FACULTY OF PSYCHOLOGY
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019 / 1D
1. Uraikanlah dengan ringkas apa yang disampaikan dalam artikel jurnal yang Anda
baca dengan menyebutkan kutipan dan sumber kutipannya. Sertakan penjelasan Anda
dengan memberi contoh perilaku keseharian yang tidak dijelaskan dalam artikel
tersebut.
Bullying atau dalam bahasa Indonesia adalah sebuah penindasan, perundungan atau
pengintimidasian yang sering kali terjadi di kalangan remaja. Bullying dapat diartikan sebagai
sebuah perbuatan yang sistematis dan salah satu jenis agresi yang berulang dengan
melibatkan teman sebaya, biasanya penyebab terjadinya bullying terkait dengan berbagai
masalah psikososial yang termasuk harga diri rendah, penerimaan perilaku antisosial dan
kenakalan.
Menurut Van der Wal et al. (2004) bullying dapat diklasifikasikan menjadi 4 jenis
yaitu, physical bullies (tipe yang menggunakan perilaku langsung seperti memukul dan
menendang., biasanya dilakukan oleh remaja pria), verbal bullies (menggunakan kata-kata
untuk mempermalukan rekan-rekan mereka), relational bullies (pengganggu yang
meyakinkan rekan mereka untuk mengecualikan remaja tertentu dari kelompok mereka) dan
yang terakhir adalah reactive bullies (mengejek remaja lain ke dalam berkelahi dengan
mereka. Mereka sama-sama dikenal melawan, sambil mengklaim mereka melakukannya
untuk membela diri (Smokowski dan Kopasz 2005))
Karena aksi penindasan atau pengganggu (bullying) sering terjadi dikalangan remaja,
maka akan banyak efek atau akibat dari aksi ini terhadap korban atau pelaku. Korban
bullying akan gampang terkena depresi karena tidak dapat menceritakan atau terdapat
tekanan emosional yang dialami akibat bullying tersebut. Tidak hanya depresi, bullying juga
akan mengakibatkan anti psikososial perilaku seperti merokok, minum dan keterlibatan
dalam perilaku kekerasan di kemudian hari (Smokowski dan Kopasz 2005). Hal ini juga
dapat megakibat meningkatnya korban bullying karena jika diilustrasikan, seorang korban
bullying akan menimbulkan rasa ingin balas dendam atau melakukan tindakan “bullying”
yang sama kepada orang lain atau sekedar membalas pelaku yang pernah menggangu dirinya.
Tindakan bullying akan terus meningkat karena belum adanya kebijakan tetap dan
teratur oleh pemerintah atau lingkungan sekolah. Tidak dapat dipungkiri juga pihak sekolah
adalah pihak yang paling penting untuk mengawasi tindakan bullying ini karena biasanya
tindakan ini terjadi disekolah.
Contoh perilaku yang tidak disebutkan dalam jurnal tersebut adalah cyberbullying.
Cyber bullying adalah sebuah tindakan yang disengaja dan berulang yang ditimbulkan
melalui penggunaan komputer, ponsel, dan lainnya perangkat elektronik ’(Hinduja &
Patchin,2009; Patchin & Hinduja, 2006). Seringnya Cyberbullying terjadi sekarang ini juga
disebabkan karena banyaknya pengguna media elektronik seperti handphone, dan sering kali
cyberbulling terjadi melalui social media (aplikasi yang memiliki fungsinya masing - masing
dan pengguna terbanyaknya berasal dari kalangan remaja.)
2. Jelaskan dengan contoh hal-hal berikut sesuai dengan tugas dan pemahaman Anda!
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat diambil dari jurnal yang dikaji adalah:
1. Masih banyak orang yang belum mengetahui keterkaitan antara
bullying dan depresi
2. Kurangnya pengetahuan tentang jenis – jenis bullying dan penyebab
terjadinya bullying
3. Kurangnya pencegahan dan penanggulangan dalam mengatasi
bullying
Pertanyaan Penilitian
Dari rumusan masalah itu maka dapat ditimbulkan beberapa pertanyaan
penelitian yaitu :
1. Bagaimana keterkaitan bullying dengan depresi?
2. Apa saja jenis – jenis bullying dan penyebab terjadinya bullying ?
3. Pencegahan dan penanggulangan apa yang dapat dilakukan untuk
mengatasi bullying?
III. Depresi
3.1 Pengertian Depresi
Depresi adalah gangguan perasaan atau mood yang disertai
komponen psikologi berupa sedih, susah, tidak ada harapan dan putus
asa disertai komponen biologis atau somatik misalnya anoreksia,
konstipasi dan keringat dingin. Depresi dikatakan normal apabila
terjadi dalam situasi tertentu, bersifat ringan dan dalam waktu yang
singkat. Bila depresi tersebut terjadi di luar kewajaran dan berlanjut
maka depresi tersebut dianggap abnormal (Atkinson, 2010).
Menurut Lubis (2009), secara sederhana depresi dapat
dikatakan sebagai suatu pengalaman yang menyakitkan, suatu perasaan
tidak ada harapan lagi, yang ditandai dengan afek disforik (kehilangan
kegembiraan) disertai dengan gejala- gejala lain, seperti gangguan
tidur dan menurunya selera makan. Sedangkan Trisna (dalam Lubis,
2009) menyimpulkan bahwa depresi adalah suatu perasaan sendu dan
sedih yang biasanya disertai diperlambatnya gerak dan fungsi tubuh.
Menurut Davison, Neale dan Kring, (2012) depresi merupakan
kondisi emosional yang biasanya ditandai dengan kesedihan yang
teramat sangat, perasaan tidak berarti dan bersalah; menarik diri dari
orang lain; tidak dapat tidur, kehilangan selera makan, kehilangan
minat serta kesenangan dalam aktivitas yang sering dilakukan.
Menurut Grasha dan Kirchenbaum (dalam Saam & Wahyuni, 2012)
depresi adalah kesedihan dan kekhawatiran dalam waktu yangcukup
lama yang disertai oleh perasaan yang tidak berharga.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa depresi
adalah perasaan tidak ada harapan lagi yang ditandai dengan
kemurungan, sedih, terpuruk, putus asa, mengasihani diri sendiri, rasa
bersalah, yang mendalam dan berkelanjutan sehingga kehilangan minat
dalam berbagai aktivitas serta menarik diri hingga hilangnya
kegairahan hidup untuk periode waktu paling sedikit dua minggu.
Jenis penelitian