Interaksi Sosial adalah suatu proses hubungan timbal balik yang dilakukan oleh
individu dengan individu, antara indivu dengan kelompok, antara kelompok dengan
individu, antara kelompok dengan dengan kelompok dalam kehidupan social.
Dalam kamus Bahasa Indonesia Interaksi didefinisikan sebagai hal saling
melalkukan akasi , berhubungan atau saling mempengaruhi. Dengan demikian
interaksi adalah hubungan timbal balik (sosial) berupa aksi salaing mempengaruhi
antara individu dengan individu, antara individu dankelompok dan antara kelompok
dengan dengan kelompok.
Gillin mengartikan bahwa interaksi sosial sebagai hubungan-hubungan sosial
dimana yang menyangkut hubungan antarandividu , individu dan kelompok antau
antar kelompok. Menurut Charles P. loomis sebuah hubungan bisa disebut interaksi
jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
jumlah pelakunya dua orang atau lebih
adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbul atau lambinglambang
adanya suatu demensi waktu yang meliputi ,asa lalu, masa kini, dan masa yang
akan datang .
4.
Sugesti
Sugesti ini berlangsung apabila seseorang memberikan pandangan atau sikap yang
dianutnya, lalu diterima oleh orang lain. Biasanya sugesti muncul ketika sipenerima
sedang dalam kondisi yang tidak netral sehingga tidak dapat bewrfikir rasional.
Biasanya sugesti berasal dari orang-orang sebagai berikut:
orang yang berwibawa, karismatik dan punya pengaruh terhadap yang disugesti,
misalnya orang tua, ulama, dsb.
Orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari pada yang disugesti.
Kelompok mayoritas terhadap minoritas.
Reklame atau iklan media masa.
3.
kepada pihak lain. Melalui proses simpati orang merasa dirinya seolah-olah dirinya
berasa dalam keadaan orang lain.
5.
Kata kontak dalam bahasa inggrisnya contack, dari bahasa lain con atau cum
yang artinya bersama-sama dan tangere yang artinya menyentuh . Jadi kontak
berarti sama-sama menyentuh.Kontak social ini tidak selalu melalui interaksi atau
hubungan fisik, karena orang dapat melakuan kontak social tidak dengan
menyentuh, misalnya menggunakan HP, telepon dsb.
Kontak sosial memiliki memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
Kontak sosial bisa bersifat positif dan bisa negative. Kalau kontak social mengarah
pada kerjasama berarti positif, kalau mengarah pada suatu pertentangan atau
konflik berarti negative.
2.
Kontak social dapat bersifat primer dan bersifat skunder. Kontak social primer
terjadi apa bila peserta interaksi bertemu muka secara langsung. Misanya kontak
antara guru dengan murid dsb. Kalau kontak skunder terjadi apabila interaksi
berlangsung melalui perantara. Missal percakapan melalui telepon, HP dsb.
2. Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak kepihak
yang lain dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Ada lima unsur pokok dalam komunikasi yaitu :
Komunikator yaitu orang yang menyampaikan informasi atau pesan atau perasaan
atau pemikiran pada pihak lain.
Komunikan yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran,
informasi.
Pesan yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.
Media yaitu alat untuk menyampaiakn pesan
5.
Efek/feed back yaitu tanggapan atau perubahan yang diharapkan terjadi pada
mana terjadi keseimbangan dalam interaksi antara individu-individu atau kelompokkelompok manusia berkaitan dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang
berlaku dalam masyarakat. Usaha-usaha itu dilakukan untuk mencapai suatu
kestabilan. Sedangkan Asimilasi merupakan suatu proses di mana pihak-pihak yang
berinteraksi mengidentifikasikan dirinya dengan kepentingan-kepentingan serta
tujuan-tujuan kelompok
Bentuk interaksi yang berkaitan dengan proses disosiatif ini dapat terbagi atas
bentuk persaingan, kontravensi, dan pertentangan. Persaingan merupakan suatu
proses sosial, di mana individu atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing,
mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan. Bentuk kontravensi
merupakan bentuk interaksi sosial yang sifatnya berada antara persaingan dan
pertentangan. Sedangkan pertentangan merupakan suatu proses sosial di mana
individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan
menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan.
Untuk tahapan proses-proses asosiatif dan disosiatif Mark L. Knapp menjelaskan
tahapan interaksi sosial untuk mendekatkan dan untuk merenggangkan. Tahapan
untuk mendekatkan meliputi tahapan memulai (initiating), menjajaki
(experimenting), meningkatkan (intensifying), menyatupadukan (integrating) dan
mempertalikan (bonding). Sedangkan tahapan untuk merenggangkan meliputi
membeda-bedakan (differentiating), membatasi (circumscribing), memacetkan
(stagnating), menghindari (avoiding), dan memutuskan (terminating).
Pendekatan interaksi lainnya adalah pendekatan dramaturgi menurut Erving
Goffman. Melalui pendekatan ini Erving Goffman menggunakan bahasa dan
khayalan teater untuk menggambarkan fakta subyektif dan obyektif dari interaksi
sosial. Konsep-konsepnya dalam pendekatan ini mencakup tempat berlangsungnya
interaksi sosial yang disebut dengan social establishment, tempat mempersiapkan
interaksi sosial disebut dengan back region/backstage, tempat penyampaian
ekspresi dalam interaksi sosial disebut front region, individu yang melihat interaksi
tersebut disebut audience, penampilan dari pihak-pihak yang melakukan interaksi
disebut dengan team of performers, dan orang yang tidak melihat interaksi tersebut
disebut dengan outsider.
A.
Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk
mencapai suatu atau beberapa tujuan bersama. Bentuk kerja sama tersebut
berkembang apabila orang dapat digerakan untuk mencapai suatu tujuan bersama
dan harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut di kemudian hari mempunyai
manfaat bagi semua. Juga harus ada iklim yang menyenangkan dalam pembagian
kerja serta balas jasa yang akan diterima. Dalam perkembangan selanjutnya,
keahlian-keahlian tertentu diperlukan bagi mereka yang bekerja sama supaya
rencana kerja samanya dapat terlaksana dengan baik.
Kerja sama timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap kelompoknya (yaitu
in-group-nya) dan kelompok lainya (yang merupakan out-group-nya). Kerja sama
akan bertambah kuat jika ada hal-hal yang menyinggung anggota/perorangan
lainnya.
Fungsi Kerjasama digambarkan oleh Charles H.Cooley kerjasama timbul apabila
orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama
dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian
terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut; kesadaran
akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi
merupakan fakta-fakta penting dalam kerjasama yang berguna
Dalam teori-teori sosiologi dapat dijumpai beberapa bentuk kerjasama yang biasa
diberi nama kerja sama (cooperation). Kerjasama tersebut lebih lanjut dibedakan
lagi dengan :
Kerjasama Spontan (Spontaneous Cooperation) : Kerjasama yang sertamerta
Kerjasama Langsung (Directed Cooperation) : Kerjasama yang merupakan hasil
perintah atasan atau penguasa
kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu
cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang
bersangkutan
Koalisi (coalition), yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang
mempunyai tujuan-tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang
tidak stabil untuk sementara waktu karena dua organisasi atau lebih tersebut
kemungkinan mempunyai struktut yang tidak sama antara satu dengan lainnya.
Akan tetapi, karenamaksud utama adalah untuk mencapat satu atau beberapa
tujuan bersama, maka sifatnnya adalah kooperatif.
2. Akomodasi (Accomodation)
Istilah Akomodasi dipergunakan dalam dua arti : menujuk pada suatu keadaan dan
yntuk menujuk pada suatu proses. Akomodasi menunjuk pada keadaan, adanya
suatu keseimbangan dalam interaksi antara orang-perorangan atau kelompokkelompok manusia dalam kaitannya dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai
sosial yang berlaku dalam masyarakat. Sebagai suatu proses akomodasi menunjuk
pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan yaitu usahausaha manusia untuk mencapai kestabilan.
Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu perngertian yang digunakan oleh
para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan
sosial yang sama artinya dengan adaptasi dalam biologi. Maksudnya, sebagai suatu
proses dimana orang atau kelompok manusia yang mulanya saling bertentangan,
mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan.
Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa
menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.
Bentuk-bentuk persaingan :
Persaingan ekonomi : timbul karena terbatasnya persediaan dibandingkan dengan
jumlah konsumen
Persaingan kebudayaan : dapat menyangkut persaingan bidang keagamaan,
pendidikan, dst.
Persaingan kedudukan dan peranan : di dalam diri seseorang maupun di dalam
kelompok terdapat keinginan untuk diakui sebagai orang atau kelompok yang
mempunyai kedudukan serta peranan terpandang.
Persaingan ras : merupakan persaingan di bidang kebudayaan. Hal ini disebabkan
krn ciri-ciri badaniyah terlihat dibanding unsur-unsur kebudayaan lainnya.
Persaingan dalam batas-batas tertentu dapat mempunyai beberapa fungsi :
Sebagai jalan dimana keinginan, kepentingan serta nilai-nilai yang pada suatu masa
medapat pusat perhatian, tersalurkan dengan baik oleh mereka yang bersaing.
Sebagai alat untuk mengadakan seleksi atas dasar seks dan sosial. Persaingan
berfungsi untuk mendudukan individu pada kedudukan serta peranan yang sesuai
dengan kemampuannya.
Sebagai alat menyaring para warga golongan karya (fungsional)
2. Kontraversi (Contravetion)
Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada
antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Bentuk kontraversi menurut
Leo von Wiese dan Howard Becker ada 5 : yang umum meliputi perbuatan seperti
penolakan, keenganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes,
gangguang-gangguan, kekerasan, pengacauan rencana, yang sederhana seperti
menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki-maki melalui surat
selebaran, mencerca, memfitnah, melemparkan beban pembuktian pada pihak lain,
dst. yang intensif, penghasutan, menyebarkan desas desus yang mengecewakan
pihak lain, yang rahasia, mengumumkan rahasian orang, berkhianat. yang taktis,
mengejutkan lawan, mengganggu dan membingungkan pihak lain.
Contoh lain adalah memaksa pihak lain menyesuaikan diri dengan kekerasan,
provokasi, intimidasi, dst.
Menurut Leo von Wiese dan Howard Becker ada 3 tipe umum kontravensi :
1. Kontraversi generasi masyarakat : lazim terjadi terutama pada zaman yang
sudah mengalami perubahan yang sangat cepat
2. Kontraversi seks : menyangkut hubungan suami dengan istri dalam keluarga.
3. Kontraversi Parlementer : hubungan antara golongan mayoritas dengan golongan
minoritas dalam masyarakat.baik yang menyangkut hubungan mereka di dalam
lembaga legislatif, keagamaan, pendidikan, dst.
Tipe Kontravensi :
Kontravensi antarmasyarakat setempat, mempunyai dua bentuk :
1. Kontavensi antarmasyarakat setempat yang berlainan (intracommunity struggle)
2.. Kontravensi antar golongan-golongan dalam satu masyarakat setempat
(intercommunity struggle)
3. Pertentangan (Pertikaian atau conflict)
Pribadi maupun kelompok menydari adanya perbedaan-perbedaan misalnya dalam
ciri-ciri badaniyah, emosi, unsur-unsur kebudayaan, pola-pola perilaku, dan
seterusnya dengan pihak lain. Ciri tersebut dapat mempertajam perbedaan yang
ada hingga menjadi suatu pertentangan atau pertikaian.
Sebab musabab pertentangan adalah :
1. Perbedaan antara individu.
2. Perbedaan kebudayaan.
3. Perbedaan kepentingan.
perubahan sosial.
Pertentangan dapat pula menjadi sarana untuk mencapai keseimbangan antara
kekuatan-kekuatan dalam masyarakat. Timbulnya pertentangan merupakan
pertanda bahwa akomodasi yang sebelumnya telah tercapai.
Pertentangan mempunyai beberapa bentuk khusus:
1. Pertentangan pribadi
2. Pertentangan Rasial : dalam hal ini para pihak akan menyadari betapa adanya
perbedaan antara mereka yang menimbulkan pertentangan
3. Pertentangan antara kelas-kelas sosial : disebabkan karena adanya perbedaan
kepentingan
4. Pertentangan politik : menyangkut baik antara golongan-golongan dalam satu
masyarakat, maupun antara negara-negara yang berdaulat
5. Pertentangan yang bersifat internasional : disebabkan perbedaan-perbedaan
kepentingan yang kemudian merembes ke kedaulatan negara
Akibat-akibat bentuk pertentangan:
1. Tambahnya solidaritas in-group.
Apabila pertentangan antara golongan-golongan terjadi dalam satu kelompok
tertentu, akibatnya adalah sebaliknya, yaitu goyah dan retaknya persatuan
kelompok tersebut.
2. Perubahan kepribadian para individu.
3. Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia.
4. Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak.
DILEMA ANTARA KEPENTINGAN INDIVIDU DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT
Dilema anatara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat adalah pada
pertanyaan mana yang harus saya utamakan, kepentingan saya selaku individu
atau kepentingan masyarakat tempat saya hidup bersama? Persoalan pengutamaan
kepentingan individu atau masyarakat ini memunculkan dua pandangan yang
berkembang menjadi paham/aliran bahkan ideologi yang dipegang oleh suatu
kelompok masyarakat.
1. Pandangan Individualisme
Individualisme berpangkal dari konsep bahwa manusia pada hakikatnya adalah
makhluk individu yang bebas. Paha mini memandang manusia sebagai makhluk
pribadi yang utuh dan lengkap terlepas dari manusia yang lain.
Pandangan individualisme berpendapat bahwa kepentingan indidulah yang harus
diutamakan. Yang menjadi sentral individualisme adalah kebebasan seorang
berada pada pribadi dan tidak berlaku hak milik berfungsi sosial,
b.
c.
d.
Daftar pustaka
Elly M. Setiadi, dkk. 2006 . Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana.
Effendi, Ridwan dan Elly Malihah. 2007 . Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan
Teknologi. Bandung : Yasindo Multi Aspek.
Herimanto dan Winarno. 2010. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.