Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan
makalah yang berjudul Interaksi di Sekolah.
Makalah ini membahas tentang Bola Kecil (Tenis meja, kasti, bulu tangkis,
sofball) Makalah ini juga dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
Interaksi di Sekolah.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis
harapkan demi kesempurnaan Makalah ini. Akhir kata, semoga Makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Amin...……

Bondowoso, September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN................................................................................. 1
Latar Belakang.................................................................................................... 1
Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
Tujuan................................................................................................................. 1

BAB II : PEMBAHASAN.................................................................................. 2
Pengertian Interaksi Sosial.................................................................................. 2
Ciri-ciri Interaksi Sosial...................................................................................... 2
Syarat-syarat Interaksi Sosial ............................................................................. 2
Faktor-faktor Interaksi Sosial.............................................................................. 3
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosiaal......................................................................... 5
Macam-macam Interaksi Sosial ......................................................................... 8

BAB III : PENUTUP.......................................................................................... 9


Kesimpulan ........................................................................................................ 9
Kritik dan Saran.................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara garis besar kemampuan siswa dalam berinteraksi sosial dapat
dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu siswa yang dapat dikategorikan
sebagai siswa yang bisa berinteraksi sosial dengan baik atau pandai bergaul dan
sebaliknya yaitu siswa yang mengalami kesulitan bergaul atau individu yang tidak
bisa berinteraksi sosial dengan baik. Siswa yang bisa berinteraksi sosial dengan
baik biasanya dapat mengatasi berbagai persoalan di dalam pergaulan. Mereka
tidak mengalami kesulitan untuk menjalani hubungan dengan teman baru,
berkomunikasi secara efektif dengan orang lain, terlibat dalam pembicaraan yang
menyenangkan, dan dapat mengakhiri pembicaraan tanpa mengecewakan atau
menyakiti orang lain. Dalam pertemuan formal, mereka dapat mengemukakan
pendapat, memberi penghargaan atau dukungan terhadap pendapat orang lain, dan
mereka dapat juga mengemukakan kritik tanpa menyakiti orang lain. Sebaliknya,
siswa yang tidak bisa berinteraksi sosial dengan baik merasa kesulitan untuk
memulai berbicara, terutama dengan orang-orang yang belum dikenal, mereka
merasa canggung dan tidak dapat terlibat dalam pembicaraan yang
menyenangkan. Dalam hubungan formal, mereka kurang atau bahkan tidak berani
mengemukakan pendapat, pujian, keluhan dan sebagainya.

B. Perumusan Masalah
Apakah ada hubungannya interaksi sosial siswa di sekolah ?

C. Tujuan
Dapat mengetahui interaksi apa saja yang terjadi di sekolah.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Interaksi Sosial


Interaksi sosial adalah hubungan dinamis yang mempertemukan orang
dengan orang, kelompok dengan kelompok maupun orang dengan kelompok
manusia. Bentuk interaksi tidak hanya berbentuk kerja sama. Tetapi bisa juga
berbentuk tindakan persaingan, pertikaian, dan sejenisnya.

B.     Ciri-ciri Interaksi Sosial


Interaksi sosial mempunyai ciri sebagai berikut :
 Ada pelaku dengan jumlah lebih dari satu orang.
 Ada komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol – simbol.
 Ada dimensi waktu (masa lampau, masa kini dan masa mendatang) yang
menentukan sifat aksi yang sedang berlangsung.
 Ada tujuan – tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut
dengan yang diperkirakan oleh pengamat.

C.     Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial


            Dalam proses sosial, baru dapat dikatakan terjadi Interaksi sosial apabila
telah memenuhi persyaratan sebagai aspek kehidupan bersama. Yaitu
adanya Kontak Sosial dan Komunikasi Sosial.
1. Kontak Sosial
Istilah kontak berasal dari bahasa Latin, yaitu crun atau con, yang berarti
‘bersama-sama’ dan tangere yang berarti ‘menyentuh’. Secara harfiah, kontak
berarti ‘bersama-sama menyentuh’.Dalam ilmu Sosiologi, kontak tidak selalu
dengan sentuhan fisik, tapi juga dapat mengadakan hubungan dengan pihak
lain tanpa sentuhan fisik.
Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk.
Ø    Antar individu dengan individu

2
Pengarahan mengenai pengaplikasian komputer dari seorang guru kepada
muridnya

Ø    antar individu dengan kelompok

Seorang guru yang melakukan observasi diluar ruang kelas bersama murid-
muridnya.
Ø    antar kelompok dengan kelompok

Kegiatan ekstrakurikuler sekolah yang dihadiri seluruh siswa siswi dan para
guru.

2. Komunikasi Sosial
Komunikasi sosial adalah syarat pokok lain daripada proses sosial.
Merupakan suatu pengertian persamaan pandangan antara orang-orang yang
berinteraksi pada sesuatu atau merupakan proses saling memberikan tafsiran
perilaku dari pihak lain.
Komunikasi hampir sama dengan kontak. Namun, adanya kontak belum tentu
komunikasi telah terjadi. Komunikasi menuntut adanya pemahaman makna
atas suatu pesan dan tujuan bersama antara masing-masing pihak.

D.     Faktor-faktor Interaksi Sosial


1.      Imitasi
Suatu proses belajar dengan cara meniru atau mengikuti perilaku orang lain.
Dalam interaksi, imitasi dapat bersifat positif, artinya dapat mendorong seseorang
untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai- nilai yang berlaku. Namun, imitasi dapat

3
berpengaruh sebaliknya. Apabila yang dicontohkan itu adalah perilaku yang
menyimpang. Bahkan dapat melemahkan dan mematikan kreativitas seseorang.
Contoh : seorang siswa meniru cara belajar temannya.
2.      Identifikasi
Kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan
pihak lain. Faktor ini lebih mendalam dari Imitasi, karena dengan faktor ini,
seseorang mencoba menempatkan diri dalam keadaan orang lain. Atau
‘mengidentikan’ dirinya dengan orang lain, bahkan menerima nilai-nilai dan
kepercayaan yang di anut orang lain menjadi kepercayaan dan nilainya sendiri.
Contohnya : seorang siswa meniru cara jalan, bicara, berpakaian, dan
kebiasaan gurunya, karena ia ingin menjadi seperti gurunya.
3.      Sugesti
Cara pemberian suatu pandangan atau pengaruh oleh seseorang kepada orang lain
dengan cara tertentu sehingga orang tersebut mengikuti pandangan atau pengaruh
tersebut tanpa berpikir panjang.
Contohnya : kepala sekolah memberikan perintah dan menetapkan kebijakan
di sekolah, sehingga siswa siswi dan para guru tidak dapat membantah dan
langsung mengikuti dan mematuhi aturan yanng telah dibuat tersebut.
4.      Motivasi
Rangsangan pengaruh stimulus yang di berikan antar unsur sekolah, sehingga orang
yang diberikan motivasi akan melaksanakan atau menuruti apa yang dimotivasikan
secara kritis, rasional dan penuh rasa tanggung jawab.
Contohnya :  seorang guru sejarah yang memberikan motivasi berupa lisan dan
menyakini murid-murid betapa pentingnya belajar dan meraih peringkat satu.
5.      Simpati
Perasaan tertarik yang timbul dalam diri seseorang dan membuatnya merasa seolah-
olah berada dalam keadaan orang lain.
Contonya : seluruh teman sekelas ikut bersedih karena salah seorang teman
mereka harus menjadi yatim.
6.      Empati
Hampir mirip dengan simpati, akan tetapi tidak hanya semata-mata perasaan kejiwaan
saja. Tapi dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat intens.
Contohnya : seorang siswa yang tidak dapat membayar uang sekolah, kemudian
timbul inisiatif teman sekelas untuk mengumpulkan dana guna membantu siswa
tersebut.

4
E.      Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
            Secara mendasar, ada empat macam bentuk Interaksi Sosial yang ada dalam
masyarakat.
 Kerja Sama (cooperation)
 Persaingan (compotition)
 Akomodasi (accomodation)
 Pertentangan (conflict)
Berikut ini akan dijelaskan pengertian, contoh dan apa saja yang terkait
mengenai bentuk interaksi yang terjadi di sekolah.

 Kerja Sama (cooperation)
Kerja sama adalah Suatu bentuk proses sosial dimana didalamnya terdapat
aktivitas tertentu yang ditunjukan untuk mencapai tujuan bersama dengan saling
membantu dan saling memahami terhadap aktivitas masing-masing.
Menurut Charles Hurton Cooley, kerja sama timbul apabila orang menyadari
bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang
bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri
untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut melalui kerja sama, kesadaran
akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan
fakta-fakta yang penting dalam kerja sama yang berguna.
Sehubung dengan pelaksanaan kerja sama, menurut Soekanto ada tiga bentuk
kerja sama. Yaitu :
 Bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan
jasa-jasa antara dua organisasi atau individu.
 Cooptation, yaitu suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan
atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi, sebagai salah satu cara untuk
menghindari terjadinya keguncangan dalam stabilitas organisasi yang
bersangkutan.
 Coalition, yaitu kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai
tujuan yang sama. Coalition (koalisi) dapat menghasilkan keadaan yang tidak
stabil untuk sementara waktu, oleh karena dua organisasi atau lebih tersebut
kemungkinan mempunyai struktur yanng berbeda-beda satu dengan yang lainnya.

Contoh yang sederhana dan sering terjadi di sekolah ialah semua individu
atau siswa siswi antusias dalam menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan
oleh gurunya.

5
 Persaingan (compotition)
Persaingan merupakan suatu usaha dari seseorang untuk mencapai sesuatu yang
lebih daripada yang lainnya.
Persaingan biasanya bersifat individu, apabila hasil dari persaingan ini dianggap
cukup untuk memenuhi kepentingan pribadi. Persaingan merupakan suatu usaha dari
seseorang untuk mencapai sesuatu yang lebih daripada yang lainnya.
Persaingan biasanya bersifat individu, apabila hasil dari persaingan ini dianggap
cukup untuk memenuhi kepentingan pribadi.
Contoh sederhana dari persaingan di lingkungan sekolah ialah seorang siswa yang
bersaing dengan siswa lain untuk mendapatkan nilai yang bagus dalam ujian bahasa
Arab.

 Akomodasi (accomodation)
Akomodasi adalah suatu proses yang dijalankan untuk menghindari suatu
pertentangan dalam interaksi antara perorangan maupun kelompok dengan tujuan
tercapai sebuah keadaan yang stabil, baik dan kondusif tanpa menghancurkan salah
satu pihak, sehingga kepribadian masing-masing pihak tetap terpelihara.
Akomodasi dilakukan dengan tujuan untuk:
1. Mengurangi pertentangn akibat perbedaan paham.
2. Mencegah meluasnya pertentangan untuk sementara waktu.
3. Mewujudkan kerja sama antara kelompok yang hidup terpisah.
Berikut ini adalah bentuk akomodasi:
1. Coercion yaitu suatu bentuk akomodasi yang dapat terjadi karena adanya
pemaksaan kehendak pihak tertentu kepada pihak lain yang lebih lemah.
2. Kompromi yaitu suatu bentuk akomodasi dimana pihak yang berselisih saling
mengurangi tuntutan supaya menemukan sebuah penyelesaian, serta seluruh pihak
bersedia untuk memahami dan merasakan keadaan pihak yang lain.
3. Arbitrasi yaitu suatu bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat dalam
perselisihan tidak dapat mencapai kompromi sendiri. Untuk itu, akan diundang
pihak ketiga yang tidak memihak/ netral untuk mengusahakan penyelesaian
pertentangan tersebut. Pihak ketiga disini dapat pula ditunjuk atau dilaksanakan
oleh sebuah badan yang mempunyai wewenang.
4. Mediasi yaitu bentuk akomodasi yang mirip dengan arbitrasi. Tetapi, pihak ke-3
yang bertindak sebagai penengah dan tidak berwenang untuk memberi keputusan
penyelesaian terhadap pertikaian pada kedua belah pihak.

6
5. Konsiliasi yaitu suatu bentuk akomodasi untuk mempertemukan keinginan-
keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan
bersama.
6. Toleransi yaitu suatu bentuk akomodasi tanpa adanya kesepakatan yang resmi.
Biasanya terjadi karena adanya keinginan-keinginan untuk sebisa mungkin
menghindarkan diri dari pertikaian yang dapat merugikan diantara kedua belah
pihak.
7. Stalemate yaitu suatu bentuk akomodasi pada saat kelompok yang terlibat
pertentangan mempunyai kekuatan seimbang.
8. Ajudikasi yaitu penyelesaian sengketa atau permasalahan melalui jalur hukum
atau pengadilan.
Contoh akomodasi yang terjadi di sekolah adalah perbedaan pendapat yang terjadi di
dalam kelas kemudian mereka melakukan musyawarah untuk menentukan pendapat
mana yanng akan dipilih, dengan tujuan mengurangi pertentangan akibat perbedaan
paham dan mencegah meluasnya pertentangan.

 Pertentangan (conflict)
Pertentangan adalah bentuk persaingan yang berkembang ke arah negatif, artinya
karena di satu pihak bermaksud untuk mencelakakan atau paling tidak  berusaha
untuk menyingkirkan pihak lainnya.
Sebab terjadinya konflik, antara lain sebagai berikut :
 Perbedaan antara orang perorang. Perbedaan pendirian dan perasaan mungkin
menyebabkan bentrokan antara orang perorang.
 Perbedaan kebudayaan. Tergantung pula dari pola-poola kebudayaan yang
menjadi latar belakang pembentukan serta perkembangan kepribadian tersebut.
 Bentrokan antara kepentingan-kepentingan.  Bentrok antara kepentingan perorang
maupun kelompok manusia merupakan sumber lain dari pertentangan.
 Perubahan-perubahan sosial. Dalam masyarakat perubahan sosial yang cepat
unntuk sementara waktu mengubah nilai-nilai dalam masyarakat tadi dan
menyebabkan terjadinya golongan-golongan yang berbeda pendiriannya
mengenai reorganisasi dari sistem nilai-nilai yang sebagai akibat  perubahan-
perubahan sosial menyebabkan suatu disorganisasi dalam masyarakat.
Akibat terjadinya konflik, antara lain sebagai berikut :
 Bertambahnya solidaritas dari in-group.
 Apabila terjadinya pertentangan, maka kemungkinan akan goyah dan retaknya
persatuan kelompok tersebut.
 Perubahan daripada kpribadian orang perorang.

7
 Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban jiwa.
 Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak.

F.  Dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi social
 Proses Asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang dapat meningkatkan
hubungan solidaritas antar individu.
 Proses Disosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang dapat merenggangkan
hubungan solidaritas antar individu.

8
BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Interaksi sosial adalah hubungan dinamis yang mempertemukan orang dengan
orang, kelompok dengan kelompok maupun orang dengan kelompok manusia. Dalam
proses sosial, baru dapat dikatakan terjadi Interaksi sosial apabila telah memenuhi
persyaratan sebagai aspek kehidupan bersama. Yaitu adanya Kontak
Sosial dan Komunikasi Sosial
Faktor-faktor interaksi sosial berupa imitasi, sugesti, identifikasi, motivasi,
simpati dan empati. Secara mendasar, ada empat macam bentuk Interaksi Sosial yang
ada dalam masyarakat.Yaitu Kerjasama  (cooperation),  Persaingan  (compotition), 
Akomodasi  (accomodation) dan Pertentangan (conflict).
Dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi social.
Yaitu proses Asosiatif dan proses Disosiatif.

B.     Kritik dan Saran


Seperti yang saya sendiri dan teman-teman ketahui bahwa Makalah ini jauh dari
kata sempurna. Maka demi kesempurnaan makalah ini saya harapkan teman-teman
dan dosen pembimbing dapat memberikan masukan berupa kritik dan saran.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://fhatur-rachman-berbagi-ilmu.blogspot.com/2015/02/hubungan-interaksi-sosial-di-
sekolah.html

10

Anda mungkin juga menyukai