Anda di halaman 1dari 8

Choirunisa Nur Fitriani

3021210211
Kelas C
Sosiologi Hukum
Rabu, 3 November 2021

1.Apa pentingnya mempelajari Sosiologi hukum bagi calon sarjana hukum? Jelaskan
dengan memberikan contoh.

Berikut ini beberapa fungsi yang menjadi manfaat dalam mempelajari sosiologi hukum,
diantaranya :
1. Sosiologi hukum sebagai kaidah yang yang mangatur kehidupan manusia sesuai dengan
hati nurani manusia itu sendiri, alasan ini diungkapkan karena melihat hukum sebagai proses
kemanusiaan.
2. Hukum sebagai sanksi yang diberikan dalam hubungan masyarakat yang dianggap
menyimpang dari proses keteraturan sosial yang ada.
3. Sosiologi hukum dikaji dalam ilmu sosial dalam upaya menciptakan keselarasan dan
kesimbangan dalam kehidupan yang terjadi. Kajian ini dilakukan dalam upaya membentuk
masyarakat yang kondusif.
4. Sosiologi hukum sebagai orientasi masa depan dalam melakukan tindakan yang tidak
menyimpang antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya.

Contoh Sosiologi Hukum


 Kasus Korupsi E-KTP
 Korupsi Dana Bansos

2.a. Jelaskan secara singkat faktor – faktor pendorong interaksi sosial ! Berikan contoh
masing masing.

 Imitasi : Mendorong orang untuk mematuhi kaedah-kaedah dan nilai-nilai yang


berlaku.
 Sugesti : Seseorang memberi suatu pandangan atau suatu sikap yang berasal dari
dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain.
 Identifikasi : Kecenderungan-kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri
seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain.
 Simpati : Proses dimana seseorang merasa tertarik kepada pihak lain.

Contoh imitasi
1. Seorang balita yang meniru apa yang dilakukan oleh ibunya.
2. Seorang anak yang meniru perbuatan temannya.
3. Anak laki-laki meniru gaya rambut pemain sepak bola.
4. Seorang anak perempuan bermain masak-masakan karena melihat ibunya pada saat
memasak di dapur

Contoh Sugesti
1. Seseorang teman yang menganjurkan dirinya untuk selalu belajar agar jadi orang yang
sukses. Tanpa pikir panjang, ia langsung belajar dan menjauhkan sifat kemalasannya itu
2. Pedagang yang mempromosikan dagangannya pada orang lain, tanpa pikir lebih lanjut
orang termakan promosi dan membeli dagangan tersebutdan menerima saja apa yang
diajukan oleh pedagang yang bersangkutan.
3. Seseorang yang merasa dirinya baik-baik saja, tetapi karena temannya merasa ia belum
sehat, maka ia merasa tidak sehat.
4. Anjuran dokter agar meminum obat supaya cepat sembuh dari penyakit.

Contoh Identifikasi
1. Beberapa fans dari seorang penyanyi membeli apa saja yang dibeli oleh penyanyi itu.
2. Fans dari seorang Aktris bercita-cita agar ia dapat menjadi Aktris seperti idolanya itu.
3. Seseorang yang membeli baju pemain sepak bola agar dapat terlihat persis dengan pemain
sepab bola andalannya.
4. Seorang pria Filipina yang terdorong untuk melakukan operasi plastik berulang-ulang kali
demi bisa terlihat sempurna seperti Superman.

Contoh Simpati
1. Seorang ibu akan merasa kesepian ketika anaknya yang bersekolah di luar kota. Ia selalu
rindu dan memikirkan. anaknya tersebut sehingga jatuh sakit.
2. Apabila perasaan simpati itu timbul dari seorang perjaka terhadap seorang gadis /
sebaliknya kelak akan menimbulkan perasaan cinta kasih / kasih sayang.
3. Menghibur teman yang sedang dalam kesedihan.
4. Di era digital saat ini, media sosial adalah wadah untuk menyalurkan rasa simpati meski
tidak kenal secara personal seperti ikut membagikan postingan tentang korban yang terkena
musibah.

Contoh Empati
1. Ketika  orang tua kawan kita meninggal dunia. kita kemudian akan merasakan penderitaan
dan kesedihan yang dialami oleh teman kita tersebut.
2. Seluruh dunia ikut merasakan duka mendalam saat terjadinya musibah tsunami di Aceh
tahun 2004 silam. Mereka tidak hanya mengirimkan rasa duka dan kehilangan, namun juga
turut datang dan membantu para korban.
3. ketika kita melihat orang cacat, kita merasa kasihan dan bahkan ingin membantu
meringankan penderitaannya.
4. Ketika seorang siswa masuk ke PTN yang diharapkan, orang tua bahkan temannya akan
ikut merasakan kebahagiaan.

b. Bagaimana hubungan interaksi sosial dan hukum, jelaskan & berikan contohnya!

Interaksi Sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis, antara orang - orang sebagai
pribadi - pribadi, antara kelompok manusia, maupun antara orang per orang dengan
kelompok manusia. Mengapa Manusia Memerlukan Hukum? Setiap manusia mempunyai
hasrat untuk hidup teratur, sehingga ia memerlukan patokan.
Oleh karena pendapat-pendapat tentang keteraturan tidaklah sama bagi setiap orang, maka
diperlukan pedoman- pedoman yang harus disepakati bersama didalam pergaulan sehari -
hari.

Contoh:

 Para pemuda karang taruna memberi informasi kepada masyarakat untuk saling
bekerjasama membersihkan halam rumah agar menjadi juara perlombaan kebersihan
di acara HUT-RI 17 Agustus.
 Kelompok TNI dan kelompok Polisi melakukan kerjasama interaksi sosial untuk
memberantas kejahatan di daerahnya.

3.. a. Jelaskan hubungan antara kepribadian seseorang dan kebudayaannya dan


berikan contohnya !

Hubungan antara kepribadian seseorang dengan kebudayaanya sangatlah dekat dan saling
berpengaruh baik hal positif ataupun negatif. Jika kepribadian seseorang itu baik maka segala
kebudayaan yang bersifat positif akan lestari dan kebudayaan yang negatif akan hilang. Dan
juga jika seseorang berada dalam lingkup kebudayaan yang positif maka orang itu akan
menjadi pribadi yang baik pula dan sebaliknya. Contoh : seseorang yang bodoh jika berada
dalam lingkup orang pandai dan disiplin maka orang bodoh itu tentu akan menjadi pandai dan
disiplin pula, ya minimal disiplin.

b. Bagaimana hubungan Kebudayaan dan hukum , jelaskan dengan contoh !

Makna hukum dalam kebudayaan masyarakat sederhana. Ada pada pokok sebagai sarana
social control.
Sedangkan pada kebudayaan masyarakat yg kompleks maka hukum dalam banyak hal
berfungsi sebagai sarana untuk social engineerings. Contoh : Hukum Adat, karena setiap
daerah memiliki hukum adat nya masing-masing sesuai dengan kebudayaan dan tradisi nya
masing-masing.

4.. kelompok sosial terbagi 2 yaitu Kelompok sosial yang teratur & yang tidak teratur.
Coba sdr analisa secara sosiologis apakah aksi Demonstrasi yang dilakukan di Jakarta
& beberapa daerah di indonesia beberapa waktu silam termasuk Kelompok.sosial yang
teratur atau tidak teratur?Jelaskan Jawaban sdr secara lengkap .

Secara sosiologis aksi Demonstrasi yang dilakukan di Jakarta & beberapa daerah di indonesia
beberapa waktu silam termasuk kelompok sosial yang tidal teratur karena terjadi secara
spontan dan bersifat sementara. Aksi demonstrasi merupakan kelompok sosial yang tidak
teratur dikarenakan memiliki tujuan yang sama namun terbentuknya spontan, interaksi tidak
terus-menerus dan tidak adanya kesadaran berkelompok. Kerumunan yang berartikulasi
dengan struktur sosial. Kerumunan ini meliputi kerumunan yang mempunyai pusat perhatian
dan persamaan tujuan dan kerumunan yang dialami sebagai penyalur keinginan saja.
1. Kelompok statis yaitu kelompok bukan organisasi yang tidak memiliki hubungan a. sosial
dan kesadaran jenis di antaranya untuk keperluan data dan statistik. Contohnya adalah
kelompok penduduk usia remaja yang ada di negara tertentu.
2. Kelompok kemasyarakatan yaitu kelompok yang memiliki persamaan, tetapi tidak
mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara para anggotanya. Contohnya adalah
kelompok berdasarkan jenis kelamin di suatu daerah atau desa.
3. Kelompok sosial yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan hubungan
satu dengan yang lainnya tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi. Contohnya adalah
kelompok perterpuan tertentu atau kerabat dan keluarga.
4. Kelompok asosiasi yaitu kelompok yang memiliki kesadaran akan jenis dan mempunyai
persamaan mengenai kepentingan pribadi maupun juga kepentingan bersama. Contohnya
adalah negara, sekolah, pramuka dan organisasi kemasyarakatan.
b. Kelompok sosial tidak teratur dapat dikatakan seperti itu jika terjadi kerumunan yang
berkumpul secara bersamaan dan kebetulan pada suatu tempat dan waktu yang bersamaan.

Syaratnya kelompok sosial tidak teratur : teriadi secara tiba-tiba tidak terorganisir, tidak
direncanakan. dan tidak direncanakan.

5. Salah satu masalah sosial adalah pengangguran, faktor apa sajakah yang
menyebabkan pengangguran di Indonesia dan bagaimana cara menanggulanginya?
Menurut kajian Sosiologi Hukum.

Adanya ketidakseimbangan antara lapangan kerja dengan jumlah tenaga kerja

Semakin lama jumlah tenaga kerja semakin meningkat. Jumlah lulusan sarjana hingga master
bahkan sulit memiliki pekerjaan karena sedikitnya jumlah lapangan kerja yang tersedia. Salah
satu contoh jurusan yang lulusan sarjananya banyak menganggur adalah sarjana hukum.  

Kurangnya pendidikan dan keterampilan

Kurangnya pendidikan menyebabkan seseorang sangat sulit untuk diserap sebagai tenaga
kerja. Orang yang tidak memiliki pendidikan yang tinggi biasanya hanya akan berakhir
sebagai pekerja kasar. Jika pekerjaan kasar tidak ada dan tidak memiliki jiwa pengusaha,
maka seseorang bisa menjadi pengangguran abadi.

Kemiskinan

Istilah yang kaya tambah kaya dan yang miskin semakin miskin bukanlah isapan jempol
belaka. Orang-orang yang berlatar belakang dari keluarga yang miskin umumnya juga akan
miskin karena tidak memiliki kesempatan memperoleh pendidikan, atau tidak memiliki
cukup bekal untuk merantau. Akhirnya, hal yang akan mereka lakukan hanyalah
menganggur. Kemiskinan menjadi salah satu biang kerok penyebab terjadinya pengangguran
di Indonesia.

Domisili yang jauh dari tempat yang banyak membuka lapangan kerja

Daerah yang kurang berkembang biasanya akan menjadi sarang bagi banyak pengangguran.
Orang-orang yang ada di daerah terpencil biasanya memiliki keinginan untuk sukses yang
besar. Namun, apa daya jika domisili mereka jauh dari kampong halaman dan tidak
memperoleh restu untuk mengadu nasib di tanah rantau. Akhirnya, orang seperti ini akan
berakhir menjadi pengangguran.

Terjadinya PHK

Salah satu momok paling ditakuti oleh karyawan swasta adalah PHK atau pemutusan
hubungan kerja. PHK menjadi salah satu penyebab terjadinya pengangguran karena biasanya
orang yang telah di PHK akan kehilangan lapangan kerja dan sulit menemukan tempat kerja
yang baru.

Keberadaan pasar global yang lebih bebas

Di era pasar global dan perdagangan global yang begitu bebas, maka pengangguran akan
menjadi salah satu masalah besar. Perusahaan asing cenderung memasukkan pekerja dari
negara mereka dari pada menggunaka tenaga kerja asli. Akhirnya, masyarakat asli hanya
menjadi pengangguran. 

Tingginya Tingkat Kemajuan Teknologi dan Informasi 

Adanya kemajuan teknologi di satu sisi memang kerja semakin efisien tetapi di sisi lain
tenaga kerja akan banyak kehilangan pekerjaannya. Sebagai contoh untuk mengetik sebuah
majalah dengan adanya pembatasan waktu dibutuhkan banyak orang, tetapi dengan
munculnya komputer, maka pengetikan tersebut cukup dengan satu orang, yang berarti
sebagian tenaga kerja tersebut terpaksa tidak bisa melanjutkan pekerjaannya karena sudah
digantikan mesin.
Menurunnya permintaan tenaga kerja 

Semenjak krisis moneter yang terjadi akhir tahun 1997 yang lalu, tingkat pengangguran di
Indonesia semakin tinggi, salah satu penyebabnya adalah banyaknya perusahaan/pabrik tutup.
Tutupnya perusahaan ini memang karena situasi dan kondisi terutama bagi perusahaan yang
bahan bakunya mengimpor dari luar. Pengangguran besar- besaran dapat terjadi jika tingkat
pembelanjaan dalam suatu perekonomian turun drastis. Oleh sebab itu salah satu cara untuk
mengatasinya agar jumlah pengangguran ini terkendali adalah membeli barang-barang buatan
sendiri.

Adanya kelemahan dalam pasar tenaga kerja 

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa motif tenaga kerja di dalam bekerja adalah untuk
mendapatkan upah atau gaji. Sampai sejauh mana pekerjaan itu dilakukan tergantung pada
sampai seberapa besar tingkat upah yang diterima. Hal ini berarti harus ada kesepakatan
antara pihak perusahaan dengan pihak pekerja dalam menjalankan pekerjaannya. Namun
pada kenyataannya posisi tawar pekerja sangat lemah sehingga muncul apa yang dinamakan
ketidakadilan. Untuk mengantisipasi ketidakadilan tersebut dibentuklah serikat pekerja yang
tujuannya melindungi hak-hak para pekerja. Di pihak lain pemerintah sebagai penentu
kebijakan seringkali dianggap terlalu ikut campur tangan dalam pasar tenaga kerja. Dengan
demikian serikat pekerja dan pemerintah karena perannya tersebut secara tidak langsung
menimbulkan munculnya pengangguran.

Kurangnya informasi tentang lowongan pekerjaan 

Pemerintah beserta pihak swasta sepakat untuk membuka luas informasi tentang lowongan
pekerjaan yang tersedia. Jika kita pergi ke kantor-kantor atau ke tempat-tempat umum yang
strategis, di sana terdapat papan pengumuman yang berisi di antaranya adalah informasi
mengenai lowongan pekerjaan. Begitu juga media-media baik itu media cetak maupun media
radio dan televisi ataupun media yang lainnya, di sana juga seringkali memampangkan
informasi lowongan pekerjaan.

Ketidakmampuan pekerja untuk mencari pekerjaan 

Sebab-sebab ketidakmampuan pekerja dalam mencari pekerjaan antara lain : 

1. Pekerja sibuk dengan kegiatannya sehingga untuk mencari pekerjaan di tempat yang
baru merasa kesulitan. Karena di tempat kerja lama merasa tidak layak karena
imbalan yang diterima, sedang di tempat yang baru belum didapat, maka mereka
memutuskan untuk menganggur sementara. 
2. Keterampilan yang dimiliki pekerja sangat rendah sedang tempat pekerjaannya
membutuhkan keahlian tingkat tinggi. Sehingga mereka merasa tidak sanggup untuk
menjalankan pekerjaaannya. 
3. Persaingan dalam dunia kerja begitu kompetitif sementara itu mereka tidak
mempunyai bekal baik keahlian maupun pendidikan sehingga kalah bersaing.
Upaya penanggulangannya adalah dengan cara pemerintah harus membuat program-progam
seperti pengembangan ketrampilan bagi masyarakat yang belum berkesempatan untuk
besekolah dan mendapat ilmu bagaimana menghasilkan pendapatan.
Adapun hal lain, pemerintah juga harus membuka lapangan pekerjaan yang luas, agar tingkat
pengangguran di Jakarta berkurang. Apabila tingkat pengangguran berkurang, tentunya
tingkat kemiskinan di Jakarta ikut berkurang.

Anda mungkin juga menyukai