Anda di halaman 1dari 5

UTS FILSAFAT KOMUNIKASI

Dosen
Novita Ika Purnamasari, S.I.Kom., M.A

Disusun Oleh :
Lila Tirta Indiani
22.96.3613

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS EKONOMI DAN SOSIAL
UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA
2023
LEMBAR JAWABAN

1. Filsafat, ilmu pengetahuan, dan agama adalah bertujuan setidak-tidaknya berurusan


dengan hal-hal yang sama, yaitu kebenaran dan bertindak atas dasar rumusan
mengenai seuatu kebenaran tersebut. Seperti filsafat berusaha untuk mencari
kebenaran dengan jalan menggunakan akal, pikiran, dan logika, ilmu pengetahuan
berusaha mencari kebenaran dengan menggunakan metode ilmiah melalui penelitian-
penelitian, sementara itu agama berusaha untuk menjelaskan kebenaran itu melalui
wahyu dari tuhan. Tidak semua masalah yang dipertanyakan manusia dapat dijawab
secara positif oleh ilmu pengetahuan, karena ilmu pengetahuan itu terbatas.
Tidak semua masalah yang tidak atau belum terjawab oleh ilmu pengetahuan, lantas
dengan sendirinya dapat dijawab oleh filsafat. Jawaban filsafat sifatnya adalah
spekulatif dan juga merupakan alternatif tentang jawaban sesuatu masalah, artinya
jawaban filsafat itu belum pasti dan masih bisa atau mungkin berubah. Sehingga ilmu,
filsafat dan agama mempunyai hubungan yang terkait dan reflesif dengan manusia
artinya keduanya tidak ada alat penggerak dan tenaga utama di dalam diri manusia,
yang dikatakan alat dan penggerak tenaga utama pada diri manusia adalah akal,
pikiran, rasa, dan keyakinan. Dengan alat ini manusia akan mencapai akan
kebahagian dirinya. Agama dapat menjadi petunjuk, pegangan serta pedoman hidup
bagi manusia dalam menempuh hidupnya dengan harapan penuh keamanan,
kedamaian, dan kesejahteraan. Manakala manusia menghadapi masalah yang rumit
dan berat, maka timbullah kesadaranyna, bahwa manusia merupakan makhluk yang
tidak berdaya untuk mengatasinya dan timbulnya kepercayaan dan keyakinan.

2. Filsafat membantu kita memahami bahwa sesuatu tidak selalu tampak seperti adanya.
Filsafat membantu kita mengerti tentang diri kita sendiri dan dunia kita, karena
filsafat mengajarkan bagaimana kita bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar,
filsafat membuat kita lebih kritis.

3. Etika juga berperan dalam mengatur hidup kita dan bertindak secara bertanggung
jawab. Pentingnya etika tidak dapat diabaikan dalam banyak bidang kehidupan
termasuk Pendidikan dan praktik kerja apalagi keduanya saling berkaitan dalam
mengikuti jejak profesi. Aristoteles mendefinisikan etika menjadi dua bagian berbeda,
yaitu :
1. Terminius technicus, adalah etika yang dipelajari sebagai ilmu pengetahuan tentang
perbuatan manusia.
2. manner and cutom artinya etika yang berkaitan dengan tata cara dan adat kebiasaan
yang melekat pada diri manusia.
Etika termasuk bagian dari filsafat yang meliputi hidup baik, seseorang berbuat baik,
dan menginginkan hal-hal yang baik dalam hidupnya.
Contoh: -menunjukan sikap hormat kepada orang lain.
-tidak memandang rendah orang lain.
-berperilaku sopan/membantu orang lain yang membutuhkan.
4. Kebenaran mutlak adalah kebenaran yang bukan milik suatu pihak maupun golongan
melainkan mutlak disini bersifat universal sedangkan kebenaran releatif adalah
kebenaran yang berasal dari pendapat atau perspektif orang-orang.
Orang yang menyampaikan berita seperti jurnalis dan reporter harus menyampaikan
informasi yang benar.Apabila tidak menyampaikan berita benar maka reporter atau
jurnalis bisa mendapatkan sanksi. Sebagai masyarakat yang melek teknologi, harus
pintar-pintar dalam mencari berita atau informasi. Kita perlu berhati-hati ketika
menerima informasi yang bukan dari sumber terpercaya. Karena ada pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab yang menyebarkan informasi tidak benar dengan tujuan
buruk. Berita, informasi, kabar, dan berita yang tidak benar disebut hoaks.
Berikut sikap atau tindakan untuk menghindari informasi atau berita yang belum jelas
kebenarannya:
-Tidak boleh langsung percaya.
-Mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu.
-Mencari sumber berita, apakah sumber berita itu dapat dipercaya atau tidak.
-Tidak menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya, apalagi terkait dengan
masalah pribadi yang dapat merugikan orang lain.

5. Fenomena Kenakalan Remaja


Usia muda merupakan usia rawan karena karaktersistik di usi remaja yaitu tidak
stabilnya emosi. Kenakalan remaja adalah salahsatu perbuatan yang melanggar norma,
aturan, atau hukum dalam Masyarakat yang dilakukan anak-anak menuju dewasa.
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma hukum dan
norma yang berlaku dimasyarakat contohnya: Penyalahgunaan narkoba, seks bebas,
tauran, kekerasan, pencurian, judi, balap liar dan lain-lain.
Kenakalan remaja biasanya dipicu karena adanya keingin tahuan yang berlebih,
mengikuti tren, ingin dianggap gaul dalam kelompok pergaulannya, serta bisa juga
disebabkan oleh lingkungan tempat tinggalnya. Kenakalan remaja itu sendiri
berdampak buruk bagi diri sendiri serta orang lain. Karena, kenakalan remaja bisa
mengganggu ketertiban lalu lintas, keamanan, serta terkadang merusak fasilitas umum
yang berdampak mengganggu kenyamanan orang lain.
Dengan demikian peranan orang tua sangatlah penting dalam hal ini dengan tujuan
mengawasi dan mengontrol pergaulan anaknya, serta peranan pemerintah juga sangat
dibutuhkan. Karena remaja adalah generasi muda yang bisa mendobrak kemajuan
bangsa.
Memahami bahwa perilaku kenakalan remaja tak selalu berawal dari
ketidakmampuan individu untuk mengendalikan diri. Sebagian besar dari mereka
terjebak dalam lingkungan yang memengaruhi pola perilaku mereka. Faktor
lingkungan memiliki peran penting dalam membentuk kepribadian seorang remaja.
Seseorang yang tumbuh di lingkungan yang baik dan stabil akan lebih cenderung
mengikuti pola perilaku positif. Namun, bagi mereka yang hidup di lingkungan yang
penuh konflik dan ketidakstabilan, akan sulit untuk menghindari pengaruh negatif
tersebut. Mengkritik pelaku kenakalan remaja sebagai individu yang "sudah nakal
begitu" adalah pendekatan yang terlalu simplistik. Sebaliknya, kita harus melihat
mereka sebagai produk dari lingkungan mereka dan faktor-faktor lain yang
memengaruhi kehidupan mereka. Mungkin saja mereka memiliki potensi yang besar
untuk menjadi individu yang produktif jika diberikan kesempatan dan dukungan yang
tepat. Dalam upaya mengatasi kenakalan remaja, kita juga tidak boleh mengabaikan
peran individu dan keluarga dalam kehidupan mereka. Orang-orang yang peduli dan
mencintai para remaja ini harus berperan aktif dalam membimbing mereka. Ini
termasuk memberikan nasihat, berbicara dengan orang tua mereka, dan berdiskusi
untuk mencari solusi terbaik bagi masa depan mereka. Orang tua yang baik pasti akan
mendukung upaya positif untuk anak-anak mereka. Mereka mungkin hanya butuh
panduan dan dukungan dari lingkungan mereka.
Namun, tanggung jawab ini tidak hanya berada pada pundak individu dan keluarga.
Seluruh masyarakat harus berpartisipasi dalam menangani kenakalan remaja. Ini
berarti kita sebagai rekan seumur hidup dan individu yang lebih tua memiliki
tanggung jawab untuk memberikan pemahaman dan nasihat kepada para remaja. Kita
harus mengingatkan mereka tentang bahaya kenakalan remaja, bukan dengan
menghakimi, tetapi dengan pendekatan yang peduli dan pengertian.
SUMBER

https://www.kompasiana.com/miftahul71450/5df72e2ed541df05be796632/ilmu-
filsafat-dan-agama-hubungan-ilmu-filsafat-dan-agama

https://stekom.ac.id/artikel/peranan-etika-dalam-kehidupan-sehari-hari

http://adminpublik.uma.ac.id/2021/01/07/manfaat-belajar-
filsafat/#:~:text=Filsafat%20membantu%20kita%20memahami%20bahwa,Filsafat%2
0membuat%20kita%20lebih%20kritis

https://bakri.uma.ac.id/contoh-etika/

https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/08/070000469/bagaimana-pendapatmu-
tentang-berita-yang-belum-jelas-kebenarannya

https://www.kompasiana.com/17mufti/567983c5937e61a4052d151a/fenomena-
kenakalan-remaja

https://berita.99.co/contoh-paragraf-argumentasi-singkat/

Anda mungkin juga menyukai