1 Latar belakang
Merujuk pada kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), arti kata bullying dalam bahasa Indonesia
adalah perundungan. Bullying merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang
dilakukan dengan sengaja oleh suatu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau
berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus
menerus.
Kesehatan mental yang baik, menurut KBBI, definisi mental bersangkutan dengan batin dan
watak manusia dan bukan bersifat badan atau tenaga. Mental yang sehat dapat diartikan
sebagai kesejahteraan batin secara penuh, tidak semata-mata berupa absennya penyakit atau
kelemahan tertentu.
Sekolah telah menjadi rumah kedua bagi para siswa di sana, kasih sayang dan hubungan yang
baik dengan yang lain menjadi impian mereka untuk terus menjaga hubungan itu. Sekolah yang
menyenangkan juga merupakan alasan mereka untuk terus bersekolah dan melanjutkan
pendidikan yang tinggi.
Tapi nyatanya, terjadi banyak tindakan bullying yang dapat merusak mental korbannya.
Tindakan tersebut membuat sang korban enggan untuk bersekolah.
Contohnya terjadi pada siswi SD di Sulawesi tenggara yang dibully akibat tidak dapat menjawab
soal yang diberikan oleh gurunya. Tindakan guru tersebut juga dapat memicu siswa lain untuk
membeli korban.
Alasan meneliti
- mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan siswa atau siswi melakukan tindakan bullying.
- mengetahui peran guru terhadap siswa atau siswi yang melakukan tindakan bullying.
Maka kelompok kami membuat sebuah penelitian yang berjudul "dampak bullying terhadap
kesehatan mental siswa di SMA Negeri 1 Ciawigebang”
3. Bagaimana solusi atau upaya yang dilakukan sekolah untuk mencegah terjadinya tindak
bullying.
1.3 Tujuan Penelitian
3. Mengetahui solusi atau upaya yang dilakukan sekolah untuk mencegah terjadinya tindakan bullying.
1. Untuk Peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang dampak, faktor dan cara mencegah
bullying.
Meningkatkan kesadaran diri akan dampak yang akan timbul jika melakukan tindak
bullying.
2. Untuk Sekolah
Dapat memberikan informasi tentang tindakan bullying sehingga pihak sekolah dapat
menciptakan suasana yang kondusif saat proses belajar mengajar untuk mengurangi
tindakan bullying di sekolah
Agar masyarakat mampu menciptakan suasana yang kondusif dan mengurangi tindakan
bullying di lingkungan tersebut.
Lingkungan masyarakat juga menjadi pengaruh bagi perilaku setiap anak di sana.
Masyarakat diharap mampu mengambil pelajaran dari setiap kasus bullying yang ada,
agar mampu mendidik anak dengan baik.
2.1 Teori Sosiologi
Sosiologi adalah pengetahuan atau ilmu tentang sifat, perilaku, dan perkembangan masyarakat.
Ilmu tentang struktur sosial, proses sosial, dan perubahannya. Demikian sebagaimana dikutip
dari KBBI.
Sosiologi merupakan gabungan dua kata dari Bahasa Latin dan Yunani, yakni socius yang berarti
kawan dalam bahasa Latin sedangkan logos bermakna ilmu pengetahuan dalam bahasa Yunani.
1. Auguste Comte
Sebagai pencetus konsep sosiologi, Comte mendefinisikan sosiologi sebagai ilmu positif. Artinya
sosiologi bekerja mempelajari gejala-gejala sosial dalam masyarakat berlandaskan pada logika
rasional dan ilmiah.
2. Émile Durkheim
sebagai ilmu yang mengkaji fakta dan institusi sosial dalam berbagai tatanan masyarakat. Dari
kumpulan fakta terkait cara berpikir dan bertindak tersebut, Durkheim meyakini adanya
kekuatan untuk mengendalikan individu.
3. Karl Marx
Marx tidak secara eksplisit mendefinisikan sosiologi, tetapi dalam The Communist Manifesto
dirinya meyakini bahwa masyarakat (proletar) perlu dibebaskan dari sistem kapitalis.Sosiologi
dipercaya dapat melawan penindasan dan melahirkan masyarakat tanpa kelas.
4. Max Weber
Menurut Weber, sosiologi berlaku sebagai studi yang meninjau tindakan sosial guna
menjelaskan hubungan sebab-akibat dari fenomena sosial tertentu.
5. Herbert Spencer
Dalam sudut pandang Spencer, sosiologi merupakan ilmu yang mengamati susunan dan proses
sosial sebagai sebuah sistem.
Sebagai ilmu pengetahuan murni sosiologi memiliki ciri utama, berikut keempatnya:
1. Empiris
Sebagai ilmu pengetahuan sosiologi didasarkan pada realitas sosial yang terjadi di lapangan dan
tidak bersifat spekulatif.
2. Teoritis
Selalu berusaha menyusun abstraksi berupa kesimpulan mengenai hubungan sebab-akibat dari
gejala sosial yang diteliti berdasarkan dari hasil pengamatan empiris.
3. Kumulatif
Dalam membangun argumen terkait suatu fenomena tertentu harus dilandaskan pada
kumpulan teori yang sudah tercipta sebelumnya.
4. Non-etis
Pengertian sosiologi menurut para ahli beragam. Secara umum adalah ilmu yang mempelajari
masyarakat. Berikut penjelasannya.
Sosiologi adalah pengetahuan atau ilmu tentang sifat, perilaku, dan perkembangan
masyarakat. Ilmu tentang struktur sosial, proses sosial, dan perubahannya. Demikian
sebagaimana dikutip dari KBBI.
Sosiologi merupakan gabungan dua kata dari Bahasa Latin dan Yunani, yakni socius yang berarti
kawan dalam bahasa Latin sedangkan logos bermakna ilmu pengetahuan dalam bahasa Yunani.
Jadi, secara harafiah sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari pola perilaku
manusia dalam bermasyarakat.
2.2 Interaksi
Secara etimologi, interaksi berasal dari bahasa Inggris. 'interaction', yang berarti pengaruh
timbal-balik atau proses saling memengaruhi.
Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), interaksi berarti aksi timbal balik.
Sedangkan kata 'sosial' adalah berkenaan dengan masyarakat.
Walgito
Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu lain, individu satu dapat
memengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, sehingga terdapat hubungan yang saling
timbal balik.
Homans
Interaksi sosial adalah proses kehidupan di mana aktivitas yang dilakukan oleh seseorang
terhadap orang lain akan diberikan respons yang bisa berupa ganjaran atau hukuman dari
orang lain.
Bonner
Interaksi sosial adalah hubungan antara dua orang atau lebih yang aksi dari individu dapat
memengaruhi/mengubah kehidupan individu lain.
Basrowi
Interaksi sosial adalah hubungan dinamis yang mempertemukan orang dengan orang,
kelompok dengan kelompok, maupun orang dengan kelompok manusia.
Partowisastro
Interaksi sosial ialah relasi sosial yang berfungsi menjalin berbagai jenis relasi sosial yang
dinamis, baik relasi itu berbentuk antar individu, kelompok dengan kelompok, atau individu
dengan kelompok.
Gerungan
Interaksi sosial adalah proses individu satu dapat menyesuaikan diri secara autoplastis kepada
individu yang lain, di mana dirinya dipengaruhi oleh diri yang lain. Individu yang satu dapat juga
menyesuaikan diri secara aloplastis dengan individu lain, di mana individu yang lain itulah yang
dipengaruhi oleh dirinya yang pertama.
Macionis
Interaksi sosial adalah hubungan aksi dan reaksi seseorang dalam hubungannya dengan
individu atau kelompok lain.
Interaksi sosial merupakan proses yang dilandasi oleh kesadaran adanya orang lain dan
seseorang tersebut memerlukan respons terhadap tindakan orang lain.
Soekanto
Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis, yang meliputi hubungan
antara orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara perorangan
dengan kelompok manusia.
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling memengaruhi antara individu dengan
individu lain, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok lain.
Gilin
Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis antara individu dengan individu lain atau
dengan kelompok atau hubungan antarkelompok. Hubungan ini tercipta karena pada dasarnya
manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain.
Interaksi sosial adalah hubungan sosial antara individu dengan perorangan atau kelompok atau
hubungan kelompok dengan kelompok secara dinamis.
perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar
batas toleransi. Horton (2013) bahwa penyimpangan adalah setiap perilaku yang
dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.
Lawang (2013) penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang dari
norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang
berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang itu,
yang diungkapkan oleh Zenden dalam Sunarto (2004: 175). Pendapat tersebut adalah
dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi. Oleh karena itu, bentuk
penyimpangan untuk melihat tingkat pelanggaran yang terjadi. Namun semua bentuk
bentuk penyimpangan sosial tersebut tentu berhubungan dengan tindakan yang tidak
lebih mudah untuk membedakan tingkat pelanggaran yang dilakukan oleh masing
masing pelakunya. Dengan demikian, masyarakat dapat mengetahui batas toleransi yang harus
diberikan sehingga tidak menimbulkan perselisihan.
norma kelompok yang mungkin atau tidak mungkin diformal menjadi hukum. Ini
adalah konsep komprehensif yang tidak hanya mencakup perilaku kriminal, tetapi
juga banyak tindakan yang tunduk pada hukuman. Penyimpangan sosial, lebih
sosial, mayoritas hal ini memang lebih mengarah pada makna negatif. Ini karena
Norma merupakan aturan dan ekspektasi yang terbentuk dari berbagai anggota
masyarakat lainnya.
hidup, norma, dan nilai sosial yang terdapat dalam kelompoknya agar dapat
oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau mengubah sikap.