Oleh : KELOMPOK 1
1. ADITYA ALIF YUWANTA NUGRAHA 230810007
2. RIJAL SAJID WIDYATAMAKA 230810015
3. USWATUN HASANAH 230810016
4. CHERYA AYU SASQIA WARDANI 230810023
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA
2023
Kata Pengantar
Puji syukur Kepada Tuhan Yng Maha Esa atas selesainya makalah yang berjudul
“Ketertarikan Interpersonal Awal ketertarikan & Menjadi Kenal”. Tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi baik dengan fikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktikan dalam kehidupan sehari-hari.
Terlepas dari semua ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat mauoun tata bahasanya. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Tim Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar----------------------------------------------------------------------------------- i
Daftar Isi------------------------------------------------------------------------------------------- ii
BABI:
PENDAHULUAN----------------------------------------------------------------------------
A. Latar belakang--------------------------------------------------------------------------------
B. Rumusan masalah---------------------------------------------------------------------------
C. Tujuan Pembahasan------------------------------------------------------------------------
D. Manfaat Pembahasan----------------------------------------------------------------------
BABII: PEMBAHASAN
A. Pengertian Ketertarikan Interpersonal--------------------------------------------------
B. Teori-teori Ketertarikan Interpersonal---------------------------------------------------
C. Penyebab Ketertarikan Antar Individu---------------------------------------------------
D. Awal Ketertarikan-----------------------------------------------------------------------------
E. Menjadi Kenal----------------------------------------------------------------------------------
BABIII: PENUTUP
A. Kesimpulan-------------------------------------------------------------------------------------
Dafar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia adalah makluk sosial artinya seorang individu tidak dapat hidup sendiri, tanpa
adanya indivu lain. Manusia sebagai makhluk sosial ciptaan Tuhan, dikodratkan tidak dapat
hidup sendiri, walaupun secara fisik dapat hidup tanpa adanya orang lain, tetapi secara
psikologis sangat tidak memungkinkan . Kebutuhan manusia/seseorang akan terpenuhi ketika
seseorang dapat berinteraksi dengan orang banyak. Di setiap harinya seseorang selalu berada
pada situasi yang disukai maupun tidak disukai, seseorang juga dapat berada diantara orang-
orang yang masih asing bahkan adapula yang berada disituasi orang-orang yang dimusuhi
atau tidak disukai. Pada situasi yang saling berbeda, maka akan terjadi interaksi yang
berbeda. Situasi dimana seseorang akan merasa nyaman dan bahagia apabila orang tersebut
berada pada perkumpulan dengan orang-orang yang dikenal dan disukai.
Pada kenyataannya seseorang selalu ingin berinteraksi dengan orang lain dimana
orang tersebut belum saling kenal, yang berarti setiap orang merasa tertarik dengan orang lain
atau menarik mereka. Dengan terjadinya hubungan tersebut seseorang akan merasa lebih
baik dalam menjalani hari-hiarinya. Orang lain yang merasa sudah dipercayai dan disukai
kemudian akan menjadikan sebuah hubungan pertemanan atau lebih dari itu. Rasa aman
dapat membuat seseorang merasa bahagia dan puas akan hubungannya.
Dalam hal tersebut tentang keinginan seseorang untuk selalu berhubungan dengan
orang lain, mucul istilah-istilah hubungan postif yaitu menyukai, mencintai, persahabatan dll
hubunan intim lainnya sebagai akibat adanya ketertarikan antar pribadi. Sejauh ini menyukai,
mencintai, persahabatan dan hubungan intim menjadi power yang penting pada setiap orang.
Didalam psikologi sosial disebut dengan ketertarikan pribadi atau Interpersonl Attraction.
Hal inilah yang akan dibahas dalam makalah ini lebh lanjut.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas apat disimpulkan bebrap rumusan masalah yang menjadi
pokok dari pembahasan makalah ini, yaitu :
1. Pengertian dari ketertarikan interpersonal
2. Teori-teori ketertarikan interpersonal
3. Faktor- faktor yang menyebabkan Ketertarikan Interpersonal
4. Awal Ketertarikan
5. Menjadi Kenal
C. Tujuan Pembahasan
1. Tujuan Umum diajukan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi
Sosial
2. Tujuan khusus adapun dari rumusan masalah yang diuraikan diharapkan :
a. Mengetahui dan menjelaskan pengertian dari ketertarikan interpersonal.
b. Mengetahui dan menjelaskan teori-teori yang ada dalam ketertarian
interpesonal.
c. Mengetahui dan menjelakan faktor-faktor yang menyebabkan ketertarikan
interpersonal.
d. Dapat menjelaskan awal ketertarikan & menjadi kenal.
D. Manfaat Pembahasan
Adapun manfaat yang diharapkan adalah makalah ini dapat menambah wawasan
untuk penulis dan pembaca serta dapat memberikan dan menambah pengetahuan tentag
beberapa hal yang menyangkut “ Ketertarikan Interpersonal Awal Ketertarikan & Menjadi
Kenal “ dari mata kuliah Psikologi Sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Faktor eksternal.
a. Kedekatan fisik
Terkadang ketertarikan antar individu didasarkan pada kedekatan fisik.Karena dengan
kedekatan fisik dapat timbul peningkatan frekuensi kontak diantara mereka. Kedekatan fisik
bisa pula diartikan seberapa besar intensitas pertemuan antar individu tersebut.
b. Ketertarikan fisik
Mereka adalah orang-orang yang secara fisik enak dipandang oleh orang lain. Jadi,
ketertarikan antar individu sangat dipengaruhi oleh bentuk fisik tiap individu, artinya hanya
memandang dari segi fisik saja. Misal gadis cantik lebih menarik daripada gadis yang tidak
cantik.
c. Kemampuan Ketertarikan
Terjadi kepada seseorang yang memiliki kemampuan,kecakapan atau pengetahuan yang luas
terhadap suatu hal. Orang tersebut memiliki daya tarik lebih karena kemampuannya dan
dengan itu ia dapat menjadi terkenal atau menarik banyak perhatian.
d. Ketertarikan melalui penampilan
Ketertarikan ini didasarkan pada penampilan apa yang ditampakkan oleh individu kepada
individu lain.
e. Ketertarikan melalui persamaan
Ketertarikan terjadi karena adanya persamaan rasa, tujuan, motivasi dan sebagainya antar
individu yang sedang menjalin komunikasi.
f. Pembukaan diri
Komunikasi yang lebih intensif dan berlangsung secara terbuka menimbulkan rasa tertarik
yang lebih. Proses ini disebut pengungkapan diri. Namun, pengungkapan ini membutuhkan
kepercayaan antar individu. Karena terkadang beberapa hal yang diungkapkan merupakan
rahasia dari yang bercerita.
Faktor lainnya yang mempengaruhi yaitu :
1. Kedekatan fisik
2. Emosi positif
3. Karatekteristik yang dapat diamati
4. kebutuhan akan afiliasi
Bekerja proses ketertarikan dapat bergerak ditahap akhir yaitu dua orang mulai menemukan
sejauh mana kesamaan mereka dibandingkan ketidaksamaan sehubungan dengan sikap,
keyakinan, nilai-nilai, minat dn bnayak lainnya.
D. Awal ketertarikan
Kekuatan dan kedekatan atau kontak yang tidak direncanakan dapat memunculkan
ketertarikan .
Apa yang menentukan kesadaran derajat ketertarikan dan interaksi?
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa dua orang cenderung menjadi kenal juga ada faktor
eksternal.
Misalnya lokasi, kamar asrama, tempat duduk dikelas, meja kerja dll.
Emosi positif dan negatif, dasar afektif dan ketertarikan.
Emosi juga diketahui sebagai afek dan emosi memiliki baik pengaruh langsung maupun tidak
langsung terhadap ketertarikan efek, langsung terjadi jika orang melakukan atau mengatakan
sesuatu yang membuat merasa baik atau buruk.
Afek tidak langsung terjadi jika keadaan emosional dibangkitan hal lain yang bukan
merupakan orang yang di evaluasi, keadaan emosional seperti gembira, takut, sedih dll.
Sering digambarkan menggunakan istilah afek.
Afek mempengaruhi ketertarikan dengan 2 cara :
1. Efek langsung ( direct effect)
Hal ini dapat terjadi jika orang lain mengatakan atau melakukan sesuatu tindakan yang
membuat orang merasa nyaman atau buruk.
2. Efek Asosiatif ( assosiatied effect)
Hal ini terjadi ketika anda lain hadir pada suatu saat dimana keadaan emosional anda positif
ataupun negatif. Sesuatu hal yang tidak ada hubungannya dengan orang yang sedang anda
respon.
Contohnya : jika anda bertemu dengan orang yang anda kenal pada anda sedang menuju ke
klinik anda lebih cenderung tidak menyukainya. Berbeda jika anda bertemu pada saat menuju
tempat hiburan yang sudah anda nanti-nantikan.
E. Menjadi Kenal
Jika ada lebih dari satu orang bertemu dan melakukan komunikasi secara terus-menerus.
Mereka ada disuatu transisi dan satu dari dua pola interpersonal akan mungkin mengikuti.
Kenalan Semata (Superfical Aquintences)
Kegiatan interaksinya berupa perkenalan salam dan bertukar beberapa kata saat bertemu.
Perkenalan dekat atau close aquintences kegiatan interaksinya lebih intens contohnya: mereka
mengetahui nama satu dengan yang lain berbagai tentang personal atau diri sendiri.
Kebutuhan afiliasi
Menurut Rowl 1996
Sebagian hidup kita dihabiskan untuk berinteraksi dengan orang lain dan kencenderungan
untuk memiliki dasar neurobiologis.
Menurut Bomaster dan Leary tahun 1995
Kebutuhan untuk membina hubungan dengan orang lain atau afiliasi dan diterima oleh
mereka hipotensikan sebagai hal yang mendasar bagi kebutuhan psikologis sama seperti lapar
dan haus bagi tampilan fisik kita.
Motif afiliasi dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Motif Eksplisif atau eksplisit motif adalah memotivasi suatu interaksi pada kondisi sosial
2. Motif impinsit
Memotivasi tumbuhnya interaksi pada kondisi interpersonal yang lebih dekat.
Ada 2 tambahan motif implinsif yaitu:
1. Kebutuhan akan perhatian (Need of attention)
Memotifasi individu untuk mendapatkan penerimaan dan apresiasi dari orang lain.
2. Kebutuhan untuk perbandingan sosial ( Need for Social comparison)
Berdampak pada interaksi yang di motivasi oleh kemauan untuk mendapatkan
informasi dan mendapatkan kepastian.
• Kebutuhan Afiliasi adalah motif dasar untuk mencari dan mempertahankan relasi
interpersonal.
• Contoh :
– Tertawa lebih banyak dan secara fisik tetap dekat dengan orang lain
(Mc Adams, 1979)
– Menghindari untuk berkomentar negatif kepada rekan kerja (Exline,
1962)
– Lebih sedikit terlibat dalam tindakan anti sosial atau negatif dengan
rekan kerja(Constantian, 1981)
– Meluangkan lebih sedikit waktu untuk diri sendiri (Constantian,
1981)
– Digambarkan orang lain sebagai disukai, wajar, dan antusias (1979)
• Individu yang memiliki kebutuhan tinggi akan afiliasi, berlawanan dengan yang
rendah, lebih mungkin terlibat membangun dan mempertahankan hubungan
interpersonal, dan mereka lebih terampil dalam hubungan dengan orang-orang.
• Pada keadaan yang tidak umum, seperti bencana alam, orang lebih mungkin untuk
berafiliasi dengan orang lain. Tampaknya perbandingan sosial adalah kekuatan
pendorong di belakang tingkah laku ini. Karena orang-orang berinteraksi agar
mengurangi kecemasan dengan menjelaskan apa yang terjadi dan dengan
menjelaskan reaksi emosi mereka sendiri.
BAB III
A. KESIMPULAN
Ketertarikan interpersonal ketertarikan meliputi evaluasi sepanjang suatu dimensi berkisar
dari sangat suka hingga sangat tidak suka. Setiap orang akan disukai oleh beberapa individu
dan tiak disukai oleh individu yang lain, dengan sebagian orang yang meiliki kontak dengan
kita. Kita tidak secara suka ataupun tiak suka reaksi mereka adalah netral, kebalikannya kita
menyukai beberapa orang, tidak menyukai bebrapa orang, dan netral terhadap sebagian besar
sisanya.
Kontak awal antara dua orang seringkali berdasarkan pada kedekatan sebagai akibat dari
aspek-aspek fisik lingkungan seperti pengaturan tempat duduk di kelas, lokasi tempat tinggal
dan pengaturan tempat kerja.
Kedekatan selanjutnya menimbulkan repeated exposure pada kedua individu terhadap satu
sama lain.
Repeated exposure berakibat pada afek positif yang berakibat pada ketertarikan.
Keadaan afektif positif dan negatif mempengaruhi ketertarikan baik langsung maupun tidak
langsung.
Efek langsung terjadi ketika orang lain berperan terhadap emosi yang terkait
Efek yang tak langsung terjadi ketika sumber emosi ada ditempat lain dan orang lain tersebut
hanya terasosiasikan dengan keberadaannya.
Daftar Pustaka