Anda di halaman 1dari 5

HUMAN RELATION

 Menurut Gie (1994:157) dikutip dalam Burhan Nurdin (2018), human relation (hubungan antar
manusia)segenap aktivitas menyatu padukan manusia dengan pekerjaan dalam suatu organisasi
yang memungkinkan perkembangan diri manusia sepenuhnya sehingga antara manusia dengan
kerja itu terdapat hubungan timbale balik yang bermanfaat. Berdasarkan pengertian diatas
disimpulkan bahwa human relation (hubungan antar manusia) merupakan seni dan ilmu
pengetahuan terapan (aplied art and accidance), yang mempersoalkan hubungan manusia dalam
organisasi dalam rangka mewujudkan suatu kerjasama atau hubungan yang harmonis dalam
suatu lingkungan.
 Indikator Human Relation (H ubungan Antar Manusia)
Menurut Effendy (2009) human relation (hubungan antar manusia) mempunyai beberapa
indikator diantaranya:
1. Komunikasi Untuk dapat membangun kerjasama dalam sebuah tim, diperlukan
komunikasi diantara anggotanya agar tujuan bersama dapat tercapai. Komunikasi
merupakan suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, dan gagasan, dari
satu pihak ke pihak lainnya yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
2. Loyalitas Suatu perusahaan akan dapat berkembang dengan pesat apabila karyawanya
memiliki loyalitas kerja yang tinngi.
3. Sikap saling menghargai Para karyawan juga sangat menginginkan agar hasil karyanya
dihargai, meskipun sebenarnya adalah kewajiban mereka untuk bekerja segiat – giatnya.
4. Keterbukaan Keterbukaan yang akan dijelaskan memiliki arti bahwa keterbukaan harus
selalu disertai dengan kebijaksanaan dan bila terlalu banyak komunikasi dapat
membimbing serta memunculkan sikap salah paham

PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL ADALAH 


1. Hubungan timbal balik antara individu maupun kelompok untuk menjalin hubungan
pertemanan, diskusi, kerjasama yang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Menurut Charles P. Loomis dalam e-Modul Sosiologi Kelas X: Interaksi Sosial yang
diterbitkan oleh Kemdikbud, interaksi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Melibatkan lebih dari satu orang,


2. Terjadi komunikasi antara pelaku melalui kontak sosial,
3. Memiliki tujuan yang jelas,
4. Terdapat dimensi waktu, meliputi masa lalu, masa kini, dan masa depan.
3. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Mengutip Modul Interaksi Sosial yang disusun oleh Dr. H. Asep Mulyana, M.Pd., dkk. secara
garis besar interaksi sosial dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yakni
1. Interaksi sosial asosiatif
a. Kerja sama
Merupakan suatu usaha bersama antarindividu atau antarkelompok untuk mencapai tujuan
bersama. Dalam pelaksanaannya, kerja sama dapat bersifat membangun (konstruktif) dan
merusak (destruktif).
Contoh kerja sama yang membangun adalah kerja sama antarkaryawan sebuah perusahaan
untuk meningkatkan penjualan. Sementara itu, contoh kerja sama yang merusak adalah
tawuran antarpelajar.
Bentuk-bentuk lain dari kerja sama, yaitu
1. Bargaining, yaitu perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi
atau lebih
2. Cooperation, yakni penerimaan unsur-unsur baru kepemimpinan dalam sebuah organisasi
untuk menghindari terjadinya kecurangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.
3. Coalition (koalisi), merupakan gabungan dua organisasi atau lebih yang memiliki tujuan
yang sama.
4. Joint venture, merupakan kerja sama dalam usaha proyek-proyek tertentu.

b. Akomodasi
Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan dari individu
atau kelompok yang saling bertentangan. Bentuk-bentuk akomodasi adalah:
1. Coersion, yaitu memaksakan kehendak pihak yang lebih kuat kepada pihak yang lebih
lemah.
2. Kompromi, yaitu pihak-pihak yang terlibat perselisihan saling mengurangi tuntutan
untuk mencapai penyelesaian konflik.
3. Arbitrasi, merupakan tindakan mengundang pihak ketiga yang netral untuk mengambil
keputusan guna menyelesaikan konflik.
4. Mediasi, yaitu tindakan mengundang pihak ketiga yang netral untuk menyelesaikan
konflik, tetapi pihak ketiga tidak berwenang memberikan keputusan-keputusan
penyelesaian.
5. Konsiliasi, merupakan tindakan mempertemukan keinginan dari pihak-pihak yang
berselisih demi tercapainya tujuan bersama.
6. Toleransi, yaitu keinginan untuk mengindari perselisihan.
Stalemate, terjadi ketika dua kelompok yang berselisih memiliki kekuatan yang
seimbang.
7. Ajudikasi, yaitu penyelesaian masalah melalui jalur hukum/pengadilan.

c. Asimilasi: Secara sederhana, asimilasi adalah peleburan dua kebudayaan menjadi satu
kebudayaan.

d. Akulturasi: Akulturasi merupakan penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan


asing tanpa menghilangkan unsur-unsur budaya asli.

2. Interaksi sosial disosiatif


a. Persaingan (competition)
Proses sosial yang melibatkan individu atau kelompok dalam mencapai keuntungan tanpa
adanya ancaman atau kekerasan.

b. Kontravensi
Merupakan proses sosial yang ditandai oleh adanya sikap dan perasaan tidak suka yang
disembunyikan. Bentuk proses sosial ini berada di antara persaingan dan konflik.

c. Pertikaian
Pertikaian adalah proses sosial ketika individu atau kelompok berusaha menentang pihak lain
dengan cara mengancam atau menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuannya.

d. Konflik
Konflik dapat didefinisikan sebagai proses sosial ketika individu atau kelompok berusaha
saling menyingkirkan satu sama lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak
berdaya.
Jendela Johari (Johari Window) adalah konsep komunikasi yang diperkenalkan oleh Joseph Luth
dan Harry Ingram (karenanya disebut Johari). Jendela Johari pada dasarnya menggambarkan tingkat
saling pengertian antarorang yang berinteraksi. Jendela Johari ini mencerminkan tingkat keterbukaan
seseorang yang dibagi dalam empat kuadran.

Johari Window atau Jendela Johari merupakan salah satu cara untuk melihat dinamika dari self-
awareness, yang berkaitan dengan perilaku, perasaan, dan motif kita. Model ini berguna untuk
mengamati cara kita memahami diri kita sendiri sebagai bagian dari proses komunikasi.

Kuadran-kuadran tersebut bisa dijelaskan sebagai berikut:

1. Open
Menggambarkan keadaan atau hal yang diketahui diri sendiri dan orang lain. Hal-hal
tersebut meliputi sifat-sifat, perasaan-perasaan, dan motivasi-motivasinya. Orang yang
“Open” bila bertemu dengan seseorang akan selalu membuka diri dengan menjabat tangan
atau secara formal memperkenalkan diri bila berjumpa dengan seseorang. Diri yang
terbuka, mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sendiri demikian juga orang lain diluar
dirinya dapat mengenalinya.

2. Blind
Disebut “Blind” karena orang itu tidak mengetahui tentang sifat-sifat, perasaan-perasaan
dan motivasi-motivasinya sendiri padahal orang lain melihatnya. Sebagai contoh, ia
bersikap seolah-olah seorang yang sok akrab, padahal orang lain melihatnya begitu
berhati-hati dan sangat tertutup, tampak formal dan begitu menjaga jarak dalam pergaulan.
Orang ini sering disebut sebagai seseorang yang buta karena dia tidak dapat melihat
dirinya sendiri, tidak jujur dalam menampilkan dirinya namun orang lain dapat melihat
ketidak tulusannya.

3. Hidden
Ada hal-hal atau bagian yang saya sendiri tahu, tetapi orang lain tidak. Hal ini sering
teramati, ketika seseorang menjelaskan mengenai keadaan hubungannya dengan
seseorang. “Saya ingat betul bagaimana rasanya dikhianati pada waktu itu, padahal aku
begitu mempercayainya”. Luka hati masa lalunya tidak diketahui orang lain, tetapi ia
sendiri tak pernah melupakannya.
4. Unknown
Dikatakan “Unknown”, karena baik yang bersangkutan, maupun orang lain dalam
kelompoknya tidak mengetahui hal itu secara individu. Sepertinya semua serba misterius

endela Johari juga bisa menjelaskan tingkat keterbukaan seseorang terhadap dirinya sendiri maupun
orang lain.

1. Orang tipe I:
Merupakan orang yang terbuka. Terbuka kepada orang lain dan terbuka untuk orang lain
menilai dan memberi masukan tentang dirinya.

2. Orang tipe II :
Merupakan orang yang menyembunyikan sebagian dari kebenaran tentang dirinya.
Artinya ada hal-hal atau bagian yang dia sendiri tahu tapi orang lain tidak. Contohnya
orang yang sakit hati dengan orang lain. Orang lain belum tentu tahu, tapi dia tahu.

3. Orang tipe III:


Merupakan orang yang buta. Disebut buta karena orang itu tidak tahu tentang sifat-sifat,
perasaan-perasaan dan motivasi-motivasinya sendiri padahal orang lain melihatnya.
Contohnya adalah orang yang sok akrab, padahal orang lain melihat dia sebagai seorang
yang sangat berhati-hati dan tertutup, formal dan begitu menjaga jarak dalam pergaulan.

4. Orang tipe IV:


Merupakan orang tipe paling tertutup. Tidak mau membuka dirinya keluar maupun
menerima pendapat/masukan/feedback dari luar. Panggilan yang tepat untuk yang yang
demikian adalah orang yang misterius.

DISC adalah tipe-tipe kepribadian yang disusun oleh Dr. William Moulton Marston, seorang psikolog
Universitas Harvard, yang juga adalah penemu alat deteksi kebohongan dan pencipta karakter Wonder
Woman untuk DC Comics.

Nah, jadi makin kepo tentang DISC, Sobat? As it's mentioned earlier, kepanjangan DISC


yaitu Dominance, Influence, Steadiness, dan Compliance. Pada keempat kepribadian DISC atau
DISC personality ini, kita memperoleh gambaran tentang bagaimana seseorang bersikap dalam situasi
atau lingkungan tertentu (terutama dalam lingkup dunia kerja).

DISC Personality: Dominance

Orang-orang dengan kepribadian Dominance memiliki kecenderungan karakter yang dominan, kuat,


dengan ego yang tinggi. They are independent and risk taker. Mereka mudah merasa bosan dengan
rutinitas, menyukai tantangan dan inovasi. Kepribadian DISC ini juga menyukai authority,
responsibility, decision making, problem solving, multi tasking, maupun hal-hal lain yang
membuatnya menjadi lebih dominan.

DISC Personality: Influence

Karakter DISC ini memiliki pengaruh yang besar bagi sekitarnya. Kepercayaan dirinya,
antusiasmenya, selera humornya, dan optimismenya membawa semangat bagi lingkungannya.
Sebagai negosiator yang handal, orang-orang dengan kepribadian Influence memiliki kemampuan
persuasif yang bagus. Mereka menyukai popularitas, sehingga mereka sulit menerima penolakan dari
orang lain.

DISC Personality: Steadiness

Konsisten, tenang, dan sabar adalah beberapa karakter yang menggambarkan kepribadian DISC yang
satu ini. Sebaliknya, orang-orang dengan kepribadian Steadiness sulit menerima perubahan dan butuh
waktu lama untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Maka, mereka menyukai lingkungan
yang memberi rasa aman tanpa perubahan yang mendadak.

DISC Personality: Compliance

Orang-orang berkarakter Compliance biasanya tekun, sistematis, teliti, cermat, fokus pada ketepatan


dan kualitas. Cenderung analitis dan kritis, sosok kepribadian DISC ini suka mengejar kualitas dengan
standar yang tinggi dan mengerjakan tugas-tugas yang rinci. Karenanya, mereka menyukai batasan,
prosedur, dan metode yang jelas.

Lao Tzu (600–531 SM), filsuf asal China, mengatakan : "Memahami orang lain adalah
kebijakan, memahami diri Anda sendiri adalah pencerahan “
Seorang yang memperoleh pencerahan, ia akan lebih bijak terhadap orang lain maupun diri sendiri,
oleh sebab itu keduanya sangatlah erat dan ada hubungan yang tidak terlepaskan. Maka kenalilah
dirimu sendiri bila ingin mengenali orang lain.

Anda mungkin juga menyukai