Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TEORI KOMUNIKASI ANTAR


PRIBADI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi antar Pribadi & Kelompok
Dosen Pengajar : Umar Dahalu, S Ag., M.A

Disusun Oleh:
VIVI RAMADHANI
22.4.1.0641.003

PRODI KOMUNIKASI DAN


PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN
KOMUNIKASI
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT atas rahamt dan inayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah dengan baik. Shalawat dan salam
semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita
jalan kebenaran.

Penulis ucapkan terima kasih kepada Dosen Pengajar, yang telah membimbing dan memberi
banyak pengetahuan kepada penulis serta memberikan kesempatan kepada penulis untuk
membuat dan mempresentasikan makalah ini. Semoga Allah membalas dengan sebaik-baiknya.

Sebagai penutup, kritik dan saran kami harapkan dari segenap pembaca atas segala
kekurangan yang terdapat dalam makalah ini dan juga sebagai bahan koreksi dan pembelajaran
untuk perbaikan makalah berikutnya.

Polewali, 6 April 2023

Vivi Ramadhani

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………….........1
Daftar Isi………………………………….………………………………………………..2
BAB I PENDAHULUAN………..…………………………………………………….…..3
A. Latar belakang………………………………………………………………………..…3
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………..…..3
C. Tujuan……………………………………………………………………………..........3

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………….…….4
A.Macam-macam Teori Komunikasi Antarpribadi……………………………………..…4
B.Defini Komunikasi Antarpribadi………………………………………………...………8

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………9


A. Kesimpulan……………………………………..…………………………………..…9
B. Saran………………………………………………………………………………..…9

Daftar Pustaka…………………………………………………………………………....10

2
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Teori komunikasi adalah satu pandangan dan strategi yang akan membentuk alat dan
rangka kerja untuk sesuatu perkara yang hendak dilaksanakan dalam proses komunikasi
teori akan membina bentuk dan kaidah komunikasi yang hendak dibuat.

B. RUMUSAN MASALAH
 Apa saja Macam-Macam Teori Komunikasi Antar Pribadi
 Jelaskan Definisi Antar Pribadi

C. TUJUAN
 Untuk Mengetahui Macam-Macam Teori Komunikasi Untuk Mengetahui
 Untuk Mengetahui Definisi Antar Pribadi
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Macam-macam Teori Komunikasi Antarpribadi

Sebagai makhluk sosial, pastinya kita akan melakukan aktivitas sosial dalam kehidupan
sehari-hari. Aktivitas sosial itu memerlukan adanya komunikasi sebagai penghubung dengan
individu lain. Dengan adanya komunikasi, kita dapat menyampaikan dan menerima suatu
informasi di sekeliling kita.

Dalam komunikasi, khususnya komunikasi antar pribadi memerlukan beberapa teori sebagai
hakikat kita dalam berkomunikasi agar terjadi berlangsungnya komunikasi yang tertata dengan
benar. Berikut ini adalah beberapa teori komunikasi antar pribadi.

1. Teori Self Disclosure


Menurut Morton (dalam Sears, dkk., 1989) pengungkapan diri merupakan kegiatan
membagi perasaan dan informasi yang akrab dengan orang lain. Informasi di dalam
pengungkapan diri ini bersifat deskriptif atau evaluatif. Deskniptif artinya individu
melukiskan berbagai fakta mengenai diri sendiri yang mungkin belum diketahui oleh
pendengar seperti, jenis pekerjaan, alamat dan usia. Sedangkan evaluatif artinya
individu mengemukakan pendapat atau perasaan pribadinya seperti tipe orang yang
disukai atau hal-hal yang tidak disukai atau dibenci.
• Tingkatan-tingkatan pengungkapan diri
Dalam proses hubungan interpersonal terdapat tingkatan-tingkatan yang berbeda
dalam pengungkapan diri. Menurut Powell (dalam Supratikna, 1995) tingkatan-
tingkatan pengungkapan diri dalam komunikasi yaitu:
a. Basa-basi merupakan taraf pengungkapan diri yang paling lemah atau
dangkal, walaupun terdapat keterbukaan diantara individu, terapi tidak
terjadi hubungan antar pribadi. Masing-masing individu berkomuniikasi
basa-basi sekedar kesopanan.
b. Membicarakan orang lain yang diungkapkan dalam komunikasi hanyalah
tentang orang lain atau hal-hal yang diluar dirinya. Walaupun pada tingkat
ini isi komunikasi lebih mendalam tetapi pada tingkat ini individu tidak
mengungkapkan diri.
c. Menyatakan gagasan atau pendapat sudah mulai dijalin hubungan yang
erat. Individu mulai mengungkapkan dirinya kepada individu lain.
4

d. Perasaan: setiap individu dapat memiliki gagasan atau pendapat yang sama
tetapi perasaan atau emosi yang menyertai gagasan atau pendapat setiap
individu dapat berbeda-beda. Setiap hubungan yang menginginkan
pertemuan antar pribadi yang sungguh-sungguh, haruslah didasarkan atas
hubungan yang jujur, terbuka dan menyarankan perasaan-perasaan yang
mendalam.
e. Hubungan puncak: pengungkapan diri telah dilakukan secara mendalam,
individu yang menjalin hubungan antar pribadi dapat menghayati perasaan
yang dialami individu lainnya. Segala persahabatan yang mendalam dan
sejati haruslah berdasarkan pada pengungkapan diri dan kejujuran yang
mutlak.

2. Teori Disonasi Kongnitif


Disonansi kognitif ini merupakan suatu komunikasi yang berhubungan dengan
perasaan ketidaknyamanan karena sikap, pemikiran, dan perilaku yang tidak baik
atau tidak sesuai. Teori yang diadaptasi dari psikologi sosial ini memiliki dua
konsep utama yaitu kognitif (pikiran) dan disonansi (konflik). Yang dimaksud
dengan disonansi kognitif adalah konflik psikologis yang terjadi ketika individu
berhadapan dengan dua kepercayaan atau lebih yang tidak sesuai secara bersamaan.
Untuk mengatasinya, ia menerapkan strategi mengurangi disonansi hingga tercapai
keseimbangan.
Istilah disonansi kognitif ini pertama kali dipopulerkan oleh seorang psikolog
yang bernama Leon Festinger pada tahun 1950-an. Beberapa asumsi teori disonansi
kognitif ini di antaranya:
1. Teori ini menekankan pada sifat dasar pada konsistensi dan stabilitas seseorang.
2. Adanya disonansi kognitif karena adanya ketidakkonsistensinya seseorang
terhadap segi biologisnya.
3. Disonansi ini merupakan perasaan tidak suka yang menimbulkan tindakan kurang
wajar.
4. Teori ini akan memberikan rangsangan disonansi untuk memotivasi seseorang
keluar dari inkonsistensinya.

5
3. Teori Interaksi Simbolik
Digagas oleh George Herbert Mead pada tahun 1934 melalui bukunya yang
merumuskan 3 (tiga) buah premis yaitu :berjudul Mind, Self, and Society. Teori
interaksi simbolik berusaha untuk menggambarkan bagaimana manusia
menggunakan bahasa untuk membentuk makna, bagaimana manusia menciptakan
serta menampilkan dirinya sendiri, dan bagaimana manusia menggunakan simbol-
simbol untuk mencipatakan masyarakat dengan cara bekerja sama dengan orang
lain.
Teori ini kemudian dikembangkan oleh Herbert Blumer dengan merumuskan 3
buah premis, yaitu;
• Perilaku manusia dipengaruhi oleh makna yang mereka miliki tentang orang lain
dan berbagai kejadian;
• Interaksi sangat penting bagi pengembangan dan penyampaian pesan;
• Makna yang dimiliki seseorang tentang berbagai kejadian atau yang lainnya dapat
berubah seiring dengan berjalannya waktu

Adapun intisari dari asumsi dasar teori interaksi simbolik adalah sebagai berikut :
1. Manusia adalah hasil ciptaan yang unik karena memiliki kemampuan dalam
menggunakan berbagai macam simbol.
2. Manusia memiliki karakterstik sebagai manusia melalui interaksi yang dilakukan
dengan manusia lainnya.
3. Manusia adalah makhluk sadar yang memiliki self-reflective dan secara aktif
membentuk perilaku mereka sendiri.
4. Manusia adalah makhluk tujuan yang bertindak di dalam dan terhadap suatu
situasi tertentu.
5. Masyarakat manusia terdiri dari individu-individu yang terikat dalam interaksi
simbolik.
6. Tindakan sosial hendaknya menjadi unit dasar bagi analisis psikologi sosial.
7. Untuk memahami tindakan sosial setiap individu, kita perlu menggunakan
berbagai metode yang memungkinkan kita untuk melihat makna yang diberikan oleh
mereka terhadap tindakan yang dilakukan.
6

4. Teori Reduksi Ketidakpastian


Uncertainty reduction theory dirumuskan oleh Charles Berger dan Richard Calabrese. Teori
ini mengasumsikan bahwa orang ingin interaksi yang stabil dan dapat diprediksi yang dapat
membantunya mengurangi ketidakpastian tentang orang lain dan berbagai kejadian atau
peristiwa lainnya. Teori ini memberikan pendangan bagaimana ketidakpastian dapat
memberikan motivasi perilaku komunikasi khususnya pencarian jenis-jenis informasi, timbal
balik, kedekatan verbal, dan lain-lain.

Teori ini menjelaskan, interaksi dilakukan manusia berguna untuk mengurangi ketidakpastian
atau meningkatkan prediktabilitas perilaku masing-masing dalam interaksi yang akan mereka
kembangkan. Artinya, teori ini menjelaskan keingintahuan kita atas ketidaktahuan kita.
Menggali pengetahuan berupa memahami itulah yang merupakan perhatian utama kita.

Teori pengurangan ketidakpastian memiliki beberapa asumsi dasar, yaitu:


1. Orang mengalami ketidakpastian dalam latar interpersonal. Ketika berhadapan dengan
orang yang baru dikenalnya, seseorang cenderung tidak memiliki definisi yang akurat
terhadap orang tersebut.
2. Ketidakpastian adalah keadaan yang tidak mengenakkan, menimbulkan stress secara
kognitif. Berdasarkan ketegangan dan ketidaknyamanan yang dialaminya, seseorang
akan berusaha mencari informasi untuk mengurangi ketegangan yang ada.
3. Ketika orang asing bertemu, perhatian utama mereka adalah untuk mengurangi
ketidakpastian mereka atau meningkatkan prediktabilitas. Ketika bertemu dengan orang
baru, seseorang akan membuat dugaan awal berdasar persepsinya.
4. Komunikasi interpersonal adalah sebuah proses perkembangan yang terjadi melalui
tahapan-tahapan. Komunikasi interpersonal melalui komunikasi yang terjadi antara dua
orang atau lebih dapat terjadi secara tatap muka maupun melalui media.
5. Komunikasi interpersonal adalah alat yang utama untuk mengurangi ketidakpastian.
6. Kuantitas dan sifat informasi yang dibagi oleh orang lain akan berubah seiring
berjalannya waktu.
7. Sangat mungkin untuk menduga perilaku orang dengan menggunakan cara seperti
hukum.
7

B. DEFINISI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI


Dilansir dalam buku The Interpersonal Communication Book () oleh Joseph A. Devito
mengatakan bahwa, komunikasi antarpribadi adalah proses pengiriman dan penerimaan
informasi yang dilakukan oleh dua orang atau kelompok kecil, dengan dampak yang
diterima serta timbal balik secara langsung.
8

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Komunikasi antar pribadi dinilai sangat efektif untuk merubah perilaku orang lain, bila
terdapat persamaan mengenai makna yang dibincangkan. Tanda khusus yang ada di
komunikasi antar pribadi ini terletak pada arus balik langsung. Arus balik tersebut
memiliki daya tangkap yang mudah untuk komunikator baik secara verbal dalam bentuk
kata maupun non verbal dalam bentuk bahasa tubuh seperti anggukan, senyuman,
mengerutkan dahi dan lain sebagainya. Sebagai makhluk sosial atau makhluk
bermasyarakat, manusia sudah memiliki dorongan akan kebutuhan berinteraksi.
Dengan bantuan orang lain, manusia mulai belajar dan beradaptasi di lingkungannya.
Mulai dari merangkak, belajar berdiri, berjalan, menggunakan alat gerak, hingga bisa
berkomunikasi dengan orang lain. Bahkan, bisa mengembangkan potensi dalam diri
seerta hal lain yang membutuhkan interaksi dengan orang lain.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini memiliki kekurangan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Dan penulis
juga berharap bahwa makalah ini bisa menjadi sumber informasi bagi pembaca.
9

DAFTAR PUSTAKA

 Fryzz.wordpress.com/201/com/201/07/05/teori-komunikasi-antarpribadi/
 Slideshare.net/mankoma2013/teori-social-exchange
 Pakarkomunikasi.com/teori-teori komunikasi-antar-pribadi
 KOMPAS.com
10

Anda mungkin juga menyukai