PSIKOLOGI SOSIAL
DOSEN PENGAMPU:
Kelompok 4
Anggota Kelompok:
11 Maret 2024
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu. Makalah ini disusun dengan tujuan memenuhi tugas kelompok
mata kuliah Psikologi Sosial dan tentunya untuk menambahkan wawasan khususnya
mengenai "KonsepDaya Tarik Interpersonal dalam Berperilaku".
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr.
Rezki Hariko, S.Pd., M.Pd., Kons. selaku dosen pembimbing mata kuliah Psikologi Sosial.
Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan membantu dalam
proses penyelesaian makalah ini.
Kritik dan saran dari pembaca sangat penus harapkan demi memperbaiki dan
memberikan kelancaran pembuatan makalah selanjutnya, mengingat makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan dan penulis masih dalam proses belajar. Penulis berharap semoga
makalah ini dapat berguna dan bermanfaat untuk semua orang.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di kehidupan sehari – hari kita tidak dapat lepas dari dunia atau lingkungan
sosial yang sangat berperan bagi kehidupan kita yang akan datang. Untuk itu, kita
perlu memahami dan memiliki kemampuan tentang interaksi antar individu
(personal) serta memahami kejadian atau peristiwa di sekeliling kita agar kita
terbantu dalam hal beradaptasi di lingkungan sosial.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari konsep daya tarik interpersonal ?
2. Apa sajakah prinsip dasar dalam daya tarik interpersonal?
3. Apa sajakah jenis-jenis dalam daya tarik interpersonal?
4. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi daya tarik interpersonal?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari konsep daya tarik interpersonal
2. Untuk mengetahui prinsip dasar dalam daya tarik interpersonal
3. Untuk memahami jenis-jenis dalam daya Tarik interpersonal
4. Untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi daya tarik interpersonal
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Daya Tarik interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif, dan daya
Tarik seseorang.
Menurut Ahmadi (1991). Ketertarikan adalah suatu proses yang dengan
mudah dialami oleh setiap individu tetapi sukar untuk diterangkan. Kecenderungan
untuk menilai seseorang atau suatu kelompok secara positif, untuk mendekatinya,
dan untuk berperilaku secara positif padanya. Ketertarikan interpersonal merujuk
pada suatu sikap mengenai orang lain.
Pengertian para tokoh mengenai daya tarik interpersonal, maka dapat
disimpulkan bahwa daya tarik interpersonal adalah sikap kita terhadap orang lain
dan suatu evaluasi perasaan yang dibuat seseorang yang merujuk secara khusus
keinginan seseorang untuk mendekati orang lain berdasarkan kualitas positif yang
dimiliki, dimana setiap individu memiliki derajat perasaan tersendiri yang mungkin
berbeda dengan individu lain.
3
meningkatnya familiaritas (melalui paparan semata), keberadaan dan
ekspektasi ekspektasi bagi interaksi yang berkelanjutan.
2. Daya Tarik Fisik
Menurut (Dewi, A. D, 2013), Daya tarik fisik merupakan hal yang
penting bagi seseorang untuk menentukan pasangan hidupnya. Selain dari
daya tarik fisik terdapat pula, daya Tarik kepribadian. Wanita akan lebih
tertarik pada pria yang mapan, sehingga masa depannya akan lebih terjamin.
Kemapanan pada pria ditunjukkan oleh kepandaian, ambisi, dan
hubungan sosial yang baik dengan teman-teman disekitarnya. Selain wanita,
pria juga memiliki pilihannya sendiri dalam memilih wanita sebagai
pasanganya. Misalnya, pria cenderung tertarik pada wanita yang memiliki
daya tarik fisik menarik, misalnya cantik, berambut panjang, berkulit bersih.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pria dan wanita mempunyai
perbedaan kriteria untuk memunculkan daya tarik interpersonal pada lawan
jenisnya.
Suatu kenyataan bahwa kita selalu ingin berhubungan dengan orang
lain yang berarti kita tertarik pada orang lain, atau kita ingin menarik orang
lain. Maka akan muncul istilah-istilah menyukai, mencintai, dan
persahabatan, seperti daya tarik interpersonal sekarang ini telah menjadi
kekuatan yang amat penting dalam Masyarakat.
3. Kesamaan
Salah satu temuan yang paling kuat dalam penelitian ketertarikan
antarpribadi adalah kita tertarik pada mereka yang sama dengan diri kita
dalam sejumlah hal sikap, sifat-sifat kepribadian, aktivitas, dan demografis.
Ketika kita mendapati bahwa seseorang memiliki sikap yang tidak sama,
kita mungkin tidak menyukai orang tersebut karena. Memilih teman-teman
yang sama dengan kita membuat kita merasa lebih nyaman.
4. Ketimbal balikan
Premis dasar ketimbalbalikan adalah bahwa "kita menyukai orang-
orang yang menyukai kita". Harga diri tampaknya merupakan moderator
utama efek ini. Secara spesifik, individuindividu yang memiliki harga diri
tinggi kurang terpengaruh oleh respons-respons orang lain. Hipotesis
untung rugi menyatakan bahwa kita terutama tertarik pada mereka yang
4
awalnya tidak menyukai kita, namun kemudian secara bertahap mulai
menyukai kita.
5
3. Daya tarik intelektual
Ketertarikan intelektual berpusat pada rangsangan pikiran dan
apresiasi bersama terhadap upaya akademis. Ciri-ciri yang terkait dengan
ketertarikan intelektual antara lain ketertarikan bersama untuk terlibat dalam
percakapan, diskusi, dan bertukar ide.
Individu yang mengalami ketertarikan intelektual sering kali
menganggap pemikiran dan perspektif satu sama lain menarik, sehingga
membina hubungan yang mendalam. Jenis ketertarikan ini menyoroti
pentingnya kecocokan mental dan peran merangsang pertukaran intelektual
dalam membangun hubungan yang bermakna.
4. Daya tarik emosional
Daya tarik emosional dalam psikologi sosial merujuk pada usaha
untuk membangkitkan motivasi terhadap suatu kegiatan atau produk melalui
emosi, yang bisa berupa emosi positif maupun negatif. Emosi positif seperti
humor, cinta, kebanggaan, dan kebahagiaan dapat memotivasi audiens
untuk mendapatkan kepuasan.
Ini adalah bagian dari proses mental dan perilaku individu yang
dipengaruhi oleh berbagai konteks sosial seperti kelompok dan masyarakat
serta lingkungan yang menyelubunginya, termasuk budaya, politik,
pendidikan, dan lainnya.
Menurut Maryam (2018) secara umum beberapa faktor yang mendorong terjadinya
daya tarik interpersonal adalah sebagai berikut:
1. Faktor internal (faktor dari dalam diri )
Seseorang dapat tertarik pada orang lain karena dipengaruhi oleh faktor
internal atau faktor dari dalam diri sendiri yang di antaranya adalah sebagai
berikut:
a. Harga diri
Seseorang dengan harga diri yang tinggi cenderung memiliki
keinginan untuk memberikan penghargaan sosial yang rendah,
namun merasa percaya diri untuk mencarinya. Sedangkan seseorang
dengan harga diri rendah, cenderung berkeinginan untuk
memberikan penghargaan sosial yang tinggi, namun kurang percaya
6
diri untuk memperoleh penghargaan tersebut (Brehm & Kassin
dalam Maryam, 2018).
b. Motivasi sosial
Adanya motivasi sosial dalam diri individu yang berupa
kebutuhan untuk berafiliasi (need for affiliation) dan kebutuhan
untuk berhubungan intim (need for intimacy) mendorong individu
untuk memunculkan ketertarikan dalam hubungan sosial.
c. Tekanan emosional (stress)
Jika seseorang berada dalam situasi yang mencemaskan atau
menakutkan, cenderung menginginkan kehadiran orang lain.
Kehadiran orang lain tersebut mendorong rasa suka pada individu
tersebut (Dayakisni & Hudaniah dalam Maryam, 2018).
d. Perasaan atau mood positif (positive emotional arousal)
Kita cenderung tertarik atau menyukai orang lain yang
kehadirannya bersamaan dengan munculnya perasaan positif,
sekalipun perasaan positif ini tidak ada kaitannya dengan perilaku
orang tersebut. Beberapa studi menunjukkan bahwa kita cenderung
tertarik pada orang-orang yang kita temui saat sekeliling kita
menyenangkan, sebaliknya ketertarikan kita terhadap orang lain
berkurang saat sekeliling kita tidak menyenangkan seperti padat,
bising, atau tercemar (Rotton, et. al., 1978; Glass & Singer, 1972,
dalam Maryam, 2018).
2. Faktor Eksternal (faktor dari luar diri )
Selain dari faktor internal, daya tarik juga dapat hadir dari konteks luar
atau dari luar diri kita yang di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Ketertarikan fisik
Penampilan fisik yang menarik memiliki keuntungan sosial,
yaitu memunculkan ketertarikan pada orang lain dan lebih mudah
mendapatkan bantuan (Hatfield & Sprecher, 1986, dalam Maryam,
2018). Sebuah penelitian menunjukkan hasil bahwa sebagian besar
orang percaya jika laki-laki dan perempuan yang menarik memiliki
karakteristik positif, seperti menampilkan ketenangan, mudah
bergaul, mandiri, dominan, gembira, seksi, mudah beradaptasi,
sukses, lebih maskulin (untuk laki-laki) dan lebih feminin (untuk
7
wanita) dibandingkan orang yang tidak menarik Baron & Byrne
dalam Maryam, 2018).
b. Kesamaan (similarity)
Kita cenderung menyukai orang-orang yang memiliki
kesamaan dengan kita, dalam hal sikap, nilai, minat, latar belakang,
atribut fisik, dan kepribadian. Mengapa demikian? Pertama, kita
cenderung menyukai orang lain di mana mereka memiliki sikap
yang sama dengan diri kita, agar seluruh unsur kognitif kita
konsisten. Kedua, orang yang memiliki kesamaan dengan kita
cenderung lebih mudah menyetujui pandangan kita dan mendukung
keyakinan kita tentang kebenaran pandangan tersebut.Ketiga, orang
lain yang memiliki kesamaan dengan kita, mendorong kita untuk
bisa memperkirakan bahwa interaksi yang terjalin di masa yang
akan datang akan positif dan memberikan keuntungan (Dayakisni &
Hudaniah dalam Maryam, 2018).
c. Kemampuan (ability)
Kita cenderung menyukai orang lain yang secara sosial
memiliki kemampuan, kompeten, dan cerdas karena bisa
memberikan keuntungan (reward) kepada kita. Tipe kemampuan
atau kompetensi yang penting tergantung pada sifat dari hubungan
kita dengan seseorang (Taylor dkk dalam Maryam, 2018).
Keuntungan tersebut di antaranya mampu membantu kita untuk
menyelesaikan masalah, mampu memberikan nasihat, dan
sebagainya.
3. Faktor Situasional
Selain dari diri sendiri dan orang lain, ketertarikan juga dapat tumbuh
sebagai akibat dari adanya situasi yang menyelubunginya yang di antaranya
adalah sebagai berikut:
a. Kedekatan (proximity)
Orang cenderung menyukai orang lain yang tempat
tinggalnya berdekatan. Hasil penelitian Festinger tentang pola
pertemanan di perumahan mahasiswa yang sudah menikah
menunjukkan bahwa mahasiswa akan berteman dengan orang yang
dekat dengan tempat tinggalnya dibandingkan dengan yang jauh
8
(Suryanto dkk dalam Maryam, 2018). Terdapat beberapa alasan
mengapa kedekatan menjadi faktor penentu ketertarikan
interpersonal. Pertama, orang yang secara fisik dekat akan lebih
mudah ditemui daripada orang yang jauh. Kedua, kedekatan sein
gkali berkaitan dengan kesamaan. Ketiga, kedekatan biasanya akan
meningkatkan keakraban.
b. Keakraban (familiarity)
Orang yang tinggal dekat dengan kita akan menjadi akrab,
sehingga bisa memperkuat daya Tarik interpersonal. Semakin sering
kita bertemu dengan seseorang, akan meningkatkan rasa suka kita
terhadap orang tersebut (Taylor dkk dalam Maryam, 2018)
c. Kesukaan timbal balik (reciprocal liking)
Saat kita mengetahui bahwa orang lain menyukai kita, bisa
mempengaruhi ketertarikan kita kepada orang tersebut. Secara
umum kita menyukai orang yang juga menyukai kita, sebaliknya
kita cenderung tidak menyukai orang lain yang tidak menyukai kita.
d. Saling melengkapi atau komplementer (complementary)
Tidak selamanya orang menyukai orang lain karena adanya
kesamaan-kesamaan. Perbedaan di antara individu juga bisa
memunculkan ketertarikan satu sama lain. Misalnya, individu yang
memiliki kepribadian dominan, biasanya hubungan interpersonal
yang terjalin dengan orang yang sama-sama dominan tidak akan
bertahan lama. Individu yang dominan membutuhkan partner yang
submisif yang akan saling membantu memenuhi kebutuhan-
kebutuhan mereka. Perilaku yang saling melengkapi memungkinkan
untuk kepribadian dominan-submisif (Strong et. al, 1988, dalam
Dayakisni & Hudaniah,2009). Hasil penelitian Jones menunjukkan
bahwa saat kita menyukai seseorang yang memiliki opini berbeda
dengan kita, kita bisa belajar hal baru dan bernilai dari orang
tersebut (Maryam, 2018).
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
DAFTAR REFERENSI
Atkinson, Rita, dkk. (2008). Pengantar psikologi edisi kedelapan jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
Dayakisni, Tri dan Hudaniah. (2009). Psikologi Sosial. Malang: UMM Press.
Dewi, A.D. (2013). Studi Komparasi Faktor-Faktor Daya Tarik Interpersonal Pada
Mahasiswa Unnes yang Berpacaran ditinjau Dari Jenis Kelamin.
Journal of Sosial and Industrial Psychology, 2(1), 33&37.
Mulyadi, S., Rahardjo, W., Asmarany, A.I, Pranandari, K. (2016). Psikologi sosial.
Jakarta: Penerbit Gunadarma.
Sarwono, Sarlito dan Meinarno, Eko. (2009). Psikologi sosial. Jakarta: Salemba
Humanik.
11
TABEL KONTRIBUSI ANGGOTA KELOMPOK
DOKUMENTASI DISKUSI
12
REFERENSI BACAAN
1. Ahmadi
2. Atkinson
4. Dewi
13
5. Faturrahman
6. Maryam
7. Mercer
8. Mulyadi
14
9. Rakhmat
11. Sears
15