Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI

“HUMAN RELATION”

DOSEN PEMBIMBING :

Ibu Dr. Zahroh, M.Si

DISUSUN OLEH :

Rhavid Naufal Wijonarko (203141014111029)


Raisa Robyatul Hazar (203141014111039)

TAHUN AJARAN 2020/2021


UNIVERSITAS BRAWIJAYA

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penyusun mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penyusun
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata
kuliah Pengantar Ilmu Administrasi, “Human Relation”

Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penyusun mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih
baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya


kepada ibu Dr. Zahroh, M.Si selaku dosen mata kuliah Pengantar Ilmu
Administrasi yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Indonesia, 12 Desember 2020

Penyusun

2
KATA PENGANTAR.........................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................4

A. Latar Belakang.............................................................................................4

B. Rumusan Masalah........................................................................................5

C. Tujuan..........................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................6
A. Pengertian Human Relation...........................................................................6

B. Prinsip Human Relation.................................................................................8


C. Fungsi Human Relation................................................................................12

D. Hambatan Human Relation..........................................................................12


BAB III PENUTUP............................................................................................14

A. Kesimpulan.................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial, untuk bertahan hidup manusia membutuhkan


manusia lain, dan pastinya hal ini tidak dapat dihindari. Human Relation hal
yang sangat penting dalam kelancaran dan keberlangsungan suatu kegiatan
apapun, terutama dalam suatu organisasi ataupun dalam hal pekerjaan. Karena
suatu hubungan antara manusia yang baik akan menciptakan suatu keharmonisan
untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Manusia merupakan individu yang
berbeda-beda maka secara langsung atau tidak langsung akan menciptakan
permasalahan. Maka diperlukan penguasaan Human Relation yang baik untuk
memecahkan suatu masalah yang ada.
Terjemahan yang paling mendekati makna dan maksud Human Relation
adalah hubungan manusiawi atau hubungan insani.
 Sifat hubungan dalam human relation tidak seperti orang berkomunikasi biasa,
bukan hanya merupakan penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang
lain, melainkan hubungan antara orang-orang yang berkomunikasi itu
mengandung unsur-unsur kejiwaan yang amat mendalam.
 Ditinjau dari ilmu komunikasi, hubungan manusiawi itu termasuk ke dalam
komunikasi antarpersonal (interpersonal communication) sebab berlangsung pada
umumnya antara dua orang secara dialogis. Dikatakan bahwa hubungan
manusiawi itu komunikasi karena sifatnya action oriented, mengandung kegiatan
untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang.

4
B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka dapat
dibuat rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu :
1. Apa pengertian Human Relation ?
2. Bagaimana prinsip Human Relation ?
3. Apa fungsi Human Relation ?
4. Apa saja hambatan Human Relation ?

C. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian Human Relation
2. Mengetahui prinsip Human Relation
3. Mengetahui fungsi Human Relation
4. Mengetahui hambatan Human Relation

5
BAB II

PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN HUMAN RELATION

 Definisi Human Relation Secara Umum


Hubungan Antar Manusia ( Human Relation ) adalah interaksi antara
seseorang dengan orang lain baik dalam situasi kerja atau dalam organisasi
kekaryaan. Ditinjau dari kepemimpinannya, yang bertanggung jawab dalam suatu
kelompok merupakan interaksi orang-orang menuju situasi kerja yang memotivasi
untuk bekerjasama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomi,
psikologis dan sosial. Ada dua pengertian hubungan manusiawi, yakni hubungan
manusiawi dalam arti luas dan hubungan manusiawi dalam arti sempit:

1. Hubungan manusiawi dalam arti luas


Hubungan manusiawi dalam arti luas adalah interaksi antara seseorang
dengan orang lain dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan.
Jadi, hubungan manusiawi dilakukan dimana saja; bisa dilakukan dirumah,
dijalan, didalam kendaraan umum (misal bis atau angkutan kota) dan
sebagainya.

2. Hubungan manusiawi dalam arti sempit


Hubungan manusiawi dalam arti sempit adalah juga interaksi antara
seseorang dengan orang lain. Akan tetapi, interaksi disini hanyalah dalam
situasi kerja dan dalam organisasi kerja (work organization)

6
 Definisi Human Relation Menurut Para Ahli

1. Menurut Wursanto, dalam bukunya Etika Komunikasi Kantor (1987),


Human Relations adalah terjemahan kata hubungan kemanusiaan yang
bersifat rohaniah dengan memperhatikan aspek-aspek kejiwaan yang ada di
diri manusia misalnya: watak, sikap, tingkah laku, peramai, dan lain-lain
aspek kejiwaan yang terdapat dalam diri manusia.

2. Menurut The Liang Gie (1978), mengemukakan bahwa Human Relations


adalah adanya suatu interaksi, bukan sekedar relasi atau hubungan yang
pasif, melainkan suatu aktivitas yang merupakan ‘action orianted’ untuk
mengembangkan hasil yang lebih produktif dan memuaskan.

3. Menurut Stan Kossen mengartikan Human Relations sebagai telaah


perilaku manusia dan antar hubungannya dalam organisasi dengan tujuan
menggabungkan kebutuhan-kebutuhan dan sasaran-sasaran pribadi dengan
kebutuhan-kebutuhan dan sasaran-saran organisasi secara menyeluruh.

4. Menurut Eduard C. Lindeman dalam bukunya yang berjudul The


Democratic Way of Life juga mengatakan bahwa hubungan manusiawi
adalah komunikasi antarpersona untuk membuat orang lain mengerti dan
menaruh simpati.

5. Menurut Keith Davis “Human Relation at Work” adalah interaksi antara


seseorang dengan orang lain dalam situasi kerja dan dalam organisasi
kekaryaan. Ditinjau dari kepimpinannya, yang bertanggungj awab dalam
suatu kelompok merupakan interaksi orang-orang menuju situasi kerja yang
memotivasi untuk bekerjasama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan
ekonomi, psikologis dan sosial
7
B.PRINSIP HUMAN RELATION

 Prinsip-Prinsip Human Relations (Menurut Dr.Sondang).

1. Harus ada sinkronisasi antara tujuan organisasi dengan tujuan-tujuan individu


dalam organisasi tersebut.
Artinya bahwa setiap manusia mempunyai kemampuan-kemampuan yang
sangat terbatas, baik karena keterbatasan fisik, biologis maupun mental.
Karena keterbatasan itu ia tidak mampu untuk memuaskan semua
kebutuhannya, dengan efisien dan ekonomis tanpa bekerja sama dengan
orang lain.

2. Suasana kerja yang menyenangkan.


Suasana kerja yang menyenangkan di sini berarti sangat luas. Yang
dimaksud meliputi :
(a) Pekerjaan yang menarik, penuh tantangan dan tidak rutin,
(b) Hubungan yang intim,
(c) Lingkungan kerja yang membangkitkan kegairahan kerja, seperti
penerangan ruangan lampu yang cukup memberi udara segar
(d) Perlakuan yang adil.

3. Informalitas yang wajar dalam hubungan kerja.


Suatu organisasi yang baik adalah suatu organisai yang dipimpin dengan
cara-cara yang demokratis administrasi dan manajemen yang demokratis
sering disebut dengan istilah “Open Administrations and Management”,
sifat keterbukaan dari oragnisasi yang demokratis dimanifestasikan
terutama oleh hubungan kerja yang informal tanpa melupakan segi formal
dari hubungan kerja itu.

8
4. Manusia bawahan bukan mesin, berbeda dari uang, mesin, metode, material,
dan alat-alat produksi yang lain.
Manusia ingin diperlakukan secara terhormat. Kepribadiannya diakui,
keinginannya diperhatikan, kebutuhannya yang material dan non material
dipuaskan, kemampuannya dikembangkan secara teratur. Untuk itu
pengertian penghargaan dan perasaan memegang peranan yang
menentukan.

5. Kembangkan kemampuan bawahan sampai tingkat maksimal.


Kepada setiap orang di dalam organisasi harus diberikan kesempatan yang
seluas-luasnya untuk mengembangkan kapasitas mentalnya melalui
pendidikan dan latihan, naik yang besifat off-the-job training dan cara-cara
pengembangan lainnya tour of duty, tour of area dan teknik lainnya

6. Pekerjaan yang menarik dan penuh tantangan.


Seorang yang sungguh-sungguh mau bekerja akan tidak menyenangi
pekerjaan rutin. Baginya pekerjaan yang demikian akan segera
membosankan, sebaliknya pekerjaan yang intersant dan penuh tantangan
akan memperbesar kegairahan bekerjanya, memperluasimajinasi dan
memperhebat daya kreasi dan inisiatifnya.

7. Pengakuan dan penghargaan atas pelaksanaan tugas dengan baik (extraordinary


performance)
pemimpin harus cepat mengakui dan menghargai pelaksanaan tugas dengan
baik oleh seorang bawahan. Bentuk pengakuan dan penghargaan itu dapat
berbentuk kenaikan pangkat luar biasa, hadiah uang, surat penghargaan dan
kombinasi dari beberapa hal itu.

9
8. Alat perlengkapan yang cukup.
Sering keterlambatan terjadi dalam pelaksanaan tugas disebabkan oleh
tidak tersedianya alat perlengkapan yang diperlukan untuk pelaksanaan
tugas. Memang administrasi dan manajemen harus beroperasi dalam
keadaan serba kekurangan, akan tetapi paling sedikit, alat yang minimal
diperlukan untuk melaksanakan tugas dengan baik harus tersedia.

9. “The right man in the rigth place”


Setiap orang harus ditempatkan menurut keahlian dalam kecakapannya.
Untuk itu sangat penting bagi seorang pemimpin untuk mengetahui apa
bakat, kecakapan, dan keahlian bawahannya. Harus diketahui pula batas-
batas kemampuannya.

10. Balas jasa harus setimpal dengan jasa yang diberikan.


Menjamin terhadap hidup yang layak bagi dirinya dankeluarga. Ini harus
dibarengi dengan prinsip “equal pay for equal work” dan “fair das pay for a
fair day’s work”.

 Prinsip-Prinsip Human Relation (Menurut S.P Siagian)

1. Importance Of The Individual (Pentingnya Individu)


Bawahan atau pegawai harus diperlakukan sebagai individu selaku “human
being”. Oleh karena itu menurut Keith Davis, tindakan suatu
badan/organisasi harus memperhitungkan perasaan bawahan/pegawai,
mengakui dan memperhatikan.

2. Mutual Acceptence (Saling Menerima)


Maksudnya yang memimpin satu sama lain harus saling menerima, harus
saling menghormati dan menghargai tugas serta kewajiban masing-masing.

10
3. Common Interest (Kepentinganbersama)
Maksudnya yang memimpin dan yang dipimpin harus terikat oleh
kepentingan bersama. Jika mereka bersatu, mereka akan mampu meraih
sukses dalam pekerjannya. Karenanya terpenuhinya kebutuhan tiap
individu sangat bergantung pada sukses tersebut.

4. Open Communication (Konumikasi Bersma)


Berterus terang mengenai ide, perasaan dan mengenal segala sesuatu yang
menyangkut kepentingan bersama. Komunikasi yang terbuka akan
menimbulkan pengertian yang lebih baik dan menghasilkan keputusan.

5. Paticipation (Partisipasi Pegawai)


Hasil-hasil efisien yang diperoleh dari adanya keseimbangan dalam
pandangan-pandangan dankarena segala masalah dihadapi serta dipecahkan
bersama-sama dengan bawahan.

6. Local Identify (Identitas Setempat)


Dengan memberikan pujian yang tepat pada seseorang, maka orang itu
akan merasa bagian dari badan organisasi di mana ia ditugaskan.

7. Local Decisions (Keputusan-Keputusan Setempat)


Memberi wewenang kepada bawahan untuk memecahkan sendiri masalah-
masalah yang timbul di tengah-tengah

8. High Moral Standaris (Standar Moral Yang Tinggi)


Keberanian dan keadilan menangani sesuatu tindakan dapat disebut benar
dan adil, jika didasarkan pada moralitas dan ha-hak asasi manusia.

11
C.FUNGSI HUMAN RELATION

1. Menghilangkan hambatan - hambatan komunikasi.


2. Meniadakan salah pengertian.
3. Mengembangkan segi konstruktif sifat tabiat manusia.
4 .Menyembuhkan orang yang menderita frustasi.

D.HAMBATAN HUMAN RELATION

1.Hambatan yang sifatnya objektif


Adalah gangguan dan halangan terhadap jalannya hubungan antar
manusia yang tidak disengaja dan dibuat oleh pihak lain tapi
mungkin disebabkan oleh keadaan yang tidak menguntungkan.

2.Hambatan yang bersifat subjektif


Adalah yang sengaja dibuat oleh orang lain sehingga merupakan
gangguan, penentangan terhadap suatu usaha komunikasi. Dasar
gangguan dan penentangan ini biasanya disebabkan karena adanya
pertentangan kepentingan, prejudice, tamak, iri hati, apatisme dan
sebagainya (Onong, 2001).

3.Faktor kepentingan dan prasangka


Faktor kepentingan dan prasangka merupakan faktor yang paling
berat karena usaha yang paling sulit bagi seorang komunikator ialah
mengadakan komunikasi dengan orang-orang yang jelas tidak
menyenangi komunikator atau menyajikan pesan komunikasi yang
berlawanan dengan fakta atau isinya yang mengganggu suatu
kepentingan. Apabila seseorang dikonfrontasikan dengan suatu
bentuk komunikasi yang tidak disukainya karena mengganggu
kedudukan pendidikan, atau kepentingannya maka orang tersebut
12
biasanya mencemoohkan komunikasi atau mungkin pula
mengelakkan dan secara acuh tak acuh mendiskreditkan pesan
komunikasi sebagai hal yang sukar dimengerti. Gejala
mencemoohkan dan mengelakkan suatu komunikasi untuk kemudian
mendiskreditkan atau menyesatkan pesan komunikasi, dinamakan
penghindaran komunikasi (evasion of communication).

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Human Relation adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain baik
dalam situasi kerja atau dalam organisasi kekaryaan. Ditinjau dari
kepemimpinannya, yang bertanggung jawab dalam suatu kelompok merupakan
interaksi orang-orang menuju situasi kerja yang memotivasi untuk bekerjasama
secara produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomi, psikologis dan social
Tujuan Human Relations ; Memenuhi kebutuhan antara individu yang satu
dengan yang lain,memperoleh pengetahuan dan informasi baru,menumbuhkan
sikap kerjasama,menghilangkan sikap egois / merasa paling benar.,menghindari
dari sikap stagnan karena “manusia adalah makhluk homo socius”; mengubah
sikap dan perilaku diri sendiri dan orang lain serta memberikan bantuan.

1.

14

Anda mungkin juga menyukai