Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ANTROPOLOGI KESEHATAN

“INTERAKSI SOSIAL”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :

IIS ISMIYATI ILMA PORTUNA


JENAL SAPUTRA KAMELIA HINGI HULER
KATARINA P.D KURNIA WAHYUNI
LUDIA MAI TRIANI MELA OKTAVIA
TIARA ADIANTI M NANDA ZILDJIAN
USTIKA LESTARI

AKADEMI KEPERAWATAN YATNA YUANA LEBAK


Jln. Jendral Sudirman Km.2 Rangkasbitung 42315
Telp. (0252) 201116/ 209831
LEBAK-BANTEN
KATA PENGANTAR

segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua. Berkat ridho dari-Nya

penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul :

“INTERAKSI SOSIAL”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mahasiswa

dari mata kuliah ANTROPOLOGI KESEHATAN STUDI DIPLOMA III.

Dalam penyusunan Makalah ini penulis menyadari masih banyak kesulitan dan

hambatan, tetapi berkat bantuan dan bimbingan yang berupa saran dan kritikan

dari berbagai pihak penyusunan tugas akhir ini dapat diselesaikan.

Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu dalam penulisan dan penyelesaian Makalah ini, baik secara

langsung maupun tidak langsung, yaitu kepada yang terhormat :

1. RD.Garbito Pamboaji,S.S.,MARS selaku Dosen pengajar Antropologi

Kesehatan

Akhir kata semoga Makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan

bagi penulis khususnya. Terima Kasih.

Rangkasbitung, 18 Agustus 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................i
BAB 1....................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................2
1.3 Tujuan.......................................................................................2
BAB 2....................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................3
2.1 Konsep Dasar Interaksi Sosial..................................................3
BAB 3....................................................................................................6
PENUTUP.............................................................................................6
3.1 Kesimpulan...............................................................................6
3.2 Saran.........................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................7

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dan individu lain,individu
satu dapat mempengaruhi individu lain atau sebaliknya,jadi terdapat hubungan
yang saling timbal balik (Walgito dalam Sunaryo,2002). Hubungan atau interaksi
sosial terbentuk karena manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan tersebut,manusia
tidak bisa melakukannya sendiri.karena itu mereka membutuhkan orang
lain.dalam proses pemenuhan kebutuhan itu dengan orang lain,disinilah asal mula
interaksi sosial. Interaksi sosial sangat penting bagi remaja,karena apabila remaja
tidak memiliki kemampuan untuk berinteraksi sosial atau bahkan tidak dapat
berinteraksi akan mempengaruhi perkembangan sosial pada remaja (O’Keffe et al,
2011).

Menurut penelitian Hair,et al (2008) interaksi sosial pada remaja saat ini kurang
baik karena kurangnya komunikasi yang dilakukan secara langsung pada
keluarga,teman sebaya dan orang disekitarnya.Kemampuan komunikasi pada
remaja juga kurang berkembang karena lebih suka menyendiri,kurang nyaman
untuk bersosialisasi dengan orang lain,serta merasa kurang diterima secara sosial.

Morris et al (2005) menyatakan bahwa interaksi sosial remaja saat ini lebih pasif
karena remaja saat ini lebih memilih untuk berinteraksi melalui dunia virtual
dibandingkan berinteraksi secara langsung. Interaksi sosial secara aktif yaitu
interaksi yang bertemusecara lansung dan bertatap muka secara langsung tanpa
perantara alat apapun.interaksi sosial pada remaja sangat penting karena interaksi
sosial ini mempengaruhi perkembangan sosial pada remaja seperti cara remaja
berbicara pada oarng lain.

i1
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan disampaikan,yaitu :


1. Apa Yang Di Maksudkan Dengan Interaksi Sosial ?
2 .Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Interaksi Sosial ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini ,adalah sebagai berikut :


1. Agar mahasiswa mampu memahami atri interaksi sosial.
2. Agar mahasiswa mampu menganalisa factor-faktor interaksi sosial.
3. untuk memenuhi tugas akhir yang diberikan dosen kepada mahasiswa.

i2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Interaksi Sosial

1. Pengertian

Interaksi social adalah hubungan antara individu satu dan individu


lain,individu satu dapat mempengaruhi individu lain atau sebaliknya,jadi terdapat
hubungan yang saling timbal balik (Walgito dalam Sunaryo,2002).
Hubungan atau interaksi sosial terbentuk karena manusia memiliki kebutuhan-
kebutuhan tersebut,manusia tidak bisa melakukannya sendiri.karena itu mereka
membutuhkan orang lain.dalam proses pemenuhan kebutuhan itu dengan orang
lain,disinilah asal mula interaksi sosial.

A. Faktor-Faktor Interaksi Sosial

Faktor-faktor interaksi sosial ada untuk saling mempengaruhi satu sama lain
baik itu bersifat individu maupun kelompok.

Adapun beberapa factor interaksi sosial antara lain :

1. Motivasi

Yaitu dorongan kepada pihak lain baik individu maupun kelompok untuk
menuruti atau melaksanakan apa yang diinginkan dengan sadar dan penuh rasa
tanggung jawab. Pihak yang memberi motivasi dinamakan motivator.

Misalnya :
Seorang manager yang menggerakan para karyawannya untuk mencapai
target jual tahun ini atau penonton yang menyemangati kesebelasan favoritnya
untuk memenangkan pertandingan.

i3
Motivasi ini mirip dengan sugesti yang dapat mempengaruhi, namun lebih
kepada pikiran yang rasional.Pada dasarnya, motivasi yang diberikan
mempengaruhi orang lain, namun pada pelaksanaannya diterima oleh yang
menerima pesan, dengan tetap menyaring secara kritis, rasional dan dapat
dipertanggungjawbabkan.

Contohnya :
Misalnya ada seorang dosen atau guru yang memberikan dan menyatakan nilai
kita bagus, maka secara langsung kita meresponnya dengan motivasi untuk dapat
mempertahankan prestasi itu maupun belajar dengan giat dan semangat lagi.

2. Sugesti

Merupakan pengaruh kepada pihak lain untuk mengikuti dan melaksanakan


apa yang diinginkan karena rasa percaya. Pemberi sugesti biasanya kalangan yang
berpengaruh, dipercaya, dan berwibawa, entah karena jabatan, kepintaran, dan
kemampuan lainnya. Misalnya, sugesti orang tua kepada anaknya agar tetap yakin
bisa berhasil dalam ujian nasional.

Contohnya :
Dulu, sosok Soekarno telah berhasil mempengaruhi atau mensugestikan orang
banyak terhadap pandangan-pandangannya yang membangkitkan semangat
perjuangan bangsa Indonesia.

3. Simpati

Merupakan perilaku peduli kepada pihak lain karena kesukaan ataupun


kedukaan yang dialami pihak lain tersebut. Simpati menunjukan sikap perhatian
dan menghargai sesama, misalnya banyak orang tergerak untuk mengumpulkan
sumbangan dalam rangka membantu para korban banjir. Simpati. Ini merupakan
suatu proses dimana seseorang tertarik dengan orang lain, sehingga ia ingin
mengertikan pihak lain untuk dapat semakin memahaminya.

Contohnya :

i4
Era digital sekarang, seperti di media sosial, kita bisa melihat bagaimana
simpati ini muncul dengan hanya menyebarkannya, misalnya ada kasus
perampokan atau pembegalan atau pencurian motor, maka seketika kita akan
membagikan postingan tersebut di media sosial kita sebagai bentuk simpati kita

4. Empati

Adalah perilaku ikut merasakan dan terlibat dengan apa yang dirasakan atau
dialami pihak lain. Rasa empati ditunjukan dengan sikap mau berbagai dalam
kesukaan dan kedukaan. Misalnya, sejumlah relawan tinggal bersama para korban
bencana alam untuk bersama-sama membangun desa yang porak poranda.

Contohnya :
Kejadian tsunami yang pernah terjadi di Indonesia, bahkan tidak hanya
masyarakat Indonesia saja yang merasakan kehilangan, kesedihan, duka
mendalam, dan lainnya.

5. Imitasi

Merupakan perilaku meniru pihak lain, baik dari tingkah laku, penampilan,
maupun gaya hidup. Kalangan yang ditiru disebut idola, entah dibidang musik,
film, fashion, bahkan politik. Misalnya, kalangan remaja berpenampilan persis
boy band pujaannya terutama dalam hal berpakaian dan hobi.

Contohnya :
Imitasi positif misalnya, pelajar yang menirukan sikap dan tindakan seorang
guru yang selalu datang tepat waktu, sikap yang sopan, dan lainnya.

6. Identifikasi

Merupakan perilaku menjadikan diri sama atau serupa dengan pihak lain yang
ditiru. Identifikasi merupakan tindak lanjut dari proses imitasi, namun imitasi
masih dalam batas tertentu. Faktor interaksi sosial yang terakhir ini bersifat

i5
menyeluruh, dimana contohnya dalam mengidolakan seseorang dengan cara
hidupnya sehari-hari sudah menyerupai idola pujaannya mulai dari gaya bicara
dan perilaku lainnya.

Contohnya :
Misalnya penggemar K-Pop Grup BTS, Blackpink, dan sejenisnya, yang
sangat mengidolakan artis K-Pop tersebut maka akan merubah penampilan, gaya
fashion, rambut, dan hal-hal lainnya.

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :

1. Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dan individu


lain,individu satu dapat mempengaruhi individu lain atau
sebaliknya,jadi terdapat hubungan yang saling timbal balik (Walgito
dalam Sunaryo,2002).
2. Hubungan atau interaksi sosial terbentuk karena manusia memiliki
kebutuhan-kebutuhan tersebut,manusia tidak bisa melakukannya
sendiri.karena itu mereka membutuhkan orang lain.dalam proses
pemenuhan kebutuhan itu dengan orang lain,disinilah asal mula
interaksi sosial.

i6
3.2 Saran

Dalam kehidupan manusia di dunia ini tidak akan lepas dari kehidupan
masyarakat, maka kita sebagai manusia yang hidup bermasyarakan harus
menyadari bahwa kita hidup tidak mungkin sendirian.

Untuk itu marilah kita menjadi warga masyarakat yang baik dengan berinteraksi
antar individu dengan individu lain, antar individu dengan kelompok, bahkan
kelompok dengan kelompok agar terjalin persatuan dan kesatuan dalam kehidupan
masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/25/200000969/faktor-
berlangsungnya-proses-interaksi-sosial
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/apa-saja-faktor-yang-mempengaruhi-
interaksi-sosial-11840/
https://www.sosiologi.info/2020/11/ada-10-faktor-yang-mempengaruhi-interaksi-
sosial-dan-contohnya.html

i7

Anda mungkin juga menyukai