Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KEKERASAN YANG TERJADI DI MASYARAKAT

DISUSUN OLEH :

1. Hanzri Alhady
2. Jelita Putri Dewi
3. M. Saikul Ikhwan
4. Wulandari
5. Zea Rorenchia

Kelas : XI IPS5

SMA N 1 PASAMAN

1
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmarullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk mnyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafa’.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun sehat pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah dengan judul “ Kekerasan yang terjadi masyarakat” pada kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih kepada guru mata peljaran sosiologi yang telah memberikan tugas
terhadap kami.
Kami jauh dari sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari mata pelajaran yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran
yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi kami pada
khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

2
Daftar Isi

Judul Utama ............................................................................1


Kata Pengantar ........................................................................2
Daftar Isi .................................................................................3

BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ...............................................................4
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................5
1.3 Tujuan ............................................................................5
1.4 Manfaat ..........................................................................5

BAB II Pembahasan
2. 1 Definisi Kekerasan .......................................................6
2.2 Penyebab Kekerasan ....................................................6
2.3 Bentuk- bentuk Kekerasan ...........................................6
2.4 Perbedaan Konflik dan Kekerasan ...............................8

BAB III Penutup


3.1 Kesimpulan .....................................................................9
3.2 Saran ................................................................................9

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Tindakan kekerasan yang terjadi di lingkungan masyarakat semakin meresahkan. Dalam
meneylesaikan suatu konfilik atau permasalahan disertai dengan tindakan kekerasan. Secara
umum, tindakan kekerasan dapat diartikan pengguna secara sengaja kekuatan fisik atau
kekuatan, ancaman atau kekerasan aktual terhadap diri sendiri, orang lain atau terhadap
kelompok atau komunitas, yang berakibat luka atau kemungkinan besar bisa melukai,
mematikan, membahayakan psikis, pembunuhan yang tidak normal atau kerugian.
Bentuk kekerasan banyak ragamnya, meliputi kekerasan fisik, kekerasan verbal,
kekerasan psikologis, kekerasan ekonomi, kekerasan ekonomi, kekerasan simbolik dan
penelantaran. Kekerasan dapat dilakukan oleh perseorangan maupun secara berkelompok,
secara serampangan ( dalam kondisi terdesak) atau teroganisir.

Fenomena kekerasan yang terjadi di tengah masyarakat saat ini sudah meresahkan.
Seolah olah kekerasan menjadi hal yang terjadi setiap waktu. Hal ini dapat kita lihat dari
banyaknya pemberitaan kekerasan oleh media baik cetak mauoun elektronik. Subjek dan
objek kekerasan berasal dari berbagai kalangan, mulai dari individual dan kelompok.

Kekerasan yang biasa terjadi dalam masyarakat dikarenakan adanya konflik sosial dalam
masyarakat. Konflik sosial berarti pertentangan antara kelompok- kelompok sosial dalam
masyarakat yang diikat atas dasar suku, ras, jenis kelamin, kelompok, status ekonomi, status
sosial, bahasa , agama, dan keyakinan politik. Pada saat ini kekerasan juga sudah masuk di
lingkungan sekolah, kekerasan adalah tindakan yang tidak terpuji dan tentunya sangat
bertentangan dengan berbagai landasan dalam pendidikan.

Kekerasan dan pelecahan yang terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia. Penyebab
kekerasan terhadap peserta didik bisa terjadi karena guru tidak paham akan makna kekerasan
dan akiat negatifnya. Guru megira bahwa peserta didik akan jera karena hukuman fisik,
sebaliknya murid menjadi benci dan tidak patuh lagi pada guru. Kekerasan dalam pendidikan
terjadiya dikarenakan kurangnya kasih sayang dari guru.

Sekolah yang seharusnya menjadi tempat untuk prestasi, tetapi menjadi ajang
prenanisme. Sekolah yang seharusnya menjadi tempat beljar tentang norma-norma
masyarakat yang baik, tetapi dijadikan rimba tanpa hukum. Guru yang kuat, berkuasa,
memiliki legalitas untukmenindas yang lain. Sehubungan dengan masalah di atas, maka kami
kelompok 4 tertarik membuat makalah dengan judul “ Kekerasan yang terjadi di
masyarakat”.

4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah diuraikan diatas maka permasalahan dalam
makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa penyebab terjadinya kekerasan dalam masyarakat.
2. Apa saja prilaku yang dianggap kekerasan.
3. Apakah konflik termasuk penyebab kekerasan.
4. Bagaimana upaya pemerintah/ masyarakat dalam menangani suatu konflik.

1.3Tujuan

1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya kekerasan.


2. Untuk mengetahui prilaku bagaimana yang merupakan kekerasan.
3. Untuk menegetahui apakah terjadinya konflik akan menyebabakan kekerasan.
4. Untuk mengetahui upaya atau penyelesaian yang adil dan tegas

1.4 Manfaat

1. Bagi Pelajar : Menjadi pembelajaran bagi siswa agar untuk menghindari suatu
konflik yang akan berujung kekerasan, tidak mudah untuk terpancing emosi , selalu
melakukan hal – hal yang positif.
2. Bagi Guru : Menjadi pembelajaran bagi para guru dalam melaksanakan tugasnya,
tidak menerapkan cara-cara kekerasan yang mengarah pada hal yang bersifat
kriminal.
3. Bagi Orang Tua : Menjadi pembelajaran bagi orang tua, agar selalu memantau
perkembangan dan kegiatan anak- anaknya selama melakukan kegiatan beljar
disekolah.
4. Bagi Masyarakat : Menjadi pembelajaran bagi masyarakat agar tidak mudah percaya
dengan informasi hoaks, selalu melakukan kegiatan sosial yang positf untuk mejaga
kerukunan bertentangga atau bermasyarakat.

BAB II
5
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Kekerasan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kekerasan didefinisikan sebagai


perbuatan seseorang atau kelompok yang meyebabkan cedera atau matinya orang lain.
Secara umum, kekerasan diartikan sebagai perbuatan atau sekelompok orang yang
menyebabkan cedera seseorang atau dapat menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang
lain.
Berikut penjelasan beberapa ahli mengenai pengertian kekerasan.
a. Menurut Soerjono Soekanto, kekerasan atau violence,yaitu pemakaian unsur fisik
dengan jalan paksaan terhadap benda atau orang. Sedangkan kekerasan sosial,
yaitu kekerasan yang dilakukan terhaap barang atau orang karena barang dan
orang tersebut tersmasuk ke dalam kategori sosial tertentu.
b. Menurut James B. Rule, kekerasan adalah manifestasi naluri bersama atau
gerakan naluri primitif yang mampu membuat kondisi-kondisi tindakan massa.
c. Menurut Colombijn, kekerasan adalah perilaku yang melibatkan kekuatan fisik
dan dimaksudkan untuk menyakiti, merusak, atau melenyapkan seseorang atau
sesuatu.

2.2 Penyebab kekerasan

Ada beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya kekerasan dimasyarakat sebagai
berikut.
a. Tidak terpenuhinya motivasi dan keinginan dari manusia.
b. Dialog dan kompromi yang menghasilkan jalan buntu.
c. Agresivitas yang ada pada manusia.
d. Perbedaan realitas potensi dengan potensial aktual manusia.

2.3 Bentuk – bentuk kekerasan

Menurut Robert F. Litke, kekerasan dapat dibedakan menjdi dua bentuk, sebagai
berikut.
a. Kekerasan personal adalah kekerasan yang dilakukan oleh individu (pribadi) dan
berwujud dalam dimensi fisik maupun psikologis. Kekerasan fisik dapat berupa
tindakan mencederai atau melukai. Kekerasan psikologis bisa muncul dalam
bentuk ancaman atau pembunuhan karakter.
b. Kekerasan institusional adalah kekerasan yang terlembaga atau dilakukan oleh
lembaga tertentu. Aksi fisik dapat muncul dalam bentuk kerusuhan, terorisme, dan

6
perang. Adapun aksi psikologis yang muncul berbentuk perbudakan, rasisme,
serta seksisme.

Menurut Johan Galtung, terdapat tiga dimensi kekerasan, yaitu kekerasan langsung,
kekerasan struktural, dan kekerasan kultural.

a. Kekerasan langsung disebutjuga sebagai sebuah peristiwa (event) dari terjadinya


kekerasan. Kekerasan langusng terwujud dalam prilaku, misalnya pembunuhan,
pemukulan, intimidasi, dan penyiksaan. Kekerasan langsung merupakan tanggung
jawab individu.
b. Kekerasan struktural ( kekerasan yang melembaga) disebut juga sebuah proses
dari terjadinya kekerasan, kekerasan struktural terwujud dalam konteks, sistem,
dan struktur, misalnya diskriminasi dalam pendidikan, pekerjaan, dan pelayanan
kesehatan.
c. Kekerasan kulkutural merupakan suatu bentuk kekerasan parmanen. Terwujud
dalam sikap, rasisme, ketidaktoleran, aspek-aspek budaya, ranah simbolik yang
ditunjukan oleh agama ideologi.

Bentuk dan jenis kekerasan menjadi tiga maca sebagai berikut.

A. Berdasarkan bentuknya, kekerasan dapat digolongkan menjadi tiga sebagai


berikut.
1) Kekerasan fisik, yaitu kekerasan nyata yang dapat dilihat dan dirasakan oleh
tubuh. Contohnya penganiayaan, pemukulan, pembunuhan, dan lain-lain.
2) Kekerasan psikologis, yaitu kekerasan yang memiliki sasaran pada rohani atau
jiwa sehingga dapat mengurangi bahkan menghilangkan kemampuan normal
jiwa. Contohnya kebohongan, indoktrinasi, ancaman, dan tekanan.
3) Kekerasan struktural, yaitu kekerasan yang dilakukan oleh individu atau
sekelompok dengan menggunakan sistem hukum, ekonomi atau tata kebiasaan
yang ada pada masyarakat.
B. Berdasarkan pelakunya, kekerasan dapat digolongkan menjadi dua bentuk, yaitu:
1) Kekerasan individual, adalah kekerasan yang dilakukan oleh individu kepada
satu atau lebih individu, contohnya pencurian, pemukulan, penganiayaan, dan
lain-lain.
2) Kekerasan kolektif, adalah kekerasan yang dilakukan oleh banyak individu
atau massa, contohnya tawuran pelajar, bentrokan antardesa, dan lain-lain.
C. Berdasarkan sifatnya, kekerasan dibagi menjadi empat sebagai berikut.
1) Kekerasan terbuka atau kekerasan yang dapat dilihat, seperti perkelahian.
2) Kekerasan tertutup atau kekerasan tersembunyi atau secara tidak langsung
dilakukan seperti, pengancaman terhadap seseorang.
3) Kekerasan agresif atau kekerasan untuk mendapatkan sesuatu, seperti
penjambretan, perampokan, dan sebagainya.
4) Kekerasan defensif, yaitu kekerasan untuk melindungi diri, seperti sesorang
melakukan perlawan saat dirampok.

7
2.4 Perbedaan konflik dan kekerasan

Perbedaan anatara konflik sosial dan kekerasan dapat dilihat sebgai berikut.

No Konflik Sosial Kekerasaan


1 Proses Terjadinya konflik diketahui oleh Proses terjaiya kadang
pihak-pihak yang bertikai tidak diketahui oleh salah
satu pihak atau pihak
yang lemah.
2 Efek Aktivitas yang dilakukan tidak Aktivitas yang dilakukan
menyebabkan reaksi yang berarti dapat menimbulkan
reaksi yang keras dan
bahkan terjadi benturan
fisik yang menyebabkan
cedera.
3 Penyebab Dapat berupa motivasi untuk Kesalahpahaman antara
merai suatu prestasi kedua belah pihak.
4 Hukum Bukan termasuk pelanggaran Termasuk bentuk
hukum pelanggaran hukum.
5 Penyelesaian Cara penyelesaian dapat Cara penyelesaian hanya
dilakukan melalui peradilan dan dapat dilakukan melalui
akomodasi jalur hukum peradilan.
6 Jangka Terjadi dalam kurun waktu yang Terjadi dalam waktu yang
waktu panjang cukup singkat.

Selain perbedaan- perbedaan yang telah disebutkan, terdapatpersamaan antara konflik sosial
dengan kekerasan yaitu:

 Keduanya terdapat unsur benturan fisik yang dapat mengakibatkan korban jiwa, luka-
luka ataupum kerusakan harta benda
 Konflik dan kekerasan merupakan suatu benyuk interaksi sosial yang bersifat
disosiatif yang mengarah pada terjadinya disintegrasi dalam masyarakat.

BAB III
PENUTUP

8
3.1 Kesimpulan
Sebuah konflik erat dengan tindakan kekerasan. Dalam konflik, individu yang terlibat
lebih menggunakan perasaan benci dan amarah, perasaan ini mendorong individu melukai
dan menyerang pihak lawan yang cenderung menggunakan tindak kekerasan. Untuk itu
hindari konflik terutama konflik yang kecil jangan mudah terpancing, berusaha menanagkan
situasi agar tidak menjadi konflik yang lebih besar. Hilangkan rasa kejengkelan disaat emosi
sedang meradang, berusaha bersikap tenang jika ada masalah selesaikan secra
bermusyawarah atau serahkan kepada piahak yang berwaji dalam menyelesaikan masalah.

3.2 Saran
Jika terdapat kekerasan yang terjadi di lingkungan kita ada beberapa upaya yang harus
kita lakukan
1. Meneyelesaikan masalah secara bijak, dalam menyelesaikan suatu masalah
pemerintah juga memiliki peran yang besar, dimana tindakan pemimpin akan
ditiru dan teladani oleh bawahannya. Jadi, jika suatu negara menjauhkan segala
kekerasan dalam menyelesaikam suatu masalah sosial, maka tindakan ini juga
akan diikuti oleh warga masyarakatnya.
2. Adil dan bersihnya pemegakan hukum, sistem hukum yang tidak tegas bisa
memengaruhi munculnya tindak kekerasan di dalam masyarakat. Hal ini terjadi
karena perasaan jengkel ketika keputusan hukum mudah digantikan dengan
kekuatan harta. Sementara bagi individu atau kelompok yang tidak memiliki harta
yang cukup diperlakukan kasar dan tidak manusiawi. Kejengkelan ini lah yang
kemudian mendorong terjadinya tidak kekerasan makanya adanya sistem
penegakan hukum yangadil dan tegas.
3. Menciptkan pemerintahan yang baik, sebagaian besar kekerasan yang terjadi di
Indonesia terjadi karena cara kerja pemerintah yang masih belum memuaskan.
Adanya perasaan tidak puas inilah kemudian mendorong masyarakat melakukan
tindak kekerasan sebagai wujud protesnya.menciptkan pemerintah yang baik salah
satu upaya yang tepat untuk mengatasi tindak kekerasan.

Anda mungkin juga menyukai