Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PSIKOLOGI SOSIAL

“Konsep Daya Trik Interpersonal dalam Berperilaku”

DOSEN PENGAMPU:

Dr. Rezki Hariko, S.Pd., M.Pd., Kons

Kelompok 4

Anggota Kelompok:

CAHYANI PUTRI CANDRA 23006135

NAJWA AMELIA ILSANI 23006022

NASHWA DWI SABRINA 23006158

REISYA PUTRI FADILLAH 23006034

DEPARTEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

11 Maret 2024
KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu. Makalah ini disusun dengan tujuan memenuhi tugas kelompok
mata kuliah Psikologi Sosial dan tentunya untuk menambahkan wawasan khususnya
mengenai "KonsepDaya Tarik Interpersonal dalam Berperilaku".

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr.
Rezki Hariko, S.Pd., M.Pd., Kons. selaku dosen pembimbing mata kuliah Psikologi Sosial.
Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan membantu dalam
proses penyelesaian makalah ini.

Kritik dan saran dari pembaca sangat penus harapkan demi memperbaiki dan
memberikan kelancaran pembuatan makalah selanjutnya, mengingat makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan dan penulis masih dalam proses belajar. Penulis berharap semoga
makalah ini dapat berguna dan bermanfaat untuk semua orang.

Padang, 11 Maret 2024

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii
BAB I ................................................................................................................................1
PENDAHULUAN .............................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG .............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................1
C. TUJUAN PENULISAN ..........................................................................................1
BAB II ...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN ................................................................................................................2
A. Konsep Daya Tarik Interpersonal ............................................................................2
B. Prinsip Dasar Daya Tarik Interpersonal ...................................................................3
C. Jenis Jenis Daya Tarik Interpersonal ........................................................................5
D. Faktor Faktor Daya Tarik Interpersonal ...................................................................6
BAB III............................................................................................................................ 10
PENUTUP ....................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ...........................................................................................................10
B. Kritik dan saran ..................................................................................................... 10
DAFTAR REFERENSI ................................................................................................... 11
TABEL KONTRIBUSI ANGGOTA KELOMPOK ......................................................... 12
DOKUMENTASI DISKUSI ............................................................................................ 12
REFERENSI BACAAN ................................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Di kehidupan sehari – hari kita tidak dapat lepas dari dunia atau lingkungan
sosial yang sangat berperan bagi kehidupan kita yang akan datang. Untuk itu, kita
perlu memahami dan memiliki kemampuan tentang interaksi antar individu
(personal) serta memahami kejadian atau peristiwa di sekeliling kita agar kita
terbantu dalam hal beradaptasi di lingkungan sosial.

Mahluk sosial yang mempunyai kebutuhan untuk berhubungan dengan


orang lain di sebut manusia. Dan menjadi salah satu anggota suatu kelompok akan
membantu orang untuk bertahan hidup secara fisik maupun psikologis. Adanya
hubungan dengan orang lain, itu karena adanya kesukaan pada orang lain (daya
tarik interpersonal).
Daya tarik interpersonal adalah daya tarik berdasarkan evaluasi dari kualitas
individu yang pada gilirannya dapat dibuktikan oleh jenis tanda-tanda seperti
kesamaan sikap, kualitas positif, dan daya tarik fisik. Daya tarik interpersonal
mendasari terjadinya hubungan sosial. Sebagai contoh, karena tidak ada
ketertarikan dengan anak yang duduk di bangku, seorang lain tidak akan menjalin
hubungan sosial dengan anak tersebut. Begitu pun sebaliknya.Meskipun kondisinya
sulit untuk mengadakan kontak sosial, seseorang yang sangat tertarik pada orang
lain akan mengusahakan untuk menjalin hubungan (Faturrahman, 2006).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari konsep daya tarik interpersonal ?
2. Apa sajakah prinsip dasar dalam daya tarik interpersonal?
3. Apa sajakah jenis-jenis dalam daya tarik interpersonal?
4. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi daya tarik interpersonal?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari konsep daya tarik interpersonal
2. Untuk mengetahui prinsip dasar dalam daya tarik interpersonal
3. Untuk memahami jenis-jenis dalam daya Tarik interpersonal
4. Untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi daya tarik interpersonal

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Daya Tarik Interpersonal

Daya tarik interpersonal adalah sikap seseorang mengenai orang lain di


mana ketertarikan meliputi evaluasi sepanjang suatu dimensi yang berkisar dari
sangat suka hingga sangat tidak suka (Mulyadi dkk, 2016).
Hubungan interpersonal menurut Person (dalam Sarlito dan Eko, 2009),
manusia adalah mahkluk sosial, yang artinya sebagai mahkluk sosial, individu tidak
dapat menjalin hubungan sendiri, selalu menjalin hubungan dengan orang lain,
mencoba untuk mengenali dan memahami kebutuhan satu sama lain, membentuk
interaksi, serta berusaha mempertahankan interaksi tersebut. Individu melakukan
hubungan interpersonal ketika mencoba untuk berinteraksi dengan individu lain,
hubungan interpersonal adalah hubungan yang terdiri atas dua orang atau lebih,
yang memiliki ketergantungan satu sama lain dan menggunakan pola interaksi yang
konsisten
Daya tarik interpersonal merupakan sikap seseorang mengenai orang lain
dimana di dalamnya ada suatu proses psikologis berfokus pada bagaimana
memelihara dan mengarahkan hubungan hal itu dipengaruhi oleh adanya kesukaan,
yang dilihat dari fisik, penampilan, perilaku, kompetensi, ketulusan sehingga dapat
memunculkan hubungan yang akan terjalin antara kedua belah pihak (Atkinson,
2008).
Maka dari itu aspek karakter pribadi yang dianggap menarik meliputi
ketulusan, kehangatan personal, kompetensi dan daya tarik fisik. Baron dan Byrne
(dalam dalam Sarlito dan Eko, 2009) menjelaskan bahwa daya tarik interpersonal
adalah penilaian seseorang terhadap sikap orang lain, dimana penilaian ini dapat
diekspresikan melalui suatu dimensi, dari strong liking sampai dengan strong
dislike sehingga ketertarikan ini mengacu pada sikap positif dan negatif yang
dibentuk terhadap orang lain.
Menurut Baron dan Byrne ( dalam Sarlito dan Eko, 2009) menjelaskan
bahwa daya tarik interpersonal adalah penilaian seseorang terhadap sikap orang
lain, di mana penilaian ini dapat diekspresikan melalui suatu dimensi, dari strong
liking sampai dengan strong dislike. Rakhmat (2007: 110) mengungkapkan bahwa

2
Daya Tarik interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif, dan daya
Tarik seseorang.
Menurut Ahmadi (1991). Ketertarikan adalah suatu proses yang dengan
mudah dialami oleh setiap individu tetapi sukar untuk diterangkan. Kecenderungan
untuk menilai seseorang atau suatu kelompok secara positif, untuk mendekatinya,
dan untuk berperilaku secara positif padanya. Ketertarikan interpersonal merujuk
pada suatu sikap mengenai orang lain.
Pengertian para tokoh mengenai daya tarik interpersonal, maka dapat
disimpulkan bahwa daya tarik interpersonal adalah sikap kita terhadap orang lain
dan suatu evaluasi perasaan yang dibuat seseorang yang merujuk secara khusus
keinginan seseorang untuk mendekati orang lain berdasarkan kualitas positif yang
dimiliki, dimana setiap individu memiliki derajat perasaan tersendiri yang mungkin
berbeda dengan individu lain.

B. Prinsip Dasar Daya Tarik Interpersonal

Menurut Mercer, J & Clayton, D. (2012), Sejumlah prinsip utama


ketertarikan telah diidentifikasi dan diteliti secara luas. Prinsip-prinsip tersebut
mencakup kedekatan, daya Tarik fisik, kesamaan, dan ketimbal balikan.
1. Kedekatan
Kedekatan merupakan penentu daya tarik yang penting, orang
cenderung menyenangi mereka yang tempat tinggalnya berdekatan.
Persahabatan lebih mudah tumbuh di antara tetangga yang berdekatan, atau
di antara mahasiswa yang duduk berdampingan (Atkinson, 2008)
Studi klasik Festinger, Schacter, dan Back (1950) tentang pertemanan di
kalangan mahasiswa disebuah universitas menunjukkan pentingnya
kedekatan sebagai fasilitator ketertarikan. Orang-orang yang paling sering
Anda temui dan dengan siapa Anda paling sering berinteraksi adalah yang
paling mungkin menjadi ternan dan kekasih Anda ini disebut efek
keakraban (propinquity effect).
Bukti menunjukkan bahwa efek keakraban bisa jadi lebih
merupakan cerminan jarak fungsional ketimbang jarak geografis. Dengan
kata lain, hal itu bukan hanya terkait dengan apakah Anda tinggal
berdekatan dengan seseorang, melainkan apakah Anda mungkin bertemu
dengan orang tersebut secara rutin. Efek keakraban bekerja melalui

3
meningkatnya familiaritas (melalui paparan semata), keberadaan dan
ekspektasi ekspektasi bagi interaksi yang berkelanjutan.
2. Daya Tarik Fisik
Menurut (Dewi, A. D, 2013), Daya tarik fisik merupakan hal yang
penting bagi seseorang untuk menentukan pasangan hidupnya. Selain dari
daya tarik fisik terdapat pula, daya Tarik kepribadian. Wanita akan lebih
tertarik pada pria yang mapan, sehingga masa depannya akan lebih terjamin.
Kemapanan pada pria ditunjukkan oleh kepandaian, ambisi, dan
hubungan sosial yang baik dengan teman-teman disekitarnya. Selain wanita,
pria juga memiliki pilihannya sendiri dalam memilih wanita sebagai
pasanganya. Misalnya, pria cenderung tertarik pada wanita yang memiliki
daya tarik fisik menarik, misalnya cantik, berambut panjang, berkulit bersih.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pria dan wanita mempunyai
perbedaan kriteria untuk memunculkan daya tarik interpersonal pada lawan
jenisnya.
Suatu kenyataan bahwa kita selalu ingin berhubungan dengan orang
lain yang berarti kita tertarik pada orang lain, atau kita ingin menarik orang
lain. Maka akan muncul istilah-istilah menyukai, mencintai, dan
persahabatan, seperti daya tarik interpersonal sekarang ini telah menjadi
kekuatan yang amat penting dalam Masyarakat.
3. Kesamaan
Salah satu temuan yang paling kuat dalam penelitian ketertarikan
antarpribadi adalah kita tertarik pada mereka yang sama dengan diri kita
dalam sejumlah hal sikap, sifat-sifat kepribadian, aktivitas, dan demografis.
Ketika kita mendapati bahwa seseorang memiliki sikap yang tidak sama,
kita mungkin tidak menyukai orang tersebut karena. Memilih teman-teman
yang sama dengan kita membuat kita merasa lebih nyaman.
4. Ketimbal balikan
Premis dasar ketimbalbalikan adalah bahwa "kita menyukai orang-
orang yang menyukai kita". Harga diri tampaknya merupakan moderator
utama efek ini. Secara spesifik, individuindividu yang memiliki harga diri
tinggi kurang terpengaruh oleh respons-respons orang lain. Hipotesis
untung rugi menyatakan bahwa kita terutama tertarik pada mereka yang

4
awalnya tidak menyukai kita, namun kemudian secara bertahap mulai
menyukai kita.

C. Jenis Jenis Daya Tarik Interpersonal

1. Daya Tarik fisik


Menurut Walster dkk (dalam Sears dkk., 1992), rasa suka seseorang
berkaitan erat dengan daya tarik fisiknya. Baik pria maupun wanita yang
dianggap menarik akan lebih disukai. Hal ini disebabkan karena adanya
"efek halo", dimana kita cenderung mengasumsikan bahwa orang yang
menarik secara fisik juga memiliki sejumlah karakteristik lain yang
menyenangkan, seperti hangat dan berkepribadian menyenangkan. Efek lain
selain efek halo adalah "efek pancaran kecantikan", dimana orang akan
merasa senang bila dilihat
bersama dengan seorang pacar atau ternan yang sangat menarik, karena
mereka berpikir bahwa hal itu akan meningkatkan atau mempertinggi citra
mereka sendiri.
2. Daya tarik sosial
Dalam psikologi sosial adalah konsep yang menggambarkan
kemampuan individu dalam mengatur hubungan dengan orang lain. Setiap
individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam mengatur
hubungan sosial, yang disebut penyesuaian sosial. Penyesuaian sosial terjadi
dalam lingkup hubungan sosial tempat individu hidup dan berinteraksi
dengan orang lain
Daya tarik sosial dapat dijelaskan melalui konsep ketergantungan
sosial, yang menjelaskan bahwa individu cenderung menyukai seseorang
yang berdekatan, seperti tempat tinggal. Kedekatan dan kesamaan juga
menjadi faktor yang menghasilkan kesimpulan positif dalam hubungan
sosial.
Daya tarik sosial juga dapat mempengaruhi kesukaan timbal balik,
yang dijelaskan melalui eksperimen yang menunjukkan bahwa individu
yang yakin dirinya disukai lebih disukai oleh pasangannya. Jadi secara
umum, daya tarik sosial adalah kemampuan yang penting dalam
membentuk dan mengatur hubungan sosial, yang mempengaruhi
kesimpulan positif atau negatif dalam interaksi individu dengan orang lain.

5
3. Daya tarik intelektual
Ketertarikan intelektual berpusat pada rangsangan pikiran dan
apresiasi bersama terhadap upaya akademis. Ciri-ciri yang terkait dengan
ketertarikan intelektual antara lain ketertarikan bersama untuk terlibat dalam
percakapan, diskusi, dan bertukar ide.
Individu yang mengalami ketertarikan intelektual sering kali
menganggap pemikiran dan perspektif satu sama lain menarik, sehingga
membina hubungan yang mendalam. Jenis ketertarikan ini menyoroti
pentingnya kecocokan mental dan peran merangsang pertukaran intelektual
dalam membangun hubungan yang bermakna.
4. Daya tarik emosional
Daya tarik emosional dalam psikologi sosial merujuk pada usaha
untuk membangkitkan motivasi terhadap suatu kegiatan atau produk melalui
emosi, yang bisa berupa emosi positif maupun negatif. Emosi positif seperti
humor, cinta, kebanggaan, dan kebahagiaan dapat memotivasi audiens
untuk mendapatkan kepuasan.
Ini adalah bagian dari proses mental dan perilaku individu yang
dipengaruhi oleh berbagai konteks sosial seperti kelompok dan masyarakat
serta lingkungan yang menyelubunginya, termasuk budaya, politik,
pendidikan, dan lainnya.

D. Faktor Faktor Daya Tarik Interpersonal

Menurut Maryam (2018) secara umum beberapa faktor yang mendorong terjadinya
daya tarik interpersonal adalah sebagai berikut:
1. Faktor internal (faktor dari dalam diri )
Seseorang dapat tertarik pada orang lain karena dipengaruhi oleh faktor
internal atau faktor dari dalam diri sendiri yang di antaranya adalah sebagai
berikut:
a. Harga diri
Seseorang dengan harga diri yang tinggi cenderung memiliki
keinginan untuk memberikan penghargaan sosial yang rendah,
namun merasa percaya diri untuk mencarinya. Sedangkan seseorang
dengan harga diri rendah, cenderung berkeinginan untuk
memberikan penghargaan sosial yang tinggi, namun kurang percaya

6
diri untuk memperoleh penghargaan tersebut (Brehm & Kassin
dalam Maryam, 2018).
b. Motivasi sosial
Adanya motivasi sosial dalam diri individu yang berupa
kebutuhan untuk berafiliasi (need for affiliation) dan kebutuhan
untuk berhubungan intim (need for intimacy) mendorong individu
untuk memunculkan ketertarikan dalam hubungan sosial.
c. Tekanan emosional (stress)
Jika seseorang berada dalam situasi yang mencemaskan atau
menakutkan, cenderung menginginkan kehadiran orang lain.
Kehadiran orang lain tersebut mendorong rasa suka pada individu
tersebut (Dayakisni & Hudaniah dalam Maryam, 2018).
d. Perasaan atau mood positif (positive emotional arousal)
Kita cenderung tertarik atau menyukai orang lain yang
kehadirannya bersamaan dengan munculnya perasaan positif,
sekalipun perasaan positif ini tidak ada kaitannya dengan perilaku
orang tersebut. Beberapa studi menunjukkan bahwa kita cenderung
tertarik pada orang-orang yang kita temui saat sekeliling kita
menyenangkan, sebaliknya ketertarikan kita terhadap orang lain
berkurang saat sekeliling kita tidak menyenangkan seperti padat,
bising, atau tercemar (Rotton, et. al., 1978; Glass & Singer, 1972,
dalam Maryam, 2018).
2. Faktor Eksternal (faktor dari luar diri )
Selain dari faktor internal, daya tarik juga dapat hadir dari konteks luar
atau dari luar diri kita yang di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Ketertarikan fisik
Penampilan fisik yang menarik memiliki keuntungan sosial,
yaitu memunculkan ketertarikan pada orang lain dan lebih mudah
mendapatkan bantuan (Hatfield & Sprecher, 1986, dalam Maryam,
2018). Sebuah penelitian menunjukkan hasil bahwa sebagian besar
orang percaya jika laki-laki dan perempuan yang menarik memiliki
karakteristik positif, seperti menampilkan ketenangan, mudah
bergaul, mandiri, dominan, gembira, seksi, mudah beradaptasi,
sukses, lebih maskulin (untuk laki-laki) dan lebih feminin (untuk

7
wanita) dibandingkan orang yang tidak menarik Baron & Byrne
dalam Maryam, 2018).
b. Kesamaan (similarity)
Kita cenderung menyukai orang-orang yang memiliki
kesamaan dengan kita, dalam hal sikap, nilai, minat, latar belakang,
atribut fisik, dan kepribadian. Mengapa demikian? Pertama, kita
cenderung menyukai orang lain di mana mereka memiliki sikap
yang sama dengan diri kita, agar seluruh unsur kognitif kita
konsisten. Kedua, orang yang memiliki kesamaan dengan kita
cenderung lebih mudah menyetujui pandangan kita dan mendukung
keyakinan kita tentang kebenaran pandangan tersebut.Ketiga, orang
lain yang memiliki kesamaan dengan kita, mendorong kita untuk
bisa memperkirakan bahwa interaksi yang terjalin di masa yang
akan datang akan positif dan memberikan keuntungan (Dayakisni &
Hudaniah dalam Maryam, 2018).
c. Kemampuan (ability)
Kita cenderung menyukai orang lain yang secara sosial
memiliki kemampuan, kompeten, dan cerdas karena bisa
memberikan keuntungan (reward) kepada kita. Tipe kemampuan
atau kompetensi yang penting tergantung pada sifat dari hubungan
kita dengan seseorang (Taylor dkk dalam Maryam, 2018).
Keuntungan tersebut di antaranya mampu membantu kita untuk
menyelesaikan masalah, mampu memberikan nasihat, dan
sebagainya.
3. Faktor Situasional
Selain dari diri sendiri dan orang lain, ketertarikan juga dapat tumbuh
sebagai akibat dari adanya situasi yang menyelubunginya yang di antaranya
adalah sebagai berikut:
a. Kedekatan (proximity)
Orang cenderung menyukai orang lain yang tempat
tinggalnya berdekatan. Hasil penelitian Festinger tentang pola
pertemanan di perumahan mahasiswa yang sudah menikah
menunjukkan bahwa mahasiswa akan berteman dengan orang yang
dekat dengan tempat tinggalnya dibandingkan dengan yang jauh

8
(Suryanto dkk dalam Maryam, 2018). Terdapat beberapa alasan
mengapa kedekatan menjadi faktor penentu ketertarikan
interpersonal. Pertama, orang yang secara fisik dekat akan lebih
mudah ditemui daripada orang yang jauh. Kedua, kedekatan sein
gkali berkaitan dengan kesamaan. Ketiga, kedekatan biasanya akan
meningkatkan keakraban.
b. Keakraban (familiarity)
Orang yang tinggal dekat dengan kita akan menjadi akrab,
sehingga bisa memperkuat daya Tarik interpersonal. Semakin sering
kita bertemu dengan seseorang, akan meningkatkan rasa suka kita
terhadap orang tersebut (Taylor dkk dalam Maryam, 2018)
c. Kesukaan timbal balik (reciprocal liking)
Saat kita mengetahui bahwa orang lain menyukai kita, bisa
mempengaruhi ketertarikan kita kepada orang tersebut. Secara
umum kita menyukai orang yang juga menyukai kita, sebaliknya
kita cenderung tidak menyukai orang lain yang tidak menyukai kita.
d. Saling melengkapi atau komplementer (complementary)
Tidak selamanya orang menyukai orang lain karena adanya
kesamaan-kesamaan. Perbedaan di antara individu juga bisa
memunculkan ketertarikan satu sama lain. Misalnya, individu yang
memiliki kepribadian dominan, biasanya hubungan interpersonal
yang terjalin dengan orang yang sama-sama dominan tidak akan
bertahan lama. Individu yang dominan membutuhkan partner yang
submisif yang akan saling membantu memenuhi kebutuhan-
kebutuhan mereka. Perilaku yang saling melengkapi memungkinkan
untuk kepribadian dominan-submisif (Strong et. al, 1988, dalam
Dayakisni & Hudaniah,2009). Hasil penelitian Jones menunjukkan
bahwa saat kita menyukai seseorang yang memiliki opini berbeda
dengan kita, kita bisa belajar hal baru dan bernilai dari orang
tersebut (Maryam, 2018).

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa daya tarik


interpersonal adalah sikap kita terhadap orang lain dan suatu evaluasi perasaan
yang dibuat seseorang yang merujuk secara khusus keinginan seseorang untuk
mendekati orang lain berdasarkan kualitas positif yang dimiliki, dimana setiap
individu memiliki derajat perasaan tersendiri yang mungkin berbeda dengan
individu lain.
Terdapat beberapa prinsip daya tarik interpersonal diantaranya: kedekatan,
daya tarik fisik, kesamaan, ketimbal balikan. Kemudian juga terdapat jenis jenis
dalam daya tarik interpersonal yaitu: daya tarik fisik, daya tarik sosial, daya tarik
intelektuak, dan daya tarik emosional. Adapun faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi daya tarik antara lain: faktor internal, faktor eksternal dan faktor
situasional.

B. Kritik dan saran

Sehubungan dengan selesainya tugas makalah ini, penulis banyak


mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini. Dalam penyusunan penulis
menyadari bahwa banyak kekurangan dan ketidak sempurnaan. Tentulah dengan
kritik dan saran yang mendidik dapat membuat karya-karya penulis kedepannya
menjadi lebih baik. Penulis juga berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan bagi penulis sendiri khususnya dan pembaca umumnya.

10
DAFTAR REFERENSI

Ahmadi, A. (1991). Psikologi sosial (edisi revisi). Bandung: Rineka.

Atkinson, Rita, dkk. (2008). Pengantar psikologi edisi kedelapan jilid 2. Jakarta:
Erlangga.

Dayakisni, Tri dan Hudaniah. (2009). Psikologi Sosial. Malang: UMM Press.

Dewi, A.D. (2013). Studi Komparasi Faktor-Faktor Daya Tarik Interpersonal Pada
Mahasiswa Unnes yang Berpacaran ditinjau Dari Jenis Kelamin.
Journal of Sosial and Industrial Psychology, 2(1), 33&37.

Faturrahman. (2006). Psikologi Sosial. Yogyakarta: Pustaka.

Maryam, E.W. (2018). Psikologi sosial. Sidoarjo: UMSIDA Pres.

Mercer, J & Clayton, D. (2012). Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga.

Mulyadi, S., Rahardjo, W., Asmarany, A.I, Pranandari, K. (2016). Psikologi sosial.
Jakarta: Penerbit Gunadarma.

Rakhmat, J. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sarwono, Sarlito dan Meinarno, Eko. (2009). Psikologi sosial. Jakarta: Salemba
Humanik.

Sears, D. O, Freedman, J. L. & Peplau, L. A. (1992). Psikologi Sosial Jilid I.


Terjemahan: Michael, A. dan Savitri, S. Jakarta: Erlangga.

11
TABEL KONTRIBUSI ANGGOTA KELOMPOK

Nama NIM Deskripsi Kontribusi


Cahyani Putri Candra 23006135 Mencari materi bagian C pada BAB II
dan membuat PPT
Najwa Amelia Ilsani 23006022 Mencari materi bagian D pada BAB II
dan menyusun makalah
Nashwa Dwi Sabrina 23006158 Mencari materi bagian A pada BAB II
dan membuat halaman dan daftar isi di
makalah
Reisya Putri Fadillah 23006034 Mencari materi bagian B dan D pada
BAB II dan menyusun daftar pustaka

DOKUMENTASI DISKUSI

12
REFERENSI BACAAN

1. Ahmadi

2. Atkinson

3. Dayakisni dan Hudainah

4. Dewi

13
5. Faturrahman

6. Maryam

7. Mercer

8. Mulyadi

14
9. Rakhmat

10. Sarlito Sarwono dan Eko Meinarno

11. Sears

15

Anda mungkin juga menyukai