mereka Bilang Aku Sakit Jiwa. Yogjakarta: Kanisius.
 Black dan Jackson. 2007. Using bullying incident density to evaluate the olweus
bullying prevention programme. School psychology international.
 Sejiwa. 2008. Bullying: Mengatasi Kekerasan di Sekolah dan Lingkungan sekitar
Anak. Jakarta: Grasindo.
 Rigby, Ken. 2003. Consequences of Bullying in schools. Canadian Journal of
Psychiatry.
 Coloroso, B. 2006. Penindas, Tertindas, dan Penonton, Resep Memutus Rantai
Kekerasan Anak dari Prasekolah Hingga SMU. Jakarta: Serambi.
 https://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/dampak-bullying-pada-kesehatan-
mental-dan-fisik-anak/

Anda mungkin juga menyukai