Anda di halaman 1dari 12

MEMAHAMI PERILAKU,

HUBUNGAN MANUSIA, DAN KINERJA

Makalah ini,
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Human Relation In Organization
Dosen Pengampu : Dra. Ec. Sri Budi Kasiyati, M.M.

Disusun Oleh :

Amanda Dewani ( 1212200005 )


Bella Amillia Cindy P ( 1212200025 )

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Memahami Perilaku, Hubungan Manusia, dan Kinerja ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas Ibu Dra. Ec. Sri Budi Kasiyati, M.M. pada
bidang studi Human Relation In Organization. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang tauhid bagi para
pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terimakasih
kepada Ibu Dra. Ec. Sri Budi Kasiyati, M.M. selaku Dosen bidang
studi Human Relation In Organization yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami menyadari, makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 3 Maret 2024


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN..................................................................................................................... 3
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................. 3
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................. 4
1.3 MANFAAT.................................................................................................................. 4
BAB II.....................................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................................5
2.1 Jelaskan Mengapa Keterampilan Hubungan Manusia Itu Penting............................. 5
2.2 Tujuan hubungan antarmanusia................................................................................. 5
2.3 Jelaskan hubungan antara perilaku individu dan kelompok dan kinerja organisasi... 5
2.4 Sejarah studi hubungan manusia................................................................................ 8
BAB III.................................................................................................................................... 11
PENUTUP............................................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan............................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Human relations adalah hubungan kemanusiaan yang lebih ditekankan kepada unsur-
unsur sifat, watak, tingkah laku, pribadi dan serta aspek-aspek kejiwaan lainnya yang terdapat
dalam diri manusia yang menuju suatu kebahagiaan.

Dalam kegiatan human relations tidak terlepas dari keberadaan pimpinan dalam
memberikan motivasi kepada karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
Oleh karena itu perusahaan harus terus memperhatikan kebutuhan karyawannya, karena
karyawan merupakan aset penting bagi sebuah perusahaan, serta memberikan lingkungan
yang nyaman sehingga karyawan merasa betah dan loyal dalam bekerja dengan perasaan
senang, tanpa adanya beban atau keterpaksaan sesuai dengan visi dan misi yang ingin dicapai
perusahaan atau organisasi. Tujuannya untuk menggugah kegairahan dan kegiatan bekerja
dengan semangat kerjasama yang produktif dengan perasaan bahagia dan hati yang puas baik
kepuasan ekonomis, psikologis maupun kepuasan sosial.

1.2 RUMUSAN MASALAH

a. Jelaskan mengapa keterampilan hubungan manusia itu penting


b. Tujuan hubungan antarmanusia
c. Jelaskan hubungan antara perilaku individu dan kelompok dan kinerja organisasi
d. Jelaskan secara singkat sejarah studi hubungan manusia

1.3 MANFAAT

a. Mahasiswa mampu memahami pentingnya keterampilan hubungan manusia,


b. Mahasiswa mampu memahami tujuan,hubungan antara perilaku individu dan
kelompok dan kinerja
c. serta Mahasiswa memahami sejarah studi hubungan manusia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jelaskan Mengapa Keterampilan Hubungan Manusia Itu Penting

Semakin baik Anda dapat bekerja dengan orang lain semakin sukses anda
dalam kehidupan pribadi dan professional. Menjalin hubungan penting karena
membantu kita membangun hubungan yang sehat dengan orang lain,
menyelesaikan konflik, meningkatkan keterampilan komunikasi, dan
mengembangkan kemandirian dan kepemimpinan.
Dalam dunia kerja, keterampilan interpersonal yang kuat dapat menjadi faktor
penting dalam kehidupan sehari-hari dan dalam Kesuksesan dalam bekerja,
keterampilan interpersonal juga dapat membantu Anda membangun jaringan dan
menjalin kolaborasi yang produktif

2.2 Tujuan hubungan antarmanusia

Hubungan antar manusia yaitu interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam
situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan. Melihat dari sisi kepemimpinannya, yang
bertanggung jawab dalam suatu kelompok merupakan interaksi orang-orang menuju situasi
kerja yang memotivasi untuk bekerja sama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan
ekonomis. Tujuan hubungan antarmanusia yakni menciptakan situasi win-win dengan
memuaskan kebutuhan karyawan sekaligus mencapai tujuan organisasi Hubungan antar
manusia mencoba menemukan, mengidentifikasi masalah, dan membahasnya untuk mencari
pemecahan, yang berbentuk komunikasi persuasif yang dilakukan oleh seseorang kepada
orang lain secara tatap muka dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan,
sehingga menimbulkan kebahagiaan dan kepuasaan hati pada kedua belah pihak.

2.3 Jelaskan hubungan antara perilaku individu dan kelompok dan kinerja
organisasi

Hubungan antara perilaku individu, kelompok, dan kinerja organisasi sangatlah erat
hubungannya. Karena organisasi terdiri dari banyak orang, maka tindakan individu dalam
organisasi dipengaruhi oleh pendapat dan tindakannya. Perilaku seorang individu dapat
dipengaruhi oleh kelompok di mana kita berada, dan perubahan nilai dan norma dalam suatu
organisasi dapat dipengaruhi oleh orang-orang yang menjadi anggotanya. Kinerja organisasi
dapat dipengaruhi oleh individu tersebut dalam organisasi dimana interaksi antara individu
dan kelompok menghasilkan sikap dan perilaku yang mempengaruhi kinerja organisasi
hubungan antara individu, kelompok, dan organisasi menetapkan ekspektasi terhadap
perilaku individu menciptakan peran tertentu yang harus dimainkan untuk mencapai tujuan
bersama.

Pada gambar tersebut mengilustrasikan tiga tingkat perilaku. Fokus tingkat tiga adalah pada
organisasi secara keseluruhan. Pada tingkat ini, tanggung jawab dewan direksi dan presiden
adalah fokus pada keseluruhan organisasi. Fokus tingkat dua adalah pada perilaku dan
hubungan manusia di dalam dan antar kelompok seperti departemen pemasaran, produksi,
dan keuangan. Fokus tingkat satu adalah pada perilaku setiap orang dalam organisasi. Setiap
manajer akan memiliki satu atau lebih penyelia yang melapor kepadanya, dan setiap penyelia
akan memiliki beberapa karyawan yang melapor kepadanya.
struktur organisasi formal yang menunjukkan wewenang dan hubungan pelaporan. Namun,
hal ini tidak menunjukkan berbagai kemungkinan hubungan antarmanusia yang ada di luar
struktur formal. Misalnya, presiden dapat berinteraksi dengan karyawan mana pun, karyawan
dapat berinteraksi dengan manajer, dan supervisor dapat berinteraksi dengan asisten
administrasi wakil presiden.

Tantangan bagi manajemen adalah mengembangkan individu dan kelompok yang berkinerja
tinggi. Dalam arti tertentu, individu dan kelompok merupakan landasan suatu organisasi. Jika
salah satunya tidak efektif, organisasi tidak dapat bertahan. Sebagaimana manusia merupakan
landasan organisasi, perilaku dan hubungan manusia merupakan landasan yang mendukung
kinerja. Jika salah satunya tidak efektif, kinerja akan menurun.

pengetahuan berdasarkan landasan teori dan penelitian ilmiah yang kuat. Hubungan
antarmanusia mengambil pendekatan yang praktis dan terapan. Ia berupaya untuk
mengantisipasi dan mencegah masalah sebelum terjadi dan untuk memecahkan masalah
hubungan interpersonal yang ada dalam organisasi.

2.4 Sejarah studi hubungan manusia

Populer disebut perilaku organisasi dan berakar pada ilmu perilaku, ilmu hubungan
manusia dikembangkan pada akhir tahun 1940-an. Hal ini terutama didasarkan pada psikologi
dan sosiologi ; psikologi sosial, ekonomi dan ilmu politik juga berkontribusi terhadap
perilaku organisasi.
Selama tahun 1950-an, penelitian mengenai perilaku manusia dilakukan di organisasi-
organisasi besar. Pada akhir tahun 1970-an, perilaku organisasi diakui sebagai suatu disiplin
ilmu tersendiri, dengan guru, peneliti, dan praktisi dilatih tentang perilaku organisasi itu
sendiri. Perilaku organisasi merupakan ilmu sosial yang dibangunnya pengetahuan
berdasarkan landasan teori dan penelitian ilmiah yang kuat.

a. Tahun-Tahun Awal : Frederick Taylor dan Robert Owen

Di Amerika awal, kebanyakan orang bekerja di pertanian atau menjadi


penjahit wiraswasta, tukang kayu, pembuat sepatu, atau pandai besi. Kemudian, pada
masa Revolusi Industri, masyarakat meninggalkan lahan pertanian untuk bekerja di
pabrik-pabrik milik swasta. Bisnis-bisnis ini mementingkan keuntungan, bukan
karyawan, dan manajer memandang manusia hanya sebagai sumber produksi.
Kebanyakan pemilik-manajer awal tidak terlalu memikirkan kondisi kerja, kesehatan,
atau keselamatan karyawannya.

a) Frederick Taylor, seorang insinyur yang dikenal sebagai “bapak manajemen


ilmiah,” berfokus pada analisis dan perancangan ulang pekerjaan secara lebih
efisien pada akhir tahun 1800- an dan awal 1900-an, yang kemudian
memunculkan gagasan produksi massal. Manajer ilmiah berfokus pada
produksi, bukan manusia. Mereka berasumsi bahwa pekerja selalu bertindak
rasional dan dimotivasi hanya oleh uang. Selain itu, Taylor gagal mengenali
kebutuhan sosial karyawan, dan menempatkan mereka pada pekerjaan yang
terisolasi.
b) Robert Owen Pada tahun 1800, Robert Owen dianggap sebagai manajer-
wirausahawan pertama yang memahami perlunya memperbaiki lingkungan
kerja dan situasi karyawan secara keseluruhan.

Pada tahun 1920, Owen disebut sebagai “bapak sebenarnya” administrasi


personalia.
Ia percaya bahwa keuntungan akan meningkat jika karyawan bekerja dengan
jam kerja yang lebih pendek, dibayar dengan layak, dan diberi makanan dan
tempat tinggal yang cukup.

b. Dilakukan pada mayo dan studi Hawthorne

Dari pertengahan tahun 1920an hingga awal tahun 1930-an, Elton Mayo dan
rekan-rekannya dari Universitas Harvard melakukan penelitian di Pabrik Western
Electric Hawthorne dekat Chicago. Penelitian yang dilakukan melalui Studi
Hawthorne telah menjadi tonggak penting dalam bidang hubungan manusia.
Nyatanya, Elton Mayo disebut “bapak hubungan manusia.” Sebagai konsekuensi dari
penelitian ini, efek Hawthorne ditemukan.

Efek Hawthorn mengacu pada peningkatan kinerja yang disebabkan oleh


perhatian khusus yang diberikan kepada karyawan, bukan perubahan nyata dalam
pekerjaan.Selama penelitian, Mayo mengubah pencahayaan dan ventilasi. Yang
mengejutkannya, kinerja meningkat terlepas dari kondisi kerja. Melalui wawancara,
Mayo menyadari bahwa kelompok kontrol selama penelitian dirasa penting karena
seluruh perhatian yang didapat; oleh karena itu kinerja meningkat karena adanya
perhatian khusus yang diberikan kepada karyawan.

c. Tahun 1930-an sampai tahun 1990-an


Selama masa depresi tahun 1930-an, serikat pekerja memperoleh kekuatan dan dalam
banyak kasus memaksa manajemen untuk melihat lebih dekat sisi kemanusiaan
organisasi dan memenuhi kebutuhan karyawan akan kondisi kerja yang lebih baik,
gaji yang lebih tinggi, dan jam kerja yang lebih pendek.

a) Selama tahun 1940an dan 1950an, proyek penelitian besar lainnya dilakukan di
sejumlah organisasi. Beberapa penelitian dilakukan oleh Universitas
Michigan,yang melakukan penelitian di bidang kepemimpinan dan motivasi;
Universitas Negeri Ohio, yang juga mempelajari kepemimpinan dan motivasi;
Institut Hubungan Manusia Tavistock di London, yang mempelajari berbagai
mata pelajaran; dan Laboratorium Pelatihan Nasional di Bethel, Maine, yang
mempelajari dinamika. Manajemen Peter Drucker berdasarkan tujuan populer
pada tahun 1950an dan masih digunakan sampai sekarang.
b) Selama tahun 1960an ,Douglas Mc Gregor diterbitkan Teori X dan Teori Y.
Pembahasan teorinya, yang kontras dengan cara manajer memandang karyawan.
Pada periode waktu yang sama, Eric Berne diperkenalkan analisis transaksional
(TA). Pelatihan sensitivitas populer pada tahun 1960an.
c) Selama tahun 1970-an, minat terhadap hubungan antarmanusia mungkin mencapai
puncaknya. Lingkaran kualitas sangat populer. Pada akhir tahun 1970-an, istilah
tersebuthubungan manusiapada dasarnya diganti dengan istilah yang lebih umum
digunakan perilaku organisasi.
d) Pada tahun 1980an, tingkat produktivitas Amerika jauh lebih rendah dibandingkan
Jepang. William Ouchi menemukan bahwa beberapa perusahaan sukses tidak
mengikuti model khas AS. Setelah bertahun-tahun melakukan penelitian dan
penyelidikan, Ouchi mengembangkan Teori Z. Teori Z mengintegrasikan praktik
bisnis umum di Amerika Serikat dan Jepang ke dalam satu kerangka kerja jalan
tengah yang sesuai untuk digunakan di Amerika Serikat. Dalam buku
merekaMencari Keunggulan, Thomas Peters dan Robert Waterman melakukan
penelitian untuk mengetahui karakteristik organisasi yang sukses. Selama tahun
1980-an, pekerjaan mereka dikritik karena perusahaan-perusahaan yang dianggap
unggul mulai mengalami masalah. Manajemen kualitas total populer pada tahun
1980an.
e) Pada tahun 1990an, tren peningkatan partisipasi karyawan sebagai sarana untuk
meningkatkan hubungan manusia dan kinerja organisasi terus berlanjut. Tren ini
mencakup tingkat partisipasi yang lebih besar di tingkat paling bawah dalam
organisasi. Hasilnya, karyawan mempunyai lebih banyak masukan dalam
pengambilan keputusan manajemen dan cara mereka melaksanakan pekerjaannya.
Penggunaan grup dan tim juga menjadi populer pada tahun 1990an dan terus
berlanjut hingga saat ini.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dengan demikian hubungan antar manusia sangatlah penting didunia kerja maupun
diluar dunia kerja, Dalam menjalankan suatu organisasi, hubungan antar manusia memegang
peran krusial. Seperti yang telah dibahas, interaksi yang positif antara individu-individu
dalam organisasi tidak hanya memperkuat ikatan sosial, tetapi juga berdampak langsung pada
kinerja dan produktivitas keseluruhan. Peran pemimpin dalam memfasilitasi hubungan yang
sehat tidak bisa diabaikan. Melalui kepemimpinan yang membangun, kolaborasi yang erat,
dan budaya kerja yang inklusif, sebuah organisasi mampu mencapai tingkat kinerja yang
optimal.
Manusia adalah aset terbesar dalam setiap organisasi. Dengan memperkuat hubungan antar
manusia, kita juga memperkuat pondasi kinerja organisasi secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Lussier, Robert N., author.


Human relations in organizations : applications and skill building / Robert N. Lussier.
Tenth edition. | New York, NY : McGraw-Hill Education, [2017] : 2-9
2. https://repository.uin-suska.ac.id/3490/2/BAB%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai