Anda di halaman 1dari 2

Pengawasan merupakan salah satu dari fungsi manajemen.

Adanya pengawasan agar menjamin


terlaksananya sebuah kegiatan dengan konsisten, sehingga tujuan dari kegiatan tersebut dapat tercapai
dengan baik. Pengawasan dalam Islam mempunyai karakteristik antara lain: pengawasan bersifat
material dan spiritual, monitoring bukan hanya manajer, tetapi juga Allah Swt, menggunakan metode
yang manusiawi yang menjunjung martabat manusia.

Dalam perbankan yang berlebelkan syariah sendiri pengawasan sangat dibutuhkan agar bank tersebut
tetap berdiri atas dasar syariah. Dalam makalah ini kita akan mempelajari tentang dasar dari
pengawasan serta pihak pengawas yang berperan di Bank Syariah yang bertanggung jawab atas
kesyariahan bank tersebut.

Di dalam Islam, fungsi pengawasan dapat terungkap pada ayat-ayat di dalam al Qur'an surat As-Shof
ayat 3:

"Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan."

Haddist- hadist yang mendukung pengawasan dalam Islam

Beberapa hadits Rasulullah Saw juga menganjurkan perlunya melaksanakan pengawasan atau evaluasi
dalam setiap pekerjaan. Ajaran Islam sangat memperhatikan adanya bentuk pengawasan terhadap diri
terlebih dahulu sebelum melakukan pengawasan terhadap orang lain. Hal ini antara lain berdasarkan
hadits Rasulullah Saw sebagai berikut:

Artinya: "Periksalah dirimu sebelum memeriksa orang lain. Lihatlah terlebih dahulu atas kerjamu
sebelum melihat kerja orang lain." (HR. Tirmidzi: 2383).

Setiap Bank Umum Syariah atau Bank Konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah harus memiliki
setidaknya 2-5 orang sebagai anggota Dewan Pengawasan Syariah. Sedangkan untuk Bank Pengkreditan
Rakyat Syariah setidaknya memiliki 1-3 orang anggota DPS. Jika anggota DPS di setiap lembaga keuangan
syariah memiliki lebih dari satu anggota maka salah satu dari anggota tersebut harus menjadi ketua DPS
dilembaga Keuanngan Syariah tersebut. 

Tidak sembarang orang yang dapat menjadi anggota DPS, sehingga dalam penyeleksiannya dibutuhkan
persyaratan- persyaratan yang kompatibel. Persyaratan utama bagi anggota Dewan Pengawas Syariah
adalah mereka harus memiliki kemampuan di bidang Hukum Muamalah, Hukum Ekonomi dan
Perbankan. Selain itu, anggota DPS juga wajib memenuhi persyaratan berikut:

1.Integritas

2.Kompetensi, dan

3.Reputasi keuangan

Anggota DPS yang memenuhi persyaratan integritas tersebut, antara lain adalah pihak-pihak yang:

1.Memiliki akhlak dan moral baik

2.Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Memiliki komitmen yang tinggi dalam mengembangkan perbankan syariah yang sehat.

1.Tidak termasuk daftar TIDAK LULUS sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Anggota DPS yang memenuhi persyaratan kompetensi merupakan pihak-pihak yang memiliki
pengetahuan dan pengalaman di bidang syariah muamalah dan pengetahuan di bidang perbankan serta
pengetahuan di bidang keuangan secara umum.

Sedangkan anggota DPS yang memenuhi persyaratan reputasi keuangan adalah pihak-pihak yang:

Tidak termasuk dalam kredit/pembiayaan macet.

Tidak pernah dinyatakan failed atau menjadi direksi atau komisaris yang dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu perseroan dinyatakan failed dalam waktu 5 tahun sebelum dicalonkan.

Anda mungkin juga menyukai