1. Keterbukaan
2. Akuntabilitas
3. Pertanggungjawaban
4. Profesional
5. Kewajaran dan kesetaraan atau fairness
Di Indonesia kesadaran dan keseriusan terhadap upaya pemerataan implementasi
prinsip-prinsip good corporate governance sudah dilakukan oleh pemerintah. Akan
tetapi penilaian penerapan prinsip-prinsip good corporate governance di Indonesia
masih memiliki berbagai kekurangan sehingga membutuhkan waktu dan komitmen
yang lebih serius agar pencapaian dan implementasi dapat dirasakan secara
merata serta memberikan implikasi yang positif.
Pembuatan peraturan atau regulasi yang berkaitan dengan implementasi prinsip-
prinsip good corporate governance merupakan solusi yang bersifat mengikat dan
memaksa bagi setiap perusahaan yang berbadan hukum atau perseroan terbatas
baik perusahaan pemerintah maupun swasta. Peraturan atau regulasi tersebut
antara lain undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas,
undang-undang nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal, dan undang-
undang nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.
1. Landasan Penerapan Beserta Penjelasan Prinsip-Prinsip Corporate Governance
Dalam pelaksanaan Good Corporate Governance perbankan menggunakan prinsip-prinsip
yang diperkenalkan oleh organization for Economic Co -Operation and development
(OECD), komite nasional good corporate governance (KN-GCG), dan The Indonesian
Institute for corporate governance (IICD), serta keputusan menteri negara BUMN No.
117/M-MBU/2002, tanggal 1 Agustus 2002.
Implementasi prinsip-prinsip good corporate governance difokuskan pada 11 pilar yaitu:
a. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan komisaris.
b. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab direksi.
c. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite.
d. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan pengawas Syariah.
e. Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana
serta pelayanan jasa.
f. Penanganan benturan kepentingan.
g. Penerapan fungsi kepatuhan.
h . Penerapan fungsi audit internal.
i. Penerapan fungsi audit eksternal.
j. Batas maksimum Penyaluran dana
k. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank Umum Syariah, laporan
pelaksanaan good corporate governance serta pelaporan internal.
2. Kebijakan dasar Good Corporate Governance
a. Pedoman pelaksanaan good corporate governance berdasarkan surat
keputusan bersama direksi dan dewan komisaris.
b. Pedoman tata tertib kerja dewan komisaris dan direksi yang terakhir
diperbaharui berdasarkan surat keputusan direksi.
c. Pedoman tata tertib kerja dewan pengawas Syariah berdasarkan surat
keputusan dewan pengawas Syariah No.BNIsy/DPS/SK/XII/2014/001, tanggal 11
Desember 2014.
d. Internal audit charter berdasarkan surat keputusan direksi tentang internal
audit charter pada bank tertentu.
e. Kebijakan umum manajemen risiko berdasarkan surat keputusan direksi.
f. Kode etik Insan perbankan berdasarkan surat keputusan direksi
g. Kebijakan program penerapan anti pencurian uang dan pencegahan
pendanaan terorisme.
h. Aturan mengenai larangan menerima dana atau memberi hadiah dalam
rangka pelaksanaan good corporate governance melalui surat edaran direksi
i. Strategi anti fraud berdasarkan surat keputusan direksi dan berbagai kebijakan
operasional bank sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan kebutuhan perusahaan.
3. Para pihak pemegang kunci dalam corporate governance lembaga keuangan
syariah