Anda di halaman 1dari 18

PERAN DEWAN PENGAWAS

SYARIAH DALAM PENGAWASAN


OPERASIONAL BANK SYARIAH

HUKUM EKONOMI ISLAM


KELAS B
ANGGOTA KELOMPOK

Karina Hanna Asyila (3021210003)

Mariska Cahyani Putri (3021210193)

Elsa Farah (3021210198)

Choirunisa Nur Fitriani (3021210211)

Nurul Amaliyah Putri (3021210300)


Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan peran Dewan Pengawas
ABSTRAK
Syariah dalam memastikan kepatuhan bank syariah terhadap prinsip
syariah, serta untuk mengidentifikasi dan menjelaskan kendala-
kendala yang dihadapi dalam pengawasan oleh Dewan Pengawas
Syariah terhadap bank syariah. Metode Penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Penelitian Yuridis Normatif, yaitu metode
penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti dokumen
kepustakaan atau dokumen sekunder dengan pendekatan studi
pustaka (library research). Hasil dari penulisan ini yaitu Keberadaan
Dewan Perbankan Syari’ah (DPS) dalam merealisasikan prinsip-
prinsip syariah di perbankan syari’ah dapat dilihat dari peran dan
fungsi Dewan Pengawas Syariah di Perbankan Syariah, yaitu
memberikan pengarahan, pemikiran, saran dan nasehat kepada
direksi bank syariah mengenai hal-hal yang berkaitan dengan aspek
syariah. selain itu terdapat beberapa kendala yang dihadapi DPS,
antara lain terkait profesionalisme, kesibukan, pemahaman terhadap
sistem dan mekanisme operasional, serta keterbatasan sumber
daya.
LATAR BELAKANG
Salah satu aspek yang signifikan dalam kaitannya dengan interaksi
manusia adalah ekonomi. Ekonomi Islam merupakan cabang ilmu
pengetahuan sosial yang meneliti isu ekonomi yang dipengaruhi oleh
prinsip dan nilai Islam. Prinsip-prinsip ekonomi Islam berasal dari Al-
Quran dan Al-Hadits, dan cenderung bersifat abadi, seperti prinsip-
prinsip tauhid, keadilan, kemanfaatan umum, kebebasan dan tanggung
jawab, persaudaraan, dan sebagainya. Sistem ekonomi Islam dikenal
sebagai sistem ekonomi syariah, merupakan suatu kerangka ekonomi
yang didasarkan pada prinsip-prinsip syariat atau norma-norma yang
diajarkan dalam agama Islam. Tujuan diterapkannya sistem
perekonomian Islam adalah untuk menjauhkan umat Islam dari praktik-
praktik ekonomi yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariat
Islam, seperti riba, perlakuan tidak adil, penimbunan, dan sejenisnya.
Secara umum dalam mengelola ekonomi
dibutuhkan lembaga keuangan terpercaya yang Oleh karena itu dalam pengoperasian bank
mengendalikan peredaran keuangan masyarakat syariah semestinya terdapat badan yang
secara jelas. Lembaga keuangan merupakan berperan sebagai pengawas dari lembaga
lembaga sebagai perantara antara penyimpan keuangan syariah yang mengawasi setiap
dan peminjam, antara pembeli dan penjual, serta operasional kegiatan perbankan syariah baik itu
antara pengirim dan penerima kiriman. Sebagai bank syariah, asuransi syariah, pasar modal
umat Muslim, menjadi suatu keharusan dan syariah dan lain-lain. Dewan Pengawas Syariah
kenyataan bahwa cukup banyak umat Muslim (DPS) merupakan dewan yang melakukan
mengalami ketidaknyamanan ketika harus terlibat pengawasan terhadap prinsip syariah untuk
dalam transaksi atau berurusan dengan lembaga kegiatan usaha bank syariah yang dalam
perbankan yang menggunakan sistem bunga menjalani fungsinya beroperasi secara mandiri.
(riba). Maka dari itu, dibentuk lembaga keuangan DPS terdiri dari anggota-anggota yang memiliki
syariah yang bertujuan sebagai wadah untuk kemampuan di bidang hukum muamalah, hukum
mempromosikan serta mengembangkan ekonomi, hukum perbankan, dan kemampuan
penerapan prinsip-prinsip Islam, syariah, dan yang berkaitan terkait tugas kesehariannya.
tradisinya ke dalam transaksi keuangan serta Selain itu, anggota DPS juga harus mempunyai
perbankan dan bisnis yang terkait. Dengan integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan.
dibentuknya lembaga keuangan syariah, umat
Muslim dapat mengakses layanan keuangan yang
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
RUMUSAN MASALAH

Bagaimana peran dari Dewan Pengawas


01 Syariah dalam memastikan bahwa perbankan
syariah di Indonesia beroperasi sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah?

Apa kendala dari pengawasan oleh Dewan


02 Pengawas Syariah terhadap bank syariah?
PEMBAHASAN
PERAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH DALAM
MEMASTIKAN BAHWA PERBANKAN SYARIAH DI
INDONESIA BEROPERASI SESUAI DENGAN PRINSIP-
PRINSIP SYARIAH

tiga alasan mengapa Dewan Pengawas Syariah


mempunyai peran penting dalam bank syariah, yaitu:

Menentukan tingkat kredibilitas bank syariah.


Menjadi unsur utama dalam menciptakan jaminan
kepatuhan syariah (sharia compliance assurance).
Menjadi salah satu pilar utama dalam pelaksanaan
good corporate governance (GCG) bank syariah.
Keberadaan Dewan Perbankan Syari’ah (DPS) dalam
merealisasikan prinsip-prinsip syariah di perbankan
syari’ah dapat dilihat dari peran dan fungsi Dewan
Pengawas Syariah di Perbankan Syariah, yaitu
memberikan pengarahan, pemikiran, saran dan
nasehat kepada direksi bank syariah mengenai hal-
hal yang berkaitan dengan aspek syariah. Dengan itu
DPS dapat berperan penting dalam memperkuat
kepercayaan masyarakat terhadap bank syariah di
indonesia dan sistem keuangan syariah secara
menyeluruh. Walaupun Dewan Pengawas Syariah
memainkan peran sentral dalam memastikan
kepatuhan bank syariah terhadap prinsip-prinsip
syariah.
Dalam perspektif yang lebih luas, penelaahan peran
Dewan Pengawas Syariah dalam memastikan kepatuhan
bank syariah terhadap prinsip-prinsip syariah juga
memiliki signifikansi dalam memperkuat kepercayaan
dan meningkatkan reputasi bank syariah di kalangan
masyarakat. Dengan adanya mekanisme pengawasan
yang kuat dan efektif, bank syariah dapat memberikan
jaminan kepada nasabah dan pemangku kepentingan
lainnya bahwa kegiatan operasional mereka berada
dalam batasan prinsip syariah yang ditetapkan. Oleh
karena itu, peran Dewan Pengawas Syariah ini sangat
penting dalam menjamin kepatuhan bank syariah
terhadap prinsip syariah. Serta mengkaji proses
pengambilan keputusan Dewan Pengawas Syariah,
pengawasan operasional, pelatihan dan pendidikan,
serta hubungan dengan masyarakat.
KENDALA PENGAWASAN OLEH DEWAN
PENGAWAS SYARIAH (DPS) TERHADAP
BANK SYARIAH
tugas dan fungsinya adalah peran DPS untuk mengawasi Bank
Syariah yang harus menerapkan prinsip syariah, adapun
pengawasan dilaksanakan setiap semester, dan setelah
dilakukan pengawasan, DPS melaporkan atas pengawasannya
kepada direksi, jika memang bank syariah telah menerapkan
prinsip syariah, dibuat pernyataan, kemudian dilaporkan
kepada Bank Indonesia, yang sekarang harus kepada Otoritas
Jasa Keuangan (OJK). Dalam hal ini peran DPS belum optimal,
merupakan suatu kendala, diakibatkan SDM dan kinerja DPS
kurang memahami system dan mekanisme operasional
lembaga keuangan syariah.
Pengawas menurut Islam dilakukan untuk meluruskan yang
tidak lurus dan mengoreksi yang salah.hal ini menurut ajaran
Islam pengawas (control) yaitu:
Kontrol yang berasal dari diri sendiri bersumber dari tauhid
dan keimanan kepada Allah SWT. Orang yang percaya
bahwa Allah mengawasi hambaNya, maka ia akan bertindak
hati-hati, dijelaskan dalam QS. Al-Mujadalah ayat 7 yaitu:
“Tidaklah engkau perhatikan bahwa Allah mengetahui apa yang
ada di langit dan apa yang ada di bumi? Tidak ada pembicaraan
rahasia antara tiga orang , melainkan dialah yang
keempatnya.Dan tidak ada lima orang, melainkan dialah yang
keenamnya. Dan tidak ada yang kurang dari itu atau lebih
banyak, melainkan Dia pasti ada bersama mereka dimanapun
mereka berada.Kemudian Dia akan memberikan kepada mereka
pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjaan. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
DPS seharusnya tidak ada kendala terhadap perbankan syariah.
Prinsip syariah dari perbankan Indonesia baik dari pendekatan
kelembagaan atau pendekatan sistem belum optimal baik dari segi
kelembagaan/organisasi, DPS dalam melakukan pengawasan masih
ada kekurangan dan ada kondisi yang belum sesuai dengan peraturan.
Antara lain seperti, lamanya jabatan DPS dalam suatu bank syariah
yang melebihi aturan, masih terdapat DSN merangkap menjadi
anggota DPS, kesibukan anggota DPS, usia dan kondisi kesehatan
tidak jarang hanya sedikit anggota DPS dalam suatu bank syariah yang
benar-benar aktif, dan kondisi lainnya adalah anggota DPS masih
belum memiliki kompetensi yang memadai untuk menjadi anggota
DPS. Dari segi pengawasan berdasarkan sistem pun masih banyak
kekurangan yaitu kurang optimalnya pengawasan dengan pendekatan
sistem disebabkan karena kurang optimalnya dari pengawasan di
Indonesia belum melihat peran penting dari bagian baik dari internal
atau ekstenal bank syariah dalam mewujudkan kepatuhan syariah.
Dari pengawasan berdasar sistem pun masih banyak
kekurangan sekalipun praktek di beberapa bank syariah
sudah baik. Kurang optimalnya pengawasan dengan
pendekatan sistem disebabkan karena pihak pengawasan di
Indonesia belum melihat peran penting dari bagian bagian
baik internal maupun eksternal ba syariah dalam mewujudkan
kepatuhan syariah bank syariah sehingga tidak ada
framework yang jelas mengenai masing-masing bagian dalam
pengawasan syariah.
KESIMPULAN
Keberadaan Dewan Perbankan Syari’ah (DPS)
dalam merealisasikan prinsip-prinsip syariah di
perbankan syari’ah dapat dilihat dari peran dan
fungsi Dewan Pengawas Syariah di Perbankan
Syariah, yaitu memberikan pengarahan,
pemikiran, saran dan nasehat kepada direksi
bank syariah mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan aspek syariah. Dengan itu DPS dapat
berperan penting dalam memperkuat
kepercayaan masyarakat terhadap bank syariah
di indonesia dan sistem keuangan syariah
secara menyeluruh.
KESIMPULAN
DPS dalam melakukan pengawasan masih ada kekurangan dan
ada kondisi yang belum sesuai dengan peraturan. Antara lain
seperti, lamanya jabatan DPS dalam suatu bank syariah yang
melebihi aturan, masih terdapat DSN merangkap menjadi
anggota DPS, kesibukan anggota DPS, usia dan kondisi
kesehatan tidak jarang hanya sedikit anggota DPS dalam suatu
bank syariah yang benar-benar aktif, dan kondisi lainnya adalah
anggota DPS masih belum memiliki kompetensi yang memadai
untuk menjadi anggota DPS. Dari segi pengawasan berdasarkan
sistem pun masih banyak kekurangan yaitu kurang optimalnya
pengawasan dengan pendekatan sistem disebabkan karena
kurang optimalnya dari pengawasan di Indonesia. Dengan kata
lain, kendala yang dihadapi berupa terkait profesionalisme,
kesibukan, pemahaman terhadap sistem dan mekanisme
operasional, serta keterbatasan sumber daya.
SARAN

Bagi DPS diharapkan kedepannya dapat lebih memahami


mekanisme dari lembaga keuangan syariah. Dan diharapkan
mengetahui mengenai pengetahuan dalam bidang keuangan
dan sistem perbankan syariah. Diharapkan DPS dapat
memainkan peran yang lebih efektif dalam memastikan
kepatuhan Bank Syariah terhadap prinsip syariah dan, akhirnya,
memperbaiki sistem perbankan syariah di Indonesia.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai