Anda di halaman 1dari 13

KOMUNIKASI ORGANISASI DAN MOTIVASI

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Organisasi


Dosen Pengampu : Mohammad Abdul Aziz, M. Sos.

Disusun Oleh :
1. Salwa Aisatul Ngulya 43010180078
2. Shafa Aulia Shafinas 43010180095
3. Lisa Adevia Saputri 43010180100

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2020

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala limpahan karunia dan nikmatnya
sehingga makalah kami yang berjudul “Komunikasi Organisasi dan Motivasi”ini dapat
diselesaikan dengan sebaik-baiknya tanpa ada suatu halangan yang berarti. Makalah ini
disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Organisasi yang diampu oleh
Bapak Mohammad Abdul Aziz, M. Sos.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada segenap pihak yang turut berperan dan
memberikan bantuan sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Dalam
penulisan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan dan kekeliruan baik dari segi
EYD, kosa kata, tata bahasa, maupun isi.Untuk itu kami sangat menerima kritik dan saran
yang membangun dari pembaca sebagai bahan evaluasi kami agar lebih baik untuk
kedepannya.
Besar harapan kami agar makalah ini dapat menjadi sarana pembelajaran dan
pemahaman tentang komunikasi organisasi. Demikian, semoga makalah ini dapat diterima
dan dapat diambil manfaatnya.

Salatiga, 10 November 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
A. Human Relations dan Motivasi dalam Organisasi..........................................................5
B. Konsep dan Teori-teori Motivasi....................................................................................7
C. Motivasi dan Perubahan Individu dalam Organisasi....................................................10
BAB III....................................................................................................................................12
PENUTUP...............................................................................................................................12
Simpulan...............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Komunikasi organisasi merupakan bentuk pertukaran pesan antara unit-unit
komunikasi yang berada dalam organisasi tertentu. Komunikasi organisasi melibatkan
manusia sebagai subyek yang terlibat dalam proses menerima, menafsirkan, dan bertindak
atas informasi. Komuniaksi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi
organisasi, hubungan antar manusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya
organisasi.
Dalam mengikuti sebuah organisasi dibutuhkan beberapa unsur pendukung, salah satunya
adalah motivasi. Motivasiadalah suatu tenaga atau faktor yang terdapat didalam diri
seseorang yang menimbulkan, mengarahkan, dan mengorganisasikan tingkah
lakunyaMotivasi merupakan akibat dari interaksi seseorang dengan situasi tertentu yang
dihadapinya. Karena itulah terdapat perbedaan dalam kekuatan motivasi yang ditunjukan oleh
seseorang dalam menghadapi situasi tertentu dibandingkan dengan orang lain yang
menghadapi situasi yang sama. Bahkan situasi yang berbeda dan dalam waktu yang berlainan
pula.
A. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana human relation dan motivasi dalam organisasi ?
2. Apasajakah konsep dan teori teori motivasi ?
3. Apa itu motivasi dan perubahan individu dalam organisasi ?
B. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui bagaimana human relation dan motivasi dalam organisasi ?
2. Untuk mengetahui apasajakah konsep dan teori teori motivasi ?
3. Untuk mengetahui apa itu motivasi dan perubahan individu dalam organisasi ?

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. HUMAN RELATION DAN MOTIVASI DALAM ORGANISASI


Human relation merupakan suatu proses interaksi yang terjadi anatara sesorang
dengan orang lain untuk mendapatkan adanya saling pengertian, kesadaran dan kepuasan
psikologis. Uchjana (1981:14-15) dikutip oleh Hasan (2010:52), membetikan ulasan
tantang human relation dalanm arti luas dan dalam arti sempit. Dalam arti luas human
relation mencakup interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam segala bidang
kehidupan untuk memperoleh kepuasan hati, sementara human relations dalam arti
sempit mencakup ineraksi seseorang dengan orang lain dalam hubungan kerja dan dalam
oganisasi.
Dalam human relation,motivasi orang-orang yang timbul karena adanya keinginan
atau kebutuhan, merupakan key activity human relation (kunci segala kegiatan).
Kegiatan mereka pada dasarnya meliputi kegiatan ekonomi, psikologis dan sosial.
Menurut Muhammad (2011:39), teori human relations berfokus pada pentingnya
individu dan hubungan sosial dalam kehidupan organisasi. Teori ini beranggapan bahwa
perlu penerapan komunikasi interpersonal untuk mengubah perilaku seseorang lewat
interaksi untuk membangun suasana akrab dalam kerja sama yang dapat memberikan
motivasi dalam bekerja dengan perasaan puas. Berikut ini beberapa anggapan dasar dari
pendekatan human relations, yaitu : (Rohim, 2009:122).
1. Produktivitas ditentukan oleh norma sosial dan faktor psikologis.
2. Seluruuh imbalan yang bersifat non ekonomis, sangat penting dalam memotivasi
cara karyawan.
3. Karyawan biasanya memberikan reaksi terhadap suatu persoalan, lebih sebagai
anggota kelompok daripada individu.
4. Kepemimpinan memegang peranan penting dan mencakup aspek-aspek formal
dan informal.
5. Penganut aliran human relations menganggap komunikasi sebagai fasilitator
penting dalam proses pembuatan kesepakatan.
Drs. Suriakusumah Dipl. P.A. dalam bukunya Peranan Human dan Publik
Relations menyebutkan tujuan human relations adalah :
a. Untuk meningkatkan gairah kerja di dalam suatu organisasi.
b. Untuk meningkatkan hubungan kerja serta kerja sama yang baik antara atasan dan
bawahan maupun sebaliknya, serta kerja sama di antara teman sekerja.
c. Untuk dapatmengurangi akan aspek-aspek negatif dari timbulnya konflik maupun
frustasi.
d. Untuk mengetahui seawal mungkin masalah yang terjadi di dalam organisasi.
e. Untuk mengetahui sejauh mana faktor-faktor psikologis, manajemen, sosiologi
maupun komunikasi serta ekollogi mempengaruhi hubungan kerja di dalam suatu
organisasi.

5
Adapun dasar pemikiran human relations sebagai metode yang baik dalam
mewujudkan kerja sama, karena di dalam organisasi terdapat berbagai kepentingan
dan harapan yang berbeda-beda, bahkan terjadi persaingan atau pertentangan satu
sama lainnya dan pertentangan ini merupakan suatu kenyataan dan pendekatan human
relations berusaha untuk mengarahkan agar tetap terciptanya hubungan yang
harmonis.
Tanda-tanda human relations yang berhasil dalam kelompok orang atau dalam
organisasi menurut Prof. Dr. Arifin Abdulrachman dalam bukunya Human Relations
untuk manajemen :
a. Adanya kerja sama yang baik
b. Antusiasme
c. Kesetiaan kepada organisasi dan kepada pemimpin
d. Kesolidaritasan antar pegawai dalam kelompok
e. Adanya kebanggaan dalam melakukan pelayaan (pride in the services)
Teori Motivasi dibedakan atas dasar teori kepuasaan dan teori perilaku.
a. Teori Kepuasaan, teori menekankan pada pemahaman faktor-faktor di dalam
individu yang menyebabkan mereka bertindak dengan cara tertentu. Pendekatan
ini berupaya untuk menjawab pertanyaan seperti : kebutuhan apa yang ingin
dipuaskan oleh sesorang ? apa yang mendorong mereka bertindak ?. menurut
pendekatan ini seseorang akan bertindak atau berperilaku dengan cara yang akan
menyebabkan terpuaskan kebutuhannya.
b. Teori Perilaku,menurut teori ini kubutuhan hanyalah salah satu unsur dalam
proses inividu untuk memususkan bagaimana bertingkah laku. Dasar dari teori ini
adalah gagasan mengenai harapan, yaitu apa yang diantisipasi seseorang mungkin
terjadi akibat perilakunya.

Penerapan Motivasi dalam Organisasi :

1) Motivasi Prestasi (Achievement Motivation) adalah dorongan dalam diri individu


untuk mengatasi segala tantangan dan hambatan dalam upaya mencapai tujuan.
Sejumlah karakteristik menunjukan para pegawai yang berorientasi prestasi.
Mereka bekerja keras apabila mereka memandang bahwa mereka akan
memperoleh kebanggaan pribadi atas upaya mereka, apabila hanya terdapat
sedikit resiko gagal, dan apabila mereka mendapat balikan spesifik tentang
prestasi diwaktu lalu.

2) Motivasi Afiliasi (Affiliation Motivation) adalah dorongan untuk berhubungan


dengan orang-orang atas dasar sosial. Perbandingan antara pegawai yang
bermotivasi karena berprestasi dengan pegawai yang bermotivasi karena afiliasi
menggambarkan bagaimana kedua pola itu mempengaruhi perilaku. Orang-orang
yang bermotivasi prestasi bekerja lebih keras apabila penyelia mereka
menyediakan penilaian rinci tentang perilaku kerja mereka, sedangkan orang-

6
orang yang bermotivasi afiliasi bekerja lebih baik apabila mereka dipuji karena
sikap dan kerja sama mereka yang menyenangkan.

3) Motivasi Kompetensi (Competence Motivation)adalah dorongan untuk mencapai


keunggulan kerja, meningkatkan keterlampilan pemecahan masalah, dan berusaha
keras untuk inovatif. Orang-orang yang bermotivasi kompetensi juga
mengharapkan adanya hasil yang berkualitas tinggi dari rekan mereka dan
mungkin terasa tidak sabar apabila orang-prang yang bekerja dengan mereka tidak
melakukan pekerjaan dengan hasil yang baik.

Seseorang memasuki suatu organisasi dengan harapan agar kebutuhan-


kebutuhannya dapat dipuaskan oleh organisasi tersebut. Unsur-unsur motivasi sanga
penting baik bagi kehidupan individu mapun kelompok, karena dengan motivasi
manusai merasa dihargai adan diperhatikan, sebagai mana manusai selayaknya dan
bukan sekedae faktor produksi belaka. Dari motivasi ini lah akan timbul kekuatan
potensial manusai untuk berprestasi atau produktif. Kata-kata yang digunakan dalam
memotivasi biasanya bisa berupa pujian karena pujian dapat dipercaya dapat
meningkatkan kepercayaan diri seseorang.

B. KONSEP DAN TEORI TEORI MOTIVASI


Motivasi
Dalam teori menejemen motive yang berkembang di barat, motivasi adalah selft
concept realization, yaitu merealisasikan konsep dirinya. Self concept realization
bermakna bahwa seseorang akan selalu termotivasi jika: (a) ia hidup dalam suatu cara
yang sesuai dengan peran yang lebih ia sukai, (b) diperlakukan sesui dengan tingkatan
yang lebih ia sukai, dan (C) dihargai sesuai dengan cara yang mencerminkan
penghaegaan seseorang atas kemampuannya. Konsepsi realisasi diri tersebut dapat dilihat
pada diagram berikut :

Berkenanan dengan teori motivasi tersebut, mrnyatakan bahwa motivasi merupakan


akibat dari interaksi seseorang dengan situasi tertentu yang dihadapinya. Karena itulah
terdapat perbedaan dalam kekuatan motivasi yang ditunjukan oleh seseorang dalam
menghadapi situasi tertentu dibandingkan dengan orang lain yang menghadapi situasi
yang sama. Bahkan situasi yang berbeda dan dalam waktu yang berlainan pula.

7
Selanjutnya, siagian menegaskan kembali bahwa yang dimaksud dengan motivasi
adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang aggota organisasi mau dan rela
mengarahkan kemampuan dalam bentuk keahlianatau ketrampilan tenaga dan waktunya
untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya dan
menunaikan kewajibannya, dalam rngka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran
organisasiyang telah ditentukan sebelumnya.

Konsep motivasi
Konsep motivasi menurut suwanto :
a. Model Tradisional
Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerja meningkat perlu diterapkan
sistem insentif dalam bentuk uang atau barang kepada pegawai yang berprestasi.
b. Model hubungan manusia
Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerjanya meningkat adalah dengan
mengakui kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa berguna dan
penting.
c. Model sumber daya manusia
Pegawai dimotivasi oleh banyak factor, bukan hanya uang atau barang
tetapi juga kebutuhan akan pecapaian dan pekerjaan yang berarti.
Teori teori motivasi
a. Teori motivasi ABRAHAM MASLOW (teori kebutuhan)
Pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukan
dalam 5 tingkatan yang berbentuk pyramid, orang mulai dorongan dari tingkatan
terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan hirarki kebutuhan
maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sapai motif psikologis yang lebih
kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan
pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebelum kebutuhan pada
peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting :
a) Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
b) Kebutuhan rasa aman (meresa aman dan terlindungi, jauh dari bahaya)
c) Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa yang memiliki (berfiliasi dengan orang
yang lain, diterima, dimiliki)
d) Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan
dukungan serta pengakuan)
e) Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan
menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan;
kebutuhan akulturasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
keputusannya)
b. Teori motivasi HERZBERG (teori dua faktor)
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis factor yang mendorong seseorang
untuk selalu berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan.

8
Daua factor itu disebutnya factor hygiene (factor ektrensik) dan factor motivator
(factor intrinsik).
a) Factor hygiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan,
termasuk didalamnya adalah hubungan antara manusia, imbalan, kondisi
lingkungan, dan sebagainya (faktor ektrinsik).
b) Factor motivator memotivasi seseorang untuk mencapai kepuasan, yang
termasuk kedalam achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb
(factor intrinsik)
c. Teori motivasi DOUGLAS McGREGOR
Mengemukan dua pandang manusia yaitu teor x (negatif) dan teori y (positif),
menurut teori x empat pengadaian yang dipegang manajer.
a) Karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja
b) Karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan
hukuman untuk mncapai tujuan.
c) Karyawan akan menghindari tanggung jawab
d) Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang dikaitkan
dengan kerja.

Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori
y:
a) Karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan
bermain
b) Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka
komit pada sasaran
c) Rata rata orang akan menerima tanggung jawab
d) Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif
d. Teori motivasi VROOM (teori harapan)
Teori dari vroom (1964) tentang cognitive teory of motivation menjelaskan
menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia
tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia
inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya, motivasi seseorang ditentukan oleh
tiga komponen, yaitu:
a) Ekspetasi (keberhasilan) pada suatu tugas
b) Instrumentalis, penilaian tentang apa yang akan terjadi bila berhasil dalam
melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome
tertentu)
c) Velensi, yaitu respon terhadap outcome, seperti perasaan positif, netral atau
negative. Motivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang
diharapkan.
e. Teori motivasi ACHIEVEMENT Mc CLELLAND (teori kebutuhan berprestasi)
Teori yang ditemukan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada hal
penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
a) Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)

9
b) Need for affiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/ hampir sama dengan
socialneednya ms low)
c) Need for power (dorongan untuk mengatur)

f. Teori motivasi CLAYTON ALDEFER (teori ERG)


Clayton aldefer mengatakan teori motivasi ERG didasarkan pada kebutuhan
manusia akan keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan
(growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini Alfender
mengatakan bahwa kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi
maka manusia akan kembali pada gerak yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan
dari waktu ke waktu dan dari situasi ke situasi.
g. Teori penetapan tujuan (goal setting teori)
Edwin loke mengemukakan bahwa pada penetapan tujuan memiliki empat
macam mekanisme motivasional yakni :
a) Tujuan tujuan mengarahkan perhatian
b) Tujuan tujuan mengatur upaya
c) Tujuan tujuan meningkatkan persistensi
d) Tujuan tujuan menunjang strategi strategi dan rencana rencana kegiatan.

C. Motivasi dan perubahan individu dalam organisasi

. Dalam setiap organisasi tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai, untuk itu
organisasi sangat memerlukan orang-orang yang bermotivasi kerja tinggi agar menjadi
dorongan untuk menyelesaiakn pekerjaannya dengan baik. Menurut Heidjrachman dan
Husnan (2008) motivasi adalah suatu tenaga atau faktor yang terdapat didalam diri
seseorang yang menimbulkan, mengarahkan, dan mengorganisasikan tingkah lakunya
[Jatmiko, 2015, hal.3]. Karyawan dalam organisasi merupakan aset utama yang berperan
sangat strategis, yaitu sebagai pemikir, perencana, dan pengendali aktivitas organisasi.
Seorang karyawan yang memiliki motivasi kerja yang tinggi diharapkan dapat
meningkatkan kinerjanya dalam organisasi.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan. Faktor
tersebut ada yang bersifat individu, seperti kebutuhan, sikap dan kemampuan. Dan ada
juga faktor yang bersifat organisasi, seperti pembayaran gaji, pebgawasan, pujian dan
pekerjaan itu sendiri [Jatmiko, 2015,hal.2]. Dengan faktor-faktor tersebut seseorang akan
lebih terdorong dalam melakukan pekerjaanya dalam organisasi.
Menurut Herzberg, faktor yang menimbulkan kepuasan kerja individu berbeda
dengan faktor yang menimbulkan ketidakpuasan kerja. Faktor-faktor tersebut adalah
faktor hygine dan motivator. Faktor hygine meliputi kebijakan organisasi dan sistem
administrasinya, sistem pengawasan, gaya kepemimpinan, kondisi lingkungan kerja,
hubungan antarpribadi, gaji/upah, status, dan kesehatan dan keselamatan kerja.
Sedangkan faktor motivator meliputi pengakuan, penghargaan terhadap prestasi,
tanggung jawab yang lebih besar, pengembangan karier, pengembangan diri, minat
10
terhadap pekerjaan. [Yusuf, 2014, hal.497]. Dari faktor-faktor itulah seorang undividu
mulai termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya dan untuk mendapatkan kepuasan
kerja yang dilakukan. Untuk itu secara tidak langsung motivasi juga akan mengubah
Individu tersebut.
Ciri-ciri perilaku individu memiliki motivasi berprestasi tinggi menurut Mc
Clelland adalah :[Yusuf, 2014, hal.498]
1. Memiliki tanggung jawab yang tinggi untuk memecahkan masalah.
2. Cenderung menetapkan target yang sulit dan berani mengambil resiko.
3. Memiliki tujuan yang jelas dan realistis.
4. Memiliki rencara kerja yang menyeluruh.
5. Lebih mementingkan umpan balik yang nyata tentang hasil prestasinya.
6. Senang dengan tugas yang dilakukan serta selalu ingin menyelesaikan dengan
sempurna.

Pada umumnya banyak individu yang kurang termotivasi untuk berkinerja lebih
tinggi lagi karena mereka melihat hubungan yang lemah antara upaya mereka dengan
kinerja, antara kinerja dengan penghargaan, dan/atau antara penghargaan yang diterima
dengan penghargaan yang diharapkan. Motivasi yang tinggi baik intrinsik maupun
ekstrinsik terbukti memiliki dampak yang besar terhadap peningkatan kinerja individu
dan pada gilirannya mendorong pertumbuhan kinerja organisasi. Artinyabahwa, makin
besar motivasi individu maka akan makin positif kinerja individu dan organisasi.

11
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Human relations yang merupakan hubungan antar manusia atau lebih tepatnya
hubungan manusiawi, yang tidak hanya dalam hal berkomunikasi saja akan tetapi didalam
pelaksanaannya pun harus terkandung nilai-nilai kemanusiaan serta unsur-unsur kejiwaan
yang amat mendalam untuk mengubah sifat, pendapat, atau perilaku seseorang. Titik berat
pada human relations adalah humannya (manusianya). Hal ini merupakan asset penting dalam
berorganisasi.
Beberapa konsep dan teorimotivasi yang ada berhubungan dan dikaitkan dengan
perangai dan tingkah laku seseorang. Motivasi adalah dorongan untuk mencapai tujuan
organisasi. Kemudian motivasi mempengaruhi perubahan sikap individu dalam organisasi.
Ketika dalam organisasi memiliki motivasi baik dan membangun. Maka kebutuhan dari
organisasi tersebut akan tercapai.

12
DAFTAR PUSTAKA
Arifin Abdurachman, 1979. Human Relations untuk Manajemen (teori dan praktek).
Bandung: LAN RI
Astriani, Rejeki. 2018. Motivasi dalam Organisasi. Bekasi: Program Studi Ekonomi
Akuntansi STIE Pertiwi
Effendy, Onong. 2009. Human Relation & Public Relation. Bandung: CV. Mandar Maju.
Hasan, Erliana. 2010. Komunikasi Pemerintah. Bandung: Alfabeta.
Jatmiko, Enggar Dwi. 2015. “Pengaruh Motivasi Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap
Kinerja Karyawan (Studi pada karyawan kompartemen pabrik II PT. Petrokimia
Gersik), Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) vol. 21 .no. 1. Malang: Universitas
Brawijaya.
Kadji, Yulianto.2012.Tentang Teori Motivasi.Universitas Negeri Gorontalo.Vol 9.
http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jin/article/download/704/648.24 oktober 2020.
Muhammad, Arni. 2011. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Prihartanta, Widayat.2015.Teori Teori motivasi.Universeitas Negeri Ar-raniry.Vol 1.
http://www.academia.edu/download/40847896/teori_motivasi.pdf. 24 oktober 2020.
Rohim, Syaiful. 2009. Teori Komunikasi: Perspektif, ragamm dan Aplikasi. Jakarta: Rineka
Cipta
Suriakusumah, 1979. Peranan Human Relations dan Public Relations dalam Organisasi
Kerja. Bandung: LAN RI

Yusuf, Adie Erar. 2014. “Dampak Motivasi Terhadap Peningkatan Kerja individu”,
HUMANIORA vol. 5 no. 1. Jakarta: Character Building Development Center, BINUS
University.

13

Anda mungkin juga menyukai