DOSEN PENGAMPU
Jefri kurniawan, M. Pd
SOSIOLOGI PENDIDIKAN
DISUSUN OLEH:
• Rosita
• M Hafiizh Burhanuddin
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmatnya
kami dapat menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah SOSIOLOGI PENDIDIKAN yang
berjudul,,KELOMPOK DAN ORGANISASI,,yang dibimbing oleh : jefri kurniawan, M. Pd
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua
Tim Penyusun
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................ ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 4
1.3 Tujuan................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian hubungan interpeersonal...................................................... 6
2.2 Model-model hubungan interpersonal................................................... 7
2.3 Kepanitian............................................................................................. 9
2.4 teori organisasi..................................................................................... 24
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
. Hubungan interpersonal adalah hubungan yang terdiri dari dua orang atau lebih
yang saling tergantung satu sama lain dan menggunakan pola interaksi yang konsisten.
Sedangkan menurut Enjang, hubungan interpersonal adalah komunikasi antar orang
secara tatap muka, yang memungkinkan setiap peserta menangkap langsung baik
secara verbal maupun secara tatap muka, interaksi verbal. Sedangakan menurut para
ahli sebagai berikut :
Untuk lebih mengerti tentang apa yang dimaksud hubungan interpersonal dan
bagaimana bentuk model-model hubungam interpersonal akan dibahas didalam
makalh ini
B. Rumusan Masalah
4
C. TUJUAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
Hubungan interpersonal adalah hubungan yang terdiri dari dua orang atau lebih yang
saling tergantung satu sama lain dan menggunakan pola interaksi yang konsisten.
Sedangkan menurut Enjang, hubungan interpersonal adalah komunikasi antar orang secara
tatap muka, yang memungkinkan setiap peserta menangkap langsung baik secara verbal
maupun secara tatap muka, interaksi verbal. Sedangakan menurut para ahli sebagai berikut
:
Menurut Baron dan Byrne (2006) menjelaskan bahwa Interpersonal attraction adalah
penilaian seorang terhadap sikap orang lain. Di mana penilaian ini dapat diekspresikan
melalui sesuatu dimensi, dari strong liking sampai dengan strong dislike.Jadi, ketika kita
berkenalan dengan orang lain, kita sebenarnya sudah melakukan penilaian terhadap orang
tersebut. Apakah orang tersebut cukup sesuai untuk menjadi teman kita atau orang
tersebut ternyata kurang sesuai, sehingga kita lebih memilih untuk tidak melakukan
interaksi sama sekali. Oleh karena itu dalam konteks penilaian ini adalah dalam
melakukan hubungan interpersonal
Jadi yang dimaksud dengan hubungan interpersonal adalah hubungan diluar diri, yaitu
dengan lingkungan sekitar. Hubungan interpersonal bukan sekedar menyampaikan isi,
tapi menentukan kadar hubungan antar individu.
Berdasarkan teori dari Coleman dan Hammen, ada empat teori atau model hubungan
interpersonal, yaitu:
b) Model Peranan
Asumsi teori ini mengatakan bahwa hubungan interpersonal akan berjalan harmonis
mencapai kadar hubungan yang baik ditandai dengan adanya kebersamaan, apabila
setiap individu bertindak sesuai dengan ekspektasi peranan, tuntutan peranan, dan
terhindar dari konflik peranan, artinya hubungan interpersonal berjalan baik apabila
masing-masing individu dapat memainkan peranan sebagaimana yang diharapkan.
Tuntutan peranan adalah desakan keadaan yang memaksa individu memainkan
peranan tertentu meskipun tidak menginginkannya. Ekspektasi peranan mengacu
pada kewajiban,tugas, dan hal yang berkaitan dengan posisi tertentu dalam
kelompok. Tuntutan peranan adalah desakan sosial yang memaksa individu untuk
memenuhi peranan yang telah dibebankan padanya.
c) Model Permainan
Model ini berasal dari psikiater Eric Barne dalam buku Games People Play, dalam
model ini orang-orang berhubungan dalam bermacam-macam permainan, mendasari
permainan ini adalah tiga bagian kepribadian manusia yaitu orangtua, anak, dan orang
dewasa. Dalam hubungan interpersonal kita menampilkan salah satu aspek
kepribadian tersebut, dan orang lain membalasnya dengan salah satu aspek tersebut
juga. Anak-anak itu manja, tidak mengerti tanggungjawab, dan jika permintaannya
tidak segera dipenuhi ia akan menangis meraung-raung, ngambek, cuek kepada semua
orang yang tidak memenuhi kemauannya. Sedangkan oang dewasa lugas dan sadar
akan tanggungjawabnya, sadar akibat dan sadar resiko. Adapun orangtua, ia selalu
memaklumi kesalahan orang lain dan menyayangi mereka, lebih sabar dan bijaksana.
7
Hubungan interpersonal dalam masyarakat juga ditentukan oleh bagaimana
kesesuaian orang dewasa dan orangtua dengan sikap atau perilaku yang semestinya
ditunjukkan sesuai dengan kodratnya
d) Model interaksional
Panitia Kegiatan adalah institusi ad-hoc yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan
Organisasi dalam upaya melaksanakan suatu program kerja dan bertanggungjawab kepada
seluruh pengurus Organisasi.
Panitia Pengarah
Panitia Pengarah memiliki tugas dan kewenangan dalam hal-hal berkaitan dengan
substansi dan materi pokok kegiatan. Adapun pembagian tugas untuk masing-masing
personalia Panitia Pengarah adalah sebagai berikut:
9
Melaksanakan atau mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas tertentu
sesuai dengan pembidangan tugas yang ditentukan;
10
c) Anggota Panitia Pengarah memiliki tugas:
Melaksanakan tugas yang berkaitan dengan kerja Panitia Pengarah;
Menyelesaikan segala sesuatu mengenai tugas yang diemban oleh masing-
masing anggota;
Merumuskan materi pokok kegiatan sesuai dengan pembidangan kerja
masing-masing personal;
Melaksanakan atau mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas tertentu
sesuai dengan pembidangan tugas yang ditentukan;
Panitia Pelaksana
Panitia Pelaksana memiliki tugas dan kewenangan dalam hal-hal berkaitan dengan
teknis operasional yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan. Adapun pembagian tugas
untuk masing-masing personalia adalah sebagai berikut:
11
Melaksanakan atau mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas tertentu
sesuai dengan pembidangan tugas yang ditentukan;Melaksanakan tugas-tugas
lain yang ditentukan oleh Ketua Panitia.
c) Sekretaris memiliki tugas:
Membantu Ketua dan Wakil Ketua Panitia dalam melaksanakan tugasnya;
Menyelesaikan segala sesuatu mengenai administrasi kegiatan;
Memimpin dan bertanggungjawab atas kesekretariatan kegiatan;
Melaksanakan atau mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas tertentu
sesuai dengan pembidangan tugas yang ditentukan.
d) Wakil Sekretaris memiliki tugas:
Mewakili Sekretaris apabila Sekretaris berhalangan sesuai dengan
kebijaksanaan yang ditentukan;
Membantu Sekretaris dalam melaksanakan tugasnya;
Melaksanakan atau mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas tertentu
sesuai dengan pembidangan tugas yang ditentukan;
Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditentukan oleh Sekretaris.
e) Bendahara memiliki tugas:
Membantu Ketua dan Wakil Ketua Panitia dalam melaksanakan tugasnya;
Memupuk dan mengembangkan sumber-sumber dana dan sarana-sarana
lainnya untuk menunjang pelaksanaan kegiatan, sesuai dengan kebijaksanaan
dan petunjuk pelaksanaan yang digariskan oleh Ketua Panitia;
Mengadakan usaha-usaha lainnya yang sah untuk mengumpulkan dana yang
dikoordinasikan bersama Sekretaris sesuai dengan petunjuk pelaksanaan yang
digariskan oleh Ketua Panitia;
Menyusun rencana anggaran belanja dan pengelolaan dana;
Mengawasi pemasukan dan penggunaan dana;Membuat pembukuan tentang
segala sesuatu yang menyangkut pendanaan;
Melaksanakan pelaksanaan tugas-tugas lain sesuai dengan pembidangan tugas
yang ditentukan.
f) Wakil Bendahara memiliki tugas:
Mewakili bendahara apabila Bendahara berhalangan;
Membantu Bendahara dalam melaksanakan tugasnya;
12
Melaksanakan tugas-tugas tertentu sesuai dengan pembidangan tugas yang
ditentukan;
Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditentukan oleh bendahara
g) Bidang-Bidang memiliki tugas umum:
Mengikuti perkembangan keadaan di bidangnya masing-masing secara terus
menerus;
Menyusun rencana kebijaksanaan dan rencana kegiatan di bidangnya masing-
masing;
Melaksanakan rencana kegiatan bidangnya masing-masing;
Mengadakan koordinasi, komunikasi, dan kerjasama dengan bidang-bidang
yang bersangkutan dengan pelaksanaan tugasnya;
Dalam melaksanakan tugasnya melakukan konsultasi dan koordinasi dengan
bidang-bidang di lingkungan kepanitiaan;
Memberikan pertimbangan dan saran-saran kepada Ketua Panitia tentang
langkah-langkah yang perlu diambil bidangnya masing-masing.
Tugas Bidang-bidang
13
b) Bagian Kesekretariatan
Mengatur dan mempersiapkan pengadaan dan pengurusan kesekretariatan
berikut sarana pendukungnya;
Menyusun/ membuat dan mengurus persuratan serta pengarsipannya dalam
upaya tertib administrasi;
Mengkomunikasikan dan menginformasikan kegiatan kepada pihak yang
berkepentingan
Mengatur dan mempersiapkan rapat kepanitiaan dan distribusi surat
undangannya;
Mengatur dan mempersiapkan pendaftaran peserta berikut sarana
pendukungnya;
Membuat dokumentasi jalannya kepanitiaan secara keseluruhan dan mengatur
tertib administrasi;
Mengatur dan mempersiapkan pendaftaran peserta berikut sarana
pendukungnya;
Mengurus surat-surat perizinan;
Mengirimkan surat-surat tembusannya ke pihak-pihak terkait;
Melakukan tugas-tugas yang ditugaskan oleh Ketua Panitia;
Melaporkan hasil-hasil kegiatan kepada Ketua Panitia.
c) Bagian Acara
Mengatur dan mempersiapkan penataan seluruh acara yang berkaitan dengan
kegiatan;
Membuat dokumentasi jalannya acara secara keseluruhan dan mengatur tertib
dokumentasi.
Membuat laporan dokumentasi;
Mengatur dan mempersiapkan sarana-sarana yang berkaitan dengan acara;
Melakukan tugas-tugas yang ditugaskan oleh Ketua Panitia;
Melaporkan hasil-hasil kegiatan kepada Ketua
d) Bagian Keamanan
Mengatur dan mempersiapkan penataan seluruh kegiatan yang berkaitan
dengan keamanan kegiatan;
Mengatur dan mempersiapkan sarana-sarana yang berkaitan dengan keamanan
kegiatan;
14
Melakukan koordinasi kegiatan pengamanan yang berkaitan dengan Kegiatan;
Menghimpun potensi tenaga pelaksana pengaman kegiatan;
Menjalin kerjasama dengan instansi terkait;
Melakukan tugas-tugas yang ditugaskan oleh Ketua Panitia;
Melaporkan hasil-hasil kegiatan kepada Ketua Panitia.
e) Bagian Transportasi/ Akomodasi
Menyediakan dan menyiapkan sarana transportasi.
Mengatur transportasi pihak-pihak di luar panitia seperti pembicara
Mengadakan hubungan dalam hal peminjaman/ penyewaan alat transportasi.
Melakukan penataan atas fasilitas kegiatan;
Melakukan tugas-tugas yang ditugaskan oleh Ketua Panitia;
Melaporkan hasil-hasil kegiatan kepada Ketua Panitia.
f) Bagian Perlengkapan
Merencanakan dan mendata peralatan perlengkapan kegiatan yang dibutuhkan
serta mengupayakan pengadaannya dengan sebelumnya mengadakan
koordinasi dengan bidang lain terkait yang membutuhkan perlengkapan
sarana;
Mengadakan hubungan dalam hal peminjaman/ penyewaan peralatan;
Bertanggung jawab atas pemeliharaan/ perawatan dan pengembalian peralatan
perlengkapan kegiatan;
Mengadakan dan mendistribusikan perlengkapan kegiatan;
Melakukan tugas-tugas yang ditugaskan oleh Ketua Panitia;
Melaporkan hasil-hasil kegiatan kepada Ketua Panitia.
15
Hak dan Kewajiban Panitia
Berbicara dan mengeluarkan pendapat serta memberikan usul atau saran baik secara
lisan maupun tulisan.
Menggunakan fasilitas kepanitiaan sesuai prosedur yang berlaku
2) Koordinasi fungsional
Koordinasi fungsional diartikan sebagai koordinasi yang dilakukan antar bagian
dalam kepanitiaan dan lembaga di luar kepanitiaan di dalam lingkup tugas yang saling
berkaitan menurut azas fungsionalisasi dikoordinasikan melalui Organisas
a) Pembuatan proposal
16
b) Pembuatan Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan
c) Perangkat pelaksana
17
Perencanaan waktu kerja ini sangat penting dan prinsipil dalam melakukan manajemen
organisasi kegiatan. Penggunaan waktu dalam kegiatan haruslah efektif, dan setiap
perencanaan harus memiliki target waktu dan target kerja yang jelas. Ini berguna untuk
proses pengawasan dan pengendalian dalam rangka mendisiplinkan pelaksana kegiatan, dan
juga sebagai alat indikator untuk melakukan evaluasi. Mengulur waktu tanpa alasan
yang jelas, serta pengerjaan yang sifatnya terburu-buru, merupakan wujud dari ketidak
disiplinan dan rasa kurang bertanggungjawab dari seorang pelaksana kegiatan. Harus
disadari bahwa, jika ada salah satu dari komponen kegiatan yang tidak berjalan sesuai
rencana, jelas ini akan mempengaruhi kegiatan Pelaksanaan kegiatan ini merupakan bagian
terpenting, karena melalui kegiatan inilah terciptanya apa-apa yang diharapkan dan
direncanakan dalam mencapai tujuan akhir.
Setiap panitia harus mempunyai catatan kegiatan sendiri yang berkaitan dengan tugasnya
masing-masing. Pengawasan dan pengendalian harus senantiasa terus dilakukan agar tidak
terjadi penyimpangan-penyimpangan dari perencanaan semula. Koordinasi dan kerja
sama antara tim yang ada harus selalu dibina; suatu tim dapat ditentukan kapan harus siap
untuk membantu tim yang lain.
Acara selesai bukan berarti kegiatan telah berakhir. Biasanya, panitia banyak
yang langsung menghilang setelah acara selesai. Padahal, sebetulnya masih ada hal-
18
hal yang belum selesai yang perlu dibereskan dan ditertibkan. Bilamana ini tak
terselesaikan, dampaknya bisa merusak citra panitia berikut organisasinya, dan juga
nilai dari hasil kegiatan yang dicapai. Walaupun hasilnya baik dan tujuannya
tercapai, nilainya akan jadi berkurang akibat penyelesaian akhir kegiatan yang tidak
tuntas.
Hal yang perlu ditekankan dalam penyelesaian akhir kegiatan ini adalah
jangan sampai ada satu pihak pun, terutama pihak luar yang kecewa atau tidak puas
terhadap penyelesaian akhir kegiatan ini. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal
dibawah ini:
Persoalan administrasi dan keuangan harus tuntas, jangan sampai ada yang
terlewat.
Sisa-sisa atribut kegiatan dikumpulkan dan dibereskan kembali.
Fasilitas sarana dan prasarana, termasuk logistik yang digunakan harus
dikembalikan ke tempat semula dalam keadaan semula dengan pengecekan
terlebih dahulu bila terjadi kerusakan pada saat digunakan.
Membuat ucapan terima kasih berupa surat atau kenang-kenangan kepada
pihak luar yang telah membantu sebagai upaya membina hubungan yang baik
dalam jangka panjang.
Memastikan bahwa setelah acara berakhir, tidak ada satu pun dari perangkat
dan partisipan pelaksana seperti panitia atau pun peserta, mengalami hal-hal
yang tidak dikehendaki seperti gangguan fisik atau pun jasmani sebagai akibat
langsung dari pelaksanaan kegiatan pada saat kegiatan tengah berlangsung.
Membuat laporan akhir kerja per seksi dan laporan pertanggung jawaban
secara keseluruhan.
g) Evaluasi Kegiatan
19
Hasil evaluasi ini berguna untuk menilai kekuatan dan kemampuan organisasi
dalam melaksanakan suatu kegiatan, yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan-bahan
pertimbangan untuk kegiatan berikutnya baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis.
Hasil suatu evaluasi harus memberikan umpan balik untuk dua maksud dibawah ini,
yaitu:
Laporan kegiatan disusun oleh Panitia sebagai salah satu kewajiban kepanitiaan yang
harus dibuat selambat-lambatnya 15 hari setelah pelaksanaan kegiatan.
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan antar orang dengan oranglain guna
untuk mengejar/mencapai suatu tujuan. Untuk lebih mengetahui tentang defenisi-defenisi
organisasi maka menurut para ahli sebagai berikut :
Dari pengertian organisasi sebagaimana telah diuraikan di atas, pada dasarnya memiliki
4 (empat) unsur pokok (Nawawi, 2008) yaitu :
1) Manusia. Unsur ini dari segi jumlah terdiri dari dua orang atau lebih.
2) Filsafat. Manusia yang menghimpun diri dalam organisasi, dengan hakekat
kemanusiaannya, menjalani kehidupan bersama berdasarkan filsafat yang sama,
sehingga memungkinkan terwujudnya kerjasama.
3) Proses. Organisasi sebagai perwujudan interaksi antar manusia yang menghasilkan
kerjasama, tidak pernah berhenti selama manusia berhimpun didalamnya. Oleh
sebab itu kerjasama tersebut sebagai kegiatan yang berlangsung sebagai proses.
4) Tujuan. Organisasi didirikan manusia adalah karena kesamaan kepentingan, baik
dalam rangka mewujudkan hakekat kemanusiannya maupun secara berkelanjutan
untuk memenuhi kebutuhannya. Ini berarti bahwa dalam setiap organisasi selalu ada
atau beberapa orang yang bertanggung jawab untuk mengkoor-dinasikan sejumlah
orang yang bekerjasama tadi dengan segala aktivitasnya. Dalam banyak hal orang
yang bertanggung jawab tadi juga harus mengkoordinasikan aneka ragam kegiatan
sekumpulan orang yang lazimnya mempunyai kepentingan yang berbeda. Ketentuan
yang seharusnya disetujui bersama, sering tidak 23 diketahui oleh semuanya dan
malah mungkin terpaksa disetujui. Hal ini banyak terlihat hampir di semua
organisasi baik pemerintah maupun swasta. Dengan kata lain bahwa pengertian
21
organisasi akan semakin kompleks, strukturnya menjadi rumit, dan tingkat
formalitasnya menjadi besar dan semua itu akan mempengaruhi orang-orang yang
bekerjasama di dalam organisasi tersebut.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Hubungan intrpersonal yang baik adalah hubungan yang didalamnya terdapat
saling mempercayai, mempunyai rasa simpati dan empati yang tinggi, dapat
terbuka antar individu, dan sebagainya menurut kemampuan dalam hubungan
interpersonal.
Panitia sebagai pelaksana kegiatan memiliki tanggung jawab dalam
melaksanakan program atau kegiatannya. Bentuk tanggung jawab ini dapat
dicapai ketika segala unsur kepanitiaan dari ketua hingga anggotamemiliki
korelasi yang baik dan saling berkesinambungan. Korelasi yang baik ini, diharap
dapat menciptakan ide beserta implementasinya sesuai tujuan program atau
kegiatan yang dilaksanakan.
Semua organisasi memiliki kesamaan, yang berbeda hanyalah bidang
geraknya karena didasari oleh berbagai kepentingan manusia yang terhimpun di
dalamnya. Hasibuan,2006:6, mengemukakan bahwa organisasi dilihatdari
tujuannya dikenal dengan organisasi perusahaan (business organization) dan
organisasi social (public organization). Organisasi perusahaan bertujuan
mendapatkan laba dan prinsip kegiatannya ekonomi rasional. Organsasii social
bertujuan memberikan pelayanan sedang prinsip kegiatannya ialah pengabdian
social.
SARAN
Dengan adanya materi ini, pembaca dapat memahami bagaimana teori – teori
organisasi beserta implementasi dan pembagiannya. Oleh karena itu, pembaca
diharap dapat memahami materi dalam makalah ini agar dapat melaksanakan
22
kegiatan organisasi dengan baik. Kepanitiaan yang mengandung unsur baik
didalamnya akan menciptakan kegiatan yang baik pula
DAFTAR PUSTAKA
http://ochapsikologikelompok.blogspot.com/2010/10/jenishubunganinterpersonal.html.
http://psikologi.or.id/mycontents/uploads/2010/07/hubungan-interpersonal.pdf
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2011)
Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2002)
https://zeqjs.wordpress.com/buku-saku-follow-up-pkm-imsa-2015/manajemen-kepanitiaan/
23