Anda di halaman 1dari 4

TUGAS BAHASA INDONESIA

CONTOH-CONTOH PLAGIARISME DI INDONESIA


Disusun oleh :
Nathania Chaerani (1119070000010)
Bunga Amanda (11190700000015)
Ayu Shafa (11190700000176)

A. Contoh-contoh Plagiarisme

1) Dugaan plagiat disertasi rektor UNNES di UGM


Rektor Universitas Negeri Semarang Fathur Rokhman kembali dituding melakukan
plagiat. Setelah diduga menjiplak makalah mahasiswanya yang dia kirim ke jurnal
bahasa, kali ini disertasinya diduga plagiat demi meraih gelar doktor linguistik di
Universitas Gadjah Mada. Tudingan plagiarisme ini datang dari surat pengaduan
kepada UGM. Bertanggal 23 Oktober 2018, surat ini menerangkan disertasi Fathur
Rokhman berjudul “Pemilihan Bahasa dalam Masyarakat Dwibahasa: Kajian
Sosiolinguistik di Banyumas” pada 2003 diduga hasil jiplakan.

2) Chairil Anwar dituduh menjiplak


Penyair Chairil Anwar pernah dituduh menjiplak karya tulis. Tak tanggung-tanggung,
yang menuduh Hans Bague Jassin melalui tulisannya di Mimbar Indonesia berjudul
Karya Asli, Saduran, dan Plagiat membahas puisi Kerawang-Bekasi. Kritikus sastra
yang juga bergelar Paus Sastra Indonesia itu membandingkan puisi Chairil dengan
The Dead Young Soldiers karya Archibald MacLeish, penyair Amerika Serikat.
Jassin tidak menyalahkan Chairil. Menurut dia, meskipun mirip, tetap ada rasa Chairil
di dalamnya. Sedangkan sajak MacLeish, menurut Jassin, hanyalah katalisator
penciptaan. Namun tanggapan Chairil bisa berbeda, apalagi Jassin menyebut tindakan
Chairil meniru sajak MacLeish karena butuh uang untuk biaya berobat ke dokter.
Ketegangan mereka sempat memuncak pada suatu acara di Gedung Kesenian Jakarta.
Chairil dan Jassin sempat berkelahi.
3) Rektor Universitas Kristen Maranatha Bandung, Felix Kasim
Felix Kasim telah melakukan plagiarisme terhadap sejumlah karya ilmiah
mahasiswanya. Plagiarisme dilakukan Felix dalam karya tulisnya yang dipublikasikan
di prosiding (kumpulan dari paper-paper akademis yang dipublikasikan dalam suatu
acara seminar akademis) di Yogyakarta pada pertengahan Mei 2011 lalu. Salah satu
karya mahasiswa yang diplagiat Felix adalah skripsi milik Andini Dwikenia Anjani,
yang berjudul Studi Kasus Program Pelayanan Kesehatan Dasar Gratis di Kota
Banjar. Felix mengubah judul skripsi Andini tahun 2008 itu, menjadi A Case Study
Free Basic Health Services in Banjar City, West Java.
4) Alumnus Program Doktoral Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI)
Institut Teknologi Bandung (ITB), Mochammad Zuliansyah
Mochammad Zuliansyah yang merupakan alumnus Program Doktoral STEI angkatan
2003 ini, menerima konsekuensi berupa tidak berlakunya ijazah serta disertasi
miliknya, akibat terbukti melakukan plagiarisme dalam disertasi karyanya. Disertasi
itu berjudul "3D topological relations for 3D spatial Analysis". Disertasi tersebut
merupakan plagiasi dari dari paper berjudul "On 3D Topological Relationships" yang

dikarang oleh Siyka Zlatanova.

B. Menghindari Kegiatan Plagiarisme

Beberapa upaya telah dilakukan institusi perguruan tinggi untuk menghindarikan


masyarakat akademisnya, dari tindakan plagiarisme, sengaja maupun tidak sengaja.
Berikut ini, pencegahan dan berbagai bentuk pengawasan yang dilakukan antara lain
(Permen Diknas No. 17 Tahun 2010 Pasal 7):

1. Karya mahasiswa (skripsi, tesis dan disertasi) dilampiri dengan surat pernyataan dari
yang bersangkutan, yang menyatakan bahwa karya ilmiah tersebut tidak mengandung
unsur plagiat.
2. Pimpinan Perguruan Tinggi berkewajiban mengunggah semua karya ilmiah yang
dihasilkan di lingkungan perguruan tingginya, seperti portal Garuda atau portal lain yang
ditetapkan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi.
3. Sosialisasi terkait dengan UU Hak Cipta No. 19 Tahun 2002 dan Permendiknas No. 17
Tahun 2010 kepada seluruh masyarakat akademis.

Selain bentuk pencegahan yang telah disebutkan di atas, sebagaimana ditulis


dalam http://writing.mit.edu/wcc/avoidingplagiarism, ada langkah yang harus
diperhatikan untuk mencegah atau menghindarkan kita dari plagiarisme, yaitu melakukan
pengutipan dan/atau melakukan paraphrase.

1) Pengutipan
2) Menggunakan dua tanda kutip, jika mengambil langsung satu kalimat, dengan
menyebutkan sumbernya.
3) Menuliskan daftar pustaka, atas karya yang dirujuk, dengan baik dan benar. Yang
dimaksud adalah sesuai panduan yang ditetapkan masing-masing institusi dalam
penulisan daftar pustaka.
4) Paraphrase
5) Melakukan parafrase dengan tetap menyebutkan sumbernya. Parafrase adalah
mengungkapkan ide/gagasan orang lain dengan menggunakan kata-kata sendiri, tanpa
merubah maksud atau makna ide/gagasan dengan tetap menyebutkan sumbernya.
6) Selain dua hal di atas, untuk menghindari plagiarisme, kita dapat menggunakan beberapa
aplikasi pendukung antiplagiarisme baik yang berbayar maupun gratis. Misalnya:

7) Menggunakan alat/aplikasi pendeteksi plagiarisme. Misalnya: Turnitin, Wcopyfind, dan


sebagainya.
8) Penggunaan aplikasi Zotero, Endnote dan aplikasi sejenis untuk pengelolaan sitiran dan
daftar pustaka. [1]

C. Tips Menulis Agar Terhindar dari Plagiarisme

1) Tentukan buku yang hendak anda baca


2) Sediakan beberapa kertas kecil (seukuran saku) dan satukan dengan penjepit.
3) Tulis judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, tempat terbit, jumlah halaman pada
kertas kecil paling depan
4) Sembari membaca buku, salin ide utama yang anda dapatkan pada kertas-kertas kecil
tersebut.
5) Setelah selesai membaca buku, anda fokus pada catatan anda
6) Ketika menulis artikel, maka jika ingin menyitir dari buku yang telah anda baca, fokuslah
pada kertas catatan.
7) Kembangkan kalimat anda sendiri dari catatan yang anda buat.

REFERENSI

http://lib.ugm.ac.id/ind/?page_id=327

http://lib.ugm.ac.id/ind/?page_id=327

https://tessy.id/news/single?slug=8-kasus-plagiat-yang-menghebohkan-indonesia

https://www.kaskus.co.id/thread/5964e152a2c06e247e8b4576/kasus-plagiarisme-yang-terkenal-di-
indonesia/

Anda mungkin juga menyukai