Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SOSIOLOGI

Guru pembimbing:

Mahmud Al Husori,S.Ag

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

1.Aisyah firli rahmadhani

2. Imas putri lestari

3. M. Bahrul ulum

4. Pajar agung nugroho

Kelas : XI IPS 2
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak
lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap
lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak


kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................ii

BAB II : D. PEMECAHAN MASALAH SOSIAL .......................1

BAB II : A. PARTIKULARISME KELOMPOK DAN


PERBEDAAN SOSIAL DI MASYARAKAT...............................2

BAB III : PENUTUP .....................................................


BAB II

D. PEMECAHAN MASALAH SOSIAL

Jenssen (1992) menyatakan bahwa masalah sosial adalah suatu


perbedaan antara harapan dengan kenyataan terjadi, atau
terjadinya kesenjangan antara keadaan atau situasi yang ada
dengan situasi yang seharusnya terjadi. Banyak orang
berpandangan bahwa masalah sosial merupakan suatu keadaan
yang tidak diinginkan atau diharapkan. Manakala suatu kesenjangan
terjadi pada masyarakat maka pada saat yang bersamaan masalah
sosial akan timbul. Kenyataan yang sering terjadi, untuk mengatasi
masalah sosial selalu menyalahkan pihak pemerintah, ketua RT,
atau yang lainnya yang dianggap merekalah yang seharusnya paling
bertanggung jawab.

1. Alternatif cara mengatasi masalah sosial

Sudah dipaparkan pada pembahasan terdahulu bahwa masalah


adalah ketimpangan antara harapan dan kenyataan yang harus
dicari dan ditemukan penyelesaiannya. Berikut beberapa contoh
penyelesaian masing-masing.

a. Kebodohan

kebodohan sebenarnya merupakan masalah yang sangat erat


berkaitan dengan masalah-masalah sosial yang lain, sehingga
penyelesaiannya perlu menggunakan langkah penanganan yang
ekstra cermat dan hati-hati agar masalah-masalah yang lain dapat
pula terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu berikut dipaparkan
upaya-upaya yang mungkin dapat ditempuh guna mengatasi
masalah kebodohan, antara lain sebagai berikut.

1) Memperluas kesempatan belajar bagi semua warga masyarakat

2) Mendirikan unit-unit sekolah baru yang merata dan tersebar


diseluruh pelosok tanah air

3) Memberikan subsidi biaya pendidikan


4) Mengembangkan gerakan orang tua asuh

5) Menyediakan sarana pendukung proses pembelajaran

6) Program sekolah terbuka

7) Program pendidikan luar sekolah

b. Kemiskinan

Kemiskinan merupakan masalah sosial yang paling dekat


berhubungan dengan kebodohan, karena akan menimbulkan
kemiskinan, dan kemiskinan akan menimbulkan kebodohan. Untuk
mengatasi kemiskinan diperlukan perhatian dari semua pihak antara
lain dengan melakukan upaya-upaya berikut.

1) Mengembangkan industri kecil dengan memberikan bimbingan


teknis

2) Memberikan kredit investasi kecil (KIK)

3) Mengoordinasi pemasaran hasil produksi industri kecil dan


industri rumah tangga

4) Mensosialisasi dan mengkampanyekan pola hidup sehat yang


sederhana

5) Menggalakan kegiatan gemar menabung

6) Membudayakan pemakaian produk dalam negeri

c. Kesehatan

Kebodohan menyebabkan timbulnya kemiskinan, kemiskinan,


menyebabkan timbulnya kebodohan, sedangkan karena kemiskinan
dan kebodohan pasti akan mengabaikan kesehatan. Untuk
menanggulangi masalah kesehatan dapat dilakukan dengan
beberapa langkah berikut.
1) Peningkatan gizi masyarakat

2) Pelaksanaan imunisasi

3) Penambahan fasilitas kesehatan

4) Penyediaan pelayanan kesehatan gratis

5) Pengadaan obat generik

6) Penambahan jumlah tenaga medis

7) Melakukan penyuluhan tentang arti pentingnya kebersihan dan


pola hidup sehat

d. pengagguran

Pengangguran sering dianggap sebagai biang dari kejahatan.


Akan tetapi sebaliknya, justru angkatan kerja yang potensial
bekerja, didorong untuk berusaha secara mandiri agar secepatnya
memperoleh pekerjaan. Namun demikian di dalam paparan ini
kiranya perlu disampaikan berbagai cara untuk mengatasi
pengangguran, antara lain sebagai berikut.

1) Penyediaan informasi tentang kebutuhan tenaga kerja

2) Menggalakan program transmigrasi

3) Pertumbuhan ekonomi

4) Program pendidikan dan pelatihan kerja

5) Meningkatkan dan mendorong kewirausahaan

e. Kejahatan

Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk


menanggulangi kejahatan
1) Meningkatkan kesejahteraan rakyat guna mengurangi
pengangguran yang dengan sendirinya akan mengurangi kejahatan

2) Memperbaiki sistem administrasi dan pengawasan guna


mencegah terjadinya penyimpangan

3) Melaksanakan penyuluhan hukum

4) Mengingkatkan kualitas kerja dan kualitas mental kerja personel


kepolisian dan personel penegak hukum

5) Meningkatkan kuantitas personel kepolisian dan personel


penegak umum

6) Meratakan alokasi personel kepolisisan dan personel penegak


hukum

f. Konflik

konflik hanya dapat di kendalikan hingga dapat di tangani jika


pihak pihak yang terlibat konflik dapat troganisasi secara jelas.

1) Konsiliasi

Konsiliasi merupakan bentuk pengendalian konflik sosial yang


dilakukan melalui lembaga tertentu dengan keputusan adil.

2) Albitrasi

Bentuk pengendalian konflik sosial dengan cara meminta


bantuan pihak ketiga yang sudah di sepakati oleh masing masing
pihak yang mengalami konflik.

3) Mediasi

Pengendalian konflik sosial dimana pihak pihak yang terlibat


konflik menunjuk pihak ke tiga sebagai mediator.

4) Ajudikasi

Merupakan bentuk pengendalian konflik melalui pengadilan


5) Akomondasi

Salah satu cara adalah akomodasi ,yaitu setiap pihak saling


menyesuaikan diri dan mengurangi tuntutan. Dilakukanya
penyesuaian atau akomodasi antara lain bertujuan sebagai berikut .

a) mengurangi pertentangan antara dua individu atau kelompok.

b) mencegah pertentangan secara temporer.

c) menjalin kerja sama.

Penendalian konflik dapat di lakukan dengan gaya manajemen


konflik yaitu:

1.tindakan menghindar

2) kompetisi atau komando otoritatif.

3) kompromis

g. Kenakalan remaja

Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar norma


, aturan, atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada
usia remaja atau transisi masa anak-anak ke dewasa. Di indonesia
menurut KUHP pasal 45-47 menyebutkan bahwa kartegori belum
dewasa adalah anak usianya belum genap 16 tahun. Jika sudah
terlanjur terjadi penyimpangan yang di lakukan oleh remaja maka
hal hal yang dapat di lakukan untuk mengatasi kenakalan remaja
tersebut adalah sebagai berikut:

1) tindakan preventif adalah semua tindakan yang di lakukan oleh


pihak berwajib sebelum prilaku kenakaln remaja tersebut terjadi .

2) tindakan represif adalah tindakan yang dilakukan pada saat


penyimpangan sosial terjadi agar penyimpangan yang terjdi dapat di
hentikan.

3) tindakan rehabilitasi adalah tindakan yang bertujuan memulihkan


atau mengembalikan kualitas moral, akhlak,dan mental seorang
remaja pelaku kenakaln.
2. Solusi klasik dalam menangani masalah sosial.

a. Tersedianya lapangan kerja

b. Melaksanakan program KB

c. Terpenuhinnya kebutuhan pendidikan

3. Penanganan pasca terjadi masalah

Pemerintah adalah pihak yang pertama dan yang paling utama


bertanggung jawab atas munculnya masalah sosial. Pemerintahan
indonesia melakukan kebijakan sebagai berikut:

a. Pemberian bantuan operasional sekolah

b. Pemberian langsung tunai

c. Pemberian beras untuk masyarakat miskin


BAB III

A. PARTIKULARISME KELOMPOK DAN PERBEDAAN


SOSIAL DI MASYARAKAT

1. Struktur sosial

Menurut Abdul Syani struktur sosial memiliki ciri ciri sebagai


berikut

a. Struktur sosial mencakup semua hubungan sosial antarindividu

b. Struktur sosial meliputi seluruh kebudayaan dalam masyarakat

c. Struktur sosial merupakan realitas sosial bersifat statis dan


kerangka tatanan

d. Struktur sosial mengacu pada hubungan sosial pokok


memberikan bentuk dasar masyarakat dan batas batas kegiatan
organisasi masyarakat

2. Fungsi struktur sosial

Menurut Mayor Polak struktur sosial berfungsi sebagai


berikut: Sebagai penekan kemungkinan pelanggaran terhadap
norma, nilai, dan peraturan kelompok atau masyarakat. Misalnya
pembentukan lembaga pengadilan, kepolisian, lembaga adat,
lembaga pendidikan, lembaga agama, dan lain lain.

3. Diferensiasi sosial

Menurut kamus sosiologi diferensiasi adalah klasifikasi atau


penggolongna terhadap perbedaan perbedaan tertentu yang
biasanya sama atau jenis.

Bentuk bentuk diferensiasi sosial


1. Diferesiasi ras

Ras adalah kelompok manusia yang memiliki ciri ciri fisik


bawaan yang sama, Contoh : ras mongoloi, Ras negroit, ras
kaukosoid

2. diferensiensi suku bangsa

Suku bangsa adalah kelompok manusia yang berbeda kelompok


lain, Contoh :

a. kelompok masyarakat yang tinggal di kalimantan antaralain


suku bangsa (etnis) dayak, dan banjar

b. kelompok masyarakat yang tinggal di jawa antaralain suku


bangsa (etnis) sunda,jawa,tengger, madura.

3. Diferensiasi budaya

Keanekaragaman budaya dan keunikan dapat terlihat pada


keragaman budaya berikut

a. Rumah adat

b. Tarian

c. Pakaian adat

d. Upacara adat

e. Makanan tradisional

f. Alat musik tradisional

4. Diferensiasi agama

Menurut Durkheim, agama adalah sebuah paduan antara sistem


keyakinan dengan praktik yang berhubungan dengan hal hal suci. Di
indonesia dikenal agama islam kristen, katolik, hindu, buddha, dan
konghucu. Secara umum sistem agama memiliki sebagai berikut
yaitu, emosi, sistem keyakinan, ritual, tempat ibadah, dan umat
5. Diferensiasi klan

Klan diartikan sebagai sistem kekerabatan. Kekerabatan adalah


kesatuan sosial yang anggotanya mempunyai hubungan keturunan
dan darah dalam masyarakat.

6. Diferensiasi jenis kelamin

Meskioun tidak tepat diklasifikasikan atas dasar tingkatan laki


laki pada lapisan atas dan perempuan pada lapisan bawah dalam
masyarakat tertentu jenis kelamin juga menentukan tingkat
seseorang.

7. Diferensiasi profesi

Merupakan pengelompokan masyarakat yang didasarkan pada


jenis pekerjaan atau profesi

Stratifikasi sosial

Statifikasi sosial menurut Max Weber adalah stratifikasi sosial


sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu
sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut
dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.

Faktor penyebab stratifikasi sosial

Faktor penyebabnya adalah kemampuan atau kepandaian,umur,


fisik, jenis kelamin, sifat kreaslian keanggotaan masyarakat dan
harta benda

Dasar stratifikasi sosial

Adalah adanya sesuatu yang dihargai lebih misalnya kekayaan,


pendidikan, kekuasaan, dan keturunan. Contohnya orang kaya
biasanya mudah memiliki kekuasaan pendidikan bahkan
kehormatan.
Sifat stratifikasi sosial

Menurut soerjono soekanto sifat stratifikasi sosial dibedakan


menjadi

1. Stratifikasi sosial tertutup

Merupakan bentuk stratifikasi sosial yang anggota tiap startanya


sulit melakukan mobilitas vertikal

2. startifikasi sosial terbuka

Bersifat demokratis kemungkinan mobilitasnya besar setiap


anggota starta bebas berpindah sosial baik vertikal maupun
horizontal.

3. Startifikasi campuran

Merupakan kombinasi antara startifikasi sosial tertutup dan


terbuka.

Fungsi stratifikasi sosial

1. Distribusi hak hak istimewa yang objektif

2. Menjadi sistem pertanggaan pada starta berhubungan dengan


kewibawaan dan penghargaan

3. Penentu tingkat muda dan sulitnya bertukar kedudukan

4. Alat solidaritas diantara individu atau kelompok yang menduduki


sistem sosial yang sama.

.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari materi ini dapat di simpulkan bahwa pemecahan masalah


sosial adalah bagaimana cara mengatasi atau menghindari
masalah sosial yang dapat mengganggu ke tetraman hidup.

B SARAN

Menurut pendapat kami dalam memecahkan masalah sosial kita


seringkali harus mengorbankan sesuatu yang di miliki dan kita
tidak harus menyalahkan pihak memerintah ,ketua rt, atau lainya
yang di anggap merekalah yang paling bertanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai