Anda di halaman 1dari 8

REGULASI PENYIARAN

Regulasi diperlukan karena


adanya penggunaan ruang publik
antar pelaku penyiaran dan
menyangkut khalayak
Kelompok Regulasi
Regulasi Nasional :
UU No. 32/2002 ttg penyiaran
Peraturan Menteri
Peraturan Dirjen
Regulasi Internasional : bersifat teknik
Rekomendasi ITU (International
Telecommunication Union) ttg penggunaan
frekuensi utk siaran radio short wave, penganalan
penyiaran
Regulasi sebelum Era Kemerdekaan
Radiovet (Pemerintahan Hindia Belanda) terkait
penggunaan frekuensi & isi siaran
NIROM (Nederlands Indische radio Omroep
Maatschappij) 1 April 1934, diberi hak utk memungut
pajak radio sebesar F 1,5/bln
Hoso Kanri Kyoku (Jawatan urusan radio), siaran
menggunakan bahasa Indonesia & Jepang, di daerah
dibentuk cabang Shodanso utk mengurusi pesawat
penerima radio, dengan mennganti pesawat radio
perseorangan dengan pesawat radio umum
Regulasi Era Kemerdekaan
Era Orde Lama
Karena masih dalam semangat kemerdekaan, tidak ada
regulasi yg bersifat membatasi
Era Orde Baru
PP No. 55/1970 ttg Radio Siaran Non-Pemerintah
Lingkup pembinaan Dirjen RTF : software (regulasi & konten)
Kepmenpen no.39/1971 : Petunjuk Kebijaksanaan
Penyelenggaraan Acara Siaran serta Isi Siaran bagi Radio
Siaran Non-Pemerintah
PRSSNI, 17 Desember 1974 (Kepmenpen no.242/1977, 8
Desember 1977, diperbaharui Kepmenpen No
226/Kep/Menpen/1984 : ketentuan wajib relai bagi RSNP &
menetapkan kepala Kantor Wilayah Deppen selaku Ketua
Badan pembina Radio Siaran Non-Pemerintah di daerah
Edaran Dirjen RTF no.175/RTF/K/11/1989, 11 Februari 1989 :
mekanisme perizinan Radio Siatran Swasta
Era Reformasi
Disahkannya UU no.32 Th.2002 : ada lembaga
independen KPI yg bertugas mengendalikan isi
penyiaran yg bebas dr interfensi siapapun, izin
siaran yg menyangkut penggunaan kanal ttt,
larangan pemusatan kepemilikan bbrapa media
massa
Pasal 33 ayat (1) : satu lembaga penyiaran
melakukan kegiatan penyiarannya, wajib
memperoleh izin penyelenggaraan penyiaran
dari pemerintah
MODEL REGULASI PENYIARAN
MODEL OTORITER : penyiaran sbg alat negara
(kuatnya lembaga sensor yg menyangkut keterbedaan)
MODEL KOMUNIS :tritunggal fungsi (propaganda,
agitasi & organisasi)
MODEL BARAT-PATERNALISTIS: penyiaran memliki
tugas utk melekatkan fungsi2x sosial individu atas
lingk.sosialnya
MODEL BARAT LIBERAL: media juga berfungsi
mengembangkan hub.yg penting di antara aspek2x lain
yg mendukung independensi ek. & keuangan
MODEL DEMOKRASI PARTISIPAN : regulasi
penyiaran mengandung :penentuan sistem, memupuk
rasa naionalisme,secara ekonomis
TUGAS KELOMPOK
LAKUKAN KUNJUNGAN KE LEMBAGA
PENYIARAN
DESKRIPSIKAN STRATEGI PROGRAMING YANG
DIBUAT LEMBAGA PENYIARAN TERSEBUT
ANALISIS PROGRAM YANG DIBUAT OLEH
LEMBAGA PENYIARAN TERSEBUT DARI
BERBAGAI SUDUT PANDANG (KEBUTUHAN
MASYARAKAT, ETIKA DAN MORAL
PENYIARAN, ASPEK VISI-MISI LEMBAGA TSB)
DIPRESENTASIKAN DG MEMAPARKAN
DESKRIPSI LEMBAGA, PROGRAM SIARAN DAN
ANALISIS KELOMPOK
KEPUTUSAN KPI NO 009/SK/KPI/8/2004 TENTANG
PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN DAN STANDAR
PROGRAM SIARAN

BAB I KETENTUAN UMUM


BAB II DASAR, TUJUAN, ARAH DAN ASAS P3 & SPS
BAB III PROGRAM FAKTUAL
BAB IV KESOPANANM KEPANTASAN, & KESUSILAAN
BAB V SIARAN PEMILU DAN PILKADA
BAB VI SENSOR & PENGGOLONGAN PROGRAM TV
BAB VII PENEGAKAN DAN PENGADUAN
BAB VIII SANKSI DAN PENANGGUNG JAWAB
BAB IX KETENTUAN PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai