Tidaklah mudah untuk mengatakan apakah suatu karya “ya” atau “tidak” mengandung unsur
plagiat. Sehingga menjadi penting bagi kita untuk memahami definisi plagiarisme dari berbagai
sumber.
“Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba
memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh
karya dan atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan
sumber secara tepat dan memadai”
“Plagiat adalah pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan menjadikannya
seolah-olah karangan (pendapat) sendiri”.
Contoh ;
Plagiarism
Plagiarisme merupakan tidakan menjiplak,mencuri atau mengambil ide, hasil karya atau tulisan
orang lain, baik seluruh, sebagian besar maupun sebagian kecil, untuk jadi idea tau karya tulisan
sendiri tanpa menyebutkan nama penulis dan sumber aslinya.
Jenis Plagiarisme
1. plagriarisme total yaitu tidakan plagiasi yang dilakukan seseorang penulis dengan cara
menjiplak atau mencuri hasil karya orang lain seluruhnya dan mengklaim sebagai
karyanya sendiri. Biasanya, dalam plagiasi ini seorang penulis hanya menggati nama
penulis dan instansi penulis aslinya dengan nama dan instansinya sendiri.
2. plagriarisme parsial yaitu tindakan plagiasi yang di lakukan seorang penulis dengan cara
menjiplak sebagian hasil karya orang lainuntuk menjadi hasil karyanya sendiri. Biasanya,
dalam plagiasi jenis ini seorang penulis mengambil pernyataan, landasan teori, sampel,
metode analisis, pembahasan atau kesimpulan tertentu dari hasil karya orang lain menjadi
karyanya tanpa menyebutkan sumber aslinya.
3. Plagiarisme antar bahasa yaitu plagiasi yang dilakukan seorang penulis dengan cara
menerjemahkan suatu karya tulis yang berbahasa asing ke dalam bahasa Indonesia.
Kemudian enulis menjadikan hasil terjemahan tersebut sebagai hasil karyanya tanpa
menyebut sumbernya.
Contoh :
EKO WIDIANTO
Dapus : https://m.tempo.co/read/news/2014/10/31/063618575/rektor-uin-malang-dituding-
plagiat-karya-mahasiswa ( Diakses pada tanggal 28 Mei 2017 Pukul : 21:05)
self -plagiarism
Contoh :
Nelson Tansu misalnya, dituduh melakukan academic misconduct dalam bentuk self plagiarism
karena sejumlah karya yang sama terbit di dua jurnal yang berbeda. jelas bahwa perbuatan yang
disebut pula dengan istilah duplicate publication, multiple publication atau redundant
publication tersebut tidak semata berhubungan dengan kepentingan untuk mempublikasikan
manuskrip yang sama dua kali atau lebih, namun berkait dengan niat penulis yang secara sengaja
melakukan tindakan kebohongan. sejumlah analisis menyebutkan bahwa perbuatan seperti yang
dilakukan Nelson Tansu terjadi karena ‘tekanan karir’. Idiom publish or perish memiliki sisi
gelap yang harus disikapi secara bijaksana dengan integritas akademik yang tinggi.
Dapus:
http://storage.kopertis6.or.id/kelembagaan/ARTIKEL%20PLAGIARISME%20AKADEMIK1.p
df ( Diakses pada tanggal 28 Mei 2017 Pukul : 13:15)
http://iwany.staff.uns.ac.id/files/2012/05/iARG-Perspective-on-Citation-and-Plagiarism-
Combating-Strategy1.pdf ( Diakses pada tanggal 29 Mei 2017 Pukul : 11:18)
Publikasi Ganda