Di susun oleh :
1. MAHESA AKBAR WICAKSONO (319101470)
2. MAULIDA SALMA FEBRIANA (319101472)
3. MIRACLES CARRISSA PUTRI (319101472)
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
tindakan yang merugikan orang lain secara sadar dan dilakukan secara berulang-
tindakan secara fisik seperti menendang dan menggigit, secara verbal seperti
tindakan bullying, baik fisik maupun verbal, akan me-nimbulkan dampak fisik
rendah (Rigbydalam Sudibyo, 2012), seperti perasaan tidak bahagia secara umum,
sedih, tertekan dan terancam ketika berada pada situasi tertentu (Rigby
tinggi, depresi dan pikiran-pikiran untuk bunuh diri (Rigbydalam Sudibyo, 2012).
Secara akademis seorang korban akan mengalami poor results; prestasi akademis
Pengertian Bullying ada banyak definisi bullying dan beragam cara untuk
"perisakan", yang berasal dari kata risak. Risak sendiri berarti mengusik,
dengan istilah “mobbing”di Inggris dan Jerman, istilah ini sebatas untuk tindakan
yang dilakukan oleh kelompok terhadap seseorang. Olweus (dalam Smithet al.,
definisinya diperluas meliputi serangan antara satu orang terhadap orang lain
secara sistematis dari anak yang lebih kuat terhadap yang lemah.Masalah bullying
telah dikenal sejak lama, namun baru dijadikan sebagai objek penelitian yang
sistematis oleh Dan Olweus pada awal tahun 1970an (Olweus, 1994). Olweus
kemudian diakui sebagai pelopor dari penelitian tentang bullying yang terkemuka
di dunia.Selama kurang lebih 40 tahun Dan Olweus telah terlibat dalam penelitian
dan intervensi dalam persoalan bullyingdi kalangan anak-anak sekolah dan remaja
nyamanan. Tindakan negatif dapat dilakukan melalui kontak fisik, dengan kata-
kata, atau dengan cara lain, seperti menunjukkan wajah meremehkan atau gerakan
tidak senonoh, dan pengucilan disengaja dari kelompok (Olweus 1993). Dari
berikut: (1) bullying adalah perilaku agresi yang disengaja untuk melukai korban;
mengalami kesulitan dalam membela drinya dan tidak berdaya melawan siswa
yang melecehkan (dalam Harris & Petrie, 2003).Menurut Sullivan (2011) bullying
adalah tindakan agresi atau manipulasi atau pengucilan yang dilakukan dengan
merupakan tindakan intimidasi yang dilakukan pihak yang lebih kuat terhadap
pihak yang lebih lemah. Tindakan penindasan ini dapat diartikan sebagai
lainnya (Wiyani, 2012). Pada konflik antara dua orang yang memiliki kekuatan
definisi yang telah disampaikan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa
individu dengan berbagai bentuk baik fisik, verbal ataupun psikologis yang
dilakukan secara sengaja dan berulang kali oleh individu atau sekelompok
yaitu bullying verbal, fisik, dan sosial. Aspek-aspek perilaku bullying tersebut
Bullyingverbal merupakan bentuk yang paling umum digunakan baik oleh anak
kasus bullying.
A.Bullying verbal
mudah dilakukan dihadapan teman sebaya tanpa terdeteksi. Dapat terjadi saat
situasi keramaian dikelas sehingga dianggap hanya dialog yang biasa dan tidak
ada teman sebaya yang simpatik. Terjadi secara cepat dan tidak menyakitkan
pelaku, namun dapat sangat melukai target. Bullying verbal bisa berupa
pemberian julukan nama, celaan, fitnah, kritik kejam, penghinaan (baik yang
pelecehan seksual, perampasan uang saku atau barang-barang, telepon yang kasar,
e-mail yang berisi intimidasi, surat kaleng yang berisi ancaman kekerasan,
tuduhan-tuduhan yang tidak benar, desas-desuskeji yang tidak benar, serta gossip.
Dari ketiga bentuk bullyinglainnya, bullying verbal adalah satu jenis penindasan
yang paling mudah untuk dilakukan, merupakan awal menuju dua bentuk
bullyingfisik dan sosial, serta merupakan langkah pertama menuju pada kekerasan
B.Bullying Fisik
Bullying fisik merupakan bentuk bullying yang paling tampak dan dapat
terdeteksi, kurang dari sepertiga kejadian bullying fisik yang dilaporkan oleh
barang-barang milik korban. Semakin kuat dan semakin dewasa pelaku akan
c.BullyingPsikologis/RelasionalBullyingpsikologismerupakan bullyingyang
paling sulit untuk di deteksi dari luar. Merupakan pelemahan harga diri korban
kuat. Dapat dilakukan dengan cara menyebarkan gossip agar tidak ada yang mau
18mendorong, mencakar, meludahi, merusak barang korban atau bentuk lain dari
penyerangan fisik.
individu yang diserang, akan tetapi karena tidak ada tanda fisik sering
relational bullying.
dikarenakan ketiga aspek menurut Coloroso (2007) lebih sesuai untuk mengukur
ahli percaya bahwa agresi adalah dasar karakteristik manusia yang melekat, tetapi
faktor biologis tertentu dapat meningkatkan tingkat agresi diluar norma yang
perilaku agresif pada pria yang dirancang untuk membahayakan orang lain, tetapi
ditemukan pada beberapa anak prasekolah pelaku bullying.Selain itu, dari studi di
University of Michigan diperoleh hasil bahwa otak manusia dapat mendeteksi dan
merespon emosi yang dirasakan di wajah orang lain. Misalnya peserta dengan
tingkat tstosteron yang tinggi akan merasa menikmati atau dihargai oleh wajah
b.Tempramen
cara seseorang bertindak, merasa, dan berpikir. Misalnya, seorang anak dengan
temperamen "pemarah", yang aktif dan impulsive lebih cenderung menjadi agresif
adalah makhluk sosial yang menjalin relasi dengan orang lain, maka dari itu kita
dapat mempengaruhi orang lain dan dipengaruhi oleh orang lain. Seseorang dapat
media, maupun dari guru dan pihak lain tempat mereka berinteraksi. a.
MediaMedia memiliki dampak yang luar biasa pada anak-anak saat ini. Beberapa
televisi, video,video game, dan filmmenjadi lebih agresif dan kurang empati
kekerasan sebesar 3 -15% televisi populer dan bahkan talk show berita
semakin meningkat, bahkan dalam film kartun. Anak-anak pada usia yang sangat
muda melihat agresi dan kekerasan terhadap orang lain sebagai perilaku yang
dapat diterima. Efek lainnya dari kekerasan di televisi adalah anak menjadi takut,
khawatir, curiga, dan agresif.Selain itu, video game dansiaran olahraga yang
sering di tayangkan oleh media juga menjadi contoh yang mengajarkan kekerasan
pada anak. Beberapa bentuk kekerasan oleh raga tim diantaranya seperti ice
yang paling nyata bullyingadalah prasangka. Prasangka adalah sikap kita kepada
situasi tertentu atau ke arah sekelompok orang, sikap yang kita adopsi tanpa
berprasangka membuat penilaian tentang orang lain pada keyakinan tidak berdasa.
kulit hitam, siswa yang kelebihan berat badan, siswa penyandang cacat, siswa
Menurut Sanford (dalam Beane, 2008), anak-anak kulit hitam lebih cenderung
disalahkan oleh rekan-rekan dan orang dewasa untuk kesalahan daripada anak-
Teman perempuan lainnya bisa menjadi sangat cemburu dan mencoba untuk
orang yang dianggap lebih baik daripada rata-rata: terlalu menarik, terlalu kaya,
kecemburuan dengan memuji beberapa anak lebih dari yang lain. Anak-anak
orang lain. Menurut Olweus, lingkungan rumah seperti ini memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
1)Kurangnya kehangatan dan keterlibatan.
untuk kepentingan kepaduan kelompok. Ini adalah salah satu alasan siswa begitu
sama seperti orang yang ada di dalam.Kebutuhan mereka untuk merasa bersatu
dengan rekan-rekan adalah motif yang kuat. Meskipun anggota sebagai individu
mungkin tidak ingin menyakiti orang lain, mereka merasa bahwa mereka harus
agar tetap dalam kelompok. Imbalan yang mereka dapatkan adalah keamanan,
secara Etiologi dapat diartikan sebagai segala macam bentuk perilaku yang
bila tak ditangani dengan baik. Riauskina dkk (Novan Ardy W, 2012: 26-
dilakukan oleh siswa laki-laki. Hal yang demikian juga dijelaskan menurut
agresi secara fisik yang tidak memerlukan perhatian serius. Jadi dapat
melaluipendengaran.Bentukbullyingverbalantara lain:
tindakkekerasanyangberupakata-katayang bersifat
pengucilan terjadi terhadap dua korban yaitu “P” dan “K” perilaku
sistematismelaluipengabaian, pengucilan,pengecualianatau
penghindaran.Crick&Grotpeter(dalam penelitian
HertinjungW.S),mengemukakan bahwaanak-anakyangterlibatdalam
serta adanya perilaku pengucilan terhadap dua siswa yaitu P dan K. Dari
mengakibatkan dampak yang parah atau dengan kata lain masih dalam
ketika guru penjas sedang melakukan tugas lain di luar jam mengajar,
pengawasan guru yang lain (guru piket) (b) adanya iklim negatif dalam
namun hal itu mengakibatkan siswa meniru berbagai hal yang ia lihat
labill, sehinga seharusnya tidak boleh melihat atau merasakan secara terus
terjadi karena saat korban merasa di-bully, korban hanya memilih untuk
diri korban, korban merasa bahwa dirinya tidak memiliki kemampuan atau
bullyingyang sering terjadi yaitu ada tiga yaitu bullyingfisik, bullyingverbal, dan
masih dalam perilaku bullyingyang ringan karena dampak yang ditimbulkan tidak
pembelajaran Penjas atau bahkan membolos Sekolah. Namun jika hal tersebut
terus saja diabaikan maka akan memberikan efek yang tidak begitu baik bagi
teman yang dilakukan di tempat yang terlihat serta membawa kamera sehingga
saat ke sekolah menjadiperhatian para siswa, dan membuat siswa seperti mencari
perhatian pada peneliti dan tidak menunjukkan perilaku yang sebenarnya dan
.2.Terdapat beberapa siswa dan guru yang sedikit tertutup sehingga informasi
F. SARAN
lebih terhadap kasus bullying, karena sekarang ini sebagian besar remaja
melakukan bllying.
Bumi Aksara
Almighwar, M. (2011). Psikologi Remaja: Petunjuk Bagi Guru dan Orang Tua.
Anderson, C.A., & Carnagey, N.L. (2004). Violent Evil and The General